Anda di halaman 1dari 13

E-ISSN: 2113-9790

Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

PROSIDING

Konferensi Nasional Komunikasi


Dakwah dan Humor:
Sisipan Pesan Dakwah dalam Program Siaran Humor Radio
Uwes Fatoni* dan Sri Feni Hartati
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

kanguwes@uinsgd.ac.id, sri.feni@student.uinsgd.ac.id

Abstract
This article discusses the message of humor in the radio program "Canda-Canda Sore" in Radio Cosmo
101.9 FM. The research method used is qualitative content analysis using descriptive approach. The messages of
da’wah in the radio program of "Canda-Canda Sore" are divided into three categories, namely: faith, Law, and
morals. As for the category of message structure humor is divided into five criteria of humor named: Criterium
of Expression, Criterium of Inderawi, Criterium of Materials, Criterium of Ethics, and Criterium of Aesthetic.
Based on the results of the research, it is known that the message of dakwah in the radio program "Canda-Canda
Sore" there are 36 themes, with the structure of humor messages there are 29 messages of humor.
Keywords: Radio, Da’wah Message, Humor

Abstrak
Artikel ini membahas pesan dakwah humor pada program siaran “Canda-canda Sore” di Radio Cosmo 101,9
FM. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.
Pesan-pesan dakwah dalam siaran “Canda-canda Sore” di Radio Cosmo 101,9 FM dibagi menjadi tiga kategori
yaitu: Akidah, Syariah, dan Akhlak. Sedangkan untuk kategori struktur pesan dakwah humor dibagi menjadi
lima kriterium humor yaitu: Kriterium Bentuk Ekspresi, Kriterium Inderawi, Kriterium Bahan, Kriterium Etis,
dan Kriterium Estetis. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pesan dakwah dalam siaran “Canda-canda
Sore” terdapat 36 tema, dengan struktur pesan humor terdapat 29 pesan yang dikategorikan dalam lima kriterium
yaitu: 1) Kriterium Bentuk Ekspresi; 2) Kriterium Inderawi, 3) Kriterium Bahan, 4) Kriterium Etis; dan 5)
Kariterium Estetis.
Keywords: Radio, Da’wah Message, Humor

Copyright © 2017 Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. All rights reserved

Pendahuluan siaran, yaitu suara atau bunyi sebagai pesan


Radio siaran merupakan salah satu bagian atau materi siaran, pemancar radio yang
dari media massa, sebagai sarana atau saluran berfungsi sebagai memancarkan suara, dan
komunikasi massa seperti halnya surat kabar, pesawat radio yang berperan sebagai penerima
majalah, atau televisi. Radio sendiri siaran yang dapat didengarkan oleh para
mempunyai definisi sebagai siaran pengiriman pendengar. (Jannah, 2014: 14)
pesan berupa suara atau bunyi melalui udara, Saat ini hasil-hasil teknologi komunikasi
pemancar radio, dan pesawat radio. Oleh karena canggih merupakan kejadian atau perubahan
itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga besar yang hampir tidak memberikan
unsur yang terlibat dalam operasional radio kemungkinan kepada semua negara di dunia ini
931
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

untuk menolaknya. Begitupun dengan dunia Bandung yang mayoritas penduduknya


Islam atau dakwah juga tidak bisa lepas dari beragama Islam tentu menjadi pertimbangan
perkembangan zaman, tantangan dakwah Islam tersendiri bagi pengelola radio dalam
saat ini semakin berat ditengah gempuran memenuhi kebutuhan masyarakat akan
media barat. Oleh karena itu, dakwah Islam informasi yang menghibur tetapi mengandung
harus bisa menghadapi berbagai tantangan umat nilai-nilai Islami yang dapat diserap dan
Islam dewasa ini. dipahami dengan mudah oleh masyarakat
Dakwah sendiri adalah proses menengah ke bawah. Sehingga acara yang
menyampaikan pesan-pesan Qurani kepada disajikan adalah acara yang bersifat mengibur
seluruh umat manusia di setiap waktu dan atau humor, tetapi tidak lepas dari misi
tempat agar mad’u menjadikan pesan tersebut penyampaian nilai-nilai Islami dari sang
sebagai pedoman dalam menempuh kehidupan penyiar yang berperan sebagai da’i maupun
dengan metode-metode dan media-media yang misi dari lembaga radio itu sendiri.
sesuai dengan situasi dan kondisi para khalayak Kota Bandung Sebagai salah satu kota
atau para penerima pesan-pesan dakwah. yang mempunyai kepadatan penduduk yang
(Hikmat, 2011: 259) cukup tinggi, peranan media sangat penting
Metode dan media yang digunakan dalam bagi masyarakat diantaranya sebagai media
penyampaian pesan dakwah saat ini mengikuti hiburan, informasi, edukasi, dan lain-lain. Salah
perkembangan zaman, salah satunya adalah satu media yang sudah tua dan tetap di minati
program siaran humor di radio. Banyak radio oleh masyarakat kota Bandung adalah media
yang hanya menyajikan program siaran radio. Seperti halnya Radio Cosmo yang
hiburan, dan ada juga radio yang menyajikan menyuguhkan program siaran hiburan bergenre
program siaran hiburan, yang didalamnya humor yang didalamnya disisipi nilai-nilai
disisipkan pesan-pesan dakwah, salah satunya dakwah oleh penyiar. Humor merupakan bagian
dalam program siaran “canda-canda sore” di dari hiburan bisa menjadi teknik dalam
Radio Cosmo. Siaran ini merupakan program berdakwah dan humor sendiri mudah diterima
siaran yang bergenre humor atau hiburan yang oleh masyarakat khususnya masyarakat
disisipkan pesan-pesan dakwah. Indonesia. Hal itu dikarenakan, jauh sebelum
Radio sebagai media massa mempunyai Indonesia merdeka, humor sendiri secara
andil yang cukup besar dalam penyiaran dan informal sudah menjadi bagian dari kesenian
penerangan agama kepada masyarakat. Melalui rakyat, misalnya ludruk, ketoprak, lenong,
program siarannya yang menghibur, juga wayang kulit, wayang golek, dan sebagainya.
mampu meningkatkan pemahaman keagamaan (Junaedi, dkk, 2013: 2)
dan mampu menarik serta mempengaruhi Radio Cosmo yang berlokasi di Jl. Dr.
masyarakat untuk mengamalkan ajaran agama Djunjunan Dalam No. 81 (Pasteur) Bandung ini
Islam dalam kehidupannya. Dengan kata lain, selain berperan sebagai media massa yang
siaran humor yang disisipi nilai-nilai Islami memberikan hiburan dan informasi juga dalam
melalui radio sangat mungkin dapat diri pribadi penyiar memiliki misi dakwah yang
mempengaruhi proses peningkatan pemahaman bertujuan meningkatkan pemahaman agama
agama pada masyarakat dengan mudah. pada masyarakat. Hal ini terbukti dengan
Di Kota Bandung, terdapat banyak disajikannya acara hiburan yang disisipi nilai-
frekuensi radio. Ini memberikan indikasi bahwa nilai Islami oleh penyiar.
radio mempunyai tempat dihati masyarakat Siaran radio pada umumnya,
sebagai salah satu media massa yang dapat menempatkan program siaran hiburan dan
menghibur, terlebih lagi kehidupan sosial program siaran dakwah dalam segmen dan jam
masyarakat Kota Bandung tidak dapat terlepas yang berbeda, radio lain menyiarkan program
dari perkembangan teknologi. Masyarakat Kota siaran dakwah secara khusus dan terpisah pada

932
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

waktu-waktu tertentu, hal ini berbeda dengan berusaha untuk membangun imajinasi
apa yang Radio Cosmo lakukan, meskipun pendengar agar pesan yang disampaikan dapat
Radio Cosmo juga menyiarkan program siaran dimengerti dan dipahami oleh pendengar.
khusus dakwah tetapi mereka juga memiliki Media siaran radio dalam kegiatan
suatu program siaran humor yang disisipi nilai- instruksional harus bisa menciptakan situasi
nilai dakwah. Untuk itu, dalam penelitian ini komunikasi manusiawi, bukan sekedar
penulis ingin mengetahui lebih dalam apa saja komunikasi elektronika. Oleh karena itu, siaran
isi pesan dakwah humor yang disampaikan radio akan memperhitungkan timbulnya ide-ide
dalam acara “Canda-canda Sore” di Radio baru pada waktu komunikasi sedang
Cosmo 101,9 FM, dan apa saja kategorisasi berlangsung dengan mengutamakan pesan-
pesan dakwah humor yang disampaikan dalam pesannya yang dipersiapkan terlebih dahulu,
acara “Canda-canda Sore” di Radio Cosmo untuk memungkinkan proses interaksi kegiatan
101,9 FM. belajar mengajarnya bisa saling mempengaruhi.
Dalam setiap siaran radio, pasti mengandung
Tinjauan Pustaka pesan yang ingin disampaikan oleh penyiarnya,
Radio adalah media massa yang bersifat begitupun dengan siaran humor yang ada dalam
auditif, yang hanya bisa dinikmati dengan alat radio.
pendengaran. Radio menjadi media penyampai Pesan merupakan salah satu unsur atau
gagasan, ide dan pesan melalui gelombang komponen dalam proses komunikasi. Pesan
elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. adalah keseluruhan dari pada apa yang
Radio siaran merupakan salah satu bagian dari disampaikan oleh komunikator. Pesan yang
media massa, sebagai sarana atau saluran disampaikan komunikator adalah pernyataan
komunikasi massa seperti halnya suratkabar, sebagai panduan pikiran dan perasaan, dapat
majalah, atau televisi. Radio sendiri berupa ide, informasi keluhan, keyakinan,
mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan himbauan, anjuran dan sebagainya.
dengan media massa lainnya yaitu auditif. Sementara Astrid (1997: 7) mengatakan
Auditif artinya sajian radio siaran dikonsumsi bahwa pesan adalah sebuah ide, gagasan,
audience melalui telinga atau pendengaran. informasi, dan opini yang dilontarkan oleh
(Romli, 2010: 19) seorang komunikator kepada komunikan yang
Radio juga bisa diartikan sebagai siaran bertujuan untuk mempengaruhi komunikan
pengiriman pesan berupa suara atau bunyi kepada sikap yang diinginkan oleh komunikator
melalui udara, pemancar radio, dan pesawat atau bersikap sesuai dengan tujuan yang
radio. Oleh karena itu, dapat disimpulkan komunikator inginkan.
bahwa terdapat tiga unsur yang terlibat dalam Semua pesan yang disampaikan oleh
operasional radio siaran, yaitu suara atau bunyi komunikator harus memiliki ini pesan tersendiri
sebagai pesan atau materi siaran, pemancar (tema) sebagai pengarahan dalam usaha
radio yang berfungsi sebagai memancarkan mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.
suara, dan pesawat radio yang berperan sebagai Pesan tersebut dapat disampaikan secara
penerima siaran yang dapat didengarkan oleh panjang lebar, tetapi yang harus diperhatikan
para pendengar. (M. Jannah, 2014: 14) dan diarahkan dalam penyampaian pesan
Dari pengertian radio yang telah tersebut kepada tujuan akhir dari komunikasi.
dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan (Widjaja, 1986: 14)
bahwa radio adalah sebuah media elektronik Pada dasarnya, pesan apa pun dapat
yang merupakan bagian dari media massa yang dijadikan sebagai pesan dakwah selama pesan
menyampaikan pesannya dengan menggunakan tersebut tidak bertentangan dengan sumber
suara atau bunyi melalui udara (auditif) dimana utama ajaran agama Islam, yaitu Al-Qur’an dan
didalamnya seorang penyiar radio harus Hadits, sebelum kita mengetahui lebih lanjut

933
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

mengenai apa itu pesan dakwah, akan lebih logistik dakwah. Pesan dakwah dipandang lebih
baik jika kita mengetahui pula pengertian dari tepat untuk menjelaskan, “isi dakwah berupa
dakwah. kata, gambar, lukisan dan sebagainya yang
Dakwah secara bahasa berasalah dari diharapkan dapat memberikan pemahaman
bahasa Arab yaitu: da’a, yad’u, da’watan, yang bahkan perubahan sikap dan perilaku mitra
berarti seruan, panggilan, undangan atau do’a. dakwah”. (Aziz, 2004: 318)
Sedangkan secara istilah dakwah adalah Yang menjadi pesan dalam dakwah
“Penyampaian pesan-pesan tertentu berupa adalah syariat Islam sebagai kebenaran yang
ajakan, seruan, undangan, untuk mengikuti hakiki, datang dari Allah swt melalui Malaikat
pesan tersebut atau menyeru dengan tujuan Jibril kemudian disampaikan kepada Nabi
untuk mendorong seseorang supaya melakukan Muhammad saw. Pesan dakwah ini dalam al-
cita-cita tertentu”. (Enjang dkk, 2009: 3-4) Qur’an diungkapkan dengan istilah yang
Dakwah Islam mengandung arti meminta beranekaragam yang kandungannya
manusia dan menuntun mereka kepada ajaran menunjukan fungsi ajaran Islam, misalnya dala
Islam (pengetahuan agama Islam) serta Q.S An-Nahl ayat 125 disebut sebagai sabili
menganjurkan untuk melaksanakannya. Dilihat rabbika (jalan Tuhan). (Enjang & Aliyudin,
dari definisi dakwah secara bahasa di atas, 2009: 81) siaran radio tidak hanya mengandung
dakwah di bagi menjadi tiga fase, yakni pesan-pesan yang formal saja, tetapi banyak
penyampaian, penataan, dan pelaksanaan; serta juga siaran radio yang bermuatan pesan humor.
mengandung unsur-unsur perbuatan para Nabi Secara etimologi, humor berasal dari bahasa
AS secara umum dan Nabi Muhammad saw Latin yaitu umor yang berarti cairan. Konotasi
secara khusus. Oleh karena itu, definisi dakwah cairan merujuk pada suasana hati yang mencair
diartikan sebagai “Menyampaian (ajaran) Islam (tidak beku) yang ditandai tawa dan perasaan
kepada manusia, mengajarkannya kepada senang, riang, dan gembira. (Junaedi &
mereka dan merealisasikannya dalam Ridwan, 2013: 2)
kehidupan nyata.” (Al-Bayanuni, 2010: 4) Humor memiliki suatu potensi yang
Menurut Anshari (1991: 17) menyatakan penting bagi kehidupan manusia, karena humor
bahwa dakwah Islamiyah pada hakikatnya merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia
“menyampaikan seruan Islam, mengajak dan untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan
memanggil umat manusia agar mempercayai hidupnya. Humor juga dapat memberikan suatu
keyakinan dalam pandangan Islam”. Jadi wawasan yang arif sambil tampil menghibur.
berdakwah berarti proses untuk (Setiawan, 1990: 34-35) Humor dapat juga
mempropagandakan suatu keyakinan, menjadi sarana menyampaikan siratan sindiran,
menyerukan sutau pandangan hidup iman dan atau suatu kritikan yang bernuansa tawa.
agama. Dengan kata lain dakwah adalah Humor juga dapat menjadi sebuah komunikasi
mengajak manusia dalam bentuk amr ma’ruf yang bersifat persuasif, untuk mempermudah
nahyi munkar dan ilal khoiri, baik melalui masuknya informasi atau pesan yang ingin
lisan, tulisan, ataupun perbuatan yang bertujuan disampaikan sebagai sesuatu yang serius dan
untuk mendapatkan ridho Allah SWT. formal.
Dalam Ilmu Komunikasi pesan dakwah Rahmanadji (2007: 221) mengartikan
adalah massage, yaitu simbol-simbol. Dalam humor sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh
literatur berbahasa Arab, pesan dakwah disebut manusia normal, sebagai sarana komunikasi
maudlu’ al-da’wah. Istilah ini lebih tepat untuk menyalurkan uneg-uneg, pelampiasan
dibanding dengan istilah “materi dakwah” yang tekanan problematika yang dialami seseorang,
diterjemahkan dalam Bahasa Arab menjadi dan memberikan suatu wawasan yang arif
maaddah al-da’wah. Sebutan yang terakhir ini sambil tampil menghibur. Kategorisasi struktur
bisa menimbulkan kesalahpahaman sebagai pesan, menggunakan teori Kriterium Humor

934
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

yang didalamnya terdapat pula jenis-jenis Kriterium Etis: Humor Sehat (Edukatif),
humor, diantaranya: Kriterium Bentuk yakni humor yang memiliki kandungan pesan
Ekspresi: (a) Humor Personal; (b) Humor mendidik dan atau membawa misi edukatif
dalam pergaulan; (c) Humor dalam kesenian, dalam lawakannya; Humor Tidak sehat, yakni
2) Kriterium Inderawi: (a) Humor verbal; (b) humor yang bersifat murni lawakan tanpa misi
Humor visual; (c) Humor auditif, 3) Kriterium tertentu. Seandainya membawa misi, misinya
Bahan: (a) Humor Politik; (b) Humor Seksual; adalah membuat sang perespon tertawa.
(c) Humor Sadis; (d) Humor Teka-teki; (e) Kriterium Estetis: Humor Tinggi, yakni
Humor Pantun, 4) Kriterium Etis: (a) Humor humor yang memerlukan kualitas IQ dan
Sehat; ketajaman pemikiran untuk bisa mencernanya
(b) Humor Tidak sehat, 5) Kriterium Estetis: (tertawa); Humor Rendah, yakni humor yang
(a) Humor Tinggi; (b) Humor Rendah (Junaedi tidak memerlukan IQ tinggi dan ketajaman
dkk, 2013: 10-12). pemikiran dalam mencernanya. (Junaedi &
Ridwan, 2013: 10-12)
Kriterium Bentuk Ekspresi: Humor
Personal, yaitu kecenderungan tertawa pada Metode Penelitian
seseorang ketika menangkap sesuatu yang Metode penelitian yang digunakan yaitu
menjadi objek tawa. Misalnya, bila kita melihat metode analisis isi kualitatif dengan pendekatan
sebatang pohon yang bentuknya mirip orang deskriptif, yaitu untuk meneliti pada kondisi
sedang buang air besar; Humor dalam objek yang alamiah, menekankan pada isi dari
pergaulan, misalnya senda gurau di antara suatu informasi baik berupa teks, gambar atau
teman, kelucuan yang diselipkan dalam pidato simbol. Dalam penelitian ini instrumennya
atau ceramah di depan umum; Humor dalam adalah orang atau peneliti itu sendiri juga
kesenian (Seni Humor), terdiri dari: Humor metode ini digunakan untuk mendapatkan data
lakuan, Humor grafis, Humor litelature. yang mendalam, suatu data yang mengandung
Kriterium Inderawi: Humor verbal, adalah makna (Sugiono, 2012: 8-9).
humor yang mengandalkan kemampuan jenaka
dalam komunikasi verbalistik; Humor visual, Hasil dan Pembahasan
adalah humor yang menggunakan media visual Radio Cosmo adalah radio multi segmen
dalam menyampaikan pesan jenakanya; Humor yang kreatif, dinamis, dan menghibur bagi
auditif, adalah humor yang menggunakan masyarakat kota Bandung. Radio Cosmo secara
media audial dalam menyampaikan pesan resmi mengudara pada tanggal 27 Agustus
jenakanya. 2001, pada saat itu Radio Cosmo masih berada
Kriterium Bahan: Humor Politik, yakni di bawah naungan ARDAN Group. Para
humor yang mengeksploitasi political penyiar angkatan pertama melakukan siaran
behavioral (kelakuan para politisi) dalam pertamanya di lokasi yang dulu, yaitu di Jln.
akrobat politiknya sebagai bahan lawakan; Jurang No. 80 Bandung. Pada awal berdirinya
Humor Seksual, yakni humor yang Radio Cosmo terletak di frekuensi 100,9 FM,
mengeksploitasi sisi seksualitas manusia namun seiring kebijakan pemerintah, pada
sebagai materi jenakanya; Humor Sadis, yakni tanggal 1 Mei 2004 Radio Cosmo beralih ke
humor yang mengeksploitasi sisi lain dari frekuensi 101,9 FM.
kekerasan sebagai materi lawakan; Humor Canda-canda Sore atau yang lebih sering
Teka-teki, yakni humor yang menggunakan dikenal dengan singkatan CCS ini adalah salah
pendekatan teka-teki dalam menyampaikan satu program siaran unggulan di Radio Cosmo.
materi lawakannya; Humor Pantun, yakni Sesuai dengan profil Radio Cosmo yang multi
humor yang menggunakan media pantun dalam segmen, program siaran “canda-canda sore”
menyampaikan materi lawakannya. menyiarkan acara hiburan dengan format yang

935
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

berbeda, jenis program siaran “canda-canda (wahyu: huuh ) eta tinggalikeun jelema
sore” ini termasuk kepada hiburan yang teh teu boga ka imanan // wahyu: teu
menggunakan dialog antar penyiar dengan gaya boga ka imanan // mitra: sabab ari
Bahasa Sunda sebagai ciri khasnya. jelema boga ka imanan (wahyu: kumaha
Pesan dakwah yang dianalisis adalah eta teh) yakin-yakin alloh bakal mere
program siaran “canda-canda sore” di Radio pitulung ka urang sadayana // wahyu:
Cosmo pada segmen “Keluarga Ceu Eti” pada bener pisan, satuju mang mitra // mitra:
tanggal 2 Nopember – 13 Nopember 2016. eta fungsina laa haula wala kuata illa
Terdapat 36 pesan dakwah dalam 10 siaran billahil ali’il adzim, takwa urang teh kana
“canda-canda sore”. sagala keputusan ti alloh subhannahu
wata a’la” (6 Nopember, 10:15-12:16)
1. Kategorisasi Isi Pesan Dakwah Humor
Pengelompokan kategori pesan dakwah Siaran “canda-canda sore” tentang Iman
dibagi pada tiga kategori, yaitu akidah, syariah kepada Qadha dan Qadar diantaranya:
dan akhlak. Pengkatagorian ini mengikuti “Ceu Eti: nya eta teh kudu di tafakuri
pendapat Al-Bayayuniy (2010: 231) yang nanaon ge ka asup korsi hal nu sapele,
membagi pesan dakwah menjadi tiga aspek kabeh jelema mikirna ah korsi, lain. Naon
yaitu: Aspek Akidah, Aspek Syariah, dan wae nu aya di alam dunya teh aya
Aspek Akhlak. nyawaan jeung aya umurna // Mang
Kategori pesan dakwah pada aspek Wahyu: benda oge nyaa nu lain // Ceu
akidah dalam siaran “canda-canda sore” Eti: saliwat mah, ah eta mah benda mati,
terdapat 10 pesan. Kerangka dari keimanan memang tapi aya umurna // Mang
yang mendasari seorang muslim dalam ajaran Wahyu: heegh // Ceu Ety: da eta ge
Islam ada enam, hal tersebut berdasarkan hadis kaasup makhluk kulunafsin daikotulmaut
Riwayat Muslim di atas menyebutkan bahwa tea geningan // Mang Wahyu: aduuhh
rukun iman terdiri dari: Beriman kepada Allah, naon eta mah artina (ketawa) // Ceu Eti:
Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab, lain hey lain, naon wae anu bernafas di
Iman kepada Hari Akhir, dan Iman kepada dunya ini bakal manggihan ma .. //Mang
Qadha dan Qadar. Dari enam rukun iman Wahyu: maot. Enya bener kadinya mah”.
tersebut ada 2 pesan tentang rukun iman yang (12 Nopember, 1:57-2:48)
terdapat dalam siaran “canda-canda sore”,
yaitu: Iman kepada Allah dan Iman kepada Kategorisasi pesan dakwah aspek syariah
Qadha dan Qadar. dibagi menjadi 2 kategori yaitu: ibadah (ibadah
Berikut adalah salah satu contoh siaran mahdlah, ibadah ghair mahdlah) dan muamalah
“canda-canda sore” yang berkaitan dengan (Sukayat, 2009: 33). Dalam pengkategorian
Iman kepada Allah: pesan dakwah aspek syariah pada siaran
“canda-canda sore” hanya menggunakan ibadah
“mitra: matak urang teh dugikeun mahdlah dan muamalah saja.
naon anu ka galau-an hate teh ka gusti Berikut ini salah satu siaran “canda-canda
alloh anu ngbulak balikeun hate // sore” yang berkaitan dengan aspek syariah pada
wahyu: muhun // ceu eti: kela, naha ibu kategori ibadah mahdlah:
asa anu di ceramahan kieu ieu teh //
wahyu: cik hayang nyaho nepika kamana, “mitra: misalna, nu saur na teh saur
bu eti biasana mah anu nyeramahan bu eti teh pami netepan ulah ngaengke-
mang mitra tapi ayeuna mah engke euh urang teh kedah (wahyu: enya
manehannana gening ceramah // mitra: kudu dur cong) dur cong tepat waktu sing
lamun urang galau jeng galau wae boga ka era urang teh di geroan ku gusti

936
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

allah teh lewat adzan...


allahuakbar...allahuakbar, urang teh ceu eti: tapi ninggali ka ayaan jelema
caricing keneh arudud keneh naon keneh, ieu-nya, ninggali ka ayaan mungkin
eta teh kurang ajar jelema kitu teh ari di waragadna aya-lah kakuranganna
geroan ku gubernur gancang meni rikat (wahyu: pikarunyaeun) enya, tapi
kitu nya (mang wahyu: rikat batur nya) semangat hirupna anu kudu di tiru ku
atau ku walikota (wahyu: nepi urang teh, hiji...satiap jelema teh teu
karengkuh-rengkuh) enya rengkuh- sampurna aya we kakuranganana, boh
rengkuh, bos kitu nya atasan, buru-buru katinggali kasep, boh katinggali geulis,
ari di geroan teh nepi ka tibuburanyat ari can tangtu jelema eta sampurna (wahyu:
di geroan kku gusti Allah caricing wae enya) pasti aya kakuranganna, tah lamun
(mang wahyu: aduuh)” jelema cigah si nanut kieu katinggalina
memang teu sampurna tapi justru dibere
Berikut ini adalah salah satu siaran “canda- kaleuwihan ku gusti alloh teh // wahyu:
canda sore” yang berkaitan dengan kategori pinter usaha ieu teh jelema teh // ceu eti:
muamalah: aya misalna jelema teh, aya misalna
jelema teu bisa ninggali tapi ngaosna sae,
Ceu Eti: ceuk kyai teh, neng kabeh malah mah hafiz alqur’an oge, malah
jelema nu boga harta di alam dunya. jelema teh aya anu bis ngagitar tapi eweh
Kudu dipake naon. Dipake ibadah // lengenan, eta alloh teh osok maparinan
Mang Wahyu: tah eta ka jelema anu katinggalina aya
kakurangan padahal mah dibere
// Ceu Eti: jang saha? jang sorangan. kaleuwihan // wahyu: eta pisan bu eti //
Lain jang budak, lain jang salaki, lain ceu eti: ieu pelajaran jang urang
jang katurunan. Lamun urang boga harta (wahyu: tah eta) jalma anu ngarasa
pake pek jang ibadah dijalan Allah. Eta sampurna ngarasa lengeun aya, panon
ibu teh istigfar deui. Astagfirullah. Leres aya lengkep sadayana // wahyu: enya,
kyai. Sok maksimalkeun cenah naon nu tapi teu bisa nanaon // ceu eti: tah eta
dipiboga ku anjeun pake jang ibadah lain jelema anu sagala-sagalana ngarasa
kalahkah mikir rek dikamanakeun, sok lengkeup tapi teu boga semangat, teu
infaq keun, sok jieun ka hadean, sodakoh boga kahayang dina usaha, dina diajar
// Mang Wahyu: tah eta eta jelema teh teu syukur kana nikmat //
wahyu: kufur nikmat // ceu eti: kufur
// Ceu Eti: pake ibadah haji, umrah. nikmat, jelema boga kakurangan tapi teu
Dipikir deui ku ibu tehn enyaa. Sok bisa ninggali tapi bisa nghafal al-qur’an,
wakafkeun kadinya nyieun masjid cenah cik atuh anu bisa ninggali maenya teu
eta teh nyieun imah urang engke bisa ngaji-ngaji acan // nanut: sae pisan
diakherat // Mang Wahyu: tah eta ibu // bu eti eta cariosan teh // wahyu: huuh,
Ceu Eti: ibu teh istigfar deui. abdi dugika sedih kieu.
Astagfirullah. Enyaa //
Berikut ini salah satu siaran “canda-canda
Pesan dakwah aspek akhlak dibagi sore” yang berkaitan dengan prilaku terhadap
menjadi dua, meliputi: akhlak kepada al-khaliq manusia:
(Allah Swt) dan akhlak kepada makhluq
(manusia) (Aziz, 2009: 332). Berikut adalah Ceu Eti: Matak lamun urang ulang
salah satu siaran “canda-canda sore” tentang taun, justru kudu dilakukeun teh lain
akhlak kepada Allah: mensyukuri.. // Imas: Naon atuh? // Ceu

937
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Eti: Tapi mentafakuri // Mang Wahyu: bahwa objek penelitian merupakan media audio
Mentafakuri anu geus kaliwat? // Ceu atau radio, maka teori yang digunakan
Eti: Eta... Istigfar urang teh, boa waktu disesuaikan dengan rekaman siaran yang sudah
nu geus kaliwat teh teu di eusian ku amal peneliti analisis sebelumnya. Untuk hasil
ibadah // Imas: Picontoeun yeuh si Ibu kategorisasi struktur pesan mengikuti
ngomong.. // Ceu Eti: Boa urang teh kategorisasi yang telah disebutkan di atas, dapat
salila hirup teh loba ngalakukeun dilihat dalam tabel berikut:
kalakuan anu goreng, boa urang teh Berdasarkan hasil penelitian struktur
hirup teh loba nganyeunyeuri batur // pesan humor berdasarkan jenisnya didapatkan
Mang Wahyu: Tah eta pisan... // Ceu hasil sebagai berikut: Humor Pribadi 11,
Eti: Tah eta anu kudu di tafakuri teh, lain Humor dalam Pergaulan 47, Humor Verbal 53,
ieu mah nincak ulang taun curak-curak, Humor Auditif 5, Humor Sosial 45, Humor
malah mah nepi ka mabok-mabok // Pribadi 13, Humor Sehat 56, Humor Tidak
Imas: Eeeyyy... // Ceu Eti: Salah eta teh, Sehat 2, Humor Tinggi 2, dan Humor Rendah
kusabab dina ulang taun teh jatah hirup 56. Dan masing-masing kriterium berjumlah 58
urang ngurangan pesan humor.
1) Kriterium Bentuk Ekspresi
Berdasarkan hasil penelitian dilihat Kriterium bentuk ekspresi terdiri atas
bahwa kategori pesan dakwah dalam aspek humor personal dan humor dalam pergaulan.
Akidah terdapat 10 pesan, dalam aspek Syariah Humor personal bisa dikatakan juga
terdapat 15 pesan, dan dalam aspek Akhlak sebagai superioritas dan degradasi. Teori ini
terdapat 11 pesan. Dari ketiga kategori pesan menyatakan bahwa kita tertawa apabila
dakwah di atas, jumlah yang paling banyak menyaksikan sesuatau yang janggal, atau
terdapat pada aspek Syariah kekeliruan atau cacat. Objek yang membuat
kita tertawa adalah objek ganjil, aneh dan
menyimpang. Sebagai subjek, kita mempunyai
2. Kategorisasi Struktur Pesan Dakwah kelebihan (superioritas), sedangkan objek
Humor tertawa kita mempunyai sifat-sifat yang rendah.
Kategorisasi struktur pesan dakwah (Rakhmat, 2000: 126-127).
menggunakan teori Kriterium Humor yang
didalamnya terdapat pula jenis-jenis humor, Ceu Eti: engke poe isukan anteur ibu
diantaranya: Kriterium Bentuk Ekspresi: (a) ka sawah deui da arek panen // Mang
Humor Personal; (b) Humor dalam pergaulan; Wahyu: sawah dimana ibu? // Ceu Eti:
(c) Humor dalam kesenian, 2) Kriterium ciranjang (tertawa) // Mang Wahyu:
Inderawi: (a) Humor verbal; (b) Humor visual; ngan di ciranjang hungkul nyaa // Ceu
(c) Humor auditif, 3) Kriterium Bahan: (a) Eti: muhun di sablok keun we di
Humor Politik; (b) Humor Seksual; (c) Humor ciranjang didinya di samolo, dipalih
Sadis; (d) Humor Teka-teki; (e) Humor Pantun, dinyakeun daerah jati. Lamun ibu boga
4) Kriterium Etis: (a) Humor Sehat; keturunan mah moal kamana isi sawah
teh. Ngan nya eta ibu teh teu boga
(b) Humor Tidak sehat, 5) Kriterium Estetis: katurunan
(a) Humor Tinggi; (b) Humor Rendah (Junaedi
dkk, 2013: 10-12). // Mang Wahyu: keun we ibu atuh, tiasa
dihibahkeun sawah mah //
Dalam penelitian ini tidak digunakan
semua bentuk dan jenis humor yang telah Dalam dialog siaran di atas, Ceu Eti
disebutkan di atas, karena peneliti melihat bercerita kepada Mang Wahyu bahwa Ceu Eti

938
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

akan panen di ciranjang. Secara otomatis ceu eti digunakan hanya dua, yaitu: humor verbal dan
tertawa, karena menyadari bahwa istilah “panen humor auditif.
di ciranjang” yang ceu eti sebutkan Berikut penjelasan mengenai kedua jenis humor
mengandung arti daerah ciranjang yang tersebut:
terkenal dengan sisi negatif tentang wanita.
Sehingga ceu eti yang merasa dirinya wanita, Humor Verbal
merasa istilah tersebut lucu dan menstimulus Dalam siaran yang termasuk kedalam
dirinya untuk tertawa. Salah satu ciri dari humor verbal menceritakan Kokom sedang
struktur pesan humor adalah tertawa terhadap bercerita tentang pengalaman berjualan ayam
diri sendiri atau menganggap dirinya lucu, potong, dan kokom merasa dilecehkan ketika
sedangkan lawan bicaranya tidak merespon. ada seorang bapak-bapak ingin membeli paha,
Humor Dalam Pergaulan. Dalam siaran hal yang menjadi struktur pesan humor tersebut
“canda-canda sore” terdapat 47 struktur pesan lucu adalah ketika kokom beranggapan bahwa
humor dalam pergaulan. Bentuk dari humor yang diminta bapak-bapak tersebut adalah paha
dalam pergaulan di siaran “canda-canda sore” dirinya sendiri sehingga dia merasa dilecehkan,
adalah terjadinya interaksi antar penyiar dalam hal tersebut membuat lawan bicaranya tertawa.
suatu siaran. Pelaku humor dan penerima Dalam proses komunikasi ada yang
humor melakukan komunikasi dengan disebut dengan komunikasi verbal yaitu,
persamaan makna sehingga timbul efek tawa, komunikasi suatu jenis dari kegiatan
dan terjadilah senda gurau antar teman atau percakapan atau penyampaian pesan maupun
penyiar. informasi yang dilakukan seseorang kepada
Humor dalam pergaulan berhubungan orang lain, baik itu disampaikannya secara lisan
dengan bentuk komunikasi antar personal yaitu maupun secara tulisan. (Effendy, 1993: 53)
proses komunikasi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dalam bentuk percakapan dan Humor Auditif
terjadilah proses pertukaran makna (Effendi, Kalimat dalam siaran yang termasuk
1993: 59). kepada humor auditif adalah
“nanut: ieu bu eti abdi teh nghaja kadieu
2) Kriterium Inderawi ngjajapkeun ieu kantong plastik isina teh
Kriterium inderawi adalah kriterium tahu bulat kitu (berbicara ‘tahu buat’
humor yang dilihat dari sisi indera, artinya secara tidak jelas seperti orang yang
indera apa yang digunakan dalam sumbing) // wahyu: naon? // nanut: tahu
menyampaikan pesan humornya. Dalam bulat (suara orang sumbing) // wahyu:
kriterium inderawi ini di bagi menjadi tiga dimana aya tahu mules atuh”
bagian, yaitu: Humor Verbal, Humor Visual,
dan Humor Auditif. (Junaedi & Ridwan, Dalam siaran di atas, karakter nanut yang
2012:10-12) berbicara seperti orang sumbing memberikan
Dalam penelitian ini, peneliti tidak kesan auditif yang sangat kental,
menggunakan semua jenis humor yang ada. Hal pengucapannya yang tidak jelas dalam
tersebut dikarenakan ada jenis humor yang mengucapkan kalimat ‘tahu bulat’ dan di
tidak sesuai dengan objek penelitian yaitu dukung oleh penyiar yang lain dapat
humor visual. Humor visual adalah humor yang menimbulkan efek tawa bagi lawan bicaranya
menggunakan media visual dalam yang mendengarkan humor auditif tersebut.
menyampaikan pesan humornya, sedangkan Radio sendiri mempunyai ciri khas
objek dari penelitian ini adalah radio yang tersendiri dibandingkan dengan media massa
bersifat auditif. Oleh karena itu, yang lainnya yaitu auditif. Auditif artinya sajian radio
siaran dikonsumsi audience melalui telinga atau

939
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

pendengaran (Romli, 2010: 19). Ciri khusus


dari struktur pesan humor auditif adalah efek “Mang Wahyu: maksud na nyeprit
suara yang menimbulkan kelucuan bagi kumaha //
pendengar sebagai penerima humor. Efek suara
orang sumbing dalam siaran di atas, merupakan Ceu Eti: enya nu stract geningan
salah satu efek audio yang termasuk dalam *Ketawa* //
humor auditif. Mang Wahyu: anu ngabentuk”, “

