Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN.

Dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing: Ns., Yeni Isnaeni, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 1C

Ayun Pertiwi 04174545


Ayunda Ekawati Sutrisno 04174556
Ayuni Safitri 04174557
Cerel Fransisco 04174559
Devia Annisa Eka Permata 04174550
Dwi Wahyu Ningsih 04174551
Dyan Sriyatna 04174552
Fika Nuri Fathul Jannah 04174555
Indri Heryanti 04174556

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Hari / Tanggal Pengkajian : Minggu , 20 September 2020

Jam Pengkajian : 10.00

Sumber : Tn.P

Metode Anamnese. :-

 PENGKAJIAN

 Identitas klien

 Nama :Tn. P

 Umur :70Tahun

 Jenis kelamin : laki laki

 Agama : Islam

 Alamat :Jl. Irsoekarnolabananmakarti

 Pendidikan : SD
 Suku bangsa :Jawa

 Status :Kawin

 Riwayat Keluarga
Genogram

Keterangan:

:Klien

: perempuan

: tinggal serumah

X : meninggal
 Riwayat Kesehatan

 Keluhan Utama: lansia mengatakan kepalannya sering terasa pusing, nyeri lutut,
Bagian tengkuk sering terasa sakit, badan terasa lemas.
 Riwayat Kesehatan Sekarang: tengkuk sering sakit. TD:160/100 mmHg
 Riwayat Kesehatan Dahulu: 
1) Penyakit yang pernah dialami
pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di puskesmas, rumah sakit atau
instalasi kesehatan lainnya.
3) Alergi: klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan ataupun obat-
obatan
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan memiliki kebiasaan begadang,tidak merokok ataupun
meminum alkohol, pasien mengatakan sejak muda suka minum kopi, suka
makanan asin dan pernah menjadi perokok aktif tetapi sudah lama berhenti.
 Riwayat Kesehatan Keluarga: ayah dari lansia juga menderita hipertensi.
 Riwayat Pekerjaan
1) Riwayat pekerjaan saat ini :lansia sudah tidak bekerja.
2) Riwayat pekerjaan sebelumnya : petani
3) Sumber Pendapatan : - 
 Riwayat Lingkungan Hidup
 Tipe tempat tinggal : Permanen
 Jumlah kamar : 8 ruangan
 Kondisi tempat tinggal : rumah tampak bersih dan nyaman
 Denahrumah :
Kamar
Ruang mandi
Tamu

Ruang Tengah Dapur


atau TV

Ruang
Makan
Kamar

Kamar Kamar

 Sistem pendukung:
1) Sarana dan Prasarana :Terdapat puskesmas yang berjarak 10 meter dari
rumahlansia, tidak terdapat posyandu lansia di tempat tinggal lansia.
2) SDM : Tim medis dari puskesmas
 Pemeriksaan Kesehatan : lansia sering memeriksakan diri ke puskersmas karena
puskesmas terbilang dekat dengan rumahnya yaitu sekitar 10 meter dan lansia
dan anggota medis puskesmas saling mengenal, tetapi saat merasa badannya sakit
saja
 Aktivitas Hidup Sehari-hari (ADL)

ndekskats : A/B/C/D/E/F/G

No. Kegiatan Keterangan Hasil


1. Mandi Lansia Mandiri dalam hal mandi A
2. Berpakaian Lansia mandiri dalam hal berpakaian dari A
memakai baju, celana maupun alas kaki
3. Berpindah Lansia mandiri dalam hal berpindah, tidak A
memerlukan bantuan tongkat maupun saat
bangun hendak berpindah pasien tidak
perlu pegangan benda benda sekitar
4. Toileting Lansia Mandiri dalamhal toileting dan A
tidak memerlukan bantuan
5. Makan Lansia Mandiri dalam hal makan dan tidak A
perlu bantuan dari mengambil makanan
sampai membereskan alat makan.
6. Kontinensia Lansia dapat mengontrol kemihnya dan A
dapat mengontrol kapan harus BAB

Keterangan:

Skore Kriteria
A Kemandirian dalam hal mandi, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan
makan
B Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali satu fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas sehari-hari, kecuali mandi, dan fungsi
tersebut
D Kemandirian dalam semua aktivitas sehar-hari, kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, dan satu fungsi tersebut
E Kemandirian dalam semua aktivitas sehar-hari, kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, dan satu fungsi tersebut
F Ketergantungan dalam semua aktivitas sehar-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi tersebut
G Ketergantungan dalam semua fungsi tersebut
Lain-lain: Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi tersebut, terapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C,D,E,F, dan G
Interprestasi : lansia mampu mandiri melakukan aktivitas sehari hari tanpa bantuan.

 Tinjauan Sistem
 Keadaan Umum : Tampak letih
 Tingkat kesadaran: Composmentis
 Glasgow Coma Scale : 15
 Tanda-tanda Vital :Nadi = 96 x/menit , Suhu = 38 , TD = 160/100 mmHg , P =
Lansia mengatakan nyerinya akibat rasa pusing di bagian tengkukQ = Pasien
mengatakan nyeri seperti ditusuk tusukR = Regio tengkukS = Pasien mengatakan
skala nyerinya 4 T = Pasien mengatakan nyeri lebihh terasa di malam hari 
 Oksigen :
Tidak ada sesak nafas, RR = 28 x/menit.

 Nutrisi :
Lansia mengatakan saat sebelum sakit pola nutrisi normal, makan 2 kali sehari
yaitu siang dan malam dengan satu porsi makan habis, dan biasanya makan sayur
dengan lauk pauk tetapi saat pagi lansia hanya meminum kopi dan memakan
beberapa cemilan seperti gorengan dan lain lain dan juga jarang memakan buah-
buahan. Pasien mengatakan minum sehari kurang lebih 1000 ml/ hari.
 Eliminasi :
Lansia mengatakan BAB sehari satu kali, konsistensi tidak terlalu lunak dan tidak
terlalu keras, bewarna kuning dan berbau khas feses
 Aktivitas :
Lansia mengatakan tidak pernah olahraga karena tidak sempat, tetapi kasang saat
pagi masih sering ke ladang.
 IstirahatdanTidur :
Lama tidur Lansia dalam sehari 7-8jam setiap harinya. Lansia biasa tidur jam
21.00 sampai jam 04.00. tetapi saat sanyerinya kambuh Lansia mengatakan saat
sakit pola tidur dan istirahatnya terganggu, Lansia mengatakan sering tidak bisa
tidur karenya ada rasa nyeri dari kepala bagian tengkuk.
 Personal Hygine :
Lansia mampu melakukan mandi, berpakaian, berhias, makan, dan tolieting secara
mandiri.

 SeksualdanReproduksi :
Lansia sudah tidak tidur bersama istrinya lagi.
 Rekreasi
Lansia mengatakan tidak pernah melakukan rekreasi baik sendiri maupun
bersamakeluarganya
 Konsep Diri
 Gambaran diri :
Tn. P mengatakan suka makan daging karena anaknya suka berburu kijang tetapi
di karenakan hipertensi tn.p tidak bisa makan daging seperti dulu dan tidak bisa
beraktivitas terlalu berat

 Hargadiri :
Tn. P merasa tidak ada permasalahan dalam kehidupannyha saat ini, menjalani
hidup dengan tenang dan lebih santai.

 Ideal diri :
Tn. P ingin menikmati masa tua yg baik seperti santai dirumah dengan
memelihara ayam

 Identitasdiri :
Tn. P mengakatan suka dengan semua anggota tubuh nya kecuali rambut karena
sudah memutih

 Perandiri :
Tn. P sebagai kepala keluarga dan sudah tidak mengikuti kegiatan apa pun karena
sudah tua, tetapi terkadang mengikuti pengakajian pada kamis malam jumat

 Emosi :
Tn. P lebih dapat mengontrol emosinya daripada saat masih muda dulu, banyak
hal yang harus disyukuri saat ini
 Adaptasi :
Lansia mengatakan sulit beradaptasi di lingkungan baru, lebih nyaman di rumah
menjalankan aktivitas seperti biasanya.
 Skala Jatuh Morse

Pengkajian Skala Nilai

1. Riwayat jatuh : apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0

bulan terakhir Ya 25

Diagnosa sekunder : Apakah lansia memiliki lebih


2. dari Tidak 0 0

satu penyakit? Ya 15

3. Alat Bantu Jalan :

Bedrest/Dibantu 0 0

Kruk/Tongkat/Walke
r 15
Berpegangan pada benda-benda sekitar (Kursi,
Meja, 30

Lemari)

Terapi intravena : Apakah lansia mendapatkan


4. terapi Tidak 0 0

cairan/terpasang
infus? Ya 20

5. Gaya berjalan/berpindah :

Normal/bedrest/immobile (tidak dapat bergerak 0 0

sendiri)

Lemah (tidak bertenaga) 10

Gangguan/tidak normal (pincang/diseret) 20

6. Status mental

Lansia menyadari kondisi dirinya 0 0


Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15

TOTAL 0

Keterangan :

Tingkatan Risiko Skor Akhir Tindakan

Tidak berisiko 0-24 Perawatan dasar

Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh


Risiko rendah 25-50 standar

Lebih dari Pelaksanaan pencegahan jatuh


Risiko Tinggi 50 intervensi risiko

tinggi.

 Pemeriksaan Fisik

 Kepala dan Rambut


Bentuk kepala klien bulat, warna rambut hitam terdapat beberapa rambut putih, kulit
kepala bersih tidak ada ketombe dan kutu, tidak ada luka maupun perdarahan dan
trauma pada kepala serta tidak ada benjolan dan persebaran rambut merata.

 Mata
 Kelengkapan dan kesimetrisan : mata kanan dan kiri lengkap dan simetris
 Konjungtiva dan sclera : baik, tidak anemia
 Pupil : normal, respon pada cahaya ada dan isokor
 Kornea dan iris: tidak ada peradangan, iris berwarna hitam dan respon pada
cahaya ada.
 Telinga
 Bentuk telinga : normal, simetris kiri dan kanan
 Ukuran telinga : normal
 Lubang telinga : serum dalam batas normal, tidak ada peradangan
 Ketajaman pendengaran : pendengaran baik
 Hidung
 Tulang hidung/posisi sptumnasi : posisi septumnasi berada medial
 Lubang hidung: lubang hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada secret, tidak
ada peradangan
 Cuping hidung : ada pernafasan cuping hidung
 Mulut
 Keadaaan bibir : mukosa bibir tampak sedikit kering
 Keadaan gigi dan gusi : gigi bersih, tidak ada gusi berdarah
 Keadaan lidah : indra perasa berkurang, mengeluh pahit di bagian lidah
 Dada dan punggung
Paru :
 Inspeksi = kontraksi dada simetris adtara dextra dan sinistra, tidak ada retraksi
dada.
 Palpasi = tidak ada nyeri tekan, gerakan vokal fremitus normal antara dekstra
dan sinistra.
 Perkusi = terdengar suara sonor
 Auskultasi = tidak ada suara nafas tambahan
Jantung
 Inspeksi = tidak terdapat iktus cordis, kontraksi dada simetris adtara dextra dan
sinistra, tidak ada retraksi dada.
 Palpasi = tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjilan, tidak ada pergeseran
jantung.
 Perkusi = terdengar suara redup
 Auskultasi = terdengar suara normal yaitu dup lup terdapat bunyi jantung I dan
II, bising negatif, serta tidak ada suara tambahan.

 Abdomen dan pinggang


 Inspeksi :
a) Bentuk abdomen : soepel
b) Benjolan/massa : tidak ada
c) Bayangan pembuluh darah : tidak ada
 Auskultasi:
a) Peristaltik usus: 15x/i
b) Suara tambahan: tidak ada suara
 Palpasi :
a) Tanda nyeri tekan : tidak ada
b) Benjolan/massa : tidak ada
c) Tanda asites : tidak ada
d) Hepar : tidak ada pembesaran pada hati
 Ekstremitas
 Atas :
Tidak ada gangguan atau kelainan pada ekstermitas atas serta gerakan
ekstermitas bawah aktif

 Bawah :
Tidak ada gangguan atau kelainan pada ekstermitas bawah serta gerakan
ekstermitas bawah aktif

 Kekuatan otot
Saat dilakukan uji kekuatan otot pada lansia gerakan normal menentang gravitasi
dan sokongan dengan tahanan penuh.

Keterangan

 0 : Paralisis
 1 : Tidak ada gerakan terasa
 2 : Gerakan otot penuh menentang gravitasi dan sokongan
 3 : Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan
 4 : Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan dengan sediki
 5 : Gerakan normal menentang gravitasi dan sokongan dengan tahanan
penuh

 Sistem immune : lansia tampak sehat waau keadaannya sekikit lemah


 Genetalia
Lansia menolak untuk dilakukan untuk pemeriksaan fisik pada genetalianya dengan
alasan hal tersebut merupakan privasi dirinya.

 System pengindraan
 Mata : Lansia mengatakan angangannya agak kabur, sulit untuk melihat
kejauhan dan kesulitan juga apabila melihat terlaui dekat.
 Hidung : penciuman lansia normal, dapat membedakan bau bauan.
 Telinga : pendengaran lansia normar dan tidak terdapat gangguan.
 Lidah : Lansia dapat merasakan manis, asin, pedas dan pahit.
 Perabaan : Lansia dapan merasakan perabaan denan normal.

 Status Kognitif

Skore Portable Mental Status Quesionnaire (SPMSQ)

Skore

No Pertanyaan Jawaban

+-
Lansia tidak mengerti
1 1 Tanggal berapa hari ini? hari ini taggal berapa

Lansia mengatakan
2 Hari apa sekarang ? saat ini hari minggu

Lansia mengatakan
saat ini berada di
3 Dimana anda sekarang? rumahnya

4 Berapa anak anda? Lansia mengatakan

Lansia mengatakanJl.
Irsoekarnolabananmak
5 Dimana alamat anda? arti

Lansia mengatakan
6 Berapa umur anda ? usianya 70 tahun

Lansia mengatakan
7 Kapan anda dilahirkan? 1950

8 Siapa presiden Indonesia sekarang?


Lansia mengatakan
Bapak joko widodo

Lansia mengatakan
9 Siapa presiden sebelumnya? Bapak joko widodo

10 Siapa nama kecil ibu anda?

Jumlah kesalahan total 1

Penilaian SPMSQ
 Kesalahan 0-3 : fungsi intelektual utuh

 Kesalahan 4-5 : fungsi intelektual ringan


 Kesalahan 6-8 : fungsi intelektual sedang


 Kesalahan 9-10 : fungsi intelektual berat


Intepretasi :

Jadi klien termasuk penilaian SPMSQ dalam rentang fungsi intelektual

 Data Penunjang

 Terapi medis :

Nama obat Dosis Rute pemberian Indikasi

- - - -
 ANALISA DATA
No Sysmtom Etiologi Problem
1 DS : Agens cedera biologis Nyeri Akut
1. Lansia mengatakan saat sakit
pola tidur dan istirahatnya
terganggu, Lansia
mengatakan sering tidak bisa
tidur karenya ada rasa nyeri
dari kepala bagian tengkuk.
2. Lansia mengatakan ada rasa
nyeri pada bagian tengkuk
saat malam hari dan merasa
tidak nyaman terhadap
sakitnya nyaman, ada rasa
khawatir dan gelisah pada
diriya.
3. Skala Nyeri
P = Lansia mengatakan
nyerinya akibat rasa pusing
pada bagian tengkuk
Q = Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk
R = Regio tengkuk
S = Pasien mengatakan skala
nyerinya 4
T = Pasien mengatakan nyeri
lebihh terasa di malam hari

DO :
1. Keadaan umum : Lemah
2. Tingkat kesadaran :
komposmetis
GCS :
 verbal : 5
 Psikomotor : 6
 Mata : 4
3. Tanda-tanda Vital :
 Nadi = 96 x/menit
 Suhu = 36
 TD = 160/80 mmHg
 RR = 28 x/menit
4. Pasien tampak tegang.
2 DS : Kurang informasi Defisien
1. Lansia sering menanyakan pengetahuan
bagaimana cara menurunkan
tekanan darah dengan
menggunakan obat obat
herbal karena tidak ingin
terlalu sering mengonsumsi
obat dari puskesmas.
2. Lansia mengatakan ada rasa
nyeri pada bagian tengkuk
saat malam hari dan merasa
tidak nyaman terhadap
sakitnya nyaman, ada rasa
khawatir dan gelisah pada
diriya.
3. Lansia menanyakan makanan
apa saja yang harus
dikonsumsi dan tidak boleh
di konsumsi.
DO :
1. Lansia tampak kebingungan
saat ditanya apa yang harus
dilakukan dalam mengatasi
nyerinya.
5. Tanda-tanda Vital :
 Nadi = 96 x/menit
 Suhu = 36
 TD = 160/80 mmHg
 RR = 28 x/menit

 PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cedera biologis


padaTn.Pditandaidenganseringbergadang,lamatidur 4-5 jam.Skala Nyeri P = Lansia
mengatakan nyerinya akibat benjolan di payudara, Q = Pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk tusuk, R = Regio tengkuk, S = Pasien mengatakan skala nyerinya 4 , T = Pasien
mengatakan nyeri lebih terasa di malam hari.
160/80 mmHg, RR = 28 x/menit

2. Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan Lansia sering
menanyakan bagaimana cara menurunkan tekanan darah dengan menggunakan obat obat
herbal karena tidak ingin terlalu sering mengonsumsi obat dari puskesmas.
Lansia tampak kebingungan saat ditanya apa yang harus dilakukan dalam mengatasi
nyerinya.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO PRIORITAS NOC NIC RASIONAL


DIAGNOSA
1. Nyeri Akut Tingkat Nyeri ( O:
berhubungan 1400 ) - Lakukan - Dalam
dengan Agens Setelah pengkajian nyeri melakukan
cedera biologis dilakukan komprehensif pengkajian nyeri
tindakan yang meliputi komprehensif
keperawatan lokasi, dapat
selama 3 x 24 karateristik, mempermudah
jam diharapkan onset,/durasi, dalam tindakan
nyeri akut dapat frekuensi, penurunan nyeri
diatasi dengan kualitas,
kriteria hasil : intensitas atau
210201 nyeri beratnya nyeri
yang dilaporkan dan faktor
- Dengan
(2-4) pencetus.
memberikan
210206 ekspresi N : individu
wajah nyeri (2- - Berikan individu penurunan nyeri
4) teknik yang optimal
dengan teknik
210222 agitas penurunan nyeri nafas dalam
(3-5) yang optimal dapat
210208 tidak dengan menurunkan
nyeri pasien
bisa istirahat (3- mengajarkan
5) teknik nafas - Dengan
dalam menggunakan
komunikasi
- Gunakan strategi
terapeutik untuk
Keterangan : komunikasi mengetahui
(5) = tidak ada terapeutik untuk pengalaman
nyeri pasien
(4) = ringan mengetahui
menjadi lebih
(3) = sedang pengalaman terbuka dan
(2) = cukup nyeri dan nyeri dapat
berkurang
berat sampaikan
(1) = berat penerimaan
pasien terhadap
- Dengan
nyeri. memberikan
E: informasi
mengenai nyeri,
- Berikan
penyebab serta
informasi berapa nyeri
mengenai nyeri, yang dapat
membuat pasien
seperti penyebab
untuk
nyeri, berupa memahami rasa
lama nyeri akan nyeri serta
dirasakan dan ketidaknyamana
n yang dialami
antisipasi dari - Dengan
ketidaknyamana mengajarkan
n akibat prinsip nyeri
pada pasien
prosedur.
dapat membuat
- Ajarkan prinsip pasien mandiri
prinsip nyeri. dalam
menerapkan
- Ajarkan
nyerinya.
penggunaan - Dengan
tehnik mengajarkan
tehnik
manajemen
manajemen nyeri
nyeri non pada pasien
farmakologi dapat melakukan
C: manajemen nyeri
mandiri
- Bantu keluarga
dalam mencari - Dalam
dan membantu
keluarga dalam
menyediakan mencari dan
dukungan. menyediakan
- Libatkan dukungan pada
pasien dapat
keluarga dalam membuat pasien
modalitas merasa tenang.

penurunan nyeri, - Dengan


jika melibatkan
memungkinkan. keluarga akan
membuat pasien
menjadi lebih
terbantu dalam
mengatasi
nyerinya

2.Defisien Pengetahuan:
pengetahuan
Manajemen nyeri
berhubungan
dengan kurang (1843)
informasi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
diharapkan defisiensi
pengetahuan dapat
diatasi dengan kriteria
hasil :
184301Faktor-faktor
penyebab dan faktor
yang berkontribusi (2-4)
184310 Efek terapeutik
obat(1-3)
184321Tindakan-
tindakan pencegahan (2-
4)
184323Tekhnik
relaksaksi yang efektif
(2-4)
184337Strategi untuk
mengontrol nyeri kronis
(1-3)
Keterangan:
1= tidak ada
pengetahuan
2= pengetahuan terbatas
3= Pengetahuan sedang
4=pengetahuan sangat
banyak
IMPLEMENTASI

HARI / DX IMPLEMENTASI RESPON TTD


TANGGAL LANSIA
Minggu 20 Nyeri akut - Melakukan DO : Lansia
september berhubungan dengan pengkajian nyeri tampak lebih
2020 agen cedera biologis komprehensif yang baik, raut wajah
meliputi lokasi, pasien terlihat
karateristik, rileks, pasien
onset,/durasi, tampak dapat
frekuensi, kualitas, memahami yang
intensitas atau dikatakan
beratnya nyeri dan perawat
faktor pencetus.
- Memberikan DS : pasien
individu teknik mengatakan
penurunan nyeri merasa lebih
yang optimal baik, pasien
dengan mengatakan
mengajarkan teknik sedikit
nafas dalam memahami
- Menggunakan tentang nyeri
strategi komunikasi yang dialami,
terapeutik untuk pasien
mengetahui mengatakan
pengalaman nyeri dapat melakukan
dan sampaikan teknik nafas
penerimaan pasien dalam secara
terhadap nyeri. mandiri
- Memberikan
informasi mengenai
nyeri, seperti
penyebab nyeri,
berupa lama nyeri
akan dirasakan dan
antisipasi dari
ketidaknyamanan
akibat prosedur.
- Mengajarkan
prinsip prinsip
nyeri.
- Mengajarkan
penggunaan tehnik
manajemen nyeri
non farmakologi
- Membantu keluarga
dalam mencari dan
menyediakan
dukungan.
- Melibatkan
keluarga dalam
modalitas
penurunan nyeri,
jika
memungkinkan.
- Memberikan terapi
holistik yaitu :
Bekam
Minggu 20  Defisiensi - mengkaji tingkat Do: pasien
september pengetahuan pengetahuan tampak antusias
2020 berhubungan dengan proses dan fokus dalam
dengan penyakit yang memperhatikan
kurang spesifik perawat saat
informasi - mengenali pasien menyampaikan.
dengan konsidinya Dan pasian dapat
- menjelaskan menjawab
patofisiologi pertanyaan yg
penyakit,dan diberikan
bagaimana
hubungannya
dengan anatomi dan DS: pasien
fisiologi, sesuai mengatakan
kebutuhan sudah mengerti
- menjelaskan proses dengan apa yg
penyakit sesuai sudah dijelaskan
kebutuhan perawat tadi.
- mengedukasi
pasien mengenai
tindakan untuk
mengontrol gejalan
sesuai kebutuhan
- mendiskusikan
perubahan gaya
hidup yang
mungkin
diperlukan untuk
mencegah
komplikasi dimasa
yang akan datang
dan mengontrol
proses penyakit
EVALUASI

NO NO HARI/TGL/JAM EVALUASI TTD


DX
1 II Minggu 20 S: Pasien mengatakan merasa lebih baik,
september 2020 pasien mengatakan sedikit memahami tentang
nyeri yang dialami, pasien mengatakan dapat
melakukan teknik nafas dalam secara mandiri
P: Peningkatan tekanan darah
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: bagian tengkuk
S: skala nyeri 4
T: Pada saat capek
O:
pasien tampak lebih baik, raut wajah pasien
terlihat rileks, pasien tampak dapat memahami
yang dikatakan perawat
A:
- Masalah teratasi sebagian

P:
- Intervensi dilanjutkan
 Terapi kontrol nyeri secara spiritual

2 II Minggu 20 - S: pasien mengatakan sudah mengerti


september 2020 dengan apa yg sudah dijelaskan
perawat tadi
- O: pasien tampak antusias dan fokus
dalam memperhatikan perawat saat
menyampaikan. Dan pasian dapat
menjawab pertanyaan yg diberikan
- A: Masalah teratasi
- P: Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai