Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN DIREKSI

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Nomor: PD. 202.47/r. 06/HK200/COP-A2000000/2021

TENTANG

ORGANISASI DIREKTORAT KEUANGAN & MANAJEMEN RISIKO

DIREKSI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Menimbang : a. bahwa organisasi Direktorat Keuangan saat ini diatur dan


ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor PD.
202.47/r.05/HK200/COP-A2000000/2020 tanggal 25 Agustus
2020 tentang Organisasi Direktorat Keuangan;
b. bahwa pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT
Telkom Indonesia (Persero) Tbk tanggal 28 Mei 2021 salah
satu keputusannya telah menetapkan perubahan nomenklatur
jabatan anggota Direksi Perseroan yang semula Direktur
Keuangan menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
c. bahwa sesuai dengan Corporate Strategic Scenario Telkom
Group 2021-2025, Perusahaan telah menetapkan visi “Menjadi
Digital Telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”
dengan Strategic Initiative 6 yaitu Gear Up for Streamlined
Lean Digital Ready Organization dan Strategic Initiative 10
Group Strategy plan & Implementation and Enhance Risk
Management Compliance, yang dalam implementasinya perlu
dilakukan penyesuaian dan penataan kembali organisasi
Direktorat Keuangan sehubungan dengan adanya pengalihan
fungsi Risk Management ke dalam Direktorat, penyesuaian
beberapa fungsi unit Shared Service Operation Finance Center
(SSOF), dan pembentukan unit Telkom Shared Service Center;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, perlu


menetapkan Peraturan Direksi tentang Organisasi Direktorat
Keuangan & Manajemen Risiko.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk yang telah diumumkan dalam
Berita Negara RI Nomor 5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan
Berita Negara RI Nomor 210, sebagaimana telah beberapa kali
diubah dan terakhir perubahannya telah diterima dan dicatat di
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
Hukum dan HAM melalui surat No. AHU-AH. 01.03-0426883
tanggal 09 Juli 2021 tentang Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Keputusan Menteri Hukum
dan HAM RI No. AHU-0038942.AH.01.02.TAHUN 2021 tanggal
09 Juli 2021 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk;
2. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk (TELKOM) tanggal 28 Mei 2021, sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPST TELKOM No.
43/V/URA/2021 tanggal 28 Mei 2021 yang dibuat oleh Notaris
Utiek R. Abdurachman, S.H., MLI., MKn.;
3. Peraturan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Nomor PD.601.00/r.00/HK000/COO-
D0030000/2011 tanggal 1 April 2011 tentang Tata Kelola
Peraturan Perusahaan;
4. Peraturan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Nomor PD.200.00/r.00/HK200/COP-
B0011000/2012 tanggal 30 Maret 2012 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Manusia;
5. Peraturan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Nomor PD.615.00/r.00/HK000/COP-
M4000000/2015 tanggal 12 Oktober 2015 tentang Pemberian
Kuasa Bertindak Untuk Mewakili Perusahaan;
6. Peraturan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk Nomor PD.202.11/r.04/HK200/COP-
A2000000/2021 tanggal 9 Juli 2021 tentang Organisasi Kantor
Perusahaan TELKOM Group.

Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT


Telekomunikasi Indonesia Tbk tanggal 25 Mei 2021 dan 8 Juni 2021.

2. Surat Dewan Komisaris Nomor 111/SRT/DK/2021 tanggal 23 Juli


2021 tentang Persetujuan Organisasi Departemen SVP Risk
Management pada Direktorat Keuangan dan Manajemen Risiko

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk TENTANG ORGANISASI
DIREKTORAT KEUANGAN & MANAJEMEN RISIKO
BAB I
KETENTUAN UMUM

Bagian Pertama
Pendahuluan

Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:


a. Cost Center adalah unit operasi yang mendapatkan anggaran biaya dari Kantor
Perusahaan Telkom Group, namun tidak berperan memupuk pendapatan dan kinerjanya
diukur berdasarkan efisiensi penggunaan biaya dan efektivitas pelaksanaan program;
b. Customer Facing Unit (CFU) adalah virtual organisasi yang dipimpin oleh BoE yang
mengelola segmen pelanggan spesifik, yang merepresentasikan single profit & loss dan
memiliki seluruh fungsi key business di dalamnya, termasuk yang terkait dengan Anak
Perusahaan (yang serupa dengan strategic business unit) melalui mekanisme parenting;
c. Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko adalah organisasi Telkom yang terdiri dari Sub
Direktorat dan Unit Operasi / Unit Bisnis yang berada di bawah kendali dan tanggung jawab
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko;
d. Functional Unit (FU) adalah virtual organisasi yang dipimpin oleh BoE yang mengelola
fungsional tertentu Perusahaan, yang berkaitan dengan fungsi strategic portfolio, digital
Business, Human Capital, Keuangan & Manajemen Risiko, dan Network & IT Solution;
e. Organisasi Baru adalah organisasi Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini;
f. Organisasi Eksisting adalah organisasi Direktorat Keuangan yang pengaturannya merujuk
kepada Peraturan Perusahaan yang mengatur tentang masing-masing organisasi
dimaksud, yang masih berlaku sebelum digantikan dengan Peraturan ini;
g. Perusahaan atau Telkom adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk;
h. Proses functional high layer adalah proses yang mengatur konstelasi input-output antar
organisasi;
i. Sub Direktorat (Subdit) / Departemen / Sub Departemen (Subdep) adalah unit-unit
organisasi di dalam organisasi Kantor Perusahaan Telkom yang diperankan sebagai
penyusun strategi dan pedoman operasional Perusahaan;
j. Telkom Group adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
dan seluruh anak Perusahaan yang industrinya bersifat “related” dan membentuk kohesifitas
dalam satu ekosistem, serta untuk tujuan efektivitas pengelolaan portofolio bisnisnya,
sehingga seluruh entitas tersebut mempersyaratkan pengelolaan dalam satu platform
management;
k. Unit Operasi atau Unit Bisinis adalah unit-unit organisasi di luar organisasi Kantor
Perusahaan Telkom yang diperankan sebagai penyelenggara aktivitas operasiaonal
Perusahaan.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

(1) Maksud ditetapkannya Peraturan ini adalah untuk memberikan kerangka pengaturan
organisasi Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko yang dibentuk berdasarkan
fungsi pengelolaan keuangan, risk management, supply, asset dan shared service
Perusahaan.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan ini adalah untuk meningkatkan efektivitas Organisasi
Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko dalam rangka mengkondisikan kinerja
financial, supply, & risk management yang optimal dalam mewujudkan sustainable
competitive growth dalam lingkup Telkom Group.

Bagian Kedua
Pola Pengorganisasian

Pasal 3
Konstelasi Organisasi

(1) Subdit Telkom Financial Control adalah Subdit yang memiliki peran dan tanggung jawab
atas ketersediaan master plan keuangan, pengelolaan budgeting (strategic budgeting,
investment, reporting & costing), dan mengkoordinasikan financial controller.
(2) Subdit Subsidiaries Financial Control adalah Subdit yang memiliki peran dan tanggung
jawab atas pengelolaan dan monitoring pencapaian kinerja anak perusahaan,
mendukung proses pendanaan Anak Perusahaan dalam lingkup Telkom Group, dan
bertanggung jawab atas kelancaran, dan efektifitas pengelolaan administrasi anak
perusahaan.
(3) Subdit Financial & Procurement Policy adalah Subdit yang memiliki peran dan tanggung
jawab atas tersedianya strategi fungsional dan kebijakan keuangan serta melakukan
monitoring, dan menentukan peraturan guideline dari sumber internal dan eksternal yang
akan digunakan sebagai rujukan dan updating di bidang Strategic accounting Policy,
Transactional accounting Policy, Treasury & Budget Policy, dan Asset & Logistic Policy,
dalam lingkup Telkom Group.
(4) Subdit Financial Accounting & Corporate Finance adalah Subdit yang memiliki peran dan
tanggung jawab atas implementasi kebijakan accounting dan terjadinya tingkat
optimalisasi likuiditas Perusahaan yang aman, mengoptimalkan struktur permodalan
Perusahaan, melakukan supervisi, review, memberikan dukungan, dan melakukan
monitoring atas aktifitas pendanaan Telkom Group, serta bertanggung jawab terhadap
pengelolaan Accounting consolidation, Accounting Controller Group, dan financial
reporting dengan tetap berpedoman pada kaidah Good Corporate Governance.
(5) Departemen Risk Management adalah Departemen yang memiliki peran dan tanggung
jawab atas tersedianya proses bisnis, implementasi governance dan quality
management, pengelolaan strategic & operational risk management dan pengelolaan
Enterprise Risk Management (ERM) yang memadai dan efektif dalam lingkup Telkom
Group.
(6) Unit SSO Finance Center adalah Unit Operasi yang memiliki peran dan tanggung jawab
sebagai penyelenggara pengelolaan fungsi aktivitas operasional transaksi keuangan
Perusahaan, aktivitas operasional billing & revenue assurance, serta penyelenggaraan
implementasi kebijakan keuangan, khususnya yang bersifat strategic operational &
transactional untuk mendukung aktivitas operasional di seluruh unit Telkom, dan
penyelenggaraan fungsi treasury management.
(7) Unit SSO Procurement & Sourcing Center adalah Unit Operasi yang memiliki peran dan
tanggung jawab atas tata kelola dan prosedur penyelenggara pengelolaan fungsi supply
management Perusahaan dan efektivitas pengelolaan proses procurement guna
mencapai pemenuhan kebutuhan barang dan/ atau jasa yang dibiayai dari anggaran
CAPEX dan OPEX Perusahaan yang sesuai dengan kebijakan yang berlaku dengan
kuantitas dan kualitas, waktu serta efisiensi biaya dan optimalisasi sumber daya serta
mendukung program Telkom Integrated Supply Chain Management (T-ISCM).
(8) Unit Asset Management Center adalah Unit Operasi yang memiliki peran dan tanggung
jawab atas operasional dan pemeliharaan Aset Properti, mengkoordinasikan proses
pencatatan dan pelaporan seluruh Aset Tetap, dan mendayagunakan (leveraging) Aset
Properti tersebut untuk pihak internal maupun eksternal Telkom Group dengan prinsip
saling menguntungkan.
(9) Unit Telkom Shared Service Center adalah unit fungsi yang memiliki peran dan tanggung
jawab sebagai penyelenggara fungsi Shared Service meliputi namun tidak terbatas pada
penyediaan enabler (kebijakan, bisnis proses, teknologi) untuk menjalankan Shared
Service Operation agar berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan global practice
demi peningkatan skala ekonomi dalam group.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Bagian Pertama
Kelengkapan Pengaturan Organisasi

Pasal 4
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko

(1) Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko adalah salah satu Direktorat di dalam
organisasi Kantor Perusahaan yang dipimpin oleh seorang Direktur Keuangan &
Manajemen Risiko dan untuk penyebutan dalam bahasa asing digunakan sebutan
Finance & Risk Management Director.
(2) Direktur Keuangan & Manajemen Risiko memiliki peran sebagai penanggung jawab
atas ketersediaan rumusan corporate level strategy yang mencakup directional strategy,
portfolio strategy, parenting strategy dari aspek financial, supply, & risk management
Perusahaan dalam rangka mengkondisikan kinerja financial, supply & risk management
yang optimal untuk mewujudkan sustainable competitive growth dalam lingkup Telkom
Group.
(3) Kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko berperan
selaku wakil Telkom sebagai pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) anak perusahaan.
(4) Direktur Keuangan & Manajemen Risiko sebagai bagian dari anggota Board of
Executive ditunjuk sebagai Chief Financial & Risk Officer (CFRO) yang bertugas
melaksanakan parenting strategy fungsional keuangan & Manajemen Risiko Telkom
Group termasuk di dalamnya controlling pengelolaan asset dan leverage asset dengan
implementasi strategic control, koordinasi, dan subsidiaries performance management
dalam rangka penciptaan value Perusahaan melalui optimalisasi dan harmonisasi
interrelasi antara “parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi dan subsidiaries FU
Finance & Risk Management.
(5) Dalam menjalankan tugas, peran, dan tanggung jawabnya, Direktur Keuangan &
Manajemen Risiko dibantu oleh:
a. Subdit Telkom Financial Control;
b. Subdit Subsidiaries Financial Control;
c. Subdit Financial & Procurement Policy;
d. Subdit Financial Accounting & Corporate Finance;
e. Departemen Risk Management;
f. Unit SSO Finance Center;
g. Unit SSO Procurement & Sourcing Center;
h. Unit Asset Management Center; dan
i. Unit Telkom Shared Service Center.
Pasal 5
Bagan Struktur Organisasi

(1) Struktur organisasi Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko digambarkan dalam bagan
organisasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.
(2) Subdit atau Unit dalam struktur organisasi Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh pejabat dengan job prefix se-level
SVP/VP/SGM.

Pasal 6
Peta Peran dan Proses Bisnis

(1) Peta peran menggambarkan peran masing-masing unit dan hubungan antar unit dalam
suatu proses tertentu, yang diidentifikasikan sebagai pemilik proses, atau pengambil
keputusan, atau terlibat dalam proses terkait.
(2) Proses bisnis menggambarkan proses functional high layer yang menjelaskan interrelasi
antar unit atau external linkage dalam suatu proses terkait.
(3) Dekomposisi proses bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya didetilkan
ke dalam:
a. Proses Bisnis Level-1 External Linkage Process Organisasi Direktorat Keuangan
& Manajemen Risiko; dan
b. Proses Bisnis Level-2 Internal Relationship Process Organisasi Direktorat
Keuangan & Manajemen Risiko.
(4) Peta peran dan proses bisnis organisasi Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko
ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan tersendiri.

Pasal 7
Wewenang Penetapan Kelengkapan Pengaturan Organisasi

(1) Daftar posisi & formasi, uraian posisi untuk posisi Layer 1 dan 2, serta proses bisnis high
layer Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko dirumuskan oleh Subdit yang
membawahi fungsi Organization Design dan ditetapkan oleh Direktur Human Capital
Management.
(2) Peta peran dan proses bisnis Level-1 External Linkage dan Proses Bisnis Level-2 Internal
Relationship Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko dirumuskan dan ditetapkan oleh
pejabat yang membawahi fungsi Process Management.
(3) Tata kelola pengelolaan keuangan dirumuskan oleh Subdit yang membawahi fungsi
Financial & Procurement Policy dan ditetapkan oleh Direktur Keuangan & Manajemen
Risiko.
(4) Tata kelola pengelolaan Manajemen Risiko dirumuskan oleh Departemen yang
membawahi fungsi Risk Management yang ditetapkan oleh Direktur Keuangan &
Manajemen Risiko.
(5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) menjadi tanggung jawab Subdit yang membawahi fungsi Financial
& Procurement Policy.
(6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
menjadi tanggung jawab departemen yang membawahi fungsi Risk Management.
(7) Uraian posisi selain posisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disajikan dalam bentuk
”position profile” dalam suatu format tertentu yang distandarkan yang akan dirumuskan
oleh Subdit yang membawahi fungsi Organization Design dan Unit yang bersangkutan.
Bagian kedua
Kedudukan dan Pusat Pertanggungjawaban

Pasal 8
Kedudukan Kantor Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko

(1) Kantor Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko berkedudukan di Bandung dan Jakarta.
(2) Dalam hal kepentingan aktivitas operasional dengan tetap mempertimbangkan efektivitas
dan efisiensi, maka penempatan unit kerja di luar kedudukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Perusahaan tersendiri.
(3) Direktur Human Capital Management diberikan kewenangan untuk menetapkan
kedudukan unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 9
Pusat Pertanggungjawaban

Status pusat pertanggungjawaban Direktorat Keuangan & Manajemen Risiko ditetapkan


sebagai Cost Center.

BAB III
PENGANTURAN TRANSISI

Pasal 10
Pengaturan Transisi

(1) Implementasi organisasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini pada prinsipnya
adalah merupakan penataan kembali peran-peran pada organisasi Direktorat
Keuangan & Manajemen Risiko yang diubah dan/atau dilengkapi dengan fokus tugas
baru dan pengalihan fungsi dari suatu bidang ke bidang lainnya dan/atau ke unit
fungsional terkait lainnya.
(2) Sehubungan dengan pengalihan beberapa fungsi dari suatu unit ke unit lainnya serta
antar bidang dan/atau ke unit lainnya yang masih memerlukan tindak lanjut terkait aspek
regulasi maupun aspek teknis pengalihan, maka diperlakukan pengaturan khusus
dalam pengaturan transisi sebagi berikut:
a. Tugas dan wewenang penyelenggaraan fungsi dan aktivitas fungsional dan/atau
operasional yang dialihkan dari unit lain ke organisasi Direktorat Keuangan &
Manajemen Risiko dan/atau dari organisasi Direktorat Keuangan & Manajemen
Risiko ke unit lain dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kesiapan unit
penerimanya tersebut, baik kesiapan dari aspek organisasi, sistem, distribusi
kewenangan, ataupun aspek teknis lainnya;
b. Sebelum selesainya secara tuntas pengalihan fungsi sebagaimana dimaksud pada
huruf a, maka fungsi dan aktivitas yang akan dialihkan tersebut tetap dilanjutkan
operasinya dengan tugas dan wewenang kendali operasinya sementara diambil
alih oleh pejabat pemangku posisi pimpinan pada unit induknya yang relevan pada
Organisasi Baru; dan
c. Pengalihan tugas dan wewenang kendali operasi atas pengalihan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b dilakukan dengan Berita Acara Serah Terima
dari pejabat lama kepada pabat baru yang diserahi tugas dan wewenang kendali
operasi.
(3) Guna menjaga kesinambungan aktivitas Perusahaan, maka implementasi Organisasi
Baru dilaksanakan secara bertahap dalam suatu periode transisi.
(4) Periode transisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam kurun waktu
sampai dengan 12 (dua belas) bulan sejak berlakunya Peraturan ini atau sampai
dengan dilakukannya serah terima jabatan, sehingga setelah jangka waktu tersebut,
maka implementasi Organisasi Baru dinyatakan telah berfungsi efektif dan Organisasi
Eksisting baik yang telah diubah sebagian ataupun diubah secara keseluruhan
dinyatakan tidak berfungsi lagi.
(5) Selama proses transisi berlangsung dan sebelum seluruh fungsi-fungsi pada
Organisasi Eksisting selesai dialihkan pada Organisasi Baru, maka fungsi-fungsi pada
Organisasi Eksisting dinyatakan masih berfungsi dengan peran, tanggung jawab yang
sama dengan pengaturan sebagaimana Peraturan Perusahaan yang mengatur
Organisasi Eksisting tersebut dan pengaturan-pengaturan terkait lainnya.
(6) Sebelum serah terima jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan,
maka pejabat eksisting masih berkewajiban melaksanakan penyelesaian tugas-tugas
dan tanggung jawab pada posisi eksisting, akan tetapi bilamana terdapat hal-hal prinsip
yang mendesak untuk segera dilaksanakan namun berdampak jangka panjang dan
bernilai materiil terhadap pelaksanaan tugas pejabat selanjutnya, maka serah terima
jabatan harus segera dilaksanakan sehingga keputusan terhadap hal dimaksud dapat
secepatnya diambil alih oleh pejabat baru.
(7) Dengan selesainya peralihan suatu fungsi dari suatu unit ke unit lainnya, maka
wewenang dan tanggung jawab pejabat pada Organisasi Eksisting atas seluruh
kontrak/perikatan yang terkait dengan fungsi yang beralih tersebut yang masih berlaku
pada saat diimplementasikannya Peraturan ini, secara otomatis dialihkan menjadi
wewenang dan tanggung jawab pejabat baru pada unit terkait yang menerima
pengalihan fungsi tersebut.

Pasal 11
Pengawakan

(1) Pengawakan jabatan pada organisasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini
dilaksanakan secara bertahap dengan tetap mengikuti mekanisme penunjukan jabatan
sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang mengatur perihal penunjukan jabatan serta
Peraturan Perusahaan terkait lainnya yang masih berlaku.
(2) Untuk karyawan yang ditunjuk memangku posisi / jabatan pada Organisasi Baru
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini dengan tugas, nama posisi, dan nama unit
kerja yang sama dengan tugas, nama posisi, dan unit kerja pada Organisasi Eksisting,
maka kepada karyawan dimaksud dapat tidak diterbitkan lagi Surat Keputusan
penunjukan jabatan / penempatan sesuai Organisasi Baru.
(3) Selama masa transisi, guna keperluan administrasi pengelolaan payroll, maka seluruh
karyawan yang belum mendapatkan Surat Keputusan penunjukan jabatan / mutasi /
penempatan pada posisi di Organisasi Baru dinyatakan masih tetap menduduki posisi
eksisting dengan status yang sama dengan Surat Keputusan yang menyatakan
penempatan / penugasan / penunjukan jabatan pada posisi eksisting dan masih berlaku
sampai dengan ditetapkannya lagi penempatan atau penunjukan jabatan pada posisi
baru di organisasi sebagaimana Peraturan ini atau posisi lainnya.
(4) Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), maka:
a. Pejabat baru yang mengawaki posisi baru pada Organisasi Baru mengambil alih
kendali operasi seluruh aktivitas dan tanggung jawab atas pelaksanaan operasi
pengelolaan fungsi-fungsi sesuai bidang yang berkaitan dari Organisasi Eksisting;
dan
b. Seluruh Karyawan yang memangku tugas atas fungsi-fungsi terkait pada
organisasi lama yang dialihkan kendali operasinya kepada pejabat baru tetap
melaksanakan dan melanjutkan tugas-tugas sebagaimana tugas-tugas pada
organisasi unit tersebut di bawah koordinasi dan kendali operasi oleh pejabat baru
yang telah ditunjuk pada posisi di Organisasi Baru.
Pasal 12
Tahapan Implementasi

(1) Tahapan implementasi dilaksanakan dengan memperhatikan dan terpenuhinya hal-hal


sebagai berikut:
a. Kesinambungan program-program / proses yang sedang berlangsung;
b. Kesinambungan pertanggungjawaban penyelesaian kontrak dan/atau proyek yang
sedang berlangsung;
c. Kesinambungan proses audit yang sedang berlangsung;
d. Kesiapan pengalihan secara aman dan lengkap atas dokumen, database, bukti-
bukti transaksi, catatan / notulen keputusan manajemen, tindak lanjut hasil audit;
e. Kesiapan pengalihan anggaran, sarana kerja, inventaris kantor, dan fasilitas jabatan;
f. Kesinambungan informasi / database administrasi SDM dan payroll;
g. Kesinambungan pembinaan dan penilaian kinerja pejabat / karyawan yang terkait
dengan fungsi-fungsi yang mengalami perubahan;
h. Kesiapan dan kelengkapan dokumen serah terima; dan
i. Pengisian formasi dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan bisnis dan
efektivitas penyelenggaraan organisasi.
(2) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka semua pengaturan yang terkait dengan
penjabaran peran dan interaksi lateral antar unit organisasi yang telah diatur dalam
Peraturan Perusahaan yang berlaku sebelum berlakunya Peraturan ini baik sebutan
unit organisasi, sebutan jabatan maupun peran yang terkait dalam proses antar unit
diubah untuk disesuaikan dengan sebutan jabatan dan sebutan unit organisasi
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini.
(3) Hal-hal teknis yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini khususnya berupa
penjelasan, klarifikasi atau koreksi redaksional yang tidak bertentangan dengan
substansi pengaturan dalam Peraturan ini akan ditetapkan tersendiri oleh Direktur
Human Capital Management.
(4) Guna kelancaran proses implementasi dari Peraturan ini, maka penetapan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberlakukan sebagai pelengkap untuk
implementasi dari Peraturan ini dan diberlakukan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan ini.
(5) Tahapan implementasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap memperhatikan dan
merujuk pada peraturan / kebijakan fungsional Perusahaan terkait yang berlaku.
(6) Para pimpinan unit Organisasi Eksisting bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
masa transisi sampai dengan serah terima jabatan dilaksanakan dan para pimpinan
Unit Organisasi Baru bertanggung jawab atas pelaksanaan masa transisi sejak serah
terima jabatan sampai dengan masa transisi berakhir.
(7) Direktur Keuangan & Manajemen Risiko diberikan tanggung jawab untuk memastikan
kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berjalan dengan baik.
(8) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan masa transisi menjadi tanggung jawab
Unit yang membawahi bidang Human Capital Business Partner.
(9) Proses pengawakan dan pengawalan masa transisi menjadi tanggung jawab Unit yang
membawahi bidang Human Capital Business Partner.
BAB IV
PENUTUP

Pasal 13
Ketentuan Penutup

(1) Peraturan ini berikut lampiran yang menyertainya merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
(2) Pada saat masa transisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 telah berakhir, maka:
a. Peraturan Perusahaan Nomor PD. 202.47/r.05/HK200/COP-A2000000/2020 tanggal
25 Agustus 2020 tentang Organisasi Direktorat Keuangan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
b. Sub-Departemen Risk Management pada organisasi Corporate Secretary dinyatakan
tidak berlaku.
c. Sub-Departemen Shared Service Operation pada organisasi Group Corporate
Transformation dinyatakan tidak berlaku.
(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 29 Juli 2021 .
a.n. DIREKSI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
DIREKTUR UTAMA,

RIRIEK ADRIANSYAH
NIK. 633023

Tembusan Peraturan Perusahaan ini disampaikan kepada:


1. Para Anggota Direksi.
2. Para SVP, VP, dan OVP.
3. Para EVP, EGM, dan SGM.
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT Lampiran - I : Peraturan Perusahaan Perseroan (Persero)
KEUANGAN & MANAJEMEN RISIKO PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Nomor : PD. 202.47/r. 06/HK.200/COP-A2000000/2021
Tanggal : 29 Juli 2021

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko

Engine Team
AVP Sekretariat Direktorat (Advisor, Senior Staff, Expert)
Keuangan & Manajemen Risiko

SVP Risk Management

VP Telkom Financial VP Subsidiaries VP Financial Accounting VP Financial & VP Risk Strategy & VP Risk Operation &
Control Financial Control & Corporate Finance Procurement Policy Governance Process Management

SGM SSO Procurement & SGM Asset Management SGM Telkom Shared
SGM SSO Finance Center Center Service Center
Sourcing Center

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 29 Juli 2021 .
a.n. DIREKSI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
DIREKTUR UTAMA,

RIRIEK ARDIANSYAH
NIK : 633023

Anda mungkin juga menyukai