Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN AKHIR

PELATIHAN PERWASITAN BOLABASKET


SE-KAB BULELENG

PELATIHAN PERWASITAN BOLABASKET


SE-KAB BULELENG

Oleh:
I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd., M.Or
NIDN: 0011057301
dr. Made Budiawan., M.Kes
NIDN: 0012027706
Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd., M.Or
NIDN: 0017037903

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)


Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No: 186/UN48.15/LPM/2013 Tanggal 12 Juni 2013

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS OLAHRAGA DAN


KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA 2013

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 1


HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Program : Pelatihan Perwasitan Bolabasket Se-Kab BLL.


2. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd., M.Or.
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIDN : 0011057301
d. Disiplin Ilmu : Ilmu Keolahragaan
e. Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
f. Jabatan : Lektor
g. Fakultas/Jurusan : Olahraga dan Kesehatan/Ilmu Keolahragaan.
h. Alamat : Jalan Udayana, Kampus Tengah Fakultas
Olahraga dan Kesehatan
i. Telp/Fak/E-mail :-
j. Alamat Rumah : Jalan Gunung Payung PERUM Taman Wira
Umadui Blok H 6, Padang Sambian Kelod,
Denpasar Barat
k. Telp/Fak/E-mail : 0817550910 dan 081338704910/-
/swadesi2000@yahoo.co.id

3. Jumlah Anggota : 2 Orang.


4. Lokasi Kegiatan
a. Nama Desa :-
b. Kecamatan : Buleleng.
c. Kabupaten : Buleleng.
d. Propinsi : Bali.
5. Jumlah biaya kegiatan : Rp. 7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
6. Lama kegiatan : 8 (bulan)

Mengetahui, Singaraja, Nopember 2013


Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Ketua Pelaksana,

Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.S I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd., M.Or.
NIP 0008105906 NIP 197305112001121001

Menyetujui,
Ketua LPM UNDIKSHA

Prof. Dr.Ketut Suma, M.S


NIDN: 0001015913

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 i


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang MAha Esa), karena atas asung kerta wara nugraha-Nya, kami
dapat merancang dan melaksanakan kegiatan salah satu Tri Darma Perguruan
Tinggi yaitu: Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) dengan judul “Pelatihan
Perwasitan Bolabasket” yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2013
bertempat di Universitas Pedidikan Ganesha (UNDIKSHA) Fakultas Olahraga
dan Kesehatan. Pelatihan ini kami khususkan kepada seluruh pelatih dan pemain
di lingkungan SMU/K se Kab-Buleleng, yang akan mengikuti kegiatan Rektor
Cup, yang dilakukan rutin setiap tahun oleh UKM Bolabasket UNDIKSHA,
sehingga pada nantinya menambah wawasan dan tingkat profesionalisme kerja di
lapangan Bolabasket, yang berdampak secara menyeluruh. Lewat kesempatan ini
perkenan kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Rektor Universitas Pendidikan Ganesha.
2. Bapak Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) UNDIKSHA.
3. Bapak Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat UNDIKSHA.
4. Seluruh peserta pelatihan (pelatih dan atlet) yang telah mengikuti pelatihan
dari awal sampai akhir.
5. Dan pemain POMNAS UNDIKSHA yang telah bersedia sebagai
contoh/pemain dalam bermain bolabasket dalam pelatihan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan demi, pengembangan secara keilmuwan.

Singaraja, Nopember 2013

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 ii


DAFTAR ISI

Halaman Muka ............................................................................................ i


Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi...................................................................................................... iv
Daftar Tabel ................................................................................................ v
Daftar Gambar ............................................................................................. vi

Bab I Pendahuluan ...................................................................................... 1


a. Analisis Situasi ................................................................................ 2
b. Identifikasi Dan Perumusan Masalah.............................................. 4
c. Tujuan Kegiatan .............................................................................. 5
d. Manfaat Kegiatan ............................................................................ 5

Bab II Metode Pelaksanaan ......................................................................... 6

Bab III Hasil Dan Pembahasan ................................................................... 8

Bab IV Penutup ........................................................................................... 11


a. Simpulan ......................................................................................... 11
b. Saran ................................................................................................ 11

Daftar Pustaka ............................................................................................. 14

Lampiran .....................................................................................................
a. Absensi Peserta Kegiatan ................................................................
b. Foto-Foto Kegiatan .........................................................................
c. Peta Lokasi

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 iii


BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan olahraga permainan Bola Basket kususnya di


Kabupaten Buleleng menunjukkan kecendrungan penurunan prestasi baik
dibidang pemasalan, pembibitan,
pembinaan prestasi, serta
penurunan mengarah dibidang
kualitas perwasitan. Penurunan
prestasi Persatuan Bola Basket
Seluruh Indonesia (PERBASI)
Kab Buleleng dapat dilihat pada
prestasi yang diraih dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir, antara lain;
N0 Kegiatan Tahun Lokasi Keterangan
Kegiatan
1 Pekan Olahraga Provinsi Bali 2003 Kab. Buleleng Juara III
2 Pekan Olahraga Provinsi Bali 2005 Jembrana Juara III
3 Pekan Olahraga Provinsi Bali 2007 Kelungkung Juara II
4 Pekan Olahraga Provinsi Bali 2009 Badung Juara III
5 Pekan Olahraga Provinsi Bali 2011 Jembrana -
6 Pekan Olahraga Provinsi Bali 2013 Denpasar Juara II
Data KONI Kab. Buleleng tahun 2013.

Sehubungan dengan penurunan prestasi yang terjadi, pengurus


PERBASI sebagai induk Organisasi Olahraga Bola Basket di Indonesia Kab.
Buleleng manyadari sepenuhnya bahwa penurunan prestasi yang demikian
perlu mendapat perhatian dari seluruh jajaran Pengurus PERBASI, praktisi,
akademisi dam masyarakat Kab Beleleng, dalam membangun/membina Bola
Basket. Namun dalam perbaikan pencapaian prestasi yang perlu
ditanggulangi antara lain; kemampuan para pelatih dan wasit yang masih
sangat perlu ditingkatkan. Hasil laporan prestasi wasit yang memimpin
pertandingan PORPROV, PORSENIJAR, HUT Kota Singaraja dan REKTOR
CUP, menunjukkan adanya sejumlah persoalan yang menyangkut interpretasi,
pamahaman peraturan permainan dan belum memiliki sertifikat/surat ijin
mewasiti (SIM).

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 1


a. Analisis Situasi
Kabupaten Buleleng adalah bagian terbesar yaitu 1/3 dari pulau Bali.
Ini membuktikan bahwasannya banyak potensi yang dapat dikembangkan
baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA) atau Sumber Daya Munusianya
(SDM). Kabupaten
buleleng memiliki
luas 136. 568 hektar
atau 24,25 % dari
luas pulau Bali.
Seiring dengan letak
dan kondisi Kab
Buleleng yaitu
paling utara pulau
Bali dengan daerah
perbukitan cukup jauh dari keramaian kalau dibandingkan dengan Kab
Badung dan Kota Madya Denpasar, Pemerintah Kab Buleleng menjadinya
Singaraja sebagai Kota Pendidikan. Untuk mendukung program ini harus
didukung oleh semua komponen masyarakat seperti; organisasi
kemasyarakatan, akademisi, sekolah. UKM Bola Basket Universitas
Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) sebagai salah satu masyarakat akdemik,
sudah melaksanakan kiprahnya dengan mambangun Singaraja sebagai kota
pendidikan dengan cara melaksanakan kejuaraan Bola Basket Rektor Cup
dari tahun 1997 s/d 2012 (sekarang). Dalam peneyelenggaraan kejuaraan
yang sudah 16 tahun berjalan, ada cukup permasalahan yang perlu dicarikan
solusi, seperti; pelatih, pemain, dan wasit, untuk mengangkat prestasi Bola
Basket Kab Buleleng. Berdasarkan jumlah peserta kejuaraan Bola Basket
Rektor Cup yang terakhir pada tahun 2011 yaitu;
Sertifikat
No SEKOLAH/CLUB
Pelatih Wasit
1 SMA/K Putri
1. SMA Negeri 1 Seririt - √
2. SMA Negeri 1 Singaraja √ √
3. SMA Kesehatan Karya Usadha - -
Seririt

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 2


4. SMK Negeri 1 Singaraja - -
5. SMK Negeri 2 Seririt - -
6. SMA Lab Singaraja - √
2 SMA/K Putra √ √
1. SMA Negeri 4 Singaraja - -
2. SMA Negeri 1 Tejakula - -
3. SMA Negeri 1 Gerokgak - -
4. SMA Negeri 1 Busungbiu √ √
5. SMA Negeri 3 Singaraja - -
6. SMA Lab Singaraja - √
7. SMA Negeri 1 Seririt - -
8. SMK Negeri 1 Singaraja - -
9. SMA PGRI Seririt - √
10. SMA Negeri 2 Singaraja - -
11. SMK Negeri 3 Singaraja - -
12. SMA Negeri 1 Singaraja √ √
13. SMKP Triatmajaya Singaraja - -
3 Club
1. UNDIKSHA √ √
2. Rajawali - √
3. Happy Four - -
4. JUNIOR - -
5. IKIP PGRI - -
6. Seririt - -
7. VEGASUS - -
Data panitia Rektor Cup 2011

Kondisi pelatih dan wasit ini dapat dijadikan cerminan dalam


kaitannya dengan prestasi Kab Buleleng. Kondisi dan permasalah ini harus
cepat diatasi guna memperbaiki prestasi yang dicapai selama ini. Dengan
minimnya wasit yang memiliki kewenangan untuk mewasiti akan berdapak
kepada kualitas pertandingan yang dilasanakan dan legalitas formal
pertandingan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Kabupaten Buleleng hanya memiliki 1 orang wasit yang memiliki
kewenangan mewasiti untuk tingkat Nasional dan tingkat Daerah. Kondisi ini
sangatlah perlu mendapatkan perhatian. Kegiatan keolahragaan di Kabupaten
khususnya kejuaraan cabang olahraga Bola Basket setiap tahunnya selalu ada
seperti; Rektor Cup, PORSENIJAR, HUT Kota Singaraja dan PORPROV.
Kualitas pelaksanaan kejuaraan/pertandingan Bola Basket perlu mendapat
dukungan dari sumber daya manusia seperti; pemain, pelatih, offecial, panitia,

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 3


dan wasit. Pertandingan tanpa dibantu oleh seorang wasit yang memiliki
kewenangan yang baik, akan dapat menimbulkan efek yang negatif seperti;
keputusan yang kurang/tidak tepat sehingga dapat memicu timbulnya
keributan, antar pemain dengan pemain, pemain dengan offecial, offecial
dengan official, serta dengan penonton/sporter/massa.
Universitas Pendidikan Ganesha sebagai Perguruan Tinggi yang
memiliki tugas Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu; 1) pendidikan dan
pengajaran, 2) penelitian, dan 3) pengabdian pada masyarakat, mempunyai
kewajiban untuk membantu memecahkan beberapa permasalahan
dimasyarakat melalui Tri Darma Perguruan Tinggi. Melalui program
pengabdian pada masyarakat tahun 2012 ini, kami bermaksud
menyelenggarakan “Pelatihan Wasit Bola Basket Se-Kab Buleleng”.

b. Identifikasi Dan Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi yang sudah disampaikan, dapat diidentifikasi
sebagai berikut;
- Pemahaman peraturan Federation Internationan Basketball Asociation
(FIBA) secara periodik.
- Interpretasi pasal demi pasal yang termuat dalam peraturan FIBA 2008,
2010 dan 2012.
- Implementasi peraturan FIBA dalam pertandingan bola basket.
Berdasarkan analisis situasi yang sudah disampaikan, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut;
Bagaimanakah Pelatihan Perwasitan FIBA Peserta Kejuaraan Bola
Basket Rektor Cup UNDIKSHA Tahun 2013?

c. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut: dimilikinya
“Kesamaan Interpretasi Peraturan Perwasitan Bola Basket”.

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 4


d. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Kebermanfaatan program P2M Pelatihan Wasit Bola Basket Se-Kab
Buleleng; adalah semakin adanya kesepahaman persepsi dan interpretasi
peraturan permainan dan perwasitan bola basket.
2) Kebermanfaatan program ini ditujukan kepala pelaku cabang olahraga
bola basket; atlet, pelatih dan terutama kepada wasit.
3) Efek pronyeksi perubahan yang ditimbulkan setelah Pelatihan Wasit Bola
Basket Se-Kab Buleleng adalah;
 semakin berkualitasnya setiap penyelenggraaan pertandingan bola
basket,
 legalitas formal setiap pertandingan bisa diakui dan dipertanggung
jawabkan, karena dipimpin oleh wasit yang memiliki hak dan
wewenang sebagai seorang wasit,
 Menghindari terjadinya kerusuhan atau keributan akibat ketidak
sepahaman persepsi tentang peraturan yang diseharusnya diterapkan.

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 5


BAB II
METODE PELAKSANAAN

Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah


cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Dalam kegiatan perwasitan
karena bentunya adalah pelatihan, maka metode yang digunakan adalah:
a. Penyajian konsep tentang interpretasi peraturan: tehnik penyajian konsep yang
dimaksudkan disini adalah suatu cara penyampaian informasi/pengetahuan
tentang cara mengartikan atau menginterpretasikan peraturan perwasitan bola
basket di dalam lapangan dengan menyampaikan beberapa kasus yang terjadi,
sehingga mudah untuk dipahami para peserta dengan baik. Tenik penyajian
konsep ini juga bisa disebut sebagai tehnik atau suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pelatihan ini,
tehnik penyajian konsep ini merupakan langkah awal untuk melanjukan
metode-metode yang lain, karena kalau secara pemahaman konsep tidak
ikuasai, maka akan mungkin timbul kesalahan-kesalah atau interpretasi yang
berbeda.
b. Diskusi (kominukasi dua arah): diskusi adalah sebuah
interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya
komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah
satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa
pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya
disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Dalam kegiatan pelatihan ini topik-topik yang dibahas adalah tentang
interpretasi peraturan perwasitan bola basket tahun 2012. Untuk menjawab
permasalahan yang telah dikemukan pada Bab I dipendahuluan maka
digunakan beberapa teknik diskusi sebagai berikut: (1). The Social Problem
Meeting, merupakan tehnik pelatihan dengan tujuan berbincang-bincang
menyelesaikan masalah sosial di lingkungan olahraga bola basket.; (2). The

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 6


Open ended Meeting, berbincang bincang mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan bola basket; (3). The Educational Diagnosis Meeting,
berbincang-bincang mengenai tugas/pelajaran untuk saling mengoreksi
pemahaman interpretasi tentang peraturan bola basket. Tujuan tehnik ini
adalah :1) Memotivasi atau memberi stimulasi kepada peserta agar berfikir
kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2) Mengambil suatu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang
didasarkan atas pertimbangan yang seksama.
c. Praktek di lapangan: dalam pelatihan ini, setelah dilaksanakan penyajian
konsep dan diskusi tentang berbagai permasalah yang ada, selanjutnya
dipraktekkan langsung di lapangan bola basket dengan bermain bola basket di
dampingi oleh wasit dan narasumber, (pemain, pelatih, wasit) tentang
penerapan perwasitan permainan bola basket.

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 7


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil
1) Peserta.
Berdasarkan surat yang kami sebar keseluruh peserta sekolah yang ada di
Kabupaten Buleleng, peserta yang hadir sebanyak 38 orang, dari 40 orang
yang kami harapkan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan
ini, berarti ada 2 orang (pelatih/atlet) yang tidak bisa datang. Adapun
absensinya terlampir.
2) Narasumber.
Dalam pelatihan perwasitan ini narasumbernya adalah; Gede Eka
Budidarmawan, S.Pd., M.Or (yang memiliki lisensi wasit level Nasional).
(Sertifikasi narasumber terlampir).
3) Materi; (terlampir)

b. Pembahasan
1) Permainan Bola Basket
Permainan bolabasket salah satu media yang dipakai untuk
meningkatkan keterampilan gerak yang memiliki tujuan utama berkaitan
dengan keterampilan gerak operan (passing), memantulkan bola
(driblling), menembak (shooting), olah kaki (pivot/lay-up), perebutan bola
(rebound) (Soebagio. 1993). Di samping tujuan pencapaian keterampilan
gerak tersebut, kreatifitas dan kemampuan untuk bekerja sama diantara
atlet merupakan tujuan dampak pengiring yang dapat dicapai pula melalui
pelatihan bermain bolabasket.

Sebagai bagian dari cabang olahraga terbuka, bolabasket


merupakan jenis permainan yang tidak dapat diramalkan (unpredictable)
(Werner, 1994). Implikasi dari adanya situasi yang tidak dapat diramalkan
(unpredictable) tersebut “memaksa” pemain yang terlibat dalam
permainan ini harus pandai-pandai memilih dan memutuskan suatu
gerakan ketika berada dalam situasi bermain. Pembiasaan menilik pola

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 8


gerak yang “paling efektif” diserasikan dengan kemampuan individunya,
menjadi prasyarat memadai. Kemampuan untuk mengambil satu
keputusan tersebut sungguh mungkin akan jadi pemicu keberhasilan,
terutama jika didukung oleh kemampuan berpikir atlet. Pemberian
kesempatan untuk “bereksplorasi’ bagi atlet dalam proses latihan gerak
memungkinkan atlet lebih siap untuk mengantisipasi segala kemungkinan
dalam situasi yang serba tak terduga (Nina Sutresna, 2003).
2) Pelatih
Pelatih memegang peranan yang sangat penting dan merupakan
elemen yang krusial dalam proses pelatihan.
Pelatih adalah ujung tombak di lapangan
yang bersentuhan langsung dengan para
peserta latih yang dilakukan secara teratur
dan terprogram. Dalam proses pelatihan,
pelatih berperan sebagai tokoh sentral yang
akan menjadi panutan, pengayom serta
sebagai subjek yang dapat membentuk
pemain agar memiliki daya cipta, rasa dan
karsa yang dapat membentuk pemain agar
memiliki daya cipta, rasa dan karsa sesuai dengan taksonomi pendidikan
yang disebutkan oleh Benjamin S. Bloom (dalam Jalinus, 2003) meliputi
usaha pengembangan pengetahuan (cognitive domain), pembentukan watak
dan sikap (affective domain) serta melatih keterampilan (psychomotoric
domain). Oleh karena itu pelatih selayaknya manyadari posisinya sebagai
sosok yang mempunyai kapasitas dan kapbilitas untuk membentuk
kamampuan mental dan kemampuan pemainnya agar mampu berbuat
seperti yang dilakukan. Selain itu pelatih juga dapat dikatakan sebagai
aktor utama sebuah tim atau kesebelasan yang berperan dalam proses
pelatihan sehingga mampu melahirkan para pemain yang benar-benar
berkualitas.
Untuk menjadi seorang pelatih yang baik, paling tidak dimiliki
beberapa kamampuan, antara lain:

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 9


a) Kemampun pisik.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu; (1) physical fitness, (2)
physical performance atau skill performance-nya, (3) proporsi pisik
yang harmonis dan sesuai.
b) Kamampuan psikis.
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam
kemampuan psikis ini di antaranya adalah; (1) memiliki pengetahuan
yang luas tentang bidangnya baik secara teoritis maupun praktis, (2)
memiliki IQ yang tinggi, (3) memiliki daya imaginasi serta daya
kreasi yang mengagumkan, (4) memiliki keberanian bertindak dan
kemampuan keras untuk menang dalam batas-batas sportifitas, (5)
memiliki kecintaan dan dedikasi terhadap bidangnya.
c) Kamampuan pengendalian emosi.
Yang termasuk di dalam kemampuan pengendalian emosi adalah; (1)
memiliki mental health yang baik, (2) memiliki sense oh humor.
d) Kamampuan sosial.
Yang penting bagi seorang pelatih adalah; (1) mudah bergaul dan
dapat memfungsikan dirinya sesuai dengan situasi yang dihadapi, (2)
memiliki tingkat laku serta tutur bahasa yang dapat dibenarkan dan
dapat diterima oleh masyarakat.
Kemampuan untuk dapat mewujudkan 1 s/d 4, yang dilandasi oleh
rasa tanggungjawab dan pengabdian demi peningkatan prestasi para
atlet ataupun cabang olahraga yang dipimpinnya.
Persoalan yang terakhir inilah yang merupakan kunci dari keberhasilan
seorang pelatih. Sampai berapa jauh seorang pelatih dapat mewujudkan
semua kemampuannya di dalam praktek melatih akan menentukan sampai
berapa jauh seorang pelatih akan berhasil.
Hal ini akan sangat tergantung pada banyak sedikitnya pengalaman
yang telah dialami dan sampai berapa jauh dia telah mempelajari
pengalaman-pengalaman tersebut. Pengalaman untuk menerapkan semua
yang telah dimiliki yaitu berupa kemampuan-kemampuan baik berupa
kemampuan pisik, psikis ataupu cara-cara pengendalian emosi dan

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 10


approach sosial sangat besar manfaatnya. Juga bagaimana merangkumkan
semuanya itu secara harmonis akan ikut memberi corak dan warna pada
proses latihan yang diberikan. Mungkin seorang pelatih mempunyai
kekurangan-kekurangan dalam salah satu kemampuan tetapi dapat
mengimbanginya dengan kemampuan lain. Hal ini juga akan menjamin
keberhasilannya dalam proses latihan. Yang paling baik adalah apabila
seorang pelatih memiliki semua kemampuan yang dibutuhkan bagi
seorang pelatih yang ideal. Bila hal ini tidak mungkin, maka harus tetap
memikirkan dan berusaha bagaimana sebaiknya agar proses melatih
dikerjakan itu tidak terhambat oleh karena adanya kekurangan-kekurangan
dalam salah satu kemampuannya. Yang jelas jangan sampai kekurangan-
kekurangan tersebut ditutup-tutupi dengan usaha-usaha yang bersifat over
kompensasi. Bagimanapun juga para atlet akhirnya akan tetap mengetahui
kekkurangan dari pada pelatihnya. Labih baik kalau pelatih tersebut
mengutarakan kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya secara terus
terang kepada para atlet daripada menutup-nutupi dengan usaha-usaha
yang bersifat over kompensasi.
3) Atlet
Atlet sering pula dieja sebagai atlit; dari bahasa Yunani: athlos
yang berarti "kontes" adalah orang yang ikut
serta dalam suatu kompetisi olahraga kompetitif.
Para atlet harus mempunyai kemampuan
fisik yang lebih tinggi dari rata-rata. Seringkali
kata ini digunakan untuk merujuk secara spesifik
kepada peserta atletik.

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 11


4) Wasit
Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur
jalannya suatu pertandingan olahraga. Ada
bermacam-macam istilah wasit. Dalam
bahasa Inggris dikenal referee, umpire, judge
atau linesman.
Istilah wasit dalam bahasa Inggris
Referee berasal dari sepak bola. Awalnya
kapten dari setiap tim saling berkonsultasi
untuk menyelesaikan perselisihan yang
terjadi di lapangan. Kemudian peran ini
didelegasikan kepada seorang umpire. Setiap tim membawa umpire-nya
masing-masing sehingga masing-masing kapten tim dapat berkonsentrasi
kepada permainan. Akhirnya, seorang yang dianggap netral dinamai
referee (dari would be "referred to") bertindak sebagai orang yang akan
menyelesaikan permasalahan jika umpire tidak bisa menyelesaikannya.
Referee tidak berada di lapangan sampai tahun 1891, ketika umpire
menjadi linesman (sekarang asisten wasit).

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 12


BAB IV
PENUTUP

a. Simpulan
Perkembangan olahraga tidak terlepas dari Ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam kontek olahraga, ada beberapa komponen yang bisa kita lihat
antara lain; pemain/atlet, pelatih, manager, wasit, penonton, lapangan/fasilitas,
panitia penyelenggara kejuaraan/pertandingan. Untuk mencapai suatu prestasi;
baik prestasi dari segi penyelenggaraan dan prestasi dari kecabangan olahraga,
harus memenuhi standar oprasional prosedur (SOP) dari sumber daya manusia
(SDM) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan sumber daya
alam (SDA). Seperti misalnya dalam pembicaraan P2M ini adalah tentang
perwasitan, mereka yang belum memiliki standar oprasional prosedur (SOP)
tentang perwasitan sebaiknya jangan mencoba-coba untuk memimpin suatu
pertandingan yang sifatnya resmi, yang mungkin menyebabkan kwalitas
pertandingan itu tidak bagus bahkan yang lebih krusial lagi bisa memancing
kekacauan/keributan. Dan sebagai seorang pengadil lapangan, sebaiknya bersifat
seadil-adilnya tanpa ada unsur kepentingan apapun demi untuk mencapai kwalitas
olahraga secara keseluruhan.

b. Saran
Karena ilmu pengetahuan itu selalu berkembang, terutama perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan secara umum, dan perkembangan
olahraga bola basket secara khusus, maka untuk tercapainya kwalitas dan prestasi
yang diinginkan, seyogyanya perkembangan itu selalu disosialisasikan juga secara
periodik kepada masyakat olahraga yang memerlukan. Begitu juga dengan
olahraga bola basket; baik untuk atlet, pelatih, dan wasit.

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 13


DAFTAR PUSTAKA

Bidang III PERBASI, 2006, Bola Basket Untuk Semua (buku pegangan bagi
pecinta bola basket), Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Indonesia,
Jakarta.

FIBA, 1994, Rules as adopted by the International Basketball Federation,


Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia, Gelora
Senayan Jakarta.

______,2010, Rules as adopted by the International Basketball Federation,


Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia, Gelora
Senayan Jakarta.

Nina Sutresna, 2003, Pembelajaran Bola Basket Mini Siswa Kelas Unggulan,
Jurnal IPTEK Olahraga, Volume 5 Nomor 2, Direktorat Jendral
Olahraga, Jakarta.

Official Basketball Rules, 2004, Refrees’ Manual Two-Person Officiating, FIBA


Central Board, Paris.

_______, 2004, Refrees’ Manual Three-Person Officiating, FIBA Central Board,


Paris.

_______, 2004, Offecial Basketball Rulers, FIBA Central Board, Paris.

Soebagio Hartoko, 1992. Bola Basket I. Surakarta: UNS Press.

Werner, Peter H, A, 1994 Movement Approach to Games For Chindren, ST


Louis: The CV Mosby Company.

Zsolt Hartyani, 2004, Basketball for Everyone Handbook for Basketball Lovers,
FIBA, Switzerland.

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 14


LAMPIRAN
ABSENSI PESERTA

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 15


LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 16


Absensi peserta

Lamporan Ketua Pelaksana dan Sambutan Ketua LPM

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 17


Penyampaian Materi Pelatihan

Peserta Pelatihan

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 18


LAMPIRAN
PETA LOKASI

Lokasi Kegiatan

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 19


Sistematika Laporan
Sistematika laporan akhir adalah sebagai berikut
Halaman Muka
Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan
a.Analisis Situasi
b.Identifikasi Dan Perumusan Masalah
c.Tujuan Kegiatan
d.Manfaat Kegiatan

Bab II Metode Pelaksanaan

Bab III Hasil Dan Pembahasan

Bab IV Penutup
a.Simpulan
b.Saran

Daftar Pustaka
Lampiran
a.Absensi Peserta Kegiatan
b.Foto-Foto Kegiatan
c.Peta Lokasi

P2M: Pelatihan Perwasiant Bola Basket 2013 20

Anda mungkin juga menyukai