Anda di halaman 1dari 70

BAB I

ANALISIS SITUASI

1. KEADAAN UMUM
1.1. Geografis
1.1.1. Gambaran geografi, topografi
Secara garis besar wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun Adalah
dataran rendah. Yang sangat cocok untuk bertani dan berkebun bagi masyarakat
setempat. Hal ini sesuai dengan jenis pekerjaan mayoritas dari penduduk Pante
Kuyun.

UPTD Puskesmas Pante Kuyun secara geografis terletak di Desa Sapek


Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya dengan batas wilayah sebagai
berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan : Jln. Lageun - Pante Kuyun
 Sebelah Selatan berbatasan dengan : Tanah Negara (ADB)
 Sebelah Timur berbatasan dengan : Tanah Negara (ADB)
 Sebelah Barat berbatasan dengan : Tanah Negara (ADB)

Gambar 1. Peta Pemukiman Kecamatan Setia Bakti

1.1.2. Iklim Wilayah Penempatan


Berdasarkan klasifikasi iklim, Sebagian besar wilayah kabupaten Aceh Jaya
beriklim tropis. Terdapat dua musim di wilayah ini, yaitu musim kemarau dan
musim hujan yang tidak menentu.
1.1.3. Letak Puskesmas
UPTD Puskesmas Pante Kuyun berada di Desa Sapek, tepatnya di Jl.
Lageun – Pante Kuyun, Desa Sapek, Kecamatan Setia Bakti.

1
1.1.4. Wilayah Kerja Puskesmas
1.1.4.1 Luas
Kecamatan Mane yang berbatasan sebelah utara dengan Aceh Jaya Jaya,
sebelah selatan dengan Aceh Barat, sebelah timur dengan kecamatan Geumpang
dan sebelah barat dengan kecamatan Tangse. Kecamatan Mane yang terdiri 4 buah
desa dan satu pemukiman merupakan daerah sangat terpencil. Luas desa dalam
wilayah kerja Puskesmas Pante Kuyun 370 km2.

1.1.4.2 Jumlah Desa


UPTD Puskesmas Pante Kuyun memiliki wilayah kerja sebanyak 7
(Tujuh) desa, yaitu Desa Padang, Desa Gunong Meunasah, Desa Paya Laot, dan
Desa Sapek, Desa Pante Kuyun, Desa Glesubak, dan Desa Gampong Baroh.
1.1.4.3 Jumlah Dusun

Table 1. Jumlah Dusun

No Nama Desa Jumlah Dusun

1. Padang 3
2. Gunong Meunasah 3
3. Paya Laot 3
4. Sapek 5
5. Pante Kuyun 4
6. Gle Subak 3
7. Gp. Baroh 4
Jumlah 25

1.2. Demografi
Table 2. Jumlah Kepala Keluarga

No Nama Desa Jumlah KK

1. Padang 100
2. Gunong Meunasah 114
3. Paya Laot 63
4. Sapek 174
5. Pante Kuyun 229
6. Gle Subak 48
7. Gp. Baroh 82
Jumlah 810

2
Table 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Umur

No Nama Desa Jenis Kelamin Total


Laki-laki Wanita
1. Padang 217 213 430
2. Gunong Meunasah 240 220 460
3. Paya Laot 111 134 245
4. Sapek 329 297 626
5. Pante Kuyun 337 382 759
6. Gle Subak 165 157 322
7. Gp. Baroh 164 105 269
Jumlah 1532 1478 3.010

Table 4. Sebaran dan Kepadatan Penduduk Per Desa

Jumlah
Luas Wilayah
No Nama Desa Penduduk
(Km2)
(Jiwa)
1. Padang 430 20.0
2. Gunong Meunasah 460 30.0
3. Paya Laot 245 30.0
4. Sapek 626 70.0
5. Pante Kuyun 759 80.0
6. Gle Subak 322 40.0
7. Gp. Baroh 269 100.0
Jumlah 3.010 370.0

Table 5. Distribusi Penduduk Menurut Suku dan Agama

No. Agama Jumlah Jiwa

1. Islam 2.464

Jumlah 2.464

3
1.3. Sosio Ekonomi dan Pendidikan
Table 6. Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan

Jumlah Lokasi
No Sekolah
Siswa (desa)
1 SMK 1 Setia Bakti 50 Padang
2 MTS 1 Setia Bakti 18 Pante Kuyun
3 SMP 2 Setia Bakti 46 Sapek
4 SMP 3 Setia Bakti 21 Padang
5 SD 5 Setia Bakti 47 Gle sebak
6 Min 2 Aceh Jaya 110 Pante Kuyun
7 SD 6 Setia Bakti 73 Sapek
8 SD 12 Setia Bakti 27 Paya Laot
9 SD 9 Setia Bakti 72 G. Meunasah
10 SD 10 Setia Bakti 63 Padang
Jumlah 527

1.3.1. Presentase Penduduk Miskin


Kondisi sarana pendidikan ini mempengaruhi tingkat sosio dan ekonomi yang
dipengaruhi dari latar belakang pendidikan masyarakat. Sebagian besar mata pencaharian
penduduk dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun adalah Petani dan
Pekebun.

2. GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


2.1. Sarana dan Prasarana Puskesmas
2.1.1. Data Puskesmas
Nama : Puskesmas Pante Kuyun
Kode : 1012530
Alamat : Jl. Lageun - Pante Kuyun, Desa Sapek, Kec Setia Bakti
Kabupaten Aceh Jaya
Jenis : Puskesmas Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Dasar
Wilayah Kerja : Tujuh Desa (Desa Padang, Desa Gunong Meunasah,
Desa Paya Laot, Desa Sapek, Desa Pante Kuyun, Desa
Gle Seubak, Desa Gampong Baroh)
Ketersediaan Listrik : Tersedia listrik 24 jam, namun sering terjadi pemadaman
Ketersediaan Akses : Sudah cukup baik (4G Telkomsel) tetapi hanya di sekitar
Komunikasi ruang-ruang tertentu
Ketersediaan Air Bersih : Air bersih tersedia sepanjang tahun dari PAM (warna air
jernih sedikit kekuningan dan berbau besi)

4
2.1.2. Jejaring dan Jaringan Puskesmas
Table 7. Data Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Pante Kuyun

No. Jenis UKBM Jumlah Kondisi Fisik

1 UPTD Puskesmas 1 Baik

2 Puskesmas Pembantu 1 Baik

3 Poskesdes 4 Baik

4 Polindes 4 Baik

5 Posyandu 8 Baik

6 Posbindu 7 Baik

7 Posyandu Lansia 7 Baik

5
2.1.3. Denah Puskesmas

1 2 20 19 18
19

17
3

16
4 TAMAN

15

14
7

13
8

12
10

Gambar 2. Denah UPTD Puskesmas Pante Kuyun


Keterangan :
1. Gudang
2. R. Sterilisasi Alat
3. R.Laboratorium
4. R.Gizi
5. Toilet Wanita
6. Toilet Pria
7. Poli Gigi
8. R.MTBS
9. Poli Umum
10. R. Kartu
11. Pintu Masuk
12. Apotik
13. UGD
14. Aula
15. R.Bersalin
16. R.Pojok Asi
17. R.imunisasi
18. R.Administrasi/
19. R.Kapus
20. R.KIA/KB

6
2.1.4. Jarak Pemukiman Masyarakat terjauh dan Waktu tempuh yang diperlukan,
serta Ketersediaan Transportasi
Table 8. Jarak Pemukiman Masyarakat terjauh dan Waktu tempuh, dan Ketersediaan Transportasi

Ketersediaan
No. Nama Desa Jarak Terjauh Transportasi
Umum
1. Desa Padang 2 Km -
2. Desa Gunong Meunasah 2 Km -
3. Desa Paya Laot 3 Km -
4. Desa Sapek 3 Km -
Desa Pante Kuyun 2 Km -
5.
Desa Gle Seubak 2 Km -
6.
Desa Gampong Baroh 2 Km -
7.

2.1.5. Ketersediaan Obat Dan BMHP Di UPTD Puskesmas Pante Kuyun

Sisa Stok
Sisa
Sisa Stok Akhir Juli
NO Nama Obat Satuan Stok/Apr
Akhir 2020 2021
2020

1 2 3 4 5 6
SEDIAAN FARMASI ESENSIAL
1 Acyclovir 200 mg tablet 50 130 144
2 Acyclovir 400 mg tablet 0 200 126
3 Albendazole tab 400 mg tablet 240 84 60
4 Alopurinol tablet 100 mg tablet 0 180 0
5 Ambroxol Syrup botol 0 88 23
6 Aminofilin injeksi 24 mg / ml - 10 ml ampul 10 7 0
7 Aminofilin tablet 200 mg tablet 200 200 0
8 Amitriptilin HCL tablet salut 25 mg tablet 200 175 175
9 Amlodipin 10 mg. tablet 200 145 306
10 Amlodipin 5 mg. tablet 30 0 0

7
11 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 365 700 2100
12 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5 ml botol 0 40 0
Amoksisilin sirup kering Forte 250
13 botol 0 14 50
mg/5 mg
14 Antasida DOEN sirup botol 0 155 40
15 Antasida DOEN tablet tablet 0 201 200
16 Anti bakteri DOEN salap Basitrasin tube 27 14 0
17 Anti hemoroid DOEN kombinasi supp. 31 20 21
18 Antifungi DOEN kombinasi : 3 - 6 pot 25 26 0
Antiparkinson kom: Benserazid 25 mg
19 tablet 200 0 0
Levodopa
20 Aqua pro inj. 20 ml. botol 0 20 18
21 Aqua pro inj. 25 ml. botol 11 0 0
22 Artemeter inj 80 mg /ml ampul 11 0 0
23 Asam Asetilsalisilat 80 mg (Miniaspi) tablet 670 245 140
24 Asam askorbat (vit.C) tablet 50 mg tablet 0 509 740
25 Asam Folat 0,4 mg tablet 0 475 300
26 Asam Mefenamat tablet 500 mg tablet 2764 370 0
27 Asam valproat 250 mg tablet 80 59 0
28 Asetyl Systein 200 mg. kapsul 0 410 170
29 Asiklovir krim 5% tube 13 3 13
30 Attapulgit tablet ( New Antides ) tablet 1360 814 299
31 Betametson krim 0,1% tube 47 58 40
32 Bisakodil 5 mg. (Dulcolax) Tablet tablet 0 0 0
33 Bisakodil Supp. 10 mg ( Dulcolax ) supp 0 5 14
34 Bisakodil supp. 5 mg ( Dulcolax ) supp 0 4 5
35 Bisoprolol 2,5 mg. (Concord) tablet 11 0 0
2
36 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1 ml ampul 22 14 0
37 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 0 10 195
38 Dextrofen Syr botol 0 91 23
39 Diaform tablet 0 197 0
40 Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul 30 28 0
41 Diazepam rektal 5 mg/2,5 ml tube 0 10 5
(stesolid)
42 Diazepam tablet 5 mg tablet 90 69 32
43 Difenhidramin HCL injeksi 10 mg/ml ampul 10 6 0
- 1 ml
44 Digoksin tablet 0,25 mg. tablet 0 0 100
45 Diltiazem HCL 30 mg tablet tablet 18 170 0
0
46 Doksisiklin 100 mg kaps Kapsul 23 214 214
8
4
47 Domperidon sirup botol 33 11 35
48 Domperidon tablet 10 mg. tablet 43 163 819
6
49 Epinefrin (Adrenalin) 0.1% inj. ampul 0 10 10
50 Eritromisin kapsul 500mg Kapsul 13 394 300
0
51 Eritromisin sirup 200mg/5ml botol 0 4 0
52 Eugenol cairan botol 0 3 3
53 Fenobarbital inj I.m 50 mg/ml -2ml ampul 13 10 0
54 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 60 0 90
55 Fitomenadion (Vit K1) inj ampul 0 10 3
56 Fitomenadion (vit.K1) tab. salut gula tablet 33 103 230
10 mg 5
57 Furosemid tablet 40 mg tablet 20 165 235
0
58 Garam oralit untuk 200 ml air Sachet 12 133 57
1
59 Gentamisin salap mata 0,3% tube 0 8 43
60 Gentamisin Sulfat salep kulit 0,1 % tube 0 5 0
61 Gentamisin Sulfat tetes mata 0,3% botol 0 14 48
62 Glibenklamid tablet 5 mg tablet 18 115 80
0
63 Glikosa larutan infus 40% steril btl 0 0 0
64 Glimepiride tablet 65 175 100
65 Gliseril Guayakolat 100 mg tablet 0 0 0
66 Glukosa 5%- Nacl 0,9 % btl 0 2 0
67 Glukosa 5%- Nacl0,225 % btl 0 2 0
68 Glukosa 5%- Nacl0,45 % btl 0 1 0
69 Glukosa larutan infus 5% steril btl 0 6 0
Griseofulvin tablet 125 mg,
70 tablet 297 479 0
Micronized
71 Guafenesin tablet 0 0 200
72 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 590 410 300
73 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 550 200 200
74 Haloperidol tablet 5 mg tablet 179 0 0
75 Hidrokortoson krim 2,5 % tube 54 35 18
76 Hodroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg tablet 154 145 500
77 Ibuprofen susp. 60 ml. botol 0 63 53
78 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 0 0 0
79 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 0 515 0
Isosorbit Dinitrat tablet Sublingual 5
80 tablet 0 10 205
Ml

9
81 Kalium klorida tab 600 mg (KSR) tablet 70 0 0
82 Kalsium laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 20 635 200
83 Kaptopril 12.5 mg. tablet 240 83 0
84 Kaptopril 25 mg tablet 848 0 150
85 Karbamazepin tablet 200 mg tablet 0 0 40
86 Ketokonazol krim 2% tube 3 108 12
87 Ketokonazol tablet 200 mg. tablet 0 632 200
88 Ketoprofen Supositoria 100 mg supp 2 0 0
89 Ketorolac Inj 10mg/ml ampul 1 11 8
90 Klindamisin 150 mg tablet 105 292 0
91 Kloramfenicol salap kulit (Bufacetin) tube 0 24 19
92 Kloramfinekol salap mata 1% tube 16 0 0
93 Kloramfinekol susp. 125 mg/ml botol 32 11 2
Kloramfinekol tetes telinga 1%
94 botol 0 27 20
(RECO)
95 Kloramphenicol kapsul 250 mg Kapsul 382 38 200
Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4
96 tablet 527 2371 2280
Mg
97 Klorokuin tablet 150 mg tablet 0 0 0
98 Klorpromazin HCL Inj 25 mg/ml ampul 5 7 0
Klorpromazin HCL tablet salut 100
99 tablet 139 180 0
Mg
100 Klorpromazin HCL tablet salut 25 mg tablet 0 0 0
101 Klozapin 25 mgtab tablet 80 140 0
102 Kodein 10 mg tablet 0 90 90
103 Kolkisin tablet 87 490 270
104 Kotrimaksazol suspensi botol 0 16 19
105 Kotrimaksazol tablet 480 mg tablet 0 321 300
106 Kotrimaksazol tablet pediatrik 120 mg tablet 0 0 0
107 Laktulosa sirup 3.3335gr/5ml botol 0 0 0
108 Lansoprazol 30 mg. kaps. Kapsul 95 220 16
109 Larutan Peroksida (H2O2) botol 0 2 2
110 Lidokain HCL inj. 2% ampul 22 10 19
lidokain HCl inj. 2% Epinefrin
111 34 20 15
1:80000 ampul
112 Loperamide tab 2 mg tablet 10 0 70
113 Loratadin tablet 10 mg. tablet 0 0 0
114 Magnesium Sulfat 20% - 25 ml. botol 0 7 3
115 Mebendazol tablet 100 mg tablet 0 0 0
116 Metformin 500 mg tablet 0 275 100

10
Metilergometrin maleat tab. salut
117 tablet 260 90 80
0,125 mg
Metilergometrin maleat inj. 0,200 mg -
118 ampul. 4 10 10
1 ml
119 Metilprednisolon tablet 125 0 0
120 Metoklopramid tablet 10 mg. tablet 1281 929 709
121 Metronidazol 500 mg. tablet 0 450 80
122 Mikonazol krim / salap 2% nitrat tube 12 44 20
123 Natrium bikarbonat tablet 500 mg tablet 698 411 300
124 Natrium Diklofenak 50 mg tablet 640 1338 0
Natrium klorida larutan infus 0,9%
125 btl 13 30 17
Steril
126 Natrum Diklofenac 25 mg tablet 1700 0 0
127 Nifedipin tablet 645 300 125
128 Nistatin tablet salut 100.000 IU tablet 95 80 80
129 Nistatin tablet salut 500.000 IU tablet 54 65 55
130 OBH botol 0 0 0
131 Oksitetrasiklin HCL salap mata 1% tube 0 30 36
132 Oksitetrasiklin HCL salap 3% tube 0 16 30
133 Oksitosin Injeksi ampul 5 10 10
134 Omeprazol 20 mg. kaps. Kapsul 251 365 0
135 Ondansetron tab 4 mg tablet 0 0 0
136 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml botol 44 0 11
137 Parasetamol tablet 100 mg. tablet 0 0 0
138 Parasetamol tablet 500 mg tablet 2925 2073 1880
139 Parasetamol tetes 60 mg/ 0,6 ml btl 0 48 0
140 Pehacaine Inj ampul 20 50 37
Permetrin cream 5% (scabimite cr 10
141 tube 0 1 14
gr)
142 Pirantel tablet 125 mg tablet 80 55 3
143 Piridoksin HCL(Vit.B6) tablet 10 mg tablet 334 689 0
144 Piroksikam 20 mg tablet 0 80 0
145 Propiltiorasil (PTU) tab tablet 0 340 500
146 Propranolol HCL tablet 40 mg tablet 280 250 300
147 Ranitidin Inj. 25 mg/ml. ampul 0 0 8
148 Ranitidin tab 150 mg tablet 242 0 0
149 Ringer laktat larutan infus steril botol 20 40 33
150 Risperidone 2 mg tablet 700 520 360
151 Salap 2 - 4, kombinasi : pot 0 38 43
152 Salbutamol tablet 2 mg tablet 110 642 300

11
153 Salisil bedak 2% Bungkus 26 6 0
154 Sefadroksil 125mg/5 ml. sirup kering botol 0 0 64
155 Sefadroksil 250 mg. kapsul kapsul 4 0 0
156 Sefadroksil 500 mg. kapsul Kapsul 0 0 200
157 Serum Anti Bisa Ular (ABU I) Inj. vial 2 2 0
Serum Anti tetanus Inj. 1.500 IU
158 ampul 2 2 0
(ATS)
159 Setirizin 5 mg/ 5 ml botol 0 98 42
160 Setrizin tab tablet 1110 0 0
161 Sianokobalamin (Vit B12) 50 mcg tablet 138 120 80
Sianokobalamin (Vit.B12) inj. 500
162 Ampul 2 0 0
mcg/ml-1ml
163 Simvastatin tablet 10 mg. tablet 363 110 290
164 Siprofloksasin tablet 500 mg tablet 155 0 200
165 Sukralfat 500 mg/ 5 ml botol 0 59 42
166 Tablet Tambah Darah besi II sulfat tablet 0 0 2170
167 Teofilin 150 mg (Bronsolvon) tablet 270 102 0
168 Tetrasiklin HCL kapsul 500 mg tablet 0 685 262
169 Tiamfenikol kapsul 500 mg. Kapsul 0 200 0
Tiamin HCL/Mononitrat (vit.B1)
170 tablet 295 1641 0
tablet 50 mg
Triheksifenidil Hidroklorida tablet 2
171 tablet 0 0 0
Mg
172 Vitamin B Komplek tablet tablet 2109 893 800
173 Vitamin Sirup botol 9 74 35
174 Xylocaine jelly botol 6 5 0
175 Xylocaine Pump Spray botol 3 3 0
176 Zink Sirup ( Zircum Kid) botol 0 28 39
177 Zink tablet 20 mg. tablet 440 290 52
178 Becefort tablet 0 0 170
179 Geriavita tablet 0 0 30
ALAT KESEHATAN DAN BMHP
1 Abocath No. 20 bh 21 20 14
2 Abocath No. 22 bh 10 13 21
3 Abocath No. 24 bh 12 10 19
4 Alat suntik sekali pakai 1 ml pcs 4 8 7
5 Alat suntik sekali pakai 2.5 ml pcs 4 40 0
6 Alat suntik sekali pakai 3 ml pcs 1 19 10
7 Alat suntik sekali pakai 5 ml pcs 37 17 8
8 Antiseptic Handrub botol 0 2 0

12
9 Alkohol swab Lembar 0 200 280
10 Bisturi (scapel Blades) 23 pcs 0 29 13
11 Cat gut/benang bedah No. 3/0 pcs 27 12 12
12 Etakridin (Rivanol) larutan 0,1% botol 7 4 3
1000
13 Etanol 70% 0 1 3
ml/btl
14 Etil klorida semprot botol 1 1 1
15 Folley Catheter No 16 Buah 1 1 1
16 Folley Catheter No 18 Buah 7 6 6
17 Handscoon Steril no 6,5 Lembar 50 0 0
18 Handscoon Steril no 7,5 Lembar 250 150 0
19 Handscoon Ukuran L Lembar 100 0 100
20 Handscoon Ukuran M Lembar 100 0 0
21 Handscoon Ukuran S Lembar 0 0 0
22 Infusion set anak Set 24 3 25
23 Infusion set dewasa Set 10 16 40
24 Kapas pembalut/Absorben 250 gram Buah 0 3 2
25 Kasa kompres 16/16 steril Lembar 95 48 0
26 Kasa pembalut Hidrofil 4 m x 10 cm Rol 90 35 15
27 Larutan Water One botol 0 1 1
28 Masker Lembar 16 300 0
29 Plester (2,5 cm x 4,5 cm) rol 16 6 0
30 Plester (5 cm x 4,5 cm) rol 0 0 0
31 Povidon lodida 10% 30 ml botol 22 4 0
32 Povidon lodida 10% 60 ml botol 0 1 0
33 Urine bag pcs 1 1 1
34 Masker Oxygen Anak bh 2 2 2
35 Masker Oxygen Bayi bh 1 1 1
36 Masker Oxygen Dewasa bh 2 2 2
37 Selang Oxygen Anak bh 3 2 2
38 Selang Oxygen Bayi bh 1 1 1
39 Selang Oxygen Dewasa bh 0 3 3
40 Silk (Benang bedang Sutera) No. 3/0 pcs 37 24 12
41 Kasa Hidrofil 40 x 80 cm rol 2 0 0
BMHP LABORATURIUM
1 Larutan Benedict botol 0 0 0
2 larutan Eosin botol 0 0 0
3 Larutan Etanol Asam botol 0 0 0
4 Larutan Giemsa botol 0 0 0

13
5 Larutan Karbol Fuchin botol 0 0 0
6 Larutan Metilen Blue botol 0 0 0
7 Larutan Truk botol 0 0 0
ALAT KESEHATAN DAN BMHP RUANG PERAWATAN GIGI
1 Framicetin Sulfat lembar 0 0 0
2 Caviton White pot 0 0 0
3 Glass lonomer cement (GC IX) Set 0 0 0
4 Kalsium Hidroksida pasta Buah 0 0 0
5 Klorfenol Kanfer Mentol (CHKM) botol 0 0 0
6 Mummifying pasta botol 0 0 0
Temporary Stopping Fletcher
7 box 0 0 0
(Fletcher)
8 Fuji IX ART 1-1 Posterior box 0 0 0
9 Fuji II 1-1 Sinterior box 0 0 0
10 Zink Phospat Cement box 0 0 0
11 Caviton box 0 0 0
12 Pengisi saluran akar pot 0 0 0
13 Bahan mematikan saluran akar pot 0 0 0
14 Spongostan / Hemospone box 0 0 0
15 CHKM (Dessinfektan root canal) botol 0 0 0
16 TKF (tricesol Formalin) botol 0 0 0
Cresotin Liquid 1 (Antiseptik Trauma
17 botol 0 0 0
/ akut Pulpitis)
19 Cotton Roll Bungkus 0 0 0
20 bahan tumpatan sementara /larutan botol 0 0 0
21 bahan tumpatan sementara /serbuk pot 0 0 0
22 hameostatik gel botol 0 0 0
23 Articulating Paper Part 12x12 box 0 0 0

1.1.1. Ketersediaan Obat Emergensi Di UPTD Puskesmas Pante Kuyun

NO. NAMA OBAT SATUAN SISA STOK

1. Adrenalin (Epinephrin) 1mg/ml Ampul 10


2. Atropin Sulfat Inj Ampul 0
3. Aqua Pro. Inj (20mL) Botol 18
4. Diazepam 5 mg/ml Ampul 0
5. Dipenhidramin 10 mg/ml Ampul 0
6. Deksamethason 5 mg/ml Ampul 0
7. Dextrose 5% Infus Botol 0

