SOAL :
c. gluko sa
d. hipot ensi
e. hiperl ipidemia
a. Eosin ofil
d. Fagosit
b. Neutr ofil
e. Basil
c. Mono sit
3. Antibodi berikut ini memiliki fungsi yang diketahui dengan jelas, kecuali :
a. IgG
c. IgE
e. IgA
b. IgD
d. IgM
d. Dopamin
b. Morfi n
e. Adrenergik
c. Nikoti nik
5. Obat yang bersifat asam lemah dapat diserap di dalam lambung karena :
a. pH lambung asam
a. ginjal
d. jantung
b. hati
e. lambung
c. paruparu
a. absor bsi
d. eliminasi
b. distri busi
e. metabolism
c. biotra nsformasi
a. oksid asi
d. deaminasi
b. adisi
e. dehidrasi
c. hidrol isis
a. AUC
c. Ka
e. Do
b. F
d. t1/2
10. Apabila obat disuntikkan secara IV bolus, lalu data kadar plasma obat terhadap waktu diplot pada
kertas grafik semilog, maka kurva akan nampak :
a. mele ngkung
d. linier
b. parab olik
e. hiperbolik
c. sigm oid
a. efek sinergis
d. efek sensitivitas
b. efek antagonis
e. efek adiksi
c. efek resistensi
a. Som astatin
d. LH
b. ACT H
e. TRH
c. GnR H
a. tiroks in
d. kortikotropin
b. oksit osin
e. prolactin
c. desm opresin
a. uteru s
d. pancreas
b. payu dara
e. limfe
c. tiroid
a. beta metason
d. beklometason
b. hidro kortison
e. deksametason
c. kortis on
a. antie strogen
d. hormone
e. analgetik
c. analo g estrogen
a.Addison
d. Stroke
b.Parkinson
c.Insomnia
a.Lidokain
d. Digoksin
b.Amiodaron
c.Captopril
a.Hipotensi
d. Osmosis
b.Diuretik
c.Diabetes Mellitus
21. Simetidin adalah penyekat reseptor H2- Histamin, digunakan untuk mengobati penyakit :
a.Alergi
b.Ulkus Pektikum
c.Anti Mabuk Kendaraan
d.Antiemetik
22. Absorpsi obat-obatan dapat melalui berbagai jalur seperti di bawah ini, kecuali :
a.Gastrointestinal is
b.Kulit
c.Paru-paru
a.Difusi pasif
c. Transport terfasilitasi
b.Melalui pori
24. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan obat melintasi membran adalah sebagai berikut, kecuali :
a.Bentuk dan ukuran molekul obat
25. Obat yang pelepasannya terkendali, nama lainnya adalah semua di bawah ini, kecuali :
a.Sustained release
b.Prolonged Release
c. “Retardation”
26. Analisis berat dari suatu unsur yang terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan metode :
a.Volumetri
d. Gravimetri
b.Kromatografi
e. Spektrofotomet ri
c.Titrimetri
27. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl pekat (37 %)
BJ 1,19, dan berat molekul HCl 36,5.
a.24,12
d. 18,09
b.12,06
e. 3,02
c.6,03
28. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
a.Kalium biftalat
d.Tembaga sulfat
b.Natrium hidroksida
e.Natrium karbonat
c.Natrium nitrit
29. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan NaOH adalah :
a.Kalium biftalat
d.Tembaga sulfat
b.Natrium hidroksida
e.Natrium karbonat
c.Natrium nitrit
30. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat ditentukan kadarnya dengan secara :
a.Asidimetri
d. Kompleksometr i
b.Alkalimetri
e. Gravimetri
c.Argentometri
31. Pada penentuan kadar luminal natrium secara asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
a.Kalium kromat
c.Amilum
d.Fenolftalein
e.EBT
32. Efedrin HCl sebagai bahan obat dapat ditentukan kadarnya dengan metode :
a.Asidimetri
d. Kompleksometr i
b.Alkalimetri
e. Gravimetri
c.Argentometri
33. Logam kalsium yang terdapat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan kadarnya dengan cara
a.Asidimetri
d. Kompleksometr i
b.Alkalimetri
e. Gravimetri
c.Argentometri
34. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan kadar secara kompleksometri adalah :
a.AgNO 3
d. NaNO2
b.NaOH
e. KBrO 3
c.EDTA
d. Fenoftalein
e. EBT
c.Amilum
36. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai dengan terbentuknya warna :
a.Merah
d. Putih
b.Hijau
e. Kuning
c.Biru
a.Natrium karbonat
d. Asam nitrit
b.Natrium tiosulfat
e. Asam asetat
c.Arsentrioksida
a.Bromometri
d. Asidimetri
b.Argentometri
e. Alkalimetri
c.Kompleksometr i
39. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini menunjukkan
adanya senyawa .........
