PROGRAM SURVEILANS
UPTD PUSKESMAS TANJUNG PATI TAHUN 2020
5. Hasil Kegiatan :
Setelah dilakukan konsultasi, pengelola program usaha kesehatan
kerja yang ada di Puskesmas mengetahui :
a. Kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan selanjutnya untuk
mendukung keberhasilan Penanganan kasus KLB Covid 19 tersebut.
b. Pelaporan dan tatalaksana dalam penganganan kasus Coid 19
c. Tata cara isolasi dan rujukan kasus Covid 19
d. Mempelajari dan mempersiapkan alat APD yang dibutuhkan dalam
penanganan kasus Covid 19 ini.
Kesimpulan :
Dengan adanya konsultasi yang dilakukan, kiranya pengelola Program
Surveilans di Puskesmas bisa Mengetahui tahapan yang akan dilakukan
dalam penanganan kasus KLB Covid 19 ini .
8. Hasil Kegiatan :
Setelah dilakukan konsultasi, pengelola program usaha kesehatan kerja yang
ada di Puskesmas mengetahui :
Kesimpulan :
Dengan adanya konsultasi yang dilakukan, kiranya pengelola usaha
kesehatan kerja di Puskesmas bisa lebih paham untuk menuangkan
laporan kegiatan-kegiatan bulanan yang ada dalam program usaha
kesehatan kerja itu sendiri dan berkerja sama dengan pengelola program
usaha kesehatan kerja yang ada di kabupaten.
Kesimpulan :
Pengelola usaha kesehatan kerja di Puskesmas dapat merealisasikan
jadwal kegiatan yang sudah direncanakan dengan pembentukan pos UKK
pada hari sabtu tanggal 14 Desember 2019 jam. 15.00 wib di tempat
pembuatan frozen food daerah tigo balai dengan jumlah peserta 20 orang
yang akan dihadiri oleh wali nagari dan wali jorong terkait dengan
narasumber dari dinas kesehatan kabupaten lima puluh kota.
Maksud dan Tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah untuk memperkecil
resiko pekerja terkena penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta memberikan
kesadaran pekerja untuk menerapkan perilaku hidup bersih, sehat dan selamat dalam
bekerja juga kesadaran pekerja dalam memakai alat pelindung diri yang sesuai dengan
pekerjaannya seperti masker, sepatu dan lain-lain.
Kegiatan dimulai pada pukul 15.00 WIB dihadiri 20 peserta pertemuan diadakan
di tempat pembuatan food frozen nagari lubuak batingkok jorong tigo balai. Acara
dimulai dengan pembukaan. Dilanjutkan dengan sambutan dari koordinator program
usaha kesehatan kerja Puskesmas Tanjung Pati. Acara dilanjutkan dengan materi dan
diskusi. Materi pertama mengenai higiene sanitasi dan PTM, Materi kedua mengenai :
Sosialisasi Pos UKK berisi mengenai pengertian pos UKK, dasar pembentukan pos UKK,
kepengurusan dan mekanisme pembentukan pos UKK, pembinaan oleh Puskesmas
Tanjung Pati ke Pos UKK Tom Burger dilakukan pada hari sabtu minggu kedua setiap
bulannya, pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap 3 bulan sekali, melakukan penyuluhan
sebagai program kesehatan Pos UKK seperti penyuluhan kesehatan lingkungan, PHBS,
penyuluhan APD, P3K. Lalu dilanjutkan dengan pembentukan pos UKK dengan struktur
organisasi :
Pelindung : Yon Elvi, S.Ag
Pembina : Rinaldi
Ketua : Yulianti
Sekretaris : Lia Lestari
Bendahara : Resta Dwiyelis
Kader : 1. M. Rudi
2. Fitriyanti
3. Nur Anisa
Terjadinya kesepakatan antara pekerja food frozen tom burger dan pihak penyelenggara
untuk :
1. Terbentuk Pos UKK Nagari Lubuak Batingkok, Jorong Tigo Balai dengan nama “POS
UKK TOM BURGER”
2. Terbentuk kepengurusan Pos UKK Nagari Lubuak Batingkok, Jorong Tigo Balai
a) Pembinaan Pos UKK Tom Burger dilakukan setiap sabtu minggu kedua setiap
bulannya oleh Puskesmas Tanjung Pati
Hasil Kegiatan :
Setelah dilakukan konsultasi, pengelola program perkesmas puskesmas
dapat mengetahui :
a. Mencari data sasaran berdasarkan jumlah KK se wilayah kerja
puskesmas tanjung pati yaitu 2,66 % x 8565/tahun di dapatkan
sasaran 228 KK pertahun, 19 KK perbulan.
b. Setelah di dapatkan sasaran tersebut dengan perkesmas ini dapat
menentukan kemana tujuan pelaksanaan perkesmas.
c. Petugas perkesmas bergerak sesuai dengan indikator nya, yaitu
pembinaan individu, pembinaan keluarga yang terdiri dari ibu
hamil resti, anak balita resti, kasus gizi, penyakit menular, lansia
resti, jiwa, dan penyakit tidak menular. Kemudian
pembinaankelompok yang terdiri dari kelompok balita, anak
sekolah, maternitas, calon jemaah haji, usia lanjut, PTM dan
penyakit menular lainnya.
Kesimpulan :
Dengan adanya konsultasi yang dilakukan, kiranya pengelola
perkesmas di Puskesmas bisa lebih paham tentang kegiatan-kegiatan yang
ada dalam program perkesmas itu sendiri, dan berkerja sama dengan
program lainnya yang terkait dengan permasalahan perkesmas.