BAB IV - KESIMPULAN DAN SARAN Revisi
BAB IV - KESIMPULAN DAN SARAN Revisi
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai rencana
pemanfaatan teknologi informasi untuk sistem e-Ticketing angkutan
umum diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jumlah penumpang selama 1 (satu) minggu di Terminal Penumpang
Tipe A Harjamukti Kota Cirebon adalah 4.302 orang dan jumlah
penumpang tertinggi pada hari Jumat, yaitu sebesar 691 orang.
2. Jumlah sampel yang minimum selama 1 (satu) minggu sebesar 601
orang dengan nilai presisi 10% dan jumlah sampel yang diperoleh
sebesar 630 orang.
3. Berdasarkan hasil survai wawancara kepada pengguna jasa,
diantaranya:
a. Tujuan perjalanan penumpang terbanyak adalah Jawa Tengah.
b. Sebanyak 63% responden membeli tiket di dalam bus dan 82%
responden mendapatkan bukti pembelian tiket berupa tiket kertas.
Pembelian tiket di loket hanya dilakukan oleh pengguna jasa yang
menggunakan bus AKAP. Untuk trayek bus AKDP, Jakarta dan
Banten transaksi pembelian tiket langsung di dalam bus.
c. Berdasarkan aspek pelayanan di Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti, diantaraya sebanyak 59% responden menyatakan
sistem penjualan tiket di terminal dalam kondisi buruk, sebanyak
63% responden menyatakan kondisi loket penjualan tiket dalam
kondisi buruk, sebanyak 49% responden menyatakan informasi
tarif tidak sesuai di lapangan, dan sebanyak 48% responden
menyatakan informasi jadwal keberangkatan tidak sesuai dengan
kondisi di lapangan. Aspek pelayanan tiket yang ada di terminal
masih dalam kondisi buruk dikarenakan banyaknya transaksi yang
dilakukan di dalam bus, masih adanya ‘calo’ menyebabkan
B. SARAN
Adapun saran yang dapat menjadi upaya peningkatan ketertarikan
masyarakat untuk menggunakan angkutan umum sebagai alat
transportasi di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon ialah
sebagai berikut:
1. Perlunya mengaplikasikan sistem informasi berbasis Intelegent
Technology (IT) berupa sistem e-Ticketing di Terminal Harjamukti
Cirebon untuk mendukung dan mempermudah pelayanan penjualan
tiket dan administrasi yang efektif dan efisien.
2. Perlu adanya pengawasan dari pemerintah terkait sistem e-Ticketing
terhadap perusahaan otobus.
3. Perlunya pemasangan GPS di dalam bus maupun di tempat asal atau
tujuan (terminal) untuk mengetahui posisi bus yang sedang
beroperasi saat itu agar lebih terjamin ketepatan waktu pelayanan.
4. Perlunya sosialisasi yang dilakukan dengan beberapa cara, seperti
pembuatan iklan, melalui media sosial maupun media massa,
pembuatan spanduk yang dipasang di terminal maupun tempat yang
dapat dilihat banyak orang agar dapat meningkatkan daya tarik
masyarakat.