Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS NEGERI PADANG LEMBARAN TUGAS (JOB SHEET)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI MATA KULIAH GAMBAR MODEL


JURUSAN SENI RUPA KODE MATA KULIAH PSR1.61.3301
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TOPIK 8: Penguasaan, memilih alat /bahan dan
RUPA S1 membuat sketsa dengan mengidentifikasi bentuk
dasar wajah dan bagian-bagian wajah model manusia
pria, wanita, memberikan arsiran untuk kesan
teranggelap serta aplikasi teknik dusel.

A. Capaian Pembelajaran (learning outcomes):


Mahasiswa mampu mengidentifikasi, membuat gambar model menggunakan model manusia.

B. Bahan/alat:
Bahan yang harus disediakan kertas HVS ukuran A4 (TS), Kertas gambar ukuran A3 (TM) dan alat
berupa pensil 3B serta peruncing pensil.

C. Model gambar model


Pada prinsipnya mata kuliah gambar model merupakan kegiatan praktek, memggambar dengan
menggunakan model manusia (anak-anak, dewasa dan orangtua) sebagai acuan pembelajaran.
Model terdiri dari model langsung, amati bentuk dasar wajah, bagian-bagian pada wajah (mata,
bola mata, alis mata, bulu mata warna mata, kelopak mata,dll) amati bentuk hidung (batang hidung,
cuping hidung, lobang hidung). Mulut (bibir atas, bibi bawah, sudut bibir dll)
D. Materi:
Tujuan pembelajaran yakni penguasaan pengetahuan, konsep dasar kesenirupaan, ruang lingkup,
peranan mata kuliah, bahan/alat dan teknik gambar model menggunakan model manusia.
1. Pengetahuan tentang mata kuliah gambar bentuk secara teoritis, bahwa mata kuliah gmbar
bentuk merupakan mata kuliah dasar yang sangat berperan yang diharapkan dapat menunjang
terhadap mata kuliah lanjutan pada semester berikutnya.
2. Konsep dasar kesnirupaan, sebagai salah satu bagian dari kesenian, seni rupa tidak hanya
sebatas ungkapan ide/gagasan yang dirasakan (pikiran, emosi) tak terbatas, lebih dari itu seni
rupa memiliki keanekaragaman fungsi secara nyata maupun makna. Dengan seni rupa manusia
bisa berekspresi, mengembangkan bakat/minat, berkomunikasi yang memberikan pengalaman
berharga dalam kehidupan sosial masyarakat sebagai akar budaya dan pendidikan.
3. Seni rupa memiliki ruang lingkup mendunia baik seni rupa dua dimensi (gambar, lukisan dll.)
maupun seni rupa tiga dimensi (patung, keramik dll).
4. Seni rupa menggunakan media, bahan/alat dan teknik yang tidak terbatas.
5. Seni rupa mengaplikasikan elemen-elemen (titik, garis, bidang, bentuk, tekstur dan warna)
yang berpegang pada prinsip-prinsip (kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi dan aksentuasi)
yang saling terkait.
6. Gambar model, merupakan hasil kegiatan (proses menggambar menggunakan model) paling
banyak menjadi ide/gagasan kesenirupaan,. mulai dari jenis pria, wanita, pada kelompok balita,
anak-anak, dewasa dan orang tua/ renta.
7. Mengidentifikasi wajah model dianggap kegiatan menganalisa, memahami agar karakter
model bisa dihadirkan dalam gambar, sehingga yang digambarkan merupakan ciri khas wajah
model itu sendiri, dengan cara memperhatikan:
a. Bentuk dasar wajah model (bentuk dasar wajah bulat, lonjong atau persegi),
b. Bentuk bagian wajah model (bola mata, warna mata, kelopak mata atas/bawah, susut mata
dalam/luar, alis mata, bulu mata)
c. Bentuk hidung (batang hidung, cuping hidung dan lobang hidung)
d. Bentuk mulut (bibir atas, bibir bawah, sudut bibir dll)

8. Teknik arsiran pensil, dilakukan untuk memberikan kesan teranggelap dan juga berfungsi
memberikan kesan ruang atau dimensi pada gambar.
a. Arsiran pensil, bisa diterapkan dengan cara menggoreskan mata pensil (tekanan ringan,
tekanan sedang dan tekanan kuat) sehingga menimbulkan efek garis halus, sedang dan
kuat/tebal. Arsiran pensil diaplikasikan dengan berbagai macam goresan berdasarkan arah
tarikan garis (goresan lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal/menyilang, lengkung
dll.) dengan tarikan pendek, sedang tergantung pada objek yang akan diarsir, bahkan bisa
diterapkan dengan menggabungkan beberapa arah tarikan/goresan pensil.
b. Efek arsiran pensil, tergantung dari seberapa banyak goresan, garesan yang semakin sering
dan berulang akan cenderung memberikan kesan gelap sedangkan goresan yang jarang dan
tekanan ringan akan memberikan kesan lebih terang.

9. Teknik dussel, merupakan lanjutan teknik arsiran. Proses terdiri dari beberapa tahap,
diantaranya;
1. Membuat sketsa
2. Melakukan arsiran (goresan pensil) untuk menentukan teranggelap atau
3. Menggunakan serbuk arang/charcoal, untuk menentukan teranggelap pada sketsa dengan
cara menekan, menggosok mempergunakan ujung jari tangan atau menggunakan alat lain
seperti tisu, kapas atau cutton bud, lidi kapas dan lain-lain sebagai lanjutan dari teknik
arsiran yang berfungsi:
a. Memperkuat lengketnya goresan-goresan pensil
b. Memperhalus dan meratakan goresan pensil
c. Menghilangkan kesan garis
d. Meningkatkan kualitas gambar.
E. Tugas TM8 (Tugas Tatap Muka 8) Potret Diri (Remaja) di atas kertas gambar ukuran A3 ,
dengan rincian:
1. Model Potret Diri TM8 memakai model langsung, memanfaatkan kaca/cermin merupakan
lanjutan dari TM7 minggu lalu yang mana di mulai dari sketsa hingga arsiran .
2. Pose dan posisi model 3/4 (kiri atau kanan) dengan objek kepala hingga dada.
3. TM8 diselesaikan dengan teknik dussel.
4. Untuk memberikan cahaya atau kilatan cahaya pada gambar dapat dilakukan dengan goresan
penghapus sesuai kebutuhan.
5. Menentukan arah cahaya/pencahayaan sesuai dengan keadaan model nyata yang ada
6. Memberikan kesan teranggelap dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip seni rupa.
7. Karya gambar diupload dalam Tugas TM8 pada e-learning2.
F. Tugas TS 8 (Tugas Terstruktur 7) dikerjakan sebagai latihan dan pendalaman tugas tatap muka.
1. Buatlah sketsa dengan model diri sendiri.
2. Sketsa menggunakan pensil 3B diatas kertas HVS, minimal 1 sketsa satu hari (7 lembar sketsa
selama satu minggu)
3. Karya gambar berupa sketsa 7 lembar di foto (1x foto/jepret) tegak lurus, foto disimpan dalam
format jpeg/pdf kemudian diupload pada pada hari ke-tujuh di e-learning2.
G. Resume 8. Berikan penjelasan, deskripsi, narasi tentang aplikasi teknik arsiran dalam gambar
model potret diri.

Anda mungkin juga menyukai