Modul Peta KMSGD 2021

PANITIA PEKAN TAARUF ANGGOTA 2021
KELUARGA MAHASISWA SUNAN GUNUNG DJATI (KMSGD)

JABODETABEK PERIODE 2020 - 2022
Sekretariat : Jl. Ir. H. Djuanda Gg. Swadaya No. 79 Rt. 04/08 Pisangan, Ciputat
Tangerang Selatan 15419 Tlp. 087874730370 (Faris Pradita A)
MODUL
PEKAN TA’ARUF ANGGOTA (PETA ) 2021
“Menanam Perbedaan, Memupuk Persatuan, Menuai Kekeluargaan”
Nama : ____________________
Asal Daerah : ____________________
Nomor HP : ____________________

JABODETABEK
PERIODE 2020-2022
Alamat:
Jl. Ir. H. Djuanda Gg. Swadaya No.79 1Rt. 04/08 Kel. Pisangan, Ciputat Timur
Tangerang Selatan 15419 Tlp. 0878-7473-0370
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 2
SEJARAH KMSGD JABODETABEK .............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 3

B. Nilai Identitas Organisasi (NIO)..................................................................................................... 4
C. Periodisasi Kepengurusan............................................................................................................. 5
D. Visi dan Misi .................................................................................................................................. 8
FORUM GRUP DISCUSSION (FGD) ............................................................................................................ 9
MANAJEMEN ORGANISASI DAN MANAJEMEN KONFLIK ........................................................................ 11
TEKNIK PERSIDANGAN ............................................................................................................................ 14
A. Definisi ........................................................................................................................................ 14
B. Macam-macam Sidang ............................................................................................................... 14
C. Unsur-Unsur Persidangan........................................................................................................... 15
D. Trik-trik Persidangan................................................................................................................... 15
STRUKTUR PENGURUS KMSGD JABODETABEK PERIODE 2020 – 2022.................................................. 16
DEWAN PEMBINA ................................................................................................................................... 16
HYMNE KMSGD......................................................................................................................................20
MARS KMSGD.........................................................................................................................................21
RUNDOWN ACARA PEKAN TA'ARUF ANGGOTA (PETA) KMSGD JABODETABEK 2021 ... Error! Bookmark
not defined.2
TATA TERTIB PESERTA PEKAN TA’ARUF ANGGOTA KELUARGA MAHASISWA SUNAN GUNUNG DJATI
2021 ........................................................................................................................................................ 24
2
SEJARAH KMSGD JABODETABEK
A. Latar Belakang
Pada dekade 60-an, situasi nasional mengalami pancaroba. Betapa tidak,
revolusi yang dipimpin oleh Presiden Ir. Soekarno menghadapi batu ganjalan di
sana-sini. Kondisi ini lebih diperparah lagi oleh gerakan-gerakan politik ideologis
yang dilancarkan oleh golongan sosialisme sayap kiri (Partai Komunis Indonesia,
PKI) yang amat mewarnai konstelasi politik nasional. Sementara di pihak lain, di
beberapa daerah terjadi kerusuhan yang dilatarbelakangi unsur SARA (suku, agama,
ras, dan antar-golongan). Pada saat itu, kerusuhan etnis Tionghoa melanda di
beberapa daerah, misalnya di Jawa Barat, terjadi di Bandung dan Cirebon, sedangkan
di Jawa Tengah melanda di Kota Semarang. Hal itu terjadi karena disinyalir etnis
Tionghoa di Indonesia mempunyai konstribusi terhadap penyebaran paham
komunis. Apalagi dengan adanya hubungan Indonesia dengan Republik Rakyat Cina
(RRC) yang begitu mesra yang dikenal dengan nama Poros Indonesia-Beijing.
Dalam situasi seperti ini, Jenderal Achmadi (alm.), yang ketika itu bertugas di
Markas Besar TNI Angkatan Darat, memperoleh tugas dari Panglima Kodam
(Pangdam) Jaya, Umar Wirahadi Kusuma, untuk membina mahasiswa yang berasal
dari Karesidenan Cirebon (Wilayah III Cirebon). Tugas ini sedikitnya membawa
empat misi penting.
Pertama, dimaksudkan untuk menghindari melebarnya wilayah konflik etnis

Tionghoa yang dibawa masyarakat Karesidenan Cirebon, terutama ke Jakarta. Kedua,
memastikan para pendatang dari Karesidenan Cirebon di Jakarta bersih dari ideologi
komunis, yang waktu itu sedang gencar-gencarnya melakukan gerakan bawah tanah.
Misi ini sangat dimaklumi, karena pada waktu itu, Karesidenan Cirebon disinyalir
sebagai kantong-kantong masa pendukung ideologi komunis, yang dikhawatirkan
menyebar ke Ibu Kota Jakarta yang sewaktu-waktu bisa membuat kerusuhan. Ketiga,
membina mahasiswa sebagai pelopor terdepan dalam membendung paham komunis
di Indonesia, khususnya di Jakarta. Dan, keempat, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia terutama melalui bidang pendidikan.
Sejalan dengan mandat yang diperoleh dari Pangdam Jaya untuk membina
mahasiswa yang berasal dari Karesidenan Cirebon, pada tahun 1964, Jenderal
Achmadi mengundang mahasiswa Universitas Indonesia yang berasal dari
Karesidenan Cirebon yang tinggal di Asrama Daksinapati dalam sebuah acara
silaturahmi. Dalam pertemuan itu, Jenderal Achmadi menyarankan untuk
membentuk sebuah wadah atau perkumpulan mahasiswa yang berasal dari
3
Karesidenan Cirebon. Akhirnya, pada pertemuan tersebut, tepatnya pada tanggal 31

Juli 1964, didirikan Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD).
Ada beberapa misi yang di emban oleh perkumpulan kedaerahan tersebut.

Pertama, dalam kaitannya dengan konteks kerusuhan etnis Tionghoa yang terjadi di
Cirebon, Bandung dan Semarang, bahwa melalui perkumpulan/organisasi
kedaerahan ini, mahasiswa yang berasal dari Wilayah III Cirebon yang berdomisili di
Jakarta diharapkan bisa membendung kerusuhan tersebut agar tidak menyebar ke
wilayah lain, khususnya Jakarta. Kedua, sebagai bentuk penyangkalan (rejection)
sekaligus sebagai pembuktian bahwa Wilayah III Cirebon bukan basis
bersemayamnya ideologi komunis. Justru dengan didirikannya Keluarga Mahasiswa
Sunan Gunung Djati (KMSGD) ini berusaha untuk meredam kerusuhan etnis dan dan
membendung derasnya arus ideologi komunis yang dipayungi oleh PKI pada waktu
itu. Keempat, sebagai wadah bagi mahasiswa Wilayah III Cirebon untuk
mengembangkan diri sehingga pada saatnya nanti mampu berkiprah di level
regional, nasional bahkan global.
Sekalipun kondisinya demikian, yakni seolah-olah lahirnya Keluarga Mahasiswa

Sunan Gunung Djati (KMSGD) dilatarbelakangi oleh iklim sosio-politik yang cukup
hangat, namun sesungguhnya didirikannya Keluarga Mahasiswa Sunan gunung Djati
(KMSGD) sama sekali netral dari konflik kepentingan (conflict of interest), tidak
bermuatan politis, apalagi ideologis. Kalaupun dalam kedua misi ini terlihat nuansa
politis lantaran menyangkut konflik horizontal dan konstelasi politik, hal itu
dilakukan karena situasi pada waktu itu mengarahkan ke sana. Sehingga dalam
perjalanan selanjutnya, Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) selalu
berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya anggota dan sosial
kemasyarakatan.
B. Nilai Identitas Organisasi (NIO)

Penamaan perkumpulan mahasiswa Wilayah III Cirebon dengan sebutan
Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) memiliki dimensi filosofis yang
unik. Secara umum, Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) merupakan
wadah perkumpulan mahasiswa asal Wilayah III Cirebon yang disatukan oleh
semangat kekeluargaan, kemahasiswaaan dan ke-Sunan Gunung Djati-an. Sehingga
sekalipun mereka berada di Jakarta, namun dengan terang semangat itu, mereka
tetap menjalin hubungan komunikatif-dialogis dan pemberdayaan dalam bingkai
kekeluargaan yang akrab dan bersahabat.
Secara kebahasaan, penyebutan istilah Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati

(KMSGD) merujuk pada persenyawaan tiga komponen makna dasar, yaitu Keluarga,
Mahasiswa, dan Sunan Gunung Djati. Keluarga bermakna bahwa pola hubungan
4
antar-anggota Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) terjalin seperti

sebuah keluarga yang memuat aspek keintiman, kedekatan, kekerabatan,
keterbukaan, kejujuran, saling membantu, saling menjaga perasaan, rasa saling
memiliki dan saling menghargai (silih asah, silih asih, silih asuh). Sedangkan istilah
mahasiswa bermakna bahwa disamping secara fisik keanggotaannya diisi oleh para
mahasiswa, juga menunjukkan watak intelektualitas, rasional, kritis-transformatif,
emansipatoris, independen, progresif, dan dinamis.
Sunan Gunung Djati dinisbatkan kepada nama seorang tokoh legendaris

penyebar Islam di Pulau Jawa, terutama disekitar wilayah karesidenan Cirebon.
Sunan Gunung Djati adalah gelar yang diberikan kepada Syeikh Syarif Hidayatullah,
salah seorang di antara Walisongo yang melakukan islamisasi melalui jalur kultural
sekaligus politik di tanah Jawa. Sunan Gunung Djati dimakamkan di Cirebon. Dengan
latar belakang historis inilah, maka nama Sunan Gunung Djati sering dikaitkan
dengan Wilayah III Cirebon.
Pemilihan nama Sunan Gunung Djati terkait erat dengan aspek wejangan (pesan
moral-religius), sosio-kultural, tradisi yang mencerminkan Sang Sunan. Salah satu di
antara wejangan yang kini masih masyhur di kalangan masyarakat Cirebon adalah
yang berbunyi “ingsun titip tajug lan fakir miskin” (saya titip tajug dan fakir miskin).
Wejangan ini sarat dengan pesan moral, kepekaan sosial, dan keagamaan. Dari dua
alasan inilah, perkumpulan mahasiswa dari Wilayah III Cirebon mengadopsi nama
Sunan Gunung Djati. Dengan demikian, organisasi ini (seharusnya) memiliki spirit,
bukan hanya rasa kekeluargaan dan kemahasiswaan, melainkan juga menguatkan
kepekaan sosial dan religiusitas.
C. Periodisasi Kepengurusan
Berikut ini adalah periodisasi kepengurusan organisasi Keluarga Mahasiswa
Sunan Gunung Djati (KMSGD) Jabodetabek dari awal sampai sekarang:
NO. TAHUN KETUA UMUM KAMPUS
1 1966 Komaruddin Sastrakusuma UI Depok
2 1971 Dr. H. Tatang Kartawan UI Depok
3 1973 Adnan Kartaringga IKIP Jakarta
1973 Jusen Ranubrata UI Depok
4 1975 Prof. Dr. H. Hasan Muarif Ambary IKIP Jakarta
5 1977 H. Salam Sumangat, S.E UI Depok

5
6 1977 Drs. H. Syafrudin Harun IAIN Jakarta
7 1979 Dr. H. Oyo Zakaria, M. Si IAIN Jakarta
8 1981 Drs. H. Yusuf Aliuddin, MA IAIN Jakarta
9 1983 Dr. H. Darun Setiadi, MA IAIN Jakarta
10 1984 Drs. M. Irfan Effendi IAIN Jakarta
11 1988 AKBP Drs. H. Zainuri Anwar IAIN Jakarta
12 1989 H. Aceng Abdul Aziz, M. Pd IAIN Jakarta
13 1991 Dr. H. Asep Syarifuddin, SH, MH IAIN Jakarta
14 1993 Drs. Tauhid Ibnu Ahmad IAIN Jakarta
15 1995 Dr. Fauzan, M.A IAIN Jakarta
16 1997 Drs. Zamroni IAIN Jakarta
17 1999 Drs. Yusuf Salim IAIN Jakarta
18 2001 Ikhwanuddin Syarif, M.Pd UIN Jakarta
19 2001 Drs. Hasyim Marzuki UIN Jakarta
20 2003 Drs. Muhammad UIN Jakarta
21 2003 Ahmad El-Chumaedy UIN Jakarta
22 2004 M. Abdul Qodir UIN Jakarta
2005- UIN Jakarta

23 Ibnu Hidayat, S.Sos.I
2006
2006- UIN Jakarta

24 Syukri Ghozali, S.Kom
2008
2007- UIN Jakarta

25 Habib Musaddad
2008
2008- UIN Jakarta

26 Lutfi Ghozali, S.Hum, S.Pd.I
2010
2010- UIN Jakarta

27 Dinata Firmansyah, S.SI
2012
28 2012- Rifqi Musthofa, S.Sos UIN Jakarta
6
2014
2014- UIN Jakarta

29 Nanang Rosidi, S.Th.I
2016
2016- UIN Jakarta

30 Mubarok
2018
2018- UIN Jakarta

31 M. Dicky Hasbi
2020
2020- UNPAM
32 Faris Pradita Aziz
2021
*) Diadopsi dari database alumni KMSGD yang disusun oleh Kanda Sugawan Irfan
Effendi, dkk., dan dipadukan dengan data yang ada di Buku Saku PETA pada tahun-
tahun sebelumnya.
*) Terindikasi kuat penulisan periodisasi ini masih terdapat banyak kekeliruan. Belum
juga dipisahkan antara Ketua Umum di KMSGD Pusat dan KMSGD Komisariat IAIN
Ciputat.
Dari tabel di atas, terlihat dinamika di dalam tubuh organisasi KMSGD. Pada
mulanya, Kepengurusan KMSGD terdiri dari dua tingkatan, yakni tingkat pusat dan
tingkat komisariat (berdasarkan Kampus/Perguruan Tinggi). Seiring berjalannya
waktu, ternyata hukum pasang surut melanda KMSGD. Akhirnya, hanya KMSGD
Komisariat IAIN Jakarta saja yang masih aktif melakukan kegiatan-kegiatan
keorganisasian dan mendeklarasikan diri sebagai KMSGD Jabodetabek. Dengan
hadirnya KMSGD Jabodetabek, maka tidak ada lagi Kepengurusan di tingkat pusat
dan di tingkat komisariat. Melainkan hanya ada satu: KMSGD Jabodetabek.
7
D. Visi dan Misi

Visi dan Misi Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) adalah sebagai
berikut:
Visi:
“Menyatukan langkah menuju pembenahan organisasi dan pemberdayaan daerah

dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Misi:
“Pembenahan Internal organisasi (Internal reform) dalam rangka pemberdayaan

organisasi dan daerah dengan melakukan usaha maksimalisasi peran strategis
generasi muda dalam membangun daerah dan menjawab setiap persoalan bangsa dan
negara”
8
FORUM GRUP DISCUSSION (FGD)
Topik : Pembentukan Provinsi Cirebon Raya

Dilansir dari Detiknews pada Senin, 27 September 2021 ‘KP3C Deklarasikan Pembentukan
Provinsi Cirebon Raya’. Berita yang dituliskan oleh Sudirman Wamad ini menyatakan Sejumlah tokoh
masyarakat dan akademisi sepakat membentuk Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Cirebon
Raya (KP3C). Komite ini mendeklarasikan tengah memperjuangkan pembentukan calon daerah
otonomi daerah (CODB) Provinsi Cirebon Raya.
Ketua Umum KP3C Kurniawan Bahtiar mengatakan wilayah Cirebon Raya, dalam hal ini Kota
Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan atau yang dikenal dengan
sebutan Ciayumajakuning sudah layak untuk mandiri dan menjadi DOB.
"Kalau ini merugikan, ya harus dibuktikan dengan kajian akademis. Kami membuktikan bahwa
sudah layak mandiri. Potensi sumber daya alam dan manusianya sangat luar biasa," kata Kurniawan
Bahtiar usai deklarasikan di salah satu hotel di Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (27/9/2021).
Kurniawan Bahtiar meminta agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperhatikan aspirasi
masyarakat di Cirebon Raya. "Mari berdialog dengan kami. Tentu ini sebagai upaya agar
mempermudah percepatan berdirinya Provinsi Cirebon Raya," kata Kurniawan Bahtiar.
Kurniawan Bahtiar menargetkan Provinsi Cirebon Raya bisa berdiri dua tahun mendatang. Ia
berharap pemerintah bisa mencabut moratorium pemekaran daerah. Kurniawan Bahtiar juga
mengaku siap untuk berdialog dengan DPRD Jabar dan DPR RI.
"Tentu kami menempuh cara yang sesuai dengan UU Nomor 23 tahun 2014. Ini perjuangan
aspirasi masyarakat rasional, konstitusional bukan emosional, yang memberi nilai aspek PAD dan
delapan aspek saptagatra," kata Kurniawan Bahtiar.
KP3C mengaku telah melakukan kajian terkait PAD, sumber daya alam dan manusia.
Termasuk aspek ekonomi di Cirebon Raya.
Sementara itu, Ketua Harian KP3C Nina Kurnia Hikmawati mengatakan pembentukan KP3C
merupakan hasil dari perjuangan sebelumnya. Salah satunya adalah melanjutkan perjuangan
Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) yang berdiri pada Juli 2008 silam. Kemudian, berdiri
Forum Koordinasi Desain Penataan Kota Daerah Calon Daerah Persiapan (Forkodetada CDP) Provinsi
Cirebon. Pengurusnya tak banyak berubah dengan KP3C.
"19 Agustus lalu kita koordinasi kembali dengan berbagai pihak. Dan, 10 September
mendeklarasikan KP3C," kata Nina.
Nina mengatakan Cirebon Raya memiliki potensi yang luar biasa. Pelabuhan Patimban dan
kawasan Rebana Metropolitan menjadi tantangan bagi Provinsi Cirebon. Kemudian rencana daerah
industri di Batang, Cirebon bisa menjadi penyangga daerah tersebut.
9
"Diharapkan dengan berdirinya Provinsi Cirebon Raya akan mampu mengelola permasalahan dengan
baik. Mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki," kata Nina.
Nina juga memaparkan tentang kajian secara sejarah tentang peluang berdirinya Provinsi
Cirebon Raya. Ia menjelaskan tentang berdirinya kerajaan Cirebon, atau Kesultanan Cirebon.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI dari dapil Jabar IX Maman Imanulhaq yang hadir di
acara itu, menilai pembentukan Provinsi Cirebon Raya sangatlah penting. Pembentukan Provinsi
Cirebon Raya, dikatakan Maman, mendorong untuk penguatan sumber daya manusia, pemerataan
dan percepatan pembangunan.
"Tentu sudah memiliki akar yang sangat kuat. Memang tidak untuk hari ini, tapi bisa berdiri
pada lima sampai 10 tahun mendatang," kata politikus PKB usai menghadiri deklarasi Menuju Provinsi
Cirebon Raya.
Maman menambahkan persyaratan administrasi menjadi hal yang krusial untuk bisa
mewujudkan berdirinya Provinsi Cirebon Raya. Ketika administrasi terpenuhi, lanjut Maman, maka
pemekaran bisa dilakukan.
"Tentu diuji dulu dua sampai tiga tahun. Kalau bisa mandiri, maka bisa keluar dari daerah
induk. Untuk kepala daerah di Cirebon Raya sedang dikomunikasikan," kata Maman.
10
MANAJEMEN ORGANISASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
Pengertian Manajemen Organisasai

Pengertian manajemen organisasi sebenarnya mengacu pada cara seorang manajer atau ketua
umum organisasi untuk memimpin dan mengelola sumber daya Organisasi dengan sedemikian
rupa sehingga terbentuk kerjasama dan koordinasi yang efektif antara Penggurus dan Anggota.
Definisi manajemen organisasi menurut para ahli adalah:
1. George R. Terry
Menurut George R. Terry pengertian manajemen organisasi adalah aktivitas pere
perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan (Actuating), dan
pengawasan (Controlling), dimana semua aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai target
organisasi.
2. Menurut Luther M Gulick
Menurut Luther M. Gulick pengertian manajemen organisasi adalah segala hal yang berhubungan
dengan perencanaan (Planning), mengorganisir (Organizing), pelengkapan Tenaga
Kerja (Staffing), mengarahkan (Directing), menyelaraskan/ mengkoordinir (Coordinating),
melaporkan (Reporting), dan menyusun anggaran (Budgeting).
Secara garis besar definisi manajemen organisasi yang dijelaskan oleh para ahli di atas terlihat
sama. Namun, yang berbeda adalah pada pelaksanaannya, sesuai dengan visi dan misi masing-
masing organisasi.
Fungsi Manajemen Organisasi

Mengacu dari pengertian manajemen organisasi menurut para ahli di atas sebagai upaya untuk
mengelola dan mengendalikan sumber daya, maka manajemen organisasi memiliki beberapa
fungsi berikut yang harus diterapkan dalam perusahaan:
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Kita akan bertindak untuk merencanakan dan mempersiapkan kegiatan yang berkaitan dengan
sumber daya.Ini akan menjadi langkah penting untuk menentukan keputusan seperti apa yang
akan diambil di masa depan sehingga dapat menghindari kebingungan. Secara teknis
perencanaan bisa dilakukan melalui koordinasi dalam rapat yang membahas terkait rencana
kerja dan anganannya.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Dalam fungsi ini, kita diharuskan membuat kebijakan terbaik terkait penggunaan sumber daya.
Fungsinya adalah untuk mendapatkan Kinerja yang baguis dari penggurus organisasi
Sebagai contoh, jika Organisasi memiliki kegiatan tertentu yang berkaitan dengan peningkatan
pemasaran maka pemilihan sumber daya untuk kegiatan tersebut harus dipilih dari divisi yang
menangani pemasaran.
3. Fungsi Pengarahan (Lead)
Sudah bukan hal yang asing lagi bahwa kita berperan untuk mengarahkan anggota tim sesuai
target yang jelas. Fungsinya adalah supaya sumber daya bekerja dengan arah yang benar sesuai
dengan tujuan perusahaan.
11
4. Fungsi Kontrol (Controling)

Selain itu kita juga harus berperan sebagai pengendali terhadap setiap kegiatan yang melibatkan
sumber daya. Jika terjadi tindakan-tindakan yang bisa merugikan perusahaan yang dilakukan
oleh salah seorang maupun tim perusahaan, maka manajer berhak untuk mengambil keputusan
terkait hal tersebut.
5. Fungsi Manajemen Waktu (Time Management)
Organisasi yang menerapkan fungsi manajemen waktu yang efektif dapat berkembang dengan
cepat dan sehat. Hal ini berkaitan dengan cara kerja pegawai yang tepat waktu dan dengan cara
kerja yang benar.
6. Fungsi Motivasi (Motivation)
Manajemen organisasi juga berperan penting dalam memberikan motivasi kepada anggotanya.
Dengan adanya motivasi tersebut maka para anggota akan termotivasi untuk bekerja lebih
baik.Cara memberikan motivasi adalah dengan memberikan penghargaan atas kinerja yang baik
dari karyawan, baik itu dalam bentuk remunerasi.
Pengertian Manajemen Konflik

Konflik dalam sebuah bisnis memang sangat rawan, mengingat persaingan bisnis yang
amatlah ketat menjadikan konflik tak dapat dihindari. Tetapi, konflik dapat diatasi dengan baik
jika ada yang mengatur atau istilah lain ada manajemen yang mengatur. Dalam dunia bisnis
sering disebut manajemen konflik.
Manajemen adalah pengelolaan untuk mengatur sebuah organisasi atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan organisasi.Sedangkan konflik adalah proses dua orang atau lebih yang
melakukan tindakan untuk menyingkirkan orang lain. Jadi, manajemen konflik adalah sebuah
pendekatan yang dilakukan serta diarahkan untuk komunikasi dengan pelaku konflik. Yang
mana pelaku konflik dapat memengaruhi kepentingan bersama suatu organisasi.
Sedangkan enurut ahli Howard Ross, manajemen konflik adalah langkah yang diambil pihak
ketiga dengan tujuan mengarahkan konflik ke hasil tertentu yang mungkin/tidak menghasilkan
hasil akhir berupa penyelesaian konflik atau mungkin/tidak menghasilkan ketenangan atau hasil
mufakat.
Tipe Manajemen Konflik

Dalam manajemen konflik ada beberapa tipe yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang ada,
ada enam macam tipe manajemen konflik, yaitu :
1. Acomodating
Acomodating merupakan usaha yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai pendapat
pihak yang terlibat konflik. Nantinya, akan digunakan untuk musyawarah atau menyelesaikan
konflik tersebut. Namun, tetap mementingkan kepentingan dari salah satu pihak. Hal ini dapat
merugikan salah satu pihak yang berkonflik.
12
2. Avoiding
Avoiding adalah sebuah upaya untuk menghindari sebuah konflik agar tidak terlibat di dalamnya.
Hal ini menjadi cara yang efektif agar lingkungan terhindar dari konflik.
3. Compromising
Berbeda dari acomodating, cara ini lebih memerhatikan kepentingan bersama. Dengan
mendengarkan pendapat dari semua pihak dan memutuskan jalan keluar dengan tetap
mementingkan kepentingan bersama menjadi cara yang adil bagi semua pihak. Cara ini akan
memberikan solusi bagi semua pihak. Ada 4 bentuk kompromi yaitu separasi, atrasi, menyogok,
dan mengambil keputusan secara kebetulan.
a) Separasi artinya pihak yang terlibat konflik dipisahkan untuk menyelesaikan konflik
yang ada.
b) Atrasi artinya pihak yang berkonflik setuju dengan keputusan yang diambil pihak ketiga
atau penengah.
c) Mengambil keputusan berdasarkan faktor kebetulan, dengan cara ini bisa dilakukan
dengan hal-hal yang sederhana tapi tetap berpegang pada aturan yang berlaku.
d) Menyogok merupakan memberikan imbalan untuk pihak yang mengambil keputusan
dengan tujuan pihaknya dapat dimenangkan dalam konflik tersebut. Hal ini mungkin
curang, tetapi bergantung pihak masing-masing yang menyelesaikannya.
4. Colaborating
Colaborating merupakan cara menyelesaikan konflik dengan bekerja sama yang hasilnya
memuaskan semua pihak. Semua pihak akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dengan
tetap memerhatikan kepentingan bersama.
5. Competing
Competing adalah cara yang digunakan dengan mengarahkan pihak yang terlibat konflik
bersaing dan memenangkan kepentingan masing-masing pihak. Cara ini pastinya tidak akan
memberikan solusi bagi kedua belah pihak dan yang pasti ada kalah ada yang menang.
6. Conglomeration
Conglomeration merupakan kombinasi atau campuran menyelesaikan konflik dengan cara
menggabungkan lima tipe di atas. Tentunya cara ini akan lebih memakan banyak waktu dan
tenaga.
13
TEKNIK PERSIDANGAN
A. Definisi
Sidang adalah forum yang bersifat formal untuk pengambilan keputusan yang
akan dijadikan kebijakan dalam sebuah organisasi (struktural) dengan diawali
konflik.
Sedangkan rapat adalah forum yang bersifat formal untuk pengabilan kebijakan
dalam sebuah organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan, atau yang lainnya
tanpa diawali dengan konflik.
Musyawarah adalah forum yang bersifat informal sebagai sarana pengabilan

keputusan, kesepakatan, penyebaran informasi atau lainnya dalam sebuah institusi
tanpa harus didahului konflik.
B. Macam-macam Sidang
1. Sidang Pleno
Sidang pleno adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang, yang
termasuk kategori sidang ini adalah:
a. Sidang pendahuluan, biasanya untuk menetapkan jadwal, tata tertib, dan
pemilihan sidang presidium sidang.
b. Sidang paripurna (sidang pleno I) biasanya dilaksanakan di tengah
persidangan untuk mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus
dan sipimpin oleh presidium sidang terpilih.
c. Sidang paripurna (sidang pleno II) biasanya berisi pengesahan hasil-hasil
siding komisi, dsb.
d. Sidang paripurna (sidang pleno III), biasanya berisi pemilihan formatur, mid
formatur (tim formatur), dipimpin oleh presidium sidang terpilih.
2. Sidang Komisi
Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh peserta sidang terbatas (Anggota
Komisi), sidang ini diadakan untuk pematangan materi sebelum
diplenokan/diparipurnakan dan dipimpin oleh pemimpin komisi.
3. Sidang Subkomisi
Sidang Subkomisi lebih terbatas dari pada sidang komisi untuk pematangan
materi lanjut.
14
C. Unsur-Unsur Persidangan
1. Tempat /ruang sidang

2. Waktu dan acara sidang
3. Peserta sidang
4. Tata tertib
5. Pimpinan dan notulen
6. Perlengkapan
D. Trik-trik Persidangan
1. Ketukan palu sidang
a. Satu kali ketukan; sebagai tanda serah terima jabatan pimpinan sidang,
menetapkan dan mencabut skorsing singkat, peringatan kepada peserta
sidang,
b. Dua kali ketukan; menandai berawal dan berakhirnya skorsing yang
berlangsung cukup lama.
c. Tiga kali ketukan; menandai dibuka dan ditutupnya sebuah proses
persidangan.
d. Lebih dari tiga kali.
2. Skorsing adalah penundaan sementara waktu atau dalam waktu tertentu.
3. Lobbying adalah penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu
untuk menyatukan pandangan melalui obrolan antar dua pihak yang
bersebrangan pandangan secara informal.
4. Interupsi adalah pemotongan pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata
“interupsi” yang pada hakikatnya untuk meminta kesempatan berbicara.
Berikut ini adalah macam-macam interupsi

a. Interupsi point of Order yaitu permintaan kesempatan untuk berbicara yang
dipergunakan untuk memotong pembicaraan yang dianggap menyimpang dari
masalah.
b. Interupsi point of information adalah pelurusan permasalahan agar
penyimpangan pemahaman tidak semakin jauh.
c. Interupsi Point of Clarification yaitu pemberian atau permintaan penjelasan atas
yang telah disampaikan, atau ketidaksetujuan atas pemojokan, penyinggungan
masalah pribadi.
d. Interupsi Poin Personal Prevelage yaitu pernyataan ketidaksetujuan atas
pemojokan, atau penyinggungan masalah pribadi.
15
STRUKTUR PENGURUS
JABODETABEK PERIODE 2020 – 2022
DEWAN PEMBINA : Kanda Sugawan Prof. Dr. Ahmad Sukardja, SH, MH
Kanda Sugawan KOMBES. Pol. Drs. H. Zaenuri Anwar

Kanda Sugawan Drs. H. Asep Saepudin, M.Si
Kanda Sugawan H. Aceng Abdul Azis, M. Pd
Kanda Sugawan Dr. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH, MH
Kanda Sugawan Drs. H. Muhammad Kamil, MA
Kanda Sugawan Drs. H. Ma’mun Ibnu Ridwan, M.Si
Kanda Sugawan Drs. Muarif Ambari, S.Pd
Kanda Sugawan Dr. Fauzan, MA
Kanda Sugawan Dr. Suwendi, MA
Kanda Sugawan Ikhwanuddin Syarif, S. Pd
Kanda Sugawan H. Habib Syarif Muhsin, M. Pd
Kanda Sugawan Drs. H. Ucup Yusuf, M. Pd
KETUA UMUM : Faris Pradita Aziz
SEKRETARIS UMUM I : Muhammad Joni Asfari
SEKRETARIS UMUM II : Hidayatullah
BENDAHARA UMUM I : Alda Apriliani
BENDAHARA UMUM II : Alfy Fathur Rizky
BADAN KHUSUS
BK ASRAMA PUTRA
Ketua Ade Saeful Bahri
Sekretaris Sangkan Made Bagus Pratama
Bendahara 1 Jidan Dwi Laksana
16
Bendahara 2 Fakhri Rabbani
BK ASRAMA PUTRI
Ketua Diyah Miftah Awalliah
Sekretaris Aribah Nur Hakimah
Bendahara Tasya Nabilah
BK Staff Ahli Organisasi
Ketua Akhmad Fadli
Sekretaris Virza Trie Yuniar

Staff Indah Rosma Yuniar, Tantri Martiana, Panji Ridwanulloh,
Akhmad AliFaidhil Amal, Moh. Izbik Mas’ud, Agung
Priyanto, Salsabila
DEPARTEMEN-DEPARTEMEN :
1.DEPARTEMEN KAJIAN DAN KEILMUAN
Ketua Bidang : Gatot Anwar Subaningrat
Sekretaris : Nayli Purnama Syahfitri
Staff : Agung Jaya Kusuma, Ibnu Sholah, Siti Nurcahya, Irvan
Fatchurrohman, Ayu Komala Sari, Aulia Afiyatul
Mumtaza, Elok Azkiyatun Nafsiyah
2.DEPARTEMEN SOSIAL DAN KEAGAMAAN

Ketua Bidang : Naili Syarifah
Sekretaris : Ai Nurlianah
Staff : Siti Nur Nafisah, Reni Nabella, Gusti Ayu Nabilah, Ika
Fatmasari, Hasanah Granita, Wildan Akmad Syafi’i,
Muhammad Nidhom M, Agus Marzuki
3. DEPARTEMEN KESENIAN DAN KEBUDAYAAN

Ketua Bidang : Fadhlurrahman
Sekretaris : Chelsea Diva Komara
Staff : Indri Anggraeni, Ibnu Ziyad al Harist, Liliana Dyah
Purwaningty, Annur Kholifah, Insyirohati Alfiani, Abidin,
Hanna Nabilah, Diah Ayu Pramesti R, Yandhini Naila
Hidayanti
17
4. DEPARTEMEN ASET DAN EKONOMI KREATIF

Ketua Bidang : Zakiyatul Fu’adah
Sekretaris : Jimmy Ilham Malik
Staff : Hidayutallah Sinaga, Fazri Nurul Ridho, Anita Rohman,
Leni Sulistianingsih, Ummizati Hidayah, Umiyana, Yeni
Hanifah, Andi Iswanto, Ina Istiqomah
5.DEPARTEMEN INFORMASI DAN MEDIA PUBLIK

Ketua Bidang : Asep Humaedi
Sekretaris : Shinta Fitrotun Nihayah
Staff : Mochammad Ayub Ibrahim, Hanna Vebri Carkawan,
Muhammad Reza H, Ahmad Hasan Hariri, Muhammad
Faizal Tamami, Shifa faridatul H, Nur Dita Rizka A,
Fadhillah Azzah Atiqoh
6.DEPARTEMEN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Ketua Bidang : Yuli Yuliani
Sekretaris : Rania Ardhany
Staff : Dedeh Nurohmah, Muhammad Fadhli R, Suci Auliya, Siti
Ma’ripah, Arie Muslichudin, Azkiya Nurul Fitri, Adam
Bachtiar, Faiz Nurahyan, Nathania Tasya Yodanty
18
HYMNE KMSGD
Paguyuban Suci
Darah Gunung Djati
Di dua bahasa
Dan ragam budaya
Ruang mahasiswa
Dalam satu wadah
Di KMSGD
Kita bersaudara
*ikatan hati
Darah Gunung Djati
Di KMSGD
Kita berdikari
Satu k’luarga
Para mahasiswa
Dalam satu fatwa
Sunan….Gunung….Djati….
(back to*)
20
MARS KMSGD
*Ayo kawan ayo kita berjuang
‘tuk KMSGD
Bersama kita bergandeng tangan
‘tuk satu tujuan
Satukan segala persamaan
Indahkan perbedaan
Angkat tinggi kedua tangan
‘tuk satu tujuan
Berjuang di tanah yang terpijak
Di mana pun kita…..
Tetap dalam satu keluarga
Maha….siswa…..sunan….gunung….djati …
(back to *)
21
RUNDOWN ACARA PEKAN TA’ARUF AGGOTA (PETA) KMSGD JABODETABEK 2021
Hari/ Penanggung
Waktu Kegiatan Pengisi Acara
Tanggal Jawab
MC : Diyah Miftah
Opening
Awalliah
1. Hanna Nabilah,
1. Tilawah Qori’ah
Kinanti
2. Menyanyikan Lagu Indonesia 2. Tasya
Raya, Hymne
& Mars KMSGD
Sambutan-Sambutan
08.00-08.30 Acara
1. Ketua Pelaksana 1. Ahmad Hasan H.
2. Ketua Umum KMSGD 2. Faris Pradita A.
3. Senior KMSGD
(sekaligus pembukaan PETA 3. Kanda Sugawan Ucup
2021) Yusuf
Sabtu,
23
Materi 1 : Ke-KMSGDan + Kanda Sugawan Dayat, Diyah Miftah
Oktober 08.30-09.15
Keorganisasian S. Sos. I A
2021
09.15-09.30 Ice breaking dan puisi Chelsea Diva K

Materi 2 : Forum Grup Kanda Sugawan Rifqi
09.30-11.00 Ade
Discussion (FGD) M. Abbas, S.Sos
11.00-11.15 Ice breaking Sinaga
Kanda Sugawan
Materi 3 : Manajemen Konflik Fakhri
11.15-12.00 Muhammad Sofi
dan Manajemen Organisasi Rabbani
Mubarok, M.H.I
Ishoma dan mentoring,
12.00-13.00 Dita
Pengumpulan puisi
Sangkan
Kanda Sugawan Edi
13.00-14.00 Materi 4 : Teknik Sidang Made Bagus
Apreadi, S. Ag.
Pratama
14.00-dst Penutupan sementara simbolis MC
22
Ketua Pelaksana Mc: Hana Vebri

08.00-08.15
Acara
08.15-10.15 Screening Acara

Minggu, 24 Oktober 2021
10-15-11.00 Sarahsehan Senior

Aulia Afiyatul M
1100-11.30 Pemilihan Ketua Angkatan
Pembaitan dan Penutupan

MC :
1. Ketua Pelaksana
1. Ahmad Hasan H.
2. Ketua Umum KMSGD
11.30-12.00 2. Faris Pradita A.
Kanda Sugawan Zainal
3. Senior KMSGD
Arifin, S. H./Kanda
PEMBAITAN
Sugawan Mu’arif
Ambari S. Pd.
12.00-12.15 Kesan & Pesan, reward Aulia Afiyatul M
• Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu
23
TATA TERTIB PESERTA

PEKAN TA’ARUF ANGGOTA
KELUARGA MAHASISWA SUNAN GUNUNG DJATI 2021
1. Masuk room 15 menit sebelum acara dimulai.

2. Wajib on camera ketika acara berlangsung.
3. Name tag wajib digunakan.
4. Dress code harus lengkap.
- Peserta Laki-laki : a. songkok hitam
b.Kemeja putih polos lengan panjang
c. Celana hitam panjang
d. Name tag (Nama, Nama Kelompok)
e. Menentukan identitas kelompok
- Peserta Perempuan : a. Jilbab hitam
b. Kemeja putih polos lengan panjang
c. Rok hitam panjang
d. Name tag (Nama, Nama Kelompok)
e. Menentukan identitas kelompok
- Pembaiatan : a. baju batik
b. songkok hitam (laki-laki)
c. kerudung hitam (perempuan)
5. Username zoom ketika acara sedang berlangsung:
- Peserta: PetaSgd21_Nama_Kelompok
Contoh: PetaSgd21_Aulia Afiyatul Mumtaza_01
6. Mematikan voice ketika acara berlangsung, dan hanya boleh dinyalakan ketika
dizinkan.
7. Meminta izin kepada mentor/astor ketika ingin keluar dari room.
8. Wajib meriview materi, dan kumpulkan setelah materi selesai.
24

Modul Peta KMSGD 2021

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Modul Peta KMSGD 2021

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PANITIA PEKAN TAARUF ANGGOTA 2021

KELUARGA MAHASISWA SUNAN GUNUNG DJATI (KMSGD)

“Menanam Perbedaan, Memupuk Persatuan, Menuai Kekeluargaan”

Asal Daerah : ____________________

KELUARGA MAHASISWA SUNAN GUNUNG DJATI (KMSGD)

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 2

SEJARAH KMSGD JABODETABEK .............................................................................................................. 3

A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 3

MANAJEMEN ORGANISASI DAN MANAJEMEN KONFLIK ........................................................................ 11

TEKNIK PERSIDANGAN ............................................................................................................................ 14

DEWAN PEMBINA ................................................................................................................................... 16

SEJARAH KMSGD JABODETABEK

Pertama, dimaksudkan untuk menghindari melebarnya wilayah konflik etnis

Karesidenan Cirebon. Akhirnya, pada pertemuan tersebut, tepatnya pada tanggal 31

Ada beberapa misi yang di emban oleh perkumpulan kedaerahan tersebut.

Sekalipun kondisinya demikian, yakni seolah-olah lahirnya Keluarga Mahasiswa

B. Nilai Identitas Organisasi (NIO)

Secara kebahasaan, penyebutan istilah Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati

antar-anggota Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD) terjalin seperti

Sunan Gunung Djati dinisbatkan kepada nama seorang tokoh legendaris

NO. TAHUN KETUA UMUM KAMPUS

1 1966 Komaruddin Sastrakusuma UI Depok

2 1971 Dr. H. Tatang Kartawan UI Depok

3 1973 Adnan Kartaringga IKIP Jakarta

1973 Jusen Ranubrata UI Depok

4 1975 Prof. Dr. H. Hasan Muarif Ambary IKIP Jakarta

5 1977 H. Salam Sumangat, S.E UI Depok

6 1977 Drs. H. Syafrudin Harun IAIN Jakarta

7 1979 Dr. H. Oyo Zakaria, M. Si IAIN Jakarta

8 1981 Drs. H. Yusuf Aliuddin, MA IAIN Jakarta

9 1983 Dr. H. Darun Setiadi, MA IAIN Jakarta

10 1984 Drs. M. Irfan Effendi IAIN Jakarta

11 1988 AKBP Drs. H. Zainuri Anwar IAIN Jakarta

12 1989 H. Aceng Abdul Aziz, M. Pd IAIN Jakarta

13 1991 Dr. H. Asep Syarifuddin, SH, MH IAIN Jakarta

14 1993 Drs. Tauhid Ibnu Ahmad IAIN Jakarta

15 1995 Dr. Fauzan, M.A IAIN Jakarta

16 1997 Drs. Zamroni IAIN Jakarta

17 1999 Drs. Yusuf Salim IAIN Jakarta

18 2001 Ikhwanuddin Syarif, M.Pd UIN Jakarta

19 2001 Drs. Hasyim Marzuki UIN Jakarta

20 2003 Drs. Muhammad UIN Jakarta

21 2003 Ahmad El-Chumaedy UIN Jakarta

22 2004 M. Abdul Qodir UIN Jakarta

2005- UIN Jakarta

2006- UIN Jakarta

2007- UIN Jakarta

2008- UIN Jakarta

2010- UIN Jakarta

28 2012- Rifqi Musthofa, S.Sos UIN Jakarta

2014- UIN Jakarta

2016- UIN Jakarta

2018- UIN Jakarta

D. Visi dan Misi

“Menyatukan langkah menuju pembenahan organisasi dan pemberdayaan daerah

“Pembenahan Internal organisasi (Internal reform) dalam rangka pemberdayaan

FORUM GRUP DISCUSSION (FGD)

Topik : Pembentukan Provinsi Cirebon Raya

MANAJEMEN ORGANISASI DAN MANAJEMEN KONFLIK

Pengertian Manajemen Organisasai

Fungsi Manajemen Organisasi

4. Fungsi Kontrol (Controling)

Pengertian Manajemen Konflik