PERNYATAAN ORIGINALITAS
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam
daftar pustaka.
Apabila kemudian terbukti lain dan tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya
bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.
Lastrika Saragih
ii
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena kasih dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi dan memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
SIMLAUNGUN.
Penelitian ini dilakukan untuk mencapai gelar sarjana S1 Antropologi Sosial Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Selama penyelesaian skripsi ini,
penulis banyak menerima masukan, bantuan, serta motivasi dari dosen pembingbing dan
Kepada orangtua penulis bapak L. Saragih dan Ibu D. Sinaga yang saya cintai.
Terimakasih atas nasehat yang telah di berikan kepada saya, didikan, motivasi selama
penulisan, doa yang selulu menyertai saya, dan dana yang selalu diberikan kepada saya
sampai pada saat ini. Semoga selalu sehat dan tambah rejeki. Tuhan Yesus menyertai di
Bapak Fikarwin Zuska dan bapak Drs. Agustrisno selaku ketua dan sekretaris
Kepada Ibu Rita Tambunan, selaku dosen penasehat akedemik yang selalu menasehati
Bapak Nurman Achmad sebagai pembingbing saya selama penulisan skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, materi, dan pikiran selama penulisan skripsi mulai
dari penulisan proposal sampai skripsi ini selesai. Dorongan yang selalu diberikan supaya
penulisan skripsi ini cepat selesai. Segala ilmu dan dukungan berharga disampaikan dengan
tulus, sabar dan canda tawa yang diberikan mendorong sengat saya untuk menulis skripsi ini.
iii
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh staf pegawai dan staf pengajar
Departemen Antropologi: Ibu Aida, Pak Herman, Ibu Sabaria, Ibu Tjut, Ibu Rytha, Pak
Lister, Pak Wan, Pak Yance, Pak Hamdani, Pak Zulkfli, dll, yang telah memberikan berbagai
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada informan saya, kususnya anak remaja
Saudara-saudara saya yaitu Ronal saragih, selaku abang yang memberikan dorongan
penuh dan juga dana yang membantu saya selama perkuliahan ini. Kaka saya Mariani Denny,
Meriana, Bestaria selaku kakak yang selalu cerewet dan tidak lupa memberi dukungan dan
doa kepada saya dan adik-adik Murni, Robet, Josep, dan Rikawati yang baik yang selu
mendukung dan memberi dukungan dan doa kepada saya selama penulisan skripi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat penulis sejak semester 1(satu)
hingga saat ini yang meberikan perhatian, bantuan, dukungan, dan dorongan yang sangat
membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini: Santi, Jesika Dan Monika, penulis sangat
bangga berteman dengan kalian, semoga pertemanan kita tetap terjaga. Dan seluruh teman
stambuk 2014 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Sangat bangga bisa bersama
yaitu Kak Eka purba, Deni Lumban gaol, dan Ranita Saragih yang selalu menyemangati dan
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman satu kost: Ka Juli, Ka gres, ka Jeni,
Vivi, Lidya, Desy, Yuyun, Friska, Ramasta, Sriulina, dan Raniwaty yang selalu menanyakan
iv
dan jalan-jalan saja grup (Hita do tong) yaitu Bang Nardo, Bang Marwan, Ka Relina, Resmi.
Terima kasih banyak semuanya. Semoga Tuhan membalas kebaikan yang telah
Lastrika Saragih
Purba Kecamatan Purba 2011. Menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1
Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Alamat email
5. Anggota INSAN Antropologi USU dari tahun 2014 hingga saat ini
vi
7. Anggota pemuda di GKPS PADANG BULAN MEDAN tahun 2016 hingga sekarang
2015
vii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk segala berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Adapun tujuan penulis menyelesaikan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana di Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Skripsi ini disusun oleh penulis berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
di lapangan bersama dengan informan yang menjadi penyedia informasi dalam skripsi ini.
Adapun penguraian yang dilakukan oleh penulis pada skripsi ini adalah: Bab I memuat
deskripsi mengenai latar belakang dari penulisan, tinjauan pustaka, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian yang dilakukan, metode penelitian, dan pengalaman peneliti di
lapangan.
Bab II menjelaskan tentang lokasi penelitian, baik dari keadaan geografisnya, maupun
struktur penduduk yang ada di lokasi penelitian. Di bab ini juga dipaparkan pengamatan
penulis terhadap lokasi penelitian. Bab III berisi tentang sistem perkawinan masyarakat
Bab V memuat kesimpulan dan saran penelitian tentang pernikahan dini. Sebagai
penutup dari penulisan skripsi ini, dilampirkan pula daftar kepustakaan sebagai penunjang
dalam penulisan. Penulis telah melakukan berbagai usaha, dan sebisa mungkin memberikan
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun kearah
perbaikan. Banyak hal-hal yang terkadang menyulitkan penulis dalam menyelesaikan skripsi
viii
Penulis berharap semoga skripsi ini memiliki manfaat untuk semua pihak, dan semoga
kebaikan yang diterima oleh penulis dari semua pihak yang ikut serta memberi bantuan
dalam proses penyusunan skripsi ini dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Lastrika Saragih
ix
HALAMAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS.................................................................................... i
ABSTRAK........................................................................................................................... ii
UCAPAN TERIMAKASIH.............................................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... x
DAFTAR FOTO............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tinjauan Pustaka................................................................................................7
1.2.1 Resiko dan Bahaya dari Pernikahan Dini................................................11
1.2.2 Ciri-ciri Kejiwaan dan Psikososial Remaja.............................................13
1.2.3 Sumber Masalah Seks Remaja................................................................14
1.2.4 Perilaku Seksual Remaja.........................................................................16
1.2.5 Batas Usia Kawin Menurut Hukum Adat...............................................17
1.2.6 Batas Usia Kawin Menurut Undang-Undang Nasional..........................19
1.2.7 Batas Usia Kawin Menurut Hukum Internasional..................................20
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................20
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................................21
1.5 Metode Penelitian.............................................................................................22
1.5.1 Metode Penelitian...................................................................................22
1.5.2 Teknik Analisis Data..............................................................................26
1.5.3 Pengalaman Penelitian............................................................................27
BAB V PENUTUP............................................................................................................102
5.1 Kesimpulan........................................................................................................102
5.2 Saran..................................................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................104
LAMPIRAN
xi
xii
xiii
PENDAHULUAN
antara laki-laki dan perempuan untuk membangun sebuah ikatan. Sudah menjadi
pergaulan hidup. Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, manusia
membutuhkan manusia lain untuk hidup bersama dan bekerja sama. Ia telah
manusia di dunia ini yang berlainan jenis kelaminnya, secara alamiah mempunyai
daya tarik-menarik antara satu dengan yang lainnya untuk dapat hidup
bersamanya atau untuk membentuk suatu ikatan lahir dan batin dengan tujuan
menciptakan suatu keluarga atau rumah tangga yang rukun, bahagia, sejahtera,
dan abadi.1
Arti pernikahan itu adalah suatu ikatan antara dua orang yang berlainan
jenis kelamin, antara seorang pria dan seorang wanita, di mana mereka
1
Djaren Saragih SH, Djisman Samosir SH, Djaja Sembiring SH. Hukum Pernikahan Adat Batak
(Bandung: Tarsito 1980) hal, 20
tersebut apabila dilakukan dalam suatu tata aturan, dengan menjungjung tinggi
harkat martabat kemanusiaan. Tata aturan pelaksanaan pernikahan tidak lepas dari
pernikahan tidak cukup hanya diatur oleh norma agama maupun norma
dimana seorang anak itu disarankan untuk menikahi putri dari tulang. Pada masa
mempersalahkan apakah dia harus menikah dengan pariban atau tidak. Di sisi lain
2
KBBI online.
3
Proff. H Rusdi Malik, SH, MH. Peran Agama Dalam Hukum Pernikahan di Indonesia (Jakarta:
Universitas Trisakti 2010) hal, 1
diluar suku sendiri. Di dalam beberapa kasus peneliti menemukan, jika di desa
nagori tongah sudah banyak terjadi pernikahan yang tidak sesuai dengan
dimana perempuan berusia 21 tahun ke atas dan pada laki-laki di usia 23 tahun ke
atas. Tetapi yang terjadi di desa Nagori Tongah, sudah banyak remaja yang
melakukan pernikahan dini tersebut harus bekerja untuk mencari nafkah, menjadi
ibu rumah tangga, dan menjalin hubungan kekerabatan dan status sosial yang baru
Inti dari skripsi ini bahwa banyak yang menjadi faktor mengapa banyak orang
menikah pada usia dini, seperti hamil diluar nikah, perjodohan, kekhawatiran
orangtua, pacaran, dan masih banyak faktor lainnya. Dalam skripsi ini yaitu di
perjodohan keluarga dan karena ada suatu kebiasaan yang sudah ada sejak lama
wanita” yang ditulis oleh Riska Apriyanti ini juga menuliskan bahwa faktor yang
Ternyata maupun sama ataupun berbeda pada daerah yang satu dengan
daerah yang lain tentang terjadinya pernikahan dini tetap mengarah pada dampak
yang dialami wanita. Karena pengaruh yang lebih besar efeknya ketika terjadi
pernikahan dini adalah pada kaum perempuan. Dimana mereka mempunyai resiko
besar mengalami kematian dikarenakan kondisi fisik perempuan yang belum atau
kurang mampu untuk melahirkan. Lalu apakah sama hal ini terjadi pada
simalungun tersebut memiliki adat yang kuat, mempunyai keyakinan yang tinggi,
dilakukan.
4
Rusmini, skripsi :“ Dampak menikah di kalangan perempuan” ( Makassar : UNHAS, 2015) Hal. 92
5
Riska Apriyanti, skripsi “ Dmpak psikologis pernikahan dini bagi kaum wanita” ( Lampung : UIN,
2017) Hal. 85
persekutuan atau clannya tidak punah yang didahului dengan upacara adat.
Bahwa tujuan dan hikmah pernikahan itu untuk mendapatkan anak dan keturunan
merupakan salah satu yarat untuk mengarungi kehidupan bahtera rumah tangga.
telah menikah pada usia muda, sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan
persoalan dengan hati yang jernih, pikiran yang tenang, dan kebanyakan dari
sekarang kebutuhan hidup terus meningkat, harga bahan pokok mengalami inflasi
dan beban yang harus ditanggung pun terasa semakin berat. Sehingga banyak
diantara mereka yang telah membina rumah tangga nya harus berakhir dengan
perceraian.
sudah menstruasi bagi perempuan dan bagi laki-laki sudah dapat mencari makan
orang simalungun tentang resiko dari pernikahan dini, sehingga tidak lagi
syaratnya menstruasi tetapi sudah dewasa dalam umur, idealnya 21 tahun bagi
perempuan dan bagi laki-laki 23 tahun. Selain secara fisik orang simalungun juga
melarang pernikahan semarga atau satu clan karena menurut mereka satu marga
merupakan satu darah, yang ideal bagi orang simalungun adalah pernikahan
subetnis dari Suku Batak. Suku simalungun berbeda dengan Batak Toba yang
dikenal dengan logat yang kental suara yang lantang. Subetnis simalungun khas
dengan bahasa yang lembut. Nagori Tongah yang memiliki tanah subur
mengundang minat masyarakat daerah lain untuk mendiami desa ini seperti
subetnis batak lain seperti Toba dan karo maupun diluar suku batak seperti Jawa.
