Anda di halaman 1dari 21

Page | 1

Page | 2
Page | 3
Page | 4
Page | 5
Page | 6
ANALISA DATA
Masalah
No. Tanggal Data Fokus Etiologi
Keperawatan
1 19/07/21 Ds: Ketidakefektifan
- Pasien dikeluhkan Penebalan dan Bersihan Jalan Napas
dengan keluhan sesak kekakuan kelenjar
nafas sejak 2 hari yang mukosa bronkus
lalu
- Dikatakan sesaknya Edema dan inflamasi
hilang timbul dan
memberat sejak tadi Terjadi peningkatan
sore jumlah dan ukuran sel-
- Keluarga pasien sel goblet dengan
mengatakan anaknya inflamasi sel-sel
radang
Do:
- Pasien tampak sesak Pembentukan mucus
- Pasien tampak batuk yang berlebihan
dan susah untuk
mengeluarkan dahak, Jalan napas
terpasang O2 1 lpm menyempit
NC
- Bacaan thorax: Penurunan kerja silia
Tidak tampak Sekresi lendir
kontuinitas tulang,
Bentuk diagfragma Penumpukan secret
baik dan
hemidiafragma kanan Airway tidak bersih
lebih tinggi
disbanding kiri, Pada Ketidakbersihan jalan
kedua lapang paru napas
tidak terdapat infiltrat
masa ataupun
konsilidasi. Tidak ada
penebalan fisura antar
lobus dan tidak
terdapat benda asing
seperti ETT dan
NGT, Tampak gastric
bubble, Tidak ada
klasifikasi aorta atau
perbesaran
mediastinum
- TTV:
TD: - mmHg
Nadi: 110/mnt,
Respirasi: 22/,menit
Suhu: 37o c
2 19/07/21 Ds: Nyeri Akut
- Pasien dikeluhkan Batuk yang tidak
nyeri pada bagian perut efektif, susah
atas (ulu hati) mengeluarkan secret
- Pasien dikeluhkan (dahak)
menangis karena nyeri
dirasakan seperti Menekan bagian intra
tertusuk-tusuk abdomen
- Pasien dikeluhkan nyeri
Page | 7
pada bagian perut Cidera agen biologis
kuadran kanan bawah
- skala nyeri 4 dari (0-10) Nyeri akut
skala yang diberikan
- Nyeri dirasakan saat
pasien duduk
Do:
- Pasien tampak meringis
- Wajah pasien tampak
tegang
- Pasien tampak
memegang bagian perut
- TTTV:
TD: - mmHg
Nadi: 110x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu: 37o c

Prioritas masalah keperawatan


- - Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas b/d Penumpukan secret d/d Pasien dikeluhkan
dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu Dikatakan sesaknya hilang timbul dan
memberat sejak tadi sore, Keluarga pasien mengatakan anaknya, Pasien tampak batuk dan
susah untuk mengeluarkan dahak, terpasang O2 1 lpm NC, Pasien tampak sesak, Bacaan
thorax: Tidak tampak kontuinitas tulang, Bentuk diagfragma baik dan hemidiafragma
kanan lebih tinggi disbanding kiri, Pada kedua lapang paru tidak terdapat infiltrat masa
ataupun konsilidasi. Tidak ada penebalan fisura antar lobus dan tidak terdapat benda asing
seperti ETT dan NGT, Tampak gastric bubble, Tidak ada klasifikasi aorta atau perbesaran
mediastinum, TTV: TD: - mmHg, Nadi: 110/mnt, Respirasi: 22/,menit, Suhu: 37o c
- Nyeri Akut b/d Agen Cidera Biologis d/d Pasien dikeluhkan nyeri pada bagian perut atas
(ulu hati), Pasien dikeluhkan menangis karena nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, Pasien
dikeluhkan nyeri pada bagian perut kuadran kanan bawah skala nyeri 4 dari (0-10) skala
yang diberikan, Nyeri dirasakan saat pasien duduk, Pasien tampak meringis, Wajah pasien
tampak tegang, Pasien tampak memegang bagian perut, TTV: TD: - mmHg, Nadi: 110/mnt,
Respirasi: 22/,menit, Suhu: 37o c

Page | 8
INTERVENSI KEPERAWATAN

HAR WA DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL


I/ KT (Tujuan, Kriteria Hasil)
Minggu, U Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
TGL 08.00 1. Manajemen Jalan Napas 1. Manajemen Jalan Napas
1/08/21 WITA 3x24 jam, diharapkan napas pasien efektif a) Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk a) Mempermudah mengeluarkan secret
dengan kriteria hasil: efektif b) Mengurangi sumbatan jalan napas
NOC Label: b) Kelola nebuliezer ultrasonic sebagaimana mestinya
1. Respiratory status 2. Terapi O2
a) Mendemonstrasikan batuk efektif dan 2. Terapi O2 a) Memenuhi kebutuhan ventilasi atau O2 pada pasien
suara napas bersih dari skala 3 a) Siapkan peralatan oksigen dan berikan humidifier b) Mengetahui status O2
(sedang) ke skala 4 (ringan) ditandai b) Monitor aliran O2 c) Menurunkan cemas dapat dilakukan dengan pemberian O2 pada pasien
dengan pasien mengatakan sesak c) Monitor kecemasan pasien yang berkaitan dengan d) Mencegah terjadinya sesak pada pasien saat dibawa untuk berpindah
berkurang dan dahak dapat kebutuhan mendapatkan oksigen
dikeluarkan d) Sediakan oksigen ketika pasien dibawa atau dipindah 3. Monitor Pernapasan
b) Tidak terdapat dyspnea dari skala 3 a) Mengetahui adanya perubahan pada pasien
(sedang) ke skala 4 (ringan) ditandai 3. Monitor Pernapasan b) Mengetahui sumbatan jalan napas
pasien tampak tenang dan tidak sesak a) Catat pergerakkan dada, catat ketidaksimetrisan c) Mengetahui kadar O2pada pasien
c) Menunjukkan jalan napas paten dari penggunaan otot bantu napas
skala 3 (sedang) ke skala 4 (ringan) b) Monitor suara napas tambahan seperti ngorok atau 4. Monitor TTV
ditandai dengan tidak sesak ronchi Mengetahui keadaan umum pasien
d) Tidak terdapat suara napas tambahan c) Monitor saturasi O2 pasien
dari skala 3 (sedang) ke skala 4
(ringan) ditandai dengan suara napas 4. Monitor TTV
normal Monitor TD, nadi, respirasi, suhu
e) Tidak ada otot bantu pernapasan
tambahan dari skala 3 (sedang) ke
skala 4 (ringan) ditandai dengan
pernapasan normal 16-20x/menit,
tidak ada otot bantu napas
f) Respirasi dalam rentang normal dari
skala 3 (sedang) ke skala 4 (ringan)
ditandai dengan RR dalam rentang
normal 16-20x/menit
Minggu, 08.00 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Manajemen Nyeri 1. Manajemen Nyeri
1/08/21 WITA 3x24 jam, diharapkan nyeri akut dapat teratasi a) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang a) Untuk mengetahui keparahan rasa nyeri yang terlihat dari skala nyeri
dengan kriteria hasil: meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, b) Komunikasi terapeutik merupakan terapi komunikasi yang dapat mengetahui keluhan
NOC Label: kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri c) Istirahatkan dan tidur dapat diindikasikan dalam penurunan nyeri
1. Tingkat nyeri b) Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
a) Nyeri yang dilaporkan dari skala 3 mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan 2. Terapi Relaksasi
(sedang) ke skala 4 (ringan) ditandai penerimaan pasien terhadap nyeri a) Teknik relaksasi napas dalam dapat diberikan untuk menurunkan nyeri
dengan pasien mengatakan nyeri c) Dukung istirahat yang adekuat untuk membantu b) Relaksasi dilakukan secara berkala dapat memberikan manfaat kenyamanan
berkurang dengan skala nyeri (1-3) penurunan nyeri c) Pengaturan posisi dapat memberikan kenyamanan
dari (0-10) skala yang diberikan
b) Ekspresi wajah dari skala 3 (sedang) 2. Terapi Relaksasi
ke skala 4 (ringan) ditandai dengan a) Tunjukkan dan praktikan teknik dan relaksasi pada
wajah pasien tampak rileks dan pasien pasien
mengatakan cemas berkurang b) Dorong pengulangan teknik relaksasi secara berkala
c) Tekanan darah dari skala 3 deviasi c) Dorong pasien untuk mengambil posisi nyaman
sedangdari rentang normal)
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi
ringan dari rentang normal) ditandai
dengan TD: 110-130/80-90mmHg
d) Frekuensi nadi skala 3 deviasi
sedangdari rentang normal)
ditingkatkan ke skala 4 (deviasi
ringan dari rentang normal) ditandai
dengan frekuensi nadi (60-
100x/menit)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf


DK
Minggu, 1/08/21 I 08.00 Mengkaji keadaan umum pasien Munawarah 16.00 Dx I:
S: Pasien dikeluhkan napasnya masih terdengar grok..grok, Munawarah
pasien dikeluhkan batuk, Pasien dikatakan menangis saat
diberikan uap.
O: Pasien tampak menggunakan O2 1 lpm(skala 4), pasien
I 08.10 Mengkaji tingkat kesadaran pasien dan GCS Munawarah dapat mengeluarkan dahak sedikit (skala 3), pasien tampak
menggunakan nebuliezer dengan gelisah dan menangis tidak
ada reaksi alergi (skala 3)
A: Tujuan tercapai, masalah belum teratasi
I 10.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah P: Lanjutkan intervensi:
a. Manajemen jalan napas
1. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk
efektif
I 10.05 Memonitor aliran O2 Munawarah 2. Kelola nebuliezer ultrasonic sebagaimana mestinya
b. Terapi O2
1. Monitor aliran O2
2. Sediakan oksigen saat pasien dibawa atau
dipindahkan
I 10.15 Memonitor suara napas tambahan: ronchi Munawarah c. Monitor pernapasan
1. Catat pergerakkan dada, catat kesimetrisan
penggunaan otot bantu napa
2. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
I 14.00 Mencatat pergerakkan dada, catat ketidakseimbangan Munawarah (ngorok)
penggunaan otot bantu napas 3. Monitor saturasi O2 pada pasien
d. Monitor tanda-tanda vital
II 14.00 Melakuakn pengkajian nyeri komperhensif yang 1. Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Munawarah
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri Dx II

I `14.00 Delegatif dalam tindakan kolaborasi pemberian S: pasien dikeluhkan nyeri pada bagian perut atas (ulu hati), ,
paracetamol dan terapi obat-obatan delegatif dokter, Munawarah pasien dikeluhkan nyeri pada bagian perut kuadran kanan
dan merawat luka bawah, skala nyeri 4 dari (0-10) skala yang diberikan, ,
I 15.00 Munawarah
Memonitor saturasi pada pasien
I 16.00 Munawarah
Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Minggu, 1/08/21 16.00 O:pasien tampak meringis, wajah pasien tampak tegang, Munawarah
pasien tampak memegang bagian perut
A: Tujuan belumtercapai, masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1. Manajemen Nyeri
a) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri
b) Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri
c) Dukung istirahat yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri

2. Terapi Relaksasi
a) Tunjukkan dan praktikan teknik dan relaksasi pada
pasien
b) Dorong pengulangan teknik relaksasi secara
berkala
c) Dorong pasien untuk mengambil posisi nyaman
d) ada, catat kesimetrisan penggunaan otot bantu
napa
3. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
(ngorok)
a) Monitor saturasi O2 pada pasien
b) Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan
suhu
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Senin/2-8-21/pagi I 08.00 Mengkaji keadaan umum pasien Munawarah 16.00 Dx I: Munawarah
S: Pasien dikeluhkan sesak, keluarga pasien mengatakan
napasnya masih terdengar grok..grok, keluarga pasien
mengatakan batuk,
O: Pasien tampak menggunakan O2 1lpm (skala 4), terdapat
I 08.10 Mengkaji tingkat kesadaran pasien dan GCS Munawarah luka pada selangkangan , pasien dapat mengeluarkan dahak
sedikit (skala 3), pasien tampak menggunakan nebuliezer
dengan nyaman dan rileks tidak ada reaksi alergi (skala 3)
A: Tujuan tercapai, masalah belum teratasi
I 10.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah P: Lanjutkan intervensi:
a. Manajemen jalan napas
1. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk
efektif
I 10.05 Memonitor aliran O2 Munawarah 2. Kelola nebuliezer ultrasonic sebagaimana mestinya
b. Terapi O2
1. Monitor aliran O2
2. Sediakan oksigen saat pasien dibawa atau
dipindahkan
I 10.15 Memonitor suara napas tambahan: ronchi Munawarah c. Monitor pernapasan
1. Catat pergerakkan dada, catat kesimetrisan
penggunaan otot bantu napa
2. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
I 14.00 Mencatat pergerakkan dada, catat ketidakseimbangan Munawarah (ngorok)
penggunaan otot bantu napas 3. Monitor saturasi O2 pada pasien
d. Monitor tanda-tanda vital
II 14.00 Melakuakn pengkajian nyeri komperhensif yang 1. Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Munawarah
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri Dx II

I `14.00 Delegatif dalam tindakan kolaborasi pemberian S: mengatakan nyeri pada bagian perut atas (ulu hati), pasien
nebuliezer dan merawat luka Munawarah mengatakan nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, pasien
mengatakan nyeri pada bagian perut kuadran kanan bawah
I 15.00 Memonitor saturasi pada pasien Munawarah menjalar sampai kebagian punggung kanan, skala nyeri 4 dari
(0-10) skala yang diberikan, nyeri dirasakan saat pasien
I 16.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah duduk,
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Senin/2-8-21/pagi 16.00 O:pasien tampak meringis, wajah pasien tampak tegang, Munawarah
pasien tampak memegang bagian perut
A: Tujuan belumtercapai, masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1. Manajemen Nyeri
d) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri
e) Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri
f) Dukung istirahat yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri

2. Terapi Relaksasi
e) Tunjukkan dan praktikan teknik dan relaksasi pada
pasien
f) Dorong pengulangan teknik relaksasi secara
berkala
g) Dorong pasien untuk mengambil posisi nyaman
h) ada, catat kesimetrisan penggunaan otot bantu
napa
3. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
(ngorok)
c) Monitor saturasi O2 pada pasien
d) Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan
suhu
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Selasa/3-8-21/pagi I 08.00 Mengkaji keadaan umum pasien Munawarah 16.00 Dx I: Munawarah
S: Pasien dikeluhkan sesak berkurang, pasien dikeluhkan
napasnya masih terdengar grok..grok, keluarga pasien
mengatakan batuk,.
O: Pasien tampak menggunakan O2 1lpm (skala 4), pasien
I 08.10 Mengkaji tingkat kesadaran pasien dan GCS Munawarah tampak menggunakan nebuliezer dengan nyaman dan rileks
tidak ada reaksi alergi (skala 3), tampak ada luka, luka bisul
tampak kemerahan,
A: Tujuan tercapai, masalah belum teratasi
I 10.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah P: Lanjutkan intervensi:
a. Manajemen jalan napas
1. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk
efektif
I 10.05 Memonitor aliran O2 Munawarah 2. Kelola nebuliezer ultrasonic sebagaimana mestinya
b. Terapi O2
1. Monitor aliran O2
2. Sediakan oksigen saat pasien dibawa atau
dipindahkan
I 10.15 Memonitor suara napas tambahan: ronchi Munawarah c. Monitor pernapasan
1. Catat pergerakkan dada, catat kesimetrisan
penggunaan otot bantu napa
2. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
I 14.00 Mencatat pergerakkan dada, catat ketidakseimbangan Munawarah (ngorok)
penggunaan otot bantu napas 3. Monitor saturasi O2 pada pasien
d. Monitor tanda-tanda vital
II 14.00 Melakuakn pengkajian nyeri komperhensif yang 1. Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Munawarah
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri Dx II

I `14.00 Delegatif dalam tindakan kolaborasi pemberian S: mengatakan nyeri pada bagian perut atas (ulu hati), pasien
nebuliezer merawat luka Munawarah mengatakan nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, pasien
mengatakan nyeri pada bagian perut kuadran kanan bawah
I 15.00 Memonitor saturasi pada pasien Munawarah menjalar sampai kebagian punggung kanan, skala nyeri 4 dari
(0-10) skala yang diberikan, nyeri dirasakan saat pasien
I 16.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah duduk,
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Selasa/3-8-21/pagi 16.00 O:pasien tampak meringis, wajah pasien tampak tegang, Munawarah
pasien tampak memegang bagian perut
A: Tujuan belumtercapai, masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1. Manajemen Nyeri
g) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri
h) Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri
i) Dukung istirahat yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri

2. Terapi Relaksasi
i) Tunjukkan dan praktikan teknik dan relaksasi pada
pasien
j) Dorong pengulangan teknik relaksasi secara
berkala
k) Dorong pasien untuk mengambil posisi nyaman
l) ada, catat kesimetrisan penggunaan otot bantu
napa
3. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
(ngorok)
e) Monitor saturasi O2 pada pasien
f) Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan
suhu
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Rabu/4-08-21/pagi I 08.00 Mengkaji keadaan umum pasien Munawarah 16.00 Dx I: Munawarah
S: keluarga Pasien mengatakan sesak anaknya berkurang dan
tidak dapat mengeluarkan dahak, pasien mengatakan napasnya
masih terdengar grok..grok, keluarga pasien mengatakan
batuk,
I 08.10 Mengkaji tingkat kesadaran pasien dan GCS Munawarah O: Pasien tampak menggunakan O2 (k/p) (skala 4), pasien
tampak menggunakan nebuliezer dengan nyaman dan rileks
tidak ada reaksi alergi (skala 3), tampak ada luka, luka bisul
tampak kemerahan,
I 10.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah TTV: TD: -, N: 118x/mnt, RR: 22x/menit, S: 36, SpO2: 94%
A: Tujuan tercapai, masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
a. Manajemen jalan napas
I 10.05 Memonitor aliran O2 Munawarah 1. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk
efektif
2. Kelola nebuliezer ultrasonic sebagaimana mestinya
b. Terapi O2
1. Monitor aliran O2
I 10.15 Memonitor suara napas tambahan: ronchi Munawarah 2. Sediakan oksigen saat pasien dibawa atau
dipindahkan
c. Monitor pernapasan
1. Catat pergerakkan dada, catat kesimetrisan
I 14.00 Mencatat pergerakkan dada, catat ketidakseimbangan Munawarah penggunaan otot bantu napa
penggunaan otot bantu napas 2. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
(ngorok)
II 14.00 Melakuakn pengkajian nyeri komperhensif yang 3. Monitor saturasi O2 pada pasien
meliputi: lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Munawarah d. Monitor tanda-tanda vital
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri 1. Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu

I `14.00 Delegatif dalam tindakan kolaborasi pemberian Dx II


nebuliezer merawat luka Munawarah
S: keluarga mengatakan nyeri pada bagian perut atas (ulu
I 15.00 Memonitor saturasi pada pasien Munawarah hati), keluarga pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
kuadran kanan bawah
I 16.00 Memonitor tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi Munawarah
Hari/Tgl/Shift No. Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Rabu/4-08-21/pagi 16.00 O:pasien tampak meringis, wajah pasien tampak tegang, Munawarah
pasien tampak memegang bagian perut
A: Tujuan belumtercapai, masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
1. Manajemen Nyeri
j) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, dan pencetus nyeri
k) Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri
l) Dukung istirahat yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri

2. Terapi Relaksasi
m) Tunjukkan dan praktikan teknik dan relaksasi pada
pasien
n) Dorong pengulangan teknik relaksasi secara
berkala
o) Dorong pasien untuk mengambil posisi nyaman
p) ada, catat kesimetrisan penggunaan otot bantu
napa
3. Monitor suara napas tambahan seperti grok..grok
(ngorok)
g) Monitor saturasi O2 pada pasien
h) Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan
suhu

Anda mungkin juga menyukai