Anda di halaman 1dari 1

Syauqi : Tsa’labah Danang, dani : Sohabat

Ibad : Istri Tsa’labah Armi, nizam, albi, aril : Kambing


Asa : Anjing

Tsa’labah
Pada zaman Rasulullah SAW, hidup seorang sahabat bernama Tsa'labah ibnu Hatib Al Ansari. Sebelum
menjadi orang yang kaya raya, Tsa'labah hidup dalam kemiskinan. Bahkan, diriwayatkan kain untuk salat harus
dipakai bergantian dengan istrinya karena tidak ada pakaian lagi yang dimiliki.
Suatu ketika, Tsa'labah menemui Rasulullah SAW
(syauqi) Ya Rasalullah doakan aku agar kaya.
Rasulullah SAW bersabda, "wahai Tsa'labah. Sedikit rezeki dan engkau bersyukur adalah lebih baik daripada rezeki
banyak yang kamu tidak mampu mensyukurinya."
Kemudian di lain kesempatan, Tsa'labah memohon lagi kepada rasulullah untuk didoakan agar jadi orang
kaya. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kamu puas bila kamu meniru jejak Nabi Allah? (syauqi) Tsa'labah
berkata. : “Ya Rasulallah jika engkau berdoa kepada Allah dan Allah memberiku rezeki harta yang banyak, aku akan
bayar zakat"
Maka akhirnya Rasulullah Saw. berdoa, "Ya Allah, berilah Tsa'labah rezeki harta yang banyak." Dan Allah
mengabulkan do’a Rasulullah.
Ts’labah pulang dengan di beri seekor kambing, betapa bahagianya hati tsa’labah sampai rumah ia merawat
kambingnya memberi makan dengan baik, tak lama kemudian kambinya mempunyai anak. Setiap hari kambingnya
selalu bertambah banyak, dan ts’labah mulai kewalahan mengurus kambing-kambingya sampai-sampai ia tidak lagi
bisa berjamaah bersama Rasulullah.
Suatu hari Rasulullah bertanya pada sohabatnya dimana sa’labah kenapa ia tak pernah jamaah? Salah
seorang sohabat berkata sa’labah sibuk dengan kambing-kambingnya ya Rasulullah, lalu Rasulullah mengutus salah
seorang sahabat untuk datang ke rumah sa’labah untuk menyampaikan bahwa Rasulullah ingin berkunjung ke rumah
Tsa’labah.
Tsa’labah : besok Rasulullah akan datang bersama para sohabat mari kita buat masakan untuk
menyambut Rasulullah. Kita sembelih saja kambing yang gemuk.
Istri (ibad) : Jangan..! kambing yang gemuk harganya mahal…
Tsa’labah : Ya sudah kalau begitu kambing betina saja
Istri : Jangaaaan.., ia akan melahirkan banyaaak anak kambing, kita akan rugi kalau
kambing betina disembelih
Tsa’labah : Kalau begitu kambing yang kecil saja
Istri : Kambing kecil kalau di jual lumayaaan harganya…
Kalau begitu Kita sembelih anjing saja (istri sedang memasak)
Setelah masakan daging anjing sudah siap dihidangkan, tak lama kemudian Rasulullah datang bersama para
sohabat.
Setelah dipersilahkan masuk sa’labah mempersilahkan Rasulullah untuk menikmati hidanganya, seperti biasa
sebelum makan Rasulullah membacakan do’a dan tiba-tiba daging yang di masak itu bergerak-gerak berubah menjadi
anjing dan menggonggong lalu lari keluar dan memakan semua kambing-kambing tsa’labah sampai habis. Istri
sa’labah menjerit histeris
Istri : aaaa tidaaak kambingku …. Kambingku… huuuhuuuuu huu aaaaaaaaaaa
Lalu Rasulullah dan para sahabatnya pergi tidak jadi menyantap makanan sa’labah.
Tsa’labah menangis menyesal ia telah ingkar janji pada Rasulullah untuk membayar zakat dan memberikan hak orang
fakir miskin. Kini semua kambing sa’labah habis mati semua di makan anjing.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai