2016
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2737
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
MUSIK DAN RITUAL KEAGAMAAN
(Studi Tentang Musik Gereja HKBP Pasar 6
Padang Bulan Medan)
SKRIPSI
Oleh:
Sari Gokmaria Silalahi
120905048
PERNYATAAN ORIGINALITAS
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakaan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya
nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan
Penulis
Sari G Silalahi
ii
Puj Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini
dengan judul Musik dan Ritual Keagamaan (Studi Tentang Musik di Gereja
HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan). Penelitian ini dilakukan guna mencapai
gelar Sarjana S1 Antropologi Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penulisan skripsi ini dapat saya selesaikan tak lain karena doa dan
dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orang tua penulis, yaitu Bapak
V.Silalahi dan Ibu H.Butar-butar, beserta dengan kakak, abang, dan adik-adik ku
tercinta.
kepada Bapak Drs. Lister Berutu, MA, selaku dosen pebimbing penulisan skripsi
yang selalu membimbing serta memberi masukan dan motivasi bagi penulis. Dan
terima kasih kepada bapak Drs. Kumalo Tarigan, MA, selaku dosen penguji. Tak
lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fikarwin Zuska
Antropologi Sosial dan juga kepada seluruh dosen-dosen Antropologi Sosial yang
iii
sangat banyak dan tidak dapat penulis ucapkan satu persatu. Terima kasih pula
penulis ucapkan kepada abang dan kakak senior yang memberikan saran, nasihat,
maupun motivasi bagi penulis terutama untuk kak wening dan yang namanya
tidak bisa penulis ucapkan satu persatu. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk
adik kelas yaitu Veranisa Nasution, Hepranito, Ami Sinaga, Tabitha, dan
semuanya.
sangat banyak membantu penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa saya ucapkan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran ataupun kritik demi
Penulis
Sari G Silalahi
iv
Pernyataan Originalitas......................................................................................... i
Abstrak ................................................................................................................... ii
Ucapan Terima Kasih .......................................................................................... iii
Riwayat Hidup...................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
Daftar Tabel ........................................................................................................ viii
Daftar Gambar ..................................................................................................... ix
Daftar Foto..............................................................................................................x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................1
1.2. Tinjauan Pustaka .................................................................................8
1.3. Rumusan Masalah .............................................................................33
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................34
1.5. Lokasi Penelitian...............................................................................35
1.6. Metode Penelitian .............................................................................36
vi
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan .....................................................................................175
5.2. Saran ...............................................................................................177
vii
Foto 1 : Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan pada tahun 2010 .......................50
Foto 2 : Tim musik/tim ibadah saat melakukan latihan ....................................87
Foto 3 : Tim musik/tim ibadah saat melakukan latihan ....................................88
Foto 4 : Alat Musik dan Pemusik Gereja ..........................................................97
Foto5 : Format duet Keyboard dalam ibadah minggu pagi ...........................113
Foto6 : Format Solo Keyboard dalam ibadah minggu siang .........................119
Foto 7 : Format Musik Band dalam ibadah sore .............................................125
Foto8 : Sajian musik pada pesta pernikahan ..................................................132
Foto 9 : Sajian musik pada pesta kematian .....................................................134
Foto 10 : Alat Musik Terompet ........................................................................139
Foto 11 : Alat Musik Tagading .........................................................................139
Foto 12 : Alat Musik Seruling ..........................................................................140
Foto 13 :Alat Musik Organ… ...........................................................................140
Foto 14 : Alat Musik Kecapi.............................................................................141
Foto 15 : Alat Musik Gitar Bass .......................................................................141
Foto 16 : Alat Musik Saxophone ......................................................................142
Foto 17 : Format Musik band............................................................................142
Foto 18 : Pesta Gotilon HKBP Pasar 6 Padang Bulan ......................................147
viii
Tabel 1 : Wilayah Penyebaran Jemaat Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan ....44
Tabel 2 : Komposisi Jemaat Gereja Berdasarkan mata pencaharian ..................45
Tabel 3 : Komposisi Jemaat Gereja Berdasarkan Suku ......................................46
Tabel 4 : Latar Belakang pendidikan tim musik gereja ......................................86
Tabel 5 : Pengklasifikasian lagu-lagu dalam Buku Ende .................................117
Tabel 6 : Beberapa Kelompok Musik Batak di Medan ....................................138
Tabel 7 : Beberapa lagu yang dinyanyikan dalam pesta perayaan ...................149
ix
PENDAHULUAN
manusia dalam rangka kehidupan mayarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar ( Koentjaraningrat, 1985:180)1. Sistem religi adalah salah satu dari
unsur kebudayaan. Kata religi berasal dari bahasa latin yaitu religio. Kata ini
terdiri dari dua patah kata yakni re dan ligare. Re berarti ―kembali‖, dan ligare
berarti ―mengikat‖. Jadi kata religio berarti ikatan atau pengikatan diri. Dalam
1990:24-27).
(C.Kluckhohn, 1953)2. Emosi keagamaan ini biasanya pernah dialami oleh setiap
1
. Raga Maran, Rafael ―Manusia & Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar‖ (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), hlm.26.
2
. Koentjaraningrat ―Beberapa Pokok Antropologi Sosial‖(Jakarta: Dian Rakyat, 1985), hlm.230
suatu religi bersama dengan tiga unsur yang lain yaitu : (a)Sistem keyakinan;
Zaman sekarang ini ibadah dapat dikatakan sebagai ritual khusus untuk agama
yang menganutnya,namun tidak mengarah kearah magic atau mistis. Ritual dapat
ritual.
Dalam ritual dan ibadah ada unsur yang sangat penting yaitu seni. Seni
unsur spiritual,seni merupakan salah satu unsur spiritual, seni merupakan suatu
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini memiliki arti : perbuatan atau pernyataan bakti
terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
4
Berafiliasi : mempunyai hubungan pertalian dan berhubungan sabagai anggota/cabang (KBBI).
5
Raga Maran, Rafael ―Manusia & Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar‖(Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), hlm.104.
merupakan bagian dari seni. Musik dan ibadah/ritual itu erat kaitannya, sekalipun
tidak lepas dari tingkah laku manusia. Musik merupakan bagian dari kesenian,
kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan , dan merupakan salah satu
Tidak ada tradisi musik yang murni, tanpa pengaruh kebudayaan lain,
perubahan musik itu bisa muncul dari dalam, akan tetapi perubahan yang lebih
musik terdapat istilah ―music model in culture‖ (Shin Nakagawa, 2000:17), yaitu
konsep tentang sebuah musik, namun dalam kenyataannya musik itu tidak selalu
apapun bentuk musik itu adalah sebagian realisasi model itu sendiri. Kadang-
kadang realisasinya keluar dari model, sehingga model musik itu agak longgar.
musik yang demikian itu dipengaruhi oleh pertemuannya dengan musik lain atau
sebagainya. Biasanya pengaruh dari luar sangat luas sehingga model musiknya
berubah.
tempat ibadah bagi umat Kristen, salah satu agama yang diakui di negara
Dari sekian banyak kegiatan dalam ibadah, musik (instrument dan vocal)
merupakan suatu kegiatan yang cukup banyak dalam persekutuan Kristen. Selain
media ekspresi, pengajaran, doa, dan lain-lain, bahkan musik mampu menyentuh
musik itu sendiri. Dalam gaya termasuk unsur-unsur melodi, harmoni, dan irama
berbagai kegiatan seperti hiburan, terapi jiwa, kegiatan sosial, acara ritual dan
keagamaan juga digunakan sebagai media komunikasi. Hal ini juga dapat kita
lihat dalam tata ibadah pada Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan di
Medan.
mempunyai cara sendiri dalam bentuk penyajian musiknya, dan sudah mengalami
tumbuh dan berkembang tidak lepas dari budaya sekitarnya yaitu budaya Batak.
musik merupakan sesuatu yang menonjol. Berbagai kegiatan musik dapat dilihat
dari dua konteks kegunaan, yakni :1) kegiatan musik yang dilakukan untuk
musik yang dilakukan dalam konteks adat dan ritual keagamaan (Rithaony
Hutajulu, 2005:15).
bentuk musik dan nyanyian. Perkembangan yang terjadi saat ini di beberapa
Gereja HKBP dalam hal penulisan liturgi gereja adalah membuatnya dalam
bentuk fotocopy, menggantikan papan tulis yang digantung di dinding ke dua sisi
menyertakan teks himne yang dinyanyikan dalam setiap ibadah minggu. Hal ini
dilakukan oleh gereja dikarenakan sudah banyak jemaat yang tidak membawa
Ibadah akan berbeda jika tidak ada musik dalam gereja, yang mempunyai
peranan penting dalam pembinaan rohani jemaat. Begitu juga dengan Gereja
HKBP Pasar 6 Padang bulan, musik mempunyai fungsi dan peranan penting
6
Buku Ende adalah sebuah buku yang berisi lagu-lagu pujian dalam bahasa Batak yang dipakai di
dalam kebaktian gereja Kristen Batak di Indonesia.
satu gereja HKBP Medan yang berdomisili di Padang Bulan Medan, dan berada di
wilayah yang didominasi oleh suku Batak Toba (setelah suku Karo).
ibadah di gereja yang bukanlah sebagai tambahan, melainkan hal yang umum di
indonesia, seperti HKBP. Hal tersebutlah yang dilakukan oleh Gereja HKBP
Pasar 6, melakukan aransemen khususnya dalam ibadah sore. Dalam Kamus Pusat
penyesuaian komposisi musik dengan suara penyanyi atau instrumen lain yang
didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada, sehingga esensi musiknya tidak
berubah.
gereja HKBP Pasar 6 terdiri dari organ dan keyboard. Namun seiring
digunakan oleh kelompok musik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan.
Seperti halnya biola dan saxophone merupakan hal baru dalam penyajian musik
Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan. Dilihat dari bentuk lagu tekstur musiknya
dan struktur aransemennya juga berbeda dalam mengiringi tata ibadah di Gereja
HKBP Pasar 6 dengan gereja lain. Musik tidak hanya berperan penting dalam
ibadah rutin Gereja HKBP Pasar 6, namun diluar dari kegiatan ibadah rutin,
berada di bawah naungan HKBP, tidak bisa terlepas dari aturan dan peraturan
HKBP Pusat, dalam hal apapun, semuanya sudah diatur, bahkan untuk satu tahun
gerejawi sudah diatur dalam buku Almanak7. Begitu pun dengan musik gereja.
Sumber nyanyian sudah ditentukan, yang pada akhirnya berimbas kepada sajian
Dalam hal ini peneliti tertarik ingin meneliti secara rinci bagaimanakah
sajian musik di Gereja HKBP Pasar 6, serta perubahan dan fungsi musik di Gereja
HKBP Pasar 6 dalam ibadah rutin, di hari-hari besar keagamaan, dan kegiatan
atau upacara Gereja HKBP Pasar 6 diluar dari ibadah rutin dan hari-hari besar
keagamaan.
7
HKBP Memiliki Kalander Gerejawi yang sudah dimiliki bersama yaitu: Almanak HKBP.
Almanak HKBP adalah bacaan Alkitab yang telah ditentukan untuk satu tahun berdasarkan tahun
Gerejawi. Yang dimaksud Tahun Gerejawi adalah hari raya liturgi yang tersusun berdasarkan
kehidupan Yesus.HKBP memulai tahun liturginya pada Minggu Advent Pertama. Karena itu,
Minggu sebelum Advent, yaitu Minggu ke-24 atau juga bisa jatuh pada Minggu ke-27 setelah
Minggu Trinitatis, disebut juga sebagai Minggu ujung tahun, di sinilah dibacakan nama jemaat
yang telah meninggal sepanjang tahun tersebut. HKBP menentukan Minggu Advent ini dengan
menghitung mundur 4 hari Minggu dari Hari Natal.(hkbp.lagu-gereja.com diakses pada tanggal 5
Mei 2016).
serta fungsi dan perubahan musik gereja HKBP Pasar 6 maka penulis mengacu
―keseluruhan kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia
seni, moral, hukum, kebiasaan, dan kemampuan serta perilaku lainnya yang
diusulkan oleh E.B Tylor yang memandang bahwa kebudayaan sebagai totalitas
keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kapabilitas dan kebiasaan-
kebiasaan lainnya yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.‖ Tylor
yang wajar dapat diperoleh dengan mengunjungi cukup banyak sandiwara dan
konser tarian dan mengamati karya seni pada sekian banyak gedung kesenian.
Tetapi seorang ahli antropologi, mempunyai defenisi yang lain. Dalam ringkasan
hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok
yang bersifat kompleks dan kebudayaan itu kuat sekali pengaruhnya terhadap cara
hidup serta cara berlaku yang akan kita ikiuti selama hidup kita. (T.O Ihromi,
2006:18).
Dalam setiap kebudayaan ada suatu sistim bunyi yang dipakai sebegai alat
Begitu pula dalam setiap kebudayaan ada institusi-institusi sosial yang mengatur
hubungan antara individu dengan individu dan antara individu dengan kelompok-
kelompok, ada unsur-unsur yang mengenai hidup keagamaan dan ada aktivitas
disemua kebudayaan di dunia, baik yang hidup dalam masyarakat pedesaan yang
kecil dan terpencil, maupun dalam masyarakat kekotaan yang besar dan
kompleks. Unsur-unsur universal itu, yang sekalian merupakan isi dari semua
kebudayaan yang ada di dunia ini adalah : (1) sistim religi dan upacara
bahasa, (5) kesenian, (6) sistem mata pencaharian hidup, dan (7) sistim teknologi
(sembilan) kategori : (1) speech (bahasa), baik lisan maupun tertulis, (2) material
traits (unsur-unsur kebendaan), (3) art(seni) : seni ukir, seni lukis, menggambar,
musik, dan sebagainya, (4) mythology and scientific knowledge (mitologi dan ilmu
8
Salim, Warsani ―Pengantar Antropologi Budaya‖ (Medan: Penerbitan Fakultas Hukum USU,
1978 : 59-60).
10
(6) family and social systems (keluarga dan sistim sosial), (7) property (milik), (8)
pada kebudayaan itu, kita harus mengingat, bahwa kebudayaan tidaklah bersifat
statis, ia selalu berubah. Tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh masuknya
unsur budaya asing sekalipun suatu kebudayaan dalam masyarakat tertentu, pasti
akan berubah dengan berlalunya waktu. Dalam setiap kebudayaan selalu ada suatu
variasi dalam cara-cara barlaku dan variasi itu yang pada akhirnya dapat menjadi
kebudayaan. Atau mungkin beberapa aspek dari lingkungan akan berubah, dan
Ternyata kalau orang memperhatikan sebagian besar dari adat kita. Cara-cara
manusia bukanlah suatu hal yang timbul sekali atau yang bersifat sederhana. (T.O.
11
internal, dan perubahan juga dapat berasal dari luar kebudayaan atau eksternal.
Perubahan secara internal adalah perubahan yang timbul dari dalam dan dilakukan
oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri dan disebut juga inovasi. Sedangkan
perubahan eksternal merupakan perubahan yang timbul akibat pengaruh dari luar
seorang pakar yang sangat penting dalam sejarah teori antropologi, yaitu
teori baru untuk menganalisis fungsi kebudayaan manusia, yang disebut dengan
―the group and the individual in functional analysis‖ dalam journal of sociology,
jilid 44 (1939), halaman 938-964. Dalam artikel ini Malinowski beranggapan atau
unsur itu terdapat. Selain Malinowski pakar teori fungsionalisme dalam ilmu
9
Takari, Muhammad ―Budaya Musik dan Tari Melayu Sumatera Utara‖ (Medan : USU Press,
2008), hlm.16.
10
Ibid hlm.18
12
Trobiand yang berpusat pada perdagangan kula. Dalam aliran ini ada berbagai
gunanya untuk memuaskan sejumlah hasrat naluri manusia. Karena itu unsur
akan keindahan; unsur ―sistem pengetahuan‖ untuk memuaskan hasrat untuk tahu
(Koentjaraningrat, 2013:88).
11
Ibid hlm.19
13
Religi berasal dari bahasa latin religio, ligare yang berarti mengikat.
E.B.Tylor merumuskan bahwa religi itu adalah kepercayaan akan adanya jiwa.
kerohanian manusia dan yang mempunyai nilai-nilai ethik yang tinggi. Sedangkan
menurut Max Muller (pengikut Kant), religi itu adalah kemampuan batin yang
memungkinkan orang memahami yang tak terbatas terlepas dari pengamatan dan
akal budi. J.Van Baal merumuskan religi itu sebagai ―keseluruhan anggapan yang
benar yang mempunyai hubungan kepada kebenaran yang tidak empiris dan
dapat dikatakan bahwa religi adalah suatu sistim kepercayaan dan upacara-
upacaranya dalam setiap kebudayaan manusia, jadi religi itu bersifat universal
Teori Tylor mengenai asal mula dan inti dari suatu unsur universal seperti
religi atau agama, tegasnya mengapa manusia percaya kepada suatu kekuatan
telah menjadi objek perhatian para ahli pikir sejak lama. Ada bermacam-macam
14
konsep ruh, (2) manusia mengakui adanya berbagai gejala yang tak dapat
dijelaskan dengan akal, (3) keinginan manusia untuk menghadapi berbagai krisis
yang senantiasa dialami manusia dalam daur hidunya, (4) kejadian-kejadian luar
biasa yang dialami manusia di alam sekelilingnya, (5) adanya getaran (yaitu
emosi) berupa rasa kesatuan yang timbul dalam jiwa manusia sebagai warga dari
2005:194-195).
suku bangsa, sesuai dengan kelima sub-unsur pokok yang diajukan oleh
manusia tentang bentuk dunia, alam, alam gaib, hidup, maut dan sebagainya, (3)
sistem ritus dan upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan
15
berpuasa, intoxikasi, bertapa, bersamadi. Acara-acara dan tata urut daripada unur-
unsur tersebut sudah tentu buatan manusia dahulu kala, dan merupakan ciptaan
akal manusia. Apalagi peralatan dari upacara seperti gedung pemujaan (mesjid,
untuk membuat musik suci (orgel, genderang, gong, seruling, dan sebagainya),
semuanya adalah hasil akal manusia, dan karena itu merupakan bagian
simbolis mereka. Hal ini mungkin dijadikan tradisi masyarakat, termasuk oleh
mendapatkan penerimaan sosial atau persetujuan untuk beberapa event- atau ritual
Setiap orang boleh saja berpikir mengenai makna ritual itu menurut
kehendak hatinya, asal saja ritual itu dilaksanakan tanpa cela. Mitos yang
menjelaskan tentang ritus, tidak merupakan inti ritus. Yang diwajibkan ialah ritus,
dan bukan kepercayaan. Karena itu asal usul ritus seharusnya tidak dicari dalam
16
religi. Ritus itu merupakan bagian dari kehidupan sosial kelompok yang
bergairah, tetapi tidak ada seorang pun yang tidak beragama, sebab pelaksanaan
ritual adalah kewajiban sosial. Oleh sebab itu religi itu tidaklah “for the saving of
souls, but for the preservation and welfare of society” (30), suatu pendirian, yang
adalah suatu pertalian antara para anggota persekutuan bersama dan suatu
maret 2016) secara harfiah dikatakan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
tertentu yang bersifat formal, dilakukan dalam waktu tertentu secara berkala,
pada tindakan yang didasari oleh keyakinan religius terhadap kekuasaan atau
kekuatan-kekuatan mistis.
17
ceremony adalah sistem atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau
(1) seni musik (termasuk seni musik tradisional), dan (2) seni kesusteraan. Cabang
kesenian yang tersebut terakhir ini juga termasuk dalam bagian ini karena dapat
irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang dapat menghasilkan irama Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi,
berpangkal pada tubuh. Musik terdiri dari atas suatu peredaran atau feedback atau
Membuat musik sama artinya berdialog dengan tubuh. Jika kita sedang belajar
musik, kita pasti menjadi sadar bahwa gerakan tubuh kita itu bukan gerakan tubuh
kita itu bukan gerakan tubuh kita sehari-hari. Misalnya, ketika kita belajar rebab
18
halnya dengan gerakan tubuh kita pada saat mendengar musik (respon tubuh dan
Untuk menjelaskan musik tersebut kita harus menyadari bahwa musik itu
hidup dalam masyarakat; musik dianggap sebagai cerminan sistem sosial atau
sebaliknya. Ketika kita pertama kali mengenal sebuah musik, biasanya kita
mengamati akustiknya: melodi (lagu), ritme, tempo, warna nada, dan lain-lain.
Dalam tahap ini kita mengamati musik sebagai kejadian akustik saja. Namun
musik menjadi tujuan utama peneliti, akan tetapi hal itu harus dihubungkan
dengan struktur sosial dan unsur-unsur kebudayaan yang lain yang ada di
dalamnya, misalnya masalah politik, seni yang lain. Pendek kata, objek
penelitiannya bukan semata-mata struktur musik itu sendiri; akan tetapi lebih luas
teks dan konteks (Nakagawa, 2000:6). Teks artinya kejadian akustik, sedangkan
konteks adalah suasana, yaitu keadaan yang dibentuk oleh masyarakat pendukung
19
human society and yet they indicate the enormous range of activity in
must also be restated that on this level we arc concerned with analytical
and not folk evaluations—we are searching for answers to the question
of what music docs for andin human society. I should like to propose
20
fungsi musik, masalah menjadi lebih banyak yang terlibat, karena kita
fungsi,musik dilihat dalam arti seluas mungkin. Hal ini juga harus
disajikan kembali bahwa pada tingkat ini kita busur prihatin dengan
21
emosional.Dalam membahas teks lagu, menunjukkan bahwa salah satu fitur yang
luar biasa mereka adalah kenyataan bahwa teks lagu tersebutmenjadi cara "untuk
onal yang tidak dapat diekpresikan, pikiran dan ide ide, korelasi berbagai emosi d
22
sederhana. Ini mencakup estetika baik darisudut pandang dari pencipta dan
contemplator, dan jika itu dianggap menjadi sebagai salah satu fungsi utama dari
musik itu harus dibuktikanuntuk budaya lain dari kita sendiri. Musik dan estetika
yang jelasterkait dalam budaya Barat, serta dalam budaya Arab, India,China,
pertanyaan utama apa, tepatnya, sebuahestetika, dan terutama apakah itu adalah
konsep budaya terikat. Iniadalah pertanyaan penting yang akan dijelaskan pada
Bab 13; pada saat ini,itu harus dibiarkan dalam keraguan, dan itu hanya dapat
sesuatu,kita tidak jelas seperti apa, bagaimana, atau kepada siapa. Musik bukan
23
emosi,atau sesuatu yang mirip dengan emosi, bagi mereka yang memahami idiom-
nya. Itu Fakta bahwa musik bersama sebagai aktivitas manusia oleh semua orang
keberadaannya. Dari semua fungsi dari musik, fungsi komunikasi mungkin paling
6. The function of physical response. It is with some hesitation that this "function"
of music is put forward, for it is questionable whether physicalresponse can
orshould be listed in what is essentially a group of socialfunctions. However, the
fact that music elicits physical response is clearlycounted upon in its use in human
society, though the responses may beshaped by cultural conventions. Possession,
for example, is clearly elicitedin part at least by music functioning in a total
situation, and withoutpossession certain religious ceremonials in certain cultures
arc consideredunsuccessful (see for example, Herskovits 1938b:II, 189). Music
alsoelicits, excites, and channels crowd behavior; it encourages physicalreactions
of the warrior and the hunter; it calls forth the physical responseof the dance,
which may be of prime necessity to the occasion at hand.The productionof
physical response seems clearly to be an importantfunction of music; thequestion
of whether this is primarily a biologicalresponse is probably overridden by the
fact that it is culturally shaped.
fisikdapat atau harus tercantum dalam apa yang pada dasarnya fungsi kelompok
sosial. Namun, faktabahwa musik memunculkan respons fisik jelas dapat dilihat
24
Herskovits 1938: II, 189). Musik juga memunculkan, menggairahkan, dan saluran
balik respon fisikdari tarian, yang mungkin menjadi kebutuhan utama dan
fungsi musik ini lebih dalam dijelaskan dalam bab 10. Lagu-lagu kontrol sosial
kepada anggota masyarakat yang berdosa dan melalui pembentukan langsung dari
tingkah laku apa yang dianggap tepat. Ini juga ditemukan dalam lagu yang
digunakan, misalnya, pada saat upacara inisiasi, ketika anggota muda masyarakat
yangkhusus diperintahkan dalam perilaku yang tepat dan tidak tepat. Lagu protes
dengan norma-norma sosial adalah salah satu fungsi utama dari musik).
25
musik digunakan dalam situasi sosial dan agama, ada sedikit informasi untuk
"(1950:288), dan Burrows memberi komentar bahwa salah satu fungsi lagu dalam
ketika terdapat "frustrasi jangka panjang atau konflik dalam kebutuhan pribadi
atau tuntutan budaya yang diikat dengan adat istiadat masyarakat ", dalam kasus
26
kesesuaian dengan norma sosial , dan memvalidasi lembaga sosial dan ritual
budaya. Dalam arti ini,mungkin, memberikan kontribusi tidak lebih atau tidak
kurang dari aspek lain dari budaya, dan kita mungkin di sini menggunakan fungsi
10. The function of contribution to the integration of society. In a sensewe have anticipated this
function of music in the preceding paragraph, forit is clear that in providing a solidarity point
around which members ofsociety congregate, music docs indeed function to integrate society.
Thisfunction has been commented upon by a number of writers. Nketia,speaking of the Yoruba
musician in Accra, says, "For the Yoruba in Accra,performances of Yoruba music . . . bring both
the satisfaction ofparticipating in something familiar and the assurance of belonging to agroup
sharing in similar values, similar ways of life, a group maintainingsimilar art forms. Music thus
brings a renewal of tribal solidarity"( 1 9 5 8 : 4 3 ) . Elkin remarks that while the varied activities
of the AustralianSongman might bring him admiration, "it would not make a socialinstitution. This
arises from his function as a unifying and integratingfactor in his clan and tribe" (1953:92).
Freeman's remarks (1957)concerning Hawaiian folksong suggest that songs of social protest
mayallow the individual to let off steam and thus to "adjust to social conditionsas they are," or
they "may accomplish social change throughmobilizing group sentiment. In cither case such verses
27
mengantisipasi fungsi ini musik di paragraf sebelumnya, untuk lebih jelas bahwa
milikkelompok , berbagi nilai yang sama, cara yang sama hidup, kelompok
akan membuat lembaga sosial. Ini muncul dari fungsinya sebagai pemersatu dan
28
integratif:The Andaman tari (dengan lagu yang menyertainya). Oleh karena itu
bertindak dalam kesatuan. . .Kenikmatan yang penari terasa menyinari sendiri atas
intens, atau lebih tepatnya berbagi dalam ekspresi kolektif kesenangan, harus dan
Menurut konsep Margaret Kartoni (cultural contact) dalam buku ―musik dan
bentuk, yaitu :
29
dalam hal ini etnosentrisme dapat mempunyai arti positif dan negatif.
peminjaman ciri khusus dari suatu budaya musik. Transfer ciri khusus
tersebut tidak selalu disertai dengan perubahan besar rasa musik, sikap,
atau konsepnya. Dalam hal ini instrumen tersebut tidak harus disertai
dengan konsep lamanya. Ciri khusus juga diadopsi oleh komposer inovatif
dari sumber musik asing dan hal ini merupakan masalah penting dalam
musik.
(dua) atau multietnis. Dua kemungkinan bisa terjadi dalam musik, pertama
saling mencampur unsur –unsur musik yang ada menjadi sintetis baru dan
artistik.
30
asimilasi imigran yang akhirnya diserap oleh masyarakat dominan. Hal ini
sejumlah nada yang tersusun dalam ruang-ruang birama. Namun pandangan ini
memandang sebuah berlian hanya sebagai gabungan dari sejumlah molekul dan
atom saja. Keindahan berlian kini tidak ditanggapi sama sekali. Godaaan dari ilmu
memandang awal dan akhir dari seluruh lagu serta beberapa perhentian sementara
kata lain: dari segi struktur. Pandangan ini mirip dengan seorang yang
memandang sebuah berlian sebagai kristal yang tersusun dari sudut-sudut yang
dipraktekkan disini mengikuti cara yang kedua tadi, ialah berpangkal dari
keseluruhan lagu. hanya dengan cara ini dapat kita temukan kesenian yang
31
menghadap nada-nada yang dibaca dan dibunyikan satu persatu, maka jiwa musik
tidak akan nampak. Hal yang sama berlaku juga untuk paduan suara yang sedang
melatih lagu baru. ―menguasai materi‖ tentu menjadi dasar untuk setiap musik.
Namun tidak cukup. Perlu pula ‗penjiwaan‘. Untuk itu perlu suatu ‗pola‘.
Misalnya, keras lembutnya musik adalah suatu tuntutan umum untuk menghindari
bahwa musik menjadi bosan. Namun, dimana harus keras, dimana harus lembut.
Musik mirip dengan bahasa : terjadinya dalam urutan waktu, di dalam potongan-
sedemikian, hingga nampak teratur atau dalam bahasa ilmu bentuk ‗simetris‘.
Musik ini terdiri dari kalimat musik, (2) potongan lagu yang tidak teratur atau
tidak simetris terdapat juga, meskipun sedikit. Termasuk disini lagu seruan atau
lagu Gregorian, lagu motet atau yang disebut bentuk terbuka. (Prier, 1996 :1)
nampak dalam pengolahan atau susunan semua unsur musik dalam sebuah
komposisi (melodi, irama, harmoni, dan dinamika). Ide ini mempersatukan nada-
sebagai kerangka. Bentuk musik dapat dilihat juga secara praktis sebagai wadah
yang diisi oleh seseorang komponis dan diolah sedemikian hingga menjadi musik
yang hidup. Bentuk musik secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian :
a. Homophony
32
setiap saat menghasilkan salah satu akor yang menentukan juga kombinasi
b. Poliphony
yang artinya ‗bunyi dalam banyak suara‘. Gaya polifon adalah musik yang
sama), suara yang satu dikejar (juga) oleh suara yang mulai sesudahnya,
c. Monophony
Karya musik berupa melodi tanpa dukungan harmoni maupun suara lain
yang kontras/kontrapungtis.
atas, maka penulis membuat pembatasan masalah agar penjelasan tulisan ini lebih
33
Adapun pokok permasalahan yang penulis tentukan di dalam tulisan ini adalah :
Bulan Medan.
pengetahuan musik dan ritual keagamaan di Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan
Pasar 6 Padang Bulan Medan.Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat
1. Manfaat Teoritis
masyarakat saat ini yang membutuhkan ide-ide yang lebih kreatif dalam
berkarya khususnya dalam musik. Bagi Gereja dan Lembaga Agama lainnya,
2. Manfaat Praktis
34
Antropologi.
Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Jemaatnya sebagian besar suku Batak Toba.
bervariasi terutama pada alat musik dan bentuk aransemennya yang menjadi daya
tarik bagi jemaatnya, penulis juga merupakan jemaat Gereja HKBP Pasar 6
namun tidak jemaat menetap (perantauan), sehingga sudah jelas adanya hubungan
langsung dari pada kajian penulis yang sangat mendukung dari lokasi penelitian
tersebut. Dan lokasi penelitian tersebut juga merupakan tempat latihan bagi
kelompok musik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan, Medan. Peneliti juga
35
(Koentjaraningrat, 1973).
memahami fenomena tentang apa yang terjadi dan dialami oleh subjek penelitian
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,pada suatu konteks yang
ada 2 jenis data yang digunakan,yaitu data primer dan data skunder.Data primer
adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui
yang diperoleh dari berbagai buku ilmiah,jurnal, media massa serta internet.
36
orang diantaranya kantor gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan yang
pemberkasan gereja berada di kantor gereja HKBP Pasar 6, yang diwakili oleh
mewawancarai tim musik dan tim ibadah gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan
untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan dan sajian musik yang mereka
Dalam hal ini peneliti merasa kesulitan karena beberapa pendeta menolak untuk
37
mengetahui tentang ibadah dan musik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan.
merekam informasi yang disampaikan oleh informan. Tak hanya itu, penulis juga
mencatat hal-hal penting dalam catatan kecil penulis. Informan yang telah
Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Dalam pengumpulan data ini peneliti
langsung dengan cara melihat langsung sajian musik pertunjukan yang dimainkan
oleh kelompok musik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan dalam mengiringi
kamera foto dan video. Peneliti juga melakukan pengamatan diluar jadwal ibadah
38
Selain data primer, penelitian juga menggunakan data skunder, yaitu data
yang berasal dari kepustakaan seperti buku, artikel, dan media elektronik (media
sosial dan internet) dengan menyebutkan sumbernya. Data dari pustaka yang
digunakan sesuai dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama sekali
yang penulis lakukan adalah melakukan studi kepustakaan yaitu dengan cara
informasi dari skripsi, buku, tesis, artikel, dan jurnal untuk membantu melengkapi
Data-data yang diperoleh dari lapangan ke dalam skripsi ini dicatat dalam
handphone (HP) pada saat wawancara dengan informan. Selain itu, penulis juga
musik di gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, serta respon jemaat dan
39
secara geografis terletak di jalan Jamin Ginting Gang Gereja KM 6.1 Padang
Bulan Bulan Medan. Sebelum melakukan penelitian, penulis sudah pernah dan
sering melihat langsung gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan dan
penampilan (performance) dari tim musik di gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan
Medan. Di tempat penelitian ini kebetulan kantor Tata usaha gereja berada satu
lokasi dengan gereja tau lebih tepatnya di belakang gereja, yang dijaga oleh staff
Tata usaha gereja. Tentu hal ini sangat membantu penulis karena sedikit banyak
memberikan informasi dan menyarankan penulis kepada informan yang tepat dan
mengetahui betul tentang musik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan.
penulis langsung menuju lokasi penelitian pada tanggal 2 Mei 2016. Sebelum
kepada staff Tata usaha gereja. Setelah melapor dan memperkenalkan diri, penulis
memaparkan tujuan penulis dalam hal penelitian tentang musik gereja tersebut.
Lalu mewawancarai staff Tata usaha gereja tersebut yaitu kakak Sendang Bako,
mengenai sejarah dan informasi tentang jemaat gereja HKBP Pasar 6 Padang
Bulan Medan. Namun staff Tata usaha tidak begitu banyak mengetahui tentang
dan tim musik/tim ibadah gereja tersebut. Hari-hari berikutnya penulis mencoba
sibuk. Lalu penulis juga mewawancarai tim musik/tim ibadah gereja, namun di
40
usaha gereja, yang awalnya dikatakan mulai pada jam 7 malam, namun setelah
penulis menunggu beberapa jam, ternyata para tim musik/tim ibadah tak kunjung
datang. Beberapa kali penulis mengalami hal tersebut, hingga akhirnya penulis
meminta kontak para pemain musik dan tim ibadah gereja tersebut. Selain
wawancara penulis juga mengambil foto pada saat tim musik melakukan latihan,
dan segala kegiatan gereja yang berkaitan dengan musik, dan meminta beberapa
BAB II
41
Bulan terletak di pusat kota yang mudah dijangkau dari daerah lain, dan
Letak gereja HKBP Padang Bulan Medan, Ressort Padang Bulan sangat strategis
dan disekitarnya banyak fasilitas umum yang bisa kita jumpai, seperti pusat
perbelanjaan, pusat pendidikan, pusat kesehatan dan sarana lainnya. Padang Bulan
Medan merupakan daerah ramai siang dan malam, mengingat kemacetan sudah
Medan Aceh secara geografis terletak di jalan Jamin Ginting gang Gereja KM 6,1
Daerah padang bulan sebagai tempat HKBP Padang Bulan Medan, Ressort
Padang Bulan dihuni oleh banyak masyarakat yang berlatar belakang multi
budaya dan etnis, multi agama. Dengan kepadatan tingkat penduduk yang tinggi
maka tidak heran jika padang bulan termasuk pusat perpolitikan. Walaupun
seperti itu kita bisa melihat keadaan perpolitikan di padang bulan sangat stabil dan
antar umat beragama yang berlatar belakang multi budaya dan kepercayaan.
Mengingat padang bulan sebagai tempat gereja HKBP Padang Bulan Medan,
42
Karo, Batak Simalungun, Pakpak, suku Jawa, Aceh, Melayu, India, Cina dan
beberapa suku lainya. Namun walaupun dihuni oleh multi budaya dan multi suku
bertempat di padang bulan KM 6,1 didiami oleh mayoritas agama Kristen. Hal ini
bisa kita lihat melalui keberadaan beberapa rumah ibadah. Selain gereja HKBP
Padang Bulan Medan, Ressort Padang Bulan, disekitarnya bisa kita jumpai gereja
Katolik santo Petrus, gereja Batak Karo protestan (GBKP), Gereja Kristen
Jumlah jemaat Gereja HKBP Pasar 6 Padang bulan pada tahun 2013 yaitu
sebanyak 760 KK (kepala kelurga)/ 4055 orang, dan tidak banyak mengalami
perubahan data hingga sekarang. Keadaan umum jemaat HKBP Padang Bulan
Medan menyebar, hal ini bisa kita lihat melalui tempat tinggal para jemaat HKBP
Padang Bulan tersebar dalam daerah yang sangat luas. Jemaat HKBP Padang
Bulan Medan menyebar mulai dari pringgan, ke jalan Jamin Ginting, Jalan
Ngumban surbakti, ke Jalan A.H. Nasution bahkan ke Johor. Hal ini menunjukkan
bahwa jemaat HKBP Padang Bulan menyebar tidak tinggal dalam satu kelompok
tertentu. Hal ini juga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan perumahan yang
43
Surbakti, Jl.Pasar 7
syuhada
Tabel 1 : Wilayah Penyebaran Jemaat Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
Sumber : Olahan data penulis dari database Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan
Medan
Jemaat HKBP Padang Bulan mayoritas tamat dari perguruan tinggi, dan
kita bisa melihat dari data base puluhan orang jemaat telah menyandang gelar
magister. Walaupun disamping itu masih banyak jemaat yang hanya memiliki
pendidikan formal hanya SMA atau sederajat, bahkan masih ada yang dibawah
oleh jemaat berekonomi menengah. Berdasarkan data base sekitar 50% bekerja
44
jemaat masih ada yang bertani walaupun hanya beberapa orang saja dan
kemungkinan sebagai mata pencaharian sampingan atau tambahan. Kita juga bisa
melihat dari data base jemaat kira kira 40% jemaat ekonomi menengah keatas dan
Sektor/ Pekerjaan
I 26 135 1 1 7 10
II 20 43 1 1 1 4
III 14 43 0 2 0 6
IV 54 105 4 4 10 7
V 42 98 2 4 0 6
VI 9 57 3 0 0 4
VII 13 71 1 0 1 9
VIII 6 16 1 1 2 1
IX 15 47 1 0 0 1
X 31 48 0 1 0 2
XI 41 93 1 2 5 7
XII 11 94 1 0 2 10
45
pegawai negeri, pegawai swasta, TNI, Polri, petani, wiraswasta atau pedagang
database profesi jemaat HKBP Padang Bulan didominasi oleh wiraswasta dan
Sektor/wilayah Suku
I 318 45 2 3 0 0
II 218 10 5 7 0 7
III 255 4 3 0 1 0
IV 584 8 4 2 0 0
V 483 0 1 1 0 0
VI 173 0 0 0 0 0
VII 195 0 0 0 0 0
VIII 67 7 0 0 0 0
IX 118 3 1 1 0 1
X 179 3 0 2 0 0
XI 289 1 5 0 0 0
XII 227 18 0 0 0 0
Jumlah 3106 99 21 17 1 8
46
Adapun gereja HKBP Padang Bulan Medan Ressort Padang Bulan Medan
adalah pertama dibangun diatas sebidang tanah milik sintua J. Tumanggor yaitu
seorang guru huria angkatan yang pertama dan sekaligus sebagai tokoh yang
Bulan. Letak tanah sebagai tempat HKBP Padang Bulan Medan resort Padang
Bulan yang beralamat di jalan Jamin Ginting gang Gereja sekarang pertama
adalah sebagai hak pakai. Yang ketika itu diberikan oleh sintua J. Tumanggor
karena tidak ada tempat peribadahan. Pada awalnya tanah tempat bedirinya
gedung gereja HKBP Padang Bulan Medan resort Padang Bulan adalah sawah
dan sekitarnya juga persawahan yang terletak sekitar 100M dari jalan Jamin
Ginting sehingga harus ditimbun supaya ketika musim hujan air tidak tergenang
SMP HKBP Padang Bulan Medan. Pada tahun sekitar 1953 para jemaat
karena saat itu hujan dan angin kencang merobohkan bagunan gereja yang masih
sangat sederhana sehingga uang tersebut tidak jadi diberikan kepada sintua
ibadah yang rusak disaat itu.Karena ada beberapa hal sintua sintua J.Tumanggor
pindah huria dan membentuk gereja GKPI yang sekarang menjadi GKPI Pamen
47
tempat gereja HKBP Padang Bulan menjadi alot. Karena surat tanah masih
dipegang oleh sintua J.Tumanggor dan belum ada proses dan pelaksanaan bahwa
tanah itu dibeli dari sintua J.Tumanggor. Dan beberapa kali para sintua meminta
surat tanah maka tanah yang menjadi lokasi gereja HKBP Padang Bulan sintua
J.Tumanggor menolaknya dan mengatakan bahwa tanah itu tetap hak miliknya
dan memang belum ada pembicaraan sebelumnya tentang jual beli sebidang tanah
Sitanggang melakukan perehapan asbes, maka ada seorang anak dari sintua
supaya surat tanah itu diperjelas kepada orang tuanya yaitu sintua J.Tumanggor.
mengingat sintua J.Tumanggor sudah tua dan jika hal itu berlarut ke generasi
muda maka akan semakin rumit. Maka mulai saat itu ada keseriusan yang lebih
untuk meminta surat tanah sintua J. Tumanggor yang menjadi lokasi gereja. Maka
sintua J. Sitanggang yang saat itu sebagai guru huria angkatan beserta dengan
sintua J. Tumanggor (bukan pemilik tanah) yang saat itu sebagai sekretaris gereja
48
Bulan Medan).
pesta makan bersama beserta para jemaat dan para undangan, sesuai dengan
digereja saja dan dia akan bersedia hadir. Sintua J.Tumanggor (pemilik tanah)
juga menginginkan supaya dua orang sebagai peyumbang dana ke gereja HKBP
Padang Bulan pada masa kepemimpinannya sebagai guru huria angkatan di gereja
HKBP Padang Bulan juga di undang karena menurut penuturannya masih ada
utang yang belum terlunasi kepada kedua vigur penyumbang dana termasuk
penyediaan Asbes dan podium disaat itu Prof. Apul panggaben manyumbang
Namun karena disaat akan diadakannya pesta kedua vigur penyumbang dana
tersebut pergi kejakarta maka hal urusan tanah hanya urusan sintua J.Tumanggor
(pemilik tanah). Dan saat itu diberikan sebuah cendera mata sebagai penghargaan
dan uang sebesar 500 Ribu rupiah sebagai penghargaan atas pemberian lahan
untuk lahan gereja. Setelah itu pihak gereja HKBP Padang Bulan yang diwakili
pergantian nama surat tanah yang menjadi lokasi gereja, di kantor kelurahan.