a.Karbohidrat
d. Protein
b.Asam amino
e. Vitamin
c.Alkaloid
40. Streptomisin adalah salah satu antibiotika yang dapt diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
a.Tes fluoresensi
d. Tes ninhidrin
b.Tes diazotasi
e. Tes vanillin
c.Tes maltol
41. Kesalahan dalam analisis yang tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak menganut hukum tertentu
termasuk kedalam :
a.Kesalahan rawu
d. Kesalahan individu
b.Kekeliruan
e. Kesalahan sistematik
c.Kesalahan metode
42. Kesalahan yang terjadi karena reaksi utama diikuti reaksi samping yang mengganggu dalam analisis
merupakan contoh dari :
a.Kesalahan rawu
d. Kesalahan individu
b.Kekeliruan
e. Kesalahan sistematik
c.Kesalahan metode
43. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan untuk metode bromometri adalah :
a.2 %
d. 8 %
b.4 %
e. 10 %
c.6 %
44. Untuk menentukan adanya senyawa golongan xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi :
a.Swikker
d. Lieberman Burchard
b.Mureksid
e. DABHCl
c.Molish
45. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa dalam suatu sampel karbohidrat dapat digunakan pereaksi
: a.Iodium
d. Seliwanof
b.Fehling
e. Barfoed
c.Luff
46. Pemisahan pita warna pada kolom yang diisi adsorben kalsium karbonat dengan pengembang
petroleum eter adalah percobaan pemisahan yang dilakukan oleh :
a.Egon Sthal
c.James
d.Martin
e.Csaba Horvath
47. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam suatu sampel secara kromatografi sangat ditentukan
oleh besarnya : a.Affinitas
d. Kelarutan
b.Daya pisah
e. Kofisien partisi
c.Koefisien dostribusi
d. Kloroform
b.Heksan
e. Asam
c.Toluen
49. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel adalah 1,25 x 10 -4 M, tebal kuvet 1,00 cm, transmitan 10
%. Berapakah konsentrasi larutan sampel bila transmitan 20 % yang diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
a.8,00 x 10 3 M
d. 4,375 x 10-5 M
b.4,00 x 10 3 M
e. 8,650 x 10-5 M
c.2,00 x 10 3 M
50. Sumber radiasi yang sering dipakai pada spektrofotometri infra merah adalah :
a.Nerns glower
d. Mercuri
b.Deutereum
e. Ultraviolet
c.Tungsten
51. Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal disebut
a.Dosis terapi
d. Dosis toksis
b.Dosis minimal
e. Dosis letal
c.Dosis maksimum
a.Young
d. Clark
b.Dilling
e. Cowling
c.Fried
53. Jika Dosis Maksimum Luminal = 300 mg/600 mg, maka Dosis Maksimum Luminal untuk anak dengan
bobot badan 20 kg adalah :
a.40 mg/80 mg
d. 285 mg/571 mg
b.88 mg/176 mg
e. 262 mg/525 mg
c.80 mg/160 mg
55. Untuk menghasilkan pH yang baik, maka perbandingan antara pengisi radix dan pengikat succus
adalah :
a.1 : 1
d. 2 : 3
b.1 : 2
e. 3 : 2
c.2 : 1
56. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan
a.Menempati orbital P
b.Mudah terionisasi
58. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl pada suhu ruang adalah 10. Berapakah berat AgCl maksimum
yang dapat larut dalam 100 ml air pada suhu ini ?
a.143,5 µg
d. 14,35 mg
b.143,5 mg
e. Salah semua
c.14,35 µg
59. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. Hitung
konsentrasi molal ?.
a.0,00146 m
d. 1,460 m
b.0,0146 m
e. Salah semua
c.0,146 m
60. Pada soal no. 59, hitunglah persen b/b (persen bobot)
a.0,498 % b/b
d. 4,98 % b/b
b.0,0498 % b/b
e. Salah semua
c.0,00498 % b/b
a.0,00026 ml
d. 0,26000 mol
b.0,0026 mol
e. Salah semua
c.0,02600 mol
62. Hitung berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam 100 g air yang menyebabkan penurunan titik
beku larutan 0,573 ºC pada 25 ºC (Kb=0,51 & Kf=1,86)
a.324,6 g/mol
d. 35,06 g/mol
b.350,6 g/mol
e. Salah semua
c.32,46 g/mol
a.100,157 ºC
d. 1100,025 ºC
b.100,016 ºC
e. Salah semua
c.100,257 ºC
64. Hitunglah koefisien aktivitas ion rata-rata dari larutan Natrium Difenilhidantoin 0,01 µ mengandung
KCl 0,01 µ pada 25 ºC
a.0,95
d. 0,80
b.0,90
e. Salah semua
c.0,85
65. Berat molekul dietil eter 74,12 g/mol & kerapatannya 0,7134 g/cm 3 pada 20ºC. Berapakah
polarisasi molar induksi (Pi) dari dietil eter? Diketahui tetapan dielektrik dietil eter adalah 4,34.
a.54,73 cm 3 /mol
d. 6,473 cm 3 /mol
b.5,473 cm 3 /mol
e. Salah semua
c.64,73 cm 3 /mol
66. Pada soal no.65, hitunglah polarisasi induksi, αp, untuk dietil eter pada 20ºC
a.2,47 x 10-23 cm
d. 2,17 x 10-23 cm
b.2,37 x 10-23 cm
e. Salah semua
c.2,27 x 10-23 cm
67. Jika 0,15 g asam suksinat dan 100 ml eter di kocok dengan porsi air 10 ml, berapa banyak asam
suksinat yang tertinggal dalam lapisan eter? KD=C eter / C air = 0,125 pada 25ºC
a.0,083 g
d. 0,083 mg
b.0,833 g
e. 0,830
g c.0,0083 g
68. Pada soal no.67, berapa banyak asam suksinat yang tertinggal dalam eter, bila fase tersebut di
ekstraksi dengan penambahan 10 ml air
a.0,046 mg
d. 0,460 g
b.0,460 mg
e. Salah semua
c.0,046 g
69. Suatu larutan obat mengandung 500 satuan/ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan
ditemukan terkandung 300 satuan/ml. Anggaplah penguraian berjalan dengan orde-I, hitunglah tetapan
laju orde- I
e. Salah semua
70. Pada soal no.69, saat kapankah obat telah terurai setengahnya dari konsentrasi awal
a.53,8 hari
d. 64,3 hari
b.63,8 hari
e. 54,3 hari
c.44,3 hari
71. Suatu contoh kloroform naik sampai 3,67 cm pada 20ºC dalam suatu tabung kapiler yang
mempunyai jarijari dalam 0,01 cm. Berapakah tegangan permukaan kloroform pada suhu ini? Kerapatan
kloroform = 1,476 g/cm 3 percepatan gravitasi (g) = 981 cm/det 2
a.22,2 dyne/cm
d. 36,6 dyne
b.32,2 dyne/cm
e. Salah semua
c.26,6 dyne/cm
72. Suatu bahan pastis diketahui mempunyai “field value” (f) 5200 dyne/cm 2 . Pada tegangan geser (F)
diatas f, F ditemukan meningkat secara linier dengan meningkatnya laju geser (G). Jika G = 150 det-1
pada saat F = 8000 dyne cm-2 , hitunglah kekentalan plastis (U) dari contoh tersebut.
a.18,67 poise
d. 22,67 poise
b.16,67 poise
e. Salah semua
c.20,67 poise
73. Suatu emulsi M/A mengandung minyak mineral dengan bobot jenis 0,09 terdispersi dalam suatu fase
air yang mempunyai bobot jenis 1,05. Jika partikel minyak mempnuyai diameter rata-rata 5 x 10-4 cm,
fase luar mempunyai kekentalan 0,5 poise & tetapan gravitasi 981 cm/det2, berapakah kecepatan
“creaming” dalam cm per hari.
a.0,035 cm/hari
d. 5.300 cm/hari
b.0,350 cm/hari
e. Salah semua
c.3,500 cm/hari
74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan
ptb NaCl = 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a.20 mg
d. 26 mg
b.22 mg
e. 28 mg
c.24 mg
b.α Tocopherol
a.Amina primer
c. Amina kwartener
b.Amina sekunder
d. Amina tersier
77. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat basanya adalah :
78. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam amino disebut :
a.True alkaloid
c. Protoalkaloid
b.Pseudoalkaloid
79. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak diluar cincin heterosiklik disebut
a.True alkaloid
c. Protoalkaloid
b.Pseudoalkaloid
b.Asam sulfat
d. Uap NH 3
81. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas intensitas spot pada lempeng klt dapat dilakukan
dengan cara :
a.Gravimetri
c. Spektrofotomet ri
b.Densitometri
d. Volumetri
82. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid kwarterner dapat diperoleh pada:
a.Ekstrak PE
c. Ekstrak Etilasetat
b.Ekstrak CHCl 3
d. Ekstrak air
83. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid tersier dapat diperoleh pada:
a.Ekstrak PE
c. Ekstrak Etilasetat
b.Ekstrak CHCl 3
d. Ekstrak air
84. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan disebut alkaloid :
a.Piridin c.
b.Indol
d. Imidasol
b.Ajmalicina
c.Berberina
d.β-karbolina
86. Senyawa alkaloid dengan struktur di bawah ini Dapat dideteksi menggunakan
a.UV 254 nm
d. Semua benar
b.Dragendorf
88. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara kecuali, :
a.Menggunakan ember iodin
a.Reservoir
d. Elenat
b.Piston
c.Eluat
91. Pemasukan sample yang tinggi/ lebar pada kolom dapat menyebabkan:
d.Semua benar
92. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada permukaan fase diam yang dikemas kering dapat
menyebabkan:
d.Semua benar
93. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang pertama kali dipakai:
c.Memperbesar harga Rf
d.Membantu kristalisasi
96. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan
dengan:
97. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat pada rapid si-gel adalah:
d. Pompa vakum
b.Gelas masir
c.Penampung fraksi
99. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
a.Air
b.Etanol
c.Campuran etanol-air
100. Metaboli sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada
fase pertumbuhan :
a.Lag phase
d. Death phase
b.Log phase
c.Stationary phase