Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SEMENTARA

ACARA I
PENGENALAN ALAT, PENGGUNAAN MIKROPIPET, DAN PELABELAN

1. TUJUAN
 Mampu mengetahui fungsi dan cara kerja dari penggunaan alat dalam Genetika
Rekombinan
 Mampu memahami cara menggunakan mikropipet yang baik dan benar
 Mampu melakukan pelabelan secara benar

2. CARA KERJA
2.1 Mikropipet
Tahap 1 : Melakukan penghisapan cairan
 1.Gunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti Handscon, Masker, dan baju lab.
 2.Pasang pipet tips pada mikropipet yang anda gunakan, pastikan gunakan yang
sesuai (blue tip, yellow tip, white tip).
 3.Tekan Plunger sampai pada posisi pemberhentian pertama (First Stop) *, dan
tahan menggunakan Ibu Jari anda.
 4.Celupkan ujung pipet tip ke dalam cairan, pastikan posisinya berada di tengah
cairan, tidak terlalu ke atas, tidak terlalu ke dasar wadah.
 5.Kemudian lepaskan tekanan pada ibu jari anda terhadapn plunger secara
perlahan lahan sampai cairan masuk memenuhi pipet tip anda.
 6.Angkat mikropipet anda sampai pipet tip terangkat dari cairan.
Tahap 2. Mengeluarkan Cairan
 1.Arahkan ujung pipet tip ke dinding wadah penampungan cairan.
 2.Sebaiknya miringkan wadah penampung agar cairan tidak langsung
menghantam dasar wadah, melainkan melalui dinding, dan posisi mikropipet tetap tegak
lurus.
 3.Tekan kembali plunger perlahan lahan sampai semua cairan keluar dari pipet tip
sampai pemberhentian pertama (First Stop)
 4.Setelah anda sampai pada pemberhentian pertama, dan masih ada sisa sedikit
cairan, maka lanjutkan menekan plunger sampai pada pemberhentian kedua (Second
stop), guna Second stop adalah untuk mengeluarkan cairan yang tersisa sedikit di ujung
pipet tips.
Tahap 3. Pembersihan
 •Setelah cairan berhasil dituang ke wadah penampung, maka bila pipet tip sudah
terkontaminasi, maka sebaiknya pipet tip dibuang ke wadah penampungan limbah.
 •Tekan tuas yang berguna untuk melepaskan pipet tip secara langsung.
 •Pastikan arah pipet tip sudah menuju ke pembuangan limbah, kemudian tekan
tuasnya, dan pipet tip langsung masuk ke pembuangan limbah.
 •Kembalikan mikropipet ke posisi tegak lurus menggunakan pipet stand. Jika
tidak ada, maka letakkan di tempat yang bersih dan kering.
2.2 Pelabelan
 Peganglah tabung mikro dengan benar
 Pelabelan yang benar dilakukan di 2 tempat yaitu di tutup tabung dan di sisi
tabung
 Menggunakan pena yang tidak hilang/luntur.

3. TABEL LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


NO GAMBAR REFFERENSI KETERANGAN
1 1. Plunger button sebagai pompa yang menarik
dan mengeluarkan cairan maupun larutan.
Prinsipnya ketika tombol ditekan, maka
udara yang berada di dalam tip akan
terdorong keluar. Ketika anda melepaskan,
liquid atau cairan akan tertarik ke dalam
ujung (tip) pipet. Kemudian, pindahkan
cairan ke alat gelas lain.

2. Tip ejector button untuk melepaskan tip


yang ada pada bagian ujung. Prinsipnya
yakni dengan menekan tombol kemudian tip
akan terlepas dari body pipet mikro. Tombol
pelepas tip ini digunakan ketika setelah
selesai menggunakn tip dengan volume
tertentu.

3. Volume display berfungsi menunjukkan


volume cairan. Di dalam penunjuk volume
ini juga ada volume adjustment knob yang
berfungsi untuk mengatur volume.
(Dawan, 2019) Prinsipnya cukup dengan memutar knob
tersebut sesuai dengan volume cairan yang
anda inginkan.

4. Shaft (Batang Mikropipet) merupakan


penghubung antara bagian atas (plunger
buttion dan tip ejector button) dan bagian
paling bawah (tip). Shaft ini dibuat
ergonomis sehingga cukup nyaman saat
digenggam tangan.

5. Ujung Pipet Pada bagian ini berfungsi untuk


menampung cairan atau larutan. Pipette
tip ini memiliki hubungan langsung dengan
cairan.

2 1. Pelabelan di tutup tabung


2. Pelabelan di sisi tabung
3 1. Rotor tempat untuk meletakkan tabung
2. Drive shaft merupakan sisi untuk
menopang rotor dan tersambung dengan
motor
3. Motor merupakan alat yang memiliki
kontrol untuk menyalakan rotor
Prinsip kerja mikrosentrifuge
memisahkan partikel yang terkandung
dalam suatu larutan menurut ukuran ,
bentuk kerapatan molekul, viskositas
dari medium serta kecepatan rotor

4 1. Vortex untuk menghomogenkan


suspensi atau larutan dengan prinsip
aliran listrik yang menimbulkan getaran
sehingga dapat menghomogenkan
suspensi
2. Mortar dan Pestle alat yang digunakan
untuk menghancurkan suatu bahan atau
sample untuk tujuan isolasi DNA, RNA,
atau protein. Prinsip kerjanya masukkan
bahan yang ingin ditumbuk kedalam
mortal lalu tumbuklah dengan pestle.
5 1. Nanodrop Spektrofotometer berfungsi
untuk pengukuran DNA secara
kuantitatif, dimana alat yang digunakan
untuk mengetahui nilai absorbansi dan
konsentrasi larutan.

6 1. Mesin Elektroforesis untuk pemisahan


komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat
migrasinya dalam sebuah medan listrik.
Prinsipnya, melibatkan fase stasioner
(gel agarose) dan fase gerak berupa
buffer Tris-acetate EDTA (TAE)
7 1. UV Transilluminators digunakan untuk
men-visual-kan DNA setelah di loading
atau running dalam DNA elektroforesis.
Prinsip kerja dari alat ini adalah sinar
UV yang dipancarkan akan
memendarkan Ethidium bromide (EtBr)
yang menempel pada DNA

8 1. Thermal Cycler adalah alat


laboratorium yang sangat umum
digunakan untuk melakukan aktivitas
memperbanyak segmen DNA melalui
Polymerase Chain Reaction (PCR).
LAMPIRAN

Dok. Pribadi Gambar Referensi

(Dok. pribadi, 2020) (Dawan, 2019)


LEMBAR PENGESAHAN

10, September 2020

Asisten Praktikan

Rizayu Winarsih Muhammad Ilham Jasir

24020117130088 24020118120028

Anda mungkin juga menyukai