Daerah ini dikenal karena tanahnya yang subur dan udara yang dingin sehingga
Jumlah penduduk di Simalungun pada tahun 2016 yaitu 854.489 jiwa, laki-
laki berjumlah 425.794 jiwa dan perempuan berjumlah 428.695 jiwa. Pada
14 desa. Salah satunya adalah desa Nagori Tongah. Di desa Nagori Tongah
memiliki 6 dusun, dengan jumlah laki laki 815 jiwa dan jumlah perempuan
berjumlah 870 jiwa. Jadi keseluruhan jumlah penduduk di desa Nagori Tongah
Secara budaya dan agama sangat dilarang hamil di luar nikah karena
merupakan aib bagi keluarga apalagi pasangan yang hamil di luar nikah masih
gambaran dari keberhasilan dari suatu keluarga. Sehingga orang tua pun berusaha
untuk membimbing anak nya lebih baik dan menyekolahkan anak ke jenjang yang
lebih tinggi.
Langkah anak tidak dapat di awasi orang tua karena orang tua sibuk
dengan ke sibukannya mencari nafkah bagi anak-anaknya dan anak sibuk dengan
aktivitas anak setiap harinya. Karena anak dan orarag tua hanya memiliki waktu
hidup bersama dengan manusia lain. Kehidupan antara sesama manusia akan
6
Badan Statistik Kabupaten Simalungun
interaksi ini manusia saling mengenal satu samalain. Hubungan dan interaksi
sesama ini akhirnya melahirkan rasa simpatik dan ketertarikan pada lawan
pernikahan.7
meneruskan keturunan. Dalam pernikahan, kita tidak pernah luput dari masalah
dinyatakan dalam UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawianan Pasal 2 ayat (1);
menentukan suatu perbuatan hukum, terutama yang menyangkut dengan sah atau
oleh M. Idris (2004: 48) bahwa dalam kesepakatan para ulama akad nikah itu baru
Adanya calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan; kedua, Calon
pengantin itu kedua-duanya sudah dewasa dan berakal (akil baligh); ketiga,
7
Anggreni Atmei Lubis, “ Latar belakang wanita melakukan pernikahan usia dini” Jurnal ilmu
pemerintahan dan sosial politik. Vol.2 No.4, 2016, hal.150.
kawin) dari calon pengantin laki-laki yang diberikan setelah resmi menjadi suami
orang saksi yang adil dan laki-laki Islam merdeka; 7) Harus ada upacara ijab dan
qabul; 8) Sebagai tanda telah resmi terjadinya akad nikah (pernikahan) maka
Terjadinya pernikahan usia muda berarti telah melanggar rukun dan syarat
nikah yang menyatakan bahwa kedua calon pengantin harus sudah dewasa. Dalam
tidak formal yang dilakukan dibawah usia 18 tahun (UNICEF, 2014). Suatu ikatan
yang dilakukan oleh seseorang yang masih dalam usia muda atau pubertas disebut
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan remaja adalah antara usia 10 – 19 tahun dan
belum kawin.8
8
Irne W. Desiyanti “ Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada usia subur
di kecamatan mapangaet Kota Manado” JIKMU. Vol.5 No.2, 2015, hal.271.
wanita sebagai seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, baik yang
yang memiliki umur yang relatif muda maka hal itu dapat dikatakan dengan
pernikahan dini. Umur yang relatif muda yang dimaksud tersebut adalah usia
pubertas yaitu usia antara 10-19 tahun. Sehingga seorang remaja yang berusia
antara 10-19 tahun yang telah melakukan ikatan lahir batin sebagai seorang suami
istri dengan tujuan membentuk keluarga dikatakan sebagai pernikahan dini atau
pernikahan muda.
berikut:
10
e. Tradisi, pernikahan usia muda terjadi karena masih memandang hal yang
kesadaran penuh dan dapat dikatakan tindakan yang dilakukan merupakan reaksi
spontanitas atas suatu peristiwa sehingga tidak sesuai dengan tujuan pernikahan
itu sendiri. Seperti bertindak untuk melakukan pernikahan usia muda demi
a. Kehamilan prematur
Kehamilan pada usia dapat membawa akibat yang berbahaya, baik bagi ibu
mud maupun bayinya. Menurut UNICEF, tidak seorang gadis pun boleh hamil
sebelum usia 18 tahun, karena secara fisik dan mental ia belum siap untuk
melahirkan anak. Ibu muda itu beresiko melahirkan bayi prematur dengan berat
9
Irne W. Desiyanti “ Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada usia subur
di kecamatan mapangaet Kota Manado” JIKMU. Vol.5 No.2, 2015, hal.54.
11
Risiko kesehatan pada ibu yang muda usia juga tidak kalah besarnya
merupakan faktor paling dominan dalam kematian gadis antara usia 15-19
tahun.
c. Masalah kesehatan
2. Kekurangan nutrisi
pada ibu hamil dan menyusui berada jauh dibawah rata-rata kaum laki-laki.
d. Tidak berpendidikan
menjadi terkebiri bahkan tidak sedikit pula yang tidak menyelesaikan bangku
10
Eny Kusmiran, Kesehatan reproduksi remaja dan wanita, Penerbit Salemba Medika, Jakarta,
2011, halaman 12.
12
Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup orangtuanya,
berusaha mencari identitas diri dan sering kali disertai dengan menjauhkan diri
dari orangtuanya.
Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat
remaja.
diri.
waktu tampak bertanggung jawab, tetapi dalam waktu lain tampak masa
13
yang bijaksana.11
seksualitas, pada dasarnya bukan murni tindakan diri mereka saja., melainkan ada
yang menjadi sumber penyimpangan tersebut adalah Pertama, kualitas diri remaja
masalah sendiri, berada dalam kelompok yang tidak baik, dan memiliki kebiasaan
negatif terutama dirumah atau kurng disiplin dalam menjalani kehidupan dirumah.
berlaku baik seperti, anak kurang bahkan tidak mendapatkan kasih sayang berarti
akibat kesibukan kedua orang tua diluar rumah, dan pergeseran norma positif
samping itu, keluarga tidak memberikan arahan tentang seks yang sehat.
mendapatkan informasi sehat dalam hal seksualitas. Bahkan justru media massa
11
Eny Kusmiran, Kesehatan reproduksi remaja dan wanita, Penerbit Salemba Medika, Jakarta,
2011, halaman 5.
14
moral.12
adalah pendidikan remaja dan pendidikan orang tua. Dalam kehidupan seseorang,
dalam menyikapi masalah dan membuat keputusan termasuk hal yang lebih
melakukan pernikahan di usia dini. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nandang, dkk yang menunjukkan bahwa remaja muda yang
berpendidikan rendah memiliki resiko (ods ratio) 4,259 kali untuk menikah dini
daripada remaja muda yang berpendidikan tinggi. Remaja yang memiliki latar
belakang pendidikan yang tinggi memiliki resiko lebih kecil untuk menikah dini
anaknya, karena di dalam lingkungan keluarga ini, pendidikan anak yang pertama
dan utama (Nandang, 2009). Juspin (2012) mengemukakan bahwa peran orang tua
terhadap kelangsungan pernikahan dini pada dasarnya tidak terlepas dari tingkat
pengetahuan orang tua yang dihubungkan pula dengan tingkat pendidikan orang
12
Abu Al-Ghifari. Gelombang kejahatan seks Remaja Modern, Muhajid, Bandung, 2001 halaman
23.
15
yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan orang tua pada wanita
dewasa muda dengan resiko sebesar 7,667 kali lipat. Remaja yang memiliki latar
belakang orang tua berpendidikan rendah maka memiliki resiko lebih besar untuk
pihak orang tua terhadap anaknya salah satunya yang menonjol adalah faktor
pendidikan keluarga.
seksual melalui berbagai perilaku. Cara yang biasa dilakukan orang untuk
13
Eny Kusmiran, Kesehatan reproduksi remaja dan wanita, Penerbit Salemba Medika, Jakarta,
2011 halaman 39
16
4. Remaja dengan prestasi rendah dan tahap aspirasi yang rendah cenderung
14
Abu Al-Ghifari. Gelombang kejahatan seks Remaja Modern, Muhajid, Bandung, 2001 halaman
45.
15
Eny Kusmiran, Kesehatan reproduksi remaja dan wanita, Penerbit Salemba Medika, Jakarta,
2011 halaman 32
17
Hal itu pada gilirannya berakibat pada “lain padang lain belalan, lain lubuk
adat dan tata upacara perkawinan yang beragam. Kita masih menemukan
Terkait dengan batas usia kawin, hukum adat pada umumnya tidak
adat yang satu dengan yang lain itu berbeda-beda. Ada yang menganut
18
yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin dari kedua orangtua
orangtua untuk melakukan perkawinan ialag pria yang berumur 19 tahun dan
Perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19 tahun dan
pihak wanita sudah mencapai usia 16 tahun (Pasal 7 [1] UU Perkawinan Nomor 1
Tahun 1974).
Jika kedua calon mempelai tidak memiliki orangtua lagi atau orangtua
dimaksud dapat diperoleh dari wali atau keluarga yang mempunyai hubungan
belum mencapai usia 19 tahun bagi pria dan 16 tahun bagi wanita, karena
dari batas usia tersebut. Dalam keadaan darurat seperti itu, diperbolehkan untuk
meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua
19
yang disusun oleh PBB dengan maksud untuk memberikan perlindungan terhadap
anak.
Child (Konvensi Hak Anak) Tahun 1989, yang telah diratifikasi pemerintah
melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990, menyebutkan bahwa yang disebut anak
20
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui alasan atau penyebab apa
dan manfaat penelitian ini adalah untuk menyumbang pengetahuan dalam bidang
keilmuan.
21
Metode yang akan digunakan oleh penulis adalah studi etnografi. Spradley
suatu kebudayan yang bertujuan untuk memahami suatu pandangan hidup dari
sudut pandang penduduk asli.Sehingga dengan metode yang dipilih oleh penulis
informasi.
1. Enkulturasi penuh, yaitu orang yang mengetahui budaya miliknya dengan baik.
Penulis akan mewawancarai aktivis yang sudah lama dilakukan seperti paran
2. Keterlibatan langsung, yaitu orang yang berda pada kasus yang di teliti, seperti
16
Holistik artinya Penelitian secara Mendalam
22
5. Non-analistik
dimana riset etnografi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami dan
yang sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat. Pada penelitan pengumpulan data
kunci.
a. Observasi
dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang
hanya dalam hal melihat tetapi juga mendengar dan merasakan. Pengamatan
23
kondisi ekonomi, sosial, dan yang berkaitan dengan masyarakat yang diteliti.
ekonomi, pola asuh orangtua dan kebiasaan anak setiap harinya. Observasi
2. Sumber data
a. Data Primer
24
manusia.
sosial, ekonomi, pola asuh orangtua dan kebiasaan anak setiap harinya.
