Anda di halaman 1dari 14

KASUS

HOSPITALIS
ASI DIARE
DI

OLEH

KELOMPOK: 8

TURSINA AKMALITA NIM 20010122


ULFATUN HASANAH NIM 20010123
USWATUN HASANAH NIM 20010124
YUSRA NIM 20010101

DOSEN PEMBIMBING Ns. NOVITASARI, S.kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sakit bukan lagi kata yang jarang kita dengar. Setiap orang mungkin pernah
mengalami sakit dan bahkan mungkin pernah dirawat di rumah sakit. Suasana saat
berada di tempat perawatan seperti rumah sakit tentu berbeda dengan suasana
yang biasanya seseorang rasakan. Suasana dengan dikelilingi orang-orang yang
berbeda. Hal ini tentu akan sangat dirasakan terutama bagi mereka yang baru
pertama kalinya merasakan suasana perawatan rumah sakit. Proses perawatan
tersebut merupakan proses hospitalisasi. Hospitalisasi diartikan adanya beberapa
perubahan psikis yang dapat menjadi sebab yang bersangkutan dirawat disebuah
institusi seperti rumah perawatan (Berton, 1958 dalam Stevens, 1992).
Dalam Supartini (2002), hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena
suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke
rumah.
Hospitalisasi ini memiliki dampak terhadap psikis pada pasien (anak) ataupun
pada orang tua. Seperti pasien merasa keahilangan privasi,otonomi, serta
perubahan gaya hidupnya. Sedangkan pada orang tua, sepertiadanya rasa bersalah
dan frustasi karena tidak dapat menjaga kesehatan anaknya.
Oleh karena itu, betapa pentingnya seorang perawat memahami konsep
hospitalisasi agar dampaknya pada anak/pasien dan orang tua/keluarga dapat
diminimalisir sehingga dapat dijadikan dasar dalam pemberian suatu tindakan
asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN KASUS

A. Pengertian Hospitalisasi
Hospitalisasi diartikan adanya beberapa perubahan psikis yang dapat menjadi
sebab yang bersangkutan dirawat disebuah institusi seperti rumah perawatan
(Berton, 1958 dalam Stevens, 1992).
Dalam Supartini (2002), hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena
suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke
rumah.
Penelitian membuktikan bahwa hospitalisasi anak dapt menjadi suatu
pengalaman yang menimbulkan trauma, baik pada anak, maupun orang tua.
Sehingga menimbulkan reaksi tertentu yang akan sangat berdampak pada kerja
sama anak dan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit (Halstroom
dan Elander, 1997, Brewis, E, 1995, dan Brennan, A, 1994). Oleh karena itu
betapa pentingnya perawat memahami konsep hospitalisasi dan dampaknya pada
anak dan orang tua sebagai dasar dalam pemberian asuhan keperawatan
(Supartini, 2002).

B. Pengertian Demam Tifoid dan Diare


1. Demam Tifoid
Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit
akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya
ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga
bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.
Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh
tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya. Orang yang
terinfeksi penyakit demam tifoid / tipes dapat menularkan bakteri melalui fases
dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine atau
fases penderita tipes. Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang
yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh oleh dokter,
Demam tifoid termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan
memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini
bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.
2. Diare
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang
air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat
makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan
data informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2017 dari Kemenkes RI, jumlah
kasus diare seluruh Indonesia adalah sekitar 7 juta, dan paling banyak terjadi di
provinsi Jawa Barat dengan 1,2 juta kasus. Diare juga merupakan salah satu
masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak.
Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari (akut), namun pada
sebagian kasus dapat memanjang hingga berminggu-minggu (kronis). Pada
umumnya, diare tidak berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Namun, jika disertai
dehidrasi, penyakit ini bisa menjadi fatal, dan penderitanya perlu segera mendapat
pertolongan medis.

TINJAUAN KASUS
DIARE

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An. F
Alamat : Keubang
Umur : 25 Bulan
Suku Bangsa : Tanjung
Jenis kelamin : Laki-laki
Ruang rawat : Anak
Nama Ayah/Ibu : Tn. W/Ny. R
Tgl Pengkajian : 03-07-2018
Pekerjaan Ayah/Ibu : Dagang/PNS
Diagnose : Diare
Agama : Islam
2. Alasan Masuk
Klien datang ke puskesmas tanggal 01 Juli 2018 karena diare
sejak 2 hari yang lalu
3. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga mengatakan anaknya sudah dua hari diare, dalam satu
hari ada 8 kali
4. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan sebelumnya anaknya sudah pernah
mengalami diare
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit yang sama yaitu adiknya ibu An. F
6. Kebutuhan dasar
a. Makanan yang disukai/tidak disukai
An. F menyukai makanan ciki-ciki dan cemilan – cemilan di
warung, jarang makan nasi, kadang-kadang hanya makan nasi 1x
sehari

b. Pola tidur
1) Sehat (siang 2 jam dan malam 10 jam)
2) Sakit (siang 1 jam dan malam 6 jam)
c. Eliminasi
BAB encer, berserabut warna kekuningan dan BAK 10 kali
sehari
7. Pemeriksaan
Fisik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
BB/TB : 10,1 kg/95 cm
TTV : P=24x/i, S=37,7 0 C, N=94x/i
a. Kepala
1) Rambut : tampak kotor, tidak ada lesi\
2) Mata : agak cekung, konjungtiva agak anemis
3) Teling : simetris kiri & kanan, tidak ada serumen
4) Hidung : simetris kiri & kanan, tidak ada secret
5) Mulut dan gigI : mulut simetris kiri & kanan, mukosa
bibir agak kering, tidak ada caries gigi, tidak ada
pembesaran tonsil
b. Leher.
Tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid

c. Abdomen
I : abdomen datar, tidak ada asites, tidak ada bekas luka
A : bising usus 15 x/i
P : terdapat nyeri tekan, tidak ada masa
P :suara pekak
d. Punggung
Tidak ada lesi pada punggung dan tidak ada pembengkakan
e. Genitalia
Tampak bersih dan tidak ada bekas luka
f. Integumen
Kulit tampak agak kering, warna kulit sawo matang

8. Data Pengobatan
Obat oral : zink 1x1, oralit bila diare
9. Data Fokus
a. Subjektif
1) Keluarga mengatakan anak F agak pucat, bibir anak agak kering
2) Keluarga mengatakan anaknya tampak lemah dan tidak
besemangat
3) Keluarga mengatakan An. F diare sejak 2 hari yang lalu
4) Keluarga mengatakan An. F bab 8 x sehari
5) Keluarga mengatakan sebelumnya An. F pernah mengalami
diare
b. Objektif
1) Anak agak pucat, tampak lelah
2) Mukosa bibir tampak agak kering
3) Mata tampak agak cekung
4) Turgor kulit tampak agak kering

10. Diagnosa keperawatan


1. Defisit volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihan
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan PH darah
bersifat asam

TINJAUAN KASUS
DEMAM TIFOID

A. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 10 tahun
Status Perkawinan : belum
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Alamat : Meurah Mulia
Tanggal masuk RS : 2 Maret 2017
No. Register : 06.74.78
Tanggal Pengkajian :3 Maret 2017
Diagnosa Medis : Typhoid
2. Penanggung Jawab
Nama : Yuswanto
Hubungan dengan pasien : Ayah
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Meurah Mulia

B. Keluhan Utama
Os mengeluh demam selama 1 minggu, mual , muntah, pusing, dan tidak
nafsu makan.
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Provocative/Palliative
1) Penyebab nya tidak diketahui
2) Hal yang memperbaiki keadaan pasien dengan membawa ke rumah
sakit
3) Quantity/quality
b. Os terlihat meringis
Ragion
1) Lokasi: di seluruh tubuh
2) Penyebaran : tidak menyebar
c. Savetity ( menggunakan aktivitas)
Os melakukan aktivitas tanpa bantuan dari keluarga
d. Time (waktu timbul penyakit)
Penyakit dapat timbul kapan saja
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Os pernah mengalami penyakit Hepatitis A pada usia 5 tahun
b. Pengobatan / tindakan yang dilakukan
Orang tua klien memberikan obat sesuai indikasi dokter
c. Pernah dirawat/dioperasi
Os pernah dirawat pada usia 5 tahun
d. Lamanya
selama 1 minggu
e. Alergi
Os tidak ada alergi
f. Imunisasi
Tidak ada
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien lemah, kesadaran : Compost Mentis
b. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 38 °C Nadi : 88x/menit
TD : 110/70 mmHg RR : 20x/menit
TB : 155 cm BB : 55 Kg
c. Pola eliminasi
1) Sebelum Sakit :
 BAB
- Pola BAB : 1x sehari
- Karakteristik Fases :
o Warna : Kuning kecoklatan
o Konsistensi : Lunak
o Bau : Bau busuk
 BAK
- Pola BAK : 4-5 x sehari
- Karakteristik :
o Warna : Kekuning kuningan
o Bau : Normal
o Berat Jenis : Normal
2) Selama Sakit:
 BAB
- Pola BAB : 1x sehari
- Karakteristik Fases :
o Warna : Kekuning coklat
o Konsistensi : Lunak
o Bau : Bau busuk
 BAK
- Pola BAK : 8x/hari
- Karakteristik :
o Warna : Kekuning - kuningan
o Bau : Normal
o Berat Jenis : Normal

Pola makan dan minum


1) Sebelum Sakit :
a) Pola makan :
- Diet type : makan rendah serat
- Jumlah/porsi : 3x / 1 porsi
- Pola diet : pagi , siang malam
- Anoreksia : -
Tanda objek
- BB sekarang : 52 kg
- TB : 155 cm
b) Pola minum
2) Selama Sakit :
a) Pola makan :
- Diet type : makan rendah serat
- Jumlah/porsi : 2/3 porsi yang disediakan habis
- Pola diet : pagi , siang malam
- Mual muntah: ada , 250 cc
- BB biasa : 55 kg
Tanda objek
- BB sekarang : 52 kg
- TB : 155 cm
Kebersihan diri / personal hygene
1) Sebelum sakit:
a) Pemeliharaan badan : bersih
b) Pemeliharaan gigi dan mulut : bersih
c) Pemeliharaan kuku : bersih
2) Selama sakit:
a) Pemeliharaan badan : mandi 1x sehari
b) Pemeliharaan gigi dan mulut : sikat gigi 1x sehari
c) Pemeliharaan kuku : kuku bersih
Kebiasaan ibadah
1) Sebelum sakit : ibadah rutin
2) Selama sakit : ibadah terganggu

C. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : os mengeluh Hipertermi Gangguan rasa nyaman
demam
Do : os terlihat
lemah dengan suhu
: 380C
RR : 24 x/i
Td : 110/60 mmHg
Pulse : 80x/i
Ds : os mengeluh Dehidrasi Intake volume cairan
kering didaerah yang tidak adekuat
sekitar bibir mulut
Do : membrane
mukosa mulut os
terlihat kering dan
pecah-pecah
Input: 500 ml
Output: 700 ml
Ds : os mengeluh Masukan makanan yang Perubahan nutrisi kurang
tidak nafsu makan tidak adekuat/kurang dari kebutuhan tub uh
Do : 1/3 porsi diet
MB yang
disediakan habis .
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hospitalisasi diartikan adanya beberapa perubahan psikis yang dapat
menjadi sebab yang bersangkutan dirawat disebuah institusi seperti rumah
perawatan (Berton, 1958 dalam Stevens, 1992). Penelitian membuktikan
bahwa hospitalisasi anak dapt menjadi suatu pengalaman yang
menimbulkan trauma, baik pada anak, maupun orang tua. Sehingga
menimbulkan reaksi tertentu yang akan sangat berdampak pada kerja sama
anak dan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
2. Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit
akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya
ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini
juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.
3. Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang
air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi
akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

A.H. Markum, 1991, Buku Ajar Kesehatan Anak , jilid I, Penerbit FKUI

Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta

Price & Wilson 1995, Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,


Buku1, Ed.4, EGC, Jakarta

Soetjiningsih 1998, Tumbuh Kembang Anak , EGC, Jakarta

Soeparman & Waspadji, 1990, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Ed. Ke-3, BP
FKUI, Jakarta.

Suharyono, 1986, Diare Akut, lembaga Penerbit Fakultas Kedokteran UI,


Jakarta

Whaley & Wong, 1995, Nursing Care of Infants and Children, fifth
edition, Clarinda company, USA.

Anda mungkin juga menyukai