14
8. Fitomenadion (Vit. K) Inj 10 mg/ml Ampul 3
9. Stesolid 5mg Tube 5
10. Ventolin 2,5 mg Nebule 5
11. MgSO4 20 % Botol 3
12. OXIIItocyn Inj Ampul 10
13. Sianokobalamin (Vit.B12) inj. 500 Ampul 0
mcg/ml-1ml

1.1.2. Daftar Peralatan Medis di Puskesmas

Adapun ketersediaan peralatan medis yang ada di UPTD Puskesmas


Pante Kuyun pada periode Juli adalah sebagai berikut :
Table 9. Daftar Peralatan Medis Kesehatan di UPTD Puskesmas Pante Kuyun

NO NAMA ALAT RUANGAN JUMLAH


1 Alat Sealing Apotik 1 Set
2 Anak Timbangan Apotik 2 Kotak
3 Blender Apotik 1 Set
4 Kulkas Obat Apotik 1 Buah
5 Mortir dan Stamper Apotik 1 Set
6 Neraca / Timbangan 2 lengan 25 gr – 50 Apotik 1 Set
gr
7 Neraca / Timbangan 2 lengan 500 gr Apotik 1 Set
-1000
8 Stetoskop dewasa Poli Umum 1 Buah
9 Termometer Poli Umum 3 Buah

10 Sphygmomanometer dewasa Poli Umum 1 Buah

11 Tempat tidur periksa Poli Umum 1 Buah

12 Timbangan badan Poli Umum 1 Buah

13 Microtoice Poli Umum 1 Buah

14 Bisturi UGD 4 Buah

15 Set Infus UGD 2 Buah

16 Spatel lidah UGD 1 Buah

17 Spuit 1 c c UGD 2 Buah

18 Spuit 3 cc UGD 2 Buah

19 Jarum suntik disposible no 20 UGD 1 Buah

15
20 Handscoon UGD 1 Kotak

21 Nebulizer Kit UGD 2 Buah

22 Pinset anatomis UGD 1 Buah

23 Pinset Sirugis UGD 1 Buah

24 Bak Instrumen UGD 1 Buah

25 Tromol Sedang UGD 2 Buah

26 Scalpel UGD 1 Buah

27 Forsep hemostatik UGD 1 Buah

28 Gunting jaringan UGD 2 Buah

29 Nalpuder Hecting UGD 3 Buah

30 Troly UGD 1 Buah

31 Kursi roda UGD 1 Buah

32 Bed pan UGD 1 Buah

33 Tabung Oksigen dan regulator UGD 2 Buah

34 Tiang Infus UGD 1 Buah

35 BVM dewasa UGD 1 Buah

36 BVM Pediatric UGD 1 Buah

37 Neerbeken UGD 1 Buah

38 Forsep spons UGD 1 Buah

39 Forsep dressing 6 UGD 1 Buah

40 Korentang UGD 1 Buah

41 Tong Korentang UGD 1 Buah

42 Sterilisator UGD 1 Buah

43 Spuit 3cc Poli KIA 7 Buah

44 Infus set Poli KIA 2 Buah

45 Urine bag Poli KIA 2 Buah

46 Korentang Poli KIA 2 Buah

47 Tong Korentang (Bahan plastik) Poli KIA 1 Buah

48 Tromol kecil Poli KIA 1 Buah

49 Partus set Poli KIA 2 Set

50 Hecting set Poli KIA 1 Set

51 Neerbeken Poli KIA 1 Buah

16
52 Bak Instrumen besar Poli KIA 1 Buah

53 Bisturi Poli KIA 15 Buah

54 Speculum Poli KIA 1 Buah

56 Funanduskup Poli KIA 2 Buah

57 Metlin pengukur LILA Poli KIA 2 Buah

58 Standar Infus Poli KIA 1 Buah

59 Tensimeter Poli KIA 2 Buah

60 Timbangan BB Poli KIA 2 Buah

61 Pinset Anatomis Poli KIA 4 Buah

62 Pinset Cirlugis Poli KIA 2 Buah

63 Handscoon steril Poli KIA 8 Pasang

64 Bed pasien Poli KIA 2 Buah

65 Troli obat Poli KIA 1 Buah

66 Mikroskop Laboratorium 2 Buah

67 Hematology Analyzer Laboratorium 1 Buah

68 Centrifuge Laboratorium 1 Buah

69 Urine Analyzer Laboratorium 1 Buah

70 Chemistry Analizer (Kimia Klinik) Laboratorium 1 Buah

71 Lab kit Malaria Laboratorium 1 Box

72 Autocheck Laboratorium 3 Buah

73 Automated ESR Analizer (LED) Laboratorium 1 Buah

74 Test stripe Urine Laboratorium 2 Box

75 Pot spesimen dahak bermulut lebar Laboratorium 20 Buah

76 Gelas pengukur 500 ml Laboratorium 1 Buah

77 Gelas pengukur 100 ml Laboratorium 1 Buah

78 Tabung centrifuge tanpa skala Laboratorium 10 Buah

79 Pipet berskala vol. 10cc Laboratorium 3 Buah

80 Pipet berskala vol. 1cc Laboratorium 3 Buah

81 Rak Pengering Laboratorium 2 Buah

82 Penjepit preparat Laboratorium 2 Buah

83 Box Preparat Laboratorium 4 Buah

84 Pipet Tetes Laboratorium 10 Buah

17
85 Pot Spesimen urine bermulut lebar Laboratorium 5 Buah

86 Pendingin Vaksin Jurim 1 Buah

87 Dental Appliance Poli Gigi 1 Set

88 RO Viewer Poli Gigi 1 Set

89 Hands Instrument Poli Gigi 1 Set

90 Sarung Tangan Disposable Poli Gigi 1 Kotak

91 Masker Poli Gigi 1 Kotak

92 Spuit Poli Gigi 2 Pcs

93 Nerbaken Poli Gigi 1 Buah

Table 10. Daftar Ketersediatan Peeralatan Non Medis di Puskesmas

No. Nama Alat/Barang Jumlah Kondisi


1. Meja 25 Buah Baik
2. Kursi 50 Buah Baik
3. Kulkas 2 Buah Baik
4. Komputer 4 Buah Baik
5. LCD 1 Buah Baik
6. Sound system 1 Buah Baik
7.. CPU 4 Buah Baik
8. Laptop 2 Buah Baik
9. Mouse 4 Buah Baik
10. Printer 2 Buah Baik
11. Tikar 2 Buah Baik
12. Kursi Tunggu Pasien 16 Buah Baik
13. Lemari obat 3 Buah Baik
14. Lemari arsip 15 Buah Baik

Table 11. Peralatan UKM

KETERSEDIAAN
NO. PERALATAN UKM KET
Ada Tidak Ada
1 Promkes Kit √
2 Sanitarian Kit √
3 Bidan Kit √

18
4 Stunting Kit √
5 Posbindu Kit √
6 Lansia Kit √
7 SDIDTK Kit √

1.1.3. Ketersediaan Vaksin Di UPTD Puskesmas Pante Kuyun


Vaksin di UPTD Puskesmas Pante Kuyun di kelola oleh penanggung jawab Juru
Imunisasi. Hal tersebut berdasarkan kebijakan kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kab/Kota. Vaksin disimpan di lemari pendingin khusus Merk DOMESTIC TCW 2000.
Vaksin yang tersedia di UPTD Puskesmas Pante Kuyun adalah sebagai berikut :

Table 12. Ketersediaan Vaksin

SISA STOK
NO. NAMA VAKSIN SATUAN
SEPTEMBER 2020

1. Vaksin Hepatitis B Fls 11


2. Vaksin BCG Vial 6
3. Vaksin DPT-HB-HIB Vial 5
4. Vaksin Polio Vial 4
5. Vaksin Campak/Rubella Vial 7
6. Pelarut Vial 7

1.1.1. Daftar Ketersediaan Alat Kontrasepsi


Ketersediaan alat kontrasepsi di UPTD Puskesmas Pante Kuyun belum lengkap.
Petugas Puskesmas telah berkoordinasi dengan BPPKB. Adapun jenis - jenis alat
kontrasepsi yang tersedia di UPTD Puskesmas Pante Kuyun Kecamatan Mane adalah
sebagai berikut :
Table 13. Daftar Ketersediaan Kontrasepsi

No. Nama Alat Kontrasepsi Sisa Stock


1 Suntik 3 bulan 50 vial
2 Pil Kombinasi 300 tablet
3 Implant 13 buah
4 IUD 5 pcs (ED)
5 Kondom 100 buah

19
1.2. Tenaga Kesehatan Di Puskesmas

Rekapitulasi tenaga kesehatan Selasa, 13 Oktober 2020 berlokasi Di Provinsi ACEH, Kabupaten ACEH JAYA, Fasyankes UPTD Pante Kuyun
Table 14. Rekapitulasi tenaga
kesehatan

No Nama NIP Status Jenis Kelamin Nama jabatan

1 M Razali 19730909 199702 1 001 PNS Laki-Laki Kepala Puskesmas

Yulia Kusrini S.Tr Keb 19820802 200904 2 010


2 PNS Perempuan KTU

Mutia Dewi A.Md Keb 19840925 200604 2 004 PNS Perempuan Pj. Imunisasi
3

Lidawati A.Md. Keb 19840717 200904 2 008 PNS Perempuan Pj. KiA-KB
4

5 Ainul Mardhiah A.Md Keb 19900319 201103 2 001 PNS Perempuan BIKOR

Dr. Siti Rahma 19900205 201903 2 010 PNS Perempuan Dokter Umum
6

7 Nurmalawati S.Tr. Kes 19711231 200604 2 012 PNS Perempuan Kesehatan Lingkungan

8 Safrijal SKM 19900911 202012 1 008 PNS Perempuan Administrasi

9 Mirnawati A.md Keb 19851022 201705 2 001 PNS Perempuan MTBS

10 Nurbaiti A.Md Keb 19870106 201705 2 002 PNS Perempuan Bides/ Kestrad

Mardiana, Amd Keb 19871020 201705 2 008 PNS Perempuan TPG


11

20
12 Suriayani, Amd Keb 19870713 201705 2 003 PNS Perempuan Bides Padang

13 Lia Lestari A.Md. Kg 19930306 201903 2 006 PNS Perempuan Poli Gigi

14 Nurahmad Amd. Kep 19951024 201903 2 016 PNS Perempuan Poli Umum/ UGD

15 dr. Riska Ninza Putra - T. Kontrak Laki-Laki Dokter Umum

16 drg. Cut Sarah Jingga - T. Kontrak Perempuan Dokter Gigi

17 Azhar SKM - T. Kontrak Laki-Laki ADM

18 Heri Ansyah, A.Md Kep - T. Kontrak Laki-Laki Perawat UGD

19 Rahma Dewi A.Md Keb - T. Kontrak Perempuan Bides Sapek


-
20 Cut Srikandi fonna, Amd. Keb T. Kontrak Perempuan Bides Pante Kuyun
-
21 Cut Nurafidayani Amd. Fam T. Kontrak Perempuan Apotik

22 Miftahul Fuadi A.md Kg - T. Kontrak Laki-Laki Poli Gigi


-
23 Noerma Sartika Amd. Keb T. Kontrak Perempuan Bides Gle Seubak

24 Della Destiana, A.Md Keb - T. Kontrak Perempuan Bides Gn. Meunasah


-
25 Rosi Afriza A.Md Keb T. Kontrak Perempuan Bides G. Baroh

21
-
26 Roni Andrika T. Kontrak Laki-Laku ADM
-
27 Fakhrudin T. Kontrak Laki-Laki Sopir
-
28 Raudhiadi T. Kontrak Laki-Laki CS
29 Hirjah, Amd. Anakes NRPK. 01.6.11.03763 Nusantara Sehat Perempuan Tenaga LAB
30 Laode Ilham S.Kep Ners NRPK. 01.6.0303762 Nusantara Sehat Laki-Laki Poli Umum
31 Risma Nur Kusuma, Amd. Keb NRPK. 01.6.0403765 Nusantara Sehat Perempuan Bidan KIA
32 Sulfah Nur Fadhila S.Tr Gz NRPK. 01.6.0803766 Nusantara Sehat Perempuan TPG
33 Umi Kalsum, SKM NRPK. 01.6.0603764 Nusantara Sehat Perempuan ADM
-
34 Rahmiana SKM Kontrak BOK Perempuan Promkes
35 Era Novia A.Md. Keb -
Kontrak BOK Perempuan IGD
36 Yulianti -
Kontrak BOK Perempuan ADM
37 Evi Diana A.Md Keb -
Sukarela Perempuan ADM
38 Zaira Safriana A.md Kep -
Sukarela Perempuan Perawat

39 Epi Supriadi A.Md. Kep - Sukarela Laki-Laki R. Medik

40 Nur Laili A.Md. Keb - Sukarela Perempuan Bidan KIA

22
1.3. Pembiayaan Puskesmas
Table 15. Pembiayaan Puskesmas

No Jenis Ada/Tidak Ada Ket


1 APBN Tidak Ada -

2 APBD Murni Tidak Ada RUTIN


3 JKN Ada BPJS
4 DAK Non Fisik Ada BOK
5 Swadaya Masyarkat Tidak Ada -

1.4. Manajenem Puskesmas


1.4.1. Visi, Misi, Tujuan Dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Pante Kuyun
1. Visi
“Mewujudkan UPTD Puskemas Pante Kuyun yang bermutu dan Profesional

Untuk meningkatkan derajat kesehatan menuju masyarakat sehat dan mandiri. “


2. Misi :
- Memberikan pelayanan kesehatn yang bermutu dan berkualitas secara islami.
- Mendorong pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
- Meningkatkan motifasi, Kebersamaan dan kinerja segenap Staf
- Menggalang kemitraan dengan berbagai sektor untuk mewujutkan kemandirian
Masyarakat Tujuan UPTD Puskesmas Pante Kuyun
Tujuan Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja
Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia sehat.
3. Tata Nilai UPTD Puskesmas Pante Kuyun
Tata nilai yang diterapkan pada UPTD Puskesmas Pante Kuyun adalah “SEHATI”, adapun
maksudnya ialah:
S: Santun
E: Empati
H: Handal
A: Adil
T: Tauladan
I : Islami

23
1.4.2. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Pante Kuyun

24
1.5. Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat
1.5.1. Mortalitas
Table 16. Data Mortalitas

Jumlah
No Mortalitas Keterangan
2019 2020
1. Ibu 0 0
2. Bayi/Balita 0 0

1.5.2. Morbiditas
Table 17. Kasus 10 Besar Penyakit Di UPTD Puskesmas Pante Kuyun Tahun 2019

JUMLAH
NO NAMA PENYAKIT
KASUS
1 ISPA 38
2 Kusta 1
3 Gastritis 421
4 Influenza 348
5 Dermatitis Alergi 285
6 Abses 245
7 Arthritis 182
8 Diare & Dispepsia 152
9 Vulnus 147
10 Vertigo 140

Table 18. Kasus 10 Besar Penyakit Di UPTD Puskesmas Pante Kuyun Per September Tahun 2020

JUMLAH
NO NAMA PENYAKIT
KASUS
1 Luka 463
2 Hipertensi 283
3 Faringitis 167
4 Dermatitis 145
5 Febris 128
6 Dispepsia 103
7 Vertigo 90
8 Diare non spesifik 80
9 Gastritis 73
10 Diabetes Mellitus 50

25
Table 19. Tabel Status Gizi

Jumlah
No Keadaan Gizi Keterangan
2019 2020
1. Stunting 72 68 -

2. Gizi Kurang 11 7 -

3. Gizi Buruk 2 2 -

4. Obesitas 1 0 -

Table 20. Penyakit Tidak Menular

Jumlah Kasus
No Nama Penyakit
Thn 2019 Thn 2020
1. Hipertensi 56 35
2. Rheumatoid Arthritis 83 50
3. Dispepsia 87 72
4. Diabetes Melitus 80 61
5. Hipotensi 10 7

Table 21. Penyakit Menular Langsung

Jumlah Kasus
No Nama Penyakit
Thn 2019 Thn 2020
1. ISPA 150 110
2. Diare 84 50
3. Kusta 1 0
4. Konjungtivitis 29 38
5. HIV/AIDS 0 0
6. Sifilis 0 0
7. Covid 19 0 0

26
Table 22. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

Jumlah Kasus
No Nama Penyakit
Thn 2019 Thn 2020
1. TB 4 0
2. Campak 1 0
3. Hepatitis 1 0
4. Polio 0 0
5. Difteri 0 0
6. Pertusis 0 0
7. Tetanus 0 0

Table 23. Penyakit Bersumber Binatang

Penyakit Sumber Jumlah


No Keterangan
Binatang 2019 2020
1. Rabies 0 0 -

2. Ular 1 1 -

3. Lebah 2 0 -
4. Flu Burung 0 0 -

5. DBD 0 0 -

6. Filariasis 0 0 -

1.6. Perilaku Masyarakat yang Tidak Mendukung Pola Hidup Sehat

1. Kurangnya kesadaran orang tua untuk membawa anknya ke Posyandu

2. Kebiasaan Buang Sampah di Sungai

3. Masih adanya BABS di Sungai

4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS Rumah Tangga

5. Kurangnya Personal Hygiene pada siswa sekolah

6. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali

7. Perilaku merokok masyarakat masih tinggi karena dipengaruhi oleh


kebiasaandan adat budaya masyarakat
8. Kurangnya kesadaran masyarakat memakan sayur dan buah dan tidak
memanfaatkan pekarangan rumah sebagai media menanam sayuran, buah,
dantanaman obat keluarga
9. Tingginya angka pernikahan dini pada masyarakat

27
BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN INOVASI TIM NUSANTARA SEHAT
1. Matrix: Before dan After NST ditempatkan
1.1. Before dan After Hasil NST

Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang


dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan tersebut.
Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah
guna menciptakan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Penguatan
yankes primer adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang
berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan upaya preventif melalui
pendidikan kesehatan, konseling serta skrining.
Tujuan dari program Nusantara sehat ini selain untuk meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan dasar di DTPK dan DBK juga mempunyai tujuan
menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan
masyarakat serta dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta
meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK.
Berikut adalah laporan kegiatan selama adanya Tim Nusantara Sehat di UPTD
Puskesmas Pante Kuyun selama masa penugasan.
Table 24. Matriks Before & After NST

Sebelum Kedatangan Tim Nusantara Sehat Sesudah Kedatangan Tim Nusantara Sehat
Puskesmas belum memiliki visi dan misi serta Tim Nusantara Sehat memberikan usulan
tata nilai yang jelas. Serta struktur organisasi membuat visi, misi dan tata nilai UPTD
Puskesmas belum sesuai menurut Permenkes Puskesmas Pante Kuyun bersama Kepala
No.75 Tahun 2014 Puskesmas beserta staf lainnya sehingga lebih
jelas dan sesuai dengan tujuan bersama.
Struktur
Organisasi Puskesmas sudah ada dan sesuai
dengan Permenkes No.75 Tahun 2014.
Tata letak ruangan di dalam gedung Puskesmas Tim Nusantara Sehat memberikan gambaran
kurang sesuai dan tidak tertata rapi dan usulan tata letak ruangan yang baik dan
rapi sesuai dengan standar dan kebutuhan.
Sehingga dapat memberikan kenyamanan
selama pelayanan untuk masyarakat.
Rekam Medis dan arsip-arsip laporan tidak Tim Nusantara Sehat memberikan masukan
tersusun rapi dan tidak lengkap kepada Kepala Puskemas supaya laporan
bulanan tiap program memiliki arsip serta
membenahi susunan dan penyimpanan rekam
Medis.

28
Kegiatan UKM kurang berjalan secara optimal Tim Nusantara Sehat memberikan
usulan
dan kurang inovasi menurut masyarakat
kegiatan dan inovasi untuk beberapa program
UKM.
Seluruh masyarakat perokok aktif merokok Tim Nusantara Sehat melakukan advokasi
ditempat umum kepada TOGA, TOMA dan Kepala desa untuk
membuatkan peraturan tidak boleh merokok
diTempat-Tempat Umum.
Tidak adanya kelas ibu hamil dan kelas ibu balita Tim Nusantara Sehat mengadakan kelas ibu
hamil dan kelas ibu balita setiap bulan di Desa

Tidak ada bayi yang ASI Eksklusif Tim Nusantara Sehat melakukan konseling,
informasi dan edukasi kepada ibu hamil dan
ibu balita tentang pentingnya pemberian ASI
eksklusif
Kurang pemberian makanan tambahan pangan Setelah ada Nusantara Sehat meningkatnya
lokal untuk mengatasi masalah gizi pemberian makanan tambahan pangan lokal
untuk mengatasi masalah gizi.

1.2. Kegiatan Tim Nusantara Sehat


1.2.1. Kegiatan Inovasi Kefarmasian
1. Gerebek Obatos (Obat Toko & Kios)
Salah satu program inovasi kefarmasian Nusantara Sehat teambased XIII
UPTD Puskesmas Pante Kuyun adalah OBATOS. Kegiatan muncul karena
maraknya penjualan obat secara bebas dan sering ditemukan obat yang
kedaluarsa pada toko dan kios. Kegiatan ini dilakukan pada tahun 2020.

Langkah-langkah kegiatan yaitu:

1. Memberikan pemberitahuan kepada keoala desa bahwa akan dilakukan


pengecekan obat pada toko/kios.

2. Melakukan pengecekan obat dengan melihat label obat pada setiap toko
yang dikunjungi

3. Memberikan sosialisasi mengenai penggolongan obat kepada pemilik toko


Dokumentasi Kegiatan

29
1.2.2. Kegiatan Keperawatan
B. Homevisit
a. Gambaran Pelaksanaan
Kegiatan Home care merupakan kegiatan lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
dampak penyakit. Oleh karena itu Tim Nusantara Sehat bersama staf UPTD Puskesmas
Pante Kuyun turun untuk melaksanakan homecare dengan memberikan tindakan
keperawatan bekerja sama dengan lintas profesi di 7 Desa yang menjadi cakupan UPTD
Puskesmas Pante Kuyun.
b. Hambatan dan Pemecahan Masalah
Hambatan yang dialami oleh Tim Nusantara Sehat selama memberikan pelayanan
homecare ke masyarakat yaitu adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau
keluarga terhadap pelayanan Home Care. Jarak wilayah yang jauh sehingga kurang
mendapat pelayanan Home Care. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan
home care. Ketergantungan penderita dan atau keluarga ke petugas kesehatan.
Untuk menyelesaikan hambatan tersebut Tim Nusantara Sehat melakukan Langkah
pemecahan masalah dengan membina hubungan saling percaya kepada keluarga dan
masyarakat dalam memberikan pelayanan homecare, sosialisasi dan advokasi ke masyarakat
dan lintas sector mengenai pelayanan homecare. Dalam memberikan pelayanan kepada
penderita kami Tim Nusantara Sehat juga memberikan edukasi untuk melakukan perawatan
secara mandiri.
c. Dokumentasi

30
C. Kotak K3 (Kotak Konsultasi Kesehatan)
Kotak konsultasi kegiatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan remaja terhadap pentingnya kesehatan remaja, yang meliputi kesehatan
reproduksi, pubertas, gizi remaja dan bahaya NAPZA serta Penyakit Menular Seksual
(PMS).

a. Langkah kegiatan:

1. Memberikan pemberitahuan di sekolah SMP dan SMK di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Pante Kuyun

2. Melakukan sosialisasi pada siswa sekolah/remaja cara menggunakan kotak konsultasi


kesehatan

3. Para siswa/remaja memasukkan lembar pertanyaan-pertanyaan kesehatan remaja


dengan ditulis menggunakan nama samaran

4. Monitoring dan evaluasi mengenai isi kotak konsultasi kesehatan dilakukan setelah
satu bulan oleh petugas puskesmas/Tim Nusantara Sehat

b. Dokumentasi

D. KASET BAR (Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok)

Kaset Bar merupakan kegiatan tindak lanjut dari peraturan daeran / qanun

31
Kabupaten Aceh Jaya mengenai Kawasan Bebas Asap Rokok di fasilitas-fasilitas
umum. Kegiatan ini dilakukan di 7 Desa wilayah kerja Puskesmas Pante Kuyun.

Langkah-langkah kegiatan :

1.Melakukan advokasi kepada/geucik atau kepala desa mengenai kegiatan Kaset


Bar

2.Melakukan sosialisasi di tiap desa dengan perangkat desa dan masyarakat

3.Melakukan deklarasi Kaset Bar di Kecamatan bersama perwakilan tiap desa dan
camat Setia Bakti.

4.Melakukan pemasangan spanduk dan stiker kawasan sehat bebas asap rokok
dan kawasan merokok pada tempat-tempat yang sudah disetujui bersama saat
sosialisasi.

5.Melakukan evaluasi dan pemantauan yang dilakukan petugas kesehatan


bersama penanggung jawab tiap desa.

Dokumentasi kegiatan :

32
1.2.3. Kegiatan ATLM

E. GET BEUH
a. Gambaran pelaksanaan (GET BEUH)
Gerakan GET BEUH (Gerakan Eliminasi TB) merupakan kegiatan penemuan kasus
TB secara aktif dan masif yang melibatkan seluruh pihak baik Puskesmas maupun
masyarakat. Yang menjadi pokok-pokok kegiatan GET BEUH yaitu, penemuan dini
orang terduga TB melalui intensifikasi penemuan secara aktif, pengobatan pasien TB sesuai
standar, promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat. Akses
pelayanan cek dahak gratis dan berkualitas di UPTD Puskesmas Pante Kuyun. Obat TBC
berkualitas disediakan oleh Pemerintah dan gratis di UPTD Puskesmas Pante Kuyun.
Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian dengan cara memutuskan mata rantai, penularan penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat. Mengingat letak geografis wilayah kerja berada di
pedesaanyang masyarakatnya sangat individual dan tertutup, perlu adanya terobosan untuk
menemukan penderita TB denga BTA (+) dengan cara Tim Nusantara Sehat dan Petugas
Puskesmas mendatangi rumah-rumah suspek dan mendampingi untuk pemeriksaan dahak di
Puskesmas, disamping kegiatan tersebut juga Tim Nusantara sehat dan Petugas
Puskesmas melakukan konseling mengenai pencegahan penyakit, menjaga kebersihan
lingkungan dan menjelaskan cara minum obat serta reaksi obat. Kegiatan ini dilakukan
secara aktif “ door to door”. Tim Nusantara Sehat dan petugas puskesmas melakukan
pelacakan kasus suspek TB di 7 desa yang menjadi cakupan UPTD Puskesmas Pante
Kuyun.
b. Hambatan dan Pemecahan Masalah (GET BEUH)
Banyak rumah yang kami kunjungi kosong, meskipun sudah ada pemberitahuan
tetapi kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jadi menghambat
kegiatan.
Terdapat aspek internal dan eksternal yang menjadi hambatan upaya penanggulangan
tuberkulosis, seperti program yang terdapat pada fasilitas kesehatan contohnya rusaknya
mikroskop sehingga tidak dapat melakukan pemeriksaan BTA di UPTD Puskesmas Pante
Kuyun, kurangnya tenaga kesehatan terlatih, dan hal-hal yang bersifat teknis.
Hambatan lain yang tidak kalah penting adalah masalah kemiskinan dan resistensi
obat. Kemiskinan menimbulkan keraguan masyarakat untuk berobat, terlebih lagi bagi
masyarakat yang tidak mengetahui bahwa pengobatan tuberkulosis diberikan cuma-cuma
alias gratis di puskesmas, dan juga karena tidak memiliki BPJS Kesehatan. Sering pasien
lupa minum obat, bahkan mungkin ditinggalkan, sehingga menimbulkan potensi bagi
bakteri untuk berkembang lebih jauh dan menjadi resisten obat.

Langkah pemecahan masalah yang dilakukan oleh Tim Nusantara Sehat pada
kelalaian dalam minum obat dapat Tim Nusantara Sehat atasi dengan menentukan dan
memberikan penyuluhan tentang pentingnya Pengawas Menelan Obat (PMO) di dalam
lingkup keluarga dan lintas sector untuk menunjang keberhasilan pengobatan. Pemecahan
masalah dalam aspek internal yaitu dengan bekerja sama dengan Puskesmas Calang dalam

33
follow up pemeriksaan dahak, untuk pelacakan suspek dengan mengambil sample dahak
dan mengirimkannya ke laboratorium rujukan untuk pemeriksaan TCM. Dalam mengatasi
kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih Tim Nusantara Sehat berkordinasi dengan
penanggung jawab program TB Dinas Kesehatan Aceh Jaya untuk memberikan pelatihan
programer TB. Dokumentasi (GET BEUH).

c. Dokumentasi

1.2.4. Kegiatan Kebidanan


F. KASIHKU (Gerakan Sehat Ibu Hamil Pante Kuyun)
a. Gambaran pelaksanaan
Gerakan sehat ibu hamil wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun merupakan
serangkaian kegiatan komprehensif yang ditujukan pada masa kehamilah. Yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga, mencegah terjadinya AKB dan AKI
serta untuk mencegah stunting melalui 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Kegiatan ini juga meliputi kelas ibu hamil, yaitu membuat kelompok belajar bagi
para calon ibu tentang kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan. Tujuan diadakannya
kelas ibu hamil ini adalah mengedukasi ibu hamil agar dapat menjalani proses kehamilan
dan persalinan lancar, serta melalui fase awal kehidupan bayi dengan bekal pengetahuan
dasar. Materi pada kelas ibu hamil disampaikan oleh bidan atau tenaga kesehatan. Antar
peserta kelas ibu hamil sering bertukar ilmu atau sharing sehingga kegiatan ini sekaligus

34
dapat dijadikan sebagai ajang sosialisasi bagi ibu hamil.
Sebelum kedatangan Tim Nusantara Sehat Batch XIII, Kelas Ibu Hamil di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun tidak berjalan dikarenakan tenaga kesehatan yang
belum mendapatkan pelatihan pelaksanaan kelas ibu serta tidak banyak ibu hamil yang
hadir. Setelah kedatangan Tim Nusantara Sehat Batch XIII dengan dibantu oleh sbidan desa
UPTD Puskesmas Pante Kuyun dan ibu – ibu kader posyandu, kelas ibu hamil di UPTD
Puskesmas Pante Kuyun dapat dilaksanakan setiap bulan. Dari 7 desa di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Pante Kuyun, terbentuk 8 Pos Kelas Ibu Hamil.
Langkah – langkah dalam pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil di UPTD
Puskesmas Pante Kuyunmeliputi:
a) Identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Untuk mengetahui berapa
jumlah ibu hamil beserta umur kehamilannya.
b) Menyiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil.
c) Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu
hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
d) Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil
e) Menyiapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara
sumber jika diperlukan.
f) Membuat rencana pelaksanan kegiatan.
g) Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra.
h) Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan
ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu
pertemuan 90 menit termasuksenam hamil 10 - 15 menit.
i) Sebelum Kelas Ibu Hamil dimulai, terlebih dulu melakukan pemeriksaan ANC pada
ibu hamil.
j) Memberikan soal pretest pada peserta kelas ibu hamil.
k) Menyampaikan materi.
l) Memberikan soal post test pada peserta kelas ibu hamil.
m) Memberikan apresiasi berupa sertifikat kepada ibu hamil setelah 3 bulan dan lembar
persetujuan bersedia IMD (Inisisai Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Imunisasi
Dasar Lengkap) setelah bayi lahir.

n) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil, bagi ibu hamil yang
tidak datang dan berisiko tinggi dilakukan kunjungan rumah

o) Melakukan dokumentasi, pencatatan dan pelaporan

b. Hambatan dan Langkah Pemecahan Masalah


Hambatan yang ditemukan adalah sulitnya mengumpulkan ibu – ibu hamil di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun. Meskipun sudah ada pemberitahuan sebelum
pelaksanaan kegiatan yang disampaikan oleh kader posyandu ke seluruh ibu hamil, tetapi
pada saat pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil masih ada peserta yang tidak hadir
dikarenakan kurangnya kesadaran ibu hamil serta kurangnya dukungan dari suami dan

35
keluarga. Selain itu, saat tiba musim tanam atau musim panen biasanya peserta kelas ibu
hamil akan memilih ke sawah / kebun mereka daripada menghadiri kelas ibu hamil.
Langkah pemecahan masalah dari hambatan tersebut adalah dengan membuat
kontrak waktu pelaksanaan kelas ibu hamil. Pembuatan jadwal dan tempat pelaksanaan
kelas ibu hamil sesuai kesepakatan dengan ibu hamil di masing – masing pos kelas ibu hamil.
Dan dengan melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil yang tidak hadir. Peserta kelas ibu hamil
diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) empat bintang untuk dengan
menggunakan danaBOK NS maupun bekerja sama dengan desa.
c. Dokumentasi

1.2.5. Kegiatan Kesehatan Masyarakat


G. TAMU BERSIH (TAU, MAU, MAMPU BUAT SARINGAN AIR BERSIH)
a. Gambaran pelaksanaan
Tamu bersih merupakan singkatan dari tau,mau mampu buat saringan air bersih
yang merupakan salah satu inovasi Nusantara Sehat Batch XIII bekerjasama dengan UPTD
Puskesmas Pante kuyun. Kegiatan ini dilaksanakan karna masih banyak wilayah kerja
puskesmas yang kondisi airnya tidak memenuhi kondisi air bersih seperti tidak
berwarna,berbau,dan berasa dan masyarakat yang kurang memahami pentingnya konsumsi
air bersih.

36
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai air
bersih,cara pembuatan saringan air bersih,cara merawat dan menjaga air tetap bersih
terakhir bahaya mengkonsumsi air yang tidak bersih,kegiatan tersebut menggunakan media
leaflet setelah diberikan penyuluhan individu masyarakat diberi leaflet untuk digunakan.
Langkah – langkah dalam pelaksanaan kegiatan TAMU BERSIH di UPTD
Puskesmas Pante Kuyunmeliputi:
a. Identifikasi Kondisi air bersih dirumah warga. Untuk mengetahui berapa jumlah
rumah yang tidak memiliki air bersih.
b. Merekap hasil pendataan
c. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan TAMU
BERSIH
d. Membuat rencana pelaksanan kegiatan.
e. Melakukan penyuluhan
f. dokumentasi, pencatatan dan pelaporan

Hambatan dan Langkah Pemecahan Masalah


Hambatan yang ditemukan adalah bahasa,karena masyarakat desa masih banyak
yang kurang mengerti bahasa Indonesia.

Adapun pemecahan masalah yang dilakukan yaitu bekerjasama dengan bidan desa
untuk mengartikan ke bahasa daerah.
Dokumentasi Kegiatan

3. GENCANAKU (Gerakan Cuci Tangan Anak Sekolah Pkm Pante Kuyun)


Kebiasaan anak-anak di sekolah yang kurang memperhatikan kebersihan akan
menimbulkan banyak masalah kesehatan. Kelompok khusus anak sekolah merupakan
generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Maka

37
perlu adanya sosialisasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sebagai informasi kepada siswa
untuk mendapatkan pendidikan kesehatan melalui promosi Kesehatan.

Selama proses sosialisasi CTPS, semua siswa memperhatikan dengan seksama.


Setelah selesai menyampaikan materi, dilanjutkan dengan praktek langsung mencuci tangan
diluar kelas. Para siswa dengan antusias dan semangat melakukan praktek mencuci tangan.
sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang baik dan benar.

4. PENYULUHAN PENCEGAHAN COVID-19


Coronavirus (Covid-19) adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernapasan.
Virus ini berasal dari Cina. Coronavirus atau Covid-19 merupakan satu keluarga dengan
virus penyebab SARS dan MERS. Untuk memutus rantai penularan Covid-19 ini,
masyarakat perlu mengetahui bagaimana cara mencegah penularan Covid-19 ini. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan yaitu dengan cara memberikan penyuluhan
tentang pencegahan Covid-19.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Masyarakat mengetahui gejala dan pencegahan
Covid-19. Seiring semakin bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, Masyarakat
perlu mendapatkan edukasi cara mencegah penularan Covid-19.

38
Dokumentasi Kegiatan :

1.2.6. Kegiatan Inovasi P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

H. PODIUM BALITA
Kegiatan podium balita dilakukan karena rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap
di wilayah kerja Puskesmas Pante Kuyun. Kegiatan ini dilakukan pada 7 desa dan 8
posyandu.

Langkah-langkah kegiatan :

1. Melakukan pendataan balita bekerja sama dengan pemegang program imunisasi

2. Melakukan advokasi bersama perangkat desa untuk dilakukan sosialisasi


mengenai podium balita

3. Membuat papan podium balita yang berisi nama, umur dan status imunisasi bayi,
balita kemudian di tempel pada tiap posyandu

4. Melakukan penyuntikan imunisasi dasar lengkap bagi orang tua yang telah
menyetujui dilakukan penyuntikan pada bayi, balita.

5. Mengadakan evaluasi dan pemantauan dengan mengadakan wisuda balita bagi


bayi, balita yang sudah lulus imunisasi dasar lengkap

39
Dokumentasi Kegiatan :

1.2.7 Kegiatan Inovasi Gizi


I. HGN ke 60 (Penyuluhan Gizi Remaja Milenial)
Remaja adalah fase terpenting dalam siklus perkembangan masa depan bangsa,
maka dari itu Gizi yang optimal juga mempengaruhi tumbuh kembang remaja. Kegiatan
dilakukan di sekolah saat peringatan Hari Gizi Nasional di bulan Januari.

Dokumentasi Kegiatan :

40
J. Gemas Asiek
Gemas Asiek ( Gerakan Masyarakat Asi Ekslusif) adalah salah satu kegiatan
program inovasi gizi yang bermula karena kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya ASI Ekslusif yang di lihat dari capaian puskesmas yang masih kurang.
Kegiatan ini di ambil dari kegiatan rutin yang kemudian di modifikasi menjadi
kegiatan pemantauan langsung di lapangan dengan teknik kunjungan rumah,
edukasi ke keluarga bayi, serta memberikan dukungna dan pengelesaian
langsung terkait masalah yang di alami seperti Pijat Laktasi.

Selain itu tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan capaian ASI Ekslusif dan Juga
sebagai salah satu upaya penurunan angka Stunting , karena dengna memberikan ASI
Ekslusif akan membantu tumbuh kembang lebih optimal, memperkuat tulang,
meningkatkan kecerdasan bayi, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.

Kegiatan ini dimulai dari kunjungan Ibu K4 atau ibu yang baru melahirkan,
setelah itu ibu dan keluarga di beri Konseling ASI Ekslusif yang selanjutnya akan
menandatangani lembar persetujuan memberikan ASI selama 6 bulan,
selanjutnya akan di lakukan pemantauan sebulan sekali, juga untuk mengontrol
Busui terkait masalah yang di alami, setelah 6 bulan pemantauan dan berhasil
memberikan Asi Ekslusif. Kami akan melakukan Wisuda dan pemberian sertifikat
Asi Ekslusif.

Dokumentasi Kegiatan :

41
K. KELAS IBU CEGAS STUNTING
Ibu Cerdas Cegah Stunting adalah salah satu Inovasi upaya pencegahan stunting
yang kami buat untuk mengurangi peluang anak mengalami stunting, dengan
memberikan Informasi pada Ibu balita terkait stunting, mulai dari pengertian,
penyebab, cara mengatasi, serta pencegahan apa yang bias dilakukan.

Ibu Balita yang di undang adalah Ibu yang anaknya masih di bawah 2 tahun,
karena umur demikian adalah umur emas pertumbuhan dan perkembangan anak
untuk mengejar, setelah kita berikan informasi terkait buat ibu balita. Pada saat
dating kelas pertama kali anak di umur tinggi badan setelah itu kita pantau
sebanyak 3 kali dengan mengunjungi rumah, serta mengajarkan ibu balita tentang
PMBA, dan praktek langsung mengenai porsi yang tepat buat komsumsi anak. Hal
yang paling penting untuk kegiatan ini yaitu pengetahuan ibu serta bagaimana cara
ibu untuk mengejar tumbuh kembang anak agar pertumbuhan anak bias mengejar
seperti anak normal lainnya.

Dokumntasi Kegiatan :

42
L. LOMBA RAPIKA POSYANDU (RAPIKAN DAN TERTIBKAN)
Lomba Rapika Posyandu adalah salah satu inovasi kami untuk mengasah batas
pengetahuan kader dalam melaksanakan tugas mereka, selain itu lomba ini
sebagai wadah untuk membuat posyandu mereka lebih bagus dan berkembang,
karena dengan membangun lomba mereka akan lebih kompetitif serta membuat
mereka lebih semangat.

Kegiatan ini di mulai dengan melakukan sosialisasi pada ibu2 kader terkait
lomba yang akan dilakukan, memberikan arahan serta apa saja yang akan mereka
persiapkan, setelah itu Penilaian dilakukan di posyandu pada hari buka
masing-masing posyandu. Penilaian dilakukan menggunakan Instrumen penilaian
dengan 7 point penting yaitu (dokumen posyandu, Penerapan 5 Meja, Sarana dan
prasarana, Penilaian PMT, Kerapihan dan Ketertiban, Kekompakan serta Inovasi
yang ada di posyandu, dengan jumlah juri sebanyak 3 yaitu Bikor, TPG, serta
Profesi Gizi perwakilan NS. Hasil penilaian dilihat dari jumlah Total Skor pada
Instrumen. Pengumuman lomba dilaksanakan dikecamatan, dan memilih 1 dari
posyandu untuk menjadi juara sekaligus sebagai posyandu percontohan. Juara akan
diberikan piala, sertifikat serta hadiah berupa baju kaos posyandu serta Masing2
posyandu akan mendapatkan Sertifikat serta hadiah.

43
M. Edukasi Tablet Tambah Darah untuk Remaja di sekolah
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kapasitas sel
darahmerah membawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Ibu
hamil dengan anemia memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan anemia
defisiensi besi yang bisa bertahan sepanjang usia awal anak dan menghambat
pertumbuhan sel-sel otak anak serta sel-sel tubuh lainnya, yang mengakibatkan
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Mengonsumsi tablet tambah darah adalah salah satu cara dalam pencegahan
anemia. Untuk meningkatkan konsumsi penuh TTD diperlukan penyuluhan kesehatan
dengan didukung materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang tepat untuk
tenaga kesehatan. Hal tersebut mempunyai peran penting dalam memberikan informasi
yang tepattentang konsumsi TTD dan risiko terkait anemia pada ibu hamil dan remaja
putri. Hal ini selanjutnya dapat berdampak pada peningkatan pengetahuan dan
meningkatkan perilaku konsumsi TTD.
Dokumentasi Kegiatan :

44
1.3 Kegiatan Individu Nusantara Sehat
1.3.1 Laporan Tenaga Kesehatan Masyarakat
Oleh : Umi Kalsum, SKM
Kegiatan Dalam Gedung
Pada awal kedatangan NS Tim Batch XIII pada tanggal 1 Agustus 2019 di UPTD
Puskesmas Pante Kuyun NS Kesehatan masyarakat ditunjuk oleh kepala puskesmas untuk
menjadi ketua ADMEN saat awal kedatangan karna belum ada penangung jawab
sebelumnya dan diberikan tugas tambahan sebagai petugas di ruang tata usaha dikarenakan
kekurangan SDM yang bisa mengoperasikan komputer.
Kegiatan tenaga kesmas di dalam gedung seperti penyuluhan dalam gedung
menggunakan media berupa poster dan leaflet, konseling interprofesi seperti konseling status
gizi bagi balita dengan tenaga NS Gizi.
Sebelum dan sesudah penempatan NS batch XIII puskesmas yang sebelumnya belum
pernah melaksanakan kaji banding sehingga NS berinisiatif untuk melakukan kanji banding
sebelumnya dilakukan pendalaman materi akreditasi sekaligus self assessment untuk
mengetahui sejauh mana persiapan akreditasi yang telah dilakukan oleh puskesmas dalam
mempersiapkan pelaksanaan akreditasi.

Ruangan administrasi Rapat Microplanning


Puskesmas

Lokmin Lintas Sektor Lokmin bulanan

45
Kegiatan Luar Gedung
1. Posyandu
Kegiatan Posyandu bayi dan balita dilakukan di Meunasah (tempat pengajian), Kantor
Desa,Polindes , karena semua Desa belum memiliki gedung khusus posyandu kecuali
Posyandu Mawar yang berlokasi di desa Sapek. Tim Nusantara Sehat telah mengusulkan
pembangaunan gedung Posyandu kepada Kepala Desa pada saat lokmin lintas sektor
namum belum terlaksana. Kegaiatan yang dilakukan saat posyandu berupa Penyuluhan
Kelompok dan individu, serta monitoring pelaksanaan kegiatan posyandu yang dilakukan
oleh kader kesehatan. Meskipun belum ada gedung khusus posyandu namun pelaksnaan
posyandu tetap diupayakan dengan sistem 5 meja.

Pendampingan Kader posyandu Foto bersama kader posyandu

2. Pendampingan SMD (Survey Mawas Diri)


Sebelum kedatangan Tim Nusantara Sehat belum pernah dilakukan kegiatan SMD di
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun, jadi hal ini merupakan kegiatan pertama
yang dilakukan oleh kader kesehatan dengan pendampingan Tenaga Nusantara Sehat
untuk mengumpulkan data dan mengkaji masalah kesehatan yang ada dalam
lingkungannya.

Pendampingan Kader Pendampingan kader

46
Pendampingan Kader Pendampingan Kader

3. Pendampingan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)


Kegiatan MMD juga sebelumnya belum pernah dilakukan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Pante Kuyun, sehingga kegiatan ini pertama kali dilakukan di Desa dengan
pendampingan Tim Nusantara Sehat dengan tujuan agar masyarakat mengenal masalah
kesehatan di wilayahnya dan menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah
kesehatan tersebut yang ada di masing-masing desa.

Pendampingan pelaksanaan Pendampingan pelaksanaan


MMD MMD

Pendampingan pelaksanaan Pendampingan


MMD pelaksanaan MMD

47
4. Advokasi Lintas Program dan Lintas Sektor
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh komitmen dan dukungan dari parapenentu kebijakan
atau pembuat keputusan yang dapat mempengaruhi keberhasilan program.

Koordinasi Lintas Sektor Koordinasi lintas Program

5. Penyuluhan Kelompok dan Individu


Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang
diperuntukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan penyuluhan kesehatan
yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat
baik secara individu ataupun kelompok dengan penyampaian pesan.

Penyuluhan secara Kelompok Penyuluhan secara individu

6. Penyegaran Kader Kesehatan


Penyegaran kader kesehatan salah satu kegiatan dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
UPTD Puskesmas Pante Kuyun Dengan Tim Nusantara Sehat.kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas para kader dalam hal meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan baik di
posyandu maupun posbindu.

48
Penyegaran Kader
Penyegaran Kader

Hasil Kegiatan Sebelum dan Setelah Penugasan Tim Nusantara Sehat


Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas, Tim
Nusantara SehatKhususnya saya sebagai Tenaga Kesehatan Masyarakat yang diberikan tugas
sebagai penanggung jawab admen melakukan penilain terhadap UPTD Puskesmas Pante
Kuyun baik dari segi sarana prasarana, dari pencatatan dan pelaporan, serta kegiatan yang
dilakukan sebelum dan sesudah kedatangan Tim Nusantara Sehat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pante Kuyun.

Sebelum Kedatangan Tim Sesudah Kedatangan Tim


Nusantara Sehat NusantaraSehat

Belum pernah dilaksanakan SMD diwilayah Sudah dilaksanakan SMD diwilayah kerja
kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun UPTD Puskesmas Pante Kuyun
Belum pernah dilaksanakan MMD di wilayah Sudah dilaksanakan MMD di wilayah kerja
kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun UPTD Puskesmas Pante Kuyun
Kegiatan Posyandu belum berjalan dengan Kegiatan Posyandu sudah berjalan dengan
sistem 5 meja sistem 5 meja
Belum ada media penyuluhan Sudah ada media penyuluhan

Belum ada RENSTRA Puskesmas Sudah ada RENSTRA Puskesmas

Belum Akreditasi Sudah Akreditasi

Lokmin Lintas sektor/Bulanan Tidak Tentu Lokmin lintas sektor/bulanan dilakukan sesuai
Pelaksanaanya jadwal yang di sediakan

Belum ada SK,SOP dan KAK Pelaksanaan Sudah Ada SK,SOP dan KAK pelaksanaan
kegiatan di Puskesmas kegiatan di Puskesmas

49
1.3.2 Laporan Petugas Laboratorium
Oleh : Hijrah, Amd.Anakes
1. Saat Awal Kedatangan ATLM Nusantara Sehat

Pada awal kedatangan NS Tim pada September 2019 di UPTD Puskesmas Pante
Kuyun ruang laboratorium tidak digunakan sebagai ruang pemeriksaan dikarenakan tidak
adanya petugas kesehatan yang bertugas sebagai petugas laboratorium serta tidak
tersedianya alat pemeriksaan yang memadai. Oleh karena itu sebelum kedatangan NS Tim
puskesmas tidak melayani pasien untuk pemeriksaan laboratorium.

Ruangan laboratorium sebelum Tim Nusantara Sehat datang

2. Kegiatan Dalam Gedung

Setelah kedatangan NS Tim UPTD Puskesmas Pante Kuyun sudah mulai melayani
pasien yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium. Mulai dari AC ruangan, alat-alat
manual maupun alat Automatic yang diperlukan pun mulai disediakan. Begitu pula
dengan pencatatan atau buku registrasi di laboratorium UPTD Puskesmas Pante Kuyun
juga sudah tersedia agar memudahkan petugas puskesmas yang sewaktu-waktu
membutuhkan data tersebut. Selain diamanatkan untuk bertugas di laboratorium, juga
diberikan tambahan tugas sebagai pemegang program Malaria.

Ruang laboratorium setelah Tim Nusantara Sehat datang

50
Setelah ada Tim Nusantara sehat, yang sebelumnya belum ada lemari penyimpanan
reagen dan alat-alat serta tempat pembuangan sampah bekas sampel, sekarang sudah
terdapat 2 lemari penyimpanan dan terdapat 2 tempat pembuangan sampah diantaranya
tempat sampah Medis dan Non Medis. Serta 3 Savety Box tempat bekas jarum dan
tempat objek glass bekas pemeriksaan sampel yang sudah digunakan.

Lemari penyimpanan dan pembuangan setelah Tim NS datang


Pencatatan dan pelaporan untuk program Malaria dilakukan setiap awal bulan
setelah merekap jumlah pasien yang diperiksa tiap bulan dengan melihat catatan pada buku
register Laboratorium. Laporan Malaria dikirim secara online melalui Aplikasi SISMAL
(Sistem Informasi Surveilans Malaria). Perekapan / pengiriman laporan ini diharapkan terus
dilakukan oleh pemegang program Malaria UPTD Puskesmas Pante Kuyun selanjutnya.
Setelah adanya Tim Nusanatara Sehat kegitan petugas laboratorium telah memiliki SOP,
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan pedoman kegiatan sehingga seluruh kegiatan
terlaksana sesuai standar.
3. Kegiatan Luar Gedung

1. Posyandu

Pelayanan yang diberikan posyandu kepada ibu hamil mencakup pemeriksaan


kehamilan yang salah satunya adalah pemeriksaan darah. Sebagai petugas laboratorium,
kerap kali ikut turun ke lapangan untuk membantu Bidan serta pemegang program
Triple eliminasi (HbsAg, HIV, Syphilis) untuk pengambilan dan pemeriksaan specimen
pada ibu hamil.

Skrining Triple Eliminasi dan Malaria pada ibu hamil

51
2. Skrining TB Kontak Serumah

Orang kontak serumah dengan penderita TB hendaknya menjalani skrining TB melalui


pemeriksaan dahak di Puskesmas Pante Kuyun. Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel
dahak pada anggota keluarga untuk diperiksa.

Pembagian Pot Dahak

3. Skrining Covid-19

Untuk penangangan covid-19 Puskesmas Pante Kuyun telah memiliki rapid test
covid-19 beserta APD yang lengkap sehingga petugas laboratorium bisa melalukan
pengecekan rapid test.

Pemeriksaan Rapid Test Covid-19

4. Pemeriksaan Darah Metode Strip (GDS, Chol, AU) dimasyarakat

Kegiatan ini dilakukan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan


pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah penyakit masih kurang. Sasaran utama dari
kegiatan ini adalah kelompok usia diatas 40 tahun dan warga yang memiliki gejala atau riwayat
keluarga dengan penyakit tidak menular. Peserta yang hadir datang secara mandiri.

52
Pemeriksaan Darah metode Strip

Hambatan

Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hambatan yang sering ditemukan yaitu
kurangnya bahan atau reagen yang diperlukan untuk pemeriksaan padahal alat- alat yang
tersedia di Laboratorium lumayan banyak. Hambatan selanjutnya yaitu banyaknya
masyarakat terutama Lansia yang kurang mengerti bahasa indonesia sehingga sulit untuk
membangun komunikasi saat melakukan pelayanan kesehatan.

53
1.3.3 Laporan Perawat
Oleh : La Ode Ilham, S.Kep., Ns
1. Saat Awal Kedatangan Perawat Nusantara Sehat
Tim Nusantara Sehat tiba di UPTD Puskesmas Pante Kuyun bulan agustus
tanggal 29 tahun 2018, UPTD Puskesmas Pante Kuyun mendapat tenaga kesehatan
Nusantara Sehat salah satunya adalah Perawat. Awal masuk di Puskesmas tenaga Perawat
melakukan orientasi selama 1 minggu dan tenaga perawat mendapatkan tugas di ruang
UGD setelah menjalankan tugas tenaga perawat mendapatkan beberapa petugas yang di
tugaskan di UGD melakukan tindakan keperawatan yang tidak sesuai dengan tupoksi dan
tidak sesua standar kemudian tidak ada ketetapan/SOP tentang alur penanganan pasien
bahkan banyak petugas yang tidak memiliki STR , dari sisi lain di ketahu ternyata
pengunaan Obat UGD tidak tercatat dengan baik sehingga menyulitkan pada saat
pemeriksaan BPKP, tidak ada alur rujukan pasien, Setelah satu bulan berada di puskesmas
Tenagaperawat NS belum mengikuti kegiatan di lapangan sampai dengan akhir tahun 2018.
Perawat di UPTD Puskesmas Pante Kuyun berjumlah 6 orang dan 2 orang tidak memiliki
STR.

Banyak alat medis di Ruang yang hilang bahkan beerkarat akaibat tidak di cuci dan
tidak di rapikan dengan baik setelah melakukan tindakan. Hal ini di akibatkan tidak ada
standar pelayanan yang baik sehingga petugas tidak patuh dalam melaksanakan tugas.

Foto Ruang Tindakan Awal Kedatangan Tim Nusantara Sehat

2. Setelah ada Perawat Nusantara Sehat


Pada Tahun 2019 UPTD Puskesmas Pante Kuyun dihadapkan dengan Akreditasi, di
awal 2019 dan Tim NS beserta semua kariawan puskesmas berbenah untuk menyiapkan
puskesmas menghadapi praakreditasi dan akreditasi termasuk perawat sebagai petugas
Ruang Tindakan dan penanggung jawab BAB 9 dalam Akreditasi. Setelah membagi tugas
untuk masing2 unit dan POKJA . perawat NS sangat dibutuhkan, karena kebutuhan tenaga
perawat di UPTD Puskesmas Pante Kuyun stidak sesuai ( sedikit ) di tambah lagi 2 orang
perawat tidak memiliki STR sehingga perawat tersebut di tempatkan di ruang rekam medis,
kemudian perawat NS bersama dengan dinas kesehatan dan RSUD membangun kerja sama untuk
memperbaiki alur rujukan pasien baik dari tingkat puskesmas ke kabupaten sehingga pelayanan

54
rujuk pasien dapat berjalan sesuai standar . Perawat NS bertugas di dua ruangan di Poli
Umum dan di UGD untuk menutupi kekurangan tenaga perawat .Membuat jalur prioritas
khusus pasien lansia dan disabilitas yang akan mendapatkan pelayanan di puskesmas. dan
SOP Ruang Tindakan telahtersedia. Tempat sampah telah terpisah antara infeksius dan non
infeksius, terdapat troli emergency yang suda di lengkapi dengan peralatan dan obat2 gawat
darurat.

Perawat NS membantu memberikan tindakan keperawatan dan memberikan


penjelasan jika ada yang tidak memahami serta membantu menunjukkan nama-nama alat
yang belum pernah digunakan di ruang tindakan sebelumnya. perawat NS juga membantu
menyiapkan Laporan serah terima pasien dan menyusun laporan inventaris pengunaan
obat-obatan yang ada di UGD.. Perawat NS terlibat dalam perencanaan BOK untuk
menyiapkan tencana kerja tahunan pemegang program dan Renstra puskesmas.

Foto Ruang Tindakan Setelah Penempatan Nusantara Sehat Tim

55
1.3.4 Laporan Bidan
Oleh : Risma Nur Kusuma, Amd. Keb
1. Kegiatan Dalam Gedung
Tim Nusantara Sehat Batch XIII penempatan UPTD Puskesmas Pante Kuyun dimulai
pada Bulan September 2021. Saat awal kedatangan bidan Tim nusantara Sehat Batch XIII di
tugaskan di ruang KIA, KB dan bersalin.

1) Ruang KIA

a) Sebelum/before : tidak ada SOP dan alur pelayanan, register ibu hamil belum
lengkap, tidak ada leaflet sebagai bahan penunjang konseling ibu hamil, pembuatan
kartu kantong persalinan masih manual, isi troli alat pelayanan belum lengkap dan
tidak tertata rapi.

Dokumentasi

b) Sesudah/After: membuat SOP dan alur pelayanan, register ibu hamil sudah lengkap
sesuai data yang harus didokumentasikan, tersedia leflet (senam ibu hamil, tanda
bahaya ibu hamil, tanda-tanda persalinan, pentingnya tablet FE, dan P4K), kartu
kantong persalinan sudah di cetak/diperbanyak dengan warna sesuai jenis kondisi
ibu hamil (warna biru untuk hamil normal, warna kuning untuk hamil dengan risiko
sedang, warna merah untuk hamil dengan risiko tinggi/berat), membuat daftar troli
dan melengkapi alat sesuai pada petunjuk troli.

Media konseling Kartu Kantong Persalinan

56
Ruang KIA SOP

3) Pelayanan Catin/Calon Pengantin

a) Sebelum/before: register catin belum lengkap, belum ada kartu imunisasi TT,
sehingga setelah silakukan imunisasi TT pada pasien hanya di ingatkan secara lisan
untuk jadwal imunisasi selanjutnya.

b) Sesudah/after: melengkapi register catin sesuai data yang harus di dokumentasikan,


mencetak kartu imunisasi TT, membuat leaflet konseling catin.

Kartu Imunisasi Leaflet


TT

4) Pelayanan KB

a) Sebelum/before: tidak ada SOP, belum ada instrumen inform consent pelayanan alat
kontrasepsi, belum ada kartu ulangan KB.

b) Setelah/after: membuat SOP, melengkapi dan menata lembar inform consent


pelayanan alat kontrasepsi, mencetak dan memperbanyak kartu ulangan KB.

57
Kartu ulangan KB Inform Consent

5) Ruang Bersalin

a) Sebelum/before: tidak ada SOP dan alur pelayanan, belum ada register SOAP
bersalin yang lengkap, belum ada petunjuk isi troli alat bersalin dan penataan alat
belum lengkap.

b) Sesudah/after: membuat SOP dan alur pelayanan, membuat register SOAP pasien
bersalin, membuat petunjuk isi troli, melengkapi alat bersalin dan membuat kantong
bayi baru lahir, melengkapi lembar pengeluaran obat.

Register Bersalin Penataan Troli

Lembar obat Kantong bayi baru lahir

58
2. Kegiatan di Luar Gedung
1) Kunjungan bayi dengan resiko tinggi
a) Gambaran pelaksanaan
Kunjungan bayi dengan resiko tinggi bertujuan untuk meningkatkan pemantauan
bayi dengan resiko tinggi, menilai dan meningkatkan kemampuan ibu dan keluarga
dalam merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga bayi dapat mendapatkan
perawatan yang optimal. Sebelum ada Tim Nusantara Sehat Batch XIII kunjungan
bayi resiko tinggi kurang diperhatikan dan kurang optimal dilaksanakan oleh bidan
UPTD Puskesmas Pante Kuyun. Setelah ada Tim Nusantara Sehat, pelaksanaan
kunjungan bayi dengan resiko tinggi menjadi lebih optimal, sesuai dengan SOP yang
telah dibuat. Adapun kegiatan kunjungan bayi resiko dengan tinggi meliputi :
a) Menanyakan kepada ibu tentang kondisi bayi
b) Melakukan inspeksi pemeriksaan fisik head to toe
c) Mengukur berat badan, panjang badan dan suhu tubuh bayi.
d) Mengukur frekuensi nafas
e) Mengukur frekuensi denyut jantung
f) Memeriksa adanya diare
g) Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah dalam
pemberianASI.
h) Memeriksa status imunisasi
i) Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga sesuai dengan kebutuhan.
j) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.
k) Melakukan dokumentasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan

b) Dokumentasi

2) Pelayanan ANC di Posyandu


a) Gambaran pelaksanaan
Pemeriksaan Antenatal Care di posyandu bertujuan untuk memenuhi
hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal care yang berkualitas
sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat dan melahirkan bayi sehat. Di UPTD Puskesmas Pante Kuyun
terbentuk 8 Posyandu Balita. Pemeriksaan ANC juga merupakan salah satu

59
kegiatan dari inovasi KASIHKU (Gerakan Sehat Ibu Hamil wilah kerja
Puskesmas Pante Kuyun).
Langkah – langkah pelaksanaan pelayanan KIA di posyandu, yaitu :
a) Menyapa pasien dengan ramah
b) Melihat buku KIA
c) Melakukan anamnesa :
▪ Timbang BB dan ukur TB
▪ Mengukur LILA untuk menentukan status gizi ibu hamil.
▪ Mengukur tekanan darah
▪ Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita ukur.
▪ Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
▪ Skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetanus.
▪ Pemberian tablet Fe (90 tablet selama kehamilan)
▪ Test lab sederhana (Hb, Shifilis)
▪ Tata Laksana Kasus
▪ Temu Wicara (Konseling)
▪ Dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan sesuai pada tata laksana inovasi
KASIHKU yang sudah dijelaskan sebelumnya pada lembar inovasi TIM
Nusantara Sehat.

d) Melakukan dokumentasi, pencatatan dan pelaporan.

b) Dokumentasi

3) Kunjungan Nifas
a) Gambaran pelaksanaan
Kunjungan nifas yaitu kunjungan nifas pertama dilakukan pada 6 jam
sampai 3 hari setelah persalinan, dan kunjungan nifas kedua dalam rentang
waktu 4-28 hari setelah persalinan, kunjungan nifas ke tiga dalam rentang

60
waktu 29-42 hari setelah persalinan. Dalam pelaksanaan kunjungan nifas,
Tim Nusantara Sehat diikutsertakan oleh bidan desa untuk membantu
pemeriksaan dan memberi konseling sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kunjungan nifas bertujuan untuk :
a) Menilai kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b) Pencegahan terhadap kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
nifas danbayinya
c) Mendeteksi adanya kejadian-kejadian masa nifas
d) Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan
ibu maupunbayi pada masa nifas
b) Hambatan dan Langkah Pemecahan Masalah
Hambatan yang ditemukan adalah saat pelaksanaan kunjungan nifas,
bidan puskesmas kurang maksimal dalam melakukan pemeriksaan pada bayi
dan ibu nifas. Saat Tim Nusantara Sehat melakukan pemeriksaan pada bayi
sering ditemukan perawatan tali pusat yang salah, sehingga tali pusat basah
dan berbau. Selain itu, banyak bayi yang berusia dibawah 1 bulan yang
diberi makan pisang oleh orang tuanya. Langkah pemecahan masalah dari
hambatan tersebut adalah dengan sopan Tim Nusantara Sehat memberikan
saran dan memberikan contoh kepada bidan UPTD Puskesmas Pante Kuyun
tentang pelaksanaan kunjungan nifas yang sesuai standar dari permenkes.
Tim Nusantara Sehat membantu bidan puskesmas dan bidan desa untuk
memberikan konseling saat kunjungan nifas dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh masyarakat.
c)Dokumentasi

4) Kunjungan P4K
a) Gambaran pelaksanaan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
dengan program pemasangan stiker, yang merupakan upaya terobosan
percepatan penurunan angka kematian ibu. Melalui P4K dengan stiker yang
ditempel dirumah ibu hamil, maka setiapibu hamil akan tercatat, terdata dan
terpantau secara tepat. Stiker P4K berisi data tentang: nama ibu hamil,
taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping
persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah. Dengan data

61
dalam stiker, suami, keluarga, kader desa siaga, bersama bidan di desa dapat
memantausecara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil,
untuk mendapatkan
pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas,
sehingga proses persalinan sampai nifas termasuk rujukannya dapat berjalan
dengan aman dan selamat,tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi
yang dilahirkan selamat dan sehat.
b) Dokumentasi

62
1.3.5 Laporan Petugas Gizi
Oleh Sulfah Nur FadhilaS.Tr. Gz
Pada tahun 2019 sebelum kehadiran Nusantara Sehat Team Batch XIII, Tenaga Gizi Di
UPTD Puskesmas Pante Kuyun di Isi Oleh Tenaga Bidan (A.Md Keb). Kegiatan yang
dilakukan sebelumnya adalah pelayanan di posyandu, pemberian Vit A rutin, Obat Cacing,
Pemeriksaan garam beryodium Pemberian PMT, Kegiatan pelayanan gizi tentunya masih
jauh dari kondisi baik, karena UPTD Puskesmas Pante Kuyun belum terakreditasi sehingga
pengerjaan yang sesuai Standar Operasional Pelayanan belum dilaksanakan bahkan secara
arsip dan dokumen kerangka acuan belum ada. Karena kurangnya tenaga gizi yang sesuai
spesifikasi pendidikan di PKM pante Kuyun membuat pelayanan gizi kurang maksimal. Alat
antropometri yang kurang memadai serta kegiatan yang berjalan tidak sesuai dengan ilmu
yang ada. Oleh sebab itu hadirnya Nusantara Sehat Team kiranya dapat membantu dalam
berkembangnya progrma gizi di puskesmas.

Adapun pelayanan gizi yang dilaksanakan setelah hadirnya NST terbagi menjadi dua
kegiatan pelayanan yaitu kegiatan dalam gedung dan luar gedung.
1. Kegiatan Gizi Dalam Gedung
Kegiatan gizi dalam gedung adalah kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan gizi
UPTD Puskesmas Pante Kuyun dan bagian dari Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Adapun kegiatan Gizi dalam Gedung yaitu konseling gizi, penimbangan berat badan (BB)
dan pengukuran tinggi badan (TB/PB) bayi yang tidak datang ke posyandu, pengisian data
E-PPGBM serta perapian pencatatandan laporan gizi.
a. Konseling Gizi

b. Penimbangan BB dan TB/PB bayi yang tidak datang ke posyandu

63
c. Pengisian E-PPGBM

d. Pencatatan Penimbangan Gizi (BB dan TB)

2. Kegiatan Gizi Luar Gedung


Kegiatan gizi luar gedung adalah kegiatan pelayanan gizi yang berada di luar
gedung UPTD Puskesmas Pante Kuyun atau dilaksanakan di desa-desa yang berada dalam
naungan UPTD Puskesmas Pante Kuyun. Adapun kegiatan gizi luar gedung yaitu pelayanan
gizi di posyandu, Konseling pada balita BGM, Pemantauan Asi Ekslusif, pemberian Vitamin
A balita dan obat cacing, penyuluhan Tablet Fe pada Remaja Putri, Kejar Timbang, dan
kunjungan balita gizi kurang/buruk, Pembagian PMT Balita da Ibu Hamil, cek Garam
Beryodium, Penyuluhan Gizi Seimbang,
a. Pelayanan gizi di Posyandu

64
b. Pemberian Vitamin A

c. Konseling balita BGM

d. Pemantauan Asi Ekslusif

e. Penyuluhan tablet Fe pada remaja Putri

65
f. Kejar Timbang

g. Cek garam Beryodium

h. Kunjungan Balita Gizi kurang/buruk

i. Pemberian PMT

Berikut ini adalah before dan after Nusantara Sehat Team Batch XIII pada pelayanan
giziUPTD Puskesmas Pante Kuyun :

66
Before NST After NST
Terlaksanya pengisian E-PPGBM
1. Pengisian EPPGBM kurang
berjalan, dan masih Banyak
Bayi-balita yang belum terdaftar

2. SOP dan KAK belum pernah


dibuat.

3. Belum Ada Mading dan


Kantong Gizi

67
4. Kunjungan Bayi dan balita
Gibur/Gikur tidak bersama Melakukan Ku jungan Bersama Profesi lain
Profesi lain

5. Petugas Gizi Belum Pernah Melakukan Konseling dan Pemantauan Gizi Pada
Lansia
turun Posyandu Lansia

2. Perubahan Perilaku Masyarakat Yang dihasilkan Selama Masa Tugas


a. Kesadaran orang tua untuk membawa anaknya ke Posyandu sudah meningkat karena
telah dilakukan advokasi dengan lintas sektor untuk perbaikan pemberian PMT
sehingga minatmasyarakat untuk membawa anknya ke Posyandu semakin meningkat.
b. Kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok telah meningkat melalui penyuluhan
PBHS yang dilakukan secara berkesinambungan dan dilakukan kesepakatan bersama
dengan lintas sektor untuk membuat peraturan pelarangan merokok di tempat-tempat
umum.
c. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya ber-PHBS telah meningkat dengan
dilakukannya penyuluhan PHBS secara berkesinambungan.
d. Meningkatnya kesadaran dan pengetahun siswa sekolah tentang Perilaku Hidup Bersih
dansehat di tatanan sekolah dengan dilakukan Konseling, Informasi dan Edukasi.
e. Meningkatnya kesadaran ibu hamil baru untuk memeriksakan kehamilannya di
fasilitas pelayanan kesehatan atau tenaga kesehatan dengan diadakan kegiatan kelas
ibu hamil setiap bulan.

f. Meningkatnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat yang menderita TB dan Kusta


untuk memeriksakan kesehatannya di petugas puskesmas dan fasyankes karena
dilakukan konseling, informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien yang
awalnya malu untuk memeriksakan penyakitnya.

68
g. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif dan
makanan gizi seimbang untuk bayi dan balita dengan dilakukannya konseling,
informasi dan edukasi melalui program kelas ibu balita.

3. Perubahan Budaya Kerja selama masa tugas


Selama dua tahun masa penugasan Tim Nusantara Sehat, terdapat beberapa
perubahanbudaya kerja petugas UPTD Puskesmas Pante Kuyun antara lain:
a. Jam masuk kerja yang dulunya tidak tepat waktu sekarang sudah tepat waktu yaitu
pukul08.30
b. Apel pagi setiap hari senin
c. Lokmin bulanan rutin di adakan setiap bulan
d. Lokmin Lintas sektor
e. Petugas bekerja sesuai SOP
f. Ketepatan petugas Puskesmas dalam melakukan pencatatan dan pengumpulan laporan

4. Hambatan Selama Masa Tugas


Selama dua tahun setelah masa penempatan, Tim Nusantara Sehat bersama UPTD
Puskesmas Pante Kuyun telah melaksanakan beberapa kegiatan unggulan (inovasi)
ataupun kegiatan rutin yang sebelumnya belum pernah dikerjakan. Dalam pelaksaan
kegiatan tersebut terdapat berbagai hambatan seperti sulitnya memberikan edukasi
kepada masyarakat karena perbedaan Bahasa. Sulitnya mengumpulkan masyarakat
untuk diberikan penyuluhan karena padaumumnya masyarakat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pante Kuyun bekerja sebagai petani atau pekebun. Sulitnya menjangkau
desa-desa yang jauh dari jangkauan UPTD Puskesmas Pante Kuyun.

69
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN PERBAIKAN PROGRAM NUSANTARA
SEHAT
Laporan akhir ini memberikan gambaran kondisi Puskesmas dan kesehatan
masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas Pante Kuyun Kabupaten Aceh Jaya. Laporan ini
juga memberikan gambaran mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di Puskesmas dan
Tim Nusantara Sehat selama 2 tahun. Rencana program kerja yang disusun akan
disosialisasikan agar dapat diimplementasikan dengan bantuan dari pihak Puskesmas, lintas
sektor dan masyarakat sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat mencapai standar pelayanan
kesehatan yang sudah ditentukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun.
Program yang berbasis dan berpusat pada pengembangan masyarakat membawa
dampak positif bagi Puskesmas maupun masyarakat. Melalui program pengembangan
masyarakat ini, diharapkan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun
dapat mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya selama keberlangsungan
program Tim Nusantara Sehat bertugas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pante Kuyun
terjalin baik. Pertemuan untuk mengevaluasi dan memonitoring kegiatan Nusantara Sehat
disarankan lebih sering dilakukan untuk Tenaga Nusantara Sehat selanjutnya.
Program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis tim
dilakukan berdasarkan hasil kajian terhadap distribusi tenaga kesehatan yang dilaksanakan
oleh KementerianKesehatan sangat dibutuhkan. Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan
bahwa penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu lebih baik jika dilakukan berbasis
tim agar dapat melakukan kolaborasi interprofesi dalam menangani masalah kesehatan di
wilayah kerja suatu Puskesmas.
Saran dari tim Nusantara Sehat untuk pemerintah Desa dan Kecamatan adalah
diharapkan agar lebih mendukung program puskesmas dan khususnya Nusantara Sehat,
selama 2 tahun penugasan ada beberapa kesepakatan program kesehatan bersama lintas
sektor namun tidak ada realisasi dari pemerintah Desa. Saran untuk dinas kesehatan apabila
ada permintaan untuk tenaga Nusantara Sehat lebih di prioritaskan tenaga kesehatan
lingkungan.

70

Anda mungkin juga menyukai