25
Hendra purba.
kecil, agar memudahkan peneliti menggali lebih dalam lagi tentang setiap
situasi yang dihadapi saat melakukan penelitian, dan sebagai acuan untuk
b. Data Sekunder
Nagori tongah.
baik berupa data primer maupun data sekunder diolah serta dianalisis secara teliti
dan cermat dan logis berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini. Supaya
26
masyarakat di desa nagori tongah. Penulis melakukan penelitian mulai awal bulan
april sebelum surat penelitian dikeluarkan karena penulis masih menulis proposal
peneliti. Peneliti mengangkat judul skripsi ini atas saran dari ketua jurusan dan
dengan sifat yang berbeda-beda, latar belakang yang berbeda-beda juga. Sebagai
peneliti yang harus dapat berbaur dengan masyarakat. Menjadi peneliti berarti
menjadi seseorang yang mau tidak mau harus bersifat ramah dan berperilaku
santun untuk dapat memulai komunikasi yang baik dengan calon informan.
27
menggunakan pakaian yang sopan dapat menjadi salah satu faktor penentu kita
bisa diterima dengan baik atau tidak oleh calon informan penelitian kita. Pada saat
daerah penelitian untuk melihat dan mengamati lebih jelas lagi bagaimana
saya berada di tempat tinggal saya sendiri penelitian tapi saya sangat susuh untuk
mendapatkan informan saya. Saya sangat heran saya sudah lama mengenal
mereka tetapi mereka sangat susuah untuk memberikan informasi kepada saya.
Minggu pertama bulan april saya terjun ke lapangan, yang pertama saya
lakukan adalah pergi ke kantor kepala desa dengan tujuan menjumpai Sekretaris
desa. Jarak dari rumah peneliti ke kantor Kepala desa sekitar 2km, jadi saya
kantor kepala desa tersebut ditutup dan tidak ada satu orang di sana. Saya sangat
kesal kenapa kantor itu bis atutup dan tidak ada aparat desa yang bisa saya jumpai
padahal itu jam hari kerja. Saya bertanya kepada masyarakat setempat yang
rumahnya dekat dari kantor kepala desa tersebut mengapa kantornya bisa tutup
dan tidak ada orang, mereka mengatakan mungkin mereka lagi ada urusan
makanya itu tutup. Tapi yang saya bingungkan kenapa harus tutup, kan aparat
punya urusan sendiri sehingga tidak asatu puun datang ke kantor desa.
28
sampai di rumah, mama saya heran begitu melihat saya cepat pulang. Dan dia
bertanya apa yang terjadi kenapa secepat itu saya kembali, saya hanya katakan
bahwa kantor itu tutup. Keesokan harinya saya kembali pergi ke kantor kepala
desa itu. Sesampainya disana, akhirnya kantornya sudah dibuka dana saya melihat
sudah ada 2 parkir sepeda motor. Saya memasuki kantor kepala desa tersebut dan
saya mengamati kantor tersebut, saya melihat banyak kotoran debu mengitari
rungan tersebut. Saya bertanya –tanya kenapa bisa seperti itu, apa kantor ini
jarang ditempati atau bahkan jarang dibersihkan. Tetapi saya tidak menanyakan
hal itu kepada sekretaris desa tersebut , karena tujuan utama saya adalah
mengambil data penduduk dan informasi tentang desa nagori tongah. Saya
mengatakan maksud dan tujuan saya kepada sekretaris desa itu, Dia tersenyum
ramah dan karena dia memang mengenal saya. Saya bercerita tentang kuliah saya
dan saya mau menyusun skripsi dan lokasi penelitian saya tentang pernikahan dini
yang terjadi di desa nagori tongah. Sekretaris desa ini pun membenarkan
pernyataan saya, karena memang fenomenanya seperti itu. Dan dia juga
mengatakan bahwa dia merasa minder dengan hal itu, saya bingung dengan
pernyataannya. Ternyata dia pria lajang yang sudah berumur bisa dikatakan tua
lah, karena umur nya sudah mencapai diatas 30 an dan dia belum menikah juga.
29
Desa Nagori Tongah adalah salah satu bagian terkcil dari Negara Kesatuan
nagoritingah sudah ada sejak tahun 2012 dengan jumlah penduduk 1.400 orang
Nagoritogah sudah memiliki penduduk lebih kurang 1947 jiwa dengan bergbagai
macam suku diantaranya Jawa, Batak Toba, Batak Simalungun, Batak desa
Kabupaten Simalungun. Desa Nagori Tongah ini terdiri dari 5 dusun: Dusun
Nagori Tongah, Dusun Simpang Naga Pane I, Dusun Sauhur, Dusun Simpang
yaitu:
30
suhunya sekitar 26-280C dan keadaan curah hujan 1150 mm/tahun. Berdasarkan
topografi kemiringan tanah desa Nagori Tongah berada pada kawasan dataran
bertingkat dengan dominasi bangun rumah yang terbuat dari dinding bambu,
dinding papan, dan hanya sedikit yang permanen. Dari bangunan rumah dapat
dilihat sosial ekonomi yang menunjukkan status sosial desa Nagori Tongah.
Didesa ini rumah berada pada sepanjang jalan besar dan luas lahan pertanian yang
Di desa ini tidak ada pasar tradisional sehingga masyarakat desa ini pergi
ke pasar Tingarunggu untuk membeli kebutuhan pokok setiap hari Jumat dengan
jarak 7km dari desa Nagori Tongah. Pekerjaan umum masyarakat desa Nagori
Tongah mayoritas petani, sehingga tidak heran setiap hari desa ini sangat sunyi
karena pergi pagi pulang sore dari ladang. Desa ini mayoritas petani kopi, sayur-
sayuran dan padi. Desa Nagori Tongah ini memiliki tanah yang sangat subur,
sehingga tanaman dapat tumbuh sangat bagus. Dulunya tanaman yang paling
umum adalah padi, kopi, dan jagung, sekarang petani banyak menanam sayur-
sayuran, buah-buahan, bahkan kopi sudah mulai jarang karena hampir beralih ke
31
Jumlah penduduk Desa Nagori Tongah berdasarkan profil desa tahun 2016
sebanyak 1.495 jiwa yang terdiri dari 734 laki-laki dan 761 perempuan dan jumlah
secara detail mata pencaharian penduduk Desa Nagori Tongah pada tahun 2016
1 Pertanian 251
2 Industri Pengolahan -
32
4 PNS 7
5 BuruhTani 10
7 Peternakan 0
8 Montir 5
9 Pensiunan TNI/PNS/POLRI 4
yang sudah berprofesi pegawai swasta atau negeri termasuk juga pedagang tetapi
juga da yang memiliki lahan pertanian untuk digarap dan ditanami sendiri.
pertanian sangat subur untuk diatanami tanamana. Tanaman yang ada di daerah
ini berbagai jenis diantaranya ada tanaman kasar dan ada tanaman muda.
Indonesia umumnya neniliki dua musim yaitu musim hujan dan musim panas,
sehingga masyarakat pada musim hujan menanam tanaman muda dan pada musim
Tongah. Alasan utama petani adalah karena mudah mengurusa dan cepat panen,
seperti sayur-sayuran, cabai, tomat, kentang, padi, jagung, dan lain sebagainya.
33
Sarana jalan yang terdapat di daerah penelitian berada dalam kondisi yang
sangat baik, karena desa Nagori Tongah berada di jalan lintas. Sarana transportasi
yang di gunakan adalah transportasi umum, untuk bepergian kemana saja di desa
Nagori Tongah tidak terlalu sulit karena setiap waktu ada transportasi umum.
Transportasi lain yaitu kendaraan pribadi seperti sepeda motor, mobil, dan becak.
Sarana jalan selain jalan umum, jalan keladang pun sudah tergolong bagus,
Sarana Pendidikan
34
dasar yang ada di Desa Nagori Tongah hanya 1 sekolah. Tetapi anak-anak yang
ada di desa nagori Tongah tidak semua sekolah disana. Mereka sekolah di
seberang desa lain yang jaraknya tidak jauh dri rumahnya sendiri bahkan lebih
dekat sekolah kesitu dibanding sekolah yang ada di desa Nagori Tongah.
Masyarakat desa Nagori Tongah untuk melanjut SMP dan SMA ada SMP
dan SMA yang dekat dari desa Purba Tongah sekitar 4- KM dari desa Nagori
Tongah, ada juga anak yang melanjutkan keluar desa Nagori Tongah seperti ke
Pematang Siantar, Saribudolok, Kabanjahe ,Raya, Medan dan ketempat yang lain.
jenjang yang lebih tinggi lagi tetapi ada juga orangtua yang tidak mampu
memadai.
35
Kristen Protestan, beragama katolik dan Islam. Agama yang paling banyak
Simalungun (GKPS) ada 2 Gereja, Gereja Katolik ada 1 gereja, untuk agama
berbeda agama dalam desa ini tetapi ketika ada kegiatan atau acara selalu bekerja
36
Luas Kabupaten Simalungun adalah 4.386.6 atau 6, 125% dari luas wilayah
provinsi sumatera utara. Sekarang Kabupaten ini terdiri dari 32 Kecamatan, dan
37
“protomelayu” yang dat ang sekitar 1000 tahun SM, yang diperkirakan menjadi
mendiami pesisir pantai di pulau-pulau nusantara. Kelompok ini antara lain adalah
pada orang tersebut. Jadi kata “halak” menjelaskan sekelompok orang, dengan
Suatu hal yang sangat spesifik dijumpai pada orang Simalungun adalah
dan seperjuangan (sada saparmaluan), yang tidak perlu untuk diungkapkan namun
sudah saling mengerti. Sudah saling memahami apa yang dirasakan oleh orang
jarum bani napotpot lang taridah mata tapi taridah uhur” (jarum terjatuh di tempat
di tempat gelap tidak terlihat di mata namun terasa di hati). Artinya, meskipun
38
dapat memahami dan merasakan, serta memiliki rasa keberpihakan kepada semua
orang Simalungun.
dan hingga saat ini masih melekat pada diri orang Simalungun. Karakter adalah
(2008:114) yaitu:
sesuatu hal yang lebih beresiko. Lebih baik menghindar dari pada menanggung
resiko. Akibat dari karakter ini banyak orang Simalungun yang lemah yang
Orang Simalungun lebih memili untuk mengalah. Sehingga tidak heran orang
Simalungun kurang dikenal karena mereka tidak mampu bersaing dan tidak
sangat displin dan tekun, tetapi kalau di suruh untuk bersaing mereka kurang
percaya diri.
39
sakit di dalam hati. Karena menurut orang Simalungun karma pasti ada.
Sehingga jiwa bersaing hanya ada dalam hati sangat kasat mata, kelihatan
hanya diam dan santai saja, tetapi dapan menenggelamkan saingannya. Karena
orang Simalungun bekerja secara diam-diam tidak suka bersaing secara nyata.
Rasa curiga membuat orang Simalungun lebih melihat apa dampak negatif,
dibanding apa dampak positifnya dari segala sesuatu. Rasa curiga itu
ada seni bela diri yang khas yang tidak dimiliki oleh orang batak lainya, yang
dikenal dengan dihar17. Wujud rasa curiga juga menjadi gampang terhasut.
Dan karena mudah terhasut mereka sangat mudah menerima isu yang tidak
d. Kurang bergaul
wilayah kurang mampu mebentuk suatu kekuatan, sehingga tidak heran sering
40
e. Bermalas-malasan
Tanah orang Simalungun sangat subur dan prairan yang luas membuat
yang menggap memenuhi hidup mudah membuat orang Simalungun lebih suka
duduk di warung bercerita, memancing dan hal yang lain untuk berhura-hura.
a. Introvert
banyak orang. Kepribadian ini tidak salah tapi konsikuensinya kurang bisa
menjadi pemimpin bagi orang lain. Lebih banyak perencanaan dari pada aksi
b. Apatis
Apatis adalah sikap yang kurang bersemangat dalam sesuatu hal. Bukan
tidak bisa menjadi orang unggul, namun kurang tertarik untuk menjadi orang
unggul. Lebih melihat dari segi kesulitannya untuk menjadi unggul dan
akhirnya kurang termotivasi untuk menjadi yang terbaik. Kondisi ini dapat
41
unggul. Lebih banyak melihat dari sisi negatifnya dari pada sisi positifnya.
c. Resenty (pasrah)
langsung mengutarakan apa yang tidak cocok di hatinya, sehingga orang lain
bisa berburuk sangka dengan sikap tersebut. Karakter ini membuat orang
bertindak. Lebih baik diam dari pada mengungkapkan sesuatu yang tidak baik
di hatinya.
d. Prejudice (pencurigaan)
langsung percaya begitu saja dengan penjelasan orang lain. Mereka lebih hati-
hati menganalisa nilai kebenaran sesuatu informasi. Oleh sebab itu orang
Simalungun juga sulit untuk percaya penuh kepada seseorang sebelum melihat
orang Simalungun kurang peduli dengan orang lain. Dibutuhkan waktu untuk
e. Submisif (tertutup)
42
mereka jarang menerima kehidupan yang ada. Orang lain sering merasa
kewalahan bila bertemu pertama sekali dengan karakter ini. Karakter ini
Kesempatan inilah yang seing di pergunakan oleh orang lain untuk mendonasi
a. Simply (sederhana)
hari. Mereka tidak pernah memamerkan apa yang di milikinya, baik kekayaan
maupun pengetahuan. Senang dilihat oleh orang lain lebih sederhana dari keadaan
yang sesungguhnya. Dalam dunia pekerjaan juga demikian, mereka tidak sulit
untuk di atur asal jangan dibohongi. Sekali orang Simlaungun tidak percaya,
b. Carefully (hati-hati)
bahan cemohan di depan umum. Jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
c. Malu meminta
43
yang tidak suka meminta. Orang Simalungun merasa suatu aib jika tidak diberi.
Jadi dari pada tidak kecewa tidak mendapatkan yang di harapkan, lebih baik tidak
meminta sama sekali. Demikian sebalik nya adalah suatu aib jika memberi tetapi
d. Maturity (matang)
sendiri.
e. Pateinty (sabar)
menanggapi masalah. Tidak emosional dan cenderung tidak suka berkelahi untuk
Dengan demikian orang Simalungun lebih sering terlihat tenang, damai dan tertib.
orangtuanya. Anak juga pada dasarnya sudah di latih sejak anak-anak harus tidak
bisa melawan dan patuh pada orangtua. Dalam perkembangan anak tidak jarang
44
Orangtua juga banyak yang tidak dapat mendidik anaknya dengan baik,
perhatian orangtua kurang ke pada anak. Bahkan anak di suruh untuk membantu
ekonomi orangtua.
bahkan juga buta huruf, dan banyak juga keluarga yang masih miskin pada
masyarakat Simalungun. Orangtua juga ada yang putus sekolah karena hamil di
luarnikah membuat orangtua itu harus nikah di usia dini sehingga belum mampu
mendidik anaknya.
anak dididik oleh orangtua. Anak yang medapat didikan dari orangtua yang baik
akan besar kemungkinan anak akan hidup baik sesuai yang dididik kepada anak
dan yang dilihat anak itu baik.Kepada anak yang mendapatkan perlakuan buruk
dalam keluarganya anak akan bersikap kasar dan tidak dapat mengendalikan
45
artinya kebenaran adalah pangkal. Filosofi ini telah dijadikan sebagai motto
pada orang Simalungun bahwa Naibata (Tuhan) adalah Maha Kuasa, Maha Adil,
dan Maha Benar. Sehingga manusia sebagai ciptaan juga dituntut untuk bersikap
benar dan segala sesuatu harus didasarkan pada hal yang benar. Inilah prinsip
Lima Saodoran” . Tolu sahundulan artinya tiga pada satu tempat yaitu, sanina,
ningon elek, pandei (Pihak yang semarga tempat bermusyawarah, pihak marga
pemberi istri sebagai pemberi nasehat, kepada teman semarga harus sopan,
berhati-hati. Kepada pihak pemebri istri harus tetap hormat dan kepada pihak
46
berpengertian).
2. Marbija (Bersumpah)
Jika terbukti melakukan kesalahan tersebut maka anak nya akan menjadi tumbal.
Dalam bersumpah seseorang harus jujur karena jikalau bersumpah palsu maka
tumpal sumpahnya akan menjadi nyata. Orang tidak berani berdusta hanya untuk
yang bersumpah dengan sederhana, yakni hanya menyebut tumbalnya. Tetapi jika
tidak ada yang ditumbalkan maka dapat juga bersumpahkan dengan menumbalkan
diri sendiri. Disamping bersumpah di Simalungun dulu ada suatu cara menguji
tersebut. Dan juga sebaliknya kalau seseorang menerima perlakuan yang kurng
pantas orang itu tidak perlu terburu-buru melakukan pembalasan, mereka yakin
Naibata yang maha Adil akan tetap membalasnya. Nilai-nilai falsafah ini sangat
47
Kepribadian dan karakter Orang Simalungun juga dpat dilihat dari falsafah
tercermin dalam cara pelaksanaan adat. Secara prinsip, dalam adat Simalungun
dari tiga pihak keluarga. Mereka duduk bareng untuk berembuk dan memutuskan
bentuk kebijakan yang akan diambil. Ketiga pihak tersebut yakni : Suhut (pihak
tuan rumah), tondong (pihak keluarga si istri), boru (pihak keluarga si suami).
harus meminta nasehat dan pendapat dari tondong (saudara laki-laki dari snag
istri). Sementara dari pihak bori (saudara perempuan dari sang suami) harus
Namun dalam merencanakan kebijakan besar harus melibatkan dua pihak lagi
yakni harus meminta nasehat dari Tondong ni Tondong dan meminta bantuan
tenaga dari Boru ni Boru. Sehingga pada rencana kerja yang lebih besar disebut
Aplikasi prinsip adat ini bagi orang Simalungun adalah, setiap orang
memiliki ikatan kekeluargaan yang begitu luas dan begitu kuat. Untuk
meminta pendapat dari empat pihak keluarga lain. Di sisi lain hal ini membuat
kebijakan yang lamban dan tidak dapat cepat disimpulkan. Prinsip ini terbawa-
48
daripada berbuat.
Satu hal yang sangat penting dicermati dalam tatanan adat Simalungun
memilih ayam sebagai makanan ternak karena ada bebrapa sifat dan prinsip ayam
yang pantas untuk ditiru oleh manusia yakni, mengerami telurnya, melindungi
Disiplin artinya setiap tubuh pada jam yang sama selalu berkokok tanpa mengenal
ikatan keluarga yang sangat kuat dqan sangat luas. Hal tersebut akan terbawa ke
dalam pola hidup pribadi setiap orang Simlaungun. Segala sesuatu harus penuh
49
untuk lebih banyak bertanggungjawab. Tapi di sisi lain karena keputusan selalu
diambil melalui diskusi yang alot, sering juga Orang Simalungun lamban dan
pola hidup Orang Simalungun yang disiplin, rela berkorban demi anak dan selalu
melindungi anak. Akan tetapi resiko yang terlalu melindungi anak, sering
menjadikan orangtua kurang mendidik anak, dan justru dominan membela anak.
Konsekuensinya adalah anak menjadi kurang mandiri dan kurang mampu untuk
Ikan mas dalam masyarakat Batak mengandung filosofi yang cukup dalam,
walau sudah menjadi sajian sehari-hari dan dapat ditemukan di restoran atau
rumah-rumah makan, namun Ikan mas arsik merupakan salah satu simbol penting
yang harus ada dalam berbagai rangkaian kegiatan adat bagi masyarakat
ada dan wajib ada dibawa oleh keluarga dari pihak perempuan.
Dengke (ikan mas) menjadi alas dalam menyampaikan harapan, doa, dan
mimpi-mimpi. Dengke bisa menjadi penyedia penyampai berkat dari pihak laki-
laki (tulang) kepada pihak boru. Dalam adat Batak disebutkan harus somba
50
posisi yang sangat dihormati dalam tradisi batak. Posisinya diatas ayah kita
sendiri. dilihat dari filosofinya, ikan mas merupakan dekke sitio-tio dan dekke
bersih. Ikan mas hidup di air tawar yang bening dan belum tercemar. Oleh karena
itu, diharapkan orang yang memakan dekke ini hidupnya selalu bersih. Dekke
keturunan. Ikan mas hidupnya selalu bergerombol dan terlihat berenang ramai-
Kebiasaan hidup ikan mas ini lah yang diharapkan akan menjadi
kebiasaan bagi keluarga yang diberkati. Hidup bersih dan harmoni dalam
masyarakat.
51
laki-laki saja, tetapi juga orangtua kedua belah pihak, saudara-saudaranya, bahkan
Pernyataan ini menegaskan bahwa perkawinan yang sah menurut hukum positif
Perkawinan homoseksual (jenis kelamin yang sama) baik antara laki-laki (gay),
yaitu perkawinan yang ideal dan perkawinan tidak ideal (pernikahan ideal).
sehingga terbentuk perkawinan yang mengikat suami istri ataupun calon suami
dan calon istri dalam kedudukan mereka yang dilekatkan pada kesucian ikatan
berdasarkan norma agama dan norma adat. Oleh karena itu perkawinan bukanlah
semata-mata menyangkut unsur lahiriah saja, tetapi juga menyangkut unsur yang
bathiniah. Pada masa sekarang ini, perkawinan dianggap sah apabila memenuhi
52
3. Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau
4. Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan
darah dalam garis keturunan keatas selama mereka masih hidup dan dalam
bumi yaitu peralihan dari tingkat remaja atau dewasa ke tingkat berkeluarga.
53
era lajang (single) ke era berkeluarga18. Penegasan ritual perkawinan ini sangat
penting terutama untuk menghindari adanya hubungan seks bebas, kumpul kebo
atau perselingkuhan yang terjadi diluar perkawinan. Akan tetapi nyatanya masih
masih banyak ditemukan khususnya anak remaja yang melakukan hubungan seks
bebas, kumpul kebo dan sampai akhirnya ditemukan kehamilan diluar nikah.
Kehamilan yang terjadi diluar pernikahan ini memaksa mereka untuk menikah
meskipun usia mereka dibawah standar usia yang disarankan atau biasa disebut
18
Erond L Damanik, Ritus Peralihan Upacara Adat Simalungun Seputar Kelahiran, Perkawinan
dan Penghormatan Kepada Orangtua serta Kematian,(Medan : Simetri Institute, 2016), hlm 68
54
dibelakang namanya yan diwarisi dari ayahnya seperti Damanik, Saragih, Purba,
patrilineal itu, dikenal paham perkawinan yang eksogami marga (clan exsogamy).
kawin yang tidak hanya melarang kawin dengan saudara kandung tetapi juga
larangan kawin dengan saudara semarga, seperti sesama klan Damanik dengan
55
mengikat seorang jejaka dan seorang anak gadis untuk fungsi regenerasi, tetapi
juga sekaligus mengikat dua keluarga besar dari pihak laki-laki dan pihak
sebagai perkawinan dari dua keluarga besar pihak laki-laki dan pihak perempuan.
yang dilakukan oleh seorang jejaka (parana) dengan seorang anak gadis
(panakboru) pada suatu waktu yang bersamaan. Suatu pengecualian adalah pada
yakni seorang laki-laki (raja) menikah dengan banyak perempuan pada suatu
waktu bersmaan.
mengambil istri dari klan orang lain serta membawanya ke dalam klan
keluarga luasnya.
menetap di sekitar kediaman orang tua (kerabat) pihak laki-laki atau orangtua
(kerabat) pihak perempuan. Adat menetap ini deisebut dengan manjae yakni
tinggal menetap dirumah sendiri yang terpisah dari orang tua pihak laki-laki
56
keluarga inti (nuclear family) yang baru. Dengan demikian, mempelai yang baru
menikah harus belajar ulet, gigih, dan bekerja keras untuk menopang rumah
keluarga inti (nuclear family), yakni kelompok kekerabatan yang masih terdiri
dari seorang suami ( bapa atau pargotong) dengan seorang istri (inang atau
Sebagai akibat dari perkawinan, maka kedua individu (seorang laki-laki dan
kekerabatan dibedakan menjadi dua yakni; isitilah menyapa dan istilah menyebut.
Konsep yang disebut dengan pertama adalah sapaan yang dilakukan oleh
ego(individu) apabila ia (ego) berhadapan langsung dengan kerabat yang
disapanya. Misalnya menyapa ayah dengan istilah seperti bapak (bapa) atapaun
mamak (inang). Sedangkan konsep yang disebut kedua adala sebutan ego
(individu) terhadap kerabat lain atau berbicara tentang seorang kerabat sebagai
orang keiga. Misalnya, namatoras adalah sebutan untuk orangtua (ayah dan ibu),
niombah (sebutan untyk anak-anak baik laki-laki ataupun perempuan), butet
(sebutan anak perempuan yang baru lahir), ucok (sebutan anak laki-laki yang baru
57
NO KOMPONEN KETERANGAN
UPACARA
1. Manririd Menjajagi calon pengantin perempuan dan
biasanya tahapan ini adalah percakapan yang
dilakukan oleh seorang laki-laki dan seorang
perempuan yang sepakat untuk membentuk
rumah tangga (parsahapan ni parana pakon
panakboru)
2. Marhusip-husip Berbisik yakni utusan keluarga laki-laki
mendatangi rumah kediaman calon mempelai
perempuan
3. Pajabu parsahapan Musyawarah keluarga di keluarga di keluarga
calon mempelai perempuan setelah adanya
kesepakatan untuk menikah dari orangtua kedua
belah pihak.
4. Mangalop bona boli Calon pengantin laki-laki dengan orangtuanya
pamit ke rumah paman ( keluarga saudara laki-
laki ibunya) untuk pamit sekaligus menerima
bona boli (pangkal mahar)
5. Parpadanan Adalah akad nikah atau janji nikah yang
mengikat kedua calon mempelai dalam
membentuk rumah tangga yang disaksikan oleh
masyarakat luas. Pada awalnya, akad nikah ini
dilakukan oleh pengetua adat namun saat ini
peran manrahut atau mambuhul padan (mengikat
janji) telah diambil alih oleh agama (pendeta,
ustad atau haji).
58
anak (mengawinkan anak laki-laki) dan ii) palaho boru (mengawinkan anak
gadis). Tacara adat perkawinan pada kedua perkawinan ini adalah berbeda.
belah pihak, baik orangtua laki-laki (paranak) maupun orangtua pihak anak gadis
pamasumasuon, maka seorang calon pengantin pria harus terlebih dahulu permisi
atau pamit kepada pamannya. Oleh karena itu, tahapan pertama setelah
kemufakatan kawin antara calon pengantin pria dan perempuan adalah membawa
calon pengantin pria pamit kepada paman (saudara laki-laki dari ibu calon
59
yakni saudara laki-laki ibu. Sedangkan paman adalah tondong dari orangtua calon
pegantin pria.
ni tulang (menikah dengan putri paman). Hubungan antara anak-anak dari paman
dan anak-anak dari saudara perempuan paman adalah sepupuan. Tapi kekhususan
dari sepupu ini adalah marpariban dan dapat saling menikah. Oleh karena itu, jika
seorang calon pengantin pria akan menikah tetapi bukan dengan putri langsung
dari pamannya, maka pengantin pria tersebut wajib permisi kepada pamannya.
Dengan „pamit‟ tersebut, maka paman tidak sakit hati terhadap rencana panogolan
(keponakan) nya untuk menikah. Pada waktu „pamit‟ ini, maka paman akan
memberikan bona boli (pangkal mahar) kepaa keponakan yang akan menikah
sebagai simbol bantuan mahar yang dibayarkan calon pengantin pria kepada
tulang dan atturang calon simatua (calon mertua) yakni orangtua calon istri.
yang akan diberikan oleh pamannya kepadanya terutama menyangkut „bona boli’.
Tetapi jika paman telah mempersiapka, maka calon pengantin pria yang sedang
pamit harus melebihkan batu ni demban (sejumlah uang pada sirih) sewaktu
selesai makan bersama. Setrelah selesai makan bersama, maka disuguhkan sirih
siap makan kepada paman kemudian diikuti dengan pembicaraan yang telah
diawali sewaktu penyuguhan apuran sihol mangan ( sirih sebelum makan). Inti
60
(calon pengantin pria) agar paman tetap melihat (mangkawah) dan menyapa
(manisei) calon istrinya kelak serta harapan agar calon istrinya itu tetap dianggap
Setelah paman membe rikan nasehat kepada calon penganten pria yang
sedang pamit itu, maka paman akan menyuguhkan sejumlah uang kepada ibu
calon pengantin. Besaran uang tidak ditentukan tetapi tergantung kepada situasi
Setelah acara pamit kepada paman (mangalop bona tulang), maka langkah
selanjutnya adalah mufakat dalam keluarga (riah tongah jabu). Adapun yang
dibicarakan pada musyawarah ini adalah besar kecilnya adat yang akan dilakukan,
keluarga laki-laki. Namun, biasanya jika anak laki-laki yang menikah, maka
laki.
kedudukan hiou (pakaian khas orang Simalungun) terutama hiou suhi ni ampang
na opat (pakaian terhadap kedudukan sosial yang segi empat). Adapun suhi
61
laki-laki)
opat diatas, maka dilanjutkan dengan pemberian hiou tanda hela (pakaian tanda
menantu).
Artinya bahwa, bulang (penutup kepala perempuan sesuai adat Simalungun) dan
sebelumnya dibuka. Kedua penutup kepala itu (baik bulang dan gotong)
digantikan oleh gotong dan bulang dari mertuanya. Setelah itu, amboru, (saudara
diterima oleh ibu dari mempelai laki-laki, sedangkan anak laki-laki disambut dan
62
kepada seisi rumah. Setelah itu, tangan kiri mempelai laki-laki akan menyentuh
kepala mempelai perempuan agar pengantin perempuan itu duduk ditempat yang
telah disediakan.
telah ada ibu sebagai pewaris mahkota keluarga dimasa yang akan datang.
tersebut telah menjadi bapak dirumah itu pada sejak saat mereka menikah.
Dewasa ini, paoppo anak biasanya dilaksanakan dalam sehari saja yang
disebut dengan horja sadari. Adapun maksud dari horja sadari ini, adalah
rangkaian adat terutama pamasumasuon yang dilaksanakan dalam atu hari saja.
hal ini dilakukan mengingat penghargaan terhadap waktu sehingga tampak lebih
Setelah mufakat untuk menikah dari calon mempelai pria dan perempuan,
melaksanakan seluruh rangkaian adat yang harus dilakukannya. Jadi, pada saat
63
kedua belah pihak akan melakukan segala sesuatu yang berkenaan dengan rencana
laki-laki agar mereka hadir ke rumah makkela (suami saudara perempuan ayah)
atau ke rumah anak boru jabu ( yakni posisi boru yang senantiasa membantu boru
ditetapkanlah model pekerjaan satu hari (horja sadari) yakni bentuk apresiasi
kepada waktu. Jika mencontoh adat perkawinan pada era dahulu, maka seluruh
64
pandan).
dalam pinggan).
perempuan).
6. Tobus huning ( kunyit yang disertai dengan sejumlah uang pada wadah
kain).
kerabat) yakni sirih yang di dalam lipatannya terdapat partadingan (jujuran atau
65
untuk Bapak sebanyak delapan lembar (buah) sementara jika ibu yang menerima
Marpadan (berjanji atau akad nikah) adalah bagian inti dari adat
perkawinan bagi orang Simalungun. Hal ini karena marpadan adalah pengucapan
janji (akad) untuk membentuk rumah tangga (household) yakni sekali untuk
seumur hidup. Adapun pelaksana upacara adat marpadan ini adalah pengetua
agama dan adat. Pada awalnya, untuk melaksanakan akad nikah ini, maka kedua
menyaksikan janji nikah tersebut. Biasanya, pada acara marpadan ini, kedua
pengantin ditanyakan kesiapan lahir dan batin untuk berumah tangga. Demikian
pula bahwa keduanya tidak lagi memiliki „ikatan lain‟ dengan laki-laki (bagi
masyarakat yang menyaksikan upacara ikatan janji tersebut akan ditanya bahwa
Jika semuanya dianggap telah bersih, dalam arti bahwa kedua mempelai
mengaku tidak lagi memiliki ikatan dengan pihak lain, demikian pula ikatan
tersebut diakui oleh masyarakat yang hadir, maka marpadan dilanjutkan oleh
pengetua adat dan agama, tetua adat serta dipersaksikan oleh kedua orangtua dari
mempelai serta masyarakat. Kedua mempelai berdiri dan saling berhadapan serta
66
disaksikan oleh pengetua adat dan orangtua kedua mempelai memegang erat
kedua tangan mempelai yang berjabat tangan itu sambil menyatakan bahwa
mereka telah resmi berjanji untuk menikah. Peneguhan janji ialah berupa ikrar dan
pengakuan ikrar dan pengakuan tersebut, maka kedua calon pengantin telah sah
berjanji untuk bersatu seumur hidup dalam dukacita (pusok ni uhur) maupun
Pada masa kini, ikatan janji (akad) nikah tersebut dibarengi dengan tukar
cincin maupun Alkitab (kristen) maupun seperangkat alat sholat ataupun cincin
(islam). Seperangkat alat sholat, cincin dan Alkitab ini adalah penegasan ikatan
yang melingkari serta mengikat kedua calon mempelai dalam satu ikatan yang
minggu atau dua minggu setelah marpadan (akad nikah. Pada masa sekarang,
pemberkatan nikah ini diambil alih oleh pendeta (agama kristen) dan ulama bagi
yang beragama islam. Peneguhan janji suci nikah dihadapan ulam kristen maupun
ulama muslim ini adalah untuk mempertegas bahwa janji nikah tersebut tidak
dilakukan kepada manusia tetapi adalah Tuhan yang disembah oleh kedua
mempelai itu.
67
tersebut dihadapan Tuhan. Dengan kata lain, pada upacara marpadan, maka calon
pengantin mengaku akan m enikah dan pengakuan itu disaksikan oleh masyarakat
terbuka dan memberi kesempatan kepada pasangan untuk melihat lebih jelas siapa
mereka berdua dan siapa pihak lain di luar mereka. Lalu, mereka dapat
mengatakan dan mengetahui apakah mereka ingin menjalani sisa hidup mereka
dengan orang ini atau apakah mereka sendiri tidak siap untuk berkomitmen.
menikah dengannya, bahkan Anda akan tetap menemukan banyak hal tentang
Saat ini seorang pembimbing yang sudah menikah selama 42 tahun dan
mereka masih mempelajari banyak hal tentang satu sama lain. Namun, konseling
pranikah Kristen yang dilakukan dengan cara yang benar, yang dipimpin oleh Roh
Allah setidaknya akan memberi Dia lebih banyak informasi dan kebenaran
daripada kondisi awal Dia memulai ketika Anda berdua kedapatan berada dalam
68
cinta atau hanya nafsu. Dia tahu ada perbedaan di antara keduanya. Beberapa
yang lain untuk menciptakan suasana pernikahan yang bahagia. Seperti halnya
memuaskan. Dalam konseling ini, paling tidak ada lima goal (tujuan) yang harus
diperhatikan.
Walaupun tidak ada rumusan yang tepat kapan seseorang siap untuk menikah
69
"tidak laku", lari dari keluarga yang tidak bahagia, kesepian, dan
persamaan ini. Namun harus diakui, bahwa untuk itu, mereka harus
70
Perbedaan umur juga sangat penting. Bila suami jauh lebih tua atau
terhadap istri/suaminya.
71
Hal ini tentu saja tidak menjadi jaminan suksesnya suatu pernikahan
secara otomatis (orang Kristen atau bukan tidak pernah lepas dari persoalan-
persoalan kehidupan), tetapi yang jelas kesulitan pasti timbul bila mempunyai
pasangan yang "tidak seimbang" atau seorang percaya yang menanggung beban
72
Dua orang dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda, tentunya
antara pasangan yang satu dengan yang lain, tergantung kepada keunikan
pasangan itu dan masyarakat dimana mereka hidup. Dalam suatu penyelidikan
pernikahan. Tentu saja daftar ini dapat menjadi lebih panjang untuk mereka yang
persoalan itu sendiri muncul, dan bila konselor dapat memberikan bimbingan
73
berbulan madu setelah menikah. Hal ini memang penting tetapi seringkali juga
kesempatan bagi pasangan yang baru menikah untuk menyendiri dan memulai
menyesuaikan diri dengan status mereka yang baru, baik secara fisik maupun
psikis.
dan sangat dinantikan, namun biasanya diselingi dengan kekakuan- kekakuan, dan
dalam hubungan seksual dimana masing-masing merasa canggung, malu, dan bisa
hubungan seksual sebelum pernikahan sudah menjadi biasa, tetapi bagi pasangan
74
ada pasangan-pasangan yang sama sekali bebas dari ketakutan dan kegelisahan
Jadi, sangat penting untuk diingat, bahwa hal-hal yang dihadapi oleh kedua
belah pihak untuk bulan madu mereka harus disinggung pada percakapan sebelum
keluarga, tetapi tidak selalu. Bila Anda sebagai pemimpin gereja merasa sungkan
untuk membicarakan hal-hal semacam ini, atau apabila peraturan gereja melarang
pendeta untuk membimbing dalam hal ini, ada baiknya untuk minta anggota
jemaat atau pasangan yang lain yang dapat menjelaskan mengenai seks dan bulan
madu dengan baik. Seringkali dapat juga meminta nasihat dari dokter untuk
sebelum dan sesudah menikah pasti dapat diatasi jikalau pasangan belajar
berkomunikasi. Dibutuhkan usaha dan ketekunan bagi kedua belah pihak, suami
atau istri untuk dapat saling mendengarkan dengan baik, mengerti dan
mengutarakan isi hatinya dengan jujur dan penuh kasih belajar untuk saling
menghargai. Tentunya jika hal ini dilakukan, hubungan dalam pernikahan akan
menjadi lancar dan usahanya tidak sia-sia. Mengutarakan secara jujur tentang
75
kemampuan berkomunikasi.
Dalam pernikahan, kemampuan untuk dapat melihat dengan jujur keadaan diri
kita sendiri adalah modal yang paling utama. Tuhan Yesus dengan jelas
mereka sendiri sebelum mengambil selumbar di mata orang lain (Matius 7:3-5).
Namun sayang, banyak di antara kita yang justru menghindarkan diri dari
pengenalan terhadap diri sendiri. Memang tidak ada orang yang senang melihat
dalam diri orang lain. Tidak heran bila terjadi perbedaan pendapat baik pada masa
persoalan yang ada dan menganggap diri sendiri benar dengan menyalahkan orang
lain, tanpa menyadari, bahwa sumber dari segala persoalan itu mungkin adalah
pengenalan diri sendiri. Memang tidak semua kebudayaan mengijinkan hal-hal ini
76
terhadap diri sendiri yang seperti ini dapat menolong pasangan yang akan
baik manusia itu seorang diri saja" dan Ia memulai lembaga pernikahan
5. Merencanakan pernikahan
calon pasangan suami istri? Persiapan pernikahan bagi mereka ialah persiapan
bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri, karena selama ini mereka adalah
dua pribadi dari latar belakang berlainan dan sekarang akan hidup bersama-
77
78
Diana saragih lahir di desa nagori tongah pada tahun 1993, dia adalah anak
dari bapak Jaiman Saragih dan Ibu M.Siahaan. Dia salah satu orang yang menikah
pada usia dini. Dia menikah pada usia 18 tahun. Saat ini dia adalah seorang ibu
rumah tangga yang memiliki 3 orang anak. Kehidupan masa kecil diana sangat
keras dan kejam. Dimana ayahnya sangat kejam memperlakukan dia dan adik-
adiknya yang masih kecil. Mereka bersaudara 8 orang, Diana anak ke 5. Jadi dia
orang dan upah mereka itu digunakan untuk biaya kehidupan mereka, seperti
membeli beras dan mencukupi kebutuhan rumah tangga. Dan sebagiannya lagi
diserahkan kepada ayahnya. Ibu mereka meninggal ketika mereka masih kecil dan
Ayahnya dulu tidak peduli kepada mereka. Dia hanya mementingkan diri
sendiri. Ayahnya memiliki sifat pemabuk berat, dan perokok dan ketika mereka
kehidupan yang mereka jalani sangat keras dan juga memprihatinkan. Ketika
mereka tidak pergi ke ladang orang mengambil upah, maka mereka tidak akan
makan. Ayahnya itu sendiri tidak pernah mencari nafkah. Akibat dari kehidupan
mereka yang sangat keras, mereka akhirnya terbengkalai jadi sekolah. Dan pada
waktu kelas 2 SMP diana berhenti sekolah karena keadaan dan ekonomi tidak
79
bukan hanya itu Diana juga harus selalu menyerahkan uang setoran kepada
bapaknya untuk beli rokok dan uang simpanan bapaknya. Sementara bapaknya
Dia tau nya hanya mengatur dan menyuruh-nyuruh anak-anaknya, tetapi tidak
memberi contoh dan teladan yang baik kepada anak-anaknya. Tetapi Diana dan
berusia 17 tahun dia menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Benni
purba.
Diana dengan mertua perempuannya. Sebenarnya mertua Diana ini baik, tapi
memang Diana yang sifatnyaagak keras kepala, dan juga karena mulai kecil dia
sudah di didik keras oleh ayahnya. Jadi dia udah terbiasa dengan pendirinnya
yang keras dan terbawa-bawa terus hingga dia menikah. Padahal itu tidak baik
untuk kehidupan rumah tangga nya. Dan juga karena mereka masih tinggal
serumah dengan mertuanya, jadi harus nya dia bisa menyesuaikan diri di tempat
orang tua suaminya. Diana juga berperilaku kurang sopan terhadap suaminya. Dia
menghargai dan menghormati suaminya selayaknya seorang suami yang baik dan
Diana juga dalam hal mengurus anak masih dikatakan masih belum baik,
80
ASI dia hanya mengabaikan nya saja, dan menunggu lama dulu baru diberi ASI
nya. Seperti pernah saya tanya kenapa dia memperlakukan anaknya seperti itu, dia
mengungkapkan :
kali, gak tau keadaan mamak bapaknya seperti apa. Harusnya dia
Tetapi dia juga tidak memakai akal dan pikiran dalam mengungkapkan kata-
kata. Bagaimana mungkin dia berkata seperti itu kepada anaknya yang
masih berumur 1 tahun. Anak kecil belum tau apa-apa dan belum mengerti
soal apapun. Yang bisa dia lakukan hanya menangis dan menangis terus
saja.
berumur 3 tahun, kedua berumur 2 tahun yang paling kecil berumur 1 tahun.
Dan jarak mereka itu sangat rapat sekali. Jarak nya hanya berbeda setahun
saja, anak kedua masih bisa belajar jalan saja, dan masih butuh pengawasan
untuk mengurusnya, anak ketiga masih minum ASI dan masih di gendong
juga. Dan terkadang Diana kewalahan untuk mengurus anak nya yang 3 itu.
81
hati kepada dia. Kalo dia tidak terima dengan sikap saya, yaudah
saya suruh dia untuk cari istri baru. Lagian mana ada lagi mau
sama dia, selain aku. Jadi apapun yang saya bilang, pasti dia turuti.
Suami Diana bukannya tidak mau memberi perlakuan tegas kepada Diana,
tapi dia hanya berfikir untuk tidak membuat masalah dalam keluarga kecil mereka
karena mereka juga udah bertengkar kepaa orangtuanya sendiri akibat kelakuan
Diana. Sifat bawaan yang dimiliki suami Diana juga sangat lembut dan penyayang
sehingga dia selalu mengalah dan selalu menurut apa saja yang diperintahkan
Diana. Dalam rumah tangga mereka ini juga yang memimpin sepenuhnya ada di
tangan Diana. Kehidupan ekonomi rumah tangga Diana sangat rendah. Supaya
bisa makan sehari-hari itu, mereka harus pergi ke ladang orang setiap harinya dan
mendapat upah yang sesuai. Dan hasil gaji yang mereka dapat itulah, mereka buat
untuk membeli beras dan kebutuhan yang lainnya. Dan pendapatan mereka itu
82
balita sangat aktif dalam bergerak atau berkata-kata. Tetapi beda dengan anak
Diana yang hanya kebanyakan diam duduk dan tidak ada gerakan. Mungkin itu
pengaruh asupan makanan yang diberi kurang vitamin. Anak-anak Diana tidak
ada yang diberi susu untuk gizi dan makanan hanya seadanya. Diana juga sering
membetak anak-anak nya sendiri dengan cara yang berlebihan dan tidak sesuai
denga umur yang masih balita. Sehingga membuat anaknya sering ketakutan
sendiri kepada Diana dan suaminya dan kepada orang-orang disekitarnya juga
masa kecilnya yang sangat kejam dari ayahnya dan juga hidupnya yang sangat
keras untuk menafkafi ayah dan adek-adeknya sendiri. Sehingga dia jadi terbiasa
untuk menjalani kehidupan yang keras. Akhirnya Diana pun secara tidak sadar
ikut memerintah dan mengatur suaminya. Sehingga dia ynag menjadi pemimpin
keluarga dalam rumah tangga nya. Terkadang dia mengabaikan posisi suaminya
Hasnani purba adalah seorang anak perempuan yang lahir di Desa Dolok
Huluan pada tahun 1996, Hasnani adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Dia
menikah di usia 17 tahun dengan seorang laki-laki yang bernama Jamin Saragih
yang berusia beda satu tahun dengannya yaitu 18 tahun. Hasnani harus menikah
muda karena Hasnani telah hamil diluar nikah. Hasnani melakukan pernikahan
dengan Jamin Saragih disaat usia kandungan Hasnani 7 bulan dan saat ini anak
83
keluarga suaminya. Pekerjaan ini dilakukan oleh Hasnani sebagai kewajiban dia,
kerena mereka telah membangun rumah tangga, mau tidak mau ia harus menjadi
Hasnani dan suami berserta anaknya tinggal satu rumah bersama dengan
sedikitpun hubungan mereka. Sifat dari orangtua suaminya sangat tinggi hati dan
menantunya memiliki status pekerjaan yang baik seperti guru, bidan, pns dan
dan dia juga berasal dari keluarga sederhana yang hanya bekerja di ladang sendiri
dan di ladang orang dengan mendapatkan upah yang sesuai. Begitupula dengan
orangtua Hasnani tidak menerima dari perlakuan keluarga Jamin Saragih, yang
mereka yang telah dijalani, ternyata mereka telah menyimpang ke hal-hal yang
84
anak dari Jamin Saragih. Seiring berjalannya waktu, kandungan Hasnani semakin
lama semakin membesar. Pada awalnya mereka mencoba untuk menutupinya dari
pihak keluarga mereka agar tidak diketahui. Tetapi usaha mereka untuk menutupi
tidak berhasil karena keadaan badan Hasnani Purba menandakan bahwa dia
nikah atas perbuatan dari Jamin Saragih membuat orangtua Hasnani meminta
Rumah tangga yang dimulai oleh keluarga kecil Jamin Saragih dan
Hasnani Purba dan hadirnya seorang anak perempuan yang bernama Felicia
diantara mereka berdua dimana mereka memiliki sifat ego yang tinggi dan keras
perilaku yang baik sebagai suami dan ayah dari anaknya. Sementara dia
melakukan tindakan kekerasan pada fisik dan mental istrinya seperti memukul,
menampar dan memaki-maki. Dan istrinya juga tidak mau mengalah atas
perbuatan suaminya tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa kepada suaminya hanya
85
tahu apa-apa dan belum mengerti dengan apa yang terjadi terhadap
tangga mereka, sehingga ini tetap dapat memicu percekcokan antar mereka. Ini
semua juga disebabkan akibat dari umur mereka membangun rumah tangga yang
Hasnani juga mendapat perlakuan yang kurang baik dari mertua karena
setelah mereka menikah sifat mertuanya yang pada dasarnya tidak senang selalu
walaupun didepan umum. Hal ini menyebabkan Hasnani merasa tertekan akibat
seorang pembantu di rumah itu. Tetapi Hasnani hanya bisa diam dan bersabar
tersebut akibat dari perbuatannya sendiri. Hasnani menyadari bahwa sejak masa
86
dan membawa anaknya karena merasa tidak nyaman maupun sakit hati akibat
yang tidak harmonis berdampak pada psikis anaknya karena anaknya harus
melihat ayah ibunya dan mertuanya yang sering bertengkar. Seperti yang pernah
diungkapkannya,
nya yang lain. Cucu dari menantu yang lain diperlakukan mertua nya seperti anak
kandung nya sendiri dan sangat menyanyangi cucu lainnya. Sementara Felicia,
anak dari Hasnani terkadang diabaikan oleh mertua nya sendiri. Yang lebih sadis
nya adalah mertua laki-lakinya. Mulai felicia lahir dan sampe setahun mertua laki-
lakinya gak pernah mau menggendong mau pun menyentuh Felicia. Begitulah
sangkin tidak sukanya mertua Hasnani kepada dirinya sendiri sampai anaknya
juga ikut korban dari ketidaksukaan mertuanya. Sementara jika dilihat dari sisi
logikanya, anaknya tidak ada berbuat salah tapi malah ikut juga terlibat. Berbeda
87
bersikap netral kepada semua cucunya, seperti halnya kepada Felicia anak dari
Hasnani, dia juga begitu menyayanginya. Dia merawat Felicia sebaik mungkin.
Dan tetap menasehati dan menegur Hasnani secara sopan dan baik selayaknya
luar sangat baik. Dia ketika bergaul diluar dengan orang-orang setempat bawaan
nya selalu senang dan bahagia, dia juga tidak mau mengumbar-umbar masalah
dalam dalam keluarganya kepada orang lain, hanya kepada oramg terdekat saja
dia mau bercerita. Salah satu kepada mama saya yang kebetulan juga kami masih
Hasnani mau sekali-sekali cerita kepada mama saya ketika dia ada
masalah dengan mertua dan suaminya. Dan mama selalu memberi nasehat dan
mertuanya. Mama memberi nasehat supaya Hasnani harus dan mau memaklumi
sifat dari mertuanya, karena bagaimana pun juga keadaan orangtua si Jamin,
suaminya itu adalah tetap menjadi mertuanya. Seperti yang sering mamak
ungkapkan,
88
hanya memiliki mindset yang rendah. Seharusnya mertua nya senang melihat
kehadiran cucunya sendiri bukan malah ikut membencinya, kepada Hasnani tidak
masalah dia benci atau tidak suka tetapi kepada cucunya sendiri, mertuanya
diberi cucu yang sehat dan baik oleh menantunya. Sebagian mertua yang tidak
kepada mertuanya, akhirnya sang mertua bisa luluh kepada menantunya itu. Dia
tidak peduli lagi kepada menantunya karena dia sudah mendapat seorang cucu.
mengasihi mertuanya. Dia menganggap bahwa ini adalah pilihan terbaik yang ia
pilih. Karena memang dia sendiri yang memilih Jamin menjadi pendamping
hidupnya. Jadi bagaimanapun nanti perjalanan kehidupan rumah tangga nya mau
tidak mau harus bisa dia hadapi dan selalu sabar dan tabah dalam menghadapinya.
Rista adalah seorang wanita yang baru berumur 19 tahun. Dia menikah
sewaktu masih kelas 2 SMA. Sekarang dia telah memiliki anak 1 orang. Anaknya
89
menjalan hubungan pacaran. dan Dodi adalah cinta pertama atau bisa dikatakan
orang pertama pacarnya Rista. jadi mereka pacaran selama 4 bulan, Rista disitu
manjalani pendidikan kelas 2 SMA. pada akhir bulan ke 4 mereka pacran Rista
tidak pernah datang ke sekolah. Dan dirumah nya pun dia tidak ada. setelah dicari
dan dihubungi ternyata dia ada di rumah pacarnya dan tidak mau balek ke
rumahnya sendiri.
Rista tidak mau disuruh pulang. Dan orang tua rista biasa saja dengan sikap Rista
yang seperti itu. Di dalam keluarga Rista selalu terjadi broken home. Orangtua
Rista sering sekali bertengkar dalam masalah sepele sekalipun. Ayah Rista selalu
memarahi dan membentak-bentak Ibu Rista, dan Ibu Rista juga tidak mau kalah
dan tidak mau disalahkan dan hanya ingin menang sendiri walaupun itu salah dia
sendiri. Karena Ibu Rista adalah seorang Ibu rumah tangga dan istri yang tidak
baik dan tidak bertanggung jawab dalam mengurus anak dan suaminya, pada
akhirnya suaminya selalu memarahi dan memaki-makinya. Ibu Rista juga tidak
peduli kepada anak-anaknya. Dan tau nya hanya mengomel dan memarahi anak-
Mereka untuk membiayai hidupnya harus ke ladang orang dulu untuk mengambil
upah. Dan Rista juga mengambil upah ke ladang orang supaya bisa membayar
90
harus ke ladang orang supaya dapat upah, begitu juga dengan adeknya yang masih
SMP. Ayah Rista bisa dibilang baik, karena ayahnya memberi kebebasan untuk
anak-anaknya. Dan orangtua Rista juga terlalu memberi kebebasan untuk Rista
untuk melakukan kemauan sesuai keinginannya. Dan ketika Rista punya pacar,
bulan lebih, Rista menghilang dari rumah dan tidak datang ke sekolah. Ternyata
dia ada di rumah Dody, pacarnya. Setelah 2 minggu ada disana, pihak dari
keluarga Dody datang ke rumah Rista untuk mengabari bahwa putri mereka ada di
rumah Dody. Ternyata pihak keluarga Dody belum sanggup menikahkan Dody
dengan Rista alasan dikarenakan biaya untuk pesta belum ada mencukupi.
Jadi keputusan dari pihak keluarga Dody yaitu mereka tetap diizinkan
bersama dan dinikahkan tetapi hanya diberkati tanpa dibuat pesta adat dan tidak
ada mahar. Setelah mendengar penjelasan dari pihak keluarga Dody awalnya,
orangtua Rista tidak setuju dengan keputusan tersebut. Mereka menyuruh supaya
Rista secepatnya dipulangkan. Sebenarnya keluarga Dody tidak ada menahan atau
memaksa Rista untuk tetap tinggal disana, tetapi karena kemauan Rista sendiri
dan dia yang tidak mau pulang ke rumahnya. Akhirnya orangtua Rista mengalah
dan merestui hubungan mereka walaupun tidak ada mahar dan tidak diadati dan
hanya di berkati di gereja dan makan bersama keluarga dekat. Dan disitu orangtua
Rista tidak boleh hadir karena tidak ada berjalan adat. Di dalam adat Batak
Simalungun, jika seorang perempuan tidak ada mahar atau biasa di bilang sinamot
maka orangtuanya atau pihak keluarga dekat si perempuan tidak boleh datang
91
saksi semata.
Rista makanya cepat menikah yaitu, orang-orang beranggapan bahwa Rista pasti
telah hamil di luar nikah. Ternyata sesudah beberapa lama menikah Rista belum
mengandung. Setelah ada setahun baru ada dapat kabar dia sedang mengandung
sewaktu dia datang berkunjung ke rumah orangtuanya. Suami Rista juga masih
muda.
Jadi bisa dikatakan mereka berdua masih menikah dibawah umur. Dan
pemikiran nya juga masih belum terlalu dewasa dan belum bisa mengaml
tindakan sendiri. Disitu dapat dilihat sewaktu menjelang pernikahan, dia tidak bisa
dengan tegas menyatakan kepada orangtua nya bahwa ia ingin menikahi Rista.
Tetapi dia sepenuhnya patuh kepada orangtua nya terlebih kepada mamanya. Dan
Kurangnya ekonomi
Tongah. Maka tidak heran bila pernikahan di usia muda biasanya terdapat di
daerah pedesaan yang relatif tertinggal secara ekonomi. Oleh karena itu, banyak
remaja dan pemuda yang tinggal di kampung dan tidak melanjutkan sekolah atau
92
(SMP) saja.
berkurang juga beban orangtua nya. Dan supaya bisa dia mencari nafkash
Ketika mereka tidak sekolah lagi, maka kegiatan yang mereka lakukan
yaitu pergi ke ladang orang untuk mendapatkan upah. Banyak remaja yang ada di
Desa Nagori Tongah yang akhirnya menikah di usia muda disebabkan mereka
merasa tidak ada yang yang perlu dilama-lamakan. Jadi mereka berpikiran tidak
masalah menikah usia sekarang karena pada akhirnya nanti ujung-ujungnya akan
menikah juga, padahal usia nya masih dini. Seperti yang disampaikan oleh salah
“ya terserah dia mau cepat menikah, kalo dia udah siap menikah yaudah
menikah.intinya gada yang menghasut atau memaksa dia supaya cepat menikah.
Keputusan tetap ditangannya sendiri. Jadi orangtua pun tidak usah melarang-
larangnya”(Dameria, 45 tahun).
93
Ketika membahas tentang seks mereka menganggap itu tabu dan kotor untuk
dibahas. Jadi dalam mindset mereka itu tidak boleh dibicarakan secara terang-
terangan. Jadi anak-anak remaja tidak pernah t ahu bagaimana pendidikan seks
yang sebenarnya dan tidak tahu bagaimana resiko yang dialami orang-orang
menikah dini. Dan di sekolah juga tidak banyak mengajarkan secara mendalam
tentang seks juga tidak banyak dibahas. Kami belum sepenuhnya paham resiko
yang dialami wanita yang menikah muda. Di rumah juga sepeti itu orangtua kami
gak pernah dan enggan membahas tentang seks. Ya jadinya kami hanya melihat
94
sebelum menikah merupaka aib bagi keluarga. Jadi ketika orangtua mengetahui
gadisnya hamil, orangtua segera menikahkan anaknya dengan laki-laki yang telah
menghamilinya.
Seperti yang terjadi pada Hasnani yang hamil diluar nikah. Sebenarnya
orangtua suami dari hasnani tudak merestui hubungan mereka. Jadi sewaktu
masih pacaran, orangtua dari Jamin sudah melarang keras dengan hubungannya.
Tapi mereka tetap menjalaninya, hingga mereka melakukan hubungan intim dan
akhirnya Hasnani telah hamil diluar nikah. Lalu orangtua Hasnani mengantar nya
ke rumah si Jamin supaya mereka dinikahkan, pada akhirnya mau tidak mau
Tidak Merantau
Anak-anak yang ada di Desa Nagori Tongah sebagian besar tidak melanjut
sekolah. Ada yang sekolah hanya samapi di jenjang SMP dan ada yang tidak
smapai tamat SMA. Jadi mereka yang putus sekolah itu kebanyakan merantau
keluar di kampung itu. Mereka pergi ke kota yang jauh dari kampungnya untuk
memulai hidup yang lebih baik atau mencari pekerjaan yang lebih baim dikota
dibanding di kampung. Jadi ada juga sebagian yang hanya tinggal dikampung
saja. Mereka yang tinggal di kampung itulah, banyak yang sudah melakukan
pernikahan dini. Menurut mindset mereka, tidak ada lagi mau dilama-lamakan.
95
a. Dampak Positif
Adapun dampak positif dari pernikahan dini yang terjadi di Desa Nagori
anaknya maka semua kebutuhan anak akan dipenuhi oleh suaminya, bahkan
orangtua juga berharap beban ekonominya juga akan dibantu. Seperti yang
Naibaho, 54 tahun).
kalangan remaja.
96
usia dini tidak bisa memenuhi atau tidak hak dan kewajibannya sebagai
suami istri. Kenyataan ini akan menimbulkan dampak atau akibat yang tidak
baik bagi pasangan suami istri itu sendiri. Ketidaktahuan hak dan
Seperti yang yang terjadi pada keluarga Jamin Saragih dan Hasnani
Purba, pernah suatu saat ketika Hasnani ingin membeli susu SGM untuk
anak mereka Felicia, jadi dia minta uang belanja kepada Jamin dan Jamin
tidak memberi karena memang dia tidak memiliki uang, sementara uang
untuk beli rokoknya tetap ada. Disitu kemarahan Hasnani memuncak dia
memaki suaminya dan pertengkaran pun terjadi. Disitu Jamin secara tidak
sadar tidak tahu kewajiban sebagai suami dan bapak untuk memenuhi
kebutuhan anak dan istrinya sendiri. Dia hanya fokus untuk dirinya sendiri.
97
Seperti yang terjadi pada pasangan Rista Haloho yang pada saat menikah
usia 17 tahun, mereka sering bertengkar dan jika bertengkar Rista pulang ke
masing, dan hal itu akan membuat permasalahan semakin rumit, karena
Desa dan pengurus desa yang lain. Memang dari kabupaten dan kecamatan belum
dini. Seperti yang pernah diungkapkan Kepada desa Pak Haloho (64):
98
paling banyak melakukan pernikahan dini dibandingkan dengan desa lainnya yang
ada di Simalungun. Dari hasil yang ditemukan oleh si peneliti, ada bebrapa
masa depan dan membals jasa orangtua dahulu sebelum memutuskan untuk
untuk menikah, kan mereka bisa lanjut kuliah kalau sudah tamat SMA, soal biaya
kan bisanya kuliah sambil kerja kalau memang ada keinginan dan niat dalam
Remaja di Desa Nagori Tongah yang penulis temuin hampir rata-rata tidak
kebanyakan mereka tamat SMA memutuskan untuk bekerja ke ladang orang atau
merantau ke kota keluar dari kampung halaman nya untuk bekerja di PT atau
pabrik yang mereka inginkan. Mereka berpikir bahwa unag kuliah itu sangat
mahal, taku tidak bisa bayar dan berhenti ditengah jala. Setelah tamat SMA semua
pernikahan muda itu. Masyarakat sekitar yang melihat banyaknya pernikahan dini
tidak bisa terlalu banyak komentar. Seperti yang diungkapkan seorang warga,
“lihat anak zaman sekarang kok enak kali main nikah-nikah saja, gak mikir ke
mau gimana lagi, kami sebagai masyarakat sekitar gak bisa ngomong apa-apa
99
Gereja sangat tegas melarang para remaja untuk menikah pada usia muda
tetapi pada sekarang ini seiring berkembangnya zaman banyak anak-anak muda
Gereja di Indonesia (PGI) secara tegas menolak batas usia pernikahan 16 tahun
bagi anak perempuan dalam pasal 7 ayat (1) UU no.1 tahun 1974 tentang
perkawinan.
muda sekarang sudah dapat diberkati oleh pendeta. Mereka tetap diberi konseling
ini akan di tanya seluruhnya kehidupan sesama mereka. Apakah mereka sudah
mengatakan tidak pernah melakukan nya, tetapi di selang berapa bulan setelah
belum pada saat nya. Maksudnya terlalu cepat waktu nya melahirnya setelah acara
pernikahan, itu artinya si wanita hamil di luar nikah dan tidak jujur mengatakan
100
yang hamil di luar nikah dan tetap memberkatinya. Makanya ketika ada jemaat
GKPS yang ketahuan hamil diluar nikah, mereka akan pindah langsung ke gereja
dimana semua orang telah jatuh ke dalam dosa dan semua dosa nya itu sama tidak
ada besar kecil. Dan tugas mereka menyelamatkan orang-orang yang berdosa dan
membawanya kembali ke jalan yang benar. Mereka tetap memberkati orang yang
hamil diluar nikah karena prinsip mereka adalah membawa jiwa-jiwa yang hilang.
101
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
setempat tentang dampak dan bahaya dari pernikahan dini sehingga banyak merea
secara tidak sadar menanam penyakit yang sangat beresiko ketika mereka
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, anak –anak di Desa Nagori
Tongah tidak merantau keluar setelah tamat sekolah atau ketika tidak sekolah lagi,
masyrakat setempat teatp melakukan adat upacara ritual seperti yang dilakukan
untuk pernikahan yang ideal. Tidak ada perbedaan yang dibuat dalam upacara
pernikahan. Sehingga anak yang melakukan pernikahan dini tidak merasa aneh
baginya.
102
kekurangan fisik dan mental. Dan akibat dari orangtua nya yang merawat anaknya
5.2. Saran
di atas, maka saya mencoba untuk mengemukan saran sebagai berikut : Pertama,
yang diwariskan oleh leluhur, karena adat adalah salah satu identitas yang bisa
kita tunjukan kepada orang lain bahwa kita adalah masyarakat Batak Simalungun.
orang dapat membedakan apa yang baik dan apa yang salah.
dengan tepat sasaran karena itu merupakan bekal seseorang untung membangun
rumah tangga.
103
Apriyanti Riska. 2017. Dampak psikologis pernikahan dini bagoi kaum wanita.
Kesehatan Masyrakat. Fakultas Kesehatan Masyakat. Universitas Islam
Negeri. Lampung.
104
105
Foto salah satu kebun jeruk yang ada di Desa Nagori Tongah
1. Hasnani Purba 18
2. Lamsar Rajagukguk 17
3. Hottani Haloho 18
4. Jamin Saragih 18
5. Rosfita Haloho 18
6. Hissa Purba 18
7. Marlina Samosir 17
8. Resdelina Sinaga 17
9. Tiurlina Sinaga 16
10. Agus Saragih 18
11. Daniartauli Sipayung 18
12. Endang Sipayung 19
13. Donna Lingga 17
14. Tania Damanik 18
15. Radovan Sinaga 18
16. Megasari Haloho 17
17. Diana Saragih 16
18. Ristauli Haloho 16
19. Dewi Purba 18
20. Betti Saragih 17
21. Wanfernando Sipayung 16
22. Tanti Girsang 17
23. Linda Haloho 17
24. Roma santa Saragih 16