Anda di halaman 1dari 1

Studi kasus 1:

Pada 20 sd 23 februari 2017 tim audit internal puskesmas Adimerto melakukan


audit program promosi kesehatan. Kriteria yang digunakan untuk audit adalah
perencanaan dan pelaksanaan promosi kesehatan untuk menunjang kesehatan ibu
dan anak. Dari hasil audit diperoleh bahwa dari kegiatan promosi kesehatan yang
direncanakan pada tiga bulan terakhir tidak memenuhi target yang ditentukan. Tiap
bulan diagendakan 6 kali kegiatan penyuluhan, tetapi hanya tercapai bulan Okt 3
kali, Nop 4 kali, Desember 4 kali. Analisis kebutuhan akan penyuluhan tidak pernah
dilakukan, jadual disusun tidak berdasarkan analisis kebutuhan hanya merupakan
kebiasaan. Dari kegiatan penyuluhan tersebut yang dilaksanakan pada siang hari
antara jam 10.00 sd 12.00 rata-rata hanya dihadiri oleh 10 sampai dengan 15 kepala
keluarga saja ditambah dengan 3 – 4 orang perangkat desa. Ketika diwawancara
apakah dilakukan kesepakatan dengan masyarakat/tokoh masyarakat/ kader
tentang waktu penyuluhan, ternyata tidak dilakukan.

Susun laporan audit.

Studi kasus 2:

Pada tanggal 16 s/d 20 Juli 2016 tim audit internal melakukan audit pelayanan
laboratorium. Kriteria yang digunakan adalah standar akreditasi Bab 8.1. Dari
wawancara dan observasi di laboratorium, ditemukan hasil sebagai berikut: jenis-
jenis pelayanan lab yang disediakan belum ditetapkan, pemeriksaan lab dilakukan
oleh tenaga analis yang berjumlah 3 orang. Prosedur pemeriksaan lab tidak tersedia
di laboratorium, petugas melakukan sesuai dengan yang mereka ketahui. Dijumpai
reagen yang kadaluwarsa yaitu reagen yang digunakan untuk pemeriksaan BTA.
Reagen diletakkan di lantai ruang laboratorium. Rentang nilai hasil laboratorium
belum ditetapkan, ukuran kinerja pelayanan laboratorium belum ditetapkan. Tidak
dapat ditemukan bukti pelaksanaan kalibrasi maupun validasi instrument.
Spesimen yang diambil dari pasien tidak diberi identitas yang jelas.

Susun laporan audit

Anda mungkin juga menyukai