Anda di halaman 1dari 10

Sebelum kita menelusuri lebih dalam mengenai analisis teknikal, mari kita bahas istilah-istilah dalam

analisis teknikal secara singkat.

Chart: Chart merupakan tampilan grafik yang merepresentasikan pergerakan harga pasar. Di dalamnya
terdapat grafik candle stick yang memperlihatkan pergerakan harian harga pasar.

Trend: Trend merupakan arah kecenderungan pergerakan harga pasar dalam periode waktu tertentu.
Terbagi atas trend kenaikan (bullish), penurunan (bearish), dan mendatar (sideways).

Support & Resistance: Support merupakan batas terendah yang menjaga pasar agar tidak turun kembali.
Sementara resistance merupakan batas tertinggi yang menjaga harga pasar agar tidak terus naik.

Overbought & Oversold: Overbought menandakan harga pasar yang sudah terlalu tinggi, sehingga
mengakibatkan potensi penurunan atau koreksi harga. Sebaliknya, Oversold menunjukkan nilai jual pasar
yang hampir mencapai titik terendah; situasi tersebut justru memunculkan potensi kenaikan harga.

Indicators: Indicators sendiri merupakan alat bantu untuk menentukan titik entry dan exit. Indikator yang
sering digunakan, yaitu Moving Average, Stochastic, MACD, dan Bollinger Band.

Menggunakan analisis teknikal tidaklah sesulit yang dibayangkan. Memang butuh latihan dan waktu untuk
mempelajarinya, tetapi menurut peribahasa, practice makes perfect, bukan? Semakin banyak Anda
berlatih, Anda akan semakin mahir menggunakan analisis teknikal untuk menghasilkan keuntungan.

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


Stochastic Oscillator (SO) dikategorikan sebagai indikator momentum. Secara teknis, perannya yakni
menunjukkan harga penutupan terakhir, dengan mengalkulasi selisih harga terendah atau tertinggi
selama rentang waktu tertentu.

SO terdiri dari komponen yang kompleks sehingga kegunaannya lebih luas. Hasil pengukuran tidak
sekedar berpatokan pada level overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Ada dua garis osilator
yang harus diperhatikan untuk menemukan sinyal jual dan sinyal beli yang lebih terkonfirmasi.

Garis %K berlaku sebagai garis utama sehingga dijuluki signal line. Di sebelahnya terdapat garis %D
alias trigger line, merupakan rata-rata dari garis %K. Kedua garis ini akan berpotongan pada titik tertentu.

Pada indikator stochastic, level overbought ditetapkan di atas angka 80, sedangkan oversold berada di
bawah angka 20. Meskipun sesederhana itu menafsirkannya, tetapi bukan berarti trader disarankan untuk
langsung melakukan entry trading. Kecenderungan untuk berbalik arah atau justru terus naik/turun, turut
bergantung pada seberapa besar momentum.

Moving Average adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam analisa teknikal yang mana
bisa membantu untuk memperhalus pergerakan harga dengan menghilangkan beberapa fluktuasi harga
yang kurang relevan berdasarkan perhitungan harga lampau, sehingga terbentuk garis rata-rata
pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Aplikasi indikator ini bukan untuk memprediksi arah
harga selanjutnya, melainkan untuk mengetahui tren yang sedang berlaku sekarang.

Moving Average sangat efektif untuk memprediksi pergerakan tren harga dalam jangka pendek, terutama
jika tipe pasar tersebut memang memiliki likuiditas yang baik dan fluktuasinya tajam namun wajar
sehingga cocok untuk dianalisis dalam jangka pendek. Cara yang sering digunakan adalah dengan
membandingkan SMA berperiode panjang, dengan SMA berperiode pendek.

Bollinger Band adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas dan
menentukan arah trend pergerakan harga. Bollinger Band disebut juga dengan garis Bollinger. Indikator
yang berasal dari nama John Bollinger ini merupakan salah satu indikator yang populer di kalangan para
trader dalam menyusun strategi trading.

Indikator Bollinger Band ini berfungsi sebagai pengukur volatilitas pasar. Apabila volatilitas sedang tinggi,
maka jarak kedua band (upper dan lower) makin melebar. Biasanya ini terjadi ketika terdapat perubahan
kondisi pasar sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah akan terlihat
pada jarak kedua band yang semakin menyempit, dan ini terjadi ketika terdapat perubahan dari kondisi
pasar trending menjadi sideways. Trending artinya harga menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu
arah saja, entah itu naik saja ataupun turun saja. Sedangkan sideways berarti harga cenderung bergerak
naik-turun-naik-turun dalam kisaran terbatas.

MACD juga digambarkan sebagai indikator lagging (lambat) karena dirancang untuk mengkonfirmasi tren
harga pergerakan pasar setelah terbentuk menggunakan kombinasi rata-rata bergerak yang diperhalus
secara eksponensial pada saat itu.

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


Meskipun awalnya dikembangkan untuk digunakan dengan pasar, osilator MACD adalah alat umum yang
digunakan di banyak pasar, termasuk perdagangan forex. Sinyal trading yang dihasilkan ketika berbagai
crossover MACD terjadi dan karena perbedaan MACD. Definisi MACD teknis mencakup perhitungan tiga
rata-rata bergerak, tetapi hanya dua baris yang ditampilkan berosilasi tentang garis nol.

Indikator MACD mengukur kekuatan momentum atau tren dengan menggunakan garis MACD dan garis
nol sebagai titik referensi, Ketika garis MACD melintasi DI ATAS garis nol, ini menandakan UPTREND,
Ketika garis MACD melintasi DI BAWAH garis nol, ini menandakan sebuah DOWNTREND, Selain itu, sinyal
MACD membeli atau menjual pesanan yang diberikan ketika dua garis MACD menyeberang.

Relative Strength Index berperan sebagai parameter momentum, yakni mengukur pergerakan harga.
Peningkatan momentum menandakan harga pasar sedang dibeli secara aktif, sedangkan penurunan
mengindikasikan melemahnya tren pasar bersangkutan. RSI juga merupakan sebuah indikator osilasi yang
mempermudah pedagang untuk menentukan kondisi pasar yang overbought atau oversold. Ini
mengevaluasi harga aset dengan skala 0 sampai 100, dengan memperhatikan periode 14. Jika nilai RSI
adalah sama dengan atau kurang dari 30, maka pasar dianggap dekat dengan dasar (oversold), dan jika di
atas 70, maka pasar dianggap dekat dengan batas tinggi (overbought) untuk periode waktu tersebut dan
akan jatuh.

Zona overbought menandakan harga pasar yang sudah terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan potensi
penurunan atau koreksi harga. Sebaliknya, oversold menunjukkan nilai jual pasar yang hampir mencapai
titik terendah, sehingga mengakibatkan potensi kenaikan harga atau koreksi harga

Parabolic SAR ini pertama kalinya dikemukakan dalam karya fundamental yang diciptakan oleh Welles
Wilder "Konsep terbaru dalam sistem perdagangan teknikal" Bentuk parabola yang serasi dengan titik
berhenti dan berputar balik (Berhenti dan Berputar Balik) dipasangkan langsung di dalam grafik harga
dengan menunjukkan beberapa titik-titik berwarna. Indikator ini hampir mirip dengan indikator rata-rata
bergerak, tetapi yang ini bergerak dengan percepatan dan merubah posisinya tergantung daripada grafik
harga – Indikator dari trend ke atas berada dibawah harga (dibawah candle harga) dan pada trend ke
bawah berada di atas harga (di atasnya). Tujuan daripada indikator ini ialah untuk menyediakan cara untuk
mengikuti trend secara jelas dan mengatur penghentian daripada posisi yang terbuka pada saat momen
terjadinya perputar-balikan arah trend.

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


Karena masih mempunyai kekurangan maka banyak sekali trader yang mengkombinasikan beberapa
indikator untuk mendapatkan sinyal buy atau sell didalam sebuah pola pergerakan harga. Berikut
beberapa kombinasi indikator yang dapat di gunakan dalam trading forex

MACD + RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)


CARA MENGGUNAKAN KOMBINASI MACD + RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)

Pada tampilan Metatrader 5 pada menu tab Insert->Indicators->Oscillators->MACD

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


1. Pengaturan
MACD FAST EMA : 12
MACD SLOW EMA : 26
MACD SMA :9

2. Buka menu tab Insert->Indicators-> Oscillators ->RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


3. Pengaturan
Period : 15
Level : 50

4. Cara membaca indikator

Buy: Jika kondisi MACD uptrend, dan garis RSI diatas 50.
Sell: Jika kondisi MACD downtrend, dan garis RSI dibawah 50.

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


PARABOLIC SAR + EMA
CARA MENGGUNAKAN KOMBINASI PARABOLIC SAR + EMA

1. Pada tampilan Metatrader 5 pada menu tab Insert->Indicators->Trend->Parabolic SAR

2. Pengaturan
Parabolic SAR : 0.02

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


3. Buka menu tab Insert->Indicators->Trend->Moving Average

4. Pengaturan
Period : 10
Method : Exponential

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749


5. Cara membaca Indikator

UPPER BAND

Buy: Jika EMA memotong candlestick, dan parabolic sar bergerak pindah ke bawah
Sell: Jika EMA memotong candlestick, dan parabolic sar bergerak pindah ke atas

Pluit Junction Blok SH-12. Jalan Raya Pluit Selatan no. 1, Jakarta 14440 www.asiaprofx.com

contact@asiaprofx.com 021 66670749

Anda mungkin juga menyukai