Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat - Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Percakapan Antar Personal ( P A
P )”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak - pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan - kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini

Akhir kata , tidak ada karya manusia yang sempurna selain dari karya-Nya. Demikian
pula dengan makalah ini masih jauh dari apa yang kita harapkan bersama. Oleh karena itu
segala kritik dan saran demi kebaikan bersama sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi atau
revisi dari makalah ini.

Bekasi, Desember 2015

PENULIS
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kecakapan antar personal secara umum ................................................... 3

B. pengertian komunikasi................................................................................................ 3

C. proses komunikasi yang baik ..................................................................................... 3

D. komponen dalam komunikasi .................................................................................... 4

E. Jenis-jenis AMDAL .................................................................................................... 4

F. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL .......................................................... 4

G. Dokumen AMDAL .................................................................................................... 5

H. Metode-metode dalam Penyusunan Dokumen AMDAL ........................................... 7

I. Pihak yang Terkait dalam Proses AMDAL ............................................................... 9

J. Proses dan Tahapan AMDAL ..................................................................................... 9

K. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pelaksanaan Amdal ......................................... 11

L. Contoh Kasus AMDAL di Indonesia ......................................................................... 12

M. Contoh Sertifikasi AMDAL ...................................................................................... 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 14

B. Saran .......................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kecakapan antar personal adalah suatu ilmu komunikasi dan interaksi antara
sesama individu yang satu dengan individu yang lainnya. Interaksi antar individu sangatlah
penting untuk kelangsungan hidup manusia, karena manusia adalah makhluk sosial yang
saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Tanpa ada individu yang lain maka manusia
tidak akan bisa saling memenuhi kebutuhannya.
Maka pada matakuliah Kecakapan Antar Personal ini manusia diajarkan tentang
bagaimana manusia saling berinteraksi dan bagaimana saling mengerti individu yang lainnya.
Komunikasi adalah salah satu sarana penting dalam berinteraksi, tanpa adanya komunikasi
tidak mungkin manusia dapat berinteraksi dengan individu yang lainnya. Komunikasi telah
dilakukan sejak dahulu kala, banyak beragam komunikasi. Yang paling sederhana adalah
komunikasi dengan saling tegur sapa dan saling berbicara. Sedangkan komunikasi jarak jauh
dahulu antara lain : kentongan, bedug, merpati, surat, dll.
Komunikasi terus berlangsung hingga saat ini yang merupakan jaman modern tapi
komunikasi paling sederhana yaitu saling bercakap tetaplah tidak teganti. Sedangkan untuk
komunikasi jarak jauh telah banyak pergantian, antara lain : telepon, email, surat, faks, dll.
Komunikasi tetaplah menjadi salah satu sarana paling penting untuk interaksi antara individu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kecakapan antar personal ?
2. Apa yang di maksud dengan komunikasi
3. Bagaimana cara proses berkomunikasi yang baik ?
4. Apa saja komponen dalam komunikasi ?
5. Bagaimana cara perumusan definisi komunikasi?
6. Apa saja bidang – bidang komunikasi?
7. Berapa dimensi penting yangmendasari definisi –definisi komunikasi?
8. Apa saja konsep tualisasi komunikasi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu khususnya untuk memenuhi tugas Kecakapan
Antar Personal, dan pada umumnya untuk mengulas tentang efektifitas komunikasi dan
bahasa yang baik kepada seluruh masyarakat. Dari tema ini kami belajar khususnya cara
berkomunikasi yang baik dan benar antara individu satu dengan yang lainnya sesuai dengan
kapasitas kedudukan dan tanggung jawab yang diberikan . Makalah ini kami buat dengan
harapan dapat menjadi penambah nilai dan dapat diambil manfaat dan pembelajaran bagi
yang membacanya.

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KECAKAPAN ANTAR PERSONAL

Kecakapan antar personal adalah ketrampilan untuk mengenali & merespon secara layak : perasaan,
sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain .Sedangkan menurut Griffin ,kecakapan antar
personal adalah Kemampuan manajer untuk memahami, memotivasi dan berkomunikasi dengan
individu & kelompok.
Kecakapan antar personal berguna untuk :
 Memahami kebutuhan manusia atau orang lain
 Berkomunikasi dengan orang lain
 Mengerti keinginan atau cir khas orang lain

Cara membangun hubungan harmonis dengan orang lain :


 Mengusai kemampuan dan keterampilan dalam mengenal orang lain
 Menguasi kemampuan dan keterampilan dalam mengenal diri sendiri
 Mengekspresikan diri secara jelas , bagaimana menyampaikan maksud , pesan , bernegosiasi
,menyelesaikan konflik , merespon ,dll.

2. DEFINISI KOMUNIKASI

Secara bahasa Kecakapan berasal dari kata Cakap berarti pandai, mampu pintar
atau bisa mengerjakan. Antar bermakna penengah, yang menjembatani atau
yang menengahi sedangkan Personal berarti perseorangan bersifat tunggal
(singular) bukan jamak (plural).
Mengapa kita perlu komunikasi karena sudah merupakan hukum alam bahwa
manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia harus hidup bersama dengan
manusai lain. Dalam skema hidup bersama ini muncul kebutuhan untuk
memahami kebutuhan manusia lain, maka timbullah komunikasi antar manusia.

• James A.F. Stoner & Charles Wankel (1989) komunikasi ialah satu cara
manusia berhubung yang melibatkan pengertian atau maksud yang dibagikan,
dengan syarat mereka perlu bersetuju dengan definisi istilah-istilah yang
digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat, dan perkataan
yang melambangkan atau menyerupai idea-idea yang dapat menyampaikan
maksud.

• S.Bernard Rosenblatt dalam bukunya Communication in Business (l983)


mendefinisikan komunikasi sebagai pertukaran idea, pendapat, maklumat,
perhubungan dan sebagainya yang mempunyai tujuan dan dipersembahkan
secara pribadi atau tidak pribadi melalui simbol atau isyarat yang bertujuan
untuk mencapai kesepakatan organisasi.

• Emery, Ault dan Agee (dlm. Sulaiman Masri, 1997) komunikasi ialah seni
memindahkan maklumat, idea, dan sikap daripada seseorang kepada seseorang.

• Sulaiman Masri (l997) merumuskan bahwa, komunikasi bermula apabila satu


pesan (maklumat) daripada pengirim (penutur, penulis) dipindahkan menerusi
alat atau saluran tertentu kepada penerima (pembaca, pendengar) yang
kemudiannya memberikan maklum balas (mengekod dan mentafsir) pesan
tersebut.

3. PROSES KOMUNIKASI

Messages (Pesan langsung) dapat berlangsung silih berganti (Bergantian)


tetapi halangannya atau gangguan yang berlaku pada situasi tersebut
adalah bunyi bising, kesibukan, kurang pendengaran,dan sebagainya.

Ketika berkomunikasi, ada banyak hal yang harus kita kuasai dan
mengerti, antara lain:
1. Bagaimana kita mengenal diri kita sendiri.
2. Bagaimana kita mengenal dan memahami orang lain.
3. Bagaimana kita mengekspresikan diri kita.
4. Bagaimana kita menegaskan kebutuhan kita.
5. Bagaimana kita memberikan dan menerima masukan.
6. Bagaimana kita mendengarkan pembicaraan dengan orang lain .
7. Bagaimana kita memengaruhi orang lain.
8. Bagaimana menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan orang lain.
9. Bagaimana menjadi anggota sebuah tim/kelompok/grup.
10. Bagaimana melakukan negosiasi.
11. Bagaimana menyelesaikan konflik.
12. dan banyak Bagaimana lainnya.

Kemampuan tersebut di atas sangat memengaruhi bagaimana kita


mempersepsikan diri kita terhadap orang lain, dan bagaimana orang
mempersepsikan diri kita. Jika memiliki ketrampilan interpersonal yang
tinggi, hal pertama yang kita rasakan adalah kuatnya rasa percaya diri,
untuk kemudian kita akan dihargai oleh orang lain, dan pada akhirnya kita
akan dapat membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Jenis komunikasi dapat dibagi 2 (dua) yaitu


1. Komunikasi lisan, yaitu komunikasi dengan suara dan perkataan
berlaku apabila terdapat dua atau tiga komunikator duduk secara
bersemuka atau dalam peristiwa bahasa seperti pembicaaan dalam
telephone.
2. Komunikasi bukan lisan, yaitu komunikasi dengan pergerakan badan,
pergerakan muka, pergerakan mata dsb.

4. KOMPONEN DALAM KOMUNIKASI


1. Sender (pemberi pesan): individu yang bertugas mengirimkan pesan.
2. Receiver (penerima pesan)
seseorang yang menerima pesan. Bisa berbentuk pesan yang diterima
maupun pesan yang sudah diinterpretasikan.
3. Pesan
informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan akan
efektif bila jelas dan terorganisir yang diekspresikan oleh si pengirim
pesan
4. Media
metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dengan cara ditulis,
diucapkan, diraba, dicium. Contoh: catatan atau surat adalah kata, bau
badan atau cium parfum adalah penciuman (dicium), dan lain-lain.
5. Umpan balik
penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada pengirim
pesan dalam bentuk komunikasi yang efektif. Umpan balik merupakan
proses yang terus menerus karena memberikan respons pesan dan
mengirimkan pesan berupa stimulus yang baru kepada pengirim pesan.

5. PERUMUSAN DEFINISI KOMUNIKASI


Proses pertukaran idea dan maklumat antara dua individu atau lebih,
dengan maksud untuk berbagi pesan dan pengalaman bagi mencari
persamaan. Pertukaran idea ini boleh berlaku secara lisan atau tulisan
ataupun dengan menggunakan berbagai cara yang ada pada manusia.

6. BIDANG – BIDANG KOMUNIKASI


1. Komunikasi Int
rapersonal (Diri).
Komunikasi Intrapersonal berlaku di dalam diri seseorang, seperti
seseorang yang sedang berfikir tentang sesuatu perkara sebenarnya ia
sedang dalam proses berkomunikasi dengan dirinya, dan berkomunikasi
dengan diri untuk.

2. Komunikasi Interpersonal.
Komunikasi Interpersonal berlaku antara individu yang proses komunikasi
yang melibatkan dua orang atau lebih, secara tatap-muka yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, bentuk khusus dan komunikasi interpersonal ini adalah
komunikasi dua arah yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-
istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. Ciri-
ciri komunikasi dua arah adalah: pihak-pihak yang berkomunikasi berada
dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan
menerima pesan secara simultan dan spontan, balk secara verbal
ataupun nonverbal.

3. Komunikasi Kumpulan / Kelompok.


Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama,
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian
dari kelompok tersebut. Kelompok ini misainya adalah keluarga, tetangga,
kawan-kawan terdekat; kelompok diskusi,; kelompok pemecahan masalah;
atau suatu komite yang berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Komunikasi kelompok ini dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi
interpersonal (antarpribadi).

4. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan
sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Komunikasi demikian sering juga disebut pidato,ceramah, atau kuliah
(umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi
kelompok-besar.

Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit


daripada komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok, karena
komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian
dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik
pembicara bahkan sering merupakan factor penting yang menentukan
efektifitas pesan, selain keahlian dan kejujuran yang dimiliki pembicara.
Dalam komunikasi publik hanya satu pihak yang aktif (pembicara)
sedangkan pihak lainnya cenderung pasif. Umpan balik yang mereka
berikan terbatas, terutama umpan batik yang bersifat verbal. Umpan
batik nonverbal lebih jelas diberikan oleh orang-orang yang duduk di
jajaran depan, karena merekalah yang paling jelas terlihat. Sesekali
pembicara menerima umpan balik yang bersifat serempak, seperti
tertawa atau tepuk tangan. Komunikasi publik sering bertujuan
memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau
membujuk.

5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan
juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar
dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan
juga komunikasi diadik, komunikasi interpersonal (antarpribadi) dan
adakalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi
menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke
atas dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak
tergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat,
juga termasuk gossip.

6. Komunikasi Massa.
Komunikasi Massa berlaku untuk sebaran umum, menggunakan alat-alat
media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, buku yang
bersifat luas dan sebagainya. yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah orang yang
tersebar di banyak tempat. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan
secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).
Komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi
organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan
yang disampaikan media massa ini.

MENGAPA KITA BERKOMUNIKASI


Fungsi-Fungsi Komunikasi
Apa yang mendorong kita berkomunikasi (?).
Manfaat-manfaat apa yang kita peroleh dari komunikasi (?).
Sejauh mana komunikasi memberikan andil kepada kepuasan kita.
Berdasarkan pengamaan yang mereka lakukan, para pakar komunikasi
mengemukakan fungsi yang berbedabeda meskipun adakalanya terdapat
kesamaan dan tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut.

Fungsi Pertama : Komunikasi Sosial


Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep-diri, aktualisasi-diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar
clad tekanan dan ketegangan.

Pembentukan konsep-diri
Konsep-diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya
bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.
Aspek-aspek konsep did seperti jenis kelamin, agama, kesukuan,
pendidikan, pengalaman, rupa fisik, kita tanam kepada diri kita lewat
pernyataan (umpan balik) orang lain dalam masyarakat yang menegaskan
aspek-aspek tersebut -dan ini dilakukan lewat komunikasi.

Pernyataan eksistensi-diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Bila kita berdiam
diri , orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah kita tidak ada.
Pengamatan juga menunjukkan bahwa bila seorang anggota diskusi tidak
berbicara sama sekali dan memilih tetap diam, orang lain akan segera
menganggap bahwa si pendiam itu tidak ada sama sekali. Mereka tidak
meminta si pendiam itu untuk memberi komentar atau berbicara
kepadanya. Dan bila kemudian si pendiam memutuskan berbicara,
anggota lainnya sering bereaksi seolah-olah si pendiam itu mengganggu
saja. Mereka memperhatikannya sedikit saja. Mereka mengharapkan si
pendiam itu tidak berbicara. Respon kelompok yang demikian mungkin
tidak akan terjadi bila sejak awal si pendiam membuat komentar dalam
diskusi dan kemudian menunggu giliran untuk berbicara lagi. Dengan
bersikap pasif si pendiam gagal menggunakan pembicaraan untuk
menyatakan eksistensi-dirinya.

Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendin untuk mempertahankan hidup.
Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memenuhi
kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Melalui
komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan
meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih
sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan irihati dan
kebencian. Melalui komunikasi, kita dapat mengalami berbagai kualitas
perasaan itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan
perasaan lainnya.

Komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk


pemenuhan-diri untuk merasa terhibur, nyaman dan tenteram dengan diri
sendiri dan juga orang lain. Dua orang dapat berbicara berjam jam
dengan topik yang berganti-ganti tanpa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pesan-pesan yang mereka pertukarkan mungkin
hal-hal yang remeh, namun pembicaraan itu membuat keduanya merasa
senang.

Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif


Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif
yang dapat dilakukan sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi
eskpresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun
dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut instrumen untuk
menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan
tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,
marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama
lewat perilaku nonverbal. Emosi juga dapat disalurkan lewat puisi,lagu,
tarian,lukisan dan pemberian bunga maupun drama.

Fungsi Ketiga : Komunikasi Ritual


Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual
yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang
hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dan
upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (nyanyi Happy Birthday dan
pemotongn kue), pertunangan (melamar, tukar icin), siraman, pernikahan
(ijab-qabul, sungkem kepada orang-tua, sawer dsb.), ulang tahun
perkawinan hingga upacara kematian. Kini kegiatan olahragapun sudah
menjadi komunikasi ritual, misalnya
Olimpiade, Piala Dunia Sepakbola, PON. Dalam acara-acara itu orang
mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu
yang bersifat simbolik.

Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental


Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga
untuk menghibur. Bila diringkas kesemua tujuan tersebut dapat disebut
membujuk (bersifat persuasive). Komunikasi yang berfungsi
memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan
persuasive dalam arti pembicara menginginkan pendengamya
mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan
layak untuk diketahui. Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain)
pun secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan
persoalan hidup mereka.

7. BEBERAPA DIMENSI PENTING YANG MENDASARIDEFINISI – DEFINISI


KOMUNKASI
Dimensi Pertama : Tingkat Observasi atau derajat keabstrakannya
Misalnya, definisi komunikasi yang menyatakan "komunikasi adalah
proses yang menghubungkan satu sama lain bagian-bagian terpisah dare
dunia kehidupan" adalah terlalu umum, sementara definisi komunikasi
yang menyatakan bahwa "komunikasi sebagai alat untuk mengirim pesan
militer, perintah, dan sebagainya lewat telepon, telegraf, radio, kurir, dan
sebagainya" terlalu sempit.

Dimensi Kedua : Kesengajaan (intentionality)


Sebagian definisi mencakup hanya pengiriman dan penerimaan pesan
yang disengaja; sedangkan sebagian definisi lainnya tidak menuntut
syarat ini. Contoh definisi yang mensyaratkan kesengajaan (Gerald E
Miller) komunikasi sebagai "situasi-situasi yang memungkinkan suatu
sumber mentransmisikan suatau pesan kepada seorang penerima dengan
disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima". Sedangkan definisi
yang mengabaikan kesengajaan (Alex Code) " suatu proses yang
membuat sama bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya merupakan
monopoli seseorang atau sejumlah orang".

Dimensi Ketiga : Penilaian Normatif


Sebagian definisi meskipun secara implisit, menyertakan keberhasilan
atau kecermatan; sebagian tidak demikian. Definisi komunikasi dad John B
Hoben, misalnya mengasumsikan bahwa komunikasi itu (harus) berhasil:
"Komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan". Asumsi
dibalik definisi adalah suatu pikiran atau gagasan secara berhasil
dipertukarkan. Sebagian definisi lainnya tidak otomatis mensyaratkan
keberhasilan, seperti definisi komunikasi dari Berard Berelson dan Gary
Steiner: "Komunikasi adalah transmisi informasi" , definisi ini tidak
mensyaratkan bahwa informasi itu hares diterima atau dimengerti.

Prinsip-prinsip komunikasi
1. Komunikasi bukanlah benda, ia sebuah proses
2. Komunikasi bersifat kompleks
3. Komunikasi tidak dapat digantikan
4. Komunikasi melibatkan keterlibatan yang total dari kepribadian kita

Komunikasi menjadi penting karena :


Dapat merupakan sarana terbina hubungan antar manusia
Dapat melihat perubahan perilaku yang terjadi pada individu
Dapat sebagai kunci keberhasilan seseorang
Dapat sebagai tolak ukur kepuasan seseorang

Di bawah merupakan hambatan umum yang sering saya hadapi saat


berkomunikasi:
1. Kecepatan berbicara
Terkadang saya tidak bisa mengontrol kecepatan berbicara, kadang
terlalu cepat dan kadang terlalu lambat.

2. Komunikasi satu arah


Tidak ada umpan balik dari lawan bicara saya. Sehingga terkesan seperti
berbicara sendiri.

3. Penggunaan bahasa yang kurang umum


Ada kalanya saat berbicara resmi, saya masih belum bisa mengontrol
bahasa yang saya gunakan. Bahasa daerah yang saya gunakan, kadang
membuat lawan bicara saya menjadi binggung. Sehingga pesan tidak bias
tersampaikan dengan baik.

4. Kekacauan ide
Komunikasi tanpa persiapan bias membuat saya kurang bahan bicara.
Sehingga ide yang ingin saya sampaikan tidak sesuai/tepat urutannya.

5. Redudansi/ pengulangan
Mengatakan hal yang sama secara berulang-ulang dengan cara yang
berbeda menyebabkan lawan bicara saya menjadi bingung dan tidak/
kurang memahami.

6. Sulit mengekspresikan diri


Dengan adanya ekspresi diri, maka komunikasi akan lebih hangat dan
akrab, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik. Tetapi saya
masih sulit mengeskpresikan diri sesuai dengan topic yang sedang
dibicarakan.

7. Adanya emosi
Terkadang saya masih sulit mengendalikan emosi diri.

8. konsep tualisasi komunikasi

Ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi


sebagai tindakan satu-arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi
sebagai transaksi. (John R. Wenburg & William E Wilmot juga Kenneth K
Sereno dan Edward M. Bodaken)

Komunikasi sebagai tindakan satu-arah


Pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi
yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dad seseorang (atau
suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, balk
secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media. Misalnya,
seseorang itu mempunyai informasi mengenai suatu masalah, lalu is
menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan, dan
mungkin berperilaku sebagai hasil mendengarkan pesan tersebut, lalu
komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi komunikasi dianggap suatu proses
linear yang dimulai dengan sumber atau pengirim dan berakhir pada
penerima, sasaran atau tujuannya.
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai
bila diterapkan pada komunikasi tatap-muka, namun mungkin tidak
terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak
melibatkan tanya -jawab dan komunikasi massa cetak dan elektronik
(untuk acara/program yang tidak interaktif)

Komunikasi sebagai interaksi


Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses
sebabakibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang
menyampaikan pesan balk verbal atau nonverbal, sesorang penerima
bereaksi dengan members jawaban verbal atau menganggukkan kepala,
kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau
umpan batik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Pokoknya masing-
masing dan kedua pihak berfungsi secara berbeda, bila yang satu sebagai
pengirim, maka yang satunya lagi sebagai penerima. Begitu pula
sebaliknya. Pandangan ini selangkah lebih maju dari pandangan pertama,
yakni komunikasi sebagai tindakan satuarah, namun pemahaman ini juga
kurang memadai dalam menguraikan proses komunikasi karena
mengabaikan kemungkinan bahwa orang-orang dapat mengirim dan
menerima pesan pada saat yang sama.

Komunikasi sebagai transaksi


Ketika anda mendengar seseorang yang berbicara, sebenarnya pada saat
itu bisa saja andapun menginmkan pesan secara nonverbal (isyarat
tangan, ekspresi wajah, nada suara dan sebagainya) kepada pembicara
tadi. Anda menafsirkan bukan hanya kata-kata pembicara tadi, juga
perilaku nonverbalnya. Dua orang atau beberapa orang yang
berkomunikasi, sating bertanya, mengangguk, menggeleng, berdehem,
mengangkat bahu, memberi isyarat dengan tangan, tertawa dan
sebagainya, sehingga proses pengiriman pesan/penyandian dan
penyandian balik yang terjadi bersifat spontan dan simultan. Semakin
banyak orang yang berkomunikasi semakin rumit transaksi komunikasi
yang terjadi.

Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa


komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang
disengaja atau respon yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi
apakah pelakunya menyengajanya atau tidak, dan bahkan meskipun
menghasilkan respon yang tidak diamati. Berdiam din, mengabaikan
orang lain di sekitar, bahkan meninggalkan ruangan- semuanya bentuk-
bentuk komunikasi, semuanya mengirimkan sejenis pesan. Gaya pakaian
dan rambut anda, ekspresi wajah anda, kata yang anda gunakan-semua
itu mengkomunikasikan sikap, kebutuhan, perasaan dan penilaian anda.
Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung
bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal
maupun perilaku nonverbalnya. Istilah transaksi mengisyaratkan bahwa
pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interdependensi
atau timbal batik; eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi pihak
lainnya. Pendekatan transaksi menyarankan bahwa semua unsure dalam
proses komunikasi sating berhubungan. Persepsi seorang peserta
komunikasi atas orang lain bergantung pada persepsi orang lain
terhadapnya, dan bahkan bergantung pula pada persepsinya terhadap
lingkungan di sekitarnya.

Beberapa definisi yang sesuai dengan pemahaman ini antara lain:


John R. Wenburg dan William Wilmot:
"Komunikasi adalah suatu usaha memperoleh makna"

Donald Byker dan Loren J. Anderson:


"Komunikasi (manusia) adalah berbagi informasi antara dua
orang atau lebih"
William 1. Gorden:
"Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu
transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan"

Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson:


"Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna"

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss:


"Komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua
orang atau lebih"

Para pakar tersebut mendefinisikan komunikasi sebagai proses karena


komunikasi merupakan kegiatan yang ditandai dengan tindakan,
perubahan, pertukaran, dan perpindahan. Terdapat kontinuitas dari setiap
unsurnya. Sepanjang hidup anda berkomunikasi dengan orang lain, dan
mereka berkomunikasi dengan anda. Bahkan ketika anda mengemukakan
gagasan kepada seseorang, pemahaman timbal batik atas gagasan
tersebut terus berkembang sebagai pengaruh dari respons mereka
terhadap gagasan tersebut dan sebagai reaksi anda terhadap respon
mereka. Lebih jauh lagi, komunikasi terus berlangsung setelah anda dan
mereka berpisah, karena setiap pihak terus memikirkan dan merespon
apa yang dikatakan pihak lain.

Meskipun kematian menghentikan peran anda sebagai penerima,


kematian tidak menghentikan peran anda sebagai sumber. Singkatnya,
kita tidak dapat menyetop komunikasi. Kapan komunikasi mulai atau
berakhir sulit ditentukan.

KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI
Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan
dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini
berarti semua factor di luar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri
dari: pertama, aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk
ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta
komunikasi, dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan; kedua,
aspek psikologis, seperti: sikap, kecendrungan, prasangka, dan emosi
peserta komunikasi; ketiga, aspek sosial, seperti: norma kelompok, nilai
sosial dan karakteristik budaya; dan keempa4 aspek waktu , yakni kapan
berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, slang, sore,malam).

Banyak pakar komunikasi mengkiasifikasikan komunikasi berdasarkan


konteksnya. istilah-istilah lain juga digunakan untuk merujuk kepada
konteks ini. Selain konteks yang lazim, juga digunakan istilah tingkat,
bentuk, situasi, keadaan, arena, jenis, cara, dan pertemuan.
Indikator paling umum untuk mengkiasifikasikan komunikasi berdasarkan
konteksnya atau tingkatnya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam
komunikasi. Maka dikenallah: komunikasi intrapersonal, komunikasi
diadik, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil, komunikasi
publik (pidato), komunikasi organisasi, komunikasi massa.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kecakapan antar personal adalah ketrampilan untuk mengenali & merespon secara layak :
perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain .Sedangkan menurut
Griffin ,kecakapan antar personal adalah Kemampuan manajer untuk memahami, memotivasi
dan berkomunikasi dengan individu & kelompok.
Komunikasi penting dalam kehidupan seharian manusia untuk berhubung
dan melaksanakan sesuatu tugas. Komunikasi yang berkesan dapat
mengekalkan persahabatan dan perhubungan yang baik .
Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan kemampuan, kesanggupan
dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan
kehidupan dengan nikmat dan bahagia. Pada dasarnya, pendidikan
kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberi bekal dasar dan latihan
yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai
kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu, sanggup dan
terampil menjalankan kehidupannya yaitu dapat menjaga kelangsungan
hidup dan perkembangannya. Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua
kategori, yaitu kecakapan hidup yang bersifat dasar dan instrumental.
Kecakapan dasar bersifat universal dan berlaku sepanjang zaman, dan
kecakapan instrumental bersifat relative, kondisional, dan dapat berubah-
ubah sesuai dengan perubahan ruang, waktu, dan situasi.

B. SARAN
Komunikasi antar pribadi bukanlah suatu yang sederhana, dan seorang
komunikator harus memiliki kemampuan yang memadai untuk dapat
berkomunikasi, khususnya agar dapat melakukan komunikasi dengan
konseli agar dapat menyampaikan makna yan g sebenarnya dan mampu
mempengaruhi orang lain.

Daftar pustaka

• Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung:


Remaja Rosdakarya.
• Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
• Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:
Wadsworth
Publishing Company.
• http://akosaja.blogspot.com/2010/01/materi-kuliah-kecakapan-antar-
personal.html

Anda mungkin juga menyukai