Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Ukuran- Ukuran Morbiditas Dan Mortalitas Epidemiologi


A. Pengertian Morbiditas
Mordibitas adalah peristiwa sakit atau kesakitan. Dalam arti luas tidak
terbatas pada statistika atau ukuran tentang peristiwa- peristiwa tersebut,
tetapi juga faktor yang mempengaruhinya (determinant factors), seperti
faktor sosial, ekonomi dan budaya. Pengukuran mordibitas jauh lebih sulit
dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, masalah definisi dan
klasifikasi (jenis dan lama sakit).

B. Pengertian Mortalitas
Mortalitas didirikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota
penduduk, tentunya mortalitas/ kematian hanya terjadi satu kali kepada
setiap orang. Meskipun demikian, seiring dengan semakin majunya ilmu
kedokteran, terkadang sulit untuk membedakan keadaan mati atau hidup
secara klinik.

C. Ukuran Morbiditas dan mortalitas


1. Ukuran Morbiditas
a. Insidens
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu waktu tertentu disalah satu kelompok
masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu
penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : data
tentang jumlah penderita baru. Jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit baru (Population at Risk).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu :
1) Insidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu ( umumnya 1 tahun)
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan. Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status
dari sehat menjadi sakit. Periode waktu adalah jumlah waktu yang
diamati selama sehat hingga menjadi sakit.

Rumus incidence rate


Jumlah penderita baru xK
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
K = Konstanta (100% 1000%o)

Manfaat Insidence Rate


 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi mengetahui resiko
untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu
fasilitas pelayanan kesehatan.

2) Insidens kumulatif (insidense Risk)


Probilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit
dalam periode waktu tertentu. Berarti rata-rata risiko seseorang
individu terkena penyakit pada permulaan periode (observasi atau
tindak lanjut) subyek bebas dari penyakit pada awal studi subyek
potensial untuk sakit sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari
pengamatan karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari
pengamatan. Tidak berdimensi, nilai dari nol sampai satu merujuk
pada individu mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan
dengan baik

Rumus insidense risk :


Jumlah kasus insidens selama periode waktu tertentu
Jumlah orang yang berisiko pada permulaan waktu

b. Prevelens
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu disekelompok
masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka prevalensi digunakan
jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/
penduduk yang kebal atau penduduk yang resiko (Popolation at
Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa angka prevalensi
sebenarnya bukan suatu rate yang murni, karena penduduk yang
tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam
perhitungan.

Prevelensi tergantung pada 2 faktor :


Beberapa banyak orang jumlah orang yang telah sakit
durasi/lamanya penyakit, secara umum nilai prevelen dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1) Period Prevalen Rate
Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai
periode prevalen rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit
diketahui saat munculnya , misalnya pada penyakit kanker dan
kelainan jiwa.

Rumus :
Periode Prevalen Rate = jumlah penderita lama & baru x XK
Jumlah penduduk pertengahan

2) Point prevalen Rate


Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada
suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk
pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Rumus :
Jumlah penderita lama dan baru saat itu x XK
Jumlah penduduk saat itu

Hubungan Antara Insidensi Dan Prevalensi


Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan
lamanya sakit/durasi penyakit adalah periode mulai didiagnosanya
penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati
dan kronis. Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan dengan
rumus :
P=IxD
P = Prevalensi
I = Insidensi
D = Lamanya Sakit

Rumus hubungan insidensi dan prevelensi tersebut hanya berlaku jika


dipenuhi syarat, yaitu :
1) Nilai insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan,
tidak menunjukkan perubahan yang mencolok.
2) Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : tidak
menunjukan perubahan yang terlalu mecolok.

c. Attack Rate / Angka Setangan


Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit ditemukan pada suatu
saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama.

Manfaat Attack rate/ angka setangan adalah


 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula
kemampuan penularan penyakit tersebut.

Rumus :
Jumlah penderita baru dalam suatu saat x XK
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit

2. Ukuran Mortalitas (Angka kematian )


Dewasa ini diseluruh dunia mulai muncul kepedulian terhadap ukuran
kesehatan masyarakat yang mencakup penggunaan bidang epidemiologi
dalam menelusuri penyakit dan mengkaji data populasi. Penelusuran
terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi status kesehatan penduduk
paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan statistik yang
distandardisasi, yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam tampilan
yang distandardisasi.
Mortalitas merupakan istilah epidemilogi dan data statistik vital untuk
kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang
menyebabkan kematian, yaitu :
a. Degenerasi organ vital & kondisi terkait.
b. Status penyakit.
c. Kematian akibat lingkungan atau masyarakat ( bunuh diri,
kecelakaan, pembunuhan, bencana alam, dsb).

Macam- macam jenis angka kematian ( Mortality Rate/ mortality Ratio) :


a. Angka Kematian Kasar ( CDR)
Angka jumlah semua kematian yang ditemukan pada jangka waktu
( umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada
pertengahan waktu yang bersangkutan. Istilah crude digunakan karena
setiap aspek kematian tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau
variabel lain.
Rumus :
Jumlah seluruh kematian x XK
Jumlah penduduk pertengahan

b. Infant Mortality Rate (IMR) / Angka Kematian bayi (AKB)


Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Manfaat IMR adalah :


 Sebagai indikator yang sensitive terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
Rumus :
Jumlah kematian bayi umur 0-1 thn x XK
Jumlah kelahiran hidup pada thn yang sama

c. Maternal Mortality Rate (MMR) / Angka Kematian


Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi
kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama.

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan :


1) Sosial ekonomi
2) Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas
3) Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
4) Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas

Rumus :
Jumlah kematian ibu hamil, persalinan & nifas dalam 1 thn x XK
Jumlah lahir hidup pada thn yang sama

Anda mungkin juga menyukai