Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

“ UNSUR-UNSUR MORBIDITAS DAN MORTALITAS EPIDEMIOLOGI


DALAM PELAYANAN KEBIDANAN”

DOSEN :

ERLINAWATI,SST,M.Keb

Disusun Oleh :

Ratu Sri Wahyuni

Sri Sartika Rahayu

Umi Kalsum

Yundi Permata Sari

PRODI DIV KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

2021/2022

1
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya lah
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang media
pembelajaran ini. Shalawat dan salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW,
karena beliau lah yang telah menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang penuh berkah.

Makalah kami susun untuk memenuhi tugas dan diharapkan pembaca dapat
memahami dam memperluas ilmu tentang “Morbiditas dan Mortalitas Epidemiologi
Dalam Pelayanan Kebidanan”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.Maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu.Khususnya kepada Dosen EPIDEMIOLOGI yaitu Ibuk
ERLINAWATI,SST,M.Keb.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.Walaupun makalah ini memiliki


kelebihan dan kekurangan.Kami penyusun mohon saran dan kritiknya.Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bangkinang,20 Oktober 2021

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG………………………………………………………………....4

RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………...5

TUJUAN………………………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS ……………………………..6

UKURAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS …………………………………..6

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN ………………………………………………………………………12

SARAN………………………………………………………………………………..

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 LatarBelakang

Epidemiologidalamlayanankebidananmengkajidistribusisertadetermina
n peristiwa morbiditas dan mortalitas yang terjadi dalam layanankebidanan.

Tujuan epidemiologi kebidanan adalah mengenali faktor-faktor


risikoterhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan, dan masa nifas (42
harisetelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya, dan
mempelajaricara-carapencegahannya.

Di negara miskin, kurang lebih 25-50% kematian wanita usia


suburterjadi karena penyebab yang berkaitan dengan kehamilan. Tingginya
angkamortalitas pada wanita muda biasanya disebabkan oleh kematian pada
saatmelahirkan,denganperdarahan,infeksi,dangestosissebagaipenyebabutama
kematian. Tahun 1996 diperkirakan lebih daripada 585,000 wanita
pertahunmeninggal selama periodekehamilan ataupersalinan.

Indikator terpenting bagi kesehatan ibu hamil adalah Angka


KematianIbu (AKI), sedangkan indikator utama bagi hasil konsepsi pada
kehamilanadalah Angka Kematian Perinatal. Kematian ibu hamil(kematian
maternal)adalah kematian yang terjadi pada ibu karena kehamilan,
persalinan, danmasa nifas, sedangkan Angka Kematian Ibuadalah jumlah
kematian ibuhamil di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun dalam 100,000
kelahiranhidup. Kematian perinataladalah peristiwa lahir mati serta
kematian bayiselama minggu pertama kehidupan, sedangkan Angka
Kematian Perinataladalah jumlah lahir mati dan bayi yang mati dalam
minggu pertama dalam1000 kelahiran hidup.DiIndonesia (1994) AKI adalah
390 per 100,000kelahiran hidup, dengan variasi terendah di Yogyakarta
(130 per
100,000kelahiranhidup)sampaidenganyangtertinggidiNusaTenggaraBarat(1,
340 per 100,000 kelahiran hidup). Angka Kematian Perinatal pada
periodeyangsamadiIndonesia adalah 40 per1,000kelahiran hidup.

4
1.2  RUMUSAN MASALAH

A. Apa Itu Morbiditas?


B. Apa Itu Mortalitas?
C. Apa Saja Ukuran Dalam Morbiditas dan Mortalitas?
D. Apa Itu Insidens?
E. Apa Itu Prevelens?
F. Apa Itu Attack Rate?
G. Apa Itu CDR?
H. Apa Itu IMR?
I. Apa Itu MMR?

1.3  TUJUAN

A. Mengetahui Apa Itu Morbiditas?


B. Mengetahui Apa Itu Mortalitas?
C. Mengetahui Apa Saja Ukuran Dalam Morbiditas dan Mortalitas?
D. Mengetahui Apa Itu Insidens?
E. Mengetahui Apa Itu Prevelens?
F. Mengetahui Apa Itu Attack Rate?
G. Mengetahui Apa Itu CDR?
H. Mengetahui Apa Itu IMR?
I. Mengetahui Apa Itu MMR?

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Ukuran- Ukuran Morbiditas Dan Mortalitas Epidemiologi


A. Pengertian Morbiditas
Mordibitas adalah peristiwa sakit atau kesakitan. Dalam arti luas tidak terbatas
pada statistika atau ukuran tentang peristiwa- peristiwa tersebut, tetapi juga faktor yang
mempengaruhinya (determinant factors), seperti faktor sosial, ekonomi dan budaya.
Pengukuran mordibitas jauh lebih sulit dibandingkan dengan pengukuran mortalitas,
masalah definisi dan klasifikasi (jenis dan lama sakit).

B. Pengertian Mortalitas
Mortalitas didirikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk,
tentunya mortalitas/ kematian hanya terjadi satu kali kepada setiap orang. Meskipun
demikian, seiring dengan semakin majunya ilmu kedokteran, terkadang sulit untuk
membedakan keadaan mati atau hidup secara klinik.

C. Ukuran Morbiditas dan mortalitas


1. Ukuran Morbiditas
a. Insidens
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu disalah satu kelompok masyarakat. Untuk dapat
menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
tentang : data tentang jumlah penderita baru. Jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit baru (Population at Risk).

Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1) Insidence Rate

Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu ( umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan. Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi
sakit. Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi
sakit.

6
Rumus incidence rate
Jumlah penderita baru xK
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
K = Konstanta (100% 1000%o)

Manfaat Insidence Rate


 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi mengetahui resiko untuk terkena
masalah kesehatan yang dihadapi
 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.

2) Insidens kumulatif (insidense Risk)

Probilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu


tertentu. Berarti rata-rata risiko seseorang individu terkena penyakit pada permulaan
periode (observasi atau tindak lanjut) subyek bebas dari penyakit pada awal studi
subyek potensial untuk sakit sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan
karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari pengamatan. Tidak berdimensi, nilai
dari nol sampai satu merujuk pada individu mempunyai periode rujukan waktu yang
ditentukan dengan baik

Rumus insidense risk :


Jumlah kasus insidens selama periode waktu tertentu
Jumlah orang yang berisiko pada permulaan waktu

b. Prevelens

Adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu disekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan
angka prevalensi digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/
penduduk yang kebal atau penduduk yang resiko (Popolation at Risk). Sehingga dapat
dikatakan bahwa angka prevalensi sebenarnya bukan suatu rate yang murni, karena
penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.

7
Prevelensi tergantung pada 2 faktor :

Beberapa banyak orang jumlah orang yang telah sakit durasi/lamanya penyakit,
secara umum nilai prevelen dibedakan menjadi 2, yaitu :

1) Period Prevalen Rate

Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu
yang bersangkutan. Nilai periode prevalen rate hanya digunakan untuk penyakit yang
sulit diketahui saat munculnya , misalnya pada penyakit kanker dan kelainan jiwa.

Rumus :
Periode Prevalen Rate = jumlah penderita lama &baru x XK
Jumlah penduduk pertengahan

2) Point prevalen Rate

Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu penyakit pada
suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Rumus :
Jumlah penderita lama dan baru saat itu x XK
Jumlah penduduk saat itu

Hubungan Antara Insidensi Dan Prevalensi

Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit/durasi


penyakit adalah periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit
tersebut yaitu : sembuh, mati dan kronis. Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan
dengan rumus :

P=IxD
P = Prevalensi
I = Insidensi
D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan insidensi dan prevelensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi
syarat, yaitu :

8
1) Nilai insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan, tidak
menunjukkan perubahan yang mencolok.
2) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : tidak menunjukan
perubahan yang terlalu mecolok.

c. Attack Rate / Angka Setangan

Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yang sama.

Manfaat Attack rate/ angka setangan adalah


 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi
nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan penularan penyakit tersebut.

Rumus :
Jumlah penderita baru dalam suatu saat x XK
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

2. Ukuran Mortalitas (Angka kematian )

Dewasa ini diseluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan
masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi dalam menelusuri
penyakit dan mengkaji data populasi. Penelusuran terhadap berbagai faktor yang
mempengaruhi status kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan
ukuran dan statistik yang distandardisasi, yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam
tampilan yang distandardisasi.

Mortalitas merupakan istilah epidemilogi dan data statistik vital untuk kematian.
Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu :

a. Degenerasi organ vital & kondisi terkait.


b. Status penyakit.
c. Kematian akibat lingkungan atau masyarakat ( bunuh diri, kecelakaan,
pembunuhan, bencana alam, dsb).

9
Macam- macam jenis angka kematian ( Mortality Rate/ mortality Ratio) :

a. Angka Kematian Kasar ( CDR)

Angka jumlah semua kematian yang ditemukan pada jangka waktu ( umumnya 1
tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang
bersangkutan. Istilah crude digunakan karena setiap aspek kematian tidak
memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variabel lain.

Rumus :
Jumlah seluruh kematian x XK
Jumlah penduduk pertengahan

b. Infant Mortality Rate (IMR) / Angka Kematian bayi (AKB)

Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Manfaat IMR adalah :


 Sebagai indikator yang sensitive terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Rumus :
Jumlah kematian bayi umur 0-1 thn x XK
Jumlah kelahiran hidup pada thn yang sama

c. Maternal Mortality Rate (MMR) / Angka Kematian


Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan,
persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama.

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan :


1) Sosial ekonomi
2) Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas
3) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
4) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

Rumus :
Jumlah kematian ibu hamil, persalinan & nifas dalam 1 thn x XK
Jumlah lahir hidup pada thn yang sama

10
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Mordibitas adalah peristiwa sakit atau kesakitan. Dalam arti luas tidak terbatas pada statistika
atau ukuran tentang peristiwa- peristiwa tersebut, tetapi juga faktor yang mempengaruhinya
(determinant factors), seperti faktor sosial, ekonomi dan budaya. Pengukuran mordibitas jauh
lebih sulit dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, masalah definisi dan klasifikasi (jenis
dan lama sakit).

Sedangkan Mortalitas didirikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk, tentunya
mortalitas/ kematian hanya terjadi satu kali kepada setiap orang. Meskipun demikian, seiring
dengan semakin majunya ilmu kedokteran, terkadang sulit untuk membedakan keadaan mati atau
hidup secara klinik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Omran, A.R. ( 1971 ). ‘’The Epidemiological Transition: A Theory of the Epidemiology of


Population Change.’’ The Milbank memorial fund Quaerterly 49.4.1 ( 1971 ): 509-38

Karen Barnett, et.al. ( 2012 ). Epidemiology of Multimorbidity and implications for Health Care,
Research, and medical Education: A Cross-Sectional Study. The lancet. Vol 380.No. 9836,p37-
47,7 July 2012.

12

Anda mungkin juga menyukai