Maka tanah yang menjadi tempat gereja HKBP Padang Bulan sah menjadi hak
milik HKBP Padang Bulan Medan. Yang kini telah disertipikatkan. Setalah tahun
pengadaan tanah tambahan sebagai wilayah gereja maka hasil dari jubileum tanah
49
tempat gereja HKBP Padang Bulan kini telah memiliki sertifikat hak milik.
Tentang jalan dari Jamin Ginting menuju gereja yang memiliki panjang sekitar
100M x 2 M adalah dibeli sekitar tahun 1951 supaya ada jalan para jemaat untuk
datang beribadah ke gereja HKBP Padang bulan Medan (tim sejarah gereja HKBP
50
51
parmingguon yang dibentuk Tuhan melalui gereja HKBP Padang Bulan Medan
telah nyata melalui banyaknya pos parmingguon yang telah menjadi huria nagok
bahkan telah menjadi resort. Hal ini menunjukkan kesediaan jemaat dan
kekristenan di tengah-tengah dunia ini, pada hususnya di kota medan atau Padang
Bulan sekitarnya.
sebagai sebuah huria HKBP Padang Bulan Medan disaat ini membentuk atau
pelayanan dalam bidang Koinonia, Marturia dan Diakonia adalah sebagai berikut:
yang sehati, sepikir, dan seperasaan yang mencakup seksi sekolah minggu, seksi
remaja, seksi pemuda, seksi perempuan, dan seksi bapak. ( Tata dasar dan tata
Padang Bulan dan satu lagi di sector I. Pelayanan dilakukan sangat baik
52
yang bisa kita banggakan dalam pelayan mereka di tahun 2013 seperti:
Paskah Sikola Minggu, di bulan April 2013, Natal Sikola Minggu, dan lain-
lain.
peribadahan minggu pagi adapun nyanyian yang dipakai yaitu dari buku
kidung jemaat. Dalam ibadah minggu pagi diusahakan hanya satu atau dua
koor saja karena mengingat jarak waktu yang sangat singkat antara ibadah
minggu pagi dan ibadah minggu siang. Dan warta jemaat yang akan
untuk berperan aktif dalam pelayanan ibadah malam atau dengan memakai
muda. Adapun nyanyian yang dipakai dalam ibadah malam adalah dari
buku Kidung Jemaat, Yamuger dan dari BLP (Buku Lagu Pujian dan Buku
Lagu Perkantas). Dalam ibadah ini para remaja dan naposo bulung
53
dan lancar. Dan para guru sekolah minggu sangat rajin dalam mengikuti
sermon guru sekolah minggu yang dilaksanakan pada hari jumat malam
ini bisa terlihat dengan keaktifan mereka dalam melayani di dalam ibadah
f. Kategorial ama(Ayah).
Pelayanan dalam kategorial ama berjalan dengan baik dan di gereja HKBP
dengan baik.
g. Kategorial Ina(ibu).
Pelayanan kategorial ina berjalan dengan baik dimana ada tida punguan
ina di HKBP Padang Bulan Medan yaitu: punguan Ina P. Kamis, Ina
Hanna, Ina Ester, dohot Ina Sektor(kumpulan). Selain latihan koor setiap
minggu juga diadakan PHD setiap minggu kepada punguan ina dan
Hal ini masih berjalan biasa biasa saja dan kerukunan antar umat
54
jemaat dan masyarakat, yang mencakup seksi pekabaran injil dan seksi musik.
(Tata dasar dan tata laksana HKBP 2002 setelah amandemen kedua).
a. Sermon12 Huria. Berjalan dengan baik yang dilakukan pada hari jumat
b. Sermon Calon Sintua. Dilakukan sermon khusus kepada para calaon sintua
huria di HKBP Padang Bulan dan berjalan dengan baik setiap hari jumat
marturia.
12
Kegiatan pendalaman alkitab dan persiapan ibadah secara teratur setiap minggu (Tata dasar dan
tata laksana HKBP 2002 setelah amandemen kedua).
55
seksi pendidikan, seksi kesehatan, dan seksi kemasyarakatan. ( Tata dasar dan tata
Ketua dewan Diakonia adalah St.S.H. Siregar, SE. Dibantu oleh beberapa
Kesehatan dan Sosial. Pelayanan diakonia selama ini masih banyak di bidang
sosial. Dalam bidang diakonia gereja HKBP Padang bulan memiliki sekolah yaitu
HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, bahwa sejarah musik gereja HKBP secara
umum sama semua. Dan beberapa pengurus gereja tidak begitu mengetahui
tentang sejarah musik gereja tersebut, bahkan ada yang tidak mengetahui sama
sekali. Dari semua informan hampir semua mengatakan bahwa sejarah musik di
gereja HKBP secara umum sama semua dan bahkan hampir persis, hal tersebut
dikarenakan gereja HKBP adalah gereja suku yang menjadi satu kesatuan dan
tidak dapat dipisahkan, terutama dalam aturan dan peraturan segala hal yang
menyangkut tentang gereja termasuk dalam hal musik, hanya saja dalam
56
terutama sejarah musik gereja dunia (dalam hal ini sejarah musik dalam alkitab)
dan sejarah musik tradisional Batak Toba, dimana hal ini terjadi pada semua
gereja HKBP di hampir semua wilayah 14. Oleh karena itu penulis akan
memaparkan tentang sejarah musik gereja dari alkitab, sejarah musik HKBP, dan
sejarah musik tradisional Batak Toba yang sangat erat kaitannya dengan musik
gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Namun hampir semua informan tidak
lengkap, dan bahkan menyuruh penulis mencarinya dalam buku dan internet.
Akhirnya penulis mencari dari beberapa buku, dan berhasil merangkumnya dalam
oleh para pengikut Kristus atau Gereja ketika persekutuan beriman ini menyadari
atau liturgi. Istilah ini mengacu pada tatanan bunyi dengan melodi tertentu tanpa
teks atau sesuai dengan bentuk teks yang mengungkapkan baik isi hati umat
beriman maupun ajaran dan iman Gereja. Musik ini dapat dihasilkan dengan
iman yang diajarkan dan dihayati oleh umat beriman maka musik gereja memiliki
kekhasan dibandingkan dengan musik dari umat yang beragama lain meskipun
13
Wawancara dengan St.P.R.Sianipar
14
Wawancara dengn Pdt.Jusuf Turnip, Pdt.Antoni Manurung, St.P.R.Sianipar
57
Musik gereja pada umumnya adalah salah satu bentuk dari musik-religus atau
tema rohani. Musik atau lagu rohani ini dimiliki umat agama manapun. Bahkan
ada tema musik-rohani yang umum diterima oleh umat manapun karena bersifat
diterima oleh orang beriman dari berbagai agama. Ketika suatu musik/lagu rohani
musik/lagu yang khas misalnya lagu-rohani khas Yahudi atau khas Hindu dan
Budha atau khas Kristen dan Islam. Musik-rohani itu jadi khas Kristiani bila
mengungkapkan keyakinan iman akan Kristus Tuhan dan Penyelamat atau akan
Tritunggal Mahakudus serta pokok iman lain yang diyakini orang Kristiani. Itulah
sendiri, musik-rohani dalam arti sempit berarti segala macam musik/lagu yang
suci‖ (musica sacra) yang pernah dipakai oleh Gereja Katolik dalam arti segala
macam musik-rohani atau musik-gereja yang digubah khusus untuk ibadat atau
58
gereja15.(https://hyasintasalang.wordpress.com/2014/05/05/musik-liturgis/diakses
melodi), dapat dilagukan dengan suara dan bunyi alat-alat musik sebagai
pengiring. Baik teks maupun musik dengan melodinya yang secara khas
apa yang dilakukan Allah (karya agung Allah yang menyelamatkan) dan
pandangan gereja tentang musik sebagai bagian utuh dari perayaan liturgi dan
bukan sebagai suatu unsur luar yang dicopot dan dimasukkan ke dalam perayaan
liturgis seakan-akan suatu barang asing atau hal lain dari liturgi lalu diletakkan di
itu merupakan doa dan bukan sekedar suatu ekspresi seni yang jadi bahan
persyaratan seni musik/nyanyian pada umumnya, namun lebih dari itu musik-
15
Tulisan ini pernah dimuat sebagai artikel dalam Majalah Bulanan Kristiani INSPIRASI, Lentera
Yang Membebaskan, No 24, Tahun II Agustus 2006, hlm 27-29.
59
(budi, perasaan-hati, mata, telinga, suara, tangan atau kaki dan lain-lain).
Sekaligus demi harmoni dituntut kurban untuk meninggalkan diri sendiri dan
menyesuaikan diri dengan orang lain, dengan tempat, dengan situasi, dengan
memang cocok dengan hakekat dari liturgi sebagai perayaan bersama yang
keselamatan manusia, bukan hanya demi diri sendiri). Oleh karena itu gereja
mewarisi pandangan bahwa orang yang menyanyi dengan baik sebenarnya berdoa
dua kali (si bene cantat bis orat). Sekali lagi, nilai yang tinggi itu tercapai kalau
ada kurban dengan meninggalkan diri sendiri dan bersatu dengan yang lain
kita semua sebagai peraya untuk mengarahkan seluruh diri kepada inti
misteri yang dirayakan dalam liturgi yaitu kepada Tuhan sendiri sebagai
sumber segala karya seni. Oleh karena itu cara-cara yang mengalihkan perhatian
kita kepada hal lain atau kepada tokoh tertentu perlu diwaspadai. Bisa saja kita
memilih seorang artis sebagai pemazmur atau penyanyi solo tetapi ketika ia
yang bagus lebih merupakan bagian dari suatu acara panggung pertunjukan.
Demikian juga pembawa homili yang memilih dan membawakan lagu yang
sedang populer di tengah atau di akhir homili (karena ada kaitan dengan tema
60
dipertimbangkan apakah hal seperti itu punya fungsi atau makna liturgis. Padahal
ketika imam menyanyikan Prefasi atau Kisah Institusi dalam Doa Syukur Agung
dengan suara yang bagus tidak diberi aplaus.Pertimbangan yang sama dapat kita
pakai untuk menilai kebiasaan koor menyanyikan semua lagu selama perayaan
liturgis kalau dapat membantu semua peraya yang lain untuk menyanyi
menyanyi. Kalau dari awal sampai akhir semua nyanyian dibawakan hanya oleh
maknanya sebagai musik/nyanyian liturgis. Perlu ada suatu pembagian yang lebih
dengan nihil obstat dan imprimatur pimpinan gereja, dipandang sebagai musik-
liturgis. Tentu melewati proses seleksi yang dibuat oleh orang-orang yang punya
Kesempatan terbuka bagi para komponis untuk mencipta lagu-lagu bagu yang
lebih sesuai dengan rasa seni musik orang setempat, namun untuk dipakai sebagai
pesetujuan resmi untuk dipakai dalam perayaan liturgi. Patut kita puji inisiatip-
inisiatip untuk mencipta dan menemukan lagu-lagu baru yang lebih seusai dengan
budaya setempat dan kebutuhan liturgis, misalanya dalam misa dengan ―lagu-lagu
61
nyanyian-nyanyian baru itu tanpa peduli pada proses untuk ―menjadi milik
besama‖ dari gereja, apalagi kalau yang jadi patokan utama adalah rasa suka,
kita memilih musik/nyanyian tertentu untuk perayaan liturgi karena sudah bosan
dengan yang lama padahal yang baru itu belum tentu memenuhi persyaratan
liturgis. Ini tantangan buat kita: merasa bosan dengan musik/nyanyian liturgis
karena terus menerus menyanyikan yang sama (lama) atau merasa tidak tertarik,
tidak suka, tidak tersentuh, tidak tergerak. Kita cendrung tersentuh dengan yang
baru. Maka serta merta kita mencari dan membawakan musik/nyanyian baru
dalam liturgi, tetapi tanpa pertimbangan atau seleksi. Dengan demikian dapat
memenuhi persyaratan untuk perayaan liturgis.Jadi bukan soal utama suka atau
tidak suka, menarik atau tidak menarik, menyentuh atau tidak menyentuh, baru
atau lama tetapi apakah telah menjadi ―milik bersama‖ dari gereja karena
sebagai ―milik bersama‖ bukan hanya karena telah dimasukkan ke dalam buku
nyanyian resmi tetapi juga karena dilatih bersama, dinyanyikan bersama dan
diterima atau diakui oleh gereja sebagai miliknya, milik persekutuan demi
sejarah penyusunan buku). Perlu ada proses menjadikan musik-liturgis itu sebagai
62
hati, nyanyian yang mempengaruhi seluruh pribadi peraya. Jadi ada proses
meninggalkan diri sendiri (rasa dan keinginan pribadi atau kelompok khusus) lalu
menerima yang umum dan menjadikannya bagian atau milik pribadi demi
kepentingan umum. Ini sebuah proses yang tidak gampang, karena yang menjadi
liturgis (yang umum). Kepentingan pribadi lebih menonjol dari pada kepentingan
juga mesti berfungsi liturgis dalam arti baik teks maupun lagunya sesuai dengan
unsur atau tindak liturgis dalam keseluruhan tata perayaan liturgis. Maka kita
dapati nyanyian yang cocok untuk liturgi pembaptisan tetapi tidak sesuai untuk
liturgi pernikahan. Nyanyian-liturgis untuk Ekaristi juga mesti sesuai dengan teks
tertentu dari liturgi Ekaristi. Sebuah lagu pembuka tentu tidak cocok untuk
keindahan lagu tak ada cacat. Dalam hal ini tempat liturgis lagu pembuka itu tidak
cocok atau nyanyian itu tidak mempunyai fungsi liturgis karena dinyanyikan pada
saat ―kudus kudus‖.Perlu diketahui juga teks-teks liturgis mana saja yang dapat
Kami, Anak Domba Allah). Nyanyian ini disebut ordinarium. Ada juga teks-teks
63
bersangkutan dan disebut proprium (Antifon Pembuka atau Lagu Pembuka untuk
mendengarkan pemakluman Injil, Antifon Komuni atau Lagu Komuni selama atau
kembali). Teks-teks ini sangat kaya dan berhubungan erat dengan tindakan
dalam perayaan liturgi. Suatu hal yang patut dipuji adalah kebiasan menyanyikan
Mazmur Tanggapan dan Alleluia-Bait Pengantar Injil dengan teks yang bervariasi
sesuai dengan hari atau pestanya. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah lagu
yang sesuai dengan teks-teks antifon (Pembuka dan Komuni) yang sebenarnya
sangat kaya dan bervariasi serta biblis.Dalam hubungan dengan teks-teks liturgi,
terutama yang harus atau boleh dinyanyikan, diharapkan agar susunannya tepat
serta mudah dan indah kalau dinyanyikan. Dalam hal ini lagu melayani teks dan
lagu Bapa Kami Filipina, demi penyesuaian dengan melodinya diubahlah rumusan
sebenarnya mengubah iman kita akan surga, bahwa di surga dan di bumi
kehendak Tuhan tidak selalu terjadi. Padahal kita percaya bahwa kehendak Tuhan
64
yang suka melawan kehendak Tuhan, maka kita mohon agar kehendak Tuhan
diperhatikan, maka ketepatan dan kebenaran teks-teks liturgis juga dapat lebih
Alat-alat musik yang disebutkan dalam Alkitab dibuat dari kayu yang
bagus, kulit binatang yang diregangkan, logam, tanduk, dan tulang. Ada juga yang
dilapisi gading. Senar dibuat dari serat tumbuhan atau usus binatang. Meskipun
alat-alat musik kuno itu hampir tidak ada lagi sekarang, gambar-gambarnya masih
ada. Alat musik pada zaman Alkitab bisa dibagi menjadi tiga kategori dasar: alat
musik bersenar, misalnya harpa, lira (1), dan kecapi (2); alat musik
tiup, misalnya tanduk, atau syofar (3), trompet (4), dan seruling yang disukai
banyak orang (5); alat musik perkusi, misalnya rebana (6), kelentung (7), simbal
(8), dan giring-giring (9). Para pemain musik menggunakan alat-alat ini untuk
mengiringi nyanyian yang puitis dan tarian yang bersemangat. (1 Samuel 18:6,7)
Yang terpenting, mereka menggunakannya dalam ibadat kepada Allah yang telah
65
kelompok alat musik. Alat Musik Bersenar Harpa dan lira adalah alat musik
yang ringan dan mudah dibawa, dan memiliki senar-senar yang direntangkan pada
bingkai kayu. Daud memainkan sebuah alat musik bersenar untuk menenangkan
jiwa Raja Saul yang resah. (1 Samuel 16:23) Alat-alat ini digunakan dalam
orkestra pada penahbisan bait Salomo dan pada acara lain yang menggembirakan,
bunyi. Getaran senarnya menghasilkan nada-nada merdu yang mirip dengan gitar
klasik. Senarnya terbuat dari serat sayuran atau usus binatang yang dipintal. Alat
Musik Tiup Alat musik jenis ini sering disebutkan dalam Alkitab. Salah satu
yang paling kuno adalah tanduk, yang dikenal sebagai syofar, yang digunakan
orang Yahudi. Tanduk domba jantan yang dibuat berongga ini menghasilkan
bunyi yang nyaring dan tajam. Bangsa Israel menggunakan syofar untuk
3:27; 7:22). Alat musik tiup lainnya adalah trompet dari logam. Sebuah dokumen
Musa membuat dua trompet dari perak untuk digunakan di tabernakel. (Bilangan
5:12, 13) Para perajin membuat trompet yang panjangnya berbeda-beda. Ada yang
panjangnya lebih dari 91 sentimeter, dari bagian yang ditiup sampai ujungnya
66
keluarga, pesta, dan pernikahan. (1 Raja 1:40; Yesaya 30:29) Bunyi seruling yang
dramatis juga terdengar pada pemakaman, karena alat ini dimainkan sebagai
bagian dari ritual perkabungan (Matius 9:23). Sewaktu bangsa Israel mengadakan
perayaan, ada beragam alat musik perkusi yang digunakan. Bunyinya yang
dari kulit binatang yang diregangkan pada bingkai kayu bundar, menghasilkan
bunyi seperti gendang saat sang pemain atau penari menabuhnya dengan tangan.
gemerincing yang berirama. Alat musik perkusi lainnya disebut kelentung. Alat
ini berupa kerincingan dalam bingkai logam berbentuk oval yang ada
dencing yang tajam dan nyaring. Simbal dari perunggu menghasilkan bunyi yang
lebih tajam. Ada dua ukuran piringan simbal. Piringan simbal yang besar
dimainkan dengan cara saling dibenturkan, sedangkan yang lebih kecil dimainkan
berbeda―Mazmur 150:5‖(http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200003137diakses
67
'Ulama dan Muhammadiyah. Saat ini, HKBP memiliki jemaat sekitar 4.5 juta
negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, dan di
negara bagian Colorado. Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi
Anak, dan Roh kudus yang dipanggil dari dalam dunia, dihimpun dan dikuduskan
menjadi gereja, serta diutus ke dalam dunia memberitakan injil Allah dalam Yesus
Kristus menjadi berkat bagi dunia, bagian dari gereja yang esa, kudus dan am.
HKBP berdiri sejak 7 oktober 1861 di tanah Batak sebagai buah pemberitaan injil
dan dalam perjalanan sejarah HKBP telah berkembang ke seluruh tanah Batak,
Indonesia, dan dunia. HKBP selalu mempersembahkan dirinya menjadi alat Allah
iman, kasih, dan pengharapan. Dalam ketaatan melaksanakan misi Allah ini
dan berkorban. (Tata dasar dan tata laksana HKBP 2002 setelah amandemen kedua).
kota Tarutung, ibu kota kabupaten tersebut. Pearaja merupakan sebuah desa yang
terletak di sepanjang jalan menuju kota Sibolga (ibu kota Kabupaten Tapanuli
68
berada dalam area lebih kurang 20 hektare. Di kompleks ini juga Ephorus /uskup)
ajaran Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia (
Liturgi HKBP berasal dari Kerajaan Prosia, Jerman. Pada waktu itu (abad
umum hanya ada dua aliran Gereja yang ada, yakni Lutheran dan Calvinis.
Keyakinan Kaisar yang memerintah Jerman waktu itu adalah apabila agama
bersatu (dan hanya satu), maka negara akan menjadi kuat, dan apabila negara
kuat, berarti kekuasaan Kaisar juga kuat. Karena itu negara berkepentingan untuk
menyatukan berbagai denominasi yang ada di Jerman pada waktu itu, dan salah
satu caranya adalah menyatukan tata ibadah yang ada agar menjadi sama di
seluruh Jerman. Proses penyatuan ini juga memakan waktu bertahun-tahun dan
akhirnya diputuskan untuk menggunakan tata ibadah yang adalah gabungan dari
tradisi Lutheran dan Calvinis.Versi tata ibadah yang di pakai sekarang adalah
penggabungan kedua tradisi tersebut (dikenal juga sebagai Tata Ibadah Union),
HKBP sendiri telah beberapa kali mengalami perubahan. Agenda pertama yang
dipakai dicetak pada tahun 1894. Agenda yang dipakai pendeta non-Batak
69
Guru Huria tidak memiliki Votum karena dianggap kurang pantas untuk
mengucapkan kata-kata tersebut. Tahun 1907, Agenda dicetak ulang tetapi tidak
memiliki perubahan yang signifikan. Pada tahun 1918 Agenda disamakan, dan
Agenda (atau Tata Ibadah HKBP) adalah sebuah buku kumpulan tata
menunjukkan sebuah daftar tentang hal-hal yang akan dikerjakan; kemudian kata
―Kirchenagende‖, yaitu sebuah buku kumpulan tata ibadah yang dipakai oleh
gereja, antara lain: kebaktian minggu biasa, kebaktian dengan perjamuan kudus,
mengenang para orang mati), dan lain-lain.Kumpulan Tata Ibadah HKBP pun
dikenal dengan nama ―Agende‖ (dulu) atau ―Agenda‖ (kini) sesuai dengan
16
Tidak banyak keterangan yang bisa diberikan mengenai perbedaan tata ibadah-tata ibadah ini.
Mungkin yang paling jelas adalah perbedaan letak persembahan. Persembahan tadinya diberikan
sesudah kotbah namun kemudian ditambahkan dengan sebelum kotbah karena alasan kepraktisan.
Persembahan yang diberikan tiga kali akan terlihat merepotkan apabila diberikan pada satu
kesempatan saja. Akhirnya kesempatan untuk memberikan persembahan ditambahkan juga pada
waktu sebelum kotbah (https://dongants.wordpress.com/2010/04/18/mengenal-liturgi-tata-ibadah-
hkbp/).
17
Disampaikan pada sebuah seminar liturgi di HKBP Tanjung Priuk, 2005
70
digunakan pada masa peperangan dan tiupan terompet digunakan sebagai adanya
tanda bulan baru, tahun Yobel, gerakan militer, upacara sipil, penobatan raja, puji-
pujian, serta penyembahan. Pada dasarnya alat musik ini dibuat bukan untuk
71
alat musik seperti:trumpet, saksofon alto, saksofon tenor, trombon, dan Bariton.
gereja.Pengetahuan tentang alat-alat musik organ dan brass sama sekali masih
baru bagi masyarakat Batak Toba, demikian juga tentang musik gereja
yangbertangga nada diatonik. Instrumen musik brass yang pertama hanya terdiri
mengingat saat itu belum ada warga jemaaat Batak Toba yang
penjajahan berakhir tahun 1943, para zending Jerman juga meninggalkan Tanah
Batak, namun aktivitas kerohanian tetap berjalan. Para Pendeta yang telah diajar
berperang, seperti saat pemberangkatan tentara yang hendak berperang. Dan alat
musik yang digunakan bukan milik gereja melainkan milik tentara Jepang yang
72
Gereja HKBP.
2. Organ
Menjelang akhir abad 18 mutu musik organ dalam ibadat tidak lagi seperti
tahun 1750-an. Jabatan organis merupakan suatu tugas sampingan dan sering
dipegang oleh orang pensiunan. Maka komposisi organ pun menurun. Dalam
ibadat selama abad 19 permainan organ terbatas pada iringan nyanyian Gregorian
dalam Katolik. Perkembangan organ Gereja pada awal abad 19 pun mengalami
penurunan drastis dan hampir hilang, dibandingkan dengan piano yang mengalami
Buku Ende merupakan salah satu dari banyaknya kumpulan buku nyanyian
rohani. Buku Ende merupakan kumpulan nyanyian yang dipakai dan diakui gereja
HKBP selain daripada Kidung jemaat. Buku Ende adalah sebuah buku yang berisi
lagu-lagu pujian dalam bahasa Batak yang dipakai di dalam kebaktian gereja
Kristen Batak di Indonesia. Buku ini disusun dan sekarang diterbitkan oleh
Percetakan HKBP di Pematang Siantar, Indonesia. Jumlah lagu dalam buku ini
adalah 556 lagu. Untuk cetakan yang baru, Buku Ende telah dilengkapi dengan
tambahan 308 lagu (BE-557 s/d BE-864) yang disebut dengan "Buku Ende
2016).
20
Ibid.
73
oleh Yayasan Musik Gerejadi Indonesia. Penerbitan perdana pada tahun 1986
oleh Badan Penerbit Kristen (BPK) Gunung Mulia. Jumlah lagu dalam buku ini
adalah 478.
Ada kurang lebih tiga puluh orang penggubah lagu dan penulis syair lagu
Indonesia yang dapat ditemukan namanya dalam buku Kidung Jemaat terbitan
Yamuger pada tahun 1985. Beberapa di antaranya adalah: Ayub B.E. Polii, A.E.
Wairata, A. Simanjuntak, A. Soetanta, S.J., Ben Silangit, F.E. Lango, J.T. Silangit
dan Subronto Kusumo Atmojo. Karya-karya mereka selain ditulis dalam tangga
nada diatonis Barat, ada juga yang digubah berdasarkan sistem tangga
nada pentatonik, misalnya slendro dan pelog, serta dapat ditemukan pada lagu-
Selain itu, dalam sebagian lagu baru gubahan para komponis Indonesia ini,
tahun 1999 Yamuger menerbitkan sebuah buku suplemen baru yaitu "Pelengkap
74
buah lagu yang ada merupakan komposisi baru gubahan para komponis
Indonesia21.
berkantor pusat di Jakarta. Yayasan ini didirikan tanggal 11 Februari 1967 oleh
Dr. Alfred Simanjuntak, Lauw Kian Joe ( J. L. Aulia ), Kiem Tan Swan(
2.4.3. Sejarah Musik Tradisional Batak Toba (Batak Toba sebagai Jemaat
Gereja HKBP)
gereja Kristen yang jemaatnya sebagian besar dari suku Batak etnis Toba. Gereja-
gereja itu umumnya dimulai di wilayah Provinsi Sumatera Utara, tetapi ada pula
yang dibentuk oleh orang-orang Suku Batak Toba yang merantau keluar kampung
21
Rama Listya , Agastya "Kontekstualisasi Musik Gerejawi : Sebuah Keniscayaan".‖ Skripsi
Sarjana, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2010).
22
Ibid.
75
musik dapat dilihat dari dua konteks kegunaan, yakni : (1) kegiatan musik yang
pertunjukan musik yang dilakukan dalam konteks adat dan ritual keagamaan.
nyanyian atau permainan alat-alat musik tunggal. Adapun jenis kegiatan musik
(sejenis suling bambu), saga-saga (genggong bambu), sidideng (sejenis rebab dua
senar), tanggetang (zither bambu), talatoit (suling bambu yang memiliki satu
lubang hembusan dengan sisi kanan dan kiri terbuka), dan hasapi (alat petik dua
musikal yang digunakan di dalam konteks seremonial adat dan ritual keagamaan,
di masyarakat Batak Toba dikenal dengan sebutan gondang. Hal ini terungkap
dalam sebuah falsafi tradisional masyarakat Batak Toba yang menyatakan bahwa
gondang merupakan ―alat utama‖ untuk mencapai hubungan antara manusia dan
76
Ensambel musik pada masyarakat Batak Toba merupakan hal yang sangat
pun, baik dalam kegiatan adat maupun dalam kegiatan adat maupun dalam
Toba terdapat dua jenis ensambel musik yang penting, yang gondang hasapi dan
gondang sabangunan. Kedua ensambel musik selalu bagian dari aktivitas upacara
ritual dan adat. Mereka pada umumnya mengiringi tarian sosial (tor-tor). Di
dalam melakukan tarian bersama atau manortor, salah seorang penari biasanya
sebuah repertoar, tempo komposisi, upacara atau bagian dari satu rangkaian
upacara. Lebih dari itu, bagi kelompok masyarakat Batak Toba (misalnya
dengan musik gondang. Walaupun secara fisik tortor merupakan tarian, namun
media komunikasi, dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara
partisipan upacara. Seni tari Batak pada zaman dahulu merupakan sarana utama
77
gembira seperti sehabis panen, perkawinan, yang waktu itu masih bernapaskan
(dengan perangkat musik yang lengkap), erat hubungannya dengan pemujaan para
Dewa dan roh-roh nenek moyang (leluhur) pada zaman dahulu. Tetapi itu dapat
berkat dari gondang sabangunan. Dalam pelaksanaan tarian tersebut salah seorang
dari hasuhutan (yang mempunyai hajat akan meminta permintaan kepada penabuh
gondang dengan kata-kata yang sopan dan santun sebagai berikut : ―Amang
ma jolo tu sahala ni angka amanta raja na liat nalolo.‖ Setiap selesai satu
permintaan selalu diselingi dengan pukulan gondang dengan ritme tertentu dalam
baik maka barisan keluarga suhut yang telah siap manortor (menari) mengatur
susunan tempat berdirinya untuk memulai menari. Kembali juru bicara dari
hasuhutan meminta jenis gondang, satu persatu jenis lagu gondang, ( ada 7 jenis
78
permintaan jenis lagu yang akan dibunyikan adalah seperti : permohonan kepada
Dewa dan pada ro-roh leluhur agar keluarga suhut yang mengadakan acara diberi
upacara adat yang akan dilaksanakan menjadi sumber berkat bagi suhut dan
tidak diperbolehkan, seperti tangan sipenari tidak boleh melewati batas setinggi
bahu keatas, bila itu dilakukan berarti sipenari sudah siap menantang siapapun
dalam bidang ilmu perdukunan, atau adu pencak silat, atau adu tenaga batin dan
lain lain. Tarian (tor-tor) Batak ada empat gerakan (urdot) yaitu : 1) Pangurdot
(yang termasuk pangurdot dari organ-organ tubuh ialah daun kaki, tumit sampai
bahu. 2) Pangeal (yang termasuk pangeal dari organ tubuh adalah Pinggang,
(yang termasuk Siangkupna adalah leher). Didalam menari setiap penari harus
Gondang yaitu terdiri dari: Ogung sabangunan terdiri dari 4 ogung. Kalau kurang
dari empat ogung maka dianggap tidak lengkap dan bukan Ogung sabangunan dan
dianggap lebih lengkap lagi kalau ditambah dengan alat kelima yang dinamakan
Hesek. Kemudian Tagading terdiri dari 5 buah. Kemudian Sarune (sarunai harus
memiliki 5 lobang diatas dan satu dibawah). Peralatannya cukup sederhana namun
23
Ulos adalah kain adat batak. Secara harfiah arti ulos adalah selimut, tetapi dalam kehidupan
nyata ulos pada awalnya kain tenununan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari cuaca atau
dari hal-hal yang bersifat fisik, juga untuk melindungi jiwa dan raga.
79
pendengar. Menari juga dapat menunjukkan sebagai pengejawantahan isi hati saat
menghadapi keluarga atau orang tua yang meninggal, tariannya akan berkat-kata
dalam bahasa seni tari tentang dan bagaimana hubungan batin sipenari dengan
orang yang meninggal tersebut. Juga Menari dipergunakan oleh kalangan muda
mudi menyampai hasrat hatinya dalam bentuka tarian, sering tarian ini dilakukan
pada saat bulan Purnama. Kesimpulannya bahwa tarian ini dipergunakan sebagai
sarana penyampaian batin baik kepada Roh-roh leluhur dan maupun kepada orang
2016).
Walaupun Tari Tortor dan Margondang selalu berkaitan dan takkan pernah
pisah dalam suatu acara adat . Akan tetapi Margondang sendiri punya
sabaguan selalu disertakan dalam setiap upacara, baik upacara adat maupun
misalnya margondang adat, margondang saur matua dan sebagainya. Hal tersebut
diatas merupakan suatu persepsi yang utuh tentang peranan gondang yang sangat
esensial dalam upacara adat maupun religi. Pada dasar kegiatan margondang pada
80
masuknya pengaruh agama Kristen ketanah batak, dimana pada saat itu masih
religi yang bersifat sakral.Oleh karena itu upacara margondang pada masa purba
dapat dibagi dalam 2 bagian ,yaitu : 1. Margondang adat, yaitu suatu upacara yang
anak tubu (upacara anak yang baru lahir), gondang manape goar (upacara
gondang saur matua (upacara kematian orang yang sudah beranak cucu) dan
bagian, namun hubungan dengan adat dan religi dalam suatu upacara selalu
kelihatan dengan jelas. Hal tersebut dapat dilihat dari tata cara yang dilakukan
pada setiap upacara adat yang selalu menyertakan unsur religi dan juga sebaiknya
pada setiap upacara religi yang selalu menyertakan unsur adat. Unsur religi yang
terdapat dalam upacara adat dapat dilihat dari beberapa aspek yang mendukung
81
kepada mulajadi nabolon dan juga kepada dewa-dewa yang dianggap sebagai
pemilik gondang tersebut. Sedangkan unsur adat yang terdapat dalam upacara
religi dapat dilihat dari unsur dalihan na tolu yang selalu disertakan dalam pada
setiap upacara. Menurut Manik, bahwa pada mulanya agama dan adat etnik Batak
Toba mempunyai hubungan yang erat, sehingga tiap upacara adat sedikit
banyaknya bersifat keagamaan dan tiap upacara agama sedikit banyaknya diatur
oleh adat (1977: 69). Walaupun hubungan dari kedua adat dan religi selalu
kelihatan jelas dalam pelaksanaan suatu upacara, perbedaaan dari kedua upacara
tersebut dapat dilihat dari tujuan utama suatu upacara dilaksanakan. Apabila suatu
berpikir masyarakat setelah pengaruh gereja sudah sangat kuat pada masyarakat
Batak Toba. Dalam ajaran Kristiani, gereja hanya mengakui satu Tuhan yang
harus disembah yaitu Tuhan Yesus Kristus, apabila ada anggota gereja masih
mereka yang lama, maka orang tersebut akan dikeluarkan dari anggota gereja
tersebut. Oleh karena itu, muncul beberapa masalah yang bersifat problematik
82
menurut visi dan tradisi yang sudah sangat mendarah daging, dilain sisi ada
tersebut , ada ketakutan mereka mempelajari sejarah batak dan menghidupi unsur-
unsur kebudayaannya. Ketakutan ini timbul karena adanya predikat yang kurang
baik seperti kafir, kolot dan tuduhan lain yang diberikan penganut kebudayaan
tersebut (Sangti 1977:17). Pada bagian yang lain ada juga kelompok agama
datang dari pihak gereja seperti tertulis oleh Verkuyl (1960:36 ), antara lain : 1)
Sikap antagonis (sikap menetang atau sikap negatif) terhadap kebudayaan yang
kebudayaan yang ada. 3) Sikap dominasi (sikap menguasai) dari pihak gereja
terhadap kebudayaan. 4) Sikap dualistik (sikap serba dua) atau sikap memisahkan
motif pertobatan kebudayaan. Hingga saat ini keseluruhan sikap diatas masih
melakukan kegiatan. Dalam hal ini, konsep margondang pada masa sekarang
dapat dibagi dalam tiga bagian besar, yaitu : a. Margondang pesta, suatu kegiatan
83
gondang saur matua (kematian), kepada orang diluar suku Batak Toba, dan
Konsep adat dan religi pada setiap pelaksanaan upacara oleh kelompok ini masih
mempunyai hubungan yang sangat erat karena titik tolak kepercayaan mereka
adalah mulajadi na bolon dan segala kegiatan yang berhubungan dengan adat serta
dititahkan oleh Raja Sisingamangaraja XII yang dianggap sebagai wakil mula jadi
2.5 Sumber Tim Musik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
memberikan ruang bagi seksi musik gereja itu sendiri. Dimana seksi musik di
gereja HKBP Pasar 6 dibentuk dan dikhususkan menjadi tim musik gereja, lalu
disatukan dengan tim ibadah sehingga diberikan penamaan tim musik/tim ibadah.
Adapun sumber tim musik gereja HKBP Pasar 6 terbagi atas 2, yaitu :
84
Dalam hal ini yang dibentuk adalah pemusik, song leader, dan MC
2. Tim musik yang diundang atau disewa dari luar. Dalam hal ini, berdasarkan
biasa disewa baik oleh gereja maupun jemaat adalah tim ―Patra Musik‖. Yang
disewa bukan hanya pemain musik, tetapi juga alat-alat musik yang
digunakan, dimana tim Patra Musik adalah salah satu tim musik yang berada
Batak.
2.6 Latar Belakang Pendidikan Tim Musik/Tim Ibadah Gereja HKBP Pasar
musik. Hal ini diketahui penulis setelah meninjau ke lapangan dan mendapat
datanya. Yang menarik adalah bahwa satupun dari anggota tim musik tidak ada
musik.
85
lainnya, tim musik dan tim ibadah HKBP Pasar 6 melakukan latihan. Latihan
86
rabu dan jumat, pukul 19.30 hingga selesai. Sebelum memulai latihan, tim ibadah
melakukan kebaktian singkat atau doa bersama. Namun terkadang dalam latihan
ini, pemusik yang memainkan alat musik tambahan tidak ikut latihan, mereka
sudah latihan khusus. Yang paling sering latihan bersama adalah tim song leader
dan pemusik inti. Dalam hal ini pemusik inti adalah keyboard dan organ. Dan
latihan musik untuk ibadah pagi, siang, dan ibadah sore, disatukan. Pada
orang tua yang menjadi song leader untuk ibadah minggu siang.
87
acara itu dibawa dalam doa, semua acara dari permulaan hingga akhir. Setelah
BAB III
88
kepada lagu-lagu yang dinyanyikan dalam ibadah dan disesuaikan dengan atau
dalam konteks apa acara gereja tersebut berlangsung 24. Karena tidak semua lagu
(dari sumber-sumber lagu HKBP Pasar 6) dapat dinyanyikan, dimana setiap lagu
mengandung arti yang berbeda. Semua nyanyian yang disajikan harus mendukung
kepada tema minggu tersebut25. Teks lagu adalah hal yang utama dalam
penentuan lagu apa yang tepat untuk mengiringi ibadah di gereja HKBP Pasar 6
Padang Bulan Medan. Bukan bunyi alat musiknya, atau seperti apa musik yang
dihasilkan, tetapi lebih menitikberatkan pada bunyi teks lagunya, karena teks lagu
penguatan terhadap teks lagu. Dengan semakin lengkapnya alat musik yang
digunakan maka tim musik gereja HKBP Pasar 6 mempermudah dan memperkuat
teks lagu melalui nyanyian yang mereka iringi dengan alat musik, dimana setiap
alat musik menghasilkan suara yang berbeda. Suara yang berbeda maka berbeda
pula keindahan yang dihasilkan, hal tersebut menyangkut melodi dan harmoni
yang dihasilkan.
Musik dan ibadah di gereja HKBP Pasar 6 adalah suatu kesatuan yang
harus saling berdampingan dan saling berpengaruh. Atau dengan kata lain apabila
ibadah dimulai, musik pun dimulai. Ibadah yang dimaksud dalam penelitian ini
24
Wawancara dengan Pdt.Jusuf Turnip 09 Juli 2016.
25
Yang dimaksud adalah Almanak.
89
dimana bagi HKBP Pasar 6 ritual keagamaan sama dengan ritus seperti yang
dikatakan oleh Pdt Fungsionaris Jusuf Turnip26. Hal tersebut menunjukkan bahwa
musik sebagai salah satu unsur kebudayaan sangat terkait dengan unsur
kebudayaan lain yaitu sistem religi. Seperti yang yang sudah dipaparkan penulis
gambaran umum musik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan yang menjadi
puncak daripada keseluruhan gambaran musik HKBP Pasar 6 dari segala aspek,
“musik HKBP Pasar 6 ini dapat digambarkan dengan satu alat musik
keyboard saja, karena dari alat musik keyboard kita bisa mengeluarkan
semua suara alat musik, dan bisa mengiringi semua lagu, tapi sudah
banyak penambahan alat musik lain di gereja HKBP Pasar 6 ini, dan
menurut saya itu sangat bagus” (Tri Toguna, 25 tahun).
“musik gereja tidak bisa lepas dari liturgi gereja atau puji-pujian atau
nyanyian-nyanyian gereja, karena di alkitab kan dikatakan bahwa dulu
bernyanyi diiringi kecapi, seruling, dll kan, jadi gereja HKBP Pasar 6
berusaha sekali setiap kegiatannya diiringi dengan musik” (Tri Toguna ,
27 tahun)
“bahwa musik HKBP Pasar 6 ini menggunakan alat musik yang ada, jadi
alat musik yang dipakai untuk ibadah ya alat musik ya ada, tidak
mengharuskan alat musik tradisionalkah, atau modern kah, tapi yang
penting bahwa nyanyian-nyanyian dalam ibadah itu tidak mnyimpang dari
sumber lagu HKBP ataupun sudah ditentukan dari pusat” (Pdt.Jusuf
Turnip 29 tahun)
26
Wawancara pada tanggal 09 Juli 2016.
90
bahwa musik gereja HKBP Pasar 6 ini bahwa musiknya bersifat himne dan sangat
terikat dengan yang namanya aturan. Bahkan untuk ibadah rutin harus disesuaikan
dengan tema minggu. Merujuk dari pernyataan bapak Pdt Jusuf Turnip, maka
Tema minggu dalam Almanak HKBP menjadi suatu keharusan bagi gereja
HKBP Pasar 6 untuk menjadi acuan dalam hal nyanyian dan pujian. Namun tidak
demikian dengan jemaat. Bahkan terkadang jemaat lupa, maka gereja yang
mengingatkan melalui tata ibadah yang diberikan kepada jemaat setiap memasuki
― jadi kan dek, terkadang jemaat gereja ini kurang peduli nya dengan
tema-tema gereja itu, yang penting gereja. Padahal kan dari tema itulah
ditentukan lagu-lagu yang akan dibawakan, dari lagu-lagu yang
dibawakan juga kita dapat melihat kekmana musiknya kan dek. Jadi kan
tanpa disadari, lagu-lagu HKBP terkadang hanya dari kidung jemaat,
buku ende, sama buku logu lah paling. Kan hanya itu yang dicantumkan di
almanak. Jadi kalau gereja mau buat lagu-lagu untuk tiap minggunya,
khususnya untuk ibadah rutin, ya harus dari almanak la, untuk hari besar
juga gitu lah dek. Memang lagu seperti dibatasi, tapi untuk musik enggak
dek, sudah dikasih kebebasan sama tim musik untuk dimodifikasi, untuk
hari-hari besar pun sudah mulai ada cara hiburan khusus untuk
musiknya” (Sendang Bako, 25 tahun)
Namun dikatakan lagi oleh tata usaha gereja HKBP Pasar 6 bahwa tema
minggu diatas sudah terangkum atas tema minggu ibadah rutin dan hari-hari besar
keagamaan, tapi tidak termasuk untuk acara-acara khusus HKBP secara nasional
“kalau itu dek tata ibadah sama nyanyian uda disepakati oleh semua
pihak yang bertugas di gereja, dan harus disesuaikan dengan tema gereja
setiap minggunya, terutama untuk ibadah pagi dan siang, tapi untuk
91
Alat musik yang digunakan oleh gereja HKBP Pasar 6 sejak berdirinya
adalah alat musik ‗poti marende‘27, atau alat musik organ. Setelah menggunakan
‗poti marende‘, gereja HKBP Pasar 6 lalu menggunakan piano. Pada saat itu
pengurus gereja dan jemaat menyebutnya sebagai piano, yang ukurannya lebih
Hal yang paling utama dalam memainkan ‗poti marende‘ pada saat itu
adalah menguasai not balok. Hal tersebut dikarenakan pada saat itu ibadah
menggunakan bahasa batak dan buku logu (buku ende) dalam ibadahnya. Buku
logu menggunakan not balok dan menjadi sumber lagu yang mudah dipahami
oleh pemain organ pada saat itu (parorgan)28. Dalam notasi balok dan buku logu
kunci yang umumnya dipakai adalah kunci ―G‖ dan ―F‖. Dalam buku logu kunci
Untuk alat musik lain yang sudah lama ada di gereja HKBP pasar 6 adalah
27
Wawancara dengan St.Dra.E.Malau pada tanggal 1 Agustus 2016.
28
Wawancara dengan St.Dra.E.Malau pada tanggal 1 Agustus 2016.
92
Adapun alat musik yang dipakai di gereja HKBP Pasar 6 diluar dari daftar
status ―ada‖ )dan dipakai untuk keseluruhan kegiatan ibadah maupun hiburan/
1. Organ
Organ adalah alat musik berbentuk seperti piano yang menghasilkan suara
tetapi bukan dari ketukan palu terhadap senar. Organ dibagi dalam dua jenis yaitu
Organ Pipa dan Organ Elektronik. Organ pipa adalah organ yang memiliki pipa-
pipa raksasa. Organ pipa memiliki deretan tuts lebih dari satu dan tombol analog
yang sangat banyak. Suara yang dihasilkan dari organ yaitu akustik, suara pipa.
Suaranya yang dihasilkan berasal dari pipa-pipa raksasa tersebut dan yang
dihasilkan hanya suara organ, tapi bisa berbagai variasi. Organ elektornik berbeda
dengan organ pipa, organ elektronik memiliki tuts 2-3 baris dan pedal kaki yang
sangat banyak melebihi organ pipa. Suara yang dihasilkan organ elektronik adalah
93
2. Keyboard
Alat musik keyboard diciptakan untuk meniru piano, dan harganya lebih
terjangkau. Keyboard sudah dilengkapi dengan fasilitas suara alat musik yang
beragam sehingga tidak terlalu membutuhkan tuts yang banyak. Keyboard sudah
pemain pemula untuk memainkan musik dengan tempo yang tepat, jadi tidak
perlu membeli metronom lagi secara terpisah tidak seperti piano yang harus
metronom30.
3. Piano
Alat musik piano memiliki tuts yang lebih banyak dibandingkan keyboard
dan juga lebih tebal dan agak keras jika ditekan. Hal ini memang disebabkan
karena piano diciptakan pada awalnya untuk permainan solo, untuk menjangkau
nada mulai dari yang sangat rendah hingga sampai sangat tinggi, supaya semakin
variasi31.
4. Gitar
Alat musik ini terdiri dari 6 senar dan dimainkan dengan cara dipetik dan
29
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agustus 2016.
30
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agustus 2016.
31
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agustus 2016.
94
5. Biola
Biola adalah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Nada
yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang
lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik dan dapat
6. Perkusi
Perkusi adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau
ditabuh, yang menghasilkan suara ketukan yang bergetar dan besar. Alat musik
tersebut dapat dipukul dengan tangan dan dapat diduduki sambil memainkannya 34
7. Saxophone*
Saxophone adalah alat musik tiup yang terbuat dari logam. Alat ini
dimainkan dengan cara ditiup dengan jangkauan nada dan kemampuan ekspresi
yang besar. Secara teknis hampir sama dengan terompet, namun nada-nada yang
dihasilkan lebih variatif dan lebih indah. Namun alat musik tersebut termasuk
jarang dipakai dalam ibadah di gereja HKBP Pasar 6, dikarenakan alat musik
8. Seruling*
Seruling atau biasa disebut juga dengan suling adalah alat musik yang
terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara ditiup, dan menghasilkan suara
32
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agusutus 2016.
33
Wawancara dengan tim musik pada tangggal 2 Agustus 2016.
34
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agustus 2016.
35
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agustus 2016.
95
dalam suku batak toba disebut dengan sulim. Sulim ini mempunyai 6 lobang nada
dengan jarak antara satu lobang nada dengan lobang nada lainnya dilakukan
musik ini cenderung menghasilkan tangga nada mayor atau musik yang bersifat
riang, namun dapat juga menghasilkan dimainkan untuk nada-nada yang bersifat
Berdasarkan alat musik yang telah dipaparkan diatas, maka alat tersebut
dalam permainan alat musiknya (hal tersebut sangat berkaitan dengan ensambel
musik) , yaitu :
Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi untuk menghasilkan
nada-nada atau yang disebut dengan melodi. Di gereja HKBP Pasar 6 alat
sendiri oleh alat musik tersebut, maupun yang dihasilkan oleh alat musik
melodis. Di gereja HKBP pasar 6, alat musik tersebut terdiri dari piano,
organ, keyboard dan gitar. Namun alat musik tersebut dapat juga
36
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 2 Agustus 2016.
96
sendiri.
Alat musik ritmis adalah alat musik yang berfungsi untuk mengatur lagu
atau jalannya irama musik. Di gereja HKBP Pasar 6 alat musik tersebut
adalah perkusi.
Foto 5 : Alat musik (Keyboard, biola, gitar, dan Piano) dan Pemain Musik Gereja
HKBP Pasar 6.
Sumber : Dokumentasi Tim Musik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan.
Berdasarkan keterangan diatas dan hasil wawancara dari semua informan bahwa
Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan meskipun merupakan gereja suku (batak
toba) namun gereja tersebut tidak memiliki alat musik tradisional, justru alat
musik modern yang tersedia. Maka penulis menanyakan hal tersebut mengapa hal
tersebut terjadi.
97
Alasan tidak tersedianya alat musik tradisional di Gereja HKBP Pasar 6 Padang
Bulan medan yaitu bahwa ternyata alat musik tradisional batak merupakan alat
musik yang mahal, bisa sampai puluhan juta, ditambah lagi alat musik tersebut
langka, misal harga taganing bisa mencapai 7 juta. Ditambah lagi dengan
kebutuhan akan pemusik nya. Gereja belum mampu menyediakan SDM yang
lengkap dan betul-betul mampu memainkan alat musik tradisional. Sedangkan alat
musik modern seperti keyboard misalnya, terbilang banyak jemaat Gereja HKBP
3.3Musik dalam Ibadah Rutin Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
Dalam sistem religi tentu ada kegiatan yang bersifat seremonial yang
dilakukan berulang-ulang dalam jarak waktu yang ditentukan dan bersifat sakral.
Hal tersebut juga dilakukan oleh gereja HKBP pasar 6. Dimana gereja melakukan
ibadah rutin setiap minggunya, yang wajib dilaksanakan oleh gereja. Dalam
dalam berbagai kegiatan olehgereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Yang
hari Minggu, yang didalamnya mengandung sistem upacara keagamaan dan emosi
98
contohnya adalah kebaktian setiap minggu di gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan
Medan. Kebaktian minggu di gereja HKBP pasar 6 terbagi atas 4 bagian 37, dan
memiliki sajian musik tersendiri, yaitu: (1) ibadah sekolah minggu/untuk anak
kecil masuk pukul 08.00 Wib-09.30 Wib, (2) ibadah minggu pagi/untuk umum
masuk pukul 07.30 Wib-09.30 Wib, (3) ibadah minggu siang/lansia masuk pukul
10.15 Wib-12.00, dan (4) ibadah minggu malam masuk pukul 18.00 Wib-19.30
Wib.
Musik dalam ibadah rutin gereja HKBP Pasar 6 antara lain bisa dikatakan
juga sebagai nyanyian jemaat38. Karena dalam nyanyian jemaat lah semua musik
muncul. Istilah jemaat berasal dari bahasa Yunani yaitu ekklesia. Terjemahan kata
keluar.Arti jemaat HKBP dalam tulisan ini adalah persekutuan orang-orang yang
percaya kepada Kristus. Jemaat HKBP Pasar 6 meliputi : Pendeta Ressort, Guru
huria, Biblevrouw, Sintua(Penatua Gereja), Tim Musik, Peserta koor, dan ruas ni
huria HKBP Pasar 6 (dan wilayah-wilayah HKBP Pasar 6, dan semua orang yang
terdaftar sebagai jemaat/hadir di gereja HKBP Pasar 6). Oleh karena itu nyanyian
jemaat adalah, segala nyanyian yang dinyanyikan oleh jemaat, baik itu nyanyian
bersama, nyanyian koor, paduan suara, dan lainnya yang berbentuk nyanyian atau
instrumen musik.
37
Wawancara dengan Bibelvrow HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
38
Wawancara dengan Tata Usaha HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
99
a. Koor
Koor berasal dari kata khorusi dalam bahasa latin dan khoros dalam
bahasa Yunani yang berarti dua kelompok penyanyi atau penari. Istilah koor
bernyanyi secara berbalas-balasan dalam ibadah minggu. Hingga saat ini istilah
―koor‖ masih digunakan dalam beberapa literatur tentang musik dan nyanyian
gereja. Begitupun dengan gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan yang hingga
sekarang tetap menampilkan koor sebagai sumber nyanyian dan pelengkap dalam
ibadah minggu.
b. Song leader
pemuda & remaja, ibadah Pendalaman Alkitab dan ibadah dalam persekutuan
leader khusus untuk memimpin jemaat dalam hal nyanyian. Song leader bisa
“song leader itu menjadi suara atau vokal manusia yang paling
menonjol, supaya bisa mengimbangi jemaat supaya teratur
100
c. Pemusik
Adapun pemusik di gereja HKBP Pasar 6 pada saat ini adalah :Johannes,
d. Paduan Suara
Paduan suara secara umum sebagai suaru bentuk seni suara yang klasik 39.
Paduan Suara adalah sajian musik vokal oleh beberapa orang dengan memadukan
berbagai jenis suara (timbre) menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat
karakter religius dalam tampilan dan misinya. Dengan kata lain, lagu-lagu yang
dibawakan dalam paduan suara harus nyanyian rohani yang tenang dan dapat
dihayati agar jemaat gereja juga dapat memaknai lagu yang dibawakan oleh
paduan suara. Dalam hal ini, gereja tidak membatasi sumber nyanyian yang
dibawakan harus dari buku ende atau kidung jemaat, namun lebih ditekankan
kepada nyanyian rohani. Contoh lagu yang dibawakan yaitu lagu ―Bapa yang
39
Wawancara dengan pemusik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
101
Dalam beberapa contoh, paduan suara yang dibawakan oleh remaja HKBP Pasar 6
padang bulan menggunakan perkusi, gitar da galon aqua. Galon aqua yang
dimaksud adalah galon aqua yang sudah kosong lalu bagian bawahnya dipukul
Dari beberapa bentuk paduan suara diatas yang paling sering tampil dalam ibadah
102
pasar 6 menampilkan paduan suara besar apabila ada kegiatan festival dan lomba,
lain.
hiburan) gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan yang disimpulkan penulis dari
1. Buku Ende
Buku Ende adalah sebuah buku nyanyian yang berisi lagu-lagu pujian
Kristen Batak di Indonesia. Buku lagu ini merupakan adaptasi dari lagu rohani
jerman yang dibawakan oleh para missionaris. Buku ini disusun dan sekarang
dalam buku ini adalah 556 lagu. Untuk cetakan yang baru, Buku Ende telah
dilengkapi dengan tambahan 308 lagu (Buku Ende 557 sampai dengan Buku
Ende 864) yang disebut dengan "Buku Ende Sangap Di Jahowa". Mulai dari
bahwa buku ende sudah banyak versi akibat perubahan tersebut. Namun gereja
40
Dirigen atau konduktor ialah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik melalui gerak
tangan.
103
2. Kidung jemaat
Kidung Jemaat adalah sebuah buku nyanyian rohani yang dipakai di dalam
termasuk gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Buku ini disusun dan
pada tahun 1986 oleh Badan Penerbit Kristen (BPK) Gunung Mulia dengan
berbagai gereja Kristen. Buku ini terdiri dari 308 lagu yang di dalamnya terdapat
12 lagu Taize. Taize sebenarnya adalah doa dalam agama katolik, namun
dijadikan sebagai nyanyian. Doa taize telah melahirkan bentuk musik ibadah yang
bagian lain dari Kitab Suci yang diulang-ulang dan kadang juga dinyanyikan
dalam bentuk kanon. Melalui lagu kita mencari dan memperoleh suasana sakral,
hening, khidmat, menyentuh hati dan meditatif yang melahirkan doa itu
41
Wawancara dengan tim musik pada tanggal 5 Agustus 2016.
104
tahun 2007. Saat ini sudah diterbitkan Pelengkap Kidung Jemaat versi 4 suara42.
Buku lagu pujian hampir sama dengan kidung jemaat, namun nyanyian
dalam buku lagu pujian ini lebih bersifat nyanyian mazmur, atau nyanyian yang
berdasarkan atas teks ayat alkitab43. Lagu-lagu dalam buku lagu pujian ini banyak
berasal dari lagu pop rohani. Contohnya yaitu ― Allah Yang Setia‖ dan ―Allah
Peduli‖.
Buku lagu perkantas adalah buku nyanyian rohani yang berisi lagu-lagu
pujian, namun tidak ada dalam buku ende, kidung jemaat, dan buku lagu pujian.
Buku lagu perkantas merupakan buku nyanyian yang sering dipakai oleh pelajar
dan mahasiswa dalam kebaktiannya. Lagu-lagu dalam buku ini kebanyakan lagu-
lagu yang bersifat girang44. Ada sekitar 60 lagu dalam buku lagu perkantas,
dan yang telah ditentukan dari pusat HKBP (sudah dicantumkan di beberapa situs
105
tersebut.
45
Votum merupakan suatu pernyataan atau proklamasi bahwa Tuhan Sang Pencipta adalah yang
melandasi peribadahan tersebut.
106
pembukaan.
taurat.
107
maha tinggi.Amin‖.
108
jemaat.
dengan taurat.
109
kotbah.
tersebut.
110
Amin‖.
samping kanan kirinya. Pendeta dan penatua pun bergerak ke pintu menyambut
Ibadah sekolah minggu adalah ibadah yang dihadiri oleh anak-anak dan
balita, namun dipimpin oleh guru, atau lebih sering disebut Guru Sekolah Minggu
(GSM). Anak-anak sekolah minggu dibagi ke dalam horong atau ruangan kelas.
Misal, horong satu merupakan tempat anak yang berumur 2-4 tahun. Jumlah
jemaat atau anak-anak yang hadir pada ibadah sekolah minggu sekitar 70 orang
jika ditotalkan semua ruangan46. Ada dua tempat peribadahan sekolah minggu di
HKBP Padang Bulan medan. Pelayanan dilaksanakan dengan baik yaitu satu di
gereja HKBP Padang Bulan dan satu lagi di sektor (wilayah) I.Ibadah sekolah
minggu tidak menggunakan alat musik apapun, mereka hanya belajar menyanyi
rohani anak-anak, dimana nada-nada yang dibawakan tidak rumit, cukup hanya
46
Wawancara dengan Tata Usaha HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
111
belajar menyanyi dan mendengarkan firman dari dalam horong, mereka (anak-
anak), masuk ke dalam gereja untuk beberapa saat (khusus ibadah sekolah
kembali untuk menyanyikan satu atau dua lagu dari kidung jemaat,buku ende dan
buku nyanyian rohani anak-anak dan untuk menerima doa berkat dan doa
dilakukan karena ketika di dalam horong mereka hanya dipimpin oleh Guru
Sekolah Minggu dan Sintua. Ibadah akan sah apabila menyanyikan lagu doa
“kalau untuk sekolah minggu jarang nya pakek musik. Namanya juga
anak-anak, paling apa yang dinyanyikan guru sekolah minggunya, itulah
yang diikuti mereka. Baru, paling ikut tepuk tangan, kekmana lah lagu
rohani anak-anak, tapi setelah belajar nyanyi di dalam horong (ruangan
kelas) mereka massuk ke dalam gereja sebentar untuk dihibur dengan
musik untuk nyanyian dan doa berkat/penutup, di dalam kegiatan lain
mereka juga dihibur dengan musik, misal dalam kegiatan minggu ceria”
(Pdt. Jusuf Turnip, 29 tahun).
memainkan musik keyboard/organ, gitar, atau alat musik lain yang mudah diikuti
minggu di gereja HKBP Pasar 6 belum terlalu paham dan tidak ada yang dari latar
belakang musik. Untuk menyewa pemain musik, gereja tidak mempunyai cukup
47
Wawancara dengan Pdt. Jusuf Turnip pada tanggal 09 Juli 2016
112
setiap ruangan dipimpin oleh 1 atau 2 orang Guru Sekolah Minggu (GSM) 48.
Untuk ibadah minggu pagi jumlah jemaat yang hadir sekitar 300 orang,
yang terdiri dari muda-mudi, orang tua yang masih baru berumah tangga, dan
ansambel49vokal dan musik duet keyboard (terdiri dari 2 keyboard, keyboard yang
dibantu dengan alat musik biola dan beberapa song leader (boleh remaja, naposo,
atau orang tua).Format ansambel musik adalah gabungan dari berbagai instrumen
musik seperti dua atau tiga keyboard ; keyboard dengan organ, keyboard dengan
saxophone, dan sebagainya. Jadi musiknya agak sedikit lebih ramai walaupun
Berikut adalah rangkaian ibadah minggu pagi per tanggal 22 Mei 2016.
Sebelum acara dimulai terlebih dahulu para pelayan gereja dan penatua gereja
berkumpul di konsistori dan berdoa. Setelah itu, mereka memasuki gereja dan
menempati posisi masing-masing sesuai dengan tugas pelayanan pada minggu itu.
48
Wawancara dengan Pdt. Antoni Manurung pada tanggal 20 Agustus 2016.
49
Ansambel artinya rombongan musik. sedangkan musik ansambel adalah bermain musik secara
bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik dan kemudian memainkan lagu dengan
aransemen yang sederhana.
113
asi ni roha‖). Setelah saat teduh dilanjutkan dengan nyanyian dari Kidung Jemaat
(Kj.Yamuger No.244 : 1-3) dan dilanjutkan dengan jemaat berdiri untuk Votum.
Selanjutnya menyanyikan lagu dari Kidung jemaat (Kj. Yamuger No.16 : 1-3).
bernyanyi dari Kidung Jemaat (Kj.No 359 : 1-2) dan jemaat diajak untuk berdiri.
Setelah itu pembacaan doa pengakuan dosa dan diiringi dengan Organ/musik
setengah suara dengan judul lagu ―Mampirlah dengar doaku‖ dari Kidung Jemaat
No 26. Setelah selesai doa pengakuan dosa kembali dilanjutkan dengan koor ama
Huria. Lalu bernyanyi kembali nyanyian dari Kidung Jemaat No.402 : 2 + 3).
Dilanjutkan dengan pembacaan Epistel. Setelah itu bernyanyi kembali dari lagu
kidung jemaat No.72 : 1+3, jemaat diundang untuk berdiri kembali. Setelah itu
pembacaan doa Pengakuan Iman Rasuli, lalu persembahan koor lagi dari
Gabungan Sektor XII50. Setelah itu pembacaan warta jemaat dan doa syafaat.
Persembahan koor lagi. Setelah itu bernyanyi kembali dari Kidung Jemaat No.52 :
Setelah khotbah bernyanyi kembali dari kidung jemaat No.222 : 1.............. sambil
mengumpulkan persembahan yang kedua. Setelah itu doa persembahan, Doa Bapa
Kami, Doa Berkat. Lalu menyanyikan kata Amin sebanyak 3 kali, setelah itu
50
Nama pembagian wilayah/tempat jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan.
114
Padang Bulan Medan ini. Alat musik yang dipakai hampir sama dengan ibadah
minggu pagi, yaitu solo keyboard, biola, dan beberapa song leader, tapi gak boleh
ada penambahan alat musik lain. Kemudian penulis menanyakan kepada Pak
Sianipar mengapa musik tidak begitu ditonjolkan dalam ibadah minggu siang.
―mereka gak begitu suka terhadap musik yang hingar bingar. Ingat
itu, itu menjadi salah satu masukan juga. Orang-orang tua yang
sudah berumur 60 tahun keatas, itu gak begitu suka musik yang
banyak kali”(Pak Sianipar, 50 tahun).
Hal ini dikarenakan hampir 98 % jemaat yang hadir adalah lansia, yang
sudah berumur 60 tahun ke atas. Sebenarnya tidak ada patokan umur untuk jemaat
yang hadir, namun dikarenakan bahasa yang digunakan dalam ibadah siang adalah
115
ibadah minggu siang. Bukan hanya itu, kemudian Pak Sianipar menambahkan :
Namun dalam ibadah siang sering muncul koor yang dibawakan oleh
orang tua juga, dan disinilah sering dipakai alat musik tradisional, dan lagu yang
“tapi jangan salah, ada juga pada saat ibadah ada koor. Koor
kaum batak. Mereka membawa kecapi, seruling, tapi tergantung
kumpulan koor nya” (Pak Sianipar, 50 tahun).
Dalam ibadah minggu siang, sering juga menggunakan Musik Box Gereja
Linux yang khusus untuk mengiringi nyanyian gereja. Program ini dirancang dan
disusun secara profesional oleh Tim Musik HKBP dengan iringan tipe
Batak, dan lain-lain). Adapun tujuan utama pengadaan Musik Box Gereja ini
116
ini.
5. sebagai sarana karaoke lagu rohani keluarga dalam mengisi waktu luang di
1. Acara pernikahan
4. Instrument piano
5. Jau song
117
19. Tor-tor
22. Vocalist
Nyanyian dalam ibadah minggu siang 100 % dari buku ende. Karena itu
pengurus gereja mengacu pada buku almanak dan sudah membagikan sajian-
sajian nya dalam setiap ibadah dari nomor judul dan urutan lagu. Berikut
merupakan klasifikasinya :
118
terstruktur dan sudah memiliki porsi masing-masing untuk dipakai dalam ibadah.
Hal itu jugalah yang menjadikan gereja HKBP Pasar 6 tetap menggunakan buku
Lagu-lagu dalam buku ende lebih mudah dan enak bila diiringi dengan
keyboard saja. Musik dengan iringan keyboard lebih fleksibel dalam hal tempo
dan instrumen sehingga ketika bernyanyi, sehingga jemaat dalam minggu siang di
119
Pasar 6 Padang Bulan Medan per tanggal 22 Mei 2016. Sebelum kebaktian,
pelayan dan penatua gereja terlebih dahulu berdoa di ruang konsistori dan
kemudian memasuki ruang ibadah gereja. Lalu saat teduh dengan musik organ
memimpin jalannya ibadah dan selanjutnya mengajak jemaat bernyanyi dari Buku
Setelah itu persembahan koor dari Ina.P.Kamis. Lalu bernyanyi kembali dari
Buku Ende ( BE. No. 688 : 1-2, jemaat diundang untuk berdiri). Dilanjutkan
organ setengah suara dari BE.No.174 : 3 ―torop dope na siat i‖. Setelah itu
persembahan koor lagi dari koor Ama Sektor V. Dilanjutkan dengan bernyanyi
kembali dari Buku Ende ( BE.No.116 : 2-3). Lalu pembacaan Epistel. Setelah itu
bernyanyi kembali dari Buku Ende ( BE.No.185 : 2-3, jemaat diundang untuk
120
Foto6 : Format ansambel Vokal dan Solo keyboard atau organ tunggal dalam
mengiringi kebaktian minggu siang di gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan
Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis
121
menggunakan format ansambel vokal dan musik band, duet keyboard, gitar, dan
biola. Terkadang juga dipakai seruling, saxophone. Semua penggunaan alat musik
tersebut untuk memberikan kesan dan nuansa yang berbeda, dimana musik nya
terasa lebih ramai dan semangat. Dikatakan variatif adalah dalam hal musiknya.
Dimana banyak hal yang dimodifikasi oleh tim musik/pemusik dalam setiap lagu
Berikut adalah rangkaian ibadah untuk minggu sore per tanggal 22 Mei
2016. Sebelum kebaktian, pelayan dan penatua gereja terlebih dahulu berdoa di
ruang konsistori dan kemudian memasuki ruang ibadah gereja. Lalu saat teduh
dengan musik organ setengah suara dengan judul lagu ―mampirlah dengar doaku‖.
Setelah itu bernyayi dari Kidung Jemaat (KJ 243 : 1-3 ―haleluya!terpujilah!‖,
jemaat diundang berdiri). Lalu dilanjutkan dengan Votum. Setelah itu bernyanyi
NR‖Roh Kudus Kau Hadir Disini‖. Lalu pembacaan Hukum Taurat. Kemudian
bernyanyi kembali dari kidung Jemaat (353 : 1-2). Lalu Doa Pengakuan Dosa dan
HKBP Pasar 6 Padang Bulan). Setelah itu bernyanyi kembali dari Buku Lagu
122
pembacaan warta jemaat. Setelah itu bernyanyi kembali dari Kidung Jemaat ( KJ
No.57 : 1-3). Lalu khotbah dari pendeta. Setelah itu bernyanyi kembali dari
Kidung Jemaat (KJ.370 : 1-3). Lalu doa persembahan dan berkat. Setelah itu
menyanyikan Amin sebanyak 3 kali. Lalu ibadah minggu sore pun selesai.
Contoh modifikasi musik oleh gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan :
Dalam hal ini contoh lagu ini tim musik gereja HKBP Pasar 6 sudah
melakukan bentuk musik poliphony. Seperti yang sudah dipaparkan oleh penulis
123
oleh biola atau istilah dalam ilmu musik disebut sebagai sopran (suara dan nada
tinggi) dari lagu tersebut. Kemudian saxophone mengambil suara dua atau dalam
ilmu musik disebut dengan alto (suara dan nada rendah). Keyboard/organ
mengambil suara 4 atau istilah lainnya sebagai bass (suara yang besar atau untuk
dilanjutkan lagi dari birama 3 dan seterusnya oleh semua instrument/alat musik,
hingga selesai bait satu, lalu dilanjutkan dengan bait kedua. Masih dengan partitur
lagu yang sama (nada-nada di bait kedua sama persis dengan bait pertama, hanya
Bait ke (2)
sampai didapati-Nya
51
Berdasarkan wawancara dengan tim musik .
124
Homophony. Seperti yang telah dipaparkan penulis dibagian bab 1 bahwa, bentuk
ditambahi alat musik nya dengan yang lain misal perkusi dan seruling52.
“susunan lagu dalam ibadah sore itu ada sembilan. 1.lagu saat teduh
2.lagu pemanggilan jemaat, 3.lagu penyembahan, 4. Lagu persiapan
pengakuan dosa, 5.lagu respon pengakuan dosa, 6.lagu pengakuan iman,
7.lagu mau mendengarkan firman, 7.lagu setelah respon firman, dan
8.lagu respon penampunan dosa”(Mardina Sigiro, 25 tahun).
Menjadi ketentuan bahwa apabila salah satu point dalam tata ibadah
membutuhkan lagu dan nyanyian dimainkan dalam waktu yang lama, tim pemusik
mengajak jemaat bernyanyi secara bergantian53. Misal untuk bait ketiga khusus
dinyanyikan oleh jemaat yang wanita, dan bait kelima khusus dinyanyikan oleh
jemaat pria. Lalu untuk permainan musiknya dalam hal ini (agar jemaat tidak
bosan menunggu point acara selanjutnya, misal saat persembahan), maka tim
karya musik berupa melodi tanpa dukungan harmoni maupun suara lain. Dalam
hal ini musik hanya dimainkan oleh alat musik yang bersifat sangat melodis, yaitu
biola dan saxophone. Atau monophony dapat juga dikatakan sebagai musik
52
Berdasarkan wawancara dengan tim musik.
53
Berdasarkan wawancara dengan tim ibadah.
125
Foto 7 : Format ansambel vokal dan musik band dalam mengiringi Ibadah
kebaktian Minggu Sore
Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis
Setiap agama pasti memiliki hari-hari besar keagamaan, hari yang berbeda
dari seperti biasanya. Begitupun dengan gereja HKBP Pasar 6. Sebagai gereja
Batak yang beraliran protestan, gereja HKBP Pasar 6 juga merayakannya, tak
3.4.1 Natal
126
kelahiran Tuhan Yesus. Advent berasal dari kata latin yaitu adventus yang artinya
kedatangan. Dalam minggu advent tersebut, gereja dan jemaat menyambut dan
memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus yaitu dengan merayakan pesta natal.
minggu menyambut dan merayakan kelahiran Tuhan Yesus, maka lagu-lagu yang
disajikan berbeda dengan minggu biasanya. Dan pada minggu-minggu ini gereja
HKBP Pasar 6 hanya melaksanakan ibadah minggu pagi dan minggu siang,
namun ibadah sore ditiadakan. Hal tersebut dikarenakan pada saat sore, gereja
dipakai atau disewa oleh pihak luar dan pihak gereja sendiri untuk melaksanakan
pesta natal. Adapun lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat ibadah minggu pagi
saat natal adalah KJ dari No.92 – 127 (lagu yang berisikan tentang kelahiran
127
tanggung jawab gereja. Contohnya untuk natal muda-mudi. Sebelum hari-H natal
musik menjadi faktor yang utama dalam setiap kegiatan natal. Namun biasanya,
tidak mungkin hanya menggunakan alat musik yang tersedia di gereja saja.
bermusik. Jadi selain alat musik yang ada di gereja, mereka tambahilah, biasanya
yang paling umum ditambahi itu soundsystem. Atau bisa juga alat musik masing-
masing, tapi disini digunakan sistem honor atau uang transport untuk semua acara
natal yang diselenggarakan gereja hampir sama semua, seperti natal kategorial
musik yang sudah direkam. Untuk lagu yang disajikan, semua lagu sesuai dengan
Kidung jemaat dan suplemennya, Buku Ende dan suplemennya, kadang juga dari
buku lagu perkantas (BLP). Sehingga lagu-lagu yang muncul tidak ada yang
keluar dari aturan HKBP. Untuk lagu natal yang bersumber dari buku ende yaitu
buku ende dari ―nomor 595-616‖. untuk contoh lagu natal dari buku Perkantas
128
disebutkan diatas tidak diperkenankan, terkecuali saat selesai ibadah. Selalu ada
acara hiburan, pada saat acara hiburan lah muncul lagu-lagu daerah dan lainnya.
Setelah semua acara natal yang diselenggarakan oleh gereja dan acara natal dari
“untuk perayaan jumat agung, itu alat musiknya yang tersedia di gereja
aja. Jumat agung itu gak pernah dirayakan secara besar-besaran oleh
gereja HKBP Pasar 6, maksudnya gak dirayakan secara besar-besaran,
ya gak ada penambahan alat musik lain, ya apa yang ada di gereja lah”
(Pak Sianipar, 50 tahun).
Jumat Agung adalah hari jumat sebelum Paskah. Ibadah jumat agung
dalam gereja HKBP dikenal dengan ibadah mengenang kematian Tuhan Yesus.
Melalui ibadah jumat agung jemaat gereja HKBP menyadari bahwa Allah yang
keampunan dosa dan damai yang telah dianugerahkan Tuhan bagi manusia.
Dengan melihat makna ibadah jumat agung dalam gereja HKBP, maka pemilihan
nyanyian dalam ibadah tersebut tidak terlepas dari teks nyanyian yang mendukung
makna dari ibadah. Dalam hari besar ini, jemaat lebih banyak merenung dan
menyanyikan lagu yang sedih. Contohnya lagu ― Loas Au‖ dan lagu ― marolop-
olop tondingki‖. Dan musik yang ditampilkan pada saat Jumat Agung kebanyakan
hanya musik, atau musik setengah suara, dan musik instrumental. Karena pada
saat ini jemaat kebanyakan diajak untuk merenung atas kematian Yesus di kayu
salib.
129
Jumat Agung dan analisisnya. Buku Ende No.83 ―na lao do birubiru i‖, : Pada
yang artinya bahwa Sang anak domba maju terus memikul dosa manusia. Ia rela
menebus dosa orang bersalah. Ia merasakan sakit dan lesu, Ia disiksa tanpa
mengeluh, Ia dihina dan dicerca dan Ia mati disalibkan di Golgata. Dari isi teks
lagu, maka lagu tersebut sesuai dinyanyikan pada ibadah minggu Jumat Agung.
Yang berbeda dalam perayaan Jumat Agung yaitu jemaat yang hadir lebih
banyak dari biasanya, bahkan kadang gereja penuh dan ada di halaman gereja.
pujian. Lalu pada pukul 18.30 diadakanlah acara nonton bersama yaitu film ―The
kudus.
3.4.3 Paskah
Paskah adalah hari raya kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang-
orang mati. Pada hari perayaan ini gereja HKBP Pasar 6 tetap melakukan ibadah
130
biasanya. Dan ibadah menjadi satu kali, semua disamakan menjadi ibadah minggu
siang, dan menggunakan bahasa Batak. Namun hal tersebut adalah perayaan
ibadah kebangkitan Tuhan Yesus adalah ungkapan terimakasih dan pujian umat
Jemaat gereja HKBP memohon kasih dan pertolongan Tuhan agar jemaat tidak
bimbang dalam menghadapi maut. Dari makna kebangkitan Tuhan Yesus, maka
pemilihan nyanyian rohani dalam ibadah ini akan disesuaikan dengan makna
tersebut. Beberapa lagu yang dinyanyikan pada saat paskah adalah Buku Ende
Ende No. 89 ―ate di dia soropmi‖, Buku Ende No. 90 ―sai tapuji Debatanta‖, BE
Ada juga kegiatan lain yang dilakukan muda-mudi pada saat paskah. Tapi
tidak tepat pada hari jatuhnya paskah, namun satu atau dua minggu setelah
paskah. Hal tersebut dilakukan semacam memperingati. Acara tetap seperti ibadah
biasa tapi dilaksanakan seminar dan diundang pembicara. Pada saat seminar ada
Selain dari ibadah rutin dan hari besar keagamaan tentu gereja memiliki
131
memiliki hal lain yang ingin diekspresikan melalui kegiatan lainnya yang
notabenenya tidak jauh dari kegiatan rutin gereja itu sendiri. Demikian juga
dengan gereja HKBP pasar 6 yang memiliki kegiatan lain yang mendukung aspek
acara ―martumpol‖ yang wajib dilakukan karena gereja HKBP Pasar 6 adalah
gereja suku Batak. Martumpol adalah salah satu tahap yang wajib dilakukan
dalam prosesi perkawinan adat batak (beragama kristen). Dalam acara martumpol,
dilakukan ibadah seperti biasa, namun jemaat yang hadir hanyalah jemaat dari
pihak keluarga calon mempelai dan beberapa tamu yang diundang. Dalam hal ini
tidak ada keharusan musik-musik tertentu. Karena berupa ibadah biasa. Hanya
saja lagu-lagu yang diambil berasal dari Buku Ende, karena pada saat acara
ditanya terlebih dahulu apakah ada pemusik dan pemandu pujian dari pihak
132
membuat lagu ―penyambutan‖ untuk kedua mempelai dan keluarga. Musik yang
selalu dimainkan pada saat penyambutan yaitu musik ―Ave Maria‖ atau lagu
pengantin, namun harus tetap bernuansa rohani. Dalam hal ini alat musik yang
keluaraga). Dimana alat musik terompet menjadi bonus dari gereja. Lalu
cincin, ibadah selesai, lalu pengantin diiring keluar dari gereja menuju gedung
pesta pernikahan. Dalam hal ini pemusik gereja masih memainkan musik untuk
mengiringi pengantin keluar dari gereja. Setelah keluar dari gereja, gereja tidak
terlibat lagi dalam pelayanan musiknya. Hal itu menjadi tanggung jawab keluarga
pengantin.
Foto 8 : Sajian Musik pada saat pesta pernikahan jemaat gereja HKBP Pasar 6
oleh tim Patra Musik
Sumber : Dokumen pribadi informan (Patra Musik)
3.5.2 Kematian
133
Untuk acara kematian, musik gereja sama sekali tidak terlibat. Hanya saja
gereja mengumumkan jemaat yang meninggal. Setelah itu datang ke rumah duka
atau orang yang meninggal. Kemudian pendeta dan sintua ditugaskan untuk
ditampilkan, hanya nyanyian bersama dari Buku Ende, terutama untuk anak-anak,
remaja, atau pun untuk orang tua yang belum ―saur matua‖. Saur matua adalah
meninggal setelah mencapai umur yang tinggi, dan semua anak-anaknya sudah
menikah, dan memiliki cucu. Pada saat acara saur matua inilah musik sangat
HKBP pasar 6 kepada pihak keluarga, atau dengan kata lain, keluargalah yang
bertanggung jawab menyediakan alat musik nya. Dimana satu atau dua hari
sebelumnya, pihak keluarga melakukan diskusi atau rapat seperti apa gambaran
acara saur matua yang akan dilaksanakan. Atau mendiskusikan keperluan teknis
musik beserta pemain musik, dan alat-alat makan untuk tamu/orang-orang yang
melayat.
54
Wawancara dengan ―Patra Musik‖.
134
Toba, untuk memakai gondang sebagai alat musik pengiring upacara kematian,
namun itu hal itu kembali tergantung dari kemampuan ekonomi keluarga 55.
Foto 9 : Sajian musik pada saat acara kematian salah satu jemaat gereja HKBP
Pasar 6 Padang Bulan Medan
Sumber : Dokumentasi pribadi informan (Patra Musik)
keluarga, maka ada acara pembagian jambar56. Setelah acara pembagian jambar
55
Wawancara dengan ―Patra Musik‖
56
Hak bagian/hak perolehan dari milik bersama.
135
kata (orangnya) penghiburan maka dilakukan atau diselingi dengan tari tor-tor57.
Dalam hal ini alat musik batak khususnya gondang dan seruling sangat berperan
besar dan menjadi alat musik utama58. Secara fisik tortor merupakan tarian, akan
tetapi maknanya adalah sebagai medua komunikasi, dimana melalui gerakan yang
“kalau zaman yang dulu-dulu itu kan, upacara kematian atau saur
matua ini diiringi dengan musik ensambel yang namanya gondang
sabangunan, tapi untuk sekarang ini udah jarang dimainkan, uda
lebih sering musik tiup atau brass band namanya, terus digabung
lah dengan musik tradisional lain, misal hasapi” (Ahli Nujum, 42
tahun).
Dalam tradisi di zaman masyarakat batak dahulu bahwa musik masuk bagi
keluarga dan kaum bangsawan atau tokoh orang kaya 59. Merekalah yang mampu
sudah terdapat berbagai macam musik. yang pertama adalah musik yang
mengikuti gondang sabangunan atau untuk orang batak yang masih bersifat
ortodoks , dan yang kedua yaitu ada kolaborasi dengan alat musik tradisional dan
modern60. Alat musik tradisional adalah alat musik yang berasal atau diciptakan
oleh suku itu sendiri (dalam hal ini suku (batak toba) antara lain, gondang,
seruling (sulim), taganing, hesek, dan kecapi/hasapi. Alat musik modern yaitu alat
musik yang sudah bersifat elektronik dan digital (umumnya dari negara luar)
antara lain keyboard, drum, saxophone, gitar bass, dan banyak lagi. Namun saat
57
Tor-toradalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang.
58
Wawancara dengan tim Patra Musik pada tanggal 5 September 2016.
59
Wawancara dengan Pdt. Antoni Manurung pada tanggal 28 September 2016.
60
Wawancara dengan Pdt. Antoni Manurung pada tanggal 28 September 2016.
136
modern.
Musik yang ditampilkan atau diberikan gereja hanya sebatas pada saat
ibadah di dalam gereja ataupun di tempat jemaat (terbatas dalam ibadah, baik
untuk yang menikah maupun yang meninggal). Sehingga musik diluar dari
tergantung dari pihak keluarga baik yang menikah maupun yang meninggal.
tingkatannya. Musik lebih berperan banyak bahkan penuh dalam acara kematian
yang sudah saur matua61. Untuk yang sudah saur matua semua alat musik
dimainkan yaitu kolaborasi alat musik tradisional dan modern, namun kembali
bahwa hal tersebut tergantung pada ekonomi keluarga. Untuk yang belum saur
matua, atau masih sari matua62, maka alat musik yang digunakan hanya
menikah dan tidak berdasarkan status atau tingkatan hidupnya dalam falsafah
batak. Hal tersebut tergantung kepada ekonomi keluarganya. Namun dalam pesta
61
Saur matua adalah meninggal setelah mencapai umur yang tinggi, dan semua anaknya sudah
menikah serta sudah berketurunan (sudah memiliki cucu dari kesemua anaknya).
62
Sari matua adalah seseorang yang meninggal sudah mencapai umur tinggi namun tugasnya
belum terlaksana (ada anaknya yang belum menikah dan belum memiliki anak).
137
mengiringi pestanya, baik pesta pernikahan maupun pesta kematian, jemaat gereja
Pada saat perayaan besar, ibadah rutin dirangkum menjadi satu ibadah,
yaitu ibadah minggu siang, dan tetap berbahasa Batak. Pesta-pesta tersebut
menjadi agenda rutin gereja. Namun hal itu menjadi otonomi gereja. Ingin
pesta. Untuk memulai acara pesta ada kewajiban dilaksanakan yang namanya
ibadah. Ibadah tidak boleh dilupakan baik untuk acara apapun. Selalu sebelum
mulai acara pesta, selalu diawali dengan ibadah. Setelah ibadah dimulailah
kegiatan yang penuh dengan musik atau yang dinamakan dengan acara hiburan.
Berdasarkan wawancara penulis dengan Pdt. Antoni Manurung bahwa ada banyak
138
Sopo Nauli Musik Gondang Sabangunan, Drum Set, Terompet, Saxophone, Trombone,
Kelompok musik yang biasa dan sering dipakai oleh gereja HKBP Pasar 6
adalah tim ―PATRA MUSIC‖, terutama pesta-pesta gereja. Hal tersebut diketahui
oleh penulis dari bendahara gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan.
―PATRA MUSIC‖ setelah diberi kontak oleh gereja, dan melakukan wawancara.
139
2. Tagading (Taganing)
140
4. Drum
141
142
8. Saxophone
143
1. Terompet
Alat musik tiup yang terbuat dari logam dengan tabung yang sempit,
lobang silindris, dan corong yang lebar dan mengembung. Nada yang dihasilkan
hampir selalu digunakan dalam pesta perayaan gereja HKBP Pasar 6 terutama
2. Tagading (taganing)
Tagading atau yang dulunya disebut taganing adalah alat musik gendang
yang berfungsi sebagai ―pengaba‖ atau ―dirigen‖ dalam group pemain alat musik
3. Seruling/sulim
Seruling atau dalam bahasa batak disebut dengan sulim adalah alat salah
satu alat musik tradisional batak toba. Alat musik ini terbuat dari bambu,
memiliki enam lobang dan satu lubang tiupan. Alat musik tersebut dimainkan
dengan cara meniup dari samping. Alat musik ini biasanya memainkan lagu-lagu
yang bersifat melankolis ataupun lagu-lagu yang sedih. Atau dengan kata lain
pemusik batak toba sering memainkannya untuk lagu-lagu yang bersifat sedih
63
Wawancara dengan tim patra musik pada tanggal 10 Agustus 2016.
64
Alat musik tiup berlidah ganda.
144
Drum adalah alat musik yang termasuk ke dalam golongan alat musik
perkusi, yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik tersebut dapat
digunakan sebagai penentu ketukan bagi pemusik lain, atau dengan kata lain
untuk mempertegas musik yang disajikan agar bersifat ―power‖ atau kuat‖.
5. Keyboard
Alat musik tersebut sudah penulis jelaskan dalam sub judul alat musik
yang digunakan dalam ibadah rutin. Hanya saja alat musik yang ada dalam gereja
tidak sembarangan untuk diangkat-angkat keluar dari gereja, maka gereja tetap
harus menyewa alat musik keyboard. Ditambah lagi alat musik tersebut selalu ada
dalam daftar alat musik yang dibawakan oleh kelompok musik yang disewa.
6. Kecapi
Kecapi atau dalam bahasa batak disebut dengan hasapi adalah alat musik
petik yang memiliki dua senar. Hasapi dapat dibedakan menurut fungsinya.
Hasapi yang berperanan sebagai pembawa melodi utama disebut dengan hasapi
ende, sedangkan yang berperan sebagai pembawa melodi saja atau mengikuti alat
7. Gitar bass
Gitar bass secara teknis tidak berbeda dengan gitar listrik. Namun
memiliki bentuk yang lebih besar dan memiliki empat senar, suaranya lebih besar
8. Saxophone
145
Tidak semua alat musik yang tersebut diatas dipakai secara bersamaan
atau secara keseluruhan dipakai semua setiap kegiatan, namun setelah dirangkum
oleh penulis bahwa alat-alat musik yang dipakai di semua kegiatan gereja HKBP
menjual makanan atau bazar, dan meminta sumbangan dari para donatur. Dalam
acara inilah menjadi puncak penggalangan dana. Oleh karenanya, panitia pesta
menampilkan musik-musik yang disenangi para jemaat, yaitu musik yang ramai.
Dan dalam pesta inilah banyak muncul alat-alat musik batak seperti gondang65,
“begitu masuk acara pesta, itu pertama kalikan kalau orang batak
istilahnya tua ni gondang. Itu biasanya permintaan dari parhalado, dan
majelis pengurus gereja. Setelah dimainkan gondang, main lah lagi
ogung, seruling, sama tagading”
65
Gondang ; alat musik dan ansambel musik tradisional Batak Toba.
146
Dimana di halaman gereja sudah disediakan tenda dan panggung. Pada saat
prosesi tim patra musik sudah mulai mengiringi acara hiburan. Dimulai dengan
sebagai berikut :
4. Muda-mudi/NHKBP
Setelah selesai acara manortor secara bergantian, dilanjut lah dengan acara
menyanyi bebas. Walaupun penyanyi utama sudah disediakan, tapi jemaat ikut
Sepanjang syair dari nyanyian tersebut baik dan tidak menghina. Namun sangat
diwajibkan oleh panitia untuk menyanyi lagu yang sangat menggugah sehingga
banyak orang yang menyumbang. Dimana, uang sumbangan yang didapatkan itu
66
Tarian seremonial Batak Toba yang disajikan dengan gondang (bataknese.blogspot).
147
Pesta gotilon adalah pesta panen dan pesta syukur bagi gereja HKBP Pasar
6. Dalam hal ini, jemaat datang membawa persembahan kepada Tuhan dalam
bentuk hasil panen, dan dipersembahkan bagi gereja. Untuk merayakannya, gereja
menyelenggarakan pesta. Pesta Gotilon ini tidak berbeda jauh bentuknya dengan
pesta pembangunan. Dimana gereja membuat acara hiburan setelah selesai ibadah.
Dan acara hiburannya sama seperti acara hiburan pesta pembangunan. Jemaat
148
HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Pesta ini bertujuan untuk membangkitkan
semangat dan rasa persaudaraan antar jemaat semakin kuat. Dalam pesta ini,
banyak kegiatan dilaksanakan. Mulai dari lomba koor, lomba cerdas cermat
alkitab, hingga pertandingan sepakbola antar sektor atau antar wilayah jemaat
gereja. Selain itu, pesta ini juga menampilkan serangkaian acara hiburan. Dan
yang paling menonjol disini adalah kesenian musik batak. Namun acara pesta
parheon di gereja HKBP Pasar 6 tidak jauh berbeda dengan pesta pembangunan
utamanya adalah tarian tor-tor dan terkadang menampilkan atau mengundang artis
ibukota untuk ikut turut memeriahkan acara pesta tersebut. Bagi gereja HKBP
didalamnya tidak hanya memiliki unsur agama/religi saja, karena didalamnya juga
3.6.4. Inti semua Musik dalam Pesta Perayaan Gereja HKBP Pasar 6 Padang
Bulan Medan
Gereja HKBP Pasar 6 belum memiliki alat musik yang bersifat tradisional
yang bisa dipakai baik dalam ibadah maupun pesta-pesta perayaan. Maka dari itu
149
menampilkan tor-tor, karena bagi gereja HKBP pasar 6 tor-tor adalah kegiatan tari
yang bersifat religi67. Dalam kegiatan pesta perayaan juga terdiri dari permainan
Inti dari semua kegiatan pesta di gereja HKBP Pasar 6 adalah penyembahan
Pasar 6), semua musik yang ditampilkan adalah untuk kemuliaan nama Tuhan.
67
Wawancara dengan Pdt. Antoni Manurung .
68
Musik slow dan sedih, biasanya digunakan dalam lagu jazz.
69
Menggunakan tarian yang riang
150
konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat
mengenai hal-hal yang mereka anggap sangat mulia. Nilai budaya sendiri
merupakan konsep-konsep yang ada dalam pikiran manusia. Nilai budaya ini
individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang ingin
Dari kedua pengertian nilai diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah
Dalam hal tersebut, musik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan memiliki
“jadi menurut kami kan dek nilai-nilai musik gereja HKBP pasar 6 ini kan
lebih ke penyembahan vertikal, dan komitmen-komitmen. Dimana kami
sebagai tim musik diwajibkan untuk menampilkan musik yang sangat
kreatif namun nyanyian dan lagu-lagu tidak boleh melenceng atau keluar
dari ketentuan, pokoknya diharuskan lagu dan musiknya sesuai himne
151
a. Musik itu adalah suatu cara gereja dan jemaat Gereja HKBP Pasar 6
berkomunikasi dengan Tuhan, dengan musik yang tenang dan damai namun
riang dan gembira, jauh dari musik yang bersifat sangat keras dan membuat
b. Musik gereja HKBP Pasar 6 merupakan musik yang tidak lekang oleh
waktu.
c. Bagi gereja dan tim musik gereja HKBP pasar 6 musik yang ditampilkan di
gereja tersebut bukan musik yang hanya sebatas untuk memenuhi selera
yang kuat, dan sangat alkitabiah, karena gereja dan tim musik sangat
Seperti apa yang dikatakan Malinowski, yang dimaksud dengan fungsi itu
unsur kebudayaan, dan musik sebagai salah satu bagiannya terjadi karena pada
152
gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan tetap eksis dan berkembang, karena
haus akan ritual keagamaannnya atau ibadahnya ( dalam hal ini kelompok
dalam kehidupan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, merupakan bagian
dari struktur sosial mereka. Musik dalam hal ini merupakan salah satu bahagian
pengamalnya, dalam hal ini jemaat gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan.
tertentu dan menjadi bagian dari mereka, tetapi mungkin atau tidak mungkin juga
memiliki fungsi yang lebih dalam ( 1964 : 210). Fungsi musik tersebut dapat
Pada bab 1 penulis telah memaparkan fungsi musik oleh Alan. P . Meriam
(dalam bukunya the Antropology Of Music). Berdasarkan hal tersebut dan hasil
penelitian penulis, penulis memakai teori tersebut untuk melihat fungsi musik di
153
memberikan pendapatnya.
maka penulis membagi dua bagian atas fungsi musik yang terdapat di gereja
HKBP Pasar 6. Yang pertama yaitu fungsi musik dalam ibadah, dan yang kedua
adalah fungsi musik dalam pesta perayaan (dalam hal ini mengacu kepada
kegiatan hiburan).
4.2.1. Fungsi Musik dalam Ibadah Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan
Medan
Ada sepuluh fungsi musik seperti yang dipaparkan oleh Merriam, namun
kesepuluh fungsi musik tersebut tidak dapat dipaksakan untuk digunakan dalam
menganalisis fungsi musik yang terdapat dalam setiap kegiatan bermusik agar
fungsi musik itu sendiri tidak menjadi rancu (Tarigan, Kumalo). Maka penulis
memaparkan fungsi musik yang ada di gereja HKBP Pasar 6 dalam ibadah, yaitu :
1. Pengungkapan Emosional
emosinya. Musik dimainkan oleh pemusik. Lalu jemaat ikut bernyanyi sesuai
dengan alunan musik. Melalui musik yang dimainkan dan nyanyian yang
154
2. Penghayatan Estetis
tetapi harus menjadi penguatan akan konteks atau isi kegiatan ibadah. Dimana
kegiatan dalam ibadah lebih banyak bernyanyi. Musik gereja harus mampu
3. Perlambangan
ada aspek utama, yaitu alat musik itu sendiri dan musik yang dihasilkan. Jika
musiknya lambat, maka hal itu dapat melambangkan kesedihan. Kalau musiknya
kesedihan dan kegembiraan. Baik dari musik yang dihasilkan maupun alat musik
yang digunakan.
“sebenarnya dari alat musik yang digunakan aja kita uda tau
seperti apa musik yang dihasilkan, dan kita tahu kebudayaannya
apa. Misal kalau gereja ini kan sering pake gondang kalau pesta,
ya karena memang itu adalah alat musik khas batak”. (Tri Toguna,
27 tahun).
155
saraf manusia sehingga tubuh bergerak mengikuti irama musik. Demikian yang
sering tergambar, baik dalam ibadah rutin maupun acara pesta gereja HKBP Pasar
ada gerakan yang berlebihan, misal bertepuk tangan, atau mengangkat tangan
tinggi-tinggi.
5. Hiburan
adalah musik. Sehingga sudah sangat jelas musik itu mempunyai fungsi untuk
menghibur. Namun tidak hanya itu, musik gereja HKBP pasar 6 juga dapat
menghibur para jemaat yang sedang berduka atau sedang dalam banyak masalah
Nyanyian dan pujian di gereja HKBP Pasar 6 selalu disertai dengan teks
156
merupakan nyanyian yang berisi aturan. Salah satu contohnya adalah lagu
musik.
jemaatnya.
“terkadang dari lagu dan musik kita menjadi tahu mana yang buruk dan
Fungsi musik disini berarti bahwa sebuah musik memiliki peranan penting
dalam suatu upacara. Musik merupakan salah satu unsur yang penting dan
gereja HKBP Pasar 6 yang dinaikkan oleh tim musik, kesatuan warga gereja
dipererat dan keterlibatan warga gereja dalam kehidupan gereja dan dilingkungan
masyarakatnya dapat semakin terlihat. Dari musik yang ditampilkan juga dapat
70
Wawancara dengan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan (Desi Purba)
157
8. Fungsi lain
Fungsi lain diluar dari kesepuluh fungsi yang dikatakan oleh merriam
penghormatan kepada Sang Pencipta. Untuk menyatakan rasa hormat kepada sang
pencipta, gereja dan jemaat memuji melalui nyanyian dan musik yang dimainkan.
Dengan demikian tim musik gereja HKBP Pasar 6 selalu berusaha menampilkan
4.2.2 Fungsi Musik dalam Pesta Perayaan Gereja HKBP Pasar 6 Padang
Bulan Medan
1. Kesinambungan Kebudayaan
Adat atau budaya batak yang masih kuat dalam lagu-lagu dan penyajian
musik di gereja HKBP pasar 6 memberikan fungsi tersendiri dari musik tersebut.
Hal inilah yang membuat gereja HKBP pasar 6 masih konsisten tetap
khususnya Batak bisa tetap mendengar musik yang bernuansa Batak. Dan musik
158
2. Pengintegrasian Masyarakat
musik itu sendiri. Demikian juga yang terjadi di gereja HKBP pasar 6. Dengan
lagu-lagu yang bersumber dari Buku Ende dan Kidung Jemaat pada saat ibadah,
dan musik-musik tradisional serta lagu-lagu daerah batak pada saat hiburan, maka
hal itu membuat atau menimbulkan adanya rasa kebersamaan diantara jemaat
semua.
3. Hiburan
musik dalam pesta perayaan gereja HKBP Pasar 6 semakin meriah. Ditambah
dengan tarian tor-tor yang semangat maka akan menambah semangat dan hiburan
tersendiri kepada jemaat dan penonton. Dimana banyak jemaat yang tersenyum
4. Fungsi Lain
71
Wawancara dengan tim Patra musik.
159
(vertikal). Atau lebih singkatnya disebut dengan fungsi musik yang horizontal dan
vertikal. Fungsi penghormatan kepada Sang Pencipta yaitu dalam ibadahnya (saat
orang batak yang melandasi sistem kemasyarakatan orang batak, yang terdiri dari
Selain dari fungsi musik diatas, ada beberapa fungsi musik lainnya bagi jemaat
mendewasakan iman jemaat. Oleh sebab itu, kita harus melihat dan
72
Wawancara dengan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan ( Evi sipayung), pada tanggal 19
Mei 2016.
160
menyentuh hati jemaat, maka lagu ibadah harus disajikan dengan baik.
dinyanyikan73.
dinyanyikan. Karena itu syair lagu ibadah hendaknya jelas dan mudah
oleh jemaat74.
jemaat semua75.
5. Sebagai doa, karena didalam nyanyian dan pujian gereja banyak yang
berisi teks dan syair yang menyatakan permohonon kita atas kehidupan
73
Wawancara dengan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan .(Hotmarison Silalahi), pada
tanggal 19 mei 2016.
74
Wawancara dengan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. (Desi Purba), pada tanggal 19
Mei 2016.
75
Wawancara dengan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, pada tanggal 19 Mei 2016.
76
Wawancara dengan jemaat HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, pada tanggal 19 Mei 2016
161
(pemusik, tim ibadah, paduan suara, koor, song leader) berdasarkan wawancara
diluar ibadah minggu 79. Menjadi tim musik gereja HKBP Pasar 6,
lah yaang tampil dalam mengiringi musik ibadah gereja. Dan mereka
77
Wawancara dengan pemusik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, pada tanggal 20 Mei
2016
78
Wawancara dengan pemusik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Meda, pada tanggal 20 Mei
2016.
79
Wawancara dengan pemusik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, pada tanggal 20 Mei
2016.
162
4.3 Perubahan dalam Musik dan Tata Ibadah Gereja HKBP Pasar 6 Padang
Bulan Medan
berubah. Perubahan itu tidaklah harus perubahan yang besar atau perubahan total.
80
Wawancara dengan pemusik gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan, pada tanggal 20 Mei
2016.
163
dan perubahan juga dapat berasal dari luar kebudayaan atau eksternal. Perubahan
secara internal adalah perubahan yang timbul dari dalam dan dilakukan oleh
perubahan eksternal merupakan perubahan yang timbul akibat pengaruh dari luar
Demikian juga yang terjadi di dalam musik dan tata ibadah gereja HKBP
Pasar 6, dimana mau tidak mau gereja sedikit melakukan perubahan atau inovasi,
perubahan yang terdapat dalam musik dan tata ibadah gereja HKBP pasar 6
yang sudah sejak lama ada di gereja HKBP Pasar 6 adalah Clavinova. Setelah itu
muncul organ dan keyboard. Namun alat musik organ dan keyboard ini bertahan
lama, dan menjadi alat musik utama dalam mengiringi segala kegiatan yang ada di
gereja HKBP Pasar 6. Baik dalam ibadah rutin, hari-hari besar keagamaan, dan
muncul. Terutama dari kalangan remaja dan muda-mudi. Bahkan keinginan untuk
memiliki acara ibadah tersendiri sangat kuat di kalangan remaja dan muda-mudi
164
Ibadah sore di gereja HKBP pasar 6 padang bulan muncul sekitar tahun
201181. Untuk memenuhi kebutuhan remaja dan muda-mudi gereja, maka ada
penambahan alat musik seperti yang telah dipaparkan penulis pada bab 3. Tapi
untuk penambahan alat-alat musik tradisional tidak ada. Yang awalnya hanya
saxophone, dan terkadang memakai alat musik perkusi82. Namun yang paling
sering dan selalu digunakan setiap minggunya adalah keyboard, organ, gitar, dan
biola. Dan sumber nyanyian tetap dari kidung jemaat, pelengkap kidung jemaat,
“dulu sempat dibuat lagu rohani pop, tapi untuk sekarang dan
seterusnya disepakati tidak boleh lagu rohani pop, semua harus
bersumber dari buku lagu yang sudah ditentukan gereja HKBP,
karena itu dapat mengurangi konsep musik HKBP yang
tongam/teduh” .(Mardina Sigiro, 27 tahun).
Sehingga musik dalam ibadah minggu sore tetap pada konsep musik
Namun begitu, tetap juga ada kerinduan dari remaja dan muda-mudi untuk
mendengarkan musik yang berciri khaskan batak, terutama dari alat musiknya.
81
Hasil wawancara dengan bendahara (Pak Sianipar) dan tim ibadah(Mardina Sigiro).
82
Alat musik perkusi (disebut pula alat musikpukul atau tabuh) adalah alat musik yang
menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yangmembuat
objek bergetar, baik dengan suatu alat, tongkat, maupun dengan tangan
kosong.(www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-alat-musik-perkusi.html)
165
“jadi kan dek keyboard itu kan alat musik yang bisa menghasilkan
banyak suara. Trus irama sama temponya bisa kita atur. Jadi
kalau misal pemusik ingin menampilkan alat musik seperti seruling
misalnya, ya kami buat jadi menu flute dari kyboard, kalau mau
suaranya seperti tagading ya kami setel dari menu drum nya,
kalau mau dengar suara seperti hasapi, ya kami buat dari menu
gitar keyboard. Itunya bolak-balik kami buat dek, supaya
nuansanya seperti nuansa musik batak. Tapi agak ada lah bedanya
dikit dari suara asli alat musiknya” (Tri Toguna, 27 tahun).
diterapkan dalam alat musik keyboard. Misal untuk menghasilkan suara tagading,
maka dimasukkan pola pukulan tagading namun melalui menu drum. Contoh
kedua yaitu untuk menghasilkan musik menjadi seperti suara seruling, maka
dimasukkan pola pukulan seruling melalui menu flute. Dan untuk contoh yang
pukulan hasapi dari menu gitar keyboard. Dan masih banyak lagi, dimana ada
nada-nada tertentu yang menentukan suatu musik itu dalah musik batak. Dengan
166
so, la‖84.
Satu hal lagi yang membedakan acara ibadah gereja HKBP Pasar 6 dengan
ibadah gereja suku lain yaitu adanya penambahan MC, Prolog, dan Musik
Instrumental. Dimana MC lah yang menjadi pemimpin ibadah, bukan lagi oleh
“kalau menurut kami sebagai tim musik dek gak terlalu adanya
perbedaannya. Tapi kan kalau kami perhatikan, penambahan MC, prolog,
sama yang hanya musik itu kan dek, jadi itulah yang menjadi kelebihan
gereja HKBP Pasar 6 ini dibandingkan sama yang gereja suku juga. Jadi
kan jemaat semakin merasa dipandu, dan ibadah itu seperti hidup, atau
nuansa karismatik lah kita bilang, tapi kan tetap nya bersifat himne dia
dek”(Mardina Sigiro, 27 tahun).
Prolog adalah istilah lain dari kalimat pembuka dalam karya sastra
(kamusq.com diakses pada tanggal 20 Agustus 2016). Istilah prolog dapat kita
jumpai dalam berbagai buku cerita ataupun film dan drama. Prolog adalah bagian
naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal yang merupakan pengantar
naskah yang dapat berupa dialog, kilas balik suatu peristiwa yang terjadi atau
dapat juga berupa keterangan tentang cerita yang akan disajikan. Demikian juga
dalam alur ibadah minggu malam di gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan. Dalam
83
Wawancara dengan pemusik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan (Tri Toguna)
84
Wawancara dengan pemusik Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan (Tri Toguna)
167
memandu jemaat atau mengajak jemaat agar larut dan semakin meresapi makna
ibadah85. Prolog ini merupakan saduran dari versi ibadah karismatik namun tidak
100%. Prolog ini tidak bertujuan untuk membuat jemaat menari-nari atau
bertopak-topak, tapi hanya supaya jemaat merasa semangat dan tidak jenuh
itu juga pemusik melantunkan musik rohani yang bersifat instrument, atau dengan
kata lain musik instrumental. Musik instrumental adalah suatu komposisi atau
rekaman musik tanpa lirik atau musik vokal dalam bentuk apapun, dimana semua
ibadah pun terasa semakin kusuk, dan seperti menentramkan jiwa-jiwa para
jemaat, atau adanya getaran emosi yang dirasakan oleh jemaat86. Hal tersebut
menjadi ciri khas bagi gereja HKBP Pasar 6 padang Bulan Medan.
Saat pertama masuk ke dalam gereja, jemaat disambut oleh seksi penerima tamu
dan diantar ke tempat duduk. Lalu setelah jemaat sudah banyak yang berdatangan
atau dengan kata lain tepat pukul 18.00 maka ibadah dimulai. Di gereja ini,
85
Berdasarkan wawancara dengan koordinator tim ibadah (Mardina sigiro)
86
Berdasarkan wawancara dengan pemusik (Trito)
168
dengan memainkan musik setengah suara dan ucapan syalom dari MC/pemimpin
ibadah. Setelah itu dimulai lah dengan saat teduh, dimana para jemaat dipimpin
untuk berdoa sebelum memulai ibadah sama sekali. Untuk memulai saat teduh
disesuaikan juga dengan tema minggu ibadahnya. Contoh prolog saat memulai
saat teduh :
“ Allah kita adalah Allah yang TriTunggal, Bapa Putra dan Roh Kudus,
berlimpah rahmat, sumber kasih yang besar. Mari kita sambut Dia, kita
bernyanyi dari KJ 58 : 1-3 “Maha Kasih Yang Ilahi”(Prolog memulai
saat teduh).
Setelah pembacaan votum maka dilanjut lagi ke dalam prolog oleh MC untuk
bernyanyi :
“sebab Dia Raja yang penuh dengan kasih, yang memberikan roh kudus
untuk menuntun kita kepada Bapa, maka layaklah nyanyian kita kepada
Dia. Kita sembah Dia dan bernyanyi dari KJ 8 : 1+4 “BagiMu Tuhan
Nyanyianku”.(Prolog untuk pembacaan hukum taurat)
Disaat doa pengakuan dosa dan pengampunan dosa diucapkan, tim pemusik
merupakan lagu dari kidung jemaat tapi dimainkan secara instrumental oleh
169
seruling, dan kadang saxophone. Dalam hal ini bentuk musik gereja HKBP Pasar
6 merupakan bentuk musik Monophony, dimana hanya ada suara tunggal, atau
hanya satu alat musik. Contoh lagu yang diinstrumentalkan oleh pemusik gereja
HKBP Pasar 6 dengan menggunakan alat musik biola ―Aku Tuhan Semesta (PKJ
No.117)‖. Dalam hal ini semua nada-nada lagu hanya dimainkan oleh pemain
biola tanpa ada suara dari pemusik lain, hingga selesainya doa pengakuan dan
pengampunan dosa.
170
Namun dimulai saat ini (saat penelitian tersebut) lagu pop rohani
disepakati oleh tim musik tidak akan dipersembahkan dalam ibadah rutin/ibadah
minggu. Semua lagu harus berasal dari sumber-sumber lagu HKBP yang sudah
“ kita bukan lagi tawanan dosa, karena oleh kasih karunia kita ditebus
oleh Anaknya Yesus Kristus dan mengutus Roh kudus menjadi penghibur
kita. Kita bernyanyi dari KJ 34 : 1-2.”(Prolog untuk pembacaan epistel)
171
selanjutnya :
“Allah kita adalah Allah yang berdaulat penuh atas seluruh ciptaanNya,
yang mengagumkan kita, marilah kita ungkapkan kekaguman kita dan
bernyanyi dari KJ 237 : 1-3 “Bila kulihat bintang gemerlapan”.(Prolog
untuk pembacaan warta jemaat).
Lanjut ke pembacaan warta jemaat. Setelah itu doa syafaat. Lalu dilanjutkan ke
Setelah itu doa persembahan dan berkat yang diserahkan sepenuhnya kepada
Dan ibadah selesai. Namun untuk pemain musik, bagi mereka ibadah
belum selesai mereka tetap bermain musik dan bernyanyi dengan riang sembari
menunggu semua jemaat telah keluar dari gereja, atau dengan kata lain,
172
pernah bersifat statis. Musik tradisional Batak dalam kebudayaan batak itu sendiri
alat musik tradisional batak ―gondang‖ dan tari tradisional batak ―tor-tor”. Hal
tersebut jelas terlihat dalam pesta-pesta perayaan di gereja HKBP Pasar 6 Padang
Bulan Medan.
ritual keagamaan, di masyarakat batak toba dikenal dengan sebutan gondang. Hal
ini terungkap dalam sebuah falsafi tradisional masyarakat Batak Toba yang
antara manusia dengan sang pencipta yang disebut Debata Mula Jadi Na Bolon
(Rithaony, 2005 :15). Sama halnya dengan ―tor-tor‖, yang menjadi tarian untuk
Ensambel musik pada masyarakat Batak Toba merupakan hal yang sangat
pun, baik dalam kegiatan adat maupun dalam kegiatan ritual keagamaan, yang
tidak melibatkan ensambel musik. Di masyarakat Batak Toba terdapat dua jenis
ensambel musik yang penting, yakni gondang hasapi dan gondang sabangunan.
Kedua ensambel musik ini selalu menjadi bagian dari aktivitas upacara ritual dan
melakukan tarian bersama atau manortor, salah seorang penari biasanya bertindak
sebagai pemimpin kelompok penari, sekaligus sebagai orang yang bertugas untuk
173
Gereja HKBP Pasar 6 HKBP tidak memakai alat musik gondang pada saat ibadah,
justru pada saat hiburan atau pesta perayaan. Demikian juga dengan tor-tor, baha
tarian tor-tor tidak ditampilkan dalam ibadah gereja, namun dalam acara hiburan.
Dimana hiburan tersebut memiliki maksud dan tujuan tertentu lain yang tidak bisa
proses perubahan kebudayaan musik yang terjadi dalam hal ini adalah bentuk
musik.
musik lokal adalah dimana suatu kebudayaan yang telah lama di bawah dominasi
kebudayaan lain dan mengabaikan kebudayaan sendiri, secara tiba-tiba sadar akan
174
ini bahwa walaupun musik batak menjadi hal yang wajib digunakan oleh Gereja
“ya kekmana lah, yang paling sering dipake itu ya ogung sama
tagading lah, itulah semua kami buat diibaratkan gondang,
sedangkan itupun harganya mahal, beda sama kalau hanya nyewa
alat musik yang biasa dipake acara-acara ya ito. Kalau sanggup
bayar ya kami bawa trus kami mainkan gondangnya. Gak mesti
kayak dulu-dulu lagi ito, harus gondang inilah, gondang inilah,
kan jenis gondang itu banyak. Gak tersediakan kami semua, jadi
yang paling sering dipake ya ogung, tagading, lagian kan untuk
pesta hiburannya” (Ahli Nujum Situmorang, 40 tahun).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
deskriptif Gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan). Dalam hal ini yang lebih
dalam dikaji adalah bentuk musik, fungsi dan perubahan musik bagi gereja dan
Jemaat gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Berdasarkan hasil analisis
175
sebagai berikut :
variatif, namun untuk sumber nyanyian dan lagu yang dibawakan tidak
terlepas dari aturan dan peraturan HKBP pusat, yang pada akhirnya
2. Bahwa musik Gereja HKBP masih bersifat Himne, atau dalam bahasa
himne.
musik untuk ibadah. Ibadah dulu baru acara pesta dan acara hiburan.
toba) sebagai hiburan dan untuk menggalang dana pada saat perayaan
gereja suku (batak toba) namun tidak memiliki alat musik tradisional,
176
latihan, dan kebaktian singkat. Hal ini dilakukan agar ibadah berjalan
7. Tata ibadah gereja HKBP Pasar 6 sudah tidak serumit tata ibadah pada
8. Latar belakang musik tidak menjadi hal yang penting bagi Gereja
mengikut TUHAN.
177
jemaat.
berpegang teguh dengan prinsip musik yang bersifat himne atau teduh.
5.2 Saran
saran agar lagu gereja HKBP Pasar 6 tidak hanya berasal dari sumber lagu yang
sudah ada sebelumnya (BE dan KJ), dimainkan juga dari lagu pop rohani yang
bersifat teduh juga, apabila gereja HKBP Pasar 6 memang harus mempertahankan
musik yang bersifat himne. Dan perlunya bagi gereja HKBP Pasar 6 untuk
memperhatikan latar belakang musik setiap anggota musik agar musik yang
ditampilkan semakin indah dan menambah daya tarik jemaat untuk beribadah di
gereja HKBP Pasar 6 Padang Bulan Medan. Perlu juga untuk melengkapi alat
musik tradisional, karena gereja HKBP adalah gereja suku dengan membawa suku
batak toba, walaupun alat musik tradisional batak sekarang ini terbilang mahal.
mempelajari musik batak, sehingga musik batak menjadi lestari. Dan yang
terakhir bahwa menurut tim musik kepemilikan alat musik yang modern oleh
178
dengan kata lain agar gereja menambah alat musik yang sudah ada di gereja dan
masuk ke dalam inventaris barang gereja HKBP Pasar 6 padang Bulan Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Habib Mustopo,M.
Raga Maran,Rafael.
179
Koentjaraningrat.
Cipta.
Van Ball,J.
Budaya.Jakarta:PT.Gramedia.
Saifuddin, Ahmad.
Salim, Warsani
USU
Boedhisantoso.
180
Aritonang, Jan. S.
Merriam, Alan P.
Nakagawa, Prof.Shin.
Hutajulu, Rithaony.
Banoe, Pono.
Kodijat, Latifah.
181
Skripsi :
Data Online :
Oki-Sukiman.blogspot.co.id/2007/01/Sistem-Kepercayaan-religi.html.(diakses
(http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/AstyaRamaListya_Kontekstu
(https://dongants.wordpress.com/2010/04/18/mengenal-liturgi-tata-ibadah-hkbp/)
2016)
182
Data Informan
1. Nama : Mardina Sigiro
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Status : Tim Ibadah Gereja
2. Nama : Tri Toguna Silitonga
183
184
185