Anda di halaman 1dari 36

PRODAK

PENGGARAMAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MAKASSAR JURUSAN GIZI
KELOMPOK 2
1. ALFRIANA KALIMBUANG
2. CHAIRUNNISA
3. FADIYAH ALFINA
4. IIN NURZAFITRI
5. KHAERA MUFLIHAT
6. MARSELIA ZAHRANI PUTRI
7. NAZIRAH QALBI HADRAWI
8. NURFADILAH PATAHUDIN
9. PUTRI NATALIA DATU MANAI
10. RARA KHAIRANI
11. SITTI JUYANTI PUTRI LAMAHODA
12. TIARA AYU LESTARI
13. WINARSI KAMIS
10 PRODAK
PENGGARAMAN

1. IKAN ASIN
Penggaraman ikan biasanya diikuti dengan pengeringan untuk
menurunkan kadar air dalam daging ikan. Dengan demikian,
pertumbuhan bakteri semakin terhambat. Pada proses
penggaraman, pengawetan dilakukan dengan cara mengurangi
kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga bakteri
tidak dapat hidup dan berkembang lagi. Pengawetan ikan dengan
cara penggaraman terdiri dari dua proses, yaitu proses
penggaraman dan proses pengeringan. Adapun tujuan utama
dari penggaraman sama dengan tujuan pengawetan dan
pengolahan lainnya, yaitu untuk memperpanjang daya tahan dan
daya simpan ikan. Ikan yang mengalami proses penggaraman
menjadi awet karena garam dapat menghambat atau membunuh
bakteri penyebab kebusukan pada ikan.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Dalam 100 gram ikan
GARAM asin, terdapat nutrisi
berikut:
·Energi: 193 kcal.
· Protein: 42 gram.
· Karbohidrat: 0
·Lemak: 1,5 gram.
AIR ·Kalsium: 200 miligram.
· Fosfor: 300 miligram.
· Zat besi: 3 miligra
Vitamin B1: 0,01 miligram
PROSEDUR
Pada dasarnya metode penggaraman ikan dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga), yaitu penggaraman kering, penggaraman basah, dan penggaraman
campuran.

1. Penggaraman Kering (Dry Salting)


Metode penggaraman kering menggunakan kristal garam yang dicampurkan
dengan ikan. Pada umumnya ikan-ikan yang besar dibuang isi perutnya
terlebih dahulu dan bila perlu dibelah agar dagingnya menjadi tipis sehingga
lebih mudah untuk ditembus oleh garam. Pada proses penggaraman, ikan
ditempatkan di dalam wadah yang kedap air, misalnya bak dari kayu atau dari
bata yang disemen. Ikan disusun selapis demi selapis di dalam wadah,
diselingi dengan lapisan garam. Jumlah garam yang dipakai umumnya 10-35%
dari berat ikan.
PROSEDUR
2. Penggaraman Basah (Wet Salting)
Penggaraman basah menggunakan larutan garam 30-50% (setiap 100 liter
larutan garam berisi 30-50 kg garam). Ikan dimasukkan ke dalam larutan itu
dan diberi pemberat agar semua ikan terendam, tidak ada yang terapung.
Ikan direndam dalam jangka waktu tertentu tergantung pada :
a. Ukuran dan tebal ikan
b. Derajat keasinan yang diinginkan

3. Penggaraman Campuran (Kench Salting)


Penggaraman kench pada dasarnya adalah penggaraman kering, tetapi tidak
menggunakan bak. Ikan dicampur dengan kristal garam seperti pada
penggaraman kering di atas lantai atau di atas geladak kapal. Larutan garam
yang terbentuk dibiarkan mengalir dan terbuang. Cara tersebut tidak
memerlukan bak, tetapi memerlukan lebih banyak garam untuk
mengimbangi larutan garam yang mengalir dan terbuang.
Kerusakan pada ikan asin dapat disebabkan oleh bakteri
halofilik yang mamp mengubah tekstur maupun rupa daging
ikan. bakteri itu dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

Obligat halofilik, yaitu


Fakultatif halofilik, yaitu
bakteri yang dapat
bakteri yang dapat hidup secara baik pada
hidup secara baik pada lingkungan yang
media dengan mengandung garam
kandungan garam dengan konsentrasi
sebesar 2%. lebih besar dari 2%.

2. IKAN TERI ASIN


Ikan teri asin merupakan jenis makanan yang sangat
digemari masyarakat. Selain memiliki cita rasa yang enak,
ikan teri juga memiliki kandungan protein dan kalsium yang
tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Ikan teri biasanya dikonsumsi dengan cara
digoreng atau ditambahkan pada sayur-sayuran untuk
menambah kelezatan makanan. Berbagai masakan bisa
dibuat dengan ikan ini sehingga produk ini mendapat
tempat dihati masyarakat.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Dalam 100 gram ikan teri mentah,
terdapat kandungan berbagai nutrisi,
seperti:

GARAM · Protein: 10,3 gram.


· Lemak: 1.4 gram
· Karbohidrat: 4.1 gram.
· Kalsium: 972 mg.
· Fosfor: 253 mg.
· Zat besi: 3,9 mg.
· Natrium: 554 mg
· Kalium (K): 126,1 mg.
AIR · Tembaga: 305,20 mg.
· Zinc: 0,2 mg.
· Retinol (vitamin A): 13 mcg.
· Karoten: 28 mcg.
· Thiamin (vitamin B1): 0,24 mg.
· Riboflavin (vitamin B2): 0,10 mg.
· Niasin (vitamin B3): 1,9 mg.
PROSEDUR
1) Ikan teri dicuci dengan air bersih yang mengalir.
2) Melakukan sortasi agar ikan teri yang dihasilkan memiliki jenis dan
ukuran yang sama.
3) Dilakukan perendaman dalam air garam (15%) selama 5 menit.
4) Kemudian ikan teri direbus dalam air garam (15%) yang mendidih
selama 3 menit.
5) Ikan teri diangkat dan ditiriskan.
6) Setelah air turun, ikan teri dijemur diatas parapara atau di masukkan
ke dalam oven dryer. Lama pengeringan 1-2 hari menggunakan sinar
matahari dan 5-8 jam menggunakan oven dryer dengan suhu 50°C.
7) Setelah ikan teri kering, ikan di angin-anginkan diruang terbuka
sampai dingin.
8) Setelah itu dikemas dalam kemasan plastik dan diberi label.
3. ACAR ASIN
Acar atau yang dikenal dengan pickle adalah sayur atau
buah yang diberi garam dan diawetkan dalam cuka baik
diberi bumbu atau tidak. Proses penggaraman dilakukan
pada tahap awal pembuatan acar dengan cara fermentasi.
Terkadang dilakukan penambahan gula sebanyak 1%
apabila sayur atau buah yang digunakan berkadar gula
rendah.
Nama acar biasanya disesuaikan dengan nama sayur atau
buah yang digunakan, misalnya acar mentimun, acar
bawang putih, dan lain-lain. Jadi, acar dibuat dengan
kombinasi dua cara pengawetan yakni penggaraman dan
fermentasi.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Ø Menggunakan garam
Energi Acar Timun = 10 kkal
murni dan/atau iodium
Ø Larutan Garam jenuh: Protein Acar Timun = 2 gr
26.5% = 1000S (salometer) Lemak Acar Timun = 0,8 gr

Karbohidrat Acar Timun = 5,0
gr
Kalsium Acar Timun = 20 mg
Ø Air yang digunakan Fosfor Acar Timun = 100 mg
bebas sadah
Zat Besi Acar Timun = 10 mg
Ø Fe dalam air pikel
Vitamin A Acar Timun = 0 IU
berwarna gelap

Vitamin B1 Acar Timun = 98 mg
Vitamin C Acar Timun = 0 mg
PROSEDUR
Terdiri atas 2 proses, yaitu proses pelumuran garam (rough salting) dan
penggaraman akhir (final salting).
1. Pada proses pelumuran garam digunakan serbuk garam kira-kira 10% dari
berat bahan dan larutan garam berkonsentrasi 10%. Bahan dan serbuk garam
disusun dalam wadah khusus seperti stoples secara berlapis-lapis. Bagian atas
memiliki lapisan garam lebih banyak daripada bagian bawahnya. Proses ini
berlangsung selama 4-5 hari yang dilanjutkan dengan penggaraman akhir
2. Pada tahap ini serbuk garam dikurangi 6% dari berat bahan yang telah
mengalami rough salting. Lama proses penggaraman tergantung dari aroma
acar yang dihasilkan. Pembuatan acar jenis ini banyak dilakukan di Jepang.

SENYAWA
Bakteri asam laktat yang sangat penting pada pembuatan acar secara
tradisional adalah Lactobacillus plantarum. Selama fermentasi, bakteri asam
laktat yang tumbuh dapat mengubah gula pada bahan menjadi asam.

4. VIRGIN COCONUT OIL


Virgin coconut oil merupakan produk olahan dari daging
kelapa yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa,
dengan bau khas kelapa. Pembuatan virgin coconut oil ini
tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku
mudah didapat dengan harga yang murah dan pengolahan
yang sederhana.

Virgin coconut oil mengandung asam lemak jenuh rantai


sedang dan pendek yang tinggi, yaitu sekitar 92%. Manfaat
dari virgin coconut oil (VCO) diantaranya dalah peningkatan
daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta
mempercepat proses penyembuhan.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Virgin coconut oil mengandung asam lemak
Minyak kelapa murni penting bagi metebolisme tubuh
jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi,
karena mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam
yaitu sekitar 92%. Sifat istimewa ini membuat lemak yaitu A, D, E dan K serta pro-vitamin A (karoten)
minyak kelapa menjadi lebih baik dari minyak (winarno 1990). Di samping itu minyak kelapa murni
goreng lainnya. Asam lemak jenuh rantai mengandung sejumlah asam lemak jenuh yaitu asam
sedang pada minyak kelapa tidak laurat (C-12) %, asam miristat (C-14) %, asam palmitat (C-
16) %, asam kaprilat (C-8) %, asam kaprat (C-10) %, asam
menimbulkan penyakit karena mudah diserap strearat (C-18) % dan asam koprat (C-6) %. Sedangkan
tubuh dan cepat diubah menjadi energi. asam lemak tak jenuh adalah oleat atau omega-9 dan
Dengan struktur kimia asam lemak jenuh yang linoleat atau omega-6 masing-masing 6,5% dan 1,5%
tidak memiliki ikatan rangkap maka minyak (Klintar 1990). Berdasarkan komposisi asam-asam lemak
tersebut minyak kelapa murni mengandung asam lemak
kelapa relatif lebih tahan terhadap panas,
rantai medium yang tinggi.
cahaya, dan oksidasi sehingga memiliki daya

simpan yang lama.


PROSEDUR
Metode penggaraman dilakukan dengantujuan untuk pemecahan
sistem emulsi santandengan pengaturan kelarutan protein
didalamgaram. Protein yang terdapat didalam santanakan larut
dengan adanya penambahan garam(salting in), akan tetapi pada
kondisi tertentu kelarutan protein akan turun seiring
denganpeningkatan konsentrasi garam.
Dengan penurunan tingkat kelarutan protein diikuti dengan
pengikatan molekul molekul air oleh garam tersebut, yangselanjutnya
juga terjadi pemisahan antara cairanminyak dengan air (salting out).
Metode pembuatan minyak kelapa dengan cara penggaraman
dilakukan dengan menambahkan larutan garam pada krim santan
yang telahdiperoleh dari tahap awal pembuatan minyak. Garam
digunakan sebagai perusak kestabilan emulsi.
5. TERASI UDANG
Terasi merupakan produk perikanan setengah basah,
dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang diolah secara
fermentasi setelah melalui tahap penggilingan atau dan
penjemuran (Suprapti, 2002).
Pada proses pengolahan terasi, fermentasi merupakan
faktor yang paling menentukan karena pada tahap ini
terjadi pembentukan citarasa dan aroma khas dari terasi.
Ciri khas terasi antara lain aroma harum yang disebabkan
adanya degradasi protein dan lemak yang menghasilkan
senyawa karbonil, asam lemak, amonia, amin, dan senyawa
belerang sederhana seperti sulfida, merkaptan dan
disulfida. Selain itu kandungan asam amino glutamat yang
tinggi menyebabkan terasi enak sebagai komponen bumbu
(Adawiyah, 2006).
KOMPOSISI NILAI GIZI

1) udang rebon (Acetesp), Berdasarkan data Kemenkes RI (TKPI),


2) terasi, setiap 100 gram "Terasi" mengandung
3) garam, 78,5 mg besi, 3.812 mg kalsium, 0,99 mg
tembaga, 0,24 mg tiamina, 3,3 mg niasin,
4) air,
2,7 gram serat, 2,4 mg seng, 821,4 mg
5) bahan-bahan kimia untuk kalium dan 726 mg fosfor.
analisa (K2SO4, HgO, Aquadest, Ini menunjukkan bahwa kandungan besi,
H2SO4, NaOH 40%, H3BO3, kalsium, tembaga, tiamina, niasin, serat,
indikator metil merah dan metil seng, kalium dan fosfor termasuk tinggi
biru, HCl, Pelarut Heksana). dan cukup tinggi

PROSEDUR
Cara kerja pada penelitian ini adalah modifikasi dari metode pengolahan terasi yang
dilakukan pengolah di desa Belo Laut. Berikut adalah cara kerja pada penelitian ini:
1) Udang rebon ditimbang dan ditambah garam 10%, kemudian dilakukan pencampuran
dan ditimbang.
2) Udang rebon yang digarami dimasukkan ke dalam karung dan dipres dengan
meletakkan batu diatasnya. Proses ini dilakukan ± 14 jam, setelah selesai udang rebon
ditimbang.
3) Udang rebon hasil pres dijemur dengan sinar matahari selama ± 4 jam. Selesai
penjemuran udang rebon semi kering ditimbang.
4) Udang rebon semi kering digiling, selesai penggilingan udang rebon ditimbang kembali.
5) Udang giling difermentasi ±7 hari, selesai fermentasi udang ditimbang.
6) Udang terfermentasi dijemur pada sinar matahari selama ±6-7 jam, selesai
penjemuranadonan terasi ditimbang.
7) Adonan terasi ditumbuk dan ditambahkan larutan garam, selesai penumbukan terasi
ditimbang.
6. KECAP ASIN
Kecap asin adalah sejenis kecap yang rasanya asin.
Kecap asin merupakan hasil fermentasi bahan
nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam
larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau
khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa
masakan.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Dalam satu sendok kecap asin,
terkandung gizi sebagai berikut.
·Energi: 35 kj, 8 kkal
Air, garam, kedelai, biji
·Lemak: 0,01 g
gandum, gula, penguat rasa ·Lemak Jenuh: 0,001 g
mononatrium glutamat dan ·Lemak tak Jenuh Ganda: 0,003 g
inosinat guanilat, pengawet ·Lemak tak Jenuh Tunggal: 0,001 g
natrium benzoat. ·Kolesterol: 0 mg
·Protein: 1 g
·Karbohidrat: 1,22 g
·Serat: 0,1 g
PROSEDUR
1.Cuci kedelai dan rendam dalam 3 l air selama satu malam. Kemudian rebus sampai kulit kedelai
menjadi lunak, lalu tiriskan di atas tampah dan.dinginkan;.
2.Beri ragi tempe pada kedelai yang sudah didinginkan. Aduk hingga rata dan simpan dan suhu
ruang (250 – 300C).selama.3.–.5.hari;.
3.Setelah kedelai ditumbuhi jamur yang berwarna putih merata, tambahkan larutan garam.
Tempatkan dalam suatu wadah dan biarkan selama 3 – 4 minggu pada suhu kamar (25 – 30 oC).
batas maksimum proses.penggaraman.adalah.2.bulan;
4.. Segera.tuangkan.air.bersih,.masak.hingga.mendidih.lalu.saring;.
5. masukkan kembali hasil saringan, tambah gula dan bumbu-bumbu. Bumbu ini (kecuali daun
salam, daun jeruk dan sereh) di sangrai
terlebih dahulu kemudian digiling halus dan campur hingga rata.
Penambahan gula merah Kecap asin: tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 1⁄2 ons gula merah.
6. Setelah semua bumbu dicampurkan ke dalam hasil saringan, masak sambil terus diaduk-aduk.
Perebusan dihentikan apabila sudah mendidih.dan.tidak.terbentuk.buih.lagi;.
7. Setelah adonan tersebut masak, saring dengan kain saring. Hasil saringan yang diperoleh
merupakan kecap yang siap untuk dibotolkan.
7. PIKEL TIMUN KIRAI
Pikel adalah hasil pengolahan buah atau
sayuran dengan menggunakan
garam dan diawetkan secara asam, dengan
atau tanpa penambahan gula dan
rempah-rempah sebagai bumbu.

SENYAWA
asam laktat
KOMPOSISI NILAI GIZI
Dalam 100 gram ikan teri mentah,
terdapat kandungan berbagai
GARAM nutrisi, seperti:
· Energy : 11 kkal
· Protein: 0,33 gram.
· Lemak: 0,2 gram
· Lemak jenuh : 0,052 gram
· Karbohidrat: 2,26 gram.
AIR · Zat besi: 0,4 mg.
· Kalium (K): 23 mg.
· Serat : 1,2 g
· Gula : 1,06 g
· Sodium : 1208 mg
· Vitamin A : 191 IU
TIMUN · Vitamin C : 1 mg
· Magnesium : 4 mg
PROSEDUR
1)Sortasi bahan baku, pilih bahan yang muda, tekstur keras, dan bebas dari segala bentuk
cacat.
2)Pisahkan timun dari tangkainya, lalu cuci bersih
3)Siapkan larutan garam 20 %.
4)Masukkan timun ke dalam gelas jarlstoples (wadah telah disterilisasi dalam air mendidih
selama minimal 30 menit)
5)Tuangkan larutan brine ke dalam gelas jar yang telah diisi timun. Perbandingan timun
dan larutan garam 1 : 2.
6)Tuangkan semua bahan terendam sempurna dalam larutan brine, si ruang kosong di
bagian atas stoples dengan plastik yang diisi brine tutup rapat stoples
7)Peram galas jar yang telah diisi dengan didiamkan pada suhu kamar selama 3 - 6 hari.
8)Bila pada brine terdapat endapan/lendir pisahkan endapan/lendir dengan menyaring
brine, bila brine berwama hitam ganti larutan brine dengan brine yang baru (sesuaikan
konsentrasinya) yang ditambah vinegar 2%.
9)Masukkan kembali brine ke dalam botol jar, tutup rapat.
8. TELUR ASIN
Makanan telur asin ini telah banyak
ditemukan di segala wilayah di Indonesia,
tidak hanya di daerah Brebes saja yang
merupakan tempat asal makanan ini. Hal
tersebut karena proses pembuatan telur
asin cukup mudah untuk dilakukan
sehingga banyak masyarakat yang
menjadikannya sebagai mata pencahariaan,
baik itu pada penyediaan stok telurnya atau
pengolahan hingga menjadi telur asin siap
makan.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Energi 195 kal
GARAM Lemak 13,6 gr
Air 66,5 gr
Kalsium 120 mg
Zat Besi 1,8 mg
TELUR ITIK Protein 13,6 gr
Fosfor 157 mg
Vitamin A 841 IU
Vitamin B1 0,28 mg
abu gosok
PROSEDUR
1. Siapkan semua bahan dan alat yang hendak digunakan.
2. Cuci telur bebek hingga bersih dengan amplas atau kawat pencuci piring secara hati-hati
supaya telur tidak pecah.
3. Siapkan garam krosok atau garam gandu kemudian tumbuk hingga halus. Lalu, campur
dengan abu gosok.
4. Pada campuran abu gosok dengan garam krosok tadi, tambahkan air sedikit demi sedikit
sambil diaduk hingga menjadi adonan yang kental. Kemudian, balut telur dengan adonan
tersebut kurang lebih setebal 3 cm.
5. Taruh balutan telur dengan adonan campuran abu gosok beserta garam krosok tadi di
wadah baskom. Diamkan selama kurang lebih 15 hari. Setelah waktu berlalu, segera bongkar
adonan balutan telur tadi dengan menuangkan sedikit air supaya adonan menjadi sedikit basah
dan kering. Hal ini juga dapat menjadikan telur lebih aman dan tidak rusak.
6. Cuci kembali telur asin yang telah lepas dari balutan adonan abu gosok dan garam krosok
tadi hingga bersih.
7. Kemudian masukkan telur ke rebusan air. Untuk mencegah adanya retakan atau pecahan
pada telur, sebaiknya masukkan telur ke dalam panci yang telah diisi air sebelumnya. Panaskan
air kurang lebih sekitar 30 menit dan telur siap direbus.
8. Rebus telur selama 1 jam hingga matang.
9. SAWI ASIN
Sawi (Brassicaceae) adalah salah satu komoditas pangan
hortikultura Indonesia yang mudah rusak. Salah satu
alternatif dalam mengatasi resiko kerusakan sawi adalah
dengan menggunakan fermentasi. Dalam hal ini, jenis
sawi yang digunakan adalah sawi pahit (sawi jabung, sawi
daging, Brassica juncea, Chinese mustard).
Sawi pahit biasa digunakan dalam bentuk terfermentasi
di Indonesia, tidak dimanfaatkan dalam bentuk lain. Di
Cina, sawi pahit merupakan komoditas sayur yang
berharga dan digunakan hampir di seluruh daerahnya
(Ren et al. 1995). Sawi pahit memiliki kandungan yang
tinggi pada serat, vitamin (B1, B2, B6, C, dan E), karoten,
klorofil, dan mangan.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Air (g) 92.2
Dalam pembuatan sawi asin, bahan- Protein (g) 2.3
bahan yang digunakan adalah sawi Lemak (g) 0.3
pahit, air, tepung beras, garam, dan gula.
Karbohidrat (g) 4.0

Kalsium (mg) 220.0


Fosfor (mg) 38.0
Besi (mg) 2.9
Vitamin A (SI) 6460.0
Vitamin B1 (mg) 0.09
Vitamin C (mg) 102.0
Kalori (kal) 22.0

PROSEDUR
1) Sawi pahit dijemur hingga layu
2) Garam ditaburkan dan dilakukan peremasan sawi pahit yang telah layu
secara perlahan-lahan sampai keluar air
3) Sawi pahit kemudian didiamkan selama kurang lebih 1 jam
4) Air perendam disiapkan dengan cara mencampur semua bahan perendam,
dididihkan, dan didinginkan
5) Setelah 1 jam, sawi pahit yang telah digarami dibilas dengan air hingga
bersih dan ditiriskan
6) Setiap 3-4 lembar daun sawi pahit diikat menjadi satu dan diletakkan pada
wadah non reaktif
7) Air perendam kemudian dituangkan dan dibiarkan sampai 3-4 hari (sesuai
keasaman yang diinginkan)
8) Sawi asin yang telah jadi dapat disimpan di dalam kulkas
Bahan perendam yang digunakan dapat pula berupa air pekat yang diambil
dari air untuk menanak nasi (air tajin).
10. Daging Sapi dengan Garam
Ribuan tahun sebelum ditemukan teknologi freezer,
manusia telah menggunakan garam sebagai bahan
penting untuk mengawetkan makanan termasuk daging
sapi. Garam memiliki kemampuan untuk membuang air
dalam daging sapi yang berpotensi sebagai tempat
tumbuh bakteri dan jamur.

Garam membuat tingkat keasaman sel bakteri menjadi


tidak seimbang sehingga bakteri pun tidak dapat tumbuh
dalam daging.
KOMPOSISI NILAI GIZI
Per 100 g BDD (Berat Dapat
Daging sapi Dimakan)
Garam ·Energi : 273 kkal
·Lemak total : 22 g
Air
·Vitamin A : 12 mcg

·Vitamin B1 : 0,08 mg
·Vitamin B2 : 0,18 mg
·Vitamin B3 : 7,30 mg
·Protein : 17.50 g
·Kalsium : 10 mg
·Fosfor : 150 mg

PROSEDUR
berikut adalah langkah-langkah mengawetkan daging sapi yang
dilangsir dari situs ehow.com.
1.Sesaat setelah membeli daging sapi, segera bersihkan daging
sapi dengan air yang mengalir dari kran. Lalu, keringkan dengan
menepuk-nepuknya menggunakan tisu makan.
2.Setelah daging sapi kering, olesi seluruh bagian daging sapi
dengan garam dan lapisi daging sapi tersebut dengan
menggunakan garam untuk mencegah pembusukan.
3.Kemudian, gantungkan daging sapi tersebut di dalam ruangan
dengan suhu 15 °C dan diamkan selama tiga minggu.
4.Setelah tiga minggu, angkat daging sapi tersebut dan Anda pun
sudah dapat memasaknya sesuai dengan kebutuhan.
Thank You
ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai