MATEMATIKA
BISNIS
3 SKS
Pertemuan
Kode Mata Kuliah: W1219004
07
Fakultas: Bisnis dan Ilmu Sosial
Disusun Oleh : Yuni AT Tartiani, SE., MM.
Program Studi: Akuntansi
ABSTRAK TUJUAN
AMORTISASI UTANG
Metode Amortisasi adalah pembayaran hutang yang dilakukan secara berkala
dengan jumlah tertentu. Dari angsuran yang dilakukan, hanya sebagian yang merupakan
pelunasan pokok (amortisasi utang) dan sisanya adalah untuk pembayaran bunga. Tabel
amortasi digunakan untuk mengetahui secara akurat berapa pelunasan pokok yang
dilakukan dan pembayaran bunganya dari setiap angsuran. Berapa tepatnya untuk
amortisasi utang dan berapa untuk pembayaran bunga adalah berbeda untuk setiap
periode.
Contoh :
Seorang eksekutif muda pada tanggal 1 April 2016 memutuskan untuk membeli
sebuah rumah seharga Rp400.000.000 dengan membayar uang muka Rp100.000.000 dan
sisanya dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebuah bank dengan harga 18% p.a. dan
angsuran sebesar Rp7.618.028,23 selama 60 bulan. Jika pada tanggal 1 April 2019 dia
ingin melunasi kreditnya, berapa jumlah yang harus dia bayar?
Skedul Amortisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk Lima Periode Pertama
Period
Besar Angsuran Bunga Amortisasi Utang Saldo KPR
e
300.000.000,00
1 7.618.028,23 4.500.000,00 3.118.028,23 296.881.971,77
2 7.618.028,23 4.453.229,58 3.164.798,65 293.717.173,12
3 7.618.028,23 4.405.757,60 3.212.270,63 290.504.902,49
4 7.618.028,23 4.357.573,54 3.260.454,69 287.244.447,80
5 7.618.028,23 4.308.666,72 3.309.361,51 283.935.086,29
Keterangan:
Besar angsuran : Diperoleh dari nilai anuitas yang diketahui atau diperoleh dari
hasil perhitungan
Bunga : Diperoleh dari tingkat bunga dikali saldo KPR terakhir
Amortisasi utang : Diperoleh dari nilai angsuran dikurangi pembayaran bunga
Saldo KPR : Diperoleh dari saldo KPR periode sebelumnya dikurangi
amortisasi utang periode berjalan
[1 – (1 + i)-n]
PV = A
i
[1 – (1 + 0,015)-24]
PV = Rp7.618.028,23
0,015
[1 – (1 + 0,015)-48]
PV = Rp7.618.028,23
0,015
= Rp259.337.134,63
*(60 -12) = 48
Amortisasi utang selama tahun pertama
= Saldo KPR awal – Saldo KPR akhir tahun pertama
= Rp300.000.000 – Rp 259.337.134,63
= Rp40.662.865,37
Total pembayaran tahun pertama
= 12 x Rp7.618.028,23
= Rp91.416.338,76
Besar pembayaran bunga
= Total pembayaran – amortisasi utang
= Rp91.416.338,76 – Rp40.662.865,37
= Rp50.753.473,39
[1 – (1 + 0,015)-36]
PV = Rp7.618.028,23
0,015
= Rp210.719.873,89
[1 – (1 + 0,015)-24]
PV = Rp7.618.028,23
0,015
= Rp152.592.193,50
Utang sebesar ini, jika tingkat bunga dinaikkan menjadi 21% p.a. atau 1,75% per
bulan dan dilunasi dalam 24 angsuran bulanan maka besar angsurannya:
PV
A = [1 – (1 + i) -n]
I
Rp152.592.193,50
A = [1 – (1 + 0,0175) -24]
0,0175
= Rp7.841.049,20
Jadi, jika tingkat bunga dinaikkan dari 18% menjadi 21% maka angsuran bulanan
pun naik dari Rp7.618.028,23 menjadi Rp7.841.049,20
Contoh :
Seorang tukang ojek, Anto, memutuskan untuk membeli sebuah motor dengan harga tunai
Rp 12.000.000 secar kredit. Anto mendatangi perusahaan pembiayaan yang mengenakan
J12= 21% dan menyatakan ingin mengangsur selama 36 bulan masing-masing sebesar Rp
400.000 sesuai dengan penghasilannya sebagai tukang ojek. Untuk itu, Anto siap
membayar uyang muka yang membuat angsuran menjadi tepat Rp 400.000, jika kemudian
Anto mendapatkan penghasilan jauh lebih besar dan ingin melunasi utangnya pada akhir
tahun pertama, setelah angsuran ke-12. Berapa yang harus dibayar Anto?
Jawab:
Pada akhir tahun pertama. Anto sudah mengangsur 12 bulan dan masih mempunyai 24 kali
angsuran bulanan. Nilai sekarang dari 24 kali angsuran bulanan Rp400.000:
n =24
A = Rp 400.000
21%
i = = 0,0175
12
[1 – (1 + i)-n]
PV = A
i
[1 – (1 + 0,0175)-24]
PV = X Rp400.000
0,0175
2021 Matematika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Yuni AT Tartiani, SE., MM http://www.undira.ac.id
081314011904
= Rp7.784.274,26
Jadi, Anto harus membayar Rp 7.784.247,26 untuk pelunasan pada akhir tahun pertama ini.
Contoh :
Satu set home theater dijual dengan harga tunai Rp 25.000.000 atau dengan 5 kali
angsuran bulanan mulai hari transaksi dengan menggunakan j12 = 30%. Buatlah skedul
amortisasi utang secara lengkap
Jawab:
PV = Rp25.000.000
n =5
30 %
i = = 2,5% = 0,025
12
PV
A = 1 – (1 + i)-n + 1
+1
i
Rp25.000.000
A = 1 – (1 + 0,025)-5 + 1 +1
0,025
= Rp5.249.923,44
Perhatikan bahwa kecuali untuk periode 0, perhitungan untuk periode lainnya adalah sama
seperti skedul amortisasi utang anuitas biasa, yaitu
C = (30%/12) x E
D =B – C
E = E1 baris atas - D
Period
Besar Angsuran Bunga Amortisasi Utang Saldo KPR
e
0 5.249.923,44 19.750.076,56
1 5.249.923,44 493.751,91 4.756.171,53 14.993.905,03
2 5.249.923,44 374.847,63 4.875.075,81 10.118.829,22
3 5.249.923,44 252.970,73 4.996.952,71 5.121.876,51
4 5.249.923,44 128.046,91 5.121.876,51* -
Kecuali untuk periode 0, amortisasi utang untuk periode 1 hingga periode 4 mengikuti deret
ukur dengan rasio (1 + i) atau 1,025
Contoh :
Tuan Bento meminjam Rp 400.000.000 dari Bank Abu Nawas untuk membeli sebuah
rumah. Pinjaman itu akan dilunasi selama 15 tahun dicicil bulanan dengan bunga tetap 21%
p.a. Setelah melakukan pembayaran tepat 2 tahun, Tuan Bento melihat tingkat bunga
pinjaman di pasar telah turun menjadi 15% p.a. sehingga ia berminat untuk melunasi
pinjamannya yang berbunga 21% p.a. dengan pinjaman baru berbunga 15% p.a. Namun
Bank Abu Nawas hanya menyetujui pelunasan lebih cepat jika Tuan Bento bersedia
membayar denda sebanyak 18 angsuran bulanan. Keputusan apa yang sebaiknya diambil
Tuan Bento?
Jawab:
Pertama kita akan menghitung besar pinjaman yang harus diperoleh Tuan Bento,
yaitu saldo pinjaman setelah 24 kali angsuran ditambah 18 kali angsuran bulanan. Besar
angsuran per bulan:
PV = Rp400.000.000
n = 15 tahun x 12 = 180
21%
i = = 1,75% = 0,0175
12
PV
A = [1 – (1 + i) -n]
i
Rp400.000.000
A = [1 – (1 + 0,0175) -180]
0,0175
= Rp7.322.449,08
Denda pelunasan lebih cepat:
= 18 x Rp7.322.449,08 = Rp131.804.083,44
[1 – (1 + 0,0175)-156]
PV = x Rp7.322.449,08
0,0175
Selanjutnya, dengan bunga 15% p.a. Kita menghitung angsuran bulanan selama 13 tahun
(15 – 2) jika pinjaman baru ini jadi dilakukan.
PV = Rp522.288.283,54
n = 13 tahun x 12 = 156
15 %
i = = 1,25% = 0,0125
12
PV
A = [1 – (1 + i) -n]
i
Rp522.288.283,54
A = [1 – (1 + 0,0125) -156]
0,0125
= Rp7.626.910,33
Terakhir, kita membandingkan angsuran bulanan dari pinjaman baru dengan angsuran
bulanan pinjaman lama (tanpa refinancing) dan memilih yang terendah atau lebih ringan.
Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, Tuan Bento sebaiknya tidak melakukan pinjaman
baru karena Rp7.322.499,08 < Rp7.626.910,33
DANA PELUNASAN
Dana Pelunasan (sinking fund) digunakan untuk menentukan jumlah uang yang
harus ditabung setiap periode untuk mencapai sejumlah uang yang diinginkan pada nilai
periode yang akan datang. Jumlah uang pada nilai periode ini merupakan akumulasi
pembayaran tetap setiap periode selama waktu yang diinginkan. Dengan demikian kita
dapat mengetahui jumlah uang yang ditabung di bank setiap tahunnya dengan tingkat
bunga tertentu untuk mencapai jumlah yang diinginkan pada akhir tahun.
Contoh :
PT Procantra mengelola sebuah gedung apartemen dengan 150 kamar. Manajemen
perusahaan memperkirakan adanya kebutuhan untuk melakukan pengecatan ulang gedung
bagian luar dan lorong serta penggantian semua karpet yang ada 5 tahun lagi. Biaya semua
kegiatan itu sekitar Rp 2.000.000.000. Jika manajemen PT Procantra memutuskan untuk
membentuk dana pelunasan untuk tujuan ini, berapa besar setoran bulanan selama 5 tahun
jika bisa memperoleh bunga 6% p.a.?
Jawab:
2021 Matematika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Yuni AT Tartiani, SE., MM http://www.undira.ac.id
081314011904
FV = Rp2.000.000.000
n = 5 x 12 = 60 periode
6%
i == = 0,5% = 0,005
12
FV
A = [(1 + i)n - 1]
i
Rp2.000.000.000
A = (1 + 0,005)60 - 1
0,005
A = Rp28.665.603,06
Contoh :
Sebuah pinjaman sebesar Rp 500.000.000 akan jatuh tempo 4 tahun lagi dan harus
dibayarkan dengan metode dana pelunasan. Jika pinjaman itu berbunga sederhana (simple
interest) 9% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan dan pembayaran dana pelunasan dapat
memperoleh bunga 8% p.a. dihitung triwulanan, hitunglah:
a) Jumlah pembayaran tahunan
b) Jumlah dana pelunasan setelah 2 tahun
c) Nilai buku pinjaman setelah 2 tahun
Jawab :
FV : Rp500.000.000
n : 4 x 4 = 16
i : 9% / 2
i : 8% / 4
Rp500.000.000
A = [(1 + 0,02)16 - 1]
0,02
= Rp26.825.062,93
b)
[(1 + i)n - 1]
FV = A
i
[(1 + 0,02)8 - 1]
FV = X Rp26.825.062,93
0,02
= Rp230.238.685
*2 x 4 = 8 (4 tahun – 2 tahun)
Contoh :
Sebuah perusahaan yang sedang berkembang merencanakan untuk meminjam
sebesar Rp1.000.000.000 selama 5 tahun dari bank. Bank Aman Bener bersedia
memberikan pinjaman dengan bunga 21% p.a. dengan angsuran setiap 6 bulan. Bank lain
Jawab:
PV = Rp1.000.000.000
n =5
ia = 21%/2 = 10,5%
ib = 19%/2 = 9,5%
ic = 14%/2 = 7%
a) Jika alternatif pertama yang digunakan, besar angsuran per enam bulan adalah:
PV
A = [1 – (1 + i) -n]
i
Rp1.000.000.000
A = 1 - (1 + 0,105)-10
0,105
= Rp166.257.320,6
Jika alternatif kedua yang digunakan, besar pembayaran bunga setiap enam bulan
adalah:
= 6/12 x 19% x Rp1.000.000.000 = Rp95.000.000
FV
A = [(1 + i)n - 1]
i
Rp1.000.000.000
A = (1 + 0,07)10 – 1
0,07
= Rp72.377.502,7
DAFTAR PUSTAKA
Frensidy, Budi. 2018. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat