Anda di halaman 1dari 24

Danang Adi Wicaksono

24030120140121

KIMIA A

TUGAS KIMIA ANORGANIK SOAL-SOAL GAYA ANTAR MOLEKUL

1. For OF2 and H2O, the bond angles are 103º and 104,5º, respectively.
However, the dipole moments of these molecules are 0.30 and 1.85 D,
respectively. Explain the factors that cause such a large difference in the
dipole moments of the molecules.
Jawab:

2 R R = 12 + 22 + 2 1 2 cos 

1
Dipole – dipole ditimbulkan jika molekul (polar) mempunyai
muatan positif dan negatif yang tidak berimpit, dengan kata lain dipole
dibentuk oleh atom-atom yang berbeda keelatronegatifannya. Hal tersebut
berarti, semakin besar sudut mempengaruhi momen dipolnya. Dalam
kasus OF2 and H2O, cos 103 < cos 104. Hal tersebut menjadikan momen
dipol OF2 < H2O.
Perbedaan momen dipol yang besar, disebabkan karena beberapa
faktor seperti perbedaan elektronegatifitas. Pada H2O, karena oksigen
adalah atom yang lebih elektronegatif, ia memberikan tarikan yang lebih
besar pada elektron bersama, ia juga memiliki dua pasang elektron bebas.
Sehingga dipol terjadi dari H ke O dan untuk arah momen pasangan
elektron bebas mengarah dari atom O menuju ke pasangan elektron lepas
yang mana searah dengan resultan gaya dipol. Hal-hal tersebut
menimbulkan momen dipol yang besar. Pada OF2 berlaku sebaliknya,
dipol dari O menuju ke F dan untuk arah momen pasangan elektron bebas
mengarah dari atom O menuju ke pasangan elektron lepas yang mana
berlawanan arah dengan resultan gaya dipol, sehingga momen dipol yang
dihasilkan sangat kecil. Momen pasangan elektron bebas dan momen
ikatan yang searah memiliki tingkat kepolaran yang lebih tinggi
dibandingkan dengan berlawanan arah.

2. Explain why the heat of interaction between C6H5OH and R2O is considerably
larger than that for C6H5OH interacting with R2S.
Jawab:
Dalam ikatan Asam keras, R2S << R2O. Sehingga untuk memutus ikatan
R2O untuk membentuk suatu senyawa baru dengan C6H5OH diperlukan
panas yang lebih besar daripada untuk memutuskan ikatan R2S.

3. Explain why m-NO2C6H4OH have different acid strengths. Which is stronger?


Why?
Jawab:

p−NO2C6H4OH > m−NO2C6H4OH


Gugus NO2 adalah penarik elektron dan penguatan asam. Efek resonansinya
(yang terjadi dari posisi o− dan p−) lebih dominan daripada efek induktif.

4. In a certain solvent (A), the O – H stretching band of methanol is observed at


3642 cm-1. In that solvent, the heat of reaction of methanol with pyridine is –
36,4 kJ mol-1. In another solvent (B), the O – H stretching band is observed at
3620 cm-1 and the heat of reaction with pyridine is -31.8 kJ mol-1.
a. Write the equation for the interaction between methanol and pyridine.
Jawab:

b. Explain the thermodynamic data using a completely labelled


thermochemical cycle as part of your discussion
Jawab:
Dari data yang telah diketahui, dapat ditentukan bahwa panas reaksi
antara methanol dengan piridin pada larutan A lebih besar daripada
larutan B. Sebab, ikatan (stretching bond) O-H pada methanol dalam
larutan A lebih kecil (3462 cm-1) daripada ikatan (stretching bond) O-H
pada methanol dalam larutan B (3620 cm-1) dimana semakin besar ikatan
(stretching bond) O-H pada methanol akan menunjukkan bahwa
ikatannya lebih kuat karena sulit dipisahkan meskipun telah
direnggangkan dan perlu panas reaksi yang besar untuk memisahkan
ikatannya. Ikatan (stretching bond) O-H pada methanol dalam larutan
akan sebanding dengan panas reaksi yang terjadi.
5. The boiling points of methanol and cyclohexane are 64.7 and 80.7 ºC,
respectively, and their heats of vaporazation are 34.9 and 30.1 kJ mol-1.
Determine the entropy of vaporazation for these liquids and explain the
difference between them.
Jawab:

Diketahui : ∆ H vap metanol =34.9 kJ mo l−1

∆ H vap sikloheksana=30.1 kJ mo l−1

Titik didih metanol = 64,70C

Titik didih sikloheksana = 80,70C

Ditanya: ∆ S vap dan jelaskan perbedaan kedua ∆ S vap senyawa tersebut = ?

Dijawab:

 Metanol
∆ H vap 34.9 kj mol −1
∆ S vap= = =0,539 kj /mol .C=539 joule /mol . C
T 64,7o C
 Sikloheksana
∆ H vap 30,1 kj mol−1
∆ S vap= = =0,373 kj/mol . C=373 joule /mol .C
T 80,7o C

Penjelasan:
Nilai ∆ S vap metanol lebih besar dibandingkan dengan ∆ S vap sikloheksana
disebabkan titik didih metanol lebih rendah dibanding dengan titik didih
sikloheksana dimana nilai ∆ S vapberbanding terbalik dengan titik didih.
Kemudian selain itu nilai ∆ H vapdari metanol lebih tinggi dibanding ∆ H vap
sikloheksana dimana ∆ S vap berbanding lurus dengan nilai ∆ H vap.
6. The boiling point of CH3OH is 64.7 ºC and that of CH3SH is 6 ºC. Explain
this difference.
Jawab:
Titik didih CH3OH lebih besar dibanding dengan CH3SH walaupun CH3SH
memiliki Mr lebih besar. Hal ini dikarenakanpada molekul CH 3OH dapat
membentuk ikatan hidrogen, sedangkan pada CH3SH tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen pada CH3OH dapat terjadi karena atom O
memiliki elektronegaifitas yang tinggi dibanding atom S.

7. The viscosities for three liquids at various temperatures are given below in
centipoise (cp):

a. Explain why the viscosity of CH3OH (formula weight 32) is approximately


the same as that of octane (formula weight 114).
Jawab:
CH3OH memiliki viskositas yang dapat mendekati oktan karena senyawa
CH3OH memiliki tingkat kedekatan yang lebih tinggi daripada senyawa
C6H6. Sehingga, kedua senyawa ini memiliki nilai viskositas yang tidak jauh
berbeda. Selain itu nilai viskositas juga dipengaruhi oleh kekuatan interaksi
antar molekul dalam cairan dan suhu dan menyebabkan nilai viskositasnya
yang tidak jauh berbeda. CH3OH memiliki ikatam hidrogen dan oktan tidak
memiliki ikatan hidrogen, hal ini menyebabkannya memiliki nilai viskositas
yang sama dengan berat molekul yang berbeda jauh.
b. Explain why the viscosity of C6H6 is higher than that of C8H18 despite the
difference in formula weight.
Jawab:
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan
adanya solute yang berat akan menghambat atau memberi beban yang
berat pada cairan sehingga dapat menaikkan viskositas. Lalu, semakin
besar tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan. C6H6 memiliki
viskositas yang lebih tinggi daripada C8H18 meskipun C6H6 memiliki berat
molekul 78,11 g/mol yang mana lebih kecil dibanding dengan C8H18
dengan berat molekul 114,23 g/mol. Hal ini disebabkan karena pada
benzene memiliki jumlah karbon dan hidrogen yang sama besar dan
menyebabkannya memiliki ikatan rangkap selang – seling yang lebih
stabil, sehingga nilai viskositasnya lebih tinggi dibandingkan dengan
oktan.
c. Make an appropriate graph for each liquid to determine that activation
energy of viscous flow.
 Grafik C8H18

C8H18
Temperature (◦C)

80
60
40
20
0
2.97 4.33 4.83 5.42 6.26
Viskositas (cp)

 Grafik CH3OH

CH3OH
Temperature (◦C)

80
60
40
20
0
0 3.40 4.49 5.93 6.90
Viskositas (cp)
 Grafik C6H6

Temperature (◦C) C6H6


80
60
40
20
0
0 4.36 5.61 6.47 7.57
Viskositas (cp)

d. Explain the value for the activation energy of viscous flow in terms of
intermolecular forces.
Jawab :
Pada grafik yang telah terbentuk di atas, diperoleh hasil bahwa
temperature berbanding lurus dengan nilai viskositas dimana semakin
tinggi temperature dan semakin besar nilai viskositas maka grafik akan
semakin menurun yang menunjukkan bahwa energy aktivitas aliran kental
akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena adanya tumbukan
antar molekul partikel yang menyebabkan gaya intermolekulnya semakin
kuat dan energi aktivasinya juga semakin besar.

8. The viscosities in centipoise for three liquids at various temperatures are


given below:
a. Explain why the viscosity of C6H14 is so much lower than that of
nitrobenzene.
Jawab:
Viskositas C6H14 jauh lebih rendah dibandingkan dengan nitrobenzene
dikarenakan berat molekul C6H14 yaitu 86,18 g/mol lebih rendah
dibandingkan dengan nitrobenzena yaitu sebesar 123,11 g/mol. Besarnya
viskositas berbanding lurus dengan berat molekul sehingga semakin besar
berat molekulnya maka nilai viskositas juga semakin besar dan semakin
kecil berat molekul maka viskositas semakin rendah. Karena dengan berat
molekul yang besar maka dapat menghambat atau memberi beban pada
cairan sehingga viskositasnya menjadi besar.
b. Explain why the viscosity of i-C3H7OH is higher than that C6H14 despite
the significant difference in formula weights
Jawab:
Viskositas i-C3H7OH atau isopropil alkohol lebih besar dibandingkan
dengan C6H14, meskipun C6H14 memiliki berat molekul lebih besar
dibandingkan dengan i-C3H7OH. Hal tersebut dikarenakan pada i-C3H7OH
memiliki ikatan hydrogen sedangkan pada C6H14 yang termasuk golongan
alkana tidak memiliki ikatan hydrogen. Ikatan hydrogen akan memperkuat
gaya intramolekulnya dan semakin kuat gaya intramolekul maka
viskositasnya semakin besar begitu pula sebaliknya jika gaya intramolekul
lemah maka viskositasnya rendah.
c. Make an appropriate graph for each liquid to determine the activation
energy of viscous flow
Jawab:
C6H14
5
4

Viskositas (Cp)
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Temperature (°C)

C6H5NO2
30
25
Viskositas (Cp)

20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Temperature (°C)

i-C3H7OH
50
45
40
35
Viskositas (cp)

30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Temperature (°C)

Penjelasan:
berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar
temperature maka nilai viskositas atau kekentalan semakin rendah. Hal ini
disebabkan apabila suhunya tinggi maka molekul-molekul yang ada dalam
zat cair tersebut akan bergerak bebas atau semakin merenggang. Dengan
demikian, menunjukkan bahwa besarnya viskositas berbanding terbalik
dengan temperature.

d. Explain the values for the activation energy of viscous flow in terms of
intermolecular forces
Jawab:
Energi pengaktifan aliran merupakan energi yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan partikel-partikel sehingga dapat bergerak dan menyebabkan
adanya tumbukan antar partikel yang nantinya gaya intramolekulnya
semakin kuat. Apabila gaya intramolekulnya kuat maka viskositasnya
tinggi. Dengan demikian semakin besar viskositasnya maka energi
pengaktifan juga semakin besar sehingga besarnya energi pengaktifan
berbanding lurus dengan viskositas atau kekentalannya. Energi
pengaktifan aliran yang terbesar adalah pada i-C3H7OH, kemudian
C6H5NO2 dan urutan terakhir adalah C6H14 sesuai dengan besarnya
viskositas pada masing – masing cairan.

9. Explain why acetic acid is extensively dimerized in dilute solutions when


benzene is the solvent but not when the solvent is water.
Jawab:
Asam asetat adalah molekul polar yang larut dalam air, molekul yang juga
bersifat polar. Kedua molekul dapat membentuk ikatan hidrogen yang
menyebabkan kelarutan asam asetat dalam air sangat besar. Asam asetat dapat
terlarut dalam benzena meskipun mempunyai sifat kepolaran yang sangat
berbeda. Molekul benzena adalah molekul non-polar sehingga dapat
diperkirakan membentuk ikatan hydrogen yang lemah dengan asam asetat.
Asosiasi dalam asam asetat, sebagian besar molekul mengalami dimerisasi,
yaitu dua molekul asam asetat tunggal, disebut monomer, bergabung untuk
membentuk molekul baru, yang disebut dimer, melalui ikatan hidrogen.
Dimer molekul asam asetat (menjadi kurang polar dibandingkan dengan
satu molekul asam asetat) adalah lebih disukai dalam pelarut benzene yang
bersifat non-polar dibandingkan dengan dimer antara asam asetat yang
polar dengan benzene yang non polar.

Ketika asam asetat dilarutkan dalam pelarut seperti benzena, tingkat


dimerisasi asam asetat tergantung pada suhu dan konsentrasi total asam
asetat dalam larutan. Kecenderungan keluar (tekanan uap) dari monomer
jauh lebih besar daripada dimer, dan dengan demikian mungkin untuk
menjelaskan variasi koefisien aktivitas dengan komposisi asam asetat
dalam benzena; koefisien aktivitas asam asetat dalam kelebihan benzena
besar karena, dalam kondisi ini, asam asetat terutama dalam keadaan
monomer, sedangkan asam asetat murni hampir sepenuhnya terdimerisasi.
Dalam sistem asam asetat-benzena, asosiasi molekul asam asetat
menghasilkan penyimpangan positif dari hukum Raoult.
10. a. Phenol, C6H5OH, hydrogen bonds to both diethyl ether, (C 2H5)2O, and
diethyl sulfide, (C2H5)2S. In one case, the OH stretching band is shifted by
280 cm-1, and in the other, the shift is 250 cm -1. Match the band shifts to the
electron pair donors and explain your answer.
Jawab:
Ketika atom hidrogen menjadi tertarik pada pasangan elektron yang tidak
digunakan bersama pada atom di molekul lain, ikatan kovalen yang menahan
atom hidrogen menjadi sedikit melemah. Akibatnya, pita serapan yang sesuai
dengan vibrasi regangan ikatan digeser ke posisi yang mungkin lebih rendah
hingga 400 cm 1. Karena tarik-menarik antara atom hidrogen dan sepasang
elektron dalam molekul lain, getaran lentur dari ikatan kovalen yang menahan
atom hidrogen terhalang. Oleh karena itu, getaran lentur digeser kelebih
tinggi frekuensi. Meskipun ikatan hidrogen itu sendiri lemah, ada getaran
regangan untuk ikatan itu yang tidak ada sebelum pembentukan ikatan
hidrogen. Karena ikatan hidrogen lemah, getaran regangan terjadi pada
bilangan gelombang yang sangat rendah (umumnya 100–200 cm-1).

b. The strengths of the hydrogen bonds between phenol and the two electron
pair donors are 15.1 and 22.6 kJ mol-1, respectively. Match the bond strengths
to the donors and explain your answer.
Jawab:
Spektrum inframerah dari larutan encer tersebut menunjukkan pita tunggal
pada 3642 cm1 yang sesuai dengan getaran peregangan OH "bebas". Saat
konsentrasi alkohol meningkat, pita lain muncul pada 3504 dan 3360 cm1
yang disebabkan oleh agregat yang lebih tinggi yang dihasilkan dari ikatan
hidrogen antarmolekul antara gugus OH seperti yang ditunjukkan
sebelumnya. Peregangan ikatan hidrogen ke atom donor. Meningkat dengan
kekuatan ikatan hidrogen.
11. Explain why the solubility of NaCl in CH 3OH is 0.237 grams per 100 grams
of solvent, although in C2H5OH the solubility is only 0.0675 grams per 100
grams of solvent. Estimate the solubility of NaCl in i-C3H7OH.
Jawab:
Semakin panjang rantai karbon, kelarutan semakin rendah. Berdasarkan
momen dipolnya, garam NaCl memiliki sifat polar dimana berdasarkan
prinsip like dissolve like senyawa polar akan lebih larut dalam pelarut yang
polar. Methanol memiliki sifat lebih polar daripada ethanol, hal tersebut
karena methanol mempunyai atom C lebih sedikit. Kelarutan NaCl di dalam
pentanol lebih rendah daripada kelarutan dalaam methanol dan ethanol karena
propanol mempunyai jumlah atom C lebih banyak sehingga lebih bersifat
nonpolar.

12. Use structural arguments to explain why SF4 has a boiling point of -40 ºC,
whreas SF6 sublimes at -63.8 ºC.
Jawab:
Titik didih SF4 lebih besar daripada SF6. Berdasarkan struktur atau bentul
molekulnya, SF4 memiliki atom S dengan nomor atom 16 dan electron
valensinya 6, serta memiliki atom F dengan electron valensinya 7. Atom S
sebagai atom pusat memiliki 6 elektron valensi, empat electron valensi
terlibat dalam ikatan dengan empat atom F di sekitarnya, masing-masing
membentuk ikatan tunggal (PEI= 4) maka atom S memiliki satu pasangan
electron bebas (PEB=1) sehingga bentuk molekul SF4 menurut teori VSEPR
adalah AX4E dengan bentuk geometri tetrahedral terdistorsi. Lalu untruk
struktur atau bentuk molekul dari SF6 memiliki PEI sebanyak 6 buah tetapi
tidak memiliki pasangan electron bebas, maka bentuk molekulnya menurut
teori VSEPR adalah AX6 dengan bentuk geometrinya octahedral.
Berdasarkan teori VSEPR pula, bentuk molekul molekul menentukan
kepolaran molekul itu sendiri. SF4 memiliki bentuk dasar AX4E yang
menunjukkan bahwa molekul SF4 bersifat polar, sedangkan SF6 memiliki
bentuk dasar AX6 yang menunjukkan bahwa molekul tersebut bersifat non
polar. Hubungan kepolaran dengan titik didih suatu molekul adalah apabila
semakin polar suatu molekul maka semakin tinggi titik didihnya karena
interaksi dipol-dipol antara molekul polar menghasilkan daya tarik
antarmolekul yang lebih kuat. Oleh sebab itu titik didih SF4 lebih besar dari
SF6.

13. Molecules of both Br2 and ICl have 70 electrons and one of the substances
boils at 97.4 ºC and the other boils at 58.8 ºC. Which has the higher boiling
point? Explain your answer.
Jawab:
Molekul yang memiliki titik didih yang tinggi adalah ICl, hal ini dikarenakan
pada ICl dan Br terdapat perbedaan keelektronegatifan, pada molekul ICl
terdapat dipol permanen yang menyebabkan ICl dapat berinteraksi dengan
gaya dipol-dipol. Sedangkan pada Br2 molekulnya termasuk dalam gaya
london. Seperti yang dikatehui, ikatan dipol-dipol lebih kuat daripada ikatan
london. Sehingga dibutuhkan banyak energi untuk memisahkan molekulnya,
hal ini menyebabkan titik didih pada ikatan dipol-dipol lebih tinggi. ICl
dengan titik didih 97.4oC, hal tersebut dikarenakan gaya dispersi yang
dimiliki ICl lebih besar dari bromida. Selain itu, terdapat derajat polarisasi
pada klorin yang lebih elektronegatif dari iodine, dan keduanya cenderung
mempolarisasi elektron untuk molekulnya sendiri. Adapun interaksi antar
molekul:

σ+
I – Clσ- ---- σ+ I – Clσ- ---- σ+ I – Clσ-

Bromida memiliki titik didih 58.8oC, hal tersebut dikarenakan bromida


memiliki gaya dispersi yang kecil dan pada bromida tidak terdapat interaksi
antarmolekul seperti yang terdapat pada ICl. Br-Br merupakan ikatan non
polar, sehingga polaritas ikatan dan gaya dispersi untuk membuat
interhalogen kurang stabil.
14. Molecules of H2S, Ar, and HCl have 18 electrons. Boiling points for these
substances are -84.9, -60.7, and -185.7 ºC. Match the boiling points to the
compounds and explain your answer.
Jawab:
HCl memiliki titik didih -84.9oC, H2S memiliki titik didih -60.7oC, dan Ar
memiliki titik didih -185.7oC. HCl, H2S, dan Ar sama-sama memiliki 18
elektron, namun penyebaran elektron pada Ar lebih besar dari HCl dan H2S.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan jika Ar memiliki titik didih yang paling
tinggi. Penyebaran elektron pada H2S juga lebih besar daripada HCl, oleh
karena itu H2S memiliki gaya dispersi london yang lebih besar yang
berpengaruh pada titik didihnya yang lebih tinggi daripada HCl.

15. Explain why hydrazine, N2H4, has a viscosity of 0.97 cp at 20 ºC, whereas
hexane, C6H14, has a viscosity of 0.326 cp at the same tempereature.
Jawab:
N2H4 mempunyai viskositas yang lebih besar dibandingkan C6H14 meskipun
dalam temperatur yang sama karena N2H4 mempunyai ikatan hidrogen yang
lebih kuat daripada C6H14. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan ukuran
dan massa dari molekulnya.

Dari gambar tersebut nampak jika N2H4 memiliki keelektronegatifitasan yang


lebih besar daripada C6H14. Hal inilah yang mengakibatkan ikatan hidrogen
pada N2H4 besar.

16. Although fluorobenzene and phenol have almost identical formula weights,
one has a viscosity of 2.61 cp at a temperature of 60 ºC, whereas the other has
a viscosity of 0.389 cp at the same temperature. Assign the viscosities to the
correct liquids and explain your answer.
Jawab:
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis
cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Factor-faktor yang mempengaruhi viskositas antara
lain suhu, konsentrasi, tekanan dan berat molekul. Berdasarkan pengaruh oleh
berat molekul menunjukkan bahwa viskositas berbanding lurus dengan berat
molekul zat terlarut. Karena dengan adanya zat terlarut yang berat akan
menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga manaikkan
viskositas. Berat molekul dari fluorobenzene adalah 96,10 g/mol sedangkan
berat molekul fenol adalah 94,11 g/mol. Dari kedua berat molekul tersebut
terlihat bahwa berat molekul fluorobenzene lebih besar dari fenol sehingga
viskositas fluorobenzene lebih besar dari fenol. Maka viskositas dari
fluorobenzene adalah 2,61 cp sedangkan viskositas fenol adalah 0,389 cp.

17. The solubility of NO in water at 25 ºC is more than twice that of CO. Explain
this difference in terms of the difference in the structures of the molecules.
Jawab:
NO lebih larut dua kali daripada CO karena dilihat dari strukturnya, pada CO
memiliki ikatan rangkap tiga serta satu pasangan elektron bebas (PEB) di
atom O, adapun NO struktur molekulnya yaitu ikatan rangkap dua dengan
dua pasangan elektron bebas dimana PEB pada NO jumlahnya lebih banyak
daripada CO sehingga NO memiliki kepolaran yang lebih besar dan momen
dipol yang lebih besar daripada CO karena itu senyawa NO kelarutannya dua
kali lebih cepat daripada CO, semakin polar senyawa, semakin besar momen
dipolnya maka semakin besar kelarutan pada senyawa tersebut.
Struktur NO san CO:
18. Explain in terms of molecular structure the following trend in solubilities of
the gases in water: C2H2 >> C2H4 > C2H6. How does the trend in solubility
reflect other chemical properties.
Jawab:
Senyawa tersebut dari kiri ke kanan berurutan yaitu etuna, etena dan etana.
Etuna struktur molekulnya ikatan rangkap tiga, etena struktur molekulnya
ikatan rangkap dua dan etana struktur molekulnya tidak memiliki ikatan
rangkap. Pada rangkap tiga kekuatan molekul yang berikatan lebih besar
daripada rangkap dua dan yang tidak memiliki rangkap sehingga tingkat
kelarutannya lebih rendah atau lebih sukar larut pada air karena jumlah
molekul – molekul yang berikatan lebih banyak alhasil lebih kuat sehingga
dibutuhkan energi/ jumlah pelarut yang lebih besar untuk melarutkan etuna
dibandingkan etena dan etana. Begitupun pada etena molekul yang berikatan
lebih banyak daripada etana yang tidak memiliki rangkap sehingga tingkat
kelarutannya lebih sukar untuk dilarutkan dan membutuhkan energi/ jumlah
pelarut yang lebih banyak untuk melarutkan etena dibandingkan etana.
Adapun tren kelarutan ini mencerminkan sifat yang lainnya yaitu pada etuna
memiliki titik didih yang lebih besar daripada etena dan etana karena sukar
larut pada air, dan pada reaksi adisi etuna membutuhkan pereaksi dengan
jumlah dua kali lipat daripada etena, begitupun etena terhadap etana pada
reaksi adisi butuh pereaksi dengan jumlah dua kali lipat daripada etana.
Struktur etana, etena dan etuna
19. Make a sketch showing a water molecule approaching a molecule of Xe and
how that affects the electron cloud of the Xe atom. Use this sketch to explain
how the Xe – H2O pair would interact with an additional water molecule.
Jawab:

Saat elektron pada molekul air berpindah pada atom Xe maka membawa
pengaruh muatan yang menghasilkan gaya elektrostatik pada elektron
sehingga awan elektron pada Xe akan memiliki beberapa polarisabilitas yang
ditandai dengan alpha. Jumlah total pada elektron tidak sepenting pada
mobilitas elektron yang menentukan polarisasi molekul. Sehingga molekul
Xe memiliki polarisasi yang lebih tinggi karena terdelokalisasi sistem
elektronnya daripada yang molekul dengan jumlah elektron sama dengan
elektron pada molekul lain yang terikat terlokalisasi. Sehingga molekul Xe
terpolarisasi mendekati pada molekul air dan pemisahan muatan diinduksi
dalam molekul yang tadinya nonpolar (molekul Xe). Sehingga interaksi ini
menghasilkan gaya tarik menarik pada molekul Xe dan H2O. polarisabilitas
juga dipengaruhi oleh momen dipol pada molekul polar. Karena H2O
memiliki momen dipol yang besar maka semakin tinggi polarisasi molekul
Xe dan interaksi molekul Xe dan H2O semakin besar. Pada sistematis energi
interaksi dipol (molekul air) dengan molekul yang terpolarisasi (molekul Xe)
dinyatakan dengan interaksi gaya dipol london menyebabkan daya tarik
bahkan antara molekul yang nonpolar. Manifestasi paling mencolok
ditunjukkan oleh kelarutan gas mulia dalam air. Semakin besar interaksi antar
zat maka semakin besar kelarutan gas.

Dilihat dari diagram diatas, molekul Xe memiliki kelarutan yang besar pada
air. Karena kelarutan gas Xe cukup besar maka polaritas yang terjadi cukup
besar juga. Ditambah dengan molekul air yang polaritasnya besar sehingga
kelarutan pada molekul Xe juga baik. Oleh karena itu menghasilkan interaksi
gaya tarik menarik yang besar pula.

20. Ammonium salts such as NH4Cl are sometimes observed to undergo an


abrupt change in heat capacity (and hence entropy) at some temperature
below the melting point. Describe the processes likely responsible for these
observations.
Jawab:
Kekuatan interaksi antarmolekul merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi viskositas. Viskositas akan mengalami peningkatan jika
terdapat ikatan hidrogen pada senyawanya. Hal ini dikarenakan adanya
peningkatan ukuran dan massa molekul. Viskositas 1-chloropropane lebih
kecil jika dibandingkan dengan 1-propanol dikarenakan pada 1-propanol
terdapat ikatan hidrogen sehingga viskositas mengalami peningkatan.
21. Use the bond moments shown in Table 6.2 and the fact that the bond angle in
H2S is 92.2º to calculate the dipole moment of the molecule.
Jawab:
H–S : 0,68
Bond Angle : 92.2º
2µ HS × cos 92.2º
= 2µ HS × 0,038
= 0,076 µ HS
Dipole moment = 0,076 × 0,68 = 0,05170

22. Suppose the O – H bond dipole is that predicated by the percent ionic
character. If the bond angle is 104.4º, calculate the approximate dipole
moment of water.
Jawab:

- Sudut ikatan pada air adalah 104.4º


- Momen ikatan individu dari setiap ikatan hidrogen – oksigen adalah 1,5
D.
- Momen dipol air adalah:
o Momen dipol yang disebabkan oleh hidrogen kiri
Sudut ikatan = 104,4º/2 = 52,2388º
1,5 D × cos(52,2388º) = 1,5 D × 0,612 = 0,9187
o Momen dipol yang disebabkan oleh hidrogen kanan
1,5 D × cos(52,2388º) = 1,5 D × 0,612 = 0,9187
Jadi, momen dipol dari air adalah 0,9187 + 0,9187 = 1,837 D.
23. The dipole of SiH3Cl is 1.31 D, whereas that CH3Cl is 1.87 D. Explain this
difference.
Jawab:
Momen dipol CH3Cl lebih besar daripada SiH3Cl disebabkan oleh adanya
perbedaan keelektronegativitas. Semakin besar perbedaan elektronegativitas
yang didapatkan, semakin besar pula momen dipol yang dihasilkan. Pada
SiH3Cl, ikatan dari Si–H memiliki perbedaan elektronegativitas sebesar 0,3.
Sementara pada CH3Cl, ikatan dari C–H memiliki perbedaan
elektronegativitas sebesar 0,35.

Elektronegativitas Skala Pauling Perbedaan elektronegativitas


–C 2,55
Si–H = 2,20 – 1,90 = 0,3
–H 2,20
–Si 1,90 C–H = 2,25 – 2,20 = 0,35
Oleh karena CH3Cl memiliki perbedaan elektronegativitas yang lebih besar,
maka momen dipol yang dihasilkan juga akan lebih besar.

24. Using the electronegativities of H and Se, calculate the percent ionic
character to the H – Se bond. If the bond length are 146 pm and the bond
angle is 91º, what would be the dipole moment of H2Se?
Jawab:
- % Ionic Characters

Elektronegativitas Skala Pauling


–Se (XSe) 2,55
–H (XH) 2,20
% IC = 16 |XH – XSe| + 3,5 |XH – XSe|2

= 16 |2,2 – 2,55| + 3,5 |2,2 – 2,55|2

= (16 × 0,35) + (3,5 × 0,1225)

= 5,6 + 0,43
= 6,03%

- Dipole Moment H2Se

r = 146 pm = 1,46 × 10-8 cm

Bond angle = 91º

Ionic character H – Se = 6,03% = 0,06

Charge on the electron (e-) = 4,8 × 10-10 esu

µH – Se = q . r

= (0,06 × 4,8.10-10 esu)(1,46.10-8 cm)

= 0,42.10-18 esu cm = 0,42 D

Sudut ikatan = 91º = 91 º/2 = 45,5 º

µH2Se = 2(cos 45,5º)( µH – Se)

= 2(0,7)(0,42)

= 0,588 D

25. Using molecular structures and principles of intermolecular forces, explain


why liquid BrF3 has a viscosity that approximately three times that of BrF 5 at
a temperature of 20º.
Jawab:
BrF3 (T-shaped) BrF5 (piramida segiempat)
Pada kasus BrF3 dan BrF5, BrF3 memiliki bentuk molekul T-shaped
(AX3E2) yang mana memiliki stabilitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan BrF5 yang memiliki bentuk molekul piramida segiempat (AX5E).
Senyawa yang lebih stabil memiliki molekul yang lebih mudah bergerak
bebas meluncur melewati satu sama lain. Sementara pada molekul yang
lebih tidak stabil akan lebih sering mengalami kemacetan pada zatnya
sehingga menghambat pergerakan aliran molekul dan membuat
viskositasnya lebih tinggi.

26. Explain why the viscosities of m-ClC6H4OH at 45 ºC are approximately


equal, whereas that of o-ClC6H4OH is about half as large.
Jawab:
Viskositas dipengaruhi oleh kekuatan interaksi antar molekul dalam cairan
dan suhu. Isomer o-, m- dan p-(ClC 6H4OH) memiliki kekuatan interaksi antar
molekul yang berbeda yang diakibatnya adanya ikatan hidrogen. Pada isomer
o-ClC6H4OH memiliki ikatan hidrogen intramolekul yang memungkinkan
terdapat interaksi pelarut dengan cincin zat terlarut. Pada kasus ini (O-
ClC6H4OH) akan menjadi faktor yang lebih dominan. Hal ini dikarenakan
pada isomer O-ClC6H4OH dapat berinteraksi secara antarmolekul maka
viskositas nya lebih besar daripada isomer p-, m-. Selain itu, pada suhu 45 ºC
isomer m- dan p- viskositasnya menurun akibat gerakan partikel cairan
semakin cepat yang mengakibatkan senyawanya itu tidak lagi kental.
27. Explain why the heat of vaporazation of 2-pentanone is 33,4 kJ mol -1,
whereas that of 2-pentanol is 41.4 kJ mol-1.
Jawab:
Perbedaan penguapan yang terjadi dapat disebabkan adanya perbedaan ikatan
intermolekul. Pentanol memiliki ikatan hidrogen, dimana ikatan hidrogen
merupakan ikatan yang paling kuat yang mengakibatkan pentanol memiliki
energi vapour yang lebih tinggi dari pentanon. Sedangkan pada pentanon
tidak terdapat ikatan hidrogen dengan molekul sesamanya yang
mengakibatkan pentanon memiliki energi vapour yang lebih rendah.

28. The viscosity of 1-chloropropane is only about one-seventh that of 1-


propanol. Explain this difference in terms of intermolecular forces.
Jawab:
Kapasitas panas yang tinggi adalah sifat yang disebabkan oleh ikatan
hidrogen di antara molekul air. Ketika panas diserap, ikatan hidrogen terputus
dan molekul dapat bergerak bebas. Ketika suhu menurun, ikatan hidrogen
terbentuk dan melepaskan sejumlah besar energi.

Anda mungkin juga menyukai