Bab Ii - Bayuaji Budihargo - Psikologi 17
Bab Ii - Bayuaji Budihargo - Psikologi 17
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profesionalisme
1. Pengertian profesionalisme
merupakan fenomena yang amat penting, yang dulunya tidak pernah dibahas,
pengertian profesi dan profesional dalam Harefa (2004), profesi diambil dari
Dalam pengertian luas menjadi berarti kegiatan apa saja dan siapa untuk
dalam arti sempit, profesi berarti suatu kegiatan yang dijalankan berdasarkan
11
sebuah pekerjaan, tetapi sekaligus tidak sama begitu saja dengan pekerjaan
pada umumnya. Profesi mempunyai tuntutan yang sangat tinggi, bukan saja
dari luar melainkan terutama dari dalam diri orang itu sendiri. Tuntutan ini
suatu pekerjaan yang dilakukan secara efisien dan efektif dengan tingkat
keahlian yang tinggi dalam rangka untuk mencapai tujuan pekerjaan yang
maksimal.
karena ahli dibidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan
adalah suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang
professional terdiri atas tiga unsur, yaitu knowledge, skill, integrity, dan
selanjutnya ketiga unsur tersebut harus dilandasi dengan iman yang teguh,
baik, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami
seseorang sebagai atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi, ada
komunitaspendidikan.blogspot.com).
semua aparat pegawai mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah.
kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi.
bukan hanya satu set daftar dari skill dan kompetensi yang dimilki. Dapat
dicermati bahwa atttitude adalah sikap yang mendasar, sementara skill adalah
suatu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Profesionalisme saat ini menjadi
bentuk yang harus melekat pada setiap entitas, setiap karyawan yang
berinteraksi dalam pasar global. Jika tidak, maka dihadapkan dengan satu
pilihan termaginalkan dan collaps. Jadi seluruh pelaku pasar dunia yang
memasuki pasar global terus melakukan penyesuaian dari segi skill untuk
merupakan sebuah sikap kerja profesional yang tiada lain adalah perilaku
karyawan yang mengacu pada kecakapan, keahlian, dan disiplin dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi yang mendasari tindakan atau
kode etik profesi yang berlaku dalam hubungannya dengan masyarakat untuk
2. Aspek-aspek Profesionalime
aspek :
dirinya dalam lapangan kerja tertentu dan menciptakan hasil yang baik
secara optimal.
secara tepat guna, artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya
dalam bidang yang sesuai pula. Misalnya tenaga kerja yang memiliki
diantaranya :
1. Equality
Perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan. Hal ini didasarkan
2. Equity
Perlakuan yang sama kepada masyarakat tidak cukup, selain itu juga
3. Loyality
rekan kerja. Berbagai jenis kesetiaan tersebut terkait satu sama lain dan
tidak ada kesetiaan yang mutlak diberikan kepada satu jenis kesetiaan
4. Accountability
4. Dimensi Profesionalisme
berikut:
dan kecakapan yang dimiliki. Sikap ini berkaitan dengan keteguhan tekad
berkurang. Sikap pada dimensi ini merupakan ekspresi diri total terhadap
pekerjaannya.
profesional.
berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut pekerja yang
(Ariyani, 2008).
sendiri, hal ini ditunjukan melalui sikap suka membantu, problem solver,
memerlukan.
memberi teladan.
menepati janji, memegang rahasia, menghormati orang lain dan tahu diri.
1. Performance
kerja adalah hasil yang diinginkan dari perilaku, prestasi dihasilkan dalam
1. Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
2. Akuntabilitas pegawai
3. Loyalitas pegawai
jenis kesetiaan tersebut terkait satu sama lain dan tidak ada kesetiaan yang
4. Kemampuan pegawai
bagiannya.
B. Jenis Kelamin
lahir. Seks berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki
perempuan dari segi anatomi biologi. Menurut Echols & Shadily (1983)
dalam Handayani (2003) istilah seks (dalam kamus bahasa Indonesia juga
orang yang memiliki otot lebih kuat, sementara itu pekerjaan yang
orang yang cantik, lembut dan langsing serta lebih sopan dibandingkan
dengan laki-laki.
perempuan yaitu :
secara fisik. Pada umumnya laki-laki berbadan kekar dan lebih berotot
pemecahan masalah.
C. Usia
1. Pengertian Usia
Usia adalah lamanya waktu hidup yaitu terhitung sejak lahir sampai
usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun.
masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa madya
adalah 41 tahun sampai 60 tahun, dewasa lanjut >60 tahun, umur adalah
lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan (Hurlock, 2004).
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari
dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini dilihat dari pengalaman
penelitian ini adalah usia dengan masa dewasa awal yaitu usia 18-40 dan usia
dewasa madya yaitu usia 41-60 yang termasuk kedalam usia produktif
D. Tingkat Pendidikan
1. Tingkat Pendidikan
1. Pendidikan dasar
baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Karena itu, bagi setiap
2. Pendidikan menengah
3. Pendidikan tinggi
E. Kerangka Berfikir
organisasi. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang
baik dan modal yang memadai organisasi tidak akan dapat memanfaatkan dan
yang baik, waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah
Kurniawan, 2005).
berbeda dengan karyawan yang lain. Dalam penelitian ini akan menjelaskan
Profesionalisme adalah cara kerja yang lebih didominasi oleh sikap bukan
hanya satu set daftar skill dan kompetensi yang dimilki, dapat dicermati
terhadap Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada birokrasi pemerintah dan
membaik.
Tabel 3
Kerangka Berfikir
Profesionalisme
F. Hipotesis
tahun dan karyawan yang berusia > 40 tahun pada karyawan tetap
administratif UMP.