Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Volume 20, No 2, Desember 2016 (198-207)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA


MENGGUNAKAN KONTEKS JAMBI
Ninik Charmila 1*, Zulkardi 1, Darmawijoyo1
1
Universitas Sriwijaya
1
Jl. Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang, 30128, Sumatera Selatan, Indonesia
* Corresponding Author. Email: ninikcharmila7@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal matematika model PISA untuk siswa SMP
menggunakan konteks Jambi yang valid, praktis, dan memiliki efek potensial. Metode
penelitian yang digunakan adalah Design research tipe development study. Analisis data adalah
analisis deskriptif. Hasil penelitian berupa seperangkat soal matematika model PISA
menggunakan konteks Jambi yang valid, praktis dan memlilki efek potensial sebanyak 14 butir
soal. Valid dari segi konten, konstruk, dan bahasa berdasarkan penilaian validator, praktis
berdasarkan uji coba small group dan memiliki efek potensial berdasarkan analisis hasil jawaban
siswa dan angket pada field test. Bedasarkan hasil analisis diperoleh bahwa soal yang
dikembangkan memiliki beberapa efek potensial, yaitu memunculkan pelibatan kemampuan
dasar matematis yang beragam pada proses penyelesaiannya. Selain itu, juga mampu menarik
minat dan memotivasi siswa sehingga tertantang menyelesaikan soal. Soal-soal ini juga
memberikan stimulus kepada siswa untuk berpikir kritis menggunakan penalaran sendiri dalam
penyelesaiannya.
Kata kunci: research and development, development study, PISA, Konteks Jambi

DEVELOPING MATHEMATIC QUESTIONS OF PISA MODEL


BY USING JAMBI CONTEXT
Abstract
The aim of this research was to provide valid, practical mathematic questions of PISA model
for SMP students by using Jambi contex, and have potential effect. The method of the
research was developmental research design . Descriptive analysis was used to analyze the
data. The result of the research was a set of valid, practical 14 mathematic questions of PISA
model in Jambi contex, and having potential effect. The validity of content, construct, and
language was based on expert judgment, the practicality was measured in small group, and the
potential effect was based on analysis of student answers and questionnaires in field test. The
result of analysis showed that the developed questions had several potential effects such as
inviting students’ various basic skills of mathematic in the process of answering the questions.
Besides that, it could encourage students’ ability and motivate students to answer and finish
the questions. These questions also attract the students to use their critical thinking ability to
answer the questions.
Keywords: research and development, development study, PISA, Jambi context

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v20i2.7444

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


ISSN 1410-4725 (print) ISSN 2338-6061 (online)
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 20, Nomor 2, Desember 2016

Pendahuluan dari pembelajaran di kelas. Oleh karena itu,


Literasi matematika merupakan hal perlu dikembangkan soal-soal setara PISA
yang sangat penting. Hal ini dikarenakan dengan konteks Indonesia baik oleh guru,
literasi matematika menekankan pada ke- peneliti, ataupun mahasiswa yang sedang
mampuan siswa untuk menganalisis, mem- menyelesaikan tugas akhir (Johar, 2012, p.
beri alasan dan mengomunikasikan ide se- 39). Berkaitan dengan hal ini, Kohar
cara efektif pada pecahan masalah mate- (2014b) menyatakan bahwa salah satu cara
matis yang mereka temui (OECD, 2009a, membantu guru untuk melaksanakan pem-
p.19). Hal inilah yang menghubungkan belajaran berbasis soal PISA, dengan tujuan
matematika yang dipelajari di ruang kelas membiasakan siswa adalah dengan menye-
dengan berbagai macam situasi dunia nyata. diakan bank soal model PISA.
Menurut OECD (2012, p.17) literasi Selain pembiasaan menggunakan soal
matematika adalah kemampuan individu model PISA dalam pembelajaran, penggu-
untuk merumuskan, menerapkan, dan me- naan konteks juga dinilai sangat penting.
nafsirkan matematika dalam berbagai kon- Hal ini dilakukan agar dalam pembelajaran
teks. Dalam hal ini termasuk penalaran siswa dapat termotivasi dalam mempelajari
matematis dan menggunakan konsep mate- matematika (Widjaja, 2013, p.151). Seiring
matika, prosedur, fakta dan alat matematika dengan meningkatnya motivasi siswa diha-
untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan rapkan akan meningkatkan hasil belajarnya.
memprediksi fenomena/kejadian. Dengan Selain itu, The Cornerstone of Tech
demikian, literasi matematika diharapkan Prep (1999, p.1) menyatakan belajar meng-
dapat menjadikan individu benar-benar me- gunakan konteks menjadikan siswa mene-
mahami peran matematika dalam kehidupan mukan hubungan bermakna antara ide-ide
modern yang dihadapinya di masa yang abstrak dan aplikasi praktis dalam konteks
akan datang dalam berbagai situasi yang dunia nyata. Selain itu, penggunaan konteks
ditemui. lokal dapat membantu siswa memahami fe-
Salah satu program yang menilai lite- nomena matematika dari perspektif penga-
rasi matematika adalah Program for Interna- laman hidup mereka sendiri. Hal ini men-
tional Student Assesment (PISA). Negara Indo- jadikan matematika jauh lebih menarik dan
nesia telah beberapa kali mengikuti survei bermanfaat bagi semua siswa (UNESCO,
ini. Walaupun demikian, hasil PISA mate- 2008, p.19).
matika Indonesia masih tergolong rendah. Berkaitan dengan hal ini, hasil pene-
Hal ini terlihat dari peringkat yang dicapai litian di Hong Kong mendapati bahwa item-
Indonesia. Sejak tahun 2006 hingga 2012 item TIMSS dan PISA sering digunakan
peringkat PISA matematika Indonesia terus dalam studi penelitian tes pencapaian mate-
menurun. Peringkat terendah diperoleh In- matika. Namun demikian, sangat disayang-
donesia pada tahun 2012, yaitu peringkat 64 kan pengembangan item tes berbasis kon-
dari 65 negara yang berpartisipasi dalam teks dalam kearifan lokal masih kurang
PISA matematika (Stacey et al., 2015). Se- (Leung, Chan, Tang, & Chan, 2009, p.47).
lain itu, hasil survey PISA pada tahun 2003– Jablonka (dikutip oleh Lange, 2007, p.112)
2009 menunjukkan bahwa hampir 80% menyatakan bahwa sebuah konteks dapat
siswa Indonesia berada di bawah dasar level menjadi familiar bagi beberapa siswa tetapi
2 (Widjaja, 2011, p.70). Padahal ada 6 level tidak untuk yang lain. Hal ini menyebabkan
soal yang diujikan dalam PISA tersebut. penggunaan konteks yang belum dikenal
Rendahnya prestasi siswa Indonesia siswa dalam sebuah pembelajaran dan in-
dalam PISA matematika dapat dipengaruhi strumen penilaian akan dapat menghilang-
oleh berbagai hal. Salah satu hal yang dapat kan fungsi konteks itu sendiri. Dengan
dilakukan untuk mengatasinya adalah de- demikian, penting untuk mengintegrasikan
ngan membiasakan siswa berlatih soal-soal konteks di lingkungan sekitar tempat suatu
model PISA. Pembiasaan ini dapat dimulai pembelajaran berlangsung ke dalam pem-

Pengembangan Soal Matematika Model PISA ... − 199


Ninik Charmila, Zulkardi, Darmawijoyo
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

belajaran, termasuk dalam kegiatan penilai- pola bilangan, aljabar, serta probabilitas dan
annya. Berkaitan dengan hal ini, soal-soal ketidakpastian dan data terdapat dalam kon-
kontekstual yang lebih terkait dengan kehi- teks Jambi. Hal ini dapat ditemukan pada
dupan sehari-hari siswa di tempat tinggal lingkungan alam dan sosial, peninggalan se-
mereka sangat menarik untuk mengaktifkan jarah dan perjalanan pembangunan Provinsi
siswa dalam pembelajaran. Soal-soal seperti Jambi hingga saat ini. Di antaranya adalah
ini juga akan menantang proses berpikir ma- motif batik Jambi, makanan khas Jambi,
tematis siswa (Kadir & Masi, 2013, p.788). Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS)
Beberapa penelitian tentang pengem- dan sebagainya.
bangan soal PISA yang telah dilakukan di Berdasarkan uraian tersebut tujuan
antaranya berjudul Pengembangan Soal Ma- dari penelitian ini adalah mengembangkan
tematika Model PISA Berbasis Online yang soal matematika model PISA menggunakan
ditulis oleh I Ketut Kertayasa (Kertayasa, konteks Jambi yang valid dan praktis serta
2014, pp.162-171). Selain itu, terdapat pula memiliki efek potensial.
Pengembangan Soal Model PISA untuk
Mengetahui Profil Literasi Matematis Siswa Metode Penelitian
SMA yang ditulis oleh Ahmad Wachidul
Penelitian ini menggunakan Design
Kohar (Kohar, 2014a, pp.14-26). Selanjut-
research tipe development study. Tahapan pe-
nya Ambarsari Kusuma Wardani juga
ngembangan soal terdari tahap preliminary
menulis jurnal yang berjudul Pengembangan
dan formative evaluation (Zulkardi, 2002, p.
Soal Matematika Model PISA untuk Prog-
20). Tahap formative evaluation terdiri dari
ram Pengayaan Kelas VII SMP (Wardani,
tahap self evaluation, prototyping (expert review,
2014, pp. 35–42). Hal ini menunjukkan bah-
one-to-one, dan small group), dan field test
wa banyak pihak tertarik dan menganggap
(Tessmer, 1998, p. 35).
pengembangan soal model PISA sangat per-
Pada tahap preliminary, peneliti mela-
lu dilakukan. Meski demikian, belum ada
kukan analisis siswa, analisis kurikulum
yang mengembangkan soal PISA menggu-
untuk SMP, dan analisis soal-soal PISA.
nakan konteks lokal, khususnya Jambi. Pada
Kemudian peneliti mendesain perangkat
bahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa
soal meliputi kisi-kisi soal dan butir soal
penting untuk mengintegrasikan konteks di
matematika model PISA menggunakan
lingkungan sekitar tempat suatu pembelajar-
konteks Jambi. Perangkat yang dihasilkan
an berlangsung ke dalam pembelajaran itu
pada tahap ini dinamakan prototype awal.
sendiri, termasuk dalam kegiatan penilaian-
Kemudian pada prototype awal ini dilakukan
nya.
tahap formative evaluation.
Jambi merupakan salah satu pro-
Tahap pertama yang dilakukan pada
vinsi di Indonesia. Konteks lokal Provinsi
formative evaluation ini adalah self evaluation.
Jambi memiliki potensi yang beraneka
Perangkat soal yang telah dibuat dievaluasi
ragam. Keanekaragaman ini dapat dijadikan
sendiri oleh peneliti. Dalam hal ini penulis
sumber referensi dalam pembelajaran mate-
mendapat bantuan dari beberapa orang
matika di sekolah menggunakan konteks
teman sejawat yang telah berpengalaman
Jambi. Dalam ruang lingkup provinsi Jambi
dalam pengembangan soal-soal PISA atau-
terdapat berbagai hal yang memuat konsep-
pun yang mengetahui seluk beluk siswa
konsep matematika termasuk konten mate-
yang akan menjadi subjek penelitian. Hasil
matika dalam PISA. Berdasarkan framework
dari self evaluation ini disebut prototype 1.
PISA matematika 2015, konten matematika
Langkah selanjutnya yang dilakukan terha-
dalam PISA terdiri dari perubahan dan
dap prototype 1 adalah prototyping. Diawali
hubungan, ruang dan bentuk, bilangan,
dengan expert reviews dan one-to-one yang
serta ketidakpastian dan data (OECD, 2013,
dilakukan secara paralel. Tahap expert reviews
pp.16-19). Bermacam-macam konten yang
merupakan pengujian validitas butir soal
lebih spesifik di dalamnya, seperti geometri,
oleh pakar (expert). Hal ini dilakukan dengan

200 − Volume 20, Nomor 2, Desember 2016


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 20, Nomor 2, Desember 2016

cara mencermati dan menilai setiap butir tes digunakan untuk memperoleh informasi
soal berdasarkan konten, konstruk, dan ba- mengenai kepraktisan soal yang dikembang-
hasa. Konten yang dinilai adalah kesesuaian kan dan mengetahui efek potensialnya.
dengan kurikulum yang digunakan dan
materi yang dipelajari siswa tingkat SMP. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Konstruk yang dicermati adalah kesesuaian
dengan karakteristik soal PISA. Validasi ba- Hasil Penelitian
hasa yang dimaksud adalah kesesuaian
penggunaan bahasa pada butir soal dengan Tahap Preliminary
kaidah bahasa yang berlaku (EYD). Saran Pada tahap ini penulis melakukan
dan komentar yang disampaikan oleh vali- analisis terhadap siswa, kurikulum SMP, dan
dator dijadikan sebagai masukan untuk re- soal-soal PISA. Kemudian dihasilkan kisi-
visi prototype 1. kisi, profil soal, dan soal matematika model
Bersamaan dengan validasi oleh para PISA menggunakan konteks Jambi. Setelah
ahli, dilakukan tahap one-to-one. Tahap ini perangkat soal dihasilkan maka selanjutnya
melibatkan tiga orang siswa dengan kemam- dilakukan self evaluation. Hasil dari self eva-
puan beragam (rendah, sedang, dan tinggi). luation adalah prototype 1 yang terdiri dari 14
Siswa diminta untuk membaca dan mencer- soal matematika model PISA menggunakan
mati soal kemudian memberi tanggapan konteks Jambi. Selanjutnya, perangkat soal
tentang keterbacaan dan kejelasan maksud memasuki tahap expert reviews bersamaan
soal. Temuan yang diperoleh pada tahap dengan one-to-one.
expert reviews dan one-to-one digunakan dalam
merevisi prototype 1. Hasil dari revisi prototype Expert Reviews
1 ini adalah prototype 2. Selanjutnya, prototype Tahap ini melibatkan dua ahli sebagai
2 diujikan kepada siswa di tahap small group. validator, yaitu dosen matematika Univer-
Tahap ini melibatkan enam orang siswa sitas Negeri Medan dan dosen matematika
dengan kemampuan beragam untuk menye- Universitas Jambi. Berdasarkan pencermat-
lesaikan soal-soal prototype 2. Kemudian, para an validator, diperoleh kesimpulan bahwa
siswa juga diminta pendapat dan komentar soal matematika model PISA menggunaka
mengenai soal yang telah mereka kerjakan. konteks Jambi telah memenuhi indikator
Tahap ini berfokus pada kepraktisan soal- valid dari segi konten, konstruk, dan bahasa.
soal yang telah dikembangkan. Temuan pa- Walaupun demikian, masih dilakukan revisi
da tahap small group digunakan sebagai revisi pada prototype 1 atas dasar komentar dan
prototipe 2 menjadi prototype 3. saran dari para ahli.
Tahap penelitian selanjutnya adalah
field test. Pada tahap ini prototype 3 yang telah One-to-one
dihasilkan diujicobakan pada satu kelas sis-
Sejalan dengan pelaksanaan validasi
wa berjumlah 32 orang siswa kelas IX SMP
oleh para ahli, dilakukan tahap one-to-one.
Negeri 3 Kabupaten Tebo. Uji coba dilak-
Pada tahap ini ada tiga orang siswa SMP
sanakan pada semester ganjil tahun ajaran
Negeri 3 Jambi yang dilibatkan. Siswa di-
2015/2016. Hasil field test berupa lembar
minta membaca dan mencermati soal. Hal
jawaban siswa yang kemudian dianalisis se-
ini dilakukan agar peneliti dapat mengamati
cara deskriptif untuk mengetahui efek po-
respon dan kendala yang dihadapi siswa.
tensial yang dihasilkan dari soal model PISA
Respon dan kendala yang diamati berfokus
menggunakan konteks Jambi yang telah
pada keterbacaan dan kejelasan maksud so-
dikembangkan dan melalui proses validasi.
al. Setelah itu para siswa dimintai pendapat
Instrumen yang digunakan dalam
dan komentar mengenai setiap butir soal.
penelitian ini berupa lembar validasi dan tes.
Komentar ini dijadikan pertimbangan
Lembar validasi digunakan pada saat proses
bagi revisi yang dilakukan pada prototype 1.
validasi oleh para ahli, sedangkan instrumen
Selanjutnya hasil revisi pada prototype 1
Pengembangan Soal Matematika Model PISA ... − 201
Ninik Charmila, Zulkardi, Darmawijoyo
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

menghasilkan prototype 2 yang diujikan pada level 5, dan 1 butir soal level 6. Level butir
tahap small group. soal menyesuaikan butir soal dalam PISA.
Berikut ini disajikan beberapa pem-
Small Group bahasan jawaban siswa yang diperoleh pada
Tahap ini melibat 6 orang siswa. saat field test. Soal pertama yang akan di-
Siswa diminta mencermati butir-butir soal bahas adalah soal nomor satu dengan
dan memberikan komentar terhadap soal konteks motif batik Jambi. Konteks motif
yang telah mereka selesaikan. Hasil yang batik Jambi ini dipilih karena batik Jambi
dilihat adalah kepraktisan setiap butir soal sangat dekat dengan keseharian siswa. Bah-
bagi siswa. dalam pelaksanaannya, secara kan, pada hari-hari tertentu di sekolah para
umum semua soal telah dapat dipahami dan siswa memakai seragam yang bermotif batik
diselesaikan, hanya ada beberapa soal yang Jambi. Penulis bermaksud memunculkan
masih perlu direvisi karena pada awalnya literasi matematika siswa yang berkaitan de-
masih menimbulkan penafsiran yang ber- ngan salah satu hal paling dekat dengan
beda dari maksud soal yang sebenarnya. keseharian mereka. Dalam ketegori soal-soal
Dari temuan ini dilakukan revisi prototype 2 PISA, soal ini termasuk dalam konten bi-
menjadi prototype 3 yang digunakan pada langan yang berkaitan dengan pola barisan
tahap ahhir, yaitu field test. bilangan. Konteks pada soal ini tergolong
kedalam konteks pribadi. Proses dalam ma-
Field Test tematika yang terjadi dalam penyelesaiannya
Pada tahap ini perangkat soal prototype adalah menerapkan konsep pola bilangan
3 diujikan kepada siswa kelas IX A SMP dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya
Negeri 3 Kabupaten Tebo. Sebanyak 14 prediksi level soal nomor 1 ini adalah level
butir soal ini dikerjakan dalam waktu 120 4. Soal nomor satu ditampilkan pada Gam-
menit. Dalam mengerjakan soal ini, siswa bar 1.
diminta menuliskan strategi penyelesaian Soal tersebut dikembangkan dengan
yang dipilihnya. Dokumen hasil dari field test tujuan untuk mangaktifkan kemampuan ber-
berupa lembar jawaban siswa dan lembar nalar siswa yang juga melibatkan kemam-
angket mengenai soal pada prototype 3. Fokus puan-kemampuan lainnya. Penalaran ini
dari field test ini adalah untuk melihat efek dimulai dari pengamatan motif batik secara
potensial soal yang telah dikembangkan. nyata (melalui beberapa bantuan gambar
potongan kain bermotif batik Jambi). Peng-
Pembahasan amatan ini diharapkan akan mencapai ke-
simpulan bahwa bilangan-bilangan yang di-
Prototype 3 yang dihasilkan pada pene- temukan membentuk pola tertentu dengan
litian ini berupa seperangkat soal mate- selisih tetap. Akan ada dua pola barisan
matika model PISA menggunakan konteks berpola, yaitu pada motif kapal sanggat dan
Jambi untuk tingkat SMP sebanyak 14 butir pada motif burung angsa. Dari pola-pola
soal. Soal ini terdiri dari terdiri dari 5 soal inilah nantinya akan dapat digunakan untuk
konten bilangan, 1 soal konten ruang dan
menentukan banyak motif burung angsa
bentuk, 4 soal konten perubahan dan hu- dan kapal sanggat pada potongan-potong-
bungan, dan 4 soal konten ketidakpastian an yang diminta dalam tabel yang telah di-
dan data. Berdasarkan konteks matematika sediakan. Penyelesaian soal nomor 1 ini,
dalam PISA soal ini terdiri dari 3 soal juga dapat dilakukan dengan menen-tukan
konteks pribadi, 5 soal konteks pekerjaan, 5 banyak motif yang ditentukan dengan me-
soal konteks umum, dan satu soal konteks nyelidiki selisih dari tiap potongan yang ber-
ilmiah. Jika ditinjau berdasarkan prediksi urutan dari gambar pada setiap motif. Ja-
level soal dalam PISA, soal ini terdiri atas 1 waban ini dapat ditemukan meskipun tanpa
butir soal level 1, 1 butir soal level 2, 6 butir menentukan bentuk umum dari pola baris-
soal level 3, 3 butir soal level 4, 2 butir soal an yang ditemukan.

202 − Volume 20, Nomor 2, Desember 2016


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 20, Nomor 2, Desember 2016

Berikut ditampilkan pada Gambar 2 yang dibahas dalam penelitian ini. Jawaban
salah satu jawaban siswa pada soal nomor 1 berikut adalah milik Siswa I (S1).

MOTIF BATIK JAMBI


Puti Dayang Indah membuat potongan-potongan kain dari sehelai kain batik Jambi. Ia
memotong kain dengan rapi dan teratur. Beberapa potongan yang dibuatnya tampak
seperti gambar berikut ini.

Potongan 1 Potongan 2 Potongan 3

Keterangan motif batik:

= Motif Kapal Sanggat

Sumber: http://budaya-indonesia.org/f/1173/
= Motif Burung Angsa

Pertanyaan 1 (Soal Nomor 1)


Lengkapilah tabel di bawah ini:
Potongan Ke- Banyak Motif Kapal Sanggat Banyak Motif Burung Angsa
1 2 6
2 4 ...
3 ... ...
4 ... ...
7 ... ...
10 ... ...
Gambar 1. Soal Nomor 1 pada Prototype 3

Gambar 2. Jawaban soal nomor 1 pada Prototype 3 oleh Siswa I

Pengembangan Soal Matematika Model PISA ... − 203


Ninik Charmila, Zulkardi, Darmawijoyo
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Pada jawaban yang disajikan pada merupakan gunung api tertinggi di Indo-
Gambar 2 tersebut, dapat dilihat bahwa Sis- nesia dan sangat terkenal hingga mancane-
wa I melibatkan penalaran dan argumentasi gara. Konteks yang digunakan adalah jalur
yang cukup tinggi dalam penyelesaian soal. pendakian menuju Puncak Indrapura oleh
Akan tetapi, operasi matematika yang dili- satu tim pendaki yang penulis ambil dari
batkannya cukup sederhana. Siswa tersebut salah salah satu situs internet. Dalam kate-
tidak menggunakan matematisasi yang meli- gori soal-soal PISA, soal ini termasuk ke
batkan simbol-simbol saat menjawab soal dalam konten perubahan dan hubungan.
ini. Selain itu, S1 juga melibatkan kemampu- Untuk konteks, soal ini termasuk ke dalam
an komunikasi dalam menjelaskan strategi soal yang menggunakan konteks umum.
penyelesaian yang ditempuhnya. Dengan Proses matematika yang terjadi dalam pe-
menggunakan cara tersebut dalam penyele- nyelesaiannya adalah menerapkan, yaitu me-
saian soal nomor 1 ini, siswa sudah meng- nerapkan konsep kecepatan rata-rata dari
gunakan cara penalaran dengan alur berpikir empat perjalanan dengan diketahui jarak
yang dibuatnya sendiri. Penalaran merupa- tempuh dan waktu yang diperlukan berda-
kan suatu proses berpikir dalam pencapaian sarkan gambar. Selanjutnya, prediksi level
sebuah kesimpulan dari suatu pengetahuan soal ini adalah level 4. Soal nomor 9 ditam-
yang di hadapi dengan cara mengaitkannya pilkan pada Gambar 3.
dengan pengetahuan yang telah dimiliki Untuk menyelesaikan soal ini, KDM
sebelumnya (Rizta, Zulkardi, & Hartono, yang paling dominan digunakan adalah pe-
2013, p. 231). Dalam hal ini S1 mengaitkan nalaran dan argumentasi yang digunakan da-
dua pola barisan yang ditemuinya dalam lam merancang strategi penyelesaian untuk
soal dengan pengetahuan mengenai konsep masalah. Strategi ini dapat berupa mate-
pola barisan yang telah dimilki sebelumnya. matisasi. Kemampuan representasi dan ko-
Ia mendapatkan kesimpulan bahwa barisan munikasi juga dilibatkan untuk memilih dan
bilangan yang terbentuk dari selisih Motif mengidentifikasi elemen-elemen pada gam-
Kapal Sanggat dan Motif Burung Angsa bar yang akan digunakan dalam penyelesai-
memiliki suku pertama 4 dan beda 1. De- an soal. Selain itu, operasi matematis juga
ngan cara ini ia melengkapi tabel pada soal banyak dilibatkan dalam penentuan jawab-
nomor satu. Langkah yang ditempuh inijuga annya.
sudah menunjukkan bahwa siswa melibat- Berikut ditampilkan pada Gambar 4
kan proses berpikir kritis. Pada empat tahap salah satu jawaban siswa pada soal nomor 9
berpikir kritis yang dikemukakan oleh yang dibahas dalam penelitian ini. Jawaban
Kurniasih (2011, p. 646), tahap berpikir ini ini adalah milik Siswa II (S2).
termasuk ke dalam tahap strategi/taktik Siswa II telah melibatkan penalaran
yang melibatkan kegiatan penggunaan stra- dan argumentasi dengan baik dalam me-
tegi berpikir yaitu penggunaan algoritma pe- rancang strategi penyelesaian masalah. Stra-
mikiran yang diwujudkan dalam tindakan tegi ini disajikan dalam bentuk matematisasi
menyelesaikan masalah. Berdasarkan hal ini yang tepat. Kemampuan komunikasi juga
dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1 te- sudah dilibatkan dengan baik dalam me-
lah memiliki efek potensial berupa pelibatan milih dan mengidentifikasi elemen-elemen
penalaran dan argumentasi serta beberapa yang akan digunakan dalam penyelesaian
kemampuan dasar matematis lain seperti soal ini. Walaupun pada lembar jawaban ini
komunikasi dan merancang strategi untuk siswa belum mendapatkan skor penuh, akan
pemecahan masalah juga proses berpikir tetapi ia telah melibatkan beberapa kemam-
kritis pada siswa. puan dasar matematika dalam penyelesain-
Soal berikutnya yang akan dibahas nya. Kemampuan lain yang dicermati adalah
pada artikel ini adalah soal nomor 9. Soal ini pelibatan proses berpikir kritis. Dalam hal
menggunakan konteks Gunung Kerinci. ini siswa telah mencapai tahap penilaian
Konteks ini dipilih karena Gunung Kerinci yang meliputi memilih informasi/konsep/

204 − Volume 20, Nomor 2, Desember 2016


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 20, Nomor 2, Desember 2016

ide yang relevan, menghubungkan antar- munikasi, representasi, dan berpikir kritis
informasi/kode/ konsep itu, menghubung- bagi siswa.
kan kembali dengan informasi/kode/kon- Selain lembar jawaban siswa, doku-
sep yang relevan, menghubungkan dengan men lain yang diperoleh angket. Berdasar-
masalah sebelumnya, dan menilai kegiatan kan hasil angket, diketahui bahwa siswa
penalaran (Kurniasih, 2011, p. 645). Berda- merasa tertarik, termotivasi, dan tetantang
sarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa soal untuk menyelesaikan soal. Ketertarikan me-
nomor 9 yang dikembangkan telah memiliki reka terutama pada penggunaan konteks da-
efek potensial berupa pelibatan penalaran erah Provinsi Jambi dalam pengembangan
dan argumentasi, perancangan strategi, ko- soal ini.

GUNUNG KERINCI
Gunung Kerinci merupakan gunung api tertinggi di Indonesia, 3.805 mdpl (meter di atas
permukaan laut). Gunung ini termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan
juga merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan yang terletak di Kabupaten Kerinci,
Provinsi Jambi.
Gunung Kerinci termasuk salah satu gunung yang digemari para pendaki dari Nusantara
maupun mancanegara. Jalur pendakiannya beragam, bahkan terdapat jalur tanjakan dengan
kemiringan mencapai 60 derajat. Jalur Kersik Tuo merupakan jalur umum yang banyak dipakai
oleh para pendaki untuk mendaki ke puncak Gunung Kerinci.
Gambar di bawah ini merupakan jarak dan rata-rata waktu pendakian satu tim pendaki
Gunung Kerinci melalui jalur Kersik Tuo.

Pertanyaan 2 (Soal Nomor 9)


Perkirakanlah kecepatan rata-rata tim pendaki tersebut mulai dari Pos 3 hingga mencapai
Puncak Indrapura. Nyatakan dalam km/jam.
Gambar 3. Soal Nomor 9 pada Prototype 3

Pengembangan Soal Matematika Model PISA ... − 205


Ninik Charmila, Zulkardi, Darmawijoyo
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Gambar 4. Jawaban soal nomor 9 pada prototype 3 oleh Siswa II (S2)

Simpulan
Daftar Pusaka
Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
bahasan disimpulkan bahwa 14 butir soal Johar, R. (2012). Domain PISA untuk
matematika model PISA menggunakan kon- literasi matematika. Jurnal Peluang,
teks Jambi yang dikembangkan telah valid 1(1), 30–41.
dan praktis. Kevalidan soal diperoleh dari Kadir, K., & Masi, L. (2013). Penggunaan
proses validasi pada tahap expert reviews dan konteks dalam pembelajaran
one to one. Pada tahap expert reviews para pakar matematika untuk meningkatkan
menilai dari segi konten, konstruk, dan ba- keterampilan sosial siswa SMP. In
hasa, sedangkan pada proses one to one dila- Proceeding KNPM V Malang (pp. 786–
kukan untuk melihat kejelasan dan keterba- 796). Malang.
caan soal oleh siswa. Adapun kepraktisan
soal tergambar dari tahap small group dimana Kertayasa, I. K. (2014). Achievement of
semua siswa dapat memahami maksud soal Indonesian Student in Assessement
dengan baik, sesuai dengan alur pikiran By Using Online Mathematical
siswa, mudah dibaca, dan tidak menimbul- Problems. In Proceeding the 2nd SEA-
kan penafsiran yang beragam. Karakteristik DR (pp. 162–171).
yang dibangun dalam pengembangan soal Kohar, A. W. (2014a). Developing PISA-
ini adalah perangkat soal yang dikembang- like mathematics tasks to promote
kan memiliki ciri soal PISA dan mengguna- students ’ mathematical literacy. In
kan konteks Provinsi Jambi dan memiliki Proceeding the 2nd SEA-DR (pp. 14–
efek potensial. Efek potensial yang muncul 26). Palembang.
berdasarkan analisis dokumen field test terha-
dap soal-soal yang dikembangkan di antara- Kohar, A. W. (2014b). Pengembangan soal
nya adalah mampu menarik minat dan me- matematika model PISA: sebuah
motivasi siswa sehingga merasa tertantang alternatif langkah awal memperbaiki
untuk menyelesaikan soal. Soal ini juga prestasi literasi matematika siswa
menjadikan siswa melibatkan berbagai ke- Indonesia.
mampuan dasar matematika dan kemampu- Kurniasih, A. W. (2011). Identification
an berpikir kritis dalam penyelesaiannya. critical thinking stages of Students’
Berdasarkan hasil penelitian dan ke- mathematics education study
simpulan disarankan hendaknya dapat meng- program FMIPA UNNES for solving
gunakan perangkat soal matematika model mathematics problems. In the Fourth
PISA menggunakan konteks Jambi yang te- National Conference on Mathematics
lah dikembangkan ini sesuai dengan materi Education (pp. 639–650). Yogyakarta.
ajar untuk melatih kemampuan literasi ma-
tematis siswa atau sebagai alternatif dalam Lange, J. de. (2007). Large-Scale
memperkaya variasi soal matematika yang Assessment and Mathematics
diberikan kepada siswa. Education. In F. K. Lester (Ed.),

206 − Volume 20, Nomor 2, Desember 2016


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 20, Nomor 2, Desember 2016

Second Handbook of Research on Tessmer, M. (1998). Planning and conducting


Mathematics Teaching and Learning (pp. formative evaluations: improving the quality
1111–1142). USA: Information Age of education and training. London:
Publishing Inc. Kogan Page.
Leung, A. Y., Chan, W., Tang, K., & Chan, The Cornerstone Tech Prep. (1999).
W. (2009). in the Past Twenty-Five Teaching Mathematics Contextually.
Years in Hong Kong. Educational Texas: CORD.
Research Journal, 24(1). UNESCO. (2008). Developing culturally
OECD. (2009). Learning Mathematics for Life: contextualised mathematics resource
A Perspective from PISA. Paris: OECD materials: capturing local practices of
Publishing. Tamang and Gopali communities; a report;
2008. Kathmandu: Lusha Press.
OECD. (2013a). PISA 2012 assessment and
analytical framework: mathematics, reading, Wardani, A. K. (2014). Developing the
science, problem solving and financial Level Six PISA Like Problems for
literacy. German: OECD Publishing. Enrichment. In Proceeding the 2nd
SEA-DR (pp. 35–42). Palembang.
OECD. (2013b). PISA 2015 Draft
Mathematics Framework, (March Widjaja, W. (2011). Towards Mathematical
2013), 52. Literacy in the 21st century :
Rizta, A., Zulkardi, & Hartono, Y. (2013). Perspectives from Indonesia. Southeast
Pengembangan soal penalaran model Asian Mathematics Education Journal,
timss matematika smp. Jurnal Penelitian 1(1), 70–79.
Dan Evaluasi Pendidikan, 17(2230– Widjaja, W. (2013). The Used of Contextual
240). Retrieved from Problems Support Mathematical
http://dx.doi.org/10.21831/pep.v17i Learning. Journal on Mathematics
2.1697 Education, 4(2), 151–159.
Stacey, K., Almuna, F., M., C. R., Chesne´, Zulkardi, Z. (2002). Developing a learning
J.-F., Garfunkel, S., Gooya, Z., on realistic mathematics education for
Zulkardi, Z. (2015). PISA’s Influence Indonesian students teachers.
on Thought and Action in Doctoral dissertation. Enschede:
Mathematics Education. In K. Stacey University of Twente, Enschede. The
& R. Turner (Eds.), Assessing Nederland. (Online). Retrieved
Mathematical Literacy. Switzerland: Januari 7, 2015, from
Springer. http://doc.utwente.nl/58718/1/thesi
s_Zulkardi.pdf.

Pengembangan Soal Matematika Model PISA ... − 207


Ninik Charmila, Zulkardi, Darmawijoyo

Anda mungkin juga menyukai