Anda di halaman 1dari 2

A.

Diagram Alir Stasiun puteran

Di stasiun puteran ini hasilnya adalah produk dalam bahasa Belandanya yaitu gula SHS (Superium
Hoofd Suiker) atau GKP (Gula Kristal Putih). Prosesnya yaitu cuite A yang dihasilkan dari masakan A
diputar (high grade) untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Putaran pertama atau istilahnya
adalah putaran A B yang akan menghasilkan gula A yang ditampung pada alat yang bernama mixer dan
larutannya adalah stroop A yang digunakan untuk masakan C dari gula A ini diputar 2 kali yang akan
menghasilkan produk SHS atau GKP tadi. Dan larutannya yang terpisah itu namanya klare SHS yang bisa
digunakan untuk masakan A atau masakan C tergaantung kualitasnya. Produk yang turun dari putaraan
ke 2 atau putaran SHS ini akan masuk ke alat transportasinya yang bernama talang goyang, yang masuk
talang goyang hanya gula produk dan masakan C/D menggunakan talang skru, yaitu semacam talang
yang didalamnya terdapat ulir seperti mata bor yang akan berputar perputaran ini akan mendorong
cuite C dan D untuk mengