Anda di halaman 1dari 75

RENCANA STRATEGIS

DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK KOTA BANJAR
TAHUN 2018-2023

PEMERINTAH KOTA BANJAR


TAHUN 2018-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar Tahun 2018-2023 ini dapat diselesaikan.
Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar Tahun
2018-2023 ini adalah dokumen perencanaan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar untukperiode 5 (lima) tahun yang memuat tentang program dan
kegiatan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar untuk
melaksanakan program Kepala Daerah terpilih dan program kebutuhan Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar yangpenyusunannya berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Renstra Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak serta memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan di sektor yang sesuai dengan
tugas, fungsi dan kewenangan OPD terkait. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dalammenyusun Rencana Kerja (Renja) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dalamrangka mencapai visi jangka menengah daerah.
Akhirnya dokumen ini akan menjadi acuan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar guna mencapai visi dan misi melalui
Indikator Kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar dalam
rangka pencapaian visi misi daerah sesuai RPJMD.
Segala kekurangan dalam Renstra ini, kami menyampaikan permohonan maaf yang setulus-
tulusnya.

Banjar, Juni 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana strategis (Renstra) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Banjarmerupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima)
tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan
tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Proses
penyusunan renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjarmeliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Banjar; (2) Penyusunan rancangan Renstra Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar; (3) Penyusunan Rancangan
Akhir Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar; dan
(4) Penetapan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjar.
Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjarmemiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan baik di tingkat nasional, maupun
provinsi. Keterkaitan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Banjardengan RPJMD, Renstra Kementerian Sosial Republik Indonesia, Renstra
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Renstra
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Renstra DP3AKB Provinsi Jawa Barat dengan Renja Renja
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar.
Penyusunan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Banjar mengacu pada tugas dan fungsi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah
Kota Banjar, Peraturan Wali Kota Banjar tentang Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar, RPJMD Kota Banjar, dan memperhatikan
Renstra Kementerian Sosial Republik Indonesia, Renstra Kementerian Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat,
Renstra DP3AKB Provinsi Jawa Barat, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar, dan Hasil
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kota Banjar.
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar Tahun 2019-2023 dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai
berikut:

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 1


Gambar 1.1
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar

Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota


Banjarmenjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar yang disusun setiap tahun
selama kurun waktu lima tahun. Selain itu Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Banjarmenjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi
pembangunan pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjar Jawa Barat, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar.
Keterikatan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Banjar dengan RPJMD Kota Banjar sebagai dokumen teknis sebagai penjabaran RPJM
Daerah sedangkan dengan Perangkat Daerah lain Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar memuat Arah kebijakan Teknis dan Indikasi
rencana program dalam bidang kewenangan Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak ada yang harus berkoordinasi dengan Perangkat Daerah Lain.

1.2 Landasan Hukum


Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 22 Tahun 1954 tentang Undian (Lembaran Negara Republlik
Indonesia Tahun 1954 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 623);

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 2


2. Undang-Undang No. 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang Atau Barang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 214, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2273);
3. Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3277);
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak;
5. Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia;
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO Convention No. 138
Concerning Minimum Age for Admission to Employment (Konvensi Ilo mengenai Usia
Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 56; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3835);
7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3886);
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 182
mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan
Terburuk untuk Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 3;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3941);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4026);
10. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi
Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4246);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah
Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4419);
12. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;
13. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4635);
14. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana
Pedagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);
15. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4928);

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 3


16. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Konvensi PBB Menentang
Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisir (UNLA TOL) (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4960 );
17. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
18. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Mencegah,
Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan Anak
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4990);
19. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang
Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);
20. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda
Kehormatan;
21. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin;
22. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
23. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109), sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5606);
24. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
25. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
26. Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan
Sumbangan;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan Gelandangan
dan Pengemis;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama
Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5606);
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 4
30. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan Mekanisme
Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak Pidana Perdagangan Orang
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4818);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang – Undang
Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
33. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan
Kabupaten / Kota Layak Anak;
34. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten / Kota Layak
Anak;
35. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 tentang Panduan Pengembangan
Kabupaten / Kota Layak Anak;
36. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang Panduan Evaluasi Kabupaten / Kota
Layak Anak;
37. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Kebijakan Partisipasi Anak dalam
Pembangunan;
38. Peraturan Menteri Sosial No 23 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Karang Taruna;
39. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak;
40. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 9 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Rehabilitasi
Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya;
41. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
42. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
43. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perlindungan Anak;
44. Peraturan Daerah Kota Banjar No. 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 5


45. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar;
46. Peraturan Daerah Kota Banjar No. 2 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menegah Kota Banjar Tahun 2028-2023;
47. Peraturan Wali Kota Banjar Nomor 42 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar adalah menyediakan dokumen perencanaan
perangkat daerah untuk kurun waktu lima tahun yang mencakup gambaran kinerja,
permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat
daerah.
Tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjaryaitu sebagai berikut:
1. Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan selama kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
perangkat daerah dalam mendukung Visi dan Misi kepala daerah
2. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjaruntuk kurun waktu tahun
lima tahun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan
pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
3. Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjardalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjaryang merupakan dokumen
perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu lima tahun.

1.4 Sistematika Penulisan


Rencana Strategis Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjartahun 2019 - 2023 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi
Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 6
proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat
Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kota, dan dengan
Renja Perangkat Daerah.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan
Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur
organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman
yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Perangkat Daerah
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra
Perangkat Daerah
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah, serta
susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan
capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat
Daerah ini.
1.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat
Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi
sampai dengan satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang
struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan
organisasi, jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses,
prosedur, mekanisme).
1.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber
daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 7
1.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah
berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya,
menurut NSPK untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan
Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya seperti SDG’s atau indikator
yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

1.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah


Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra
Perangkat Daerah provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis
terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang.
Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan
pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH


1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat
Daerah
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi
permasalahan didasarkan pada hasil pengisian Tabel Pemetaan Permasalahan
untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
1.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang
terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih.
1.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-
faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka
menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi.
1.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan
KLHS.
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 8
1.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat
Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari:
1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah provinsi;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil
penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini
diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


1.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Perangkat Daerah.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Pada BAB ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kesgiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Pada BAB ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 9


BAB VIII PENUTUP

Bab ini merupakan ringkasan dari Rencana Strategis Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota BanjarTahun 2018-2023.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 10


BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar


merupakan penggabungan 2 (dua) urusan, yaitu Urusan Sosial merupakan urusan Wajib
Pelayanan Dasar dan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan
urusan wajib non pelayanan dasar. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Banjar, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar mempunyai tugas membantu
wali kota melaksanakan urusan pemerintahan bidang sosial dan bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada daerah.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar, Struktur Organisasi Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar dijabarkan dalam Peraturan
Wali Kota Banjar Nomor 42 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
sebagai berikut :
A. Kepala Dinas
1. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mempunyai tugas membantu wali kota melaksanakan urusan pemerintahan bidang
sosial dan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan bidang sosial dan bidang pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak;
b. pelaksanaan kebijakan bidang sosial dan bidang pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang sosial dan bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
d. pelaksanaan administrasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 11


e. pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota terkait dengan tugas dan
fungsinya.

B. Sekretariat
1. Sekretariat merupakan unsur staf dipimpin oleh sekretaris dinas dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
2. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas dinas dalam
penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan
tugas dinas serta pelayanan administratif.
3. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah urusan sosial dan bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta bidang umum dan
tata usaha, keuangan dan aset daerah, kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan, perencanaan dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data
dan informasi;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah urusan sosial dan
bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta bidang umum
dan tata usaha, keuangan dan aset daerah, kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan, perencanaan dan evaluasi, serta penelitian pengembangan data
dan informasi;
d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
e. pelaksanaan kebijakan teknis, pelaksanaan dukungan teknis, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis
penyelenggaraan fungsi penunjang urusan perencanaan, penelitian
danpengembangan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh dinas terkait dengan tugas dan
fungsinya.
4. Susunan organisasi sekretariat terdiri dari :
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian
b. Subbagian Perencanaan dan Keuangan

C. Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial


RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 12
1. Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial merupakan unsur
pelaksana urusan sosial yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang sosial yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
daerah.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Rehabilitasi Sosial,
Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan sosial bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial
keluarga dan perlindungan sosial korban bencana;
b. pelaksanaan kebijakan urusan sosial bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial
keluarga dan perlindungan sosial korban bencana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial
keluarga dan perlindungan sosial korban bencana;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan sosial bidang rehabilitasi sosial,
jaminan sosial keluarga dan perlindungan sosial korban bencana;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada bidang rehabilitasi sosial, perlindungan
dan jaminan sosial; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas terkait dengan tugas dan
fungsinya.
4. Susunan organisasi Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial
terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Sosial
b. Seksi Jaminan Sosial Keluarga
c. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana

D. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin


1. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin merupakan unsur
pelaksana urusan sosial yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada KepalaDinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak.
2. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 13


Perlindungan Anak melaksanakan urusan pemerintahan bidang sosial yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, bidang Pemberdayaan Sosial dan
Penanganan Fakir Miskin mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan sosial bidang pemberdayaan potensi sumber
kesejahteran sosial, kepahlawanan dan pengelolaan dan pengumpulan
sumber dana bantuan sosial, penanganan fakir miskin dan penyuluhan sosial,
data dan sistem informasi kesejahteraan sosial;
b. pelaksanaan kebijakan urusan sosial bidang pemberdayaan potensi sumber
kesejahteran sosial, kepahlawanan dan pengelolaan dan pengumpulan
sumber dana bantuan sosial, penanganan fakir miskin dan penyuluhan sosial,
data dan sistem informasi kesejahteraan sosial;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pemberdayaan potensi sumber
kesejahteran sosial, kepahlawanan dan pengelolaan dan pengumpulan
sumber dana bantuan sosial penanganan fakir miskin dan penyuluhan sosial,
data dan sistem informasi kesejahteraan sosial;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan sosial bidang pemberdayaan potensi
sumber kesejahteran sosial, kepahlawanan dan pengelolaan dan
pengumpulan sumber dana bantuan sosial, penanganan fakir miskin dan
e. penyuluhan sosial, data dan sistem informasi kesejahteraan sosial;
f. pembinaan aparatur sipil negara pada bidang pemberdayaan sosial dan
penanganan fakir miskin; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait
dengan tugas dan fungsinya.
4. Susunan organisasi Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin
terdiri dari :
a. Seksi Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteran Sosial, Kepahlawanan dan
pengelolaan dan pengumpulan Sumber Dana Bantuan Sosial
b. Seksi Penanganan Fakir Miskin
c. Seksi Penyuluhan Sosial Data dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial

E. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


1. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan unsur
pelaksana urusan Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak yang menjadi
kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak.
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 14
2. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan
perempuan dan pelindungan anak yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada daerah.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pemberdayaan perempuan dan pelindungan
anak bidang peningkatan kualitas dan pemberdayaan perempuan, penguatan
kualitas keluarga, data gender dan anak dan kesejahteraan, perlindungan hak
perempuan dan anak;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan perempuan dan pelindungan
anak bidang peningkatan kualitas dan pemberdayaan perempuan, penguatan
kualitas keluarga, data gender dan anak dan kesejahteraan, perlindungan hak
perempuan dan anak;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang peningkatan kualitas dan
pemberdayaan perempuan, penguatan kualitas keluarga, data gender dan
anak dan kesejahteraan, perlindungan hak perempuan dan anak;
d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak bidang peningkatan kualitas dan pemberdayaan
perempuan, penguatan kualitas keluarga, data gender dan anak dan
kesejahteraan, perlindungan hak perempuan dan anak;
e. pembinaan aparatur sipil negara pada bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Dinas
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait dengan
tugas dan fungsinya.
4. Susunan organisasi Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
terdiri dari :
a. Seksi Peningkatan Kualitas dan Pemberdayaan Perempuan
b. Seksi Penguatan Kualitas Keluarga, Data Gender dan Anak
c. Seksi Kesejahteraan, Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

F. UPTD Rumah Perlindungan Sosial


Sedangkan struktur organisasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 8 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjar dapat dilihat pada
bagan berikut :
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 15
KEPALA DINAS

SEKRETARIS

JABATAN FUNGSIONAL
SUB
SUB BAGIAN UMUM DAN BAGIAN PERENCANAAN DAN
KEPEGAWAIAN KEUANGAN

BIDANG REHABILITASI
SOSIAL, BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN DAN DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN PERLINDUNGAN ANAK
JAMINAN SOSIAL

SEKSI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBERDAYAAN


SEKSI PERBERDAYAAN PSKS,
SEKSI REHABILITASI PEREMPUAN
KEPAHLAWANAN DAN
SOSIAL PENGELOLAAN DAN PSDBS

SEKSI PENGUATAN KUALITAS KELUARGA DAN DATA


GENDER

SEKSI JAMINAN SOSIAL SEKSI PENANGANAN FAKIR MISKIN


KELUARGA

SEKSI KESEJAHTERAAN, PERINDUNGAN HAK


PEREMPUAN DAN ANAK

SEKSI PENYULUHAN SOSIAL, DATA


SEKSI PERLINDUNGAN DAN SISTEM INFORMASI
SOSIAL KORBAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
BENCANA

UPTD RUMAH
PERLINDUNGAN SOSIAL

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah


2.2.1 Kondisi Kepegawaian

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta dalam upaya mencapai tujuan jangka pendek,
menengah dan panjang didukung oleh sumber daya manusia (SDM) berjumlah 40 orang. Dari
40 pegawai tersebut, 31 diantaranya berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Non
Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) sebanyak 9 orang.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 16


Tabel. 2.0
Jumlah Pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019
NO UNIT KERJA LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. KEPALA DINAS 1 - 1
2. SEKRETARIAT 10 5 15
3. BIDANG REHABILITASI 7 1 8
SOSIAL, PERLINDUNGAN
DAN JAMINAN SOSIAL
4. BIDANG PEMBERDAYAAN 4 4 8
SOSIAL DAN PENANGANAN
FAKIR MISKIN
5. BIDANG PEMBERDAYAAN 2 5 7
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
6. UPTD RUMAH 1 - 1
PERLINDUNGAN SOSIAL
JUMLAH 25 15 40

Tabel 2.0 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar berjenis kelamin laki-laki, dengan persentase
pegawai laki-laki 62,5% dan perempuan 37,5%.

Tabel. 2.1
Jumlah Pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Berdasarkan Golongan Pangkat Tahun 2019
NO UNIT KERJA GOL IV GOL III GOL II JUMLAH
1. KEPALA DINAS 1 - - 1
2. SEKRETARIAT 1 4 3 8
3. BIDANG REHABILITASI 1 4 2 7
SOSIAL,
PERLINDUNGAN DAN
JAMINAN SOSIAL
4. BIDANG 1 5 1 7
PEMBERDAYAAN
SOSIAL DAN
PENANGANAN FAKIR
MISKIN
5. BIDANG - 5 2 7
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
6. UPTD RUMAH - 1 - 1
PERLINDUNGAN
SOSIAL
JUMLAH 4 19 8 31

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar sebanyak 31 orang dengan didominasi oleh golongan III

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 17


sebanyak 19 orang atau 61,29%, disusul 8 orang (25,81%) golongan II dan 4 orang (12,90%)
golongan IV.
Tabel. 2.2
Jumlah Pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019
SLTP/ SLTA/
NO UNIT KERJA SD/MI D1 D2 D3 S1 S2 JUMLAH
MTS MA
1. KEPALA DINAS - - - - - - - 1 1
2. SEKRETARIAT 2 - 7 - - - 6 1 16
3. BIDANG - - 2 - - - 5 1 8
REHABILITASI
SOSIAL,
PERLINDUNGAN
DAN JAMINAN
SOSIAL
4. BIDANG - - 3 - - 1 4 - 8
PEMBERDAYAAN
SOSIAL DAN
PENANGANAN
FAKIR MISKIN
5. BIDANG - - 2 - - 1 2 2 7
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
6. UPTD RUMAH - - - - - - 1 - 1
PERLINDUNGAN
SOSIAL
JUMLAH 2 - 14 - - 2 18 5 31

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar juga
memiliki SDM dengan status non aparatur atau pendamping sosial berbasis masyarakat atau
relawan yang tersebar di berbagai daerah dengan lokus wilayah: kecamatan dan
desa/kelurahan. Keberadaan SDM non aparatur tersebar di seluruh wilayah Kota Banjar. SDM
non aparatur merupakan para relawan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna dan pendamping sosial lainnya serta
penyelenggara pelayanan sosial pada lembaga kesejahteraan sosial, lihat Tabel 2.3

Tabel. 2.3
SDM Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
NO JENIS SDM BERBASIS MASYARAKAT JUMLAH KETERANGAN
1. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 83 Orang
2. Karang Taruna 25 Lembaga
3. Tenaga Kesejahteraan Sosial 4 Orang
Kecamatan (TKSK)
4. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) 15 Lembaga
5. Lembaga Konsultasi Kesejahteraan 2 Lembaga
Keluarga (LK3)
6. Wahana Kesejahteraan Sosial 32 Kelompok
Berbasis Masyarakat (WKBSM)
7. Taruna Siaga Bencana (Tagana) 41 Orang
8. Sakti Peksos 1 Orang
9. Pendamping dan Operator PKH 16 Orang

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 18


2.2.2 Kondisi Sarana Prasarana

Sarana prasarana perkantoran secara tidak langsung berpengaruh terhadap


pencapaian kinerja organisasi. Secara lebih jelasnya kondisi sarana dan prasarana di Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 2.4
Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi
di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar Tahun 2019
NO JENIS SARANA DAN Kondisi JUMLAH
PRASARANA Baik Rusak
1 Gedung 376 M2 376 M2
2 Gedung 350 M2 350 M2
3 Kendaraan Dinas
a. Roda 2 13 unit 13 unit
b. Roda 4 8 unit 8 unit
4 Komputer/P.C unit 12 unit 12 unit
5 Laptop/Note Book 11 buah 2 buah 13 buah
6 Koneksi Internet 24 jam 24 jam
7 AC unit 10 unit 1 buah 11 unit
8 Proyektor 1 buah 1 buah 2 buah
9 Meja Kayu 30 Buah 30 Buah
10 Kursi Lipat 110 Buah 110 Buah
11 Lemari Arsip 11 Buah 11 Buah
12 Lemari Besi 1 Buah 1 Buah
13 Lemari Kayu 6 Buah 6 Buah
14 Filling Kabinet 8 Buah 8 Buah
15 Meja Receptoinis 1 Buah 1 Buah
16 Meja Rapat 1 Buah 1 Buah
17 Zice 4 Buah 1 Buah
18 CCTV 12 Titik 12 Titik
19 Kursi Kayu 25 Buah 25 Buah
20 Bangku Tunggu 6 Buah 6 Buah
21 Lemari Es 1 Buah 1 Buah
22 Mesin Penghisap Debu 1 Buah 1 Buah
23 Mesin Penghancur Kertas 2 buah 2 buah
24 Mesin Absensi 1 Buah 1 Buah
25 Scaner 2 Buah 2 Buah
26 Mesin Faximile 1 Buah 1 Buah
27 PABX 1 Unit 1 Unit
28 Printer 21 Buah 21 buah
29 Mesin Tik Elektronik 2 Buah 2 Buah
30 Handycam 1 buah 1 buah 2 buah
Camera Digital 2 Buah 2 Buah
31 Televisi 2 Buah 2 Buah
32 Antena Parabola 1 Buah 1 Buah
33 Papan Pengumuman 9 Buah 9 Buah
34 White Board 10 Buah 10 Buah

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Bagian ini merupakan tingkat capaian kinerja OPD berdasarkan sasaran / target Rentra
OPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan atau indikator kinerja

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 19


pelayanan OPD dan atau indiokator lainnya sesuai dengan RPJMD atau indikator yang
telah di klarifikasi oleh pemerintah.
Target Kinerja Pelayanan PD Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak disusun dengan format seperti dibawah ini :

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 20


Tabel 2.5
Pencapaian Kinerja Pelayanan
Dinas Sosial Pemberdaryaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar

Target
Target Target IKK/ Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke
NO INDIKATOR KINERJA Indikator
NSPK IKPPD
Lainnya
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Jumlah keluarga miskin yang menerima - 100 KUBE - 28 3 38 20 11 5 40 40 43 61 17,86 1.333,3 105,26 215,00 554,55
program pemberdayaan sosial melalui
UEP KUBE
2. Jumlah keluarga miskin yang - 14.478 KK - 9.790 9.800 9.850 14.478 14.478 9.686 9.686 9.686 9.686 13.888 98,98 98,8 98,34 66,90 95,92
mendapatkan bantuan sosial kebutuhan
dasar (pangan)
3. Jumlah penyandang disabilitas yang - 300 Orang - 70 70 70 70 70 60 56 40 137 59 85,71 80,0 57,14 195,71 84,29
mendapatkan pembinaan sosial
4. Jumlah anak terlantar dan anak - 150 Orang - 20 20 30 40 40 20 68 100 102 142 100,00 340,0 333,33 255,00 355,00
berhadapan dengan hukum yang
ditangani
5. Jumlah tuna sosial yang ditangani - 150 orang - 30 30 30 30 30 20 43 27 68 44 66,67 143,3 90,00 226,67 146,67
6. Prosentase korban bencana alam/sosial - 100 % - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
yang mendapatkan bantuan logistik
7. Jumlah orang terlantar yang difasilitasi - 350 Orang - 60 65 70 75 80 85 59 61 74 80 141,67 90,8 87,14 98,67 100,00
dan dipulangkan
8. Jumlah lanjut usia terlantar yang - 5.060 Orang - 1.060 1.060 1.060 1.060 1.060 100 100 967 963 996 9,43 9,4 91,23 90,85 93,96
mendapatkan jaminan sosial
9. Jumlah KPM penerima bantuan sosial - 3.500 KPM - 1.850 2.000 3.000 3.200 3.500 1.862 2.010 3.339 3.171 5.624 100,65 100,5 111,30 99,09 160,69
bersyarat Program Keluarga Harapan
(PKH)
10. Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial - 10 PSKS - 4 4 5 10 10 25 4 12 16 16 625,00 100,0 240,00 160,00 160,00
(LKS) yang melaksanakan
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
11. Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) - 30 Orang - 30 30 30 30 30 98 40 50 100 75 326,67 133,3 166,67 333,33 250,00
yang aktif melaksanakan Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
12. Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) - 35 Orang - 30 32 35 35 35 29 29 35 35 42 96,67 90,6 100,00 100,00 120,00
yang siap membantu penanganan
bencana alam
13. Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, - 1 Unit - - - - - 1 - - - - - - - - - -
panti jompo dan panti rehabilitasi
14. Terbinanya keluarga binaan (P2WKSS) - 500 KK Binaan - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
15. Prosentase partisipasi perempuan- - 100 % - 100 100 100 100 100 - - - - - - - - - -
perempuan di organisasi wanita

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 21


Target
Target Target IKK/ Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke
NO INDIKATOR KINERJA Indikator
NSPK IKPPD
Lainnya
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
16. Cakupan Partisipasi perempuan di - 7,10 % - 6,70 6,80 6,90 7 7,10 - - - 19,33 19,60 0,00 0,00 0,00 276,14 276,06
lembaga pemerintah
17. Partisipasi angkatan kerja perempuan - 45 % - 41 42 43 44 45 - - - 71,82 72,69 0,00 0,00 0,00 163,23 161,53
18. Prosentase keterwakilan politik - 30 % - 30 30 30 30 30 - - - 4 8 0,00 0,00 0,00 13,33 26,67
perempuan di lembaga parlemen
19. Cakupan perempuan dan anak korban - 100 % - 100 100 100 100 100 - - - 89,65 100 0,00 0,00 0,00 89,65 100,00
kekerasan yang mendapatkan layanan
bantuan hukum
20. Cakupan perempuan dan anak korban - 100 % - 100 100 100 100 100 - - - 89,65 100 0,00 0,00 0,00 89,65 100,00
kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih didalam unit pelayanan terpadu
21. Cakupan layanan pemulangan bagi - 80 % - 30 40 50 60 80 - - - 100 93,33 0,00 0,00 0,00 166,67 116,66
perempuan dan anak korban kekerasan
22. Cakupan pengembangan kreatifitas dan - 85 % - 50 60 70 80 85 - - - 100 100 0,00 0,00 0,00 125,00 117,65
pemenuhan hak anak
23 Jumlah aparatur pemerintahan yang - 8 Orang - 4 5 6 7 8 5 5 5 4 7 125,00 100,00 83,33 57,14 87,50
mmengikuti bimtek

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 22


Dari tabel diatas tergambar bahwa target-target capaian per tahun yang diharapkan
dan tercapai sebagai bahan evaluasi capaian Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian sasaran (PPS) yang telah


dilakukan, maka Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Banjar dalam melaksanakan kegiatan di Tahun 2018 sesuai dengan
kinerja/rencana kerja tahunan telah ditargetkan dalam RENSTRA dan RENCANA
KERJA dimana telah dilaksanakan Program Kegiatan dengan pencapaian sasaran
sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatkan pemberdayaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial.

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial ini memiliki dua indikator yaitu :
1) Jumlah keluarga miskin yang menerima program pemberdayaan sosial
melalui UEP KUBE
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
1. Pemberdayaan Keluarga Miskin melalui UEP KUBE
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan keluarga miskin melalui UEP KUBE
Tahun 2018 adalah pertemuan dengan kelompok UEP KUBE yang telah
mendapat bantuan tahun 2016 dan 2017 sebanyak 50 (Lima Puluh) KUBE,
serta dengan melakukan Monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesejahteraan sosial terutama terhadap
pelaksanaan kegiatan program pemberdayaan keluarga fakir miskin.
Dengan Monitoring dan evaluasi diketahui progres pelaksanaan kegiatan
baik keberhasilan, permasalahan serta langkah - langkah yang telah
diambil dalam pemecahan permasalahan, sehingga berguna bagi
pelaksanaan kegiatan pada masa yang akan datang, Indikator yang diamati
dari meningkatnya kesejahteraan keluarga miskin adalah penguasaan
lahan (keluarga), tingkat pendapatan keluarga, pendidikan anak,
perumahan (milik sendiri atau sewa), kesempatan kerja dan kendaraan.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 23


Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dan
pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam meningkatkan
aktivitas usaha kelompok tersebut agar usaha yang dijalankan dapat
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dari hasil monev tersebut

2. Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE)


Kegiatan ini merupakan media untuk meningkatkan motivasi warga miskin
PRSE untuk lebih maju secara ekonomi dan sosial, meningkatkan
kerjasama kelompok dan mendayagunakan Potensi Sumber Sosial,
merkuat wirausahaan serta mengmebnagkan akses pasar untuk menjalin
kemitraan sosial ekonomi.
Untuk tahun 2018 kelompok PRSE yang telah dibentuk 5 kelompok yaitu
Desa Langensari dan Desa Kujangsari sebanyak 5 kelompok 50 (lima Puluh)
orang.

3. Pemberdayaan E Warong KUBE


Dalam kegiatan ini adalah melakukan pertemuan dan pembinaan terhadap
calon calon E Warong KUBE yang baru serta seleksi persyaratan untuk
membentuk E Warong diantaranya :
a. Wilayah Administrasi Kelurahan
b. Mudah diakses
c. W Warong KUBE bertempat di rumah PKH/Peserta Rastra yang telah
ditunjuk
d. Tempat yang akan diajdikan E Warong KUBE rumahnya berdiri diatas
lahan milik sendiri
e. Lokasi E Warong KUBE diutamakan berada dwilayah yang jumlah
anggota KUBE, Peserta PKH dan Penerima Rastra.
Unutk peserta sebanyak 6 (enam) E waroeng KUBE yang berada di wilayah
kota banjar dengan anggotanya sebanyak 40 orang.

2) Jumlah keluarga miskin yang mendapatkan bantuan sosial kebutuhan


pangan (Dasar).
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 24


A. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
1. Pendampingan RASTRA
Untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2018 yang berasal dari
Kementrian Sosial Republik Indonesia yang penyaluran melalui Bank BNI
46 sebanyak 8.717 KPM terealisasi 8.127 KPM dengan jumlah bantuan per
KPM nya sebesar Rp. 110.000,- yang diberikan berupa Beras dan Telor
Ayam, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tidak masuk dalam
data BPNT maka difasilitasi dengan menerima bantuan dari Rastra Daerah
melalui APBD Kota Banjar Tahun 2018 sebanyak 5.761 KPM berupa Beras
masing masing KPM menerima 5 Kg per bulan, yang pelaksanaannya
Pemerintah Kota Banjar bekerjasama dengan Bulog menyalurkan Beras
Rastra Daerah per bulan ke tiap tiap desa/kelurahan.

Sasaran 2 : Meningkatkan upaya rehabilitasi sosial bagi Penyandang


Masalah Kesejahteraan Sosial.

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial ini memiliki 3 (tiga) indikator yaitu :
1. Jumlah Penyandang Disabilitas yang mendapatkan pembinaan sosial
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pembinaan para penyandang cacat dan trauma
1. Pendayagunaan para penyandang disabilitas dan eks trauma
Penyandang cacat (Disabilitas) dan eks trauma sebagai bagian dari
masyarakat yang mempunyai kedudukan , hak, kewajiban dan peran yang
sama dengan masyarakat normal lainnya, untuk mewujudkannya
diperlukan sarana dan upaya yang memadai sehingga dapat menjadikan
kemandirian dan kesejahteraan bagi penyandang Disabilitas, karena itu
untuk meningkatkan motivasi dalam melaksanakan peran dan fungsinya
di masyarakat diselenggarakan kegiatan pendayagunaan para
penyandang Disabilitas dan eks trauma sebagai upaya Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja Kota Banjar untuk mendayagunakan potensi diri mereka
dalam keterbatasan fisik dan psikologis yang mereka miliki.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 25


Pada Tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan pendayagunaan para
penyandang Disabilitas dan eks trauma kepada 59 Orang Penyandang
Cacat dengan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
i. Pengiriman Peserta Pelatihan ke Panti Sosial Penyandang Disabilitas
(PRSPD) untuk mengikuti pelatihan selama 8 Bulan sebanyak 2
orang.
ii. Bimbingan Sosial bagi Penyandang Disabilitas bagi Pengurus PPDI
Kota Banjar dan Penerima Bantuan UEP dan Sembako yang diikuti
oleh 29 Orang Peserta dan 7 Calon penerima bantuan UEP dan
Sembako.
iii. Bantuan alat bantu fisik yang ditujukan bagi penyandang disabilitas
yang masih mampu beraktifitas namun mempunyai keterbatasan
karena tidak bisa berjalan atau mendengar berupa kursi roda, kruk
dan alat bantu dengar sebanyak 11 (sebelas) orang.
Dala rangka bantuan alat bantu fisik kaki palsu dan tangan palsu,
Dinas Sosial P3A Kota Banjar mereomendaikan bantuan kepada
Yayasan Zakiyyah Humanity dan dapat terealisasi kepada 10 Orang.
iv. Bantuan sembako yang ditujukan kepada penyandang disabilitas
berat yang sudah tidak bisa beraktifitas dan dari golongan tidak
mampu untuk 7 (Tujuh) orang.

2. Jumlah anak terlantar dan anak berhadapan dengan hukum yang ditangani
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Penanganan dan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Terlantar dan Kasus Lainnya
Dalam rangka meningkatkan fungsi sosial anak terlantar dan kasus lainnya
dilingkungan masyarakat serta terfasilitasi kasus – kasus anak sehingga
mereka terhindar dari permasalahan yang akan mengakibatkan hak hak
anak tidak terpenuhi, maka untuk tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan
Penanganan dan Rehabilitasi Sosial bagi Anak Terlantar dan Kasus Lainnya
kepada 95 (Sembilan puluh lima) klien dengan pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengasuhan Anak / Adopsi 1 (satu) Pemohon.
b. Penanganan ABH 34 Anak terlantar dan anak jalanan.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 26


c. Bimbingan Sosial, pendampingan dan pengarahan kepada 30 anak
d. Fasilitasi pemulangan anak jalanan (luar kota banjar) kepada 30 anak
jalanan

B. Program Pembinaan Anak Terlantar


1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi Anak Terlantar
Kegiatan Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak
Terlantar dan Penanganan Kasus Anak Terlantar Lainnya dilaksanakan
dengan maksud meningkatkan fungsi sosial anak terlantar di lingkungan
masyarakat serta menambah kemampuan baik dari aspek pengetahuan
maupun keterampilan, agar mereka dapat lebih optimal menggali potensi
yang dimilikinya untuk meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan
bagi anak terlantar serta berperan dalam pembangunan, pada kegiatan ini
dapat terlatih sebanyak 17 (Tujuh belas) anak terlantar
2. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Dalam dan Luar LKSA
Sebagai perwujudan bentuk penanganan bagi anak terlantar yang
dilaksanakan di Kota Banjar, maka Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Banjar telah memfasilitasi anak terlantar
melalui kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Dalam dan Luar LKSA
Tahun 2018, dari kegiatan tersebut dapat difasilitasi sebanyak 30 (tiga
puluh) anak dari dalam dan luar LKSA.

3. Jumlah tuna sosial yang ditangani


Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Pemulangan dan Rehabilitasi Sosial bagi Tuna Sosial
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan sosial dan
memfasilitasi kegiatan usaha serta penanganan tuna sosial (gelandangan,
pengemis, ODHA, WPS dan BWBLP) secara berkesinambungan dan
terencana dengan baik. Selama tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan
tersebut dengan realisasi sebanyak 44 (Empat Puluh Empat) orang, adapun
pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Penanganan Gelandangan dan Pengemis hasil dari 2 kali razia Salpol PP
Kota Banjar sebanyak 14 (Empat) orang yang terdiri dari 3 orang

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 27


pengemis, 5 orang Gelandangan, 1 orang terlantar, 4 orang pengamen
dan 1 orang Eks Psikotik.
b. Bimbingan Sosial dan pendampingan sosial sebanyak 26 (dua puluh
enam) orang yang terdiri dari
a. 7 orang Waria
b. 9 orang pengamen/nongkrong
c. 3 orang WTS
d. 4 orang pengemis
e. 2 orang eks psikotik
f. 1 orang terlantar
c. Penerimaan Bantuan Usaha Ekonomis Produktif (UEP) bagi Tuna Sosial
(ODHA, LGBT dan Waria) berupa Warungan dan penjualan susu keliling
untuk 4 (empat) orang peserta.

Sasaran 3 : Meningkatnya perlindungan dan jaminan sosial bagi Penyandang


Masalah Kesejahteraan Sosial.

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial ini memiliki 4 (empat) indikator yaitu :
1. Prosentase Korban Bencana Alam/Sosial yang mendapatkan bantuan
logistik
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Perlindungan Sosial bagi Korban Bencana
Kegiatan penanggulangan bencana yang ditangani oleh Dinas Sosial
Peberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar tidak saja
bencana yang disebabkan oleh kejadian alam saja seperti Bencana angin
Puting beliung, banjir atau tanah longsor akan tetapi bencana yang
disebabkan oleh kelalaian manusia serta faktor lainnya juga menjadi
bagian pelayanan yang diberikan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar.
Bantuan yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban
bencana alam dan bencana sosial berupa kebutuhan logistik/bufferstock
yang difasilitasi oleh relawan kebencanaan (TAGANA), dari kejadian

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 28


bencana pada tahun 2018 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) kejadian bencana
pada Desa/kelurahan di Kota Banjar sudah dapat disalurkan bantuan
bufferstock sebanyak 33 kejadian bencana (218 Kepala Keluarga) yang
tersebar di Kota Banjar.

2. Jumlah Orang Terlantar yang di fasilitasi dan dipulangkan


Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Perlindungan Sosial bagi Orang Terlantar
Maksud diadakannya kegiatan ini diantaranya adalah untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan pemulangan orang terlantar
diperjalanan. untuk pelayanan pemulangan orang terlantar diperjalanan
melalu pembuatan surat untuk melanjutkan perjalanan yang ditujukan
kepada Kepala UPTD Terminal Kota Banjar untuk selanjutnya dapat
difasilitasi melanjutkan perjalanan pulang atau pulang ke tempat asalnya
dengan diberikan uang saku atau ada juga yang masuk katagori
keterlantaran khusus (anak – anak, lansia, disabilitas) diantar secara
langsung oleh petugas dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar ke alamat yang dituju. Selama tahun 2018
telah diakukan fasilitasi pemulangan orang terlantar sebanyak 72 orang
dipulangkan ketempat tujuan masing-masing.
Pada tahun 2018 juga terdapat 8 orang terlantar yang mengalami
keterlantaran khusus, dari jumlah teresbut 5 orang dapat teridentifikasi
dan dipulangkan ke keluarganya serta untuk 3 orang lainnya yang tidak
dapat teridentifikasi dikirim ke Panti Sosial Balai Persinggahan Bandung
dan Panti Sosial Tresna Werda (UPTD Pelayanan Rehabilitasi Sosial Lanjut
Usia / Satpel RSLU) Garut

3. Jumlah lanjut usia terlantar yang mendapatkan jaminan sosial


Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1. Pembinaan dan Monitoring Penerima Bansos Lanjut Usia dan Disabilitas

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 29


Pelayanan pada lansia tidak potensial dilaksanakan melalui Pemberian
jaminan hidup bagi 1.000 lansia, akan tetapi alokasi setiap Desa/Kelurahan
masing – masing berbeda jumlah yang telah ditentukan oleh Bagian Kessos
Setda Kota Banjar, untuk Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak sendiri hanya bertugas memverifikasi proposal yang
telah masuk agar bantuan sosial tersebut dapat diterima dan tepat sasaran
serta apakah calon penerima bantuan tersebut telah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan dan setelah dilakukan verifikasi dapat
direalisasikan sebanyak 996 lanjut usia, untuk $ orang Lanjut Usia tidak
dapat terealisasi karena meninggal dunia dengan data sebagai berikut :
1. Kecamatan Banjar : 274 Orang
2. Kecamatan Purwaharja : 124 Orang
3. Kecamatan Pataruman : 300 Orang
4. Kecamatan Langensari : 298 Orang
4. Jumlah KPM penerima bantuan sosial bersyarat Program Keluarga Harapan
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Keluarga Harapan
1. Pendampingan Program Keluarga Harapan
Program ini bertujuan untuk membantu keluarga sangat miskin
menghindari kemiskinan dan memastikan generasi berikutnya sehat dan
menyelesaikan pendidikan dasar (SD dan SMP). PKH diarahkan untuk
membantu keluarga sangat miskin dalam memenuhi kebutuhan
pendidikan dan kesehatan, selain memberikan kemampuan kepada
keluarga untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi. PKH diharapkan
dapat mengubah perilaku Keluarga Sangat Miskin untuk memeriksakan ibu
hamil / Nifas / Balita ke fasilitas kesehatan, dan mengirimkan anak ke
sekolah dan fasilitas pendidikan. Dalam jangka panjang, PKH diharapkan
dapat memutus mata rantai kemiskinan antar-generasi. Pada Tahun 2018
telah dilaksanakan 4 kali kegiatan dengan realisasi sebanyak 5.624 KPM
dengan perincian data sebagai berikut :
1. Kecamatan Banjar : 1.662 KPM
2. Kecamatan Purwaharja : 434 KPM
3. Kecamatan Pataruman : 1.835 KPM
4. Kecamatan Langensari : 1.693 KPM

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 30


Sasaran 4 : Meningkatnya partisipasi sosial dan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial ini memiliki 4 (Empat) indikator yaitu :
1. Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang melaksanakan
Penyelenggeraan Kesejahteraan Sosial
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
1. Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Dalam rangka meningkatkan kerjasama, kesetiakawanan dan kepedulian
sosial dalam melaksanakan pendampingan sosial serta terciptanya
sinergitas diantara pelaku pelaku usaha kesejahteraan sosial dan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia maka Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar
melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) ini diikuti oleh 6 PSKS (68 Orang) yang terdiri
dari unsur Lembaga PSKS Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna, Lembaga Kesejahteraan
Sosial (LKS), Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) dan Satuan
Bakti Pekerja Sosial (SAKTI PEKSOS).
2. Pencegahan dan Penanganan Masalah Keluarga melalui LKKK (LK3)
Fungsi kelembagaan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
yaitu menangani dan memberikan pelayanan serta rujukan terhadap klien,
oleh karena itu Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kota Banjar melalui 1 (satu) lembaga PSKS ini berupaya memberikan
pelayanan pengaduan masyarakat mengenai permasalahan kesejahteraan
keluarga.
3. Pemilihan dan Penghargaan bagi PSKS berprestasi
Dalam rangka memberikan penilaian dan penghargaan kepada Lembaga
PSKS berpretasi yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepedulian
sosial bagi PSKS serta meningkatnya otovasi dan semangat

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 31


kesetiakawanan sosial, maka Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar melaksanakan pemilihan dan penghargaan
untuk 4 (empat) PSKS berprestasi.
4. Peningkatan UKS melalui Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial
Dalam rangka menumbuhkan potensi diri (produktivitas masyarakat) yang
lemah dalam ekonomi sebagai asset kerja dan memberikan pelayanan
sosial, khusunya pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan,
perumahan serta pelayanan yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan produktivitas dan partisipasi sosial dalam kehidupan
dimasyarakat maka Dinas Sosial, Pemberberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar memfasilitasi 1 (satu) Lembaga Koordinasi
Kesejahteraan Sosial untuk melaksanakan Bimbingan Sosial, Motivasi dan
Bantuan Sosial serta penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

5. Penyuluhan Sosial tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial


Kegiatan Penyuluhan Sosial tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
untuk tahun 2017 ini memberikan penyuluhan sosial tentang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial serta bahaya Narkoba dan
penanganannya kepada 4 (empat) Lembaga PSKS (100 orang) dimana
narasumbernya dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan, Kepolisian Resort Kota Banjar dan Kementrian Agama Kota
Banjar.

2. Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) yang aktif melaksanakan


Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
1. Penanaman Nilai – Nilai Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial
Tujuan dari kegiatan ini adalah tertanamnya nilai – nilai kepahlawanan,
terjalinnya tali silaturahmi antar Pilar – Pilar Kesejahteraan Sosial serta
terselenggaranya Peringatan hari Kesetikawanan Sosial Nasional di Kota
Banjar, dari kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 75 (tujuh puluh lima)
orang Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) yang aktif melaksanakan
penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di Kota Banjar.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 32


3. Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang siap membantu penanganan
bencana alam
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
1. Pemantapan Tagana
Dalam rangka peningkatan keterampilan dan kemampuan anggota
TAGANA Kota Banjar sebagai mitra Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar maka dilaksanakan
kegiatan Pemantapan Tagana yang diikuti oleh 42 (Empat Puluh Dua)
orang anggota TAGANA yang dilaksanakan di Situ Leutik.
Anggota tagana yang sudah dibentuk bertugas untuk membantu
menangani bencana yang terjadi di Kota Banjar, dimana semua anggota
tagana wajid ikut serta untuk membantu menangani bencana walaupun
tidak bencana terjadi bukan didaerah dimana anggota tagana tinggal.
berikut anggota anggota yang sudah dibentuk berdasarkan wilayah
kecamatan :
1. Kecamatan Banjar : 14 Orang
2. Kecamatan Purwaharja : 5 Orang
3. Kecamatan Pataruman : 16 Orang
4. Kecamatan Langensari : 7 Orang

4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Sosial untuk Penyelenggaraan


Kesejahteraan Sosial
Pembangunan sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
untuk saat ini belum dapat direalisasi dikarenakan ketersediaan anggaran dan
belum tersedianya lahan yang representatif dan Sumber Daya Manusia yang
profesional dalam pelayanan sosial bagi sarana sosial. Namun demikian pelayanan
dan penanganan PMKS masih dapat berlangsung, salah satunya dengan cara
bekerjasama dengan panti/yayasan milik pihak swasta.

Pada tahun 2018 telah mengajukan permohonan untuk dapat menggunakan


gedung kantor yang dulunya dipergunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota
Banjar yang berada di Komplek Perkantoran Pamongkoran untuk dapat digunakan

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 33


sebagai Rumah Singgah/Shelter oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

Sasaran 5 : Meningkatnya Upaya Pemberdayaan Perempuan yang berbasis


kemandirian.

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial ini memiliki 5 (Lima) indikator yaitu :
1. Terbinanya Keluarga Binaan (P2WKSS)
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam
pembangunan
1. Kegiatan Penyuluhan bagi Ibu Rumah Tangga dalam membangun
Keluarga Sejahtera (P2WKSS)
Tujuan dari program terpadu P2WKSS adalah mewujudkan dan
mengembangkan keluarga sehat, sejahtera termasuk perlindungan
perempuan dan anak dengan meningkatkan kedudukan, peran
kemampuan, kemandirian serta ketahanan mental dan spiritual
perempuan, untuk tahun 2018 ini kegiatan Pembinaan Keluarga Binaan
P2WKSS dialokasikan di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota
Banjar dengan peserta sebanyak 100 KK Binaan.

2. Prosentase Partisipasi Perempuan – Perempuan di Organisasi Wanita


Tidak ada program kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran tersebut
secara keseluruhan karena tidak adanya alokasi pagu anggaran untuk kegiatan yang
mendukung pencapaian sasaran tersebut diatas.

3. Cakupan Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah


Dalam indikator Kinerja ini Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak hanya melaksanakan kolekting data, dimana data untuk
indikator kinerja ini ada pada Dinas Catatan Sipil Kota Banjar, perhitungan capaian
indikator tersebut adalah sebagai berikut :
Pekerja Perempuan di lembaga pemerintah (PNS) : 3.281 orang
X 100 = 19,60 %
Jumlah pekerja perempuan : 16.737 orang

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 34


untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan karena
data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya dimana
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih bergabung Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

4. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan


Dalam indikator Kinerja ini Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak hanya melaksanakan Kolekting data, dimana data untuk
indikator kinerja ini ada pada Dinas Catatan Sipil Kota Banjar, perhitungan capaian
indikator tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah Partisipasi angkatan kerja perempuan : 17.453 orang
X 100 = 72,69 %
Jumlah angkatan kerja perempuan : 24.150 orang
Untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan karena
data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya dimana
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih bergabung Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

5. Prosentase keterwakilan politik perempuan di lembaga parlemen


Dalam indikator Kinerja ini Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak hanya melaksanakan Kolekting data, dimana data untuk
indikator kinerja ini ada pada Sekretariat Dewan Kota Banjar, perhitungan capaian
indikator tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah Anggota Dewan Perempuan di Kota Banjar : 2 orang
X 100 = 8,00 %
Jumlah Anggota Dewan di Kota Banjar : 25 orang
untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan karena
data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya dimana
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih bergabung Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

Sasaran 6 : Meningkatnya upaya perlindungan terhadap perempuan dan


pemenuhan hak – hak anak.

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial ini memiliki 4 (Empat) indikator yaitu :
1. Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapat layanan
bantuan hukum

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 35


Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
1. Kegiatan Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak
Kekerasan
Salah satu upaya pemerintah untuk menghapus kekerasan dan
perdagangan orang terhadap perempuan dan anak serta untuk
memenuhi hak dan kebutuhan korban kekerasan terhadap perempuan
dan anak.
Pada tahun 2018 di Kota Banjar telah terjadi 15 Kasus kekerasan baik
fisik, fsikis, seksual, perdagangan orang, exploitasi dan lainnya, dari
semua itu dapat tertangani sebanyak 15 kasus berupa layanan hukum,
psikiater dan kesehatan.
Kasus kasus di kota banjar tercatat sebagai berikut :
a. Kekerasan Fisik 4
b. Fsikis 9 Kasus
c. Napza 1 Kasus
d. Pelantaran Anak 1 Kasus
untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan
karena data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya
dimana Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih bergabung
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

2. Cakupan Perempuan dan Anak korban kekerasan yang mendapatkan


penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam unit pelayanan
terpadu.
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
1. Pengembangan Pusat Pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan
anak (P2TP2A)
Dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal terhadap hak
perempuan dan anak korban kekerasan maka untuk tahun 2018
Pemerintah Kota Banjar telah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dimana untuk tahun 2018

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 36


dari kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 15 kasus
telah ditangani oleh P2TP2A sebanyak 15 Kasus berupa Layanan Hukum,
Psikiater dan Kesehatan.
untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan
karena data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya
dimana Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih bergabung
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

3. Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan


Dalam indikator Kinerja ini Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak hanya melaksanakan Kolekting data, dimana kegiatan
pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan dilakukan oleh Polres
Kota Banjar, dari 15 kasus yang ada, 1 kasus direhabilitasi yaitu Kasus Napza ke
Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Banjarsari dan sebanyak 14
kasus dipulangkan, perhitungan capaian indikator tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah Kasus perempuan dan anak korban kekerasan
yang dipulangkan : 14 Kasus X 100 = 93,33 %
Jumlah Kasus perempuan dan anak korban : 15 Kasus
untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan karena
data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya dimana
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih bergabung Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

4. Cakupan pengembangan kreatifitas dan pemenuhan hak anak


Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
A. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
1. Pengembangan Kota Layak Anak
Pengembangan Kota Banjar menuju Kota Layak Anak memerlukan
pemenuhan instrumen panjang, baik fisik maupun Non Fisik. Upaya yang
dilakukan antara lain Pembentukan Desa/Kelurahan Layak Anak, Sekolah
Ramah Anak dan Pembinaan terhadap Forum Anak Kota Banjar yang
bertujuan untuk pemenuhan hak – hak, tumbuh kembang, partisipasi dan
perlindungan anak. Dari kegiatan ini untuk tahun 2018 dari target
terbentuknya 1 (satu) Desa Layak Anak dan 1 (satu) Sekolah Ramah Anak

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 37


di Lokasi Binaan P2WKSS telah dapat direalisasikan sebanyak 1 (Satu)
Desa Layak Anak di Lokasi Binaan P2WKSS yang berada di Desa
Waringsari Kecamatan langensari Kota Banjar dan 1 (satu) Sekolah Ramah
Anak di Desa Waringsari Kecamatan langensari Kota Banjar.

B. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak


1. Pembinaan Forum Anak Kota Banjar
Forum anak adalah merupakan organisasi atau lembaga sosial yang
digunakan sebagai wadah atau pranata partisipasi bagi anak yang belum
berusia 18 tahun dimana anggotanya merupakan perwakilan dari
kelompok anak atau kelompok kegiatan anak yang dikelola oleh anak –
anak dan dibina oleh pemerintah sebagai media untuk mendengar dan
memenuhi aspirasi, suara, pendapat, keinginan dan kebutuhan anak
dalam proses pembangunan. Untuk tahun 2017 dari target 150 anak
dapat direalisasikan pembinaan peserta forum anak sebanyak 150 orang
yang terbagi dari Pengurus FAD, Anggota FAD dan Perwakilan anak tiap
kecamatan.
Pada kegiatan ini juga telah dilaksanakan kegiatan Jambore Anak
yang bertujuan mengembangkan ruang partisipasi dan bermain anak
melalui tersedianya kegiatan yang berpihak kepada hak anak dimana dari
target 270 anak telah dapat direalisasikan sebanyak 270 anak dari Kota
Banjar yang terdiri dari Perwakilan pelajar SD, MI, SMP, MTS, SMA, SMK
serta dari SLB.
untuk perbandingan capaian sebelumnya juga tidak dapat membandingkan
karena data tidak diketahui dikarenakan Data tidak ada pada Dinas sebelumnya
dimana Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak masih
bergabung Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

Sasaran 7 : Terdidik dan terlatihnya aparatur

Sasaran Terlaksananya pembinaan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan


Sosial ini memiliki 1 (satu) indikator yaitu :
1. Jumlah aparatur pemerintahan yang mengikuti bimtek
Adapun program kegiatan yang mendukung pencapaian tersebut secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 38


A. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang – undangan
Pada kegiatan ini telah dilaksanakan Bimbingan Teknis bagi Karyawan Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar baik
Pejabat Eselon III, IV maupun pelaksana, Bimbingan Teknis yang dilaksanakan
berupa Bimbingan teknis tentang Pengelolaan Penatausahaan Barang Milik
Daerah, Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Negara, Bimbingan Teknis
Penyususan Renstra dan LKIP serta bimbingan teknis pengelolaan kepegawaian.
Dari kegiatan dapat terealisasi sebanyak 7 (Tujuh) Orang.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 39


Tael 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Kota Banjar

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata – Rata Pertumbuhan
Uraian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

BELANJA DAERAH

Belanja Tidak Langsung 2.085.544.711,55 2.162.776.125,50 3.290.698.932,88 3.423.838.690,53 3.623.416.685,60 1.906.374.894,00 2.077.564.630,00 3.225.947.243,00 3.041.727.414,00 3.258.520.822,00 91,41 96,06 98,03 88,84 89,93 307.574.394,82 270.429.185,60

- Belanja Pegawai 2.085.544.711,55 2.162.776.125,50 3.290.698.932,88 3.423.838.690,53 3.623.416.685,60 1.906.374.894,00 2.077.564.630,00 3.225.947.243,00 3.041.727.414,00 3.258.520.822,00 91,41 96,06 98,03 88,84 89,93 307.574.394,82 270.429.185,60

- Belanja Bunga - - - - - - - - - - - - - - - - -

- Belanja Subsidi - - - - - - - - - - - - - - - - -

- Belanja Hibah - - - - - - - - - - - - - - - - -

- Belanja Bantuan Sosial - - - - - - - - - - - - - - - - -

- Belanja bagi hasil - - - - - - - - - - - - - - - - -


kepada Propinsi/Kota
dan Pemerintah Desa

- Belanja Tidak Terduga - - - - - - - - - - - - - - - - -

Belanja Langsung 5.616.657.500,00 5.679.791.000,00 5.042.145.960,00 5.043.550.000,00 5.377.717.500,00 4.798.138.320,00 5.637.958.570,00 4.540.123.849,00 4.989.062.723,00 5.337.566.029,00 85,43 99,26 90,04 98,92 99,25 (47.788.000,00) 107.885.541,80

- Belanja Pegawai 473.325.000,00 596.030.000,00 278.830.000,00 318.500.000,00 351.036.000,00 452.121.000,00 584.780.000,00 277.920.000,00 316.850.000,00 345.086.000,00 95,52 98,11 99,67 99,48 98,31 (24.457.800,00) (21.407.000,00)

- Belanja Barang dan 4.829.307.500,00 4.993.261.000,00 4.667.008.960,00 4.549.025.000,00 4.964.800.500,00 4.037.885.920,00 4.966.402.570,00 4.167.062.849,00 4.501.528.898,00 4.932.670.529,00 83,61 99,46 89,29 98,96 99,35 27.098.600,00 178.956.921,80
Jasa

- Belanja Modal 314.025.000,00 90.500.000,00 96.307.000,00 176.025.000,00 61.881.000,00 308.131.400,00 86.776.000,00 95.141.000,00 170.683.825,00 59.809.500,00 98,12 95,89 98,79 96,97 96,65 (50.428.800,00) (49.664.380,00)

JUMLAH 7.702.202.211,55 7.842.567.125,50 8.332.844.892,88 8.467.388.690,53 9.001.134.185,60 6.704.513.214,00 7.715.523.200,00 7.766.071.092.00 8.030.790.137,00 8.596.086.851,00

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 40


2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Kualitas hidup dan kesejahteraan umum Kota Banjar yang ditandai dengan relatif
tingginya Indeks Pembangunan Manusia (dalam hal ini pendidikan dan kesehatan), tidak
serta merta melepaskan Kota Banjar dari berbagai permasalahan sosial di tingkat mikro.
Berbagai permasalahan sosial yang berkembang di Kota Banjar masih relatif tinggi, hal ini
terlihat pada masih tingginya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di
Kota Banjar.
Jadi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, meliputi :
1. Semakin banyaknyaPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
2. Jumlah PSKS yang masih kurang untuk menangani banyaknya PMKS di
Masyarakat;
3. Sarana, prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial yang masih terbatas;
4. Angka kemiskinan masih cukup tinggi menjadikan hambatan dalam masalah
kesejahteraan sosial dan pengarustamaan gender;
5. Kelembagaan pengarusutamaan gender belum berjalan secara efektif dalam
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan;
6. Belum adanya data terpilah gender;
7. Penggunaan media sosial dan aplikasi online oleh anak semakin meningkat
seiring dengan kemudahan akses untuk memiliki smartphone menjadi
tantangan dalam upaya perlindungan anak dari pornografi, pelecehan seksual
dan penipuan.
Sedangkan peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan
pelayanan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, meliputi :
1. Adanya regulasi baik peraturan perundang – undangan maupun peraturan
peraturan lainnya yang menjadi landasan dalam pelaksanaan tugas;
2. Menggunakan kewenangan yang ada, untuk melaksanakanurusan sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan partisipasi aktif
masyarakat;
3. Meningkatkan peran dan fungsi organisasi dengan dukungan kerjasama yang
baik antar pegawai;
4. Kerjasama dengan mitra jejaring Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak untuk menangani PMKS semakin solid danterintegrasi;
5. Tersedianya sistem yang berbasiskan teknologi informasi;
6. Updating data yang terusdilakukan;

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 41


7. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender, Perlindungan Perempuan,
Peningkatan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan.
Dalam pembangunan kesejahteraan sosial pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, sarana dan prasarana mempunyai peranan yang tidak kalah
penting. Sarana dan prasarana pembangunan kesejahteraan sosial itu berupa
panti sosial, panti rehabilitasi sosial, pendidikan dan pelatihan, rumah singgah,
dan rumah perlindungan sosial. Semua sarana dan prasarana pembangunan
kesejahteraan sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak harus
memiliki standar minimum yang di tetapkan.
Permasalahan di bidang sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak yang berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada sebagian warga
negara yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri dan hidup
dalam kondisi kemiskinan dan ketidakberdayaan serta masih banyaknya korban
kekerasan dan belum adil gender. Mereka umumnya mengalami hambatan fungsi
sosial dalam hidup bermasyarakat, kesulitan dalam mengakses sistem pelayanan
sosial dasar dan tidak dapat menikmati kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Kondisi tersebut mendorong pemerintah, masyarakat dan dunia untuk
membangun sebuah jaringan kmomunikasi guna koordinasi untuk menyusun
langkah-langkah kongkrit guna mengatasi permasalahan sosial yang semakin
kompleks. Komitmen dan semangat juang yang tinggi di butuhkan oleh semua
pihak baik Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) maupun Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) guna meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat.
Tabel 2.3
Komparasi Capaian Sasaran Renstra Perangkat Daerah terhadap Sasaran Renstra
Perangkat Daerah Propinsi dan Renstra KL
SASARAN PADA
CAPAIAN SASARAN RENSTRA
SASARAN PADA
NO INDIKATOR KINERJA RENSTRA PERANGKAT PERANGKAT
RENSTRA KL
DAERAH DAERAH
PROPINSI
1. Jumlah keluarga miskin yang 61 KUBE Na na
menerima program pemberdayaan
sosial melalui UEP KUBE
2. Jumlah keluarga miskin yang 13.888 KK Na na
mendapatkan bantuan sosial
kebutuhan dasar (pangan)
3. Jumlah penyandang disabilitas 352 Orang Na na
yang mendapatkan pembinaan
sosial
4. Jumlah anak terlantar dan anak 432 Orang Na na
berhadapan dengan hukum yang
ditangani
5. Jumlah tuna sosial yang ditangani 202 Orang Na na
6. Prosentase korban bencana 100 % Na na
alam/sosial yang mendapatkan
bantuan logistik
7. Jumlah orang terlantar yang 359 Orang Na na
difasilitasi dan dipulangkan

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 42


SASARAN PADA
CAPAIAN SASARAN RENSTRA
SASARAN PADA
NO INDIKATOR KINERJA RENSTRA PERANGKAT PERANGKAT
RENSTRA KL
DAERAH DAERAH
PROPINSI
8. Jumlah lanjut usia terlantar yang 3.126 Orang Na na
mendapatkan jaminan sosial
9. Jumlah KPM penerima bantuan 5.624 KPM Na na
sosial bersyarat Program Keluarga
Harapan (PKH)
10. Jumlah Lembaga Kesejahteraan 16 PSKS Na na
Sosial (LKS) yang melaksanakan
Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial
11. Jumlah Tenaga Kesejahteraan 75 Orang Na na
Sosial (TKS) yang aktif
melaksanakan Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
12. Jumlah Taruna Siaga Bencana 42 Orang Na na
(TAGANA) yang siap membantu
penanganan bencana alam
13. Jumlah sarana sosial seperti panti - Na na
asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
14. Terbinanya keluarga binaan 500 KK Binaan Na na
(P2WKSS)
15. Prosentase partisipasi perempuan- - Na na
perempuan di organisasi wanita
16. Cakupan Partisipasi perempuan di 19,60 % Na na
lembaga pemerintah
17. Partisipasi angkatan kerja 72,69 % Na na
perempuan
18. Prosentase keterwakilan politik 8,00 % Na na
perempuan di lembaga parlemen
19. Cakupan perempuan dan anak 100 % Na na
korban kekerasan yang
mendapatkan layanan bantuan
hukum
20. Cakupan perempuan dan anak 100 % Na na
korban kekerasan yang
mendapatkan penanganan
pengaduan oleh petugas terlatih
didalam unit pelayanan terpadu
21. Cakupan layanan pemulangan bagi 93,33 % Na na
perempuan dan anak korban
kekerasan
22. Cakupan pengembangan kreatifitas 100 % Na na
dan pemenuhan hak anak
23 Jumlah aparatur pemerintahan 26 Orang Na na
yang mmengikuti bimtek

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 43


BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat


Daerah
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar
memiliki sumber daya yang relative terbatas, jumlah seluruh karyawan ada 40 orang,
dari 40 pegawai tersebut, 31 diantaranya berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) sebanyak 9 orang, permasalahan
yang ada di sumber daya manusia adalah masih kurang adanya tenaga fungsional
yang berpendidikan di bidang kesejahteraan social maupun perlindungan anak,
sehingga untuk melaksanakan tugas peningkatan kesejahteraan social
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak khususnya PMKS masih
dibutuhkan tenaga trampil di bidangnya. Namun demikian dengan keterbatasan
yang ada, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjar memiliki komitmen untuk meningkatkan kinerja guna memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya kepada masyarakat khususnya PMKS dan meningkatkan kualitas
kehidupan beragama secara optimal di wilayah kerjanya.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang masih kurang tentu mempengaruhi
pencapaian hasil yang diinginkan, sehingga kekurangan sarana dan prasarana ini
menjadikan suatu hambatan tersendiri. Selain itu tidak tersedianya panti sosial yang
dimiliki oleh Kota menjadikan penanganan permasalahan social mengalami banyak
kendala, hal ini sangat dirasakan ketika harus melakukan pembinaan dari hasil
penjaringan yang dilakukan. Untu kitu kepemlikian panti social oleh pemerintah
daerah merupakan kebutuhan yang relative mendesak guna pencapaian target
kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak.
Berdasarkan hal tersebut di atas, secara lebih jelas identifikasi permasalahan di
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar sesuai
tugas dan fungsi pelayanan dapat diuraikan antara lain sebagai berikut:
1. Masih terbatasnya tenaga fungsional umum di dinas;
2. Tidak adanya petugas fungsional pekerja sosial yang melaksanakan fungsi
pendampingan kepada PMKS mengakibatkan tidak tuntasnya penanganan
kesejahteraansosial;
3. Tidak adanya petugas khusus penanganan PMKS di tiap desa/kelurahan;
4. Tidak adanya petugas perlindungan perempuan dan anak yang mampu

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 44


menjangkau hingga wilayahdesa;
5. Update data Kemiskinan dan PMKS belum efektif dilaksanakan;
6. Partisipasi lembaga kesejahteraan sosial sebagai mitra kerja pemerintah masih
perlu ditingkatkan sebagai bentuk partisipatif aktif masyarakat dalam
pembangunan kesejahteraan sosial pemberdayaan perempuan dan
perlindungananak;
7. Belum lengkapnya sarana dan prasarana Rumah Perlindungan sosial
mengakibatkan terkendalanya penanganan permasalahan kesejahteraansosial;
8. Masih rendahnya peran dunia usaha dalam ikut mengatasi permasalahan sosial
disekitarnya;
9. Kota Layak Anak dan pengarusutamaan gender belum dipahami OPD dan
stakeholder sedangkan untuk menuju Kota Layak Anak dan Pengarusutamaan
gender merupakan sistem yang terintegrasi di seluruh opd dan stakeholder;
10. Perlu adanya peningkatan koordinasi dan kerjasama antar pilar pembangunan
yaitu pemerintah, masyarakat dan duniausaha;
11. Minimnya peran serta masyarakat khususnya Perempuan dalam setiap tahap
pembangunan;
12. Masih terdapat kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak;
13. Anggaran dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan perlindungan anak tidak memadai.

Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan
Daerah

NO MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH

1. Masih rendahnya raihan nilai Masih Kurangnya Kuantitas dan Kurangnya Kuantitas dan Kualitas Sumber
AKIP Kualitas Sumber Daya Manusia Daya Manusia
serta Sarana dan Prasarana Kurangnya Sarana dan Parasana
pendukung raihan nilai AKIP operasional dinas
2. Jumlah PMKS meningkat Jumlah PMKS tertinggi adalah fakir fakir miskin disebabkan kurangnya
miskin, lanjut usia Terlantar, anak lapangan pekerjaan sehingga banyak
terlantar, Penyandang Disabilitas, masyarakat yang tidak memiliki sumber
Perempuan rawan sosial ekonomi mata pencaharian.
(tahun 2014-2018) masyarakat tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar, seperti papan sandang
dan pangan
Usia harapan hidup lansia dan
pemberdayaan lansia produktif belum
optimal
kesadaran masayarakat akan kepedulian
terhadap lansia kurang
Penyandang disabilitas tidak mendapat
hak dan kesempatan yang sama seperti
warga masyarakat lainnya, penyandang
disabilitas disamakan dengan orang sakit
dan tidak berdaya, sehingga tidak perlu
diberikan pendidikan dan pekerjaan,
mereka cukup dikasihani dan diasuh untuk
kelangsungan hidupnya.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 45


Pemberdayaan perempuan yang kurang
membuat perempuan tidak dapat
berperan dalam melaksanakan
kesejahteraan sosial
kebijakan terkait bantuan dan masing-masing OPD belum terintegrasi
pengentasan PMKS masih belum dalam penanganan pmks, walaupun
baik, terutama terkait pengentasan pmks sangat tergantung dari
tanggungjawab pengentasan PMKS kinerja beberapa OPD. Misalnya terkait
dan koordinasi sinergitas antar pengangguran dan lapangan kerja,
OPD maupun PSKS kesehatan, pengendalian penduduk,
penegakan peraturan daerah terkait
PMKS, dan lain sebagainya
jumlah persebaran PSKS yang
masih belum dapat menjangkau
kebutuhan pmks
3. Jumlah rasio kekerasan dalam Masyarakat masih menganggap Sosialisasi yang kurang efektif dan kurang
rumah tangga masih banyak maslah rumah tangga adalah merata di beberapa wilayah belum
masalah interen yang tabu untuk mendapatkan sosialisasi
diperbincangkan serta pengaruh Penjangkauan masih dalam lingkup Kota
lingkungan yang belum kondusif dan belum memiliki tim khusus
dalam perlindungan perempuan Pemulihan lingkungan korban pasca
dan kekerasan belum ada
Anak

3.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar dalam RPJMD adalah “Dengan Iman dan
Taqwa Kita Wujudkan Kota Banjar yang Bersih Pemerintahannya, Sejahtera
Masyarakatnya, Asri Lingkungannya Menuju Banjar Agropolitan.”Deskripsi singkat dari
Visi tersebut untuk kemudahan mengingatnya dan menjadi slogan pembangunan Kota
Banjar tahun 2018-2023 adalah: “Banjar Semakin Berseri”. Kata “Berseri” pada slogan
tersebut merupakan singkatan dari pokok-pokok Visi, yaitu: BERSIH, SEJAHTERA, dan
ASRI. Berikut adalah penjelasan dari visi tersebut:
1. Iman dan Taqwa mempunyai makna bahwa iman dan taqwa harus menjadilandasan
utama dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan.
2. Bersih mempunyai makna bahwa kondisi penyelenggaraan pemerintahan
yangterhindar dari praktik KKN, mengedepankan pelayanan prima yang didukung
oleh profesionalisme aparatur, transparansi dan akuntabel.
3. Sejahtera mempunyai makna bahwa kondisi masyarakat yang
mampumelangsungkan kehidupan individu maupun kelompok secara layak, sehat
dan produktif, adanya ketenteraman lahir batin serta tidak diliputi oleh rasa takut.
4. Asri mempunyai makna bahwa kondisi lingkungan yang tertata, aman, sehat,rindang
dan indah.
5. Agropolitan mempunyai makna bahwa kondisi Kota Banjar yang aktivitasekonominya
berbasiskan agrobisnis, agroindustri, agrowisata, pusat distribusi produk-produk
ataupun jasa pertanian.
Dalam rangka pencapaian visi diatas, misi pembangunan jangka menengah dalam
RPJMD adalah sebagai berikut:
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 46
1. Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional dan Akuntabel.
2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).
4. Mewujudkan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM).
5. Meningkatkan Kualitas Lingkungan.
6. Mengembangkan Daya Tarik dan Potensi Daerah.
Telaahan terhadap Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberi
gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Hal ini
ditunjukan melalui :
a. Melalui Misi ke 1 : Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional dan
Akuntabel
Pada misi tersebut terlihat bahwa peran serta Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Anak
memberi Peningkatan pada Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional dan

Akuntabel
b. Melalui misi ke 3 : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pada misi tersebut terlihat bahwa peran serta Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Anak memberi pelayanan terhadap Meningkatnya Kinerja Pembangunan Inklusif dan
Daya Beli Masyarakat
c. Pernyataan misi ke 4 : Mewujudkan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM).
Pada misi tersebut terlihat bahwa peran serta Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Anak memberi pelayanan terhadap Terwujudnya Banjar sebagai Kota Layak Anak
serta Terwujudnya Banjar sebagai Kota Responsif Gender

3.2 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar mengacu
pada dua telaah Kementrian, yaitu Kementrian Sosial dan Kementrian Pemberdayaan
Perempuan dan perlindungan Anak. Analisis ini dimaksudkan untuk menilai keserasian,
keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD
Kota Banjar terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota sesuai dengan
urusan yang menjadi kewenangan masing-masing SKPD. Renstra-KL memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan
fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional dan
bersifat indikatif yang mengacu pada prioritas pembangunan Nasional dan pagu indikatif,
serta memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh Pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 47


Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial
Republik Indonesia diarahkan pada pelaksanaan rehabilitasi Sosial, Perlindungan Sosial,
Jaminan Sosial, dan Pemberdayaan Sosial sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesejahteraan sosial dilakukan melalui empat fokus prioritas, yakni
1) Peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH);
2) Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial;
3) Peningkatan bantuan sosial; dan
4) Pemberdayaan fakir miskin dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Keempat fokus prioritas tersebut juga didukung oleh:
a) peningkatan kualitas rancangan dan pengelolaan program;
b) penyempurnaan kriteria, proses penargetan, serta proses seleksi penerima bantuan
sosial;
c) peningkatan jumlah dan perluasan cakupan sasaran program;
d) penataan kelembagaan untuk pengelolaan program secara efektif dan efisien;
e) peningkatan kemampuan dan kualitas lembaga pendidikan dan
f) penelitian; dan
g) pengembangan sistem informasi manajemen yang berkualitas.
Dari hasil review Renstra Kementerian Sosial, Renstra Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat
dan Renstra Dinas Sosial Kabupaten/Kota, ditemukan beberapa kebijakan, strategi yang
sinergis dan saling mendukung. Namun ada juga kebijakan yang belum mendapat
dukungan dari salah satu di antara lembaga-lembaga tersebut meskipun sebenarnya
secara umum sudah bersesuaian.
Strategi yang digunakan antara Kementerian Sosial, Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat
dan Kabupaten/Kota juga ada beberapa di antaranya yang berbeda, meskipun ada
beberapa strategi makro yang juga diikuti oleh Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Penggunaan strategi bergantung pada kondisi dan situasi daerah, permasalahan spesifik
yang dihadapi dan kemampuan Sumber daya yang dimiliki.
Sedangkan Telaah di Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
adalah Sesuai dengan tugas dan fungsinya, perangkat daerah mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran Kementrian Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak (KPPA).
Adapun tujuan dan sasaran (KPPA) yang terkait dengan pelayanan perangkat daerah
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan
2. Meningkatkan kualitas perlindungan hak perempuan.
3. Meningkatkan perlindungan terhadap Anak dan pemenuhan hak anak bagi semua
anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 48
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan sinergitas antar lembaga masyarakat dalam
peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar Tahun 2013-2033, tujuan
Penataan Ruang Wilayah Kota Banjar adalah mewujudkan tata ruang Kota Banjar sebagai
pusat pelayanan agrobisnis di priangan timur yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang tersebut diperlukan strategi
penataan ruang tertentu, sebagai berikut:

(1) Strategi pemantapan pusat pelayanan kegiatan yang memperkuat kegiatan berskala
regional, meliputi:
a. menetapkan hierarki sistem pusat pelayanan secara berjenjang;
b. mengembangkan pusat pelayanan agrobisnis di priangan timur; dan
c. mengembangkan kawasan pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala regional.
(2) Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota
yang terpadu dan merata, meliputi:
a. mengembangkan dan meningkatkan kualitas sistem transportasi regional dan
lokal;
b. meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang mendorong interaksi kegiatan antar
pusat pelayanan kegiatan kota
c. meningkatkan pelayanan moda transportasi untuk mendukung tumbuh dan
berkembangnya pusat pelayanan kegiatan kota secara terintegrasi; dan
d. mengembangkan sarana perekonomian untuk mendukung pengembangan pusat
pelayanan Agrobisnis.
(3) Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem sarana prasarana
umum skala lokal dan regional, meliputi:
a. mendistribusikan sarana lingkungan di setiap pusat kegiatan sesuai fungsi
kawasan dan hierarki pelayanan;
b. mengembangkan sistem prasarana energi;
c. mengembangkan sistem jaringan telekomunikasi dan informasi;
d. mengembangkan prasarana sumber daya air;
e. meningkatkan sistem pengelolaan persampahan;
f. meningkatkan jangkauan pelayanan air bersih;
g. meningkatkan prasarana pengelolaan air limbah; dan
h. mengembangkan sistem prasarana drainase secara terpadu.
(4) Strategi peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung, meliputi:
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 49
a. mempertahankan dan melestarikan kawasan yang berfungsi lindung sesuai
dengan kondisi ekosistemnya;
b. mengembalikan fungsi kawasan lindung yang telah berubah;
c. melestarikan daerah resapan air untuk menjaga ketersediaan sumber daya air;
d. mencegah dilakukannya kegiatan budidaya di sempadan mata air yang dapat
mengganggu kualitas air, kondisi fisik dan mengurangi kuantitas debit air;
e. menetapkan daerah evakuasi bencana; dan
f. mengamankan benda cagar budaya dengan melindungi tempat serta ruang di
sekitar bangunan bernilai sejarah.
(5) Strategi peningkatan dan penyediaan ruang terbuka hijau yang proporsional di
seluruh wilayah kota, meliputi:
a. mempertahankan fungsi dan menata ruang terbuka hijau yang ada;
b. mengembalikan ruang terbuka hijau yang telah beralih fungsi; dan
c. meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau;
(6) Strategi pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung, meliputi:
a. mengendalikan perkembangan pusat-pusat kegiatan antar wilayah;
b. mengoptimalkan pengembangan kawasan pusat kota;
c. mengarahkan kawasan terbangun kepadatan tinggi/sedang/rendah di pusat
kota, sub pusat kota, dan pusat lingkungan;
d. mengembangkan kawasan budidaya terbangun secara vertikal di kawasan pusat
kota;
e. mengendalikan kegiatan pertanian pada kawasan yang berfungsi lindung untuk
memelihara kelestarian lingkungan;
f. mengembangkan kawasan budidaya dengan memperhatikan hasil Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
g. membatasi pengembangan kawasan industri; dan
h. mengarahkan pemanfaatan ruang kawasan bencana untuk kegiatan budidaya
yang mempunyai daya adaptasi tinggi.
(7) Strategi Pengembangan kawasan strategis dari perspektif ekonomi, sosial budaya
dan lingkungan serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi:
a. menetapkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi kota yang berbasis
agrobisnis dan kegiatan ekonomi lokal;
b. menetapkan kawasan strategis sosial budaya berbasis pendidikan, penelitian,
dan pelestarian peninggalan bersejarah; dan
c. menetapkan kawasan strategis yang berfungsi lindung di dalam dan di sekitar
kawasan strategis.
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 50
(8) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara,
meliputi:
a. mengembangkan budi daya secara selektif di dalam dan disekitar kawasan
pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;
b. mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis
sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis dengan budi daya
terbangun; dan
c. turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI
(9) Strategi peningkatan penyelenggaraan penanggulangan bencana, meliputi:
a. mengembangkan prasarana dan sarana untuk pengendalian banjir dengan
pemulihan dan pengembangan situ dan waduk, normalisasi sungai serta
pembangunan tanggul pengaman sungai.
b. memperbaiki dan meningkatkan sistem drainase kota;
c. mengembangkan jalur, kawasan dan ruang evakuasi bencana;
d. menjaga dan melestarikan daerah resapan air yang ada diatasnya (hulu) untuk
meningkatkan daya infiltrasi tanah terhadap air hujan sehingga dapat
menurunkan volume air larian (run off);
e. meningkatkan penyediaan ruang terbuka hijau untuk antisipasi intensitas curah
hujan;
f. menyempurnakan peraturan bangunan dan lingkungan yang lebih sesuai dengan
ancaman bahaya;
g. mengembangkan penerapan konsep pengurangan risiko bencana dan mitigasi
bencana
h. menyediakan prasarana dan sarana penanggulangan bencana; dan
i. memberikan kemudahan akses bagi respon gawat darurat, pada gedung
pemerintah, gedung dan fasilitas umum serta perumahan padat penduduk.
RTRW Kota Banjar menetapkan struktur ruang wilayah yang terdiri dari: (1) sistem pusat
pelayanan; (2) sistem jaringan prasarana utama; (3) sistem jaringan prasarana lainnya.

Sistem pusat pelayanan terdiri dari:

 Pusat pelayanan kota. Rencana pusat pelayanan kota memperhatikan fungsi Kota
sebagai PKWp. Pusat Kota ini meliputi: Kelurahan Banjar, sebagian Kelurahan
Mekarsari di Kecamatan Banjar, Kelurahan Hegarsari dan Kelurahan Pataruman di
Kecamatan Pataruman.
 Sub pusat pelayanan kota, meliputi: (a) sub pusat pelayanan Kecamatan Purwaharja
dengan fungsi pengembangan pariwisata; (b) sub pusat pelayanan Kecamatan

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 51


Pataruman dengan fungsi pengembangan agrobisnis; dan (c) sub pusat pelayanan
Kecamatan Langensari dengan fungsi pengembangan agrobisnis.
 Pusat lingkungan, meliputi: Desa Cibeureum, Desa Batulawang, Desa Mulyasari,
Kelurahan Muktisari danKelurahan Mekarsari.
Sistem jaringan prasarana utama yang dimaksud adalah sistem jaringan transportasi
darat, yang terdiri dari sistem jaringan jalan, sistem jaringan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan, serta sistem jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan.
Sistem jaringan prasarana lainnya meliputi: rencana sistem jaringan energi dan listrik,
rencana sistem jaringan telekomunikasi dan rencana sistem jaringan sumber daya air.
RTRW menetapkan pola ruang wilayah yang mencakup rencana kawasan lindung dan
kawasan budidaya. Kawasan lindung diantaranya adalah kawasan resapan air seluas
kurang lebih 50 hektar di Kecamatan Pataruman dan Kecamatan Banjar. Sementara RTH
direncanakan dengan luas kurang lebih 30,65% yang meliputi ruang terbuka hijau publik
dan privat.
Pengembangan pola ruang Kota Banjar didasarkan beberapa pendekatan utama, yaitu
kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota, daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup wilayah kota serta kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan
sosial ekonomi dan lingkungan. Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup pada RTRW Kota Banjar dianalisis dengan menggunakan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
RTRW Kota Banjar memberikan arahan untuk penyusunan program pemanfaatan
ruang wilayah dengan memperhatikanstruktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis
kota. Bappeda selaku badan perencana, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam
mengkoodinasikan program pembangunan mengacu kepada arahan pemanfaatan ruang
yang telah ditetapkan dalam RTRW Kota. KLHS juga mengamanatkan agar setiap
kebijakan dan program pembangunan yang dilaksanakan harus memperhatikan
konsekuensi/dampak negatif yang timbul terhadap aspek lingkungan hidup, sosial dan
ekonomi.

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis


Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, dikemukakan bahwa pelayanan
kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Banjar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal
maupun eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal disini ialah kebijakan
pemerintah Kota Banjar dalam bidang lain yang sekiranya memiliki dampak atau
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja pelayanan
sosial yang dilaksanakan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 52
Kota Banjar serta sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Banjar, sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksternal
disini ialah kebijakan pemerintah pusat atau provinsi menyangkut pembangunan atau
penyelenggaraan kesejahteraan sosial atau faktorfaktor lain di luar faktor internal.
Setelah mempelajari beberapa dokumen rencana yang diyakini dapat mempengaruhi
terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Pemberdayaa Perempuan dan
Perlindungan Anak di Kota Banjar diantaranya Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah(RPJMD) Kota Banjar Tahun 2019-2023diketemukanbeberapa faktor pendorong
dan penghambat terhadap penyelenggaraankesejahteraan sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana telah diungkapkan pada
bagiansebelumnya.
Hasil penelaahan terhadap beberapa dokumen perencanaan yangterkait terhadap
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
berupa faktorpendorong dan faktor penghambat yang perlu disikapi dengan
caramenerapkan strategi guna menindaklajuti faktor-faktor penghambat
danmemanfaatkan faktor-faktor pendorong dalam mengoptimalkanpenyelenggaraan
kesejahteraan sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kota Banjar
yangdilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Banjar atau dengan kata lain hal haltersebut merupakan isu-isu strategis yang perlu
ditindaklanjuti olehDinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Banjar.
Isu-isu strategis yang perlu ditindaklajutioleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kota Banjar terkait penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota BanjarTahun 2019-
2023 sebagai berikut :
1. Masih tingginya penduduk miskin;
2. Angka penyandang masalah kesejahteraan sosial masih cukup tinggi;
3. Rendahnya kepedulian keluarga terhadap pola pengasuhan anak sehingga jumlah anak
terlantar dan anak jalanan semakin bertambah;
4. Tingkat pendapatan penduduk yang masih rendah sehingga tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan dasar;
5. Belum terpenuhinya hak hak penyandang disabilitas;
6. Rendahnya motivasi untuk melaksanakan perawatan kepada lanjut usia dari anggota
keluarga;
7. Kualitas PSKS belum maksimal;

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 53


8. Belum adanya sarana dan prasarana atau tempat perlindungan untuk melaksanakan
Rehabilitasi Sosial bagi PMKS;
9. Masih belum optimalnya pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG);
10. Pemahaman kesetaraan gender yang masih parsial di masyarakat sehingga berdampak
pada implementasi pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan anak dan
ketahanan keluarga dalam kehidupan masyarakat;
11. Masih adanya kasus korban kekerasan dalam pemulihan lingkungan korban belum
mampu menjadi tempat yang kondusif pemulihan psikologis.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 54


BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk


mencapai visi, melaksanakan msi dengan menjawab isu strategis dan permasalahan
pembangunan. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebing lebih
spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang
pula indikator sasaran.
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun.
Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan berupa
hasil pembangunan daerah/perangkat daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome
program perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Pernyataan tujuan dan sasaran jabgka menengah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak beserta indikator kinejanya disajikan dalam tabel 4.1 sebagaimana
berikut :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kota

INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE


NO TUJUAN SASARAN
SASARAN
1 2 3 4 5
MISI I : Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional dan Akuntabel
1. Mewujudka Meningkatnya Raihan Nilai AKIP 63 67 71 75 79
n tata kelola Akuntailitas
dinas yang Kinerja dan
akuntabel Keuangan Dinas
Misi III : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
2. Meningkatk Terpenuhinya Persentase PMKS 7,16 % 9,87 % 12,76 % 16,39 % 19,79 %
an kualitas kebutuhan dasar yang mendapatkan
hidup PMKS PMKS melalui Pelayanan
rehabilitas sosial, Rehabiltasi Sosial
perlindungan dan Persentase PMKS 46,43 % 47,10 % 47,85 % 47,85 % 47,85 %
jaminan sosial yang mendapatkan
Pelayanan
Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Meningkatnya Persentase Fakir 48,59 % 48,71 % 48,71 % 48,79 % 48,79 %
Pemberdayaan Miskin yang
sosial terhadap mendapatkan
PMKS pemberdayaan
sosial
Persentase PSKS 99,54 % 99,54 % 99,54 % 99,54 % 99,54 %
yang berperan
aktif dalam
penanganan PMKS

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 55


INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE
NO TUJUAN SASARAN
SASARAN
1 2 3 4 5
Misi IV : Mewujudkan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM)
3. Meningkatk Meningkatnya Level Anugrah Utama Utama Utama Utama Utama
an Pemberdayaan Prahita Ekapraya
kesetaraan Perempuan (APE)
gender Persentase 0,22 % 0,48 % 0,48 % 0,48 % 0,48 %
dalam peranan
pembangun perempuan dalam
an meningkatkan
kesejahteraan
keluarga
Meningkatnya Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Perlindungan layanan terhadap
perempuan dan perempuan dan
anak dari tindak anak korban
kekerasan kekerasan
Level Banjar Kota Madya Madya Nindya Nindya Nindya
Layak Anak

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 56


BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan
strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dihasilkan dari posisi
strategi hasil analisa S-O (Strangths – Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau
keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan Strategi merupakan
pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian kebijakan.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak beserta indikator kinejanya disajikan dalam tabel 5.1 sebagaimana
berikut :
Tabel 5.1
Tujuan, sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi : Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Kota Banjar yang Bersih Pemerintahannya, Sejahtera Masyarakatnya,
Asri Lingkungannya Menuju Banjar Agropolitan
Misi I : Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional dan Akuntabel
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Mewujudkan tata 1. Meningkatnya 1. Meningkatkan upaya 1. Melaksanakan Bimbingan
kelola dinas yang Akuntabilitas Kinerja peningkatan Kompetensi Teknis serta pelatihan Sumber
akuntabel dan Keuangan Dinas Sumber Daya Manusia Daya Manusia yang ada
serta Sarana dan 2. Peningkatan sarana dan
Prasarana operasional Prasarana Operasional Dinas
dinas
Misi III : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan 1. Terpenuhinya 1. Meningkatkan Upaya 1. Peningkatan kinerja dan
kualitas hidup PMKS kebutuhan dasar Perlindungan, pemberdayaan PMKS yang
PMKS melalui Rehabilitasi, lebih diarahkan untuk
rehabilitas sosial, Pemberdayaan Sosial memberikan kontribusi dalam
perlindungan dan Bagi PMKS; peningkatan kemampuan dan
jaminan sosial pengetahuan dan memulihkan
dan mengembangkan
kemampuan seseorang yang
mengalami disfungsi sosial agar
dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar dengan
terlayaninya PMKS
2. Pemberian pelatihan 1. Peningkatan upaya layanan
bagi pmks; bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS);
2. Meningkatnya 1. Sosialisasi terkait 1. Adanya program kegiatan
Pemberdayaan pengentasan dan dalam rangka pemberdayaan
sosial terhadap penanganan pmks; Penyandang Masalah
PMKS Kesejahteraan Sosial (PMKS);
3. Meningkatkan Kapasitas 1. Peningkatan partisipasi PSKS
PSKS dan Kelembagaan dengan fokus pada
Kesos dalam pemberdayaan Potensi Sumber
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Kesejahteraan Sosial; dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial;

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 57


Misi IV : Mewujudkan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM)
1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Pengoptimalkan peran 1. Pelaksanaan kegiatan kegiatan
kesetaraan gender Pemberdayaan forum gender, maupun terkait pemberdayaan
dalam Perempuan forum perlindungan Perempuan
pembangunan korban kekerasan; 2. Peningkatan Level Anugrah
Parahita Ekapraya (APE)
2. Meningkatnya 1. Sosialisasi dan 1. Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi
Perlindungan pemahaman masyarakat dan pemahaman masyarakat
perempuan dan terkait gender dan tindak terkait gender dan tindak
anak dari tindak kekerasan; kekerasan;
kekerasan 2. Program Kota Layak Anak (KLA)
2. Mengoptimalkan fungsi 1. Meningkatkan peran lembaga
organisasi wanita sampai penanganan korban kekerasan
ke tingkat desa perempuan dan anak sampai
ke tingkat kelurahan/desa;

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 58


BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Program Perangkat Daerah merupakan program prioritas yang terdapat pada RPJMD
Kota Banjar 2018 – 2023 dan sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Program
prioritas beserta indikator keluaran program (outcomes) sebagaimana tercantum dalam
RPJMD selanjutnya dijabarkan ke dalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas
tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas
strategi dan kebijakan jangka menengah. Kegiatan yang dipilih untuk setiap program prioritas,
harus dapat menunjukkan akuntabilitas kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat
Daerah. Program dan kegiatan juga harus dapat memecahkan permasalahan pembangunan
daerah sebagaimana tersirat dalam pernyataan tujuan dan sasaran Perangkat Daerah.
Indikator keluaran program (outcomes) merupakan manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah oleh kelompok sasaran (beneficiaries) yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Kelompok sasaran adalah pihak yang
menerima manfaat langsung dari jenis layanan.

Melalui Rencana Strategis Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak yang lebih terukur, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dapat membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program kegiatan dengan lebih
baik dan berorientasi kepada hasil. Dengan demikian Rencana Strategis ini diharapkan dapat
menjadi dokumen yang mampu memberikan arah bagi kebijakan dan program pembangunan
bidang kesejahteraan sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 59


RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 61
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 62
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 63
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 64
RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 65
BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Banjar Tahun 2019-2023 menunjukkan kinerja
yang akan dicapai oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam
5 tahun mendatang sebagi komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD Tahun 2019-2023. Indikator kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan pada tabel
berikut :

Tabel 7.1
Indikator Kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang
mengacu pada Tujuan dan Sasaran RJPMD
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada awal Target Capaian setiap tahun pada
No Indikator
periode akhir
RPJMD periode
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Raihan Nilai AKIP 63,11 65 69 73 77 81 81
2. Persentase PMKS yang 7,16 % 9,87 % 12,76 % 16,39 % 19,79 % 19,79 %
mendapatkan
Pelayanan Rehabiltasi
Sosial
3. Persentase PMKS yang 46,43 % 47,10 % 47,85 % 47,85 % 47,85 % 47,85 %
mendapatkan
Pelayanan
Perlindungan dan
Jaminan Sosial
4. Persentase Fakir Miskin 48,59 % 48,71 % 48,71 % 48,79 % 48,79 % 48,79 %
yang mendapatkan
pemberdayaan sosial
5. Persentase PSKS yang 99,54 % 99,54 % 99,54 % 99,54 % 99,54 % 99,54 %
berperan aktif dalam
penanganan PMKS
6. Level Anugrah Prahita Utama Utama Mentor Mentor Mentor Mentor
Ekapraya (APE)
7. Persentase peranan 0,30 % 0,51 % 0,51 % 0,51 % 0,51 % 0,51 %
perempuan dalam
meningkatkan
kesejahteraan keluarga
8. Persentase layanan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
terhadap perempuan
dan anak korban
kekerasan
9. Level Banjar Kota Layak Madya Madya Madya Nindya Nindya Utama Utama
Anak

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023


66
BAB VII

PENUTUP

Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2019-
2023 merupakan dokumen perencanaan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perencanaan Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta berpedoman pada RPJMD Tahun
2018-2023. Renstra Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun
2018-2023 akan menjadi pedoman dalam dalam menyusun Rencana Kerja Tahun 2020, 2021,
2022, 2023 dan 2024.

Agar Renstra ini lebih implementatif, maka sebagai prasyaratnya adalah adanya
komitmen dari semua elemen masyarakat Kota Banjar. Bagi masyarakat non pemerintahan
khususnya, komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui partisipasi dalam pembangunan
baik itu proses pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan di bidang kesejahtertaaan
social, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Akhir kata semoga di masa mendatang masyarakat Kota Banjar akan lebih meningkat
derajat kesejahteraannya melalui pembangunan kesejahteraan sosial, yang lebih terintegrasi
dan berkelanjutan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang merata dan
proporsional.

Banjar, Juni 2019

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023


67
Tabel 6.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDUKATIF PERANGKAT DAERAH DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA BANJAR

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN


DATA CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PADA TAHUN KONDISI KERJA PADA AKHIR PERIODE PENANGGUNG
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN (OUTCOME) DAN KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 LOKASI
AWAL RENSTRA PERANGKAT DAERAH JAWAB
(OUTPUT)
PERENCANAAN
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
MISI I : Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional dan Akuntabel
Mewujudkan Tata Kelola Dinas
yang Akuntabel
Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja dan Keuangan Dinas
Raihan Nilai AKIP Dinas 63 1.075.793.550 67 2.205.209.000 71 1.446.050.000 75,00 1.625.150.000 79 1.194.500.000 79 7.546.702.550

Program Peningkatan Skor Perencanaan Kinerja (%) 21 20 1.075.793.550 21,00 2.205.209.000 22 1.446.050.000 23,00 1.625.150.000 24 1.194.500.000 24
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Skor Pengukuran Kinerja (%) 15 14 15 16 17 18 18
Skor Pelaporan Kinerja (%) 10 10 10 10 11 11 11
Skor Evaluasi Internal (%) 5 5 6 7,00 7 8 8
Skor Capaian Kinerja (%) 14 14 15 16 17 18 18
Cakupan kesesuaian Laporan 100 100 100 100 100 100 100
Keuangan dgn SAP (%)
Prosentase RKA yg dilengkapi n.a 5 20 25 30 40 40
dengan GAP dan GBS

Penyusunan laporan Tersusunnya dan 1 Dokumen 4.653.500 1 Dokumen 6.000.000 1 Dokumen 7.000.000 1 Dokumen 8.500.000 1 Dokumen 10.000.000
capaian kinerja dan ihtisar terdokumentasikanya laporan
realisasi kinerja SKPD capaian kinerja Dinas Sosial P3A

Penyusunan pelaporan Terpenuhi dan 1 Dokumen 4.653.500 1 Dokumen 6.000.000 1 Dokumen 7.000.000 1 Dokumen 8.500.000 1 Dokumen 10.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
keuangan akhir tahun terdokumentasikanya laporan P3A
SKPD keuangan akhir sebagai bentuk
pertanggungjawaban pengguna
anggaran

Penyusunan rencana kerja Tersedianya dokumen rencana 1 Dokumen 4.653.500 1 Dokumen 6.000.000 1 Dokumen 7.000.000 1 Dokumen 8.500.000 1 Dokumen 10.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
SKPD kerja DINSOSP3A Tahun 2019 P3A

Penyusunan perencanaan Tersedianya dokumen rencana 2 dokumen 9.373.000 2 dokumen 12.000.000 2 dokumen 13.500.000 2 dokumen 15.000.000 2 dokumen 17.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
anggaran SKPD kerja dan anggaran P3A

Penyusunan Renstra SKPD Tersediannya dokumen renstra 1 Dokumen 4.653.500 1 Dokumen 6.000.000 1 Dokumen 7.000.000 1 Dokumen 8.500.000 1 Dokumen 10.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
DINSOSP3A Tahun 2019-20123 P3A

Program Pelayanan Cakupan Pelayanan 100% 462.956.550 100% 618.950.000 100% 688.800.000 100% 774.650.000 100% 838.500.000
Administrasi Perkantoran Administrasi Perkantoran

Penyedia jasa surat Lancarnya penyampaian jasa 20 Paket 600.000 20 Paket 700.000 20 Paket 800.000 20 Paket 900.000 20 Paket 1.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
menyurat surat menyurat P3A
Penyediaan jasa Terpenuhinya kebutuhan sarana 9 Rekening 96.000.000 9 Rekening 150.000.000 9 Rekening 165.000.000 9 Rekening 185.000.000 9 Rekening 200.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
komunikasi, sumber daya komunikasi , penerangan serta P3A
air dan listrik air untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan

Penyediaan jasa jaminan Terjaminnya pengamanan aset 21 unit 25.000.000 26 unit 40.000.000 28 unit 50.000.000 30 unit 60.000.000 32 unit 70.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
barang milik daerah kendaraaan dinas P3A

Penyediaan jasa Terpenuhinya persyaratan 21 unit 15.800.000 26 unit 25.000.000 28 unit 30.000.000 30 unit 35.000.000 32 unit 40.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
pemeliharaan dan pemakaian kendaraan sesuai P3A
perizinan kendaraan dengan aturan
dinas/ operasional
Penyediaan jasa Terwujudnya kebersihan dan 3 Orang 30.000.000 4 orang 50.000.000 4 orang 60.000.000 5 Orang 75.000.000 5 Orang 80.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
kebersihan kantor kenyamanan lingkungan kantor P3A

Penyediaan jasa Lancarnya transaksi keuangan 10 Buku 1.000.000 10 Buku 1.250.000 10 Buku 1.500.000 10 Buku 1.750.000 10 Buku 2.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
administrasi keuangan P3A

Penyediaan alat tulis Terciptanya kelancaran kegiatan 76 Jenis 64.266.550 76 Jenis 70.000.000 76 Jenis 75.000.000 76 Jenis 80.000.000 76 Jenis 85.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
kantor administrasi perkantoran P3A

Penyediaan barang Terpenuhinya kebutuhan 6 Jenis 27.000.000 6 Jenis 30.000.000 6 Jenis 33.000.000 6 Jenis 37.000.000 6 Jenis 40.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
cetakan dan penggandaan barang cetaka dan P3A
penggandaan sebagai bahan
informasi dan pengarsipan
Penyediaan komponen Terwujudnya kenyamanan dan 10 Jenis 8.250.000 10 Jenis 10.000.000 10 Jenis 12.000.000 10 Jenis 15.000.000 10 Jenis 17.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
instalasi penerangan kantor dengan baik P3A
listrik/penerangan
bangunan kantor
Penyediaan peralatan Terpenuhinya kebutuhan sarana 23 Jenis 7.200.000 23 Jenis 8.000.000 23 Jenis 10.000.000 23 Jenis 11.000.000 23 Jenis 12.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
rumah tangga peralatan rumah tangga Dinsos P3A
P3A

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60]


TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PADA TAHUN KONDISI KERJA PADA AKHIR PERIODE PENANGGUNG
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN (OUTCOME) DAN KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 LOKASI
AWAL RENSTRA PERANGKAT DAERAH JAWAB
(OUTPUT)
PERENCANAAN
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Penyediaan bacaan dan Meningkatkan wawasan dan 15 Media/Buku 11.000.000 15 Media/Buku 12.000.000 15 Media/Buku 12.500.00015 Media/Buku 13.000.000 15 Media/Buku 13.500.000 Dinas Sosial Kota Banjar
peraturan perundang- pengetahuan para pegawai P3A
undangan
Penyediaan makanan dan Terpenuhinya kebutuhan makan 502 Dus 30.400.000 502 Dus 32.000.000 502 Dus 34.000.000 502 Dus 36.000.000 502 Dus 38.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
minuman minum rapat dan tamu P3A

Rapat-rapat koordinasi Meningkatnya koordinasi dan 50 Kali 100.000.000 50 Kali 130.000.000 50 Kali 140.000.000 50 Kali 150.000.000 50 Kali 160.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dan konsultasi ke luar konsultasi ke luar daerah P3A
daerah

Penyedian jasa tenaga Terpenuhinya pembayaran jasa 5 Orang 46.440.000 5 Orang 60.000.000 5 Orang 65.000.000 5 Orang 75.000.000 5 Orang 80.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
pendukung tenaga pendukung administrasi P3A
administrasi/teknis teknis perkantoran
perkantoran
Program Peningkatan Cakupan Peningkatan Sarana 100% 560.500.000 100% 1.345.500.000 100% 670.000.000 100% 715.000.000 100% 265.000.000
Sarana dan Prasarana dan Prasarana Aparatur
Aparatur
Pengadaan kendaraan Tersedianya kendaraan 1 unit 320.000.000 5 unit 430.000.000 5 unit 450.000.000 5 unit 475.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dinas/operasional dinas/operasional (roda 2 dan P3A

Pengadaan peralatan dan Tersedianya peralatan dan 9 unit 65.500.000 104 unit 715.500.000
perlengkapan kantor perlengkapan kantor

Pemeliharaan Terpeliharanya gedungkantor 2 Unit 10.000.000 2 Unit 20.000.000 2 Unit 25.000.000 2 Unit 30.000.000 2 Unit 35.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
rutin/berkala gedung dengan baik P3A
kantor
Pemeliharaan Terpeliharanya kendaraan 21 Unit 154.000.000 21 Unit 165.000.000 21 Unit 175.000.000 21 Unit 185.000.000 21 Unit 200.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional P3A
dinas/operasional

Pemeliharaan Terpeliharanya Peralatan dan 6 Jenis 11.000.000 6 Jenis 15.000.000 6 Jenis 20.000.000 6 Jenis 25.000.000 6 Jenis 30.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
rutin/berkala Peralatan Perlengkapan Kantor P3A
dan Perlengkapan Kantor

Program Peningkatan Cakupan Peningkatan Disiplin 100% 15.750.000 100% 159.759.000 100% 33.750.000 100% 22.500.000 100% 18.000.000
Disiplin Aparatur Aparatur
Pengadaan pakaian Tersedianya pakaian dinas 0 90 stel 24.759.000 - - - - 45 stel 18.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
seragam dinas harian dan harian dengan baik P3A
atribut
Pengadaan pakaian Tersedianya pakaian olahraga, 45 stel 15.750.000 45 stel 135.000.000 135 Stel 33.750.000 45 stel 22.500.000 Dinas Sosial Kota Banjar
khusus hari-hari tertentu pakaian hitam putih, pakaian P3A
batik dan Pakaian Korpri dengan
baik

Program Peningkatan Cakupan Peningkatan Kapasitas 100% 8.600.000 100% 45.000.000 100% 12.000.000 100% 64.000.000 100% 16.000.000
Kapasitas Sumber Daya Sumber Daya Aparatur
Aparatur
Bimbingan teknis Tersedianya SDM aparatur yang 2 orang 8.600.000 4 orang 10.000.000 5 orang 12.000.000 6 orang 14.000.000 6 orang 16.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
implementasi peraturan punya kemampuan sesuai P3A
perundang-undangan dengan kompetensi

Pembinaan PNS 0 35 orang 35.000.000 0 40 orang 50.000.000 0 Dinas Sosial Kota Banjar
P3A
Misi III : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Meningkatkan kualitas hidup
PMKS
Terpenuhinya kebutuhan dasar 53,59% 618.529.500 56,97% 5.100.000.000 60,61% 5.495.000.000 64,24% 7.300.000.000 67,64% 7.520.000.000
PMKS melalui rehabilitas sosial,
perlindungan dan jaminan sosial

Persentase PMKS yang 7,16% 261.684.500 9,87% 825.000.000 12,76% 1.030.000.000 16,39% 1.215.000.000 19,79% 1.310.000.000 65,97% 4.641.684.500
mendapatkan Pelayanan
Rehabiltasi Sosial
Program pelayanan dan Persentase pelayanan dan 4,34% 73.725.000 9,87% 825.000.000 12,76% 1.030.000.000 16,39% 1.215.000.000 19,79% 1.310.000.000
Rehabilitasi Rehabilitasi Kesejahteraan
Kesejahteraan Sosial Sosial
Penanganan dan Jumlah anak terlantar yang 30 Anak 24.625.000 40 Anak 40.000.000 50 Anak 55.000.000 60 Anak 70.000.000 70 Anak 85.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
rehabilitasi sosial bagi mendapatkan pelayanan sosial P3A
anak terlantar dan kasus
lainnya
Sosialisasi Peraturan Tersampaikannya prosedur - - 100 Orang 70.000.000 100 Orang 70.000.000 100 Orang 70.000.000 100 Orang 80.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
tentang ABH dan Adopsi penanganan ABH dan adopsi P3A
Anak anak
Pemulangan dan Jumlah Tuna Sosial yang 30 Orang 19.700.000 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
rehabilitasi sosial bagi mendapatkan pelayanan sosial P3A
TUNA SOSIAL
Rehabilitasi sosial bagi Jumlah Tuna Sosial yang - - 50 Orang 70.000.000 50 Orang 80.000.000 50 Orang 90.000.000 50 Orang 100.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
TUNA SOSIAL mendapatkan pelayanan sosial P3A

Penanganan PMKS di RPS Jumlah PMKS jalanan yang 100% 29.400.000 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
mendapatkan pelayanan di RPS P3A

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60]


TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PADA TAHUN KONDISI KERJA PADA AKHIR PERIODE PENANGGUNG
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN (OUTCOME) DAN KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 LOKASI
AWAL RENSTRA PERANGKAT DAERAH JAWAB
(OUTPUT)
PERENCANAAN
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Penjangkauan dan Persentase PMKS Jalanan yang - - 100% 40.000.000 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 70.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Pemulangan PMKS mendapatkan pelayanan sosial P3A
Jalanan penjangkauan dan pemulangan

Penanganan dan Jumlah lanjut usia terlantar - - 75 Orang 100.000.000 100 Orang 120.000.000 100 Orang 130.000.000 100 Orang 140.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
rehabilitasi sosial bagi yang mendapatkan pelayanan P3A
Lansia terlantar sosial

peringatan HALUN Jumlah lansia yang ikut serta - - 100 Orang 50.000.000 150 Orang 100.000.000 200 Orang 150.000.000 200 Orang 150.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dalam penyelenggaraan HALUN P3A

Peringatan Hari Anak Jumlah anak yang ikut serta - - 100 Orang 50.000.000 150 Orang 100.000.000 200 Orang 150.000.000 200 Orang 150.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Nasional dalam penyelenggaraan P3A
peringatan Hari Anak Nasional

Pelatihan keterampilan Jumlah anak terlantar yang - - 30 anak 70.000.000 30 anak 75.000.000 30 anak 80.000.000 30 anak 85.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dan Praktek Belajar Kerja difasilitasi pelatihan P3A
Bagi Anak terlantar keterampilan dan pelatihan
belajar kerja

pemenuhan kebutuhan Jumlah anak yang mendapatkan - - 210 Anak 105.000.000 210 Anak 115.000.000 210 Anak 125.000.000 210 Anak 135.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dasar anak dalam dan luar bantuan pemenuhan kebutuhan P3A
LKSA dasar

Pendayagunaan Jumlah penyandang disabilitas - - 40 orang 70.000.000 40 orang 80.000.000 40 orang 90.000.000 40 orang 100.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
penyandang disabilitas yang mendapatkan bimbingan P3A
dan eks taruma sosial, bantuan UEP, dan
pelatihan keterampilan

Pemenuhan kebutuhan Jumlah penyandang disabilitas - - 40 orang 60.000.000 40 orang 70.000.000 40 orang 80.000.000 40 orang 90.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dasar penyandang yang mendapatkan bantuan P3A
disabilitas terlantar pemenuhan kebutuhan dasar

pemenuhan alat bantu Jumlah penyandang disabilitas - - 30 orang 50.000.000 30 orang 55.000.000 35 orang 60.000.000 35 orang 65.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
penyandang disabilitas yang mendapatkan alat bantu P3A
fisik

peringatan Hari Disabilitas Jumlah penyandang disabilitas - - 100 orang 50.000.000 100 orang 60.000.000 100 orang 60.000.000 100 orang 60.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Internasional ( HDI) yang ikut serta dalam P3A
penyelenggaraan HDI

Program pembinaan anak Persentase pembinaan anak 14,13% 138.345.500 0 0 0 0 0 0 0 0


terlantar terlantar
Pelatihan keterampilan Jumlah anak terlantar yang 30 anak 59.547.000 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
dan Praktek Belajar Kerja difasilitasi pelatihan P3A
Bagi Anak terlantar keterampilan dan pelatihan
belajar kerja

pemenuhan kebutuhan Jumlah anak yang mendapatkan 125 anak 49.618.000 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
dasar anak dalam dan luar bantuan pemenuhan kebutuhan P3A
LKSA dasar

Sosialisasi Peraturan Tersampaikannya prosedur 50 Orang 29.180.500 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
tentang ABH dan Adopsi penanganan ABH dan adopsi P3A
Anak anak
program pembinaan Persentase pembinaan 3,22% 49.614.000 0 0 0 0 0 0 0 0
penyandang cacat dan penyandang cacat dan trauma
trauma
Pendayagunaan Jumlah penyandang disabilitas 30 Orang 49.614.000 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
penyandang disabilitas yang mendapatkan bimbingan P3A
dan eks taruma sosial, bantuan UEP, dan
pelatihan keterampilan

Persentase PMKS yang 46,43% 356.845.000 47,10% 4.275.000.000 47,85% 4.465.000.000 47,85% 6.085.000.000 47,85% 6.210.000.000 47,85% 21.391.845.000
mendapatkan Pelayanan
Perlindungan dan Jaminan
Sosial
program perlindungan Persentase perlindungan dan 46,43% 356.845.000 47,10% 4.275.000.000 47,85% 4.465.000.000 47,85% 6.085.000.000 47,85% 6.210.000.000
dan jaminan sosial jaminan sosial
Perlindungan sosial bagi Persentase korban bencana 100% 16.427.000 100% 30.000.000 100% 40.000.000 100% 50.000.000 100% 60.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
korban bencana yang mendapatkan bantuan P3A
logistik

Perlindungan sosial bagi Persentase orang terlantar yang 100% 19.470.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
orang terlantar dilpulangkan ke daerah asal P3A

Pemantapan TAGANA Jumlah TAGANA yang 35 20.190.000 40 orang 50.000.000 40 orang 55.000.000 40 orang 60.000.000 45 orang 65.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
mendapatkan pelatihan P3A
Pemantapan Tagana
Pembentukan Kampung Terbentuknya kampung siaga - - 1 Lokasi 200.000.000 100 orang 200.000.000 100 orang 200.000.000 100 orang 200.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Siaga Bencana bencana P3A

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60]


TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PADA TAHUN KONDISI KERJA PADA AKHIR PERIODE PENANGGUNG
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN (OUTCOME) DAN KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 LOKASI
AWAL RENSTRA PERANGKAT DAERAH JAWAB
(OUTPUT)
PERENCANAAN
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Peningkatan kesiapsiagaan Jumlah partisipasi masyarakat - - 100 orang 100.000.000 100 orang 100.000.000 100 orang 100.000.000 100 orang 100.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dan Mitigasi Bencana dalam tanggap siaga bencana P3A
berbasis Masyarakat

Penanganan PMKS di RPS Jumlah PMKS jalanan yang - - 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
mendapatkan pelayanan di RPS P3A

pendampingan PKH KPM PKH yang mendapatkan 25 Desa/Kel 275.250.500 25 Desa/Kel 350.000.000 25 Desa/Kel 400.000.000 25 Desa/Kel 450.000.000 25 Desa/Kel 500.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
pendampingan setiap bulan P3A

Pembinaan dan Terselesaikannya dokumen 25 Desa/Kel 25.507.500 25 Desa/Kel 40.000.000 25 Desa/Kel 40.000.000 25 Desa/Kel 45.000.000 25 Desa/Kel 50.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
monitoring penerima persyaratan pengajuan dan P3A
bansos lanjut usia dan pencairan bansos lansia
disabilitas
bantuan Sosial jaminan Jumlah lanjut usia non potensial - - 3.000 orang 3.000.000.000 3.000 orang 3.000.000.000 3.000 orang 4.500.000.000 3.000 orang 4.500.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
hidup bagi lanjut usia yang diberikan bantuan tunai P3A
tidak potensial

bantuan sosial jaminan Jumlah penyandang disabilitas - - 150 orang 180.000.000 200 orang 300.000.000 200 orang 300.000.000 200 orang 300.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
hidup bagi penyandang yang diberikan bantuan tunai P3A
disabilitas

Meningkatnya Pemberdayaan 3.895.803.450 5.996.000.000 6.170.000.000 6.350.000.000 6.435.000.000


sosial terhadap PMKS
Persentase Fakir Miskin yang 48,59% 3.577.770.000 48,71% 5.321.000.000 48,71% 5.455.000.000 48,79% 5.595.000.000 48,79% 5.625.000.000 48,79% 25.573.770.000
mendapatkan pemberdayaan
sosial
Program Pemberdayaan Persentase Pemberdayaan 48,59% 3.577.770.000 48,71% 5.321.000.000 48,71% 5.455.000.000 48,79% 5.595.000.000 48,79% 5.625.000.000
Fakir Miskin, Komunitas Fakir Miskin, Komunitas Adat
Adat Terpencil (KAT) dan Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan Sosial (PMKS)
(PMKS) Lainnya Lainnya
Pelatihan Keterampilan Jumlah kepala keluarga yang - - 20 KK 50.000.000 50 KK 60.000.000 50 KK 70.000.000 50 KK 80.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Berusaha bagi Keluarga mengikuti bimbingan sosial dan P3A
Miskin pelatihan keterampilan

Pemberdayaan Keluarga Jumlah kepala keluarga yang 84 KK 13.562.000 70 KK 60.000.000 40 KK 80.000.000 50 KK 100.000.000 50 KK 10.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Miskin melalui UEP KUBE mendapat pendampingan P3A
dalam melaksanakan UEP

Pendampingan RASTRA Jumlah keluarga yang mendapat 6.225 KK 3.490.298.000 6.225 KK 5.111.000.000 6.225 KK 5.200.000.000 6.225 KK 5.300.000.000 6.225 KK 5.400.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
pendampingan dan tambahan P3A
pemenuhan kebutuhan pokok
berupa beras

Pemberdayaan E Warong Jumlah e Warong KUBE yang 10 E Warong KUBE 12.571.000 13 E Warong 15.000.000 13 E Warong 20.000.000 13 E Warong 20.000.000 13 E Warong 20.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
KUBE didampingi KUBE KUBE KUBE KUBE P3A

Peningkatan Kualitas Jumlah aplikasi yang 1 Aplikasi 48.814.000 1 Aplikasi 70.000.000 1 Aplikasi 75.000.000 1 Aplikasi 80.000.000 1 Aplikasi 85.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
layanan sarana dan diperbaharui P3A
prasarana kesejahteraan
sosial
Pemberdayaan Jumlah Perempuan Rawan 10 Orang 12.525.000 20 Orang 15.000.000 20 Orang 20.000.000 20 Orang 25.000.000 20 Orang 30.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Perempuan Rawan Sosial Sosial Ekonomi yang didampingi P3A
Ekonomi (PRSE) dalam UEP KUBE

Persentase PSKS yang 99,54% 318.033.450 99,54% 675.000.000 99,54% 715.000.000 99,54% 755.000.000 99,54% 810.000.000 99,54% 3.273.033.450
berperan aktif dalam
penanganan PMKS
Program Pemantapan Persentase Pemantapan 99,54% 318.033.450 99,54% 675.000.000 99,54% 715.000.000 99,54% 755.000.000 99,54% 810.000.000
Kelembagaan Potensi Kelembagaan Potensi Sumber
Sumber Kesejahteraan Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Sosial (PSKS)
Pemutakhiran Data PMKS Jumlah Data PMKS dan PSKS 1 Dokumen 38.325.500 1 Dokumen 170.000.000 1 Dokumen 185.000.000 1 Dokumen 200.000.000 1 Dokumen 225.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
dan PSKS yang dimutakhirkan P3A
Peningkatan Kapasitas Jumlah PSKS yang mengikuti 60 PSKS 41.325.000 60 PSKS 50.000.000 60 PSKS 50.000.000 60 PSKS 50.000.000 60 PSKS 50.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
(Capacity Building) Potensi bimbingan dan pelatihan P3A
Sumber Kesejahteraan
Sosial
Penanaman Nilai - Nilai Jumlah PSKS yang mendapatkan 50 PSKS 9.549.000 50 PSKS 15.000.000 50 PSKS 20.000.000 50 PSKS 25.000.000 50 PSKS 30.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Kepahlawanan dan bimbingan sosial tentang nilai- P3A
Kesetiakawanan Sosial nilai kepahlawanan dan
kesetiakawanan sosial

Pencegahan dan Persentase kasus/permasalahan 100% 8.940.000 100% 10.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 25.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Penanganan Masalah keluarga yang ditangani P3A
keluarga melalui LKKK
(LK3)
Pemilihan dan Jumlah PSKS yang mendapat 6 PSKS 41.325.000 6 PSKS 50.000.000 6 PSKS 55.000.000 6 PSKS 60.000.000 6 PSKS 70.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Penghargaan PSKS penghargaan atas prestasi kerja P3A
berprestasi dalam usaha usaha
kesejahteraan sosial

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60]


TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PADA TAHUN KONDISI KERJA PADA AKHIR PERIODE PENANGGUNG
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN (OUTCOME) DAN KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 LOKASI
AWAL RENSTRA PERANGKAT DAERAH JAWAB
(OUTPUT)
PERENCANAAN
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Peningkatan UKS melalui Jumlah lLKS yang difasilitasi 1 Lembaga 29.150.000 3 Lembaga 30.000.000 1 Lembaga 35.000.000 1 Lembaga 40.000.000 1 Lembaga 45.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Lembaga Kesejahteraan sarana kerjanya P3A
Sosial (LKS)

Penyuluhan Sosial tentang Jumlah PSKS yang mengikuti 100 Orang 10.824.000 100 Orang 50.000.000 100 Orang 55.000.000 100 Orang 60.000.000 100 Orang 65.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan sosial P3A
Kesejahteraan Sosial

Verifikasi dan Validasi Jumlah Data Kemiskinan yang 1 Dokumen 138.594.950 1 Dokumen 300.000.000 1 Dokumen 300.000.000 1 Dokumen 300.000.000 1 Dokumen 300.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Data Kemiskinan diverifikasi dan di validasi P3A

Misi IV : Mewujudkan Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM)


Meningkatkan kesetaraan gender
dalam pembangunan
Meningkatnya Pemberdayaan
Perempuan
Level Anugrah Parahita Utama Utama 20.600.000 Utama - Utama - Utama - Utama - Utama 20.600.000
Ekapraya (APE)
Program Penguatan Cakupan Penguatan 100% 20.600.000 - - - - - - - -
Kelembagaan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender Pengarusutamaan Gender dan
dan Anak Anak
Evaluasi Pengarusutamaan Terselenggaranya Evaluasi 1 dokumen 20.600.000 - - - - - - - -
Gender pengarusutamaan Gender di
Kota Banjar

Program pengukuran Jumlah Perempuan yang - - 30 Orang 205.000.000 30 Orang 100.000.000 30 Orang 225.000.000 30 Orang 170.000.000
pembangunan berperan aktif dalam
pemberdayaan Pembangunan Pemerdayaan
perempuan dan Perempuan dan Perlindungan
perlindungan anak Anak
Sinergitas Pelaksanaan Tersusunnya data PUG 0 0 15 Perangkat 50.000.000 20 Perangkat 40.000.000 25 60.000.000 29 50.000.000
PUG Daerah Daerah Perangkat Perangkat
Daerah Daerah
Penyusunan Regulasi Jumlah Regulasi 0 0 - - - - - - 1 Dokumen 50.000.000
Pengarusutamaan gender Pengarusutamaan gender
dalam pembangunan dalam pembangunan daerah
daerah
Penyusunan Profil Gender Tersedianya data Profil Gender 0 0 1 Dokumen 100.000.000 - - 1 Dokumen 100.000.000 - -

Pelatihan PPRG bagi SDM Meningkatnya pemahaman 0 0 30 Orang 55.000.000 30 Orang 60.000.000 30 Orang 65.000.000 30 Orang 70.000.000
Perangkat Daerah dan SDM Perangkat Daerah dan
Desa Desa tentang PPRG

Persentase peranan na 0,22 151.265.000 0,48 355.000.000 0,48 385.000.000 0,48 415.000.000 0,48 445.000.000 2,14 1.751.265.000
perempuan dalam
meningkatkan kesejahteraan
keluarga
Program Peningkatan Cakupan Peningkatan Peran 0,22 151.265.000 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 -
Peran Serta dan Serta dan Kesetaraan Gender
Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Dalam Pembangunan
Kegiatan Penyuluhan bagi Meningkatnya peran 100 KK 98.535.000 - - - - - - - -
Ibu Rumah Tangga dalam perempuan dalam
membangun Keluarga pembangunan
Sejahtera (P2WKSS)

MONEV Meningkatnya peran 9 kelompok 13.840.000 - - - - - - - -


perempuan dalam
pembangunan
Pembinaan Organisasi Terselenggaranya pembinaan 30 organisasi 19.290.000 - - - - - - - -
Perempuan Organisasi Wanita tingkat Kota
Banjar

Lomba partisipasi Terselenggaranya lomba pada 30 organisasi 19.600.000 - - - - - - - -


Perempuan Dalam Rangka hari perempuan untuk
Hari Perempuan meningkatkan peran
Internasional perempuan di Kota Banjar

Program Peningkatan Cakupan Peningkatan Kualitas 0,00 - 0,48 355.000.000 0,48 385.000.000 0,48 415.000.000 0,48 445.000.000
Kualitas Hidup Hidup Perempuan
Perempuan

Penyuluhan bagi Ibu meningkatnya peran - - 100 KK 110.000.000 100 KK 120.000.000 100 KK 130.000.000 100 KK 140.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Rumah Tangga dalam perempuam dalam mewujudkan P3A
membangun Keluarga keluarga sehat sejahtera
Sejahtera (P2WKSS)
Pembinaan Perempuan meningkatnya peran - - 200 Orang 50.000.000 200 Orang 55.000.000 200 Orang 60.000.000 200 Orang 65.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Kepala Keluarga (PEKKA) perempuan dalam P3A
pembangunan ekonomi
keluarga
Pendidikan dan Pelatihan Meningkatnya kualitas hidup - - 100 Orang 100.000.000 100 Orang 100.000.000 100 Orang 100.000.000 100 Orang 100.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
bagi perempuan keluarga perempuan melalui pendidikan P3A
miskin dan pelatihan

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60]


TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PADA TAHUN KONDISI KERJA PADA AKHIR PERIODE PENANGGUNG
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN (OUTCOME) DAN KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 LOKASI
AWAL RENSTRA PERANGKAT DAERAH JAWAB
(OUTPUT)
PERENCANAAN
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

(1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Pembinaan Perempuan Meningkatnya peran - - 30 Orang 60.000.000 30 Orang 70.000.000 30 Orang 80.000.000 30 Orang 90.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Politik perempuan di lembaga politik P3A

Pembinaan Organisasi Terbinanyan organisasi wanita - - 30 Organisasi 35.000.000 30 Organisasi 40.000.000 30 45.000.000 30 50.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Wanita tk Kota banjar Organisasi Organisasi P3A

Meningkatnya Perlindungan
perempuan dan anak dari tindak
kekerasan
Persentase layanan terhadap na 100% 69.972.500 100% 125.000.000 100% 170.000.000 100% 165.000.000 100% 170.000.000 100% 699.972.500
perempuan dan anak korban
kekerasan
Program Peningkatan Cakupan Peningkatan Kualitas 100% 35.322.500 - - - - - -
Kualitas Hidup dan Hidup dan Perlindungan
Perlindungan Perempuan Perempuan dan Anak
dan Anak
Upaya Perlindungan Terwujudnya perlindungan bagi 15 kasus 35.322.500 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
Perempuan dan Anak perempuan dan anak dari tindak P3A
Terhadap Tindak kekerasan
Kekerasan
Program Penguatan Jumlah Penguatan 4 desa 34.650.000 - - - - - - - - -
Kelembagaan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender Pengarusutamaan Gender dan
dan Anak Anak
Pengembangan Pusat Terbentuknya P2TP2A di Desa 4 desa 34.650.000 - - - - - - - -
Pelayanan terpadu
pemberdayaan
perempuan dan anak
(P2TP2A)
Program Peningkatan Cakupan Peningkatan 100% 0 100% 125.000.000 100% 170.000.000 100% 165.000.000 100% 170.000.000
Perlindungan Perempuan Perlindungan Perempuan dan
dan Anak Anak
Upaya Perlindungan Terwujudnya perlindungan bagi 20 Kasus 75.000.000 20 Kasus 80.000.000 20 Kasus 85.000.000 20 Kasus 90.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
Perempuan dan Anak perempuan dan anak dari tindak P3A
terhadap tindak kekerasan kekerasan

Pengembangan Lembaga Terbentuknya Lembaga Layanan - - 5 Lembaga 50.000.000 9 Lembaga 90.000.000 8 Lembaga 80.000.000 8 Lembaga 80.000.000 Dinas Sosial Kota Banjar
layanan pemenuhan hak Pemenuhan Hak Anak (PATBM) P3A
anak (PATBM) di desa/kel

Level Banjar Kota Layak Anak Madya Madya 108.339.000 Madya Nindya Nindya Nindya Nindya 108.339.000

Program Penguatan Jumlah Penguatan 1 Lokasi 27.326.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kelembagaan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender Pengarusutamaan Gender dan
dan Anak Anak
Pengembangan Kota Terbentuknya Desa Layak Anak 1 Lokasi 27.326.000 - - - - - - - - Dinas Sosial Kota Banjar
Layak Anak P3A
Program peningkatan Cakupan peningkatan 1 Tahun 81.013.000 - - - -
kesejahteraan dan kesejahteraan dan
perlindungan anak perlindungan anak
Pembinaan Forum Anak Terbinanya Forum Anak Kota 1 Tahun 81.013.000 - - - - - - - -
Kota Banjar Banjar
Program Pemenuhan Hak Cakupan Pemenuhan Hak dan - - 100% 275.000.000 100% 425.000.000 100% 275.000.000 100% 375.000.000
dan peningkatan kualitas peningkatan kualitas hidup
hidup anak anak
Pengembangan Kota Jumlah Desa/Kel Layak Anak - - 7 Desa/kel 75.000.000 7 Desa/kel 75.000.000 8 Desa/kel 75.000.000 4 Kecamatan 75.000.000
Layak Anak

Penyusunan Regulasi Jumlah Regulasi Pengembangan - - - - 1 dokumen 50.000.000 - - - -


Pengembangan Kota Kota Layak Anak
Layak Anak
Pengembangan Lembaga Jumlah Lemaga Forum Anak - - 4 Lembaga 150.000.000 9 Lembaga 150.000.000 8 Lembaga 150.000.000 8 Lembaga 150.000.000
Forum Anak yang berkembang
Peningkatan kualitas Jumlah Lembaga Pusat - - 1 Lembaga 50.000.000 1 Lembaga 50.000.000 1 Lembaga 50.000.000 1 Lembaga 50.000.000
keluarga melalui PUSPAGA Pembelajaran Keluarga
(PUSPAGA) yang dibina
Penyusunan Profil Anak Jumlah dokumen profil anak - - - - 1 dokumen 100.000.000 - - 1 dokumen 100.000.000

RENSTRA DINAS SOSIAL P3A 2018-2023 60]

Anda mungkin juga menyukai