3) Kriterium Humor Bahan Mang wahyu: maksud yang ngetet


Dalam menyampaikan pesan humor, gimana? //
penyiar memiliki bahan atau materi tersendiri Ceu eti: iya yang stract (tertawa) //
untuk menyampaikan pesan jenakanya. Humor Mang wahyu: yang ngebentuk”.
kriterium bahan dilihat dari bahan apa yang
dijadikan materi humor. Dalam humor bahan Walaupun efek tawa yang ditimbulkan
terdapat 5 jenis humor yaitu: Humor Politik, sedikit, tetapi yang menjadi ciri khususnya
Humor Seksual, Humor Sadis, Humor Teka- adalah pembahasan sosial yang di sampaikan
teki, dan Humor Pantun. (Junaedi & Ridwan, penyiar dengan cara ringan dan jenaka.
2013: 10-12) Dalam ilmu dakwah terdapat juga jenis
Peneliti tidak menggunakan semua jenis pesan dakwah sosial, yaitu pesan dakwah yang
humor, karena tidak semua jenis humor bisa menyampaikan suatu berita atau peristiwa yang
diterapkan dalam struktur pesan humor siaran terjadi di masyarakat (Aziz, 2009: 327). Ciri
“canda-canda sore”. Jenis humor yang khas dalam struktur pesan humor sosial adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah Humor bahan atau materi yang disampaikan oleh
Seksual yang diganti menjadi Humor Sosial dan penyiar berkaitan tentang masalah-masalah
Humor Teka-teki yang diganti menjadi Humor sosial, seperti yang terdapat dalam siaran di atas
Pribadi, penggantian tersebut dilakukan karena yang menjelaskan fenomena wanita yang suka
terjadi kemiripan antara jenis humor yang selfie.
lainnya.
Humor Pribadi
Humor Sosial Penyiar berusaha menyampaikan struktur
Dalam siaran “canda-canda sore” terdapat pesan humornya dengan bahan humor pribadi
45 struktur pesan humor sosial, siaran yang yaitu, pengalaman pribadinya saat terjadi
dilakukan oleh penyiar “canda-canda sore” kemacetan. Yang menjadi bentuk dari sruktur
lebih dominan menggunakan struktur pesan pesan humor pribadi terdapat pada kalimat:
humor sosial. Dalam siaran “canda-canda sore”
di atas, penyiar membicarakan fenomena sosial mang wahyu: aduuuuh... aya pitaan?
tentang perempuan yang sudah mempunyai
suami dan banyak menghabiskan uang demi Ceu eti: aya pitaan, tuluy aya tato
perawatan wajah atau membeli baju, dan ujung- saeutik, ieu mah enyaan lain ngadongeng
ujungnya para wanita yang sibuk mempercantik bohong. Tah aya deui nu nyiap.. set.. jadi
diri itu hanya sibuk foto-foto dan di upload ke tilu motor, tah.. si motor eta teh rek nyiap
media sosial tanpa memikirkan dirinya itu delman, delman na teh masih ngaganggu
sudah memiliki suami, padahal uang tersebut keneh, lar deui nu lain... taaah”, “
bisa dipakai untuk hal yang lebih bermanfaat.
Mang wahyu: aduuuh, ada pitanya?
Struktur pesan humor personal dalam
siaran di atas terdapat dalam kalimat:

940
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Ceu eti: ada pitanya, terus ada tato


sedikit, ini mah beneran bukan dongeng Wahyu: naon heula ? anu ayeuna
bohong. Nah... ada lagi yang nyalip.. set.. bade di lakukeun ku mang mitra ?
jadi tiga motor, nah.. motor itu mau
nyalip delman, delman itu masih Mitra: bade ziarah ka panjalu (wahyu
ngeganggu, ada lagi yang lain.. ada lagi dan bu eti tertawa)
yang lain
Humor pribadi bisa dikaitkan juga dengan Wahyu: naha ka panjalu, aya naon di
teori humor inhibasi, teori humor inhibasi panjalu kitu?
adalah humor yang banyak menekankan ke
alam bawah sadar kita pengalaman-pengalaman Mitra: di situ panjalu teh tidinya
pribadi yang tidak enak atau keinginan- seuer anu ngjarah geningan (wahyu
keinginan yang tidak bisa kita wujudkan. tertawa)”
(Rakhmat, 2000: 126-127)
Dalam siaran di atas, penyiar Wahyu: apa dulu yang sekarang mau
menceritakan pengalaman pribadinya saat mang mitra lakukan?
sedang dalam perjalanan dan mengalami
kemacetan di jalan Gunung Batu. Struktur Mitra: mau ziarah ke panjalu (wahyu
pesan humor pribadi ditampilkan oleh penyiar dan ceu eti tertawa)
agar pendengar merasa lebih dekat dengan
penyiar, dengan menggunakan pengalaman Wahyu: kenapa ke panjalu? Ada apa
pribadinya sebagai bahan humor. Selain itu, di panjalu gitu?
yang menjadi ciri bahwa struktur pesan humor
tersebut menggunakan bahan pengalaman Mitra: di danau panjalu, nah disitu
pribadi, penyiar sendiri mengatakan bahwa banyak yang berjiarah (wahyu tertawa)”.
cerita tersebut bukan cerita bohong dan
merupakan pengalaman pribadinya. Proses komunikasi memiliki fungsi
sebagai to educate atau sebagai sarana
4) Kriterium Humor Etis pendidikan, struktur pesan humor yang bersifat
Etis memiliki arti sesuatu yang edukatif memberikan manfaat kepada
berhubungan dengan asas perilaku yang pendengar agar pesan yang disampaikan
disepakati oleh umum (kbbi.web.id). Humor menciptakan daya tarik pembelajaran (Effendy,
Etis adalah pesan jenaka yang disampaikan 1993: 55). Pada awal cerita, pesan yang
sesuai dengan asas prilaku yang telah disepakati disampaikan penyiar adalah mengenai
oleh umum atau pesan jenaka yang keinginan mang mitra yang ingin berangkat haji
disampaikan sesuai dengan etika yang berlaku. atau umroh dengan cara yang nyeleneh dapat
Dalam kriterium humor etis terbagi membuat lawan bicaranya tertawa. Struktur
menjadi dua jenis yaitu: Humor Sehat dan pesan humor yang digunakan penyiar memiliki
Humor Tidak Sehat (Junaedi & Ridwan, 2013: misi tersendiri yaitu menyampaikan pesan
12). Berikut adalah penjelasan tentang jenis edukasi kepada pendengar.
humor tersebut:
Humor Tidak Sehat
Humor Sehat Penyiar tidak memiliki misi apapun
Penyiar menceritakan mengenai niat dalam humor tidak sehat ini. Misinya hanyalah
mang mitra yang ingin berangkat haji atau untuk membuat perespon tertawa saja. Selain
umroh. Salah satu bentuk struktur pesan humor itu, pesan yang disampaikan tidak mengandung
sehat terletak pada kalimat: hal positif bagi pendengar. Ciri dari struktur

941
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

pesan humor tidak sehat adalah dengan lebih terampil membaca perilaku non verbal
menyampaikan pesan yang mengandung sisi (Ashardi: 2014). Dalam siaran di atas, untuk
seksualitas, penyiar mengatakan kalimat ‘bujur’ menjawab teka-teki yang disampaikan penyiar,
yang artinya ‘dubur’, hal tersebut sudah kita harus menggunakan pemikiran terlebih
termasuk humor yang tidak sehat karena kata- dahulu dalam menangkap pesan jenakanya
kata yang disampaikannya tidak pantas untuk karena pesan yang disampaikan merupakan
diiucapkan secara gamblang. pesan secara tidak langsung, sehingga hal
Dalam etika komunikasi dakwah, pesan tersebut bisa dikatakan sebagai struktur pesan
yang disampaikan harus sesuai dengan nilai- humor tinggi.
nilai kebaikan yang berlaku ditengah
masyarakat atau golongan. Penggunaan bahasa Humor Rendah
yang tidak sehat dalam siaran tersebut bisa Struktur pesan humor rendah ditandai
menjadi pengaruh buruk pada pendegarnya. dengan penggunaan Bahas Sunda seperti
(Enjang & Aliyudin, 2009: 146) ‘mama ajengan’ yang artinya ‘kyai atau ustadz’
Selain itu, struktur pesan humor di atas, dan kata ‘bucitreuk’ yang artinya buncit.
juga termasuk kedalam struktur pesan humor Bahasa Sunda yang umum digunakan oleh
pribadi. Walaupun begitu, kriterium humor penyiar dan juga digunakan dalam komunikasi
yang digunakan berbeda, struktur pesan humor sehari-hari pendengar dapat menjadi faktor
tidak sehat dilihat dari segi kepantasannya, pesan humor yang disampaikan dengan mudah
sedangkan struktur pesan humor pribadi dilihat dipahami oleh pendengar dan tidak harus
dari bahan atau materi yang disampaikan oleh menggunakan daya pikir yang tajam dalam
penyiar. memahaminya.
Dalam kontek ilmu komunikasi ada yang
5) Kriterium Humor Estetis disebut dengan komunikasi rendah, yaitu pesan
Estetis adalah sesuatu yang memiliki yang disampaikan secara langsung, lugas, dan
unsur keindahan alam, seni, dan sastra atau lebih terus terang (Ashardi: 2014). Siaran
sesuatu yang mempunyai penilaian terhadap “canda-canda sore” yang bergenre hiburan
keindahan (kbbi.web.id). Sedangkan humor dengan segmentasi pendengar menengah ke
estetis sendiri adalah humor yang dilihat dari bawah, dalam penyajiannya penyiar
segi keindahan pelaku humor dalam menyampaikan humor disesuaikan dengan
menyampaikan pesan jenakanya. segmentasi pendengar, selain itu penyiar
Kriterium humor estetis ini dibagi “canda-canda sore” menggunakan bahasa yang
menjadi dua jenis, yaitu: Humor Tinggi dan umum digunakan oleh masyarakat Kota
Humor Rendah (Junaedi & Ridwan, 2013: 12). Bandung yaitu Bahasa Sunda sehingga pesan
humor dapat lebih dipahamai oleh para
Humor Tinggi pendengar Kota Bandung.
Penyiar memberikan sebuah teka-teki Pengumpulan data pesan-pesan dakwah
kepada lawan bicaranya. Hal tersebut diatas dilakukan dengan cara mendengarkan
menjadikan sang penerima pesan humor dalam rekaman siaran “canda-canda sore” yang
memahami pesan humor tersebut harus diperoleh langsung dari pihak Radio Cosmo.
memikirkannya terlebih dahulu. Selain itu, Kemudian rekaman siaran tersebut dicatat dan
struktur pesan humor yang disampaikan tidak diberikan tema pada setiap menit yang terdapat
langsung bisa membuat pendengar bisa paham pesan dakwah, sehingga diperoleh tabel di atas
atau langsung membuat pendengar tertawa. dengan mencantumkan tanggal siaran dan
Dalam kontek ilmu komunikasi ada yang menit keberapa pesan dakwah tersebut muncul.
disebut dengan komunikasi tinggi, yaitu pesan Dalam waktu dua minggu siaran ‘canda-canda
yang disampaikan secara tidak langsung dan sore” tidak semua siaran terdapat pesan

942
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

dakwah, sehingga setelah dianalisis terdapat 36


pesan dakwah dari 10 siaran. _________________, 2004, Meraih
Kebahagiaan. Simbiosa Rekata Mulia,
Kesimpulan Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian pesan
dakwah humor di radio diketahui terdapat Jujun Junaedi dan Aang Ridwan, 2013, Stand
Pesan dakwah humor akidah syariah dan akhlak Up Comedy ala Santri, Arsad Press,
yang bersifat ekspresi dalam pergaulan, Bandung.
menggunakan indera verbal, bahan humor
pribadi, sehat, dan rendah. Dari ketiga struktur Moh Ali Aziz, 2004 Ilmu Dakwah, Prenada
pesan dakwah humor tersebut, pesan dakwah Media, Bandung.
humor yang paling banyak muncul ada dalam
pesan dakwah humor syariah. Muhammad Abu Al-Fatah Al-Bayanuniy,
Dalam program siaran humor di Radio 2010, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode
ini, pesan dakwah merupakan sisipan, sehingga Etik Berdakwah. Akademika Pressindo,
bersifat lebih sebagi kompelementer. Namun, Jakarta.
posisi sisipan ini memberi makna yang lebih
bahwa pesan dakwah bisa memberi makna yang Onong Uchjana Effendy, 1993 Ilmu, Teori dan
lebih pada program siaran humor. Filsafat Komunikasi. Citra Adikarya,
Bandung.

Daftar Pustaka _________________, 1991 Radio Siaran


Teori & Praktek, Mandar Maju, Bandung.
A.A Hamid al-Atsari 2004, Intisari Aqidah
Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, Niaga Samsul Munir Amin, 2008 Rekonstruksi
Swadaya, Jakarta. Pemikiran Dakwah Islam, Amzah,
Jakarta.
Asamarana AS, 1992 Pengantar Studi Akhlak,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Didiek Rahmanadji. 2007, Sejarah, Teori,
Jenis dan Fungsi Humor.
Asep Syamsul M. Romli, 2010 Broadcast http://sastra.um.ac.id.
Journalism, Nuansa, Bandung.
M Jannah, 2014. Format Program Siaran di
Endang Saepudin Anshari, 1986 Wawasan Radio.
Islam, Rajawali, Jakarta.
digilib.uinsby.ac.id.
Enjang AS dan Aliyudin, 2009 Dasar-dasar
Ilmu Dakwah. Widya Padjadjaran, Radio Cosmo 2012 About Radio
Bandung. Cosmo.
www.radiocosmobandung.com/about
Hafi Anshari, 1993 Pemahaman dan
Pengalaman Dakwah, CV. Diponegoro,
Bandung.

Jalaluddin Rakhmat, 2000 Retorika Modern


Pendekatan Praktis. Remaja Rosdakarya,
Bandung.

943

Anda mungkin juga menyukai