Makalah Prosedur Pengujian Kesesuaian Fungsi Produk Barang Atau Jasa
Makalah Prosedur Pengujian Kesesuaian Fungsi Produk Barang Atau Jasa
Makalah Prosedur Pengujian Kesesuaian Fungsi Produk Barang Atau Jasa
Disusun Oleh :
Mona Mudrikah
Isna Nur Fatimah
Intan Archyllya
Yulia Cantika Putri
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG........................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................4
2.1 Pengertian...........................................................................................................5
2.2 Tujuan................................................................................................................5
2.3 Manfaat dari pengujian produk...........................................................................5
2.4 Metode Pengujian Produk..................................................................................5
2.5 Prosedur Pengujian Produk Baru.....................................................................6
2.6 Penerapan metode pengujian produk baru.........................................................7
2.7 menejemen operasi pengujian produk barang dan jasa......................................7
2.6.1 Manajemen Kualitas...................................................................................8
2.6.2 Biaya Kualitas..........................................................................................12
2.6.3 Pengendalian Kualitas..............................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Pengujian terhadap produk adalah upaya untuk memprediksi
keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke
pasar .Proses biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap
pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tsb .
2.2 Tujuan
1. Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses
produk baru.
2. Mengidentifikasi peluang penyesuain- penyesuain akhir yang
dibutuhkan untuk produk.
3. Menetapkan elemen lain yang terpenting dalam pengenalan produk
baru
Menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku
pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri
langsung .
1. Manajemen operasi adalah tiga fungsi utama dari setiap organisasi, dan
secara integral terkait dengan semua fungsi bisnis lainnya. Bagaimana
orang mengorganisir diri untuk usaha produktif.
2. Untuk mengetahui bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan.
3. Untuk memahami apa yang manajer operasi dilakukan.
4. Operasi manajemen adalah suatu bagian mahal dari sebuah organisasi. Hal
ini juga memberikan kesempatan besar bagi sebuah organisasi untuk
mengingatkan profitabilitas dan meningkatkan layanan kepada
masyarakat.
Jadi sistem manajemen kualitass ini berfokus pada konsistensi dari setiap
proses kerja yang ada untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Dalam
menciptakan sebuah sistem manajemen yang berkualitas dibutuhkan sebuah
tahapan-tahapan proses yang harus dilakukan, hal tersebut dikenal sebagai PDCA
(Plan-Do-Check-Act). Gaspersz (2012:35) PDCA dapat dijabarkan sebagai
berikut;
4. Tindakan 1. Perencanaan
Mengimplementasikan Mengidentifikasi
rencana, dokumen masalah dan membuat
rencana
3. Pengecekan 2. Pelaksanaan
Apakah rencananya Menguji rencana
berjalan?
Kualitass adalah istilah yang berarti hal-hal yang berbeda untuk orang-orang
yang berbeda. Kualitas sebagai keseluruhan fitur dan karakteristik sebuah barang
atau jasa yang menggunakan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang
tertulis atau tersirat. Mmendefinisikan ekspektasi kualitass adalah penting untuk
operasional yang efektif dan efisien. Kualitass memerlukan pembangunan
lingkungan manajemen kualitass total (TQM) karena kualitas tidak dapat
diinspeksi ke dalam sebuah produk. Secara umum kualitass didefinisikan terhadap
lima pendekatan utama yakni (Gesperz, 2012: 1-2);
1. Transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju keunggulan
2. Product-based quality adalah suatu atribut produk yang memenuhi
kualitas
3. User-based quality adalah kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan
produk (barang atau jasa)
4. Manufacturing-based qualiity adalah kesesuaian terhadap persyaratan
standar
5. Value-based quality adalah derajat keunggulan pada tingkat harga yang
kompetitif.
Kualitas tersebut sudah mewakili lima sudut pandang atau pendekatan kualitass
yakni,
1. Kualitas sudut pandang keadaan yang sukar untuk diukur atau bersifat
abstrak dimana suatu kualitas diukur berdassarkan kondisi yang sedang
berlangsung dan terdapat standar-standar untuk pencapaian kualitas
2. Kualitas diukur menurut atribut-atribut dari produk itu sendiri seperti
bentuk kemasan dan sebagainya. Hal tersebut menjadi tolok ukur suatu
barang berkualitas atau tidak
3. Bagaimana suatu barang digunakan atau kesesuaian penggunaan barang
terkait dengan penggunanya
4. Kesesuaian proses produksi terhadap prosedur atau ketentuan-ketentuan
dalam proses produksi
5. Kesesuaian harga dengan nilai suatu barang atau jasa yang diberikan.
Prevention Cost
Biaya ini muncul untuk mencegah terjadinya kualitas buruk dalam proses
produk atau jasa yang dihassilkan. Ketika biaya pencegahan meningkat, maka
diharapkan biaya kegagalan akan menurun. (biaya untuk menjaga failure &
appraisal cost minimum). Contoh: perencanaan kualitas, review produk baru,
pengendalian proses untuk menentukan status proses, audit kualitas, evaluasi
kualitas supplier, training.
Appraisal Cost
Biaya ini muncul untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai
dengan kebutuhan pelanggan atau spesifikasi mereka. Tujuan utama dari fungsi
penilaian adalah menghindari dikirimnya barang-barang yang tidak sesuai dengan
kualitas kepada para pelanggan. Contoh : inspeksi dan uji material, inspeksi & uji
akhir, audit kualitas produk, menjaga akurasi peralatan inspeksi evaluasi inventori
(cek degradasi).
Internal Failure Cost
Biaya ini timbul karena produk dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi
atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini di deteksi sebelum produk dan jasa
dikirimkan ke pihak luar. Biaya-biaya ini tidak akan ada jika tidak ada barang
cacat. Contoh: sekrap, kerja ulang, analisis kegagalan, sekrap & kerja ulang
supplie, 100% sorting inspection, kesalahan proses yang dapat dihindarkan
inspeki & uji ulang dan downgrading.
External Failure Cost
Biaya ini timbul karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan atau
memenuhi kebutuhan pelanggan setelah dikirim ke pelanggan. Dari semua biaya,
kategori ini merupakan biaya yang paling menghancurkan perusahaan. Seperti
halnya biaya gagal internal, biaya ini tidak akan timbul jika tidak ada barang
cacat. Contoh : biaya warranty, penyesuaian terhadap complain, material yang
dikembalikan dan allowances.
Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumppulan
variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu
variabel atau sekumpulan variabel guna mencapai tujuan tertentu. Variabel
tersebut berupa manusia, mesin dan organisasi. Evans dan Lindsay (2007:236)
pengendalian diperlukan karena adanya 2 alasan, yaitu:
1. Pengendalian merupakan dassar bagi manajemen kerja harian yang efektif
bagi semua tingkatan
2. Perbaikan angka panjang tidak dapat diterapkan pada suatu proses kecuali
proses tersebut terkendali dengan baik.
Suatu sistem pengendalian mempunyai 3 komponen (Evans dan Lindsay,
2007:236), yaitu;
1. Standar atau tujuan
2. Cara mengukur keberhasilan
3. Perbandingan antara hasil sebenarnya dengan standar serta umpan balik
guna membentuk dasar untuk tindakan korektif.
Terdapat 4 langkah untuk melakukan pengendalian, yaitu;
1. Menentukan standar (setting standard)
2. Menentukan standar mutu biaya (cost quality)
3. Standar mutu kerja (performance quality), standar mutu keamanan (safety
quality), standar mutu keandalan (realibility quality)yang diperlukan untuk
suatu produk
4. Menilai kesesuaian (appraising conformance).
Membandingkan kesesuaian dari produk yang dibuat dengan standar yang
telah ditetapkan. Bertindak bila perlu (acting when necessary). Mengoreksi
masalah dan penyebabnya melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan. Merencanakan perbaikan (planning for improvement). Merencanakan
suatu upaya yang berlanjut untuk memperbaiki standar biaya, kinerja, keamanan
dan keandalan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengujian terhadap produk adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan
sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar .Proses
biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang
menjelaskan ide dasar dari produk tersebut.
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu produk tersebut jadi.
Sebelum produk tersebut dipasarkan, produk tersebut telah malalui proses
pengujian. Antara lain :
a. Pengujian teknis (technical testing)
b. Pengujian preferensi dan kepuasan (preference and satisfaction testing)
c. Pengujian pasar simulasi (simulated test markets atau laboratory test
markets)
d. Pengujian pasar (test markets).
3.2 Saran
Berdasarkan isi makalah diatas, penulis dapat memberikan saran kepada orang
yang akan membuat produk baru :
1) untuk bisa melakukan ijin produksi resmi dari BPOM, karena dengan BOPM
produk yang diproduksi dapat terjual bebas di pasar yang lebih luas.
2) Meningkatkan kualitas produk harus benar-benar matang.
3) Semangat dalam bekerja harus tinggi.