Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL

A. Konsep Dasar Teori


1. Definisi
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitar
nya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain. (Purba, dkk.2008)

2. Faktor Pencetus
a) Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Menurut Purba, dkk (2008) tahap-tahap perkembangan individu
dalam berhubungan terdiri dari :
1) Masa bayi
2) Masa kanak-kanak
3) Masa pra remaja & remaja
4) Masa dewasa muda
5) Masa dewasa tengah
6) Masa dewasa akhir
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
3. Faktor sosial budaya
4. Faktor biologis
b) Faktor Presipitasi
1. Stressor sosial budaya
2. Stressor biokimia
3. Stressor biologik dan lingkungan sosial
4. Stressor psikologis

3. Manifestasi Klinis
1) Tidak memiliki teman dekat
2) Menarik diri
3) Tidak komunikatif
4) Tindakan berulang dan tidak bermakna
5) Asyik dengan pikiran nya sendiri

1
6) Tidak ada kontak mata
7) Tampak sedih, efek tumpul

4. Pohon Masalah

Resiko gangguan sensori persepsi halusinasi

Isolasi Sosial Deficit perawatan diri

Mekanisme koping tidak efektif

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

5. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif

1) Menyendiri 1) Menarik diri


1) Merasa sendiri
2) Otonomi 2) Ketergantungan
2) Dependensi
3) Bekerjasama 3) Manipulasi
3) Curiga
4) Interdependen 4) curiga

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal
penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan.
Tujuan Khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
3) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang
lain
4) Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5) Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
6) Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
7) Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

2
Fase Orientasi
“Selamat pagi bu ! perkenalkan nama saya Zian Faizah, biasa dipanggil Zian, saya
mahasiswa POLTEKKES Depkes Jakarta III. Saya praktek disini mulai dari hari
ini sampai tanggal 23 Desember 2010 dari jam 08.00-14.00 wib. Nama ibu siapa ?
senang dipanggil apa ?”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ?”
“Senang ya bisa berkenalan dengan ibu hari ini, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar ibu dapat mengetahui
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain ?”
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya ?
bagaimana kalau 15 menit saja ?”
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya ? ya sudah, diruangan ini saja
kita berbincang-bincang”
“Agar ibu dengan saya dapat saling mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain.”

Fase Kerja
“Ibu, kalau boleh saya tahu orang yang paling dekat dengan ibu siapa ? menurut
ibu apa keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain ?”
“kalau ibu tidak tahu saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi
dengan orang lain”
“Yaitu ibu punya banyak teman, saling menolong, saling bercerita, dan tidak selalu
sendirian”
“Sekarang saya akan mengajarkan ibu berkenalan”
“Bagus… ibu dapat mempraktekan apa yang saya ajarkan tadi”
“Bagaimana kalai kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain di masukkan
kedalam jadwal kegiatan harian ?

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi ?”
“Coba ibu ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain”
“Tadi saya sudah menjelaskan keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak

3
berinteraksi dengan orang lain dan cara berkenalan yang benar. Saya harap ibu
dapat mencoba bagaimana berinteraksi dengan orang lain !”
“Baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-bincang
lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan mempraktekan cara berkenalan dengan
orang lain”
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok ?
Bagaimana kalau 15 menit saja ?”
“Dimana ibu mau berbincang-binang dengan saya besok ?”
“Ya sudah, bagaimana kalau besok kita melakukan nya di teras depan saja?”

SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap


Tujuan Khusus :
1) Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
2) Klien memiliki keuntungan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain
Fase Orientasi
“Selamat pagi bu ! masih ingat dengan saya ?”
“Benar ibu ! saya adalah perawat Zian”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin saya
ajarkan?”
“Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana
cara berkenalan dengan satu orang”
“Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukan nya selama 15
menit, bagaimana menurut ibu ?”
“Kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukan nya diteras depan, apakah ibu
setuju ?”
“Agar ibu dengan orang laun dapat saling kenal”

Fase Kerja
“Sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba ibu perlihatkan kepada saya
bagaimana cara berkenalan dengan orang lain”
“Hebat.. ibu dapat melakukan nya dengan baik”
“Sekarang, mari kita melakukan nya dengan satu orang yang ibu belum kenal”
“Bagus.. ibu dapat mempraktekan dengan baik dan sesuai dengan apa yang saya
ajarkan”
“Bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di

4
masukkan kedalam jadwal kegiatan harian ?”

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi ?”
“Siapa nama orang yang tadi ibu ajak berkenalan ?”
“Ibu.. saat saya tidak ada, ibu dapat melakukan hal seperti yang ibu lakukan tadi
dengan orang yang belum ibu kenal, kemudian ibu ingat nama yang pernah ibu
ajak kenalan atau bisa ibu cata di buku saat berkenalan”
“Baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan melakukan
interaksi atau berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih”
“Berapa lama ibu punya waktu untuk interaksi dengan orang lain ? Bagaimana
kalau besok kita melakukan nya selama 15 menit ?”
“Diamana ibu bisa melakukan nya besok ?”
“Ya sudah, bagaimana kalau besok kita melakukan nya di tempat ini lagi ?”
“Selamat siang ibu!!”

SP 3 Pasien : melatih pasien berinteraksi secara bertahap


Tujuan Khusus :
1) Klien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih
2) Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
Fase Orientasi
“Selamat pagu bu ! masih ingat dengan saya ? benar ibu, saya perawat Zian”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin ibu
lakukan?”
“Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini ibu melakukan interaksu dengan orang
laib sebanyak 2 orang atau lebih pada orang yang tidak ibu kenal atau orang baru”
“Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukan nya selama 15
menit, bagaimana menurut ibu ?”
“Kesepakatan kita kemarin kita akan melakukan nya diteras, apakah ibu setuju ?”
“Agar ibu dengan orang lain dapat saling kenal dan mempunyai teman yang
banyak”

Fase Kerja
“Sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba ibu perlihatkan kepada saya
bagaimana cara berkenalan dengan orang lain”
“Hebat.. ibu dapat melakukan nya dengan baik”

5
“Sekarang, mari kita melakukan nya dengan orang lain yang ibu tidak kenal
sebanyak 2 orang atau lebih”
“Bagus !!! ibu dapat mempraktekkan dengan baik dan mulai berkembang dalam
berinteraksi dengan orang lain”
“Bagaiman kalau kegiatam berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di
masukkan kedalam jadwal harian ?”

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi ?”
“Siapa saja nama orang yang tadi ibu ajak berkenalan ?”
“Nah.. saat saya tidak ada, ibu dapat melakukan hal seperti yang ibu lakukan tadi
dengan orang yang belum ibu kenal, kemudian ibu ingat nama yang pernah ibu
ajak kenalan atau bisa ibu cata di buku saat berkenalan”
“Baiklah.. pertemuan hari ini kita akhiri. Besok kita ulangi apa yang telah kita
pelajari dari kemarin ya bu, apakah ibu bersedia ?”
“Berapa lama ibu mau melakukan nya ? Bagaimana kalau besok kita melakukan
nya selama 15 menit ?”
“Dimana ibu bisa melakukan nya besok ?”
“Baiklah kita melakukan nya disini saja”
“Selamat siang bu”

Anda mungkin juga menyukai