Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ELEMEN-ELEMEN UTAMA DALAM HUMAN RELATION”


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Human Relation
Dosen Pengampu : Hemlan Elhany S,Ag, M,Ag.

Disusun Oleh
Kelompok 2 :

1. Robi Nur Hakiki 1904031012


2. Sayidatun Nangimah 1904031013

KELAS B

BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM (BPI)


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH (FUAD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
T.A. 1442/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan karunia-Nya, kepada seluruh umat manusia, yang atas izin-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Elemen-Elemen
Utama dari Human Relation” dapat selesai tepat pada waktunya.
Sejalan dengan dinamika bangsa ini masih terus mencari cara yang lebih
efektif untuk menghasilkan generasi baru yang cerdas, maka dari itu kami
mendukung semua itu dengan cara mencari sesuatu yang jarang ditampilkan dan
banyak dipertanyakan salah satunya dengan membuat makalah ini, yang dapat
bermanfaat dengan berbagai pokok masalah.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan Materi yang kami peroleh dari
buku panduan yang berkaitan dengan Human Realtion. Dengan adanya makalah
ini, mudah-mudahan dapat mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai para kaum pelajar untuk lebih maju dan menerapkannya
dalam usaha kehidupan sehari-hari.
Kemudian tak lupa kami tuturkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing kami, kepada Pembimbing kami,Kami sadar
bahwa makalah yang kami buat ini, masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan isi penelitian ini,
kami sambut  dengan senang hati.

Metro, 27 September, 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Komunikasi………………………………….…………………………………..
B. Penghargaan Diri………………………………………………………………...
C. Penerimaan Diri…………………………..……………………………………...
D. Motivasi………………………………………………………………………….
E. Kepercayaan……………………………………………………………………..
F. Keterbukaan Diri…………………………………………………………………
G. Penyelesaian Konflik…………………………………………………………….

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Human Relation adalah sikap, dan saling hubungan, yang berlangsung di antara orang-orang
yang ada dalam lingkungan pekerjaan, baik dilingkungan organisasi pemerintah maupun swasta.
Prof. Dr.  Onong Uchyana Effendi seorang pakar komunikasi  dalam bukunya Human Relations
dan Publik Relations mengemukakan adanya dua pengertian human relations dalam arti luas dan
dalam arti  sempit  :
“Human Relations dalam arti luas adalah komunikasi persuasive yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan,
sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak”.
“Human Relations dalam ari sempit adalah komunikasi persuasive yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja dan dalam organisasi
kekaryaan, dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, dengan semangat
kerjasama yang produktif, dengan perasaan bahagia dan puas hati”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dari komunikasi dalam human relation?

2. Apa yang dimaksud dari penghargaan diri dalam human relation?

3. Apa yang dimaksud dari penerimaan diri dari human relation?

4. Apa yang dimaksud dari motivasi dalam human relation?

5. Apa yang dimaksud dari kepercayaan dari human relation?

6. Apa yang dimaksud dari keterbukaan diri dari human relation?

7. Apa yang dimaksud dari penyelesaian konflik dalam human relation?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui tentang komunikasi

2. Untuk mengetahui tentang penghargaan diri

3. Untuk mengetahui tentang penerimaan diri

4
4. Untuk mengetahui tentang motivasi

5. Untuk mengetahui tentang kepercayaan

6. Untuk mengetahui tentang keterbukaan diri

7. Untuk mengetahui tentang penyelesaian konflik

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUMAN RELATION

Human Relation merupakan salah satu unsur yang penting bagi keberhasilan komunikasi
antarpersonal maupun dalam komunikasi kelompok dan kelompok dalam public relation. bahkan
human relation juga sangat penting bagi seorang pemimpin yang sahari-harinya banyak
melakukan komunikasi baik secara vertikal maupun horizontal. Human relation biasa dilakukan
atau terjadi dalam segala situasi dan daalam semua bidang kehidupan serta terhadap siapa saja,
kecuali human relation sangat berpengaruh untuk mengubah sikap, opini dan perilaku orang lain.
oleh karena itu human relation adalah action oriented. tetapi yang penting disini adlah bahwa
kedua-duanya dapat merasa puas dan senang, bukan sebaliknya. Human relation tidak sama
dengan hubungan antar manusia. Dalam suatu situsi hubungan antar manusia, baru tejadi human
relation apabila manusia yang atu mempengaruhi secara sengaja manusia lain dengan bujukan,
ajakan atau imbalan emosional agar melakukan suatu kegiatan diama kedua belah pihak sama-
sama mengalami kepuasan batiniah. Jadi, human relation berorintasi kepada kegiatan dan
kegiatan itu merupakn upaya mempengaruhi: sifatnya psikologis dan kedua pihak samasama
merasa puas. Definisi Human Relation menurut para ahli:

1. Menurut Wursanto dalam bukunya etika komunikasi kantor, human relation adalah terjemahan
kata hubungan kemanusiaan yang bersifat rohaniah dengan memperhatikan aspek kejiwaan yang
adal didiri manusa misalnya; watak, sikap, tingkah laku dan lainnya aspek kejiwaan yang
terdapat dalam diri manusia.

2. Menurut The Liang Gie, mengemukakan bahwa human relation adalah adanya suatu interaksi,
bukan sekedar relasi attau hubungan yang pasif, melainkan suatu aktivitas yang merupakan
action oriented untuk mengembangkan hasil yang produktif dan memuaskan

3. Menurut Stan Kossen, mengartikan human relation sebagai perilaku manusia dan antar
hubungannya dalam gerakan dalam organisasi dengan tujuan menggabungkan kebutuhan-
kebutuhan dan sasaran pribadi dengan kebutuhan sasaran organisasi secara menyeluruh.

6
4. Menurut Keith Davis “human relation at work” adalah interaksi antara seseorang lain dalam
situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung
jawab dalam suatu kelompok merpakan interaksi orang-orang menuju ssituasi kerja yang
memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis
dan sosial

5. Menurut Zinun mengatakan bahwa, human relation sebagai suatu lapangan dari kegiatan
manajemen, lebih merupakan proses pengintegrasian manusia pada suatu situasi kerja sehingga
mereka dapat didorong untuk bekerja secara produktif guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

6. Menurut Effendy, human relation yaitu, dalam arti luas adalah komunikasi 7ersuasive yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam
semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kebahgian dan kepuasan hati kedua belah
pihak. Dalam arti sempit, human relation adalah komunikasi 7ersuasive yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan dengan tujuan
untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerja sama yang produktif
dengan perasaan bahasia dan kepuasan hati.

B. ELEMEN/TEMA UTAMA DALAM HUMAN RELATION

Elemen/Tema utama dalam human relation adalah sebagai berikut:

1. KOMUNIKASI

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian sesuatu,


pertanyaan oleh seseorang kepada orang lain. Jika didalam pengertian ini terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward, mengenai
komunikasi manusia yaitu, komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-
individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan unt uk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Untuk memahami
pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif menurut Effendy,
bahwa para peminat komunikasi seringkali 8 menutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyanya, the structure and function of communication in society. Paradigma
Lasswell diatas menunjukan bahwa secara sederhana proses komunikasi adalah pihak

7
komunikator membentuk pesan dan menyampaikannya melalui saluran tertentu kepada pihak
penerima yang menimbulkan efek tertentu.

2. SELF AWARENNES

Self disini berisi pola pengamatan dan penilaian yang sadar terhadap diri sendiri baik
sebagai subjek maupun objek. Istilah self didalam psikologi, mempunyai 2 arti, yaitu sikap dan
perasaan seseorang terhadap dirinya sendri dan suatu keseluruhan proses psikologi yang
menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri.

Teori modern mengenai self yang berpendapat bahwa ada aspek kejiwaan sebagai sesuatu
yang ada didalam yang mengatur perbuatan-perbuatan manusia. Self itu baik dimaksudkan
sebagai obyek maupun sebagai proses ataupun keduanya bukanlah suatu homunculus atau
manusia disalam dada atau jiwa, tetapi pengertian tersebut terutama dimasukan untuk menunjuk
kepada objek proses psikologis itu sendiri dan proses proses tersebut dianggap dikuasai oleh
hukum sebab akibat. Dengan kata lain, pengertian self itu tidak dipakai dalam arti metafisis atau
keagamaan, tetapi dipakai dalam arti psikologis ilmiah.

Teori self menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menyelidiki gejala-gejala


dan membuat konsepsi dari hasil penyelidikan mengenai tingkah laku itu. Jadi, didalam
menunjukkan self sebagai proses, itu yang dimaksud tidak lain daripada nama bagi sekelompok
proses. Sedangkan awareness adalah kesadara, keadaan, kesiagaan atau mengetahui sesuatu
didalam pengenalan atau pemahaman periatiwa-peristiwa lingkungan atau kejadian-kejadian
internal. Secara istilah kesadaran mencakup pengertian persepsi, pemikiran atau perasaan dan
ingatan seseorang yang aktif pada saat tertentu.

Dalam pengertian awareness sama artinya dengan mawas diri. Namun seperti apa yang
kita lihat, kesadaran juga mencakup persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari
oleh individu sehingga akhirnya perhatian terpusat. Jika digabungkan, self awareness (kesadaran
diri) adalah wawasan kedalam atau wawasan mengenai alasan-alasan dari tingkah laku sendiri,
pemahaman diri sendiri. Self awareness pada umumnya dimaknai sebagai kondisi tahu atau sadar
pada diri sendiri dalam pengertian yang mempunyai obyek secara relatif tetapi 9 membuka dan
menerima penilaian dari kebenaran sifat individu.dalam memahami self awareness, individu
memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menghargai

8
masalah-masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah
perkembangan individu untuk aktualsasi diri.

3. SELF ACCEPTANCE

Menurut Hurlock penerimaan diri (self acceptance) adalah suatu tingkat kemampuan dan
keinginan individu untuk hidup dengan segala karakteristik dirinya. Individu yang dapat
menerima dirinya diartikan sebagai individu yang tidak bermasalah dengan dirinya dirinya
sendiri. Calhoun dan acocella menambahkan bahwa individu yang bisa menerima diri secara
baik tidak memiliki beban perasaan terhadap diri sendiri, sehingga lebih banyak memiliki
kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Di sisi lain Muryantinah, Dkk. Juga
mengungkapkan bahwa penerimaan diri adalah sejauhmana seseorang dapat menyadari dan
mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya.
Sikap penerimaan diri ditunjukkan oleh pengakuan seseorang terhadap kelebihankelebihannya
sekaligus menerima kelemahan-kelemahannya tanpa menyalahkan orang lain dan mempunyai
keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri. Dari beberapa pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri (self acceptance) adalah kemampuan individu dalam
menyadari dan mengakui karakteristik dirinya dalam menjalani hidup tanpa memiliki beban
perasaan terhadap diri sendiri.

4. MOTIVASI

Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa
adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan
keajegan dalam belajar. Motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar
individu dan tidak dapat dikendalikan oleh individu tersebut. Elliott et al. mencontohkannya
dengan nilai, hadiah, dan/atau penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi
seseorang. Misalnya, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang
menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar 10 seseorang. Apabila seseorang tidak mempunyai motivasi untuk belajar,
maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan
baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti
menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.

9
5. TRUST

Dalam buku Intimate Relationship pengertian trust adalah pengharapan bahwa pasangan
akan memperlakukan dengan baik dan secara terhormat.

Menurut Giffin memberikan pengertian trust sebagai mengandalkan perilaku orang untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang
penuh resiko. Holmes & Rempel menyatakan bahwa trust adalah kepercayaan bahwa pasangan
tidak hanya akan responsif tetapi akan berkali-kali mengurangi atau bahkan mengorbankan
minatnya untuk membantu pasangannya.menurut Johnson & Johnson, trust merupakan aspek
dalam suatu hubungan dan secara terus menerus berubah serta bervariasi yang dibangun melalui
rangkaian tindakan trusting dan trustworthy. Trusting adalah kemauan untuk mengambil resiko
terhadap akibat yang baik ataupun buruk, sedangkan Trustworthy adalah perilaku yang
melibatkan penerimaan terhadap kepercayaan orang lain.dari beberapa pengertian di atas dapat di
ambil suatu definisi bahwa trust adalah kepercayaan pada pasangan yang didasarkan pada
kemauan untuk mengambil resiko terhadap akibat baik atau buruk dan menerima kepercayaan
dari pasangan.

6. SELF DISCLOSURE

Pengungkapan reaksi atau tanggapan individu terhadap situasi yang sedang dihadapinya
serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau berguna untuk memahami
tanggapan individu tersebut. Dalam istilah di indonesia, self-disclosure disebut sebagai membuka
diri atau penyingkapan diri. Penyingkapan diri adalah membeberkan informasi tentang diri
sendiri.

Banyak hal yang dapat diungkapkan tentang diri melalui ekspresi wajah, sikap tubuh,
pakaian, nada suara, dan melalui isyarat-isarat non verbal lainnya yang tidak terhitung jumlahnya
meskipun banyak diantara perilaku tersebut tidak disengaja, namun, penyingkapan diri yang
sesungguhnya adalah perilaku yang disengaja. Penyingkapan diri tidak hanya merupakan bagian
integral dari komunikasi dua 11 orang, penyingkapan diri telah sering muncul dalam konteks
hubungan dua orang daripada dalam konteks komunikasi lainnya. Pengertian membuka diri atau
self disclosure menurut para ahli: a. Menurut Johnson menjelaskan bahwa membuka diri

10
(self-disclosure) adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan terhadap situasi yang
sedang dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna
untuk memahami tanggapan di masa kini tersebut. b. Menurut Morton mengungkapkan bahwa
pengungkapan diri atau keterbukaan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi
yang akrab dengan orang lain. Pengungkapan diri dapat bersifat baik deskriptif maupun
evaluatif.

7. MANAJEMEN KONFLIK

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak
luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi
pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku
maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan
interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya
adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik.

Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan
terhadap pihak ketiga. Menurut Ross bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah
yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil
tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian
konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif,
bermufakat, atau agresif

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Human Relation merupakan salah satu unsur yang penting bagi keberhasilan komunikasi
antarpersonal maupun dalam komunikasi kelompok dan kelompok dalam public relation. bahkan
human relation juga sangat penting bagi seorang pemimpin yang sahari-harinya banyak
melakukan komunikasi baik secara vertikal maupun horizontal. human relation biasa dilakukan
atau terjadi dalam segala situasi dan daalam semua bidang kehidupan serta terhadap siapa saja,
kecuali human relation sangat berpengaruh untuk mengubah sikap, opini dan perilaku orang lain.
oleh karena itu human relation adalah action oriented. tetapi yang penting disini adlah bahwa
keduaduanya dpat merasa puas dan senang, bukan sebaliknya. Human relation tidak sama
dengan hubungan antar manusia. dalam suatu situsi hubungan antar manusia, baru tejadi human
relation apabila manusia yang atu mempengaruhi secara sengaja manusia lain dengan bujukan,
ajakan atau imbalan emosional agar melakukan suatu kegiatan diama kedua belah pihak sama-
sama mengalami kepuasan batiniah. jadi, human relation berorintasi kepada kegiatan dan
kegiatan itu merupakn upaya mempengaruhi: sifatnya psikologis dan kedua pihak sama-sama
merasa puas. Menurut Effendy, human relation yaitu, dalam arti luas adalah komunikasi
persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala
situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kebahgian dan kepuasan hati
kedua belah pihak. Dalam arti sempit, human relation adalah komunikasi persuasif yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan
dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerja sama
yang produktif dengan perasaan bahasia dan kepuasan hati.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasaan makalah dalam kesimpulan di atas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kossen, Stan. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga. http://jais-


amq.blogspot.com/2010/08/human-relation.html http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-
manusia-human-relation/ http://balawawan.blogspot.com/2012/06/human-relation.html
http://blogerkomunikasi.blogspot.com/2016/11/human-relation.html?=1
http://Rizalarid.blogspot.com/2017/05/makalah-human-relation-dan-komunikasi.html.

13

Anda mungkin juga menyukai