Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN ANALISIS SEDIAAN FARMASI


ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP

OLEH:

NAMA : FEBRIZA SAFIRA


STB : 15020190021
KELAS : C9C10
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : ANDI NURUL ZAKYAH

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia farmasi erat kaitannya dengan produk obat obatan
yang beredar secara luas di masyarakat. Kesehatan merupakan hal
yang sangat penting. Salah satu komponen kesehatan yakni
tersedianya obat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Industri
farmasi memegang peranan penting dalam hal ini, mulai dari
penyiapan bahan baku obat hingga suatu sediaan obat sampai ke
tangan pasien.
Kimia analisis sangat penting dilakukan oleh seorang farmasis
untuk mengidentifikasi obat-obatan yang beredar luas di lingkungan
masyarakat agar mengetahui kualitas dari bahan-bahan yang
digunakan dalam sediaan tersebut sehingga ketika digunakan oleh
masyarakat dapat menimbulkan efek yang baik.
Salah satu bentuk sediaan obat yang beredar di pasaran adalah
salep. Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah di
oleskan dan digunakan sebagai obat luar. Basis salep biasanya
mengandung bahan yang sukar larut dalam air, sehingga sampel
tidak bisa langsung di titrasi tetapi dilakukan preparasi sampel terlebih
dahulu untuk mengisolasi zat aktif dari basis salepnya.
Analisis kadar asam salisilat dilakukan untuk mengetahui dan
memastikan kandungan dan mutu asam salisilat dari suatu sediaan
suspensi salep yang beredar di pasaran apakah telah sesuai syarat
kandungannya seperti yang tertera pada etiket atau belum.
Alkalimetri merupakan titrasi untuk sampel yang bersifat asam
menggunakan larutan baku yang bersifat basa. Oleh karena itu, pada
praktikum ini dilakukan analisis kadar asam salisilat pada sediaan
salep secara alkalimetri.

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini adalah mampu menjelaskan
tentang analisis kadar Asam Salisilat pada sediaan salep secara
alkalimetri.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
memahami tentang analisis kadar Asam Salisilat pada sediaan salep
secara alkalimetri.

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Asam salisilat adalah keratolitik yang paling sering digunakan.
Apabila pemakaian lebih dari 20% permukaan tubuh, penyerapan
sistemik dapat terjadi, terutama pada pasien yang mengalami
gangguan fungsi hati atau ginjal. Asam salisilat dapat mengurangi
efikasi UVB. Asam salisilat dapat dipakai pada kehamilan tetapi
harus dihindari pada anak-anak karena efek penyerapan oleh kulit
yang besar (Murlistyarini dkk, 2018).
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih
kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa
atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan
untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam
borat, asam salisilat, asam benzoate dan lain sebagainya (Widyanto,
2008).
Asam salisilat memiliki aktivitas keratorik dan antiseptik lemak
jika digunakan secara topikal. Sifatnya yang asam meningkatkan
hidrasi endogen, sehingga keratin terdistribusi di permukaan kulit
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan absorbsi ke
dalam kulit. Selain itu, penggunaan jangka panjang pada daerah
yang sama akan mengiritasi kulit sehingga menyebabkan dermatitis.
Untuk mengurangi sifat iritatif pada kulit, dilakukan usaha
mikroenkapsulasi dalam bentuk sistem liposom. Liposom tidak
menimbulkan modifikasi kimia bahan obat dan dapat menjerat obat
yang bersifat polar maupun yang bersifat non polar. Asam salisilat
bersifat hidrofil, tetapi sukar larut dalam air. Dilain pihak asam

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP
salisilat diharapkan terjerat dalam kompartemen air, karena asam
salisilat harus dalam keadaan terlarut. Pelarut guna meningkatkan
kelarutan asam salisilat (Panjaitan, 2008).
Analisa volumetri merupakan salah satu metode analisa
kuantitatif, yang sangat penting penggunaannya dalam menentukan
konsentrasi zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan analisa
volumetri ini sangat ditentukan oleh adanya indikator yang tepat
sehingga mampu menunjukkan titik akhir titrasi yang tepat. Titik akhir
titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam basa.
Indikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang
nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi yang dilakukan, sehingga
titik akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH indikator
tersebut (Harjanti, 2008).
Pada analisis titrimetri atau volumetrik, untuk mengetahui saat
reaksi sempurna dapat dipergunakan suatu zat yang disebut
indikator. Indikator umumnya adalah senyawa yang berwarna,
dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya dengan adanya
perubahan pH. Indikator dapat menanggapi munculnya kelebihan
titran dengan adanya perubahan warna. Indikator berubah warna
karena system kromofornya diubah oleh reaksi asam basa. Metil
jingga merupakan senyawa azo yang berbentuk kristal berwarna
kuning kemerahan, lebih larut dalam air panas dan larut dalam
alkohol. Metil jingga sering digunakan sebagai indicator dalam titrasi
asam basa. Metil jingga mempunyai trayek pH 3,1 – 4,4 dan pKa
3,46 , berwarna merah dalam keadaan asam dan berwarna kuning
dalam keadaan basa. Metil jingga digunakan untuk mentitrasi asam
mineral dan basa kuat, menentukan alkalinitas dari air tetapi tidak
dapat digunakan untuk asam organik. Metil jingga merupakan asam
berbasa satu, netral secara kelistrikan, tetapi mempunyai muatan
positif maupun negatif (Suirta, 2010).

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP
Analisis secara titrimetri dapat digolongkan berdasarkan reaksi
kimia, cara titrasi dan jumlah sampel. Berdasarkan reaksi kimia,
titrimetri dikelompokkan menjadi reaksi asam-basa, reaksi
oksidasireduksi, reaksi pengendapan dan reaksi pembentukan
kompleks. Berdasarkan cara titrasi, titrimetri dikelompokkan menjadi
titrasi langsung dan titrasi kembali. Adapun berdasarkan jumlah
sampel, titrimetri dikelompokkan menjadi titrasi makro, titrasi semi
mikro dan titrasi mikro (Gandjar & Rohman, 2015).

2.2 Uraian Bahan


1. Air (Dirjen POM, 2014 : 63)
Nama Resmi : PURIFIED WATER
Nama Lain : Air murni
Rumus Molekul : H2O

Rumus Struktur : H–O–H


Berat Molekul : 18,02 g/mol
Kelarutan : Cairan jernih, tidak berwarna; tidak
berbau
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
2. Asam Salisilat (Dirjen POM, 1979 : 56)
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama Lain : Asam salisilat
Rumus Molekul : C7H6O3
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 138,12 g/mol


Pemerian Hablur ringan tidak berwarna atau
serbuk berwarna putih; hampir tidak
berbau; rasa agak manis dan tajam
Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP
bagian etanol (95%) P; mudah larut
dalam kloroform P dan dalam eter P;
larut dalam larutan ammonium asetat
P, dinatrium hidrogenfosfat P. kalium
sitrat P, dan natrium sitrat P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Etanol (Dirjen POM, 1979 : 65)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Alkohol, etanol, ethyl alcohol
Rumus Molekul : C6H6OH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 46,07 g/mol


Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak; bau
khas rasa panas, mudah terbakar
dan memberikan nyala biru yang
tidak berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P dan dalam eter P.
4. Fenolftalein (Dirjen POM, 2014 : 445)
Nama Resmi : PHENOLPHTALEIN
Nama Lain : Phenolphtalein
Rumus Molekul : C20H14O4
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 318,33 g/mol


Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP
kekuningan lemah, tidak berbau,
stabil di udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut
dalam etanol, agak sukar larut dalam
eter.
5. FeCl3 ( Dirjen POM, 1979 : 659)
Nama Resmi : FERRI CHLORIDA
Nama Lain : Besi (III) Klorida
Rumus Molekul : FeCl3
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 162,5 g/mol


Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam
kehijauan, bebas warna jingga dari
garam hidrat yang telah berpengaruh
oleh kelembapan
Kelarutan : Larut dalam air, lautan berpotensi
berwarna jingga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
6. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979: 412)
Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Rumus Struktur : Na ─ OH
Berat Molekul : 40,00 g/mol
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur
atau keping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur; putih,
mudah meleleh basah sangat alkalis

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP
dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan
etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2021 : 14-15)


1. Preparasi Sampel
Larutan uji untuk analisis kualitatif
Sampel salep/krim yang mengandung asam salisilat
ditimbang sebanyak 1,00 g. Masukkan kedalam gelas kimia,
larutkan dalam 10 mL etanol sambil dipanaskan di atas
penangas air. Aduk hingga homogen, tutup dengan alumunium
foil. Dinginkan dalam es selama 15 menit dan saring
menggunakan kertas saring. Filtrat yang diperoleh ditampung
dalam gelas kimia, diuapkan pelarut etanolnya pada tangas air
hingga kering.
Larutan uji untuk analisis kuantitatif
Sampel salep ditimbang setara dengan 500 mg asam
salisilat. Masukkan ke dalam gelas kimia, larutkan dalam 10 mL
etanol netral (sudah dinetralkan dengan natrium hidrokdisa 0,1
N) sambil dipanaskan di atas penangas air. Aduk hingga
homogen, tutup dengan alumunium foil. Dinginkan dalam es
selama 15 menit dan saring menggunakan kertas saring. Filtrat
ditampung dalam erlenmeyer.

2. Identifikasi Hasil Pemisahan


Uji Warna (kualitatif) :
Sampel hasil preparasi (b) ditambahkan beberapa tetes
pereaksi FeCl3, diamati perubahan yang terjadi. Reaksi positif
memberikan warna ungu.

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP

3. Analisis Kadar
Larutan uji untuk analisis kuantitatif (poin 1b), tambahkan
indikator fenolftalein LP dan titrasi dengan natrium hidroksida 0,1
N LV hingga terbentuk warna merah muda. Tiap ml natrium
hidroksida 0,1 N setara dengan 13,81 mg C7H6O3
4. Perhitungan
% kadar = Vol. NaOH x N NaOH x BST (mg) x 100
berat sampel (g)

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021
ANALISIS KADAR ASAM SALISILAT PADA SEDIAAN SALEP

Daftar Pustaka

Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Analisis Farmasi. Universitas Muslim


Indonesia: Makassar.

Astuti, Y.S., dkk. 2007. Pengaruh Konsentrasi Adaps Lanae Dalam Dasar
Salep Cold Cream Terhadap Pelepasan Asam Salisilat. Pharmacy,
Vol. 05. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia: Jakarta.

Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia: Jakarta.

Harjanti, R.S. Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma domestica val.)


dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri. Jurnal
Rekayasa Proses. Vol. 2, No. 2. Yogyakarta.

Panjaitan, Elman. 2008. Karakterisasi Fisik Liposom Asam Salisilat


Menggunakan Mikroskop Elektron Transmisi. Jurnal Sains Materi
Indonesia. Vol. 9, No. 3. ISSN: 1411 – 1098. Tanggerang.

Widyanto. 2008. Chemistry Education. Pocket Kimia: Jakarta.

Suirta, I W. 2010. Sintesis Senyawa Orto-Fenizalo-2-Naftol Sebagai


Indikator Dalam Titrasi. Jurnal Kimia. Vol. 4. Universitas Udayana.

Sumardjo, Drs. D. 2009. Pengantar Kimia. EGC: Jakarta.

FEBRIZA SAFIRA ANDI NURUL ZAKYAH


15020190021

Anda mungkin juga menyukai