Akuntansi di Meksiko
Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar
internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui
uatang disbanding dengan ekuitas.Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga,
perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan
keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang
komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan
IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila
tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
Seluruh perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menjunjuk
setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham.
Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi criteria ukuran tertentu harus
menyampaikan laoran audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal
Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan
dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
1. Pelaporan Keuangan.
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan
konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
* Neraca
* Laporan Laba Rugi
* Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
* Laporan perubahan posisi keuangan
* Catatan
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan dan mencakup:
* Kebijakan akuntansi perusahaan
* Kontinjensi dalam jumlah material
* Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
* Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
* Pembatasan terhadap dividen
* Jaminan
* Program pensiunan karyawan
* Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
* Pajak penghasilan
1. Pengukuran Akuntansi
* Laporan keuangan konsolidasi disusun apabila induk perusahan mengendalikan perusahaan lain.
Mengadopsi Standar akuntansi Internsional No 21 mengenai translasi mata uang asing.
Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam
laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi keuangan mirip dengan
laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian,
karena disajikan dalam Peso harga konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas
sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko
menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan Eropa
Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah secara khusus oleh Komisi
Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko
tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan
usaha. Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang
sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip akuntansi yang
diterima secara umum.
Seluruh perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menjunjuk
setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada pemegang saham.
Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi criteria ukuran tertentu harus
menyampaikan laoran audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal
Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan
dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
Akuntansi di JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh
domestic dan internasional. Dua agensi pemerintahan yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi
akuntansi, dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilan
perusahaan Jepang.
Perusahaan Jepang memiliki ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung dengan firma
milik pribadi yang lain. Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat raksasa ini disebut
kieretsu.
Bentuk bisnis keiretsu telah ditransformasi saat Jepang mengambil alih perbaikan structural untuk
menggerakkan stagnasi ekonomi yang dimulai tahun 1999-an. Krisis keuangan yang mengikuti
“pergerakan ekonomi” Jepang juga disebabkan oleh review standardisasi laporan keuangan Jepang.
Sebagai contoh:
1. a) Hilangnya konsolidasi standardisasi menyebabkan adanya perusahaan Jepang yang menutupi
kerugian operasional dalam usaha gabungan. Investor tidak dapat melihat apakah kegiatan operasional
perusahaan sepenuhnya benar-benar menguntungkan.
2. b) Kewajiban pensiun dan pesangon hanya diakui sekitar 40% dari jumlah pinjaman karena hal itu
merupakan batas pengurang pajak mereka. Hal ini mengarah pada praktik rendahnya kewajiban
pensiun.
3. c) Pemegang saham dibebani biaya, bukan berdasarkan harga pasar. Dibuat untuk mempertegas
kohesi dari keiretsu, sehingga saham silang sangatlah luas. Perusahaan menahan mereka yang rugi, akan
tetapi menjual mereka yang untung untuk mendapatkan laba.
4. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Relugasi akuntansi
berdasarkan pada tiga badan hukum, yaitu : undang-undang perusahaan (company law), undang-
undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law) , dan undang-undang pajak penghasilan
perusahaan (corporate income tax law). Ketiganya badan hukum tersebut saling berhubungan dan
berinterasksi satu sama lain. Praktisi terkemuka jepang menggambarkan situasi tersebut sebagai “
sistem legal triangular “.
Kepemilikan perusahaan public harus memenuhi persyaratan lanjutan dari undang-undang pertukaran
dan sekuritas (SEL), yang diatur oleh Financial Service Agency (FSA). Tujuan utama SEL adalah untuk
menyediakan informasi bagi pembuatan keputusan investasi.
Hingga kini, terdapat lembaga penasihat khusus terdapat FSA bertanggungjawab untuk
mengembangkan standarisasi pembukuan berdasarkan SEL. Lembaga tersebut adalah Business
Accounting Deliberation Council (BADC), sekarang menjadi Business Accounting Council (BAC), dapat
membantah perubahan besar mengenai prinsip-prinsip yang berlaku umum pembukuan yang diberikan
di Jepang. Standarisasi pembukuan Jepang tidak boleh bertentangan dengan hukum komersial. Oleh
karena itu, triangulasi standardisasi pembukuan, undang-undang perusahaan, dan undang-undang
perpajakan masih tetap menjadi gambaran dari laporan keuangan Jepang.
Japanese Institute of Certified Public Accountans (JICPA) merupakan organisasi professional dari CPAs di
Jepang. Seluruh CPAs harus termasuk ke dalam JICPA. JICPA mengeluarkan panduan mengenai
permasalahan akuntansi, serta menyediakan input bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi
akuntansi. Agensi pemerintahan, didesain untuk mengawasi dan mengontrol auditor serta
meningkatkan kualitas audit di Jepang.
Hal ini dicantumkan dalam FSA pada tahun 2004.
1. Laporan keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan
laporan yang berwenang untuk disetujui pada saat rapat para pemegang saham, yang isinya antara lain:
1) Neraca
2) Laporan laba rugi
3) Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4) Laporan bisnis
5) Jadwal terkait
Beberapa jadwal pendukung juga dibutuhkan, tetapi terpisah dari catatan, yaitu:
* Perubahan pada obligasi dan utang jangka pendek dan panjang
* Perubahan pada aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
* Asset yang dijaminkan
* Jaminan utang
* Perubahan pencadangan
* Jumlah dari dan untuk pemegang saham
* Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan serta jumlah saham anak perusahaan
* Penerimaan dari anak perusahaan
* Transaksi dengan direktur, auditor berwenang, pemegang saham dan pihak ketiga yang menghasilkan
konflik kepentingan
* Pembayaran gaji kepada direktur dan auditor berwenang
1. Patokan akuntansi
Undang-undang perusahaan membutuhkan perusahaan besar untuk mempersiapkan laporan keuangan
gabungan. Akun perusahaan pribadi merupakan dasar bagi laporan gabungan, dan prinsip akuntansi
yang sama normalnya digunakan pada kedua tingkatan.
Persediaan yang ada harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan
bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost-flow (arus-biaya),
dengan rata-rata yang paling popular. Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar. Asset tetap
dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hokum perpajakan. Metode declining-
balance (saldo-menurun) merupakan depresiasi yang paling umum. Aset bersih juga diuji dengan
penurunan nilai.
Biaya penelitian dan pengembangan juga dibebankan saat terjadinya. Kontrak sewa yang memindahkan
kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa – menyewa keuangan lainnya mungkin kapitalisasi
atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak tangguhan dipersiapkan untuk perubahan sepanjang
waktu dengan menggunakan metode kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka
kemungkinan dan dapat diperkirakan. Keuntungan bagi para pensiunan dan pegawai yang diberhentikan
diakui secara penuh karena pegawai berhak mendapatkannya, dan obligasi tanpa dana seperti
kewajiban. Dibutuhkan cadangan setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan sejumlah minimal 10
persen kas dividend an bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwenang hingga cadangan
mencapai 25 persen dari saham.
Banyak praktik akuntansi mendeskripsikan bahwa hal tersebut diimplementasikan pada beberapa tahun
terakhir sebagai hasil dari akuntansi big bang yang disebutkan sebelumnya.
Perubahan tersebut antara lain:
1. Adanya kebutuhan daftar perusahaan untuk laporan arus kas.
2. Penambahan jumlah anak perusahaan yang bergabung berdasarkan control daripada persentase
kepemilikan.
3. Penambahan jumlah perusahaan afiliasi yang dilaporkan menggunakan metode ekuitas berdasarkan
signifikansi pengaruh daripada persentase kepemilikan.
4. Menilai investasi sekuritas pada pasar bukan pada biaya.
5. Menilai persediaan dengan biaya yang lebih rendah atau nilai bersih daripada dengan biaya.
6. Pencadangan penuh atas pajak tangguhan dan
7. Akrual penuh bagi kewajiban pensiun dan pemberhentian kerja lainnya.
Akuntansi di Jepang sedang diubah agar dapat mengikuti IFRS.
Negara Jepang memiliki kelebihan pada 3 variabel ekonomi pendukung pertumbuhan pasar modal
tertinggi dari 4 negara lainnya yaitu GNI, Market Capitalization Value, dan Portfolio Equity, serta Total
Stock Traded. Dari segi fundamental bursa, negara ini memiliki bursa efek yang kuat dalam menopang
aktivitas investasi dan pedagangan dilihat dari indikator kekuatan pasar dengan jumlah emiten sebesar
3.470.