Anda di halaman 1dari 3

Dampak Seks Bebas Bagi Kesehatan Reproduksi Remaja

Remaja merupakan suatu masa perubahan. Yang di mana mengalami perubahan secara
fisik yang juga disertai kematangan seksual maupun peningkatan emosional yang terjadi secara
cepat. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang
terjadi pada masa remaja.
Remaja, di puncak kemudaan, kecantikan, dan berenergi, mereka adalah makhluk yang
sangat seksual. Mereka telah siap secara fisik, meskipun belum tentu secara emosional, untuk
berhubungan seks. Menurut Kathryn Geldard- Dosen Australia di Bidang Konseling.
Kebanyakan remaja menginginkan kebebasan, tetapi disisi lain mereka takut akan
tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut. maka remaja sebenernya membutuhkan
lingkungan yang adaptif sebagai keadaan yang nyaman untuk bertanya dan membentuk
karakter yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Dalam perspektif remaja terkait fenomena seksual, muncul perasaan seks merupakan
kegiatan yang menyenangkan, mendapatkan kepuasan, dan puncak dari pada ekspresi cinta
yang akan membahagiakan dan patut dicoba, dimana sebagai penyalur asrat seksual mereka.
Karena aspek-aspek inilah akhirnya memicu remaja pada perilaku seks bebas. Sedikit di antara
mereka yang mungkin mengetahui dampak dari perilaku seksual.
Menurut Irwati (200) remaja melakukan berbagai macam perilaku seksual berisiko yang
terdiri atas tahapan-tahapan tertentu, yaitu dimulai dari berpegangan tangan, cium kering,
cium basah, berpelukan, memegang atau meraba bagian sensitive, petting, oral sex dan
senggama.
Perilaku seks bebas dapat menimbulkan berbagai dampak negative pada remaja.
Menurut Namora Lumongga Lubis,M.Sc., ph.D., ( Penulis Malaysia ) dan Sarlito W. Sarwono
( Psikologi Remaja, 1994).
1. Dampak psikologis
Dampak psikologi dari perilaku seks bebas pada remaja diantaranya perasaan marah,
takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah, dan berdosa.
2. Dampak psiologis
Dampak psiologis dari perilaku seks bebas tersebut di antaranya dapat menimbulkan
kehamilan yang tidak di inginkan dan aborsi.
a. Hamil diluar nikah
Dari segi fisik, remaja belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga
bisa membahayakan proses persalinan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong
masa hamil sebaliknya dilakukan pada usia 20-30 tahun. Dari segi mental pun, emosi
remaja belum stabil. Kestabilan emosiumumnya terjadi pada usia 20-24 tahun dalam
psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda. Pada masa ini, biasanya mulai timbul
transisi dari dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka kalau
pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin
bertualang menemukan jati dirinya.
b. Aborsi
Yaitu menggugurkan kandungan. Aborsi adalah suatu proses pengakhiran hidup dari
janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Ada beberapa resiko yang akan
di hadapi wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of life” yang ditulis oleh
Brian Clowes,Yaitu:
- kematian mendadak karena pendarahan hebat
- kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
- Rahim yang sobek ( uterine perforation ).
- Kerusakan leher Rahim yang menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara ( karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada wanita )
- Kanker indung telur ( ovarian cancer )
- Kanker leher rahim (cervical cancer )
- Kelainan pada placenta/ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Menjadi mandul.
- Infeksi rongga panggul dan pada lapisan rahim.
3. Dampak fisik
Berkembangnya penyakit menular sexsual di kalangan remaja,dengan prekwensi
penderita penyakit menular sexual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-24 tahun.
Penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis. Brikut jeni-jenis
penyakit menular seksual (PMS) yang di tularkan pria kepada wanita antara lain:
a. HIV/HIDS
Acquired immunodeficienty syndrome atau acquired immune deficienecy syndrome
adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip dan
menyerang spesies lainnya (SIV,FIV,dan lain-lain)
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya di tularkan melalui kontak lansung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV , seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan vresemina, dan air
susu ibu penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun
oral) tranfungsi darah, jarum suntik yang terkontaminasi antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin atau menyusui serts bentuk kontak lainya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut
b. Gonorea (kencing nanah)
Kencing nanah atau gonore adalah penyakit penular sexual yang di sebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uritra,leher rahim rectum,
tenggorokan dan bagian putih mata (konjungtiva) pada wanita, gonore bisa menjalar
ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri
pinggul dan gangguan reproduksi. Meskipun sering tanpa genjala, infeksi bateri ini
dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah
dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak di obati, penyakit ini dapat berkembang
menjadi atritis, lupuh-lupuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak.
Gonore dapat di sembuhkan dengan antibiotika.Pada pria, gejala GO termasuk
nanah pada saluran kemih dengan rasa panas saat berkemih. Gonorea yang tidak di
obati atau di tangani dengan baik bisa meyebabkan epididymitis, yaitu kondisi
meyakitkan pada buah pelir yang bisa menyebabkan kemandulan. Sedangkan pada
perempuan, GO merupakan penyebab utama penyakit radang panggul dan seperti
klamidia, bisa menimbulkan infertilitas. GO membuat seseorang 3-5 kali
kemungkinan mengalami HIV.
c. Klamidia
Klamidia termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada manusia.
Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia.istilah
infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri
chlamydiaceae. Bakteri ini ditemukan pada manusia sehingga dapat merusak alat
reproduksi manusia dan penyakit mata. Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore,
walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit
yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu 4 juta orang setiap
tahun. Dan penyakit ini juga bisa di obati dengan antibiotika.Meskipun tidak
menunjukkan gelaja, klamidia dapat menimbulkan peradangan testikel, prostat,
maupun utera.

Anda mungkin juga menyukai