Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. H DENGAN POST SECTIO CAESAREA

DI BANGSAL DEWI KUNTHI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Anggota Kelompok 4:
1. Ratri Aninditya P. (P27220019178)
2. Rika Dea Ariati (P27220019179)
3. Risky Mustakin (P27220019180)
4. Rosa Sheila Diana O. (P27220019181)
5. Safiq Putut Tanawijaya (P27220019182)
6. Suzahra Khoirunisya (P27220019183)
7. Maulana Adhi P. (P27220018148)

3BD4 KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada Rabu, 15 September 2021 di bangsal Dewi Kunthi RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, dan
status pasien.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Tanggal lahir : 11 Maret 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kembang Arum, Semarang Barat, Kota Semarang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Penjahit
No. RM : 424888
Tanggal masuk : 13 September 2021
Diagnosa Medis : P2A0 Post Partum SC a.i CPD
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kembang Arum, Semarang Barat, Kota Semarang
Pekerjaan : Pegawai SWASTA
Hubungan dengan pasien : Suami

2. Keluhan Utama
Pasien merasakan nyeri pada perut bagian bawah.

3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat persalinan sekarang
Pasien mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak pagi hari tanggal 13 September
2021. Kemudian dirujuk dari Klinik dr. Kartika, SpOG ke RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro dengan indikasi CPD. Tiba di RSUD pukul 22.15 WIB. Persalinan
dilakukan dengan Sectio Caesarea pada tanggal 14 September 2021 pukul 11.02,
kemudian dipindahkan ke bangsal Dewi Kunthi pukul 13.00 dan ditemukan data
yaitu keadaan umum baik, kesadaran compos metis, TD 128/85 mmHg, N
87x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,6 ̊ C, SpO2 98%, uterus 1 jari di bawah pusat,
lochea rubra, PPV 20 cc, vulva dbn.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat SC pada tahun 2018 saat persalinan anak
pertamanya.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menurun.
d. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
e. Riwayat kehamilan
No. Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Jenis Keadaan
Partus Partus Partus Persalinan persalinan Kelamin/ Anak
BB
1. 2018 RSWN Aterm SC Dokter CPO Laki-laki Sehat
/ 2600 gr
2. 2021 RSWN Aterm SC Dokter CPO, Laki-laki Kurang
KPD / 2800 gr sehat
(bayi biru)

4. Riwayat Obstetri
a. Usia Menarce : 11 tahun
b. Siklus : 30 hari
c. Lama haid : 7 hari
d. HPHT : 15 Desember 2020
e. HPL : 22 September 2021
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. Imunisasi TT : 3x
b. ANC: 9x
c. Keluhan selama kehamilan
Ibu mengatakan selama kehamilan mengalami mual pada trimester awal dan
merasa mudah lelah saat trimester akhir.
6. Riwayat KB
Pasien mengatakan tidak malakukan program KB sebelumnya dan berencana akan
memulai program KB suntik 3 bulan.
7. Pola Pengkajian Fungsional (Gordon)
a. Persepsi terhadap persalinan
Pasien mengatakan merasa khawatir karena harus SC lagi dan pasca persalinan
bayinya tidak dapat rawat gabung dengan sang ibu.
b. Pola aktivitas
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan aktivitas sendiri.
Pasien mengatakan setelah sakit aktivitasnya dibantu orang lain, yaitu suami.
Namun saat ini sudah belajar melakukan aktivitas mandiri.
c. Pola aktivitas dan latihan
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan melakukan semua aktivitas secara mandiri.
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
Keterangan
0: Mandiri, 1: Alat Bantu, 2: Dibantu Orang Lain, 3: Dibantu Orang Lain
dan Alat, 4: Tergantung total
2) Saat Sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: Mandiri, 1: Alat Bantu, 2: Dibantu Orang Lain, 3: Dibantu Orang Lain
dan Alat, 4: Tergantung total
d. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat tidur 8 jam per hari.
Pasien mengatakan setelah sakit tidurnya kurang nyenyak.
e. Pola persepsi-kognitif
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan, pembau dan perasa.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
1) Harga Diri : Pasien menerima penyakitnya dan ingin segera
sembuh
2) Ideal Diri : Pasien ingin dihargai dan dilayani dengan baik di
RS
3) Identitas Diri : Sebagai pasien di RS
4) Gambaran Diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan
beraktivitas normal kembali
5) Peran : Peran pasien dalam keluarga sebagai ibu rumah
tangga
g. Pola hubungan dan peran Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga,
masyarakat, dan lingkungan.
h. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Pasien selalu menjaga kebersihan vaginanya
Pasien mengatakan frekuensi menstruasi normal, dengan siklus 30 dengan lama
menstruasi 7 hari.
i. Pola toleransi dan koping stress
Jika pasien merasa sakit, biasanya langsung mengatakan pada keluarganya.
j. Pola Nilai-Kepercayaan
Agama pasien adalah islam
Pasien beribadah dengan Allah SWT dengan cara sholat dan berdoa
8. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum: baik
2) Kesadaran: compos mentis
3) TTV
TD : 110/73 mmHg
N : 89x/menit
S : 36,4 ̊ C
RR : 20x/menit
b. Head to toe
1) Kepala : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Rambut: hitam, panjang, dan bersih
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik
Telinga: simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Hidung: simetris, bersih, tidak ada gangguan penciuman
Mulut : mukosa bibir lembab
Leher : tidak ada pembesaran tiroid
2) Dada
- Payudara
Payudara bersih, mammae simetris, putting susu menonjol, aerola
hiperpigmentasi, dan ASI belum dapat keluar.
- Paru-paru
I : bentuk dan pengembangan dada simetris
Pa : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Pe : terdengar sonor
A : tidak ada suara tambahan
- Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat
Pa : ictus cordis teraba, tidak ada nyeri tekan
Pe : terdengar pekak
A : tidak ada bunyi tambahan
3) Abdomen
I : terdapat balutan pada jahitan SC, balutan tampak kering
bersih
A : Bising usus 15x/menit
Pa : TFU 1 jari di bawah pusat
Pe : Terdengar timpani
4) Genetalia
Lochea : rubra
Terpasang DC, pasien memakai pempers, PPV seperti mens.
5) Ekstremitas
Atas : tidak ada edema, terpasang infus RL pada tangan kanan
Bawah : tidak ada edema
Kekuatan tonus otot
5 5
4 4
Ket:
0 : tidak ada pergerakan sendi dan otot
1 : ada pergerakan otot, tidak ada pergerakan sendi
2 : ada pergerakan otot dan sendi, tidak dapat melawan gravitasi
3 : ada pergerakan otot dan sendi, dapat melawan gravitasi
4 : mampu melawan tahanan tetapi tidak penuh
5 : mampu melawan tahanan penuh
6) Integumen
Turgor kulit baik, tidak ada oedema
9. Terapi obat
- Infus RL 20 tpm
- Cefixime 2x200 mg
- Natrium diclofenac 3x50 mg
- Asam mefenamat 3x500 mg
- Domperdione 3x2 tab
- Etabion 1x1 tab

10. Pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 11,1 g/dL 11,7-15,5
Hematokrit 33,60 35-47
Jumlah Eritrosit 3,64/uL 4,2-5,4
Jumlah Lekosit 6,6/uL 3,6-11,0
Netrofil 52,4 5,0-7,0
Netrofil absolut 3 1,8-8
Limfosit 36,2 25,0-40,0
Limfosit absolut 2,4
Monosit 9,2 2,0-8,0
Eosinofil 1,7 2-4
Basofil 0,5 0-1
HFLC 0,0 0,0-1,4
NLCR 1,25
Immature Granulositik 0,1
Jumlah trombosit 309 /uL 150-400
MCV 92,3 fL 80-100
MCH 30,5 pg 26-34
MCHC 33,0 32-36
Glukosa darah sewaktu 95 mg/dL 70-110
Natrium 134,0 mmol/L 135,0-147,0
Kalium 4,30 mmol/L 3,50-5,0
Calsium 1,26 mmol/L 1,00-1,15

B. DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif


- Pasien mengatakan merasa nyeri di - Pasien tampak menahan sakit saat
perut bagian bawah bergerak
P: karena prosedur pembedahan - Terdapat luka jahitan post SC
Q: nyeri terasa cekit-cekit - Pasien tampak berhati-hati saat
R: di area post operasi di perut bagian bergerak karena sedang sakit
bawah - TTV
S: skala 5 TD : 110/73 mmHg
T: hilang timbul dan muncul saat N : 89x/menit
bergerak S : 36,4 ̊ C
- Pasien mengatakan masih merasa RR : 20x/menit
lemah dan masih sulit bergerak - Pasien tampak kesulitan saat akan
- Pasien mengatakan bisa miring kanan duduk
dan kiri namun perlahan - Pasien membutuhkan bantuan orang
- Pasien mengatakan saat duduk harus lain saat mau duduk
dibantu orang lain - Pasien masih tampak lemas
- Pasien mengatakan ASI pada payudara - Kekuatan tonus otot
kiri dan kanannya belum keluar 5 5
- Pasien mengatakan belum tahu cara 4 4
pijat payudara - ASI belum keluar
- ASI tidak menetes/memancar

C. Analisis Data
No. Data Fokus Problem Etiologi
1. DS: Nyeri akut Agen pencedera
- Pasien mengatakan merasa fisik (Prosedur
nyeri di perut bagian bawah Operasi)
P: karena prosedur
pembedahan
Q: nyeri terasa cekit-cekit
R: di area post operasi di perut
bagian bawah
S: skala 5
T: hilang timbul dan saat
bergerak

DO:
- Pasien tampak menahan sakit
saat bergerak
- Terdapat luka jahitan post SC
- Pasien tampak berhati-hati
saat bergerak karena sedang
sakit
- TTV
TD : 110/73 mmHg
N : 89x/menit
S : 36,4 ̊ C
RR : 20x/menit
2. DS: Menyusui tidak Ketidakadekuatan
- Pasien mengatakan lelah efektif suplai ASI
karena mencoba berulang kali
untuk memompa asi
- Pasien mengatakan cemas
karena asi belum kunjung
keluar
DO:
- Pasien tampak lelah
- ASI tidak menetes/memancar
3. DS: Intoleransi aktivitas Kelemahan
 Pasien mengatakan masih
merasa lelah dan masih sulit
bergerak
 Pasien mengatakan bisa miring
kanan dan kiri namun perlahan
 Pasien mengatakan saat duduk
harus dibantu orang lain

DO:
- Pasien tampak kesulitan saat
akan duduk
- Pasien membutuhkan bantuan
orang lain saat mau duduk
- Pasien masih tampak lelah
- Kekuatan tonus otot
5 5
4 4

D. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (Prosedur Operasi)
2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosis Tujuan dan
No. Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Observasi
agen pencedera tindakan 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui lokasi,
fisik (Sectio keperawatan 2 x 24 karakteristik, karakteristik,
Caesarea) jam diharapkan durasi, kualitas, durasi, kualitas, dan
nyeri pasien dan intensitas intensitas nyeri
berkurang dengan nyeri
kriteria hasil: 2. Identifikasi skala 2. Mengetahui tingkat
a. Nyeri menurun nyeri skala nyeri
b.Frekuensi nadi 3. Identifikasi nyeri 3. Mengetahui respon
membaik non verbal pasien terhadap
c. Kemampuan nyeri
menggunakan Terapeutik
teknik non- 4. Berikan teknik 4. Membantu pasien
farmakologis non farmakologis untuk merasa rileks
meningkat berupa relaksasi dan menurunkan
napas dalam rasa nyeri
untuk mengurangi
rasa nyeri
5. Berikan terapi 5. Untuk meredakan
pijat oksitosin rasa nyeri pasien
untuk meredakan
rasa nyeri

Edukasi
6. Jelaskan 6. Pasien mengetahui
penyebab, penyebab, periode,
periode, dan dan pemicu nyeri
pemicu nyeri 7. Agar pasien
7. Jelaskan strategi mengetahui strategi
meredakan nyeri meredakan nyeri
2. Menyusui tidak Setelah dilakukan Observasi
efektif b.d tindakan 1. Observasi kondisi 1. Mengetahui kondisi
ketidakadekuatan keperawatan 2 x 24 mammae dan mammae dan
suplai ASI jam diharapkan putting putting pasien
menyusui tidak 2. Untuk mengetahui
efektif dapat teratasi 2. Monitor apakah ASI sudah
dengan kriteria hasil: pengeluaran ASI keluar
a. Suplai ASI
adekuat Terapeutik 3. Agar pasien merasa
b. Pancaran ASI 3. Posisikan ibu nyaman saat
lancar dengan nyaman dilakukan tindakan
4. Untuk
4. Berikan perawatan memperlancar
payudara atau pengeluaran ASI
breasct care dan
pijat oksitosin

Edukasi 5. Agar pasien


5. Jelaskan tujuan mengetahui tujuan
dan prosedur dan prosedur
tindakan tindakan
6. Agar pasien
Jelaskan manfaat mengetahui
tindakan manfaat tindakan

3. Intoleransi Setelah dilakukan Observasi


aktivitas b.d tindakan 1. Identifikasi defisit 1. Untuk mengetahui
kelemahan keperawatan 2 x 24 tingkat aktivitas tingkat aktivitas
jam diharapkan pasien
intoleransi aktivitas Terapeutik
dapat teratasi dengan 2. Fasilitasi 2. Untuk
kriteria hasil: mengoptimalkan mengoptimalkan
a. Kemudahan posisis tubuh posisi tubuh
dalam untuk pergerakan pasien untuk
melakukan sendi pergerakan sendi
aktivitas 3. Libatkan keluarga 3. Agar keluarga
meningkat dalam aktivitas juga ikut terlibat
b. Tingkat dalam
kesadaran perkembangan
meningkat Edukasi aktivita pasien
c. Gelisah menurun 4. Anjurkan
d. Kekuatan tubuh melakukan 4. Agar pasien dapat
bagian atas dan aktivitas fisik melakukan
bawah secara bertahap aktivitas fisik
meningkat 5. Anjurkan duduk di secara bertahap
e. Perasaan lemah tempat tidur atau 5. Agar pasien dapat
menurun kursi duduk di tempat
tidur atau kursi
dengan mandiri

F. Implementasi
Tanggal/Jam Dx. Tindakan Respon Pasien
Keperawatan
15 September 2021 1,2,3 Observasi keadaan DS:
09.00 umum pasien dan Pasien mengatakan masih lelah
monitor TTV DO:
- KU: baik
- Kesadaran: kompos mentis
- TTV
TD: 112/71
N: 95
S: 36,3̊ C
RR:20
SpO2: 97%
09.30 1 Identifikasi nyeri DS:
PQRST - Pasien mengatakan merasa
nyeri di perut bagian bawah
- Pengkajian PQRST
P: karena prosedur
pembedahan
Q: nyeri terasa cekit-cekit
R: di area perut bagian bawah
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
DO:
- Pasien tampak meringis
kesakitan menahan nyeri
09.45 1 Berikan teknik non DS:
farmakologis berupa Pasien mengatakan nyerinya
relaksasi napas dalam berkurang setelah melakukan
untuk mengurangi rasa relaksasi napas dalam
nyeri DO:
Pasien tampak lebih nyaman
setelah melakukan relaksasi napas
dalam
10.30 3 - Identifikasi defisit DS:
tingkat aktivitas - Pasien mengatakan masih
- Menganjurkan sulit bergerak
pasien untuk - Pasien mengatakan akan
melakukan aktivitas melakukan aktivitas secara
fisik secara bertahap bertahap
DO:
- Pasien berusaha miring kiri
secara perlahan dan dibantu
oleh perawat
- Pasien tampak masih kesulitan
untuk miring kanan dan kiri
11.15 2 Observasi kondisi DS:
mammae dan puting Pasien mengatakan selalu
memperhatikan kebersihan
payudaranya
DO:
Mammae dalam keadaan bersih
dan puting menonjol
11.30 2 Monitor pengeluaran DS:
ASI - Pasien mengatakan ASInya
belum bisa keluar
- Pasien mengatakan belum
bisa menyusui bayinya karena
perawatan terpisah ruang
DO:
ASI belum bisa keluar
12.30 2 - Melakukan tindakan DS:
breasct care dan - Pasien mengatakan menjadi
pijat oksitosin lebih nyaman dan rileks
- Menjelaskan tujuan - Pasien mengatakan menjadi
dan prosedur tahu prosedur serta manfaat
tindakan tindakan breast care dan pijat
- Menjelaskan oksitosin
manfaat tindakan DO:
- Pasien tampak
memperhatikan penjelasan
dengan seksama
- ASI belum bisa keluar
16 September 2021 1 Observasi keadaan DS: Pasien mengatakan sudah
08.10 umum pasien dan lebih baik dari kemarin
monitor TTV
DO:
- KU: baik
- Kesadaran: kompos mentis
- TTV
TD: 109/69
N: 90
S: 36,3̊ C
RR:20
SpO2: 98%
08.45 1 Identifikasi nyeri DS:
(PQRST) - Pasien mengatakan masih
merasakan nyeri tapi jarang
- Pasien mengatakan nyeri
menurun skala 3
DO:
- Pengkajian PQRST
P: karena prosedur
pembedahan
Q: nyeri terasa cekit-cekit
R: di area perut bagian bawah
S: skala 2
T: nyeri hilang timbul
- Pasien masih tampak nyeri
namun sudah lebih baik dari
kemarin
09.30 3 Identifikasi defisit DS:
tingkat aktivitas - Pasien mengatakan sudah bisa
miring kanan dan kiri
- Pasien mengatakan sudah bisa
duduk
DO:
- Pasien tampak sudah bisa
miring kanan dan kiri secara
perlahan
- Pasien tampak sudah bisa
duduk secara perlahan
10.00 2 Monitor pengeluaran DS:
ASI - Pasien mengatakan ASInya
sudah bisa keluar namun
belum lancar
- Pasien mengatakan kemarin
sore sudah bisa menyusui
bayinya di ruang perinal
DO:
ASI tampak sudah bisa keluar
tetapi melum lancar
10.15 2 - Melakukan tindakan DS:
breasct care dan - Pasien mengatakan akan
pijat oksitosin melakukan tindakan breast
care secara mandiri dan pijat
oksitosin dibantu oleh
keluarga
DO:
- Pasien tampak lebih rileks
- ASI tampak sudah bisa keluar
dengan lancar
13.00 3 Menganjurkan pasien DS:
untuk melakukan Pasien mengatakan ingin belajar
aktivitas fisik secara berjalan
bertahap DO:
Pasien tampak sudah bisa
berjalan dengan perlahan namun
agak membungkuk karena masih
ada nyeri di perut

G. Evaluasi Catatan Perkembangan


No.
Tangal Evaluasi TTD
Dx
1 15 S:
September - Pasien mengatakan merasa nyeri di perut bagian
2021 bawah
- Pengkajian PQRST
P: karena prosedur pembedahan
Q: nyeri terasa cekit-cekit
R: di area perut bagian bawah
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan nyerinya berkurang setelah
melakukan relaksasi napas dalam
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan menahan nyeri
- Pasien tampak lebih nyaman setelah melakukan
relaksasi napas dalam
A: Masalah nyeri belum teratasi
P: Intervensi yang dilanjutkan
- Observasi keadaan umum pasien dan monitor TTV
- Identifikasi nyeri (PQRST)
2 15 S:
September - Pasien mengatakan selalu memperhatikan
2021 kebersihan payudaranya
- Pasien mengatakan ASInya belum bisa keluar
- Pasien mengatakan belum bisa menyusui bayinya
karena perawatan terpisah ruang
- Pasien mengatakan menjadi lebih nyaman dan rileks
- Pasien mengatakan menjadi tahu prosedur serta
manfaat tindakan breast care dan pijat oksitosin
O:
- ASI belum bisa keluar
- Pasien tampak memperhatikan penjelasan dengan
seksama
A: Menyusui tidak efektif belum teratasi
P: Intervensi yang dilanjutkan:
- Monitor pengeluaran ASI
- Melakukan tindakan breasct care dan pijat oksitosin
- Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas
fisik secara bertahap
3 15 S:
September - Pasien mengatakan masih lelah
2021 - Pasien mengatakan masih sulit bergerak
- Pasien mengatakan akan melakukan aktivitas
secara bertahap
O:
- Pasien berusaha miring kiri secara perlahan dan
dibantu oleh perawat
- Pasien tampak masih kesulitan untuk miring
kanan dan kiri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi yang dilanjutkan:
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas
fisik secara bertahap
1 16 S:
September - Pasien mengatakan sudah lebih baik dari kemarin
2021 - Pasien mengatakan masih merasakan nyeri tapi
jarang
- Pasien mengatakan nyeri menurun skala 3
- Pengkajian PQRST
P: karena prosedur pembedahan
Q: nyeri terasa cekit-cekit
R: di area perut bagian bawah
S: skala 2
T: nyeri hilang timbul
O:
- Pasien masih tampak nyeri namun sudah lebih
baik dari kemarin
- KU: baik
- Kesadaran: kompos mentis
- TTV
TD: 109/69
N: 90
S: 36,3̊ C
RR:20
SpO2: 98%
A: Masalah nyeri teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 16 S:
September - Pasien mengatakan ASInya sudah bisa keluar
2021 namun belum lancer
- Pasien mengatakan kemarin sore sudah bisa
menyusui bayinya di ruang perinal
- Pasien mengatakan akan melakukan tindakan breast
care secara mandiri dan pijat oksitosin dibantu oleh
keluarga
O:
- Pasien tampak lebih rileks
- ASI tampak sudah bisa keluar dengan lancar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 16 S:
September - Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan dan
2021 kiri
- Pasien mengatakan sudah bisa duduk
- Pasien mengatakan ingin belajar berjalan
DO:
O:
- Pasien tampak sudah bisa miring kanan dan kiri
secara perlahan
- Pasien tampak sudah bisa duduk secara perlahan
- Pasien tampak sudah bisa berjalan dengan perlahan
namun agak membungkuk karena masih ada nyeri
di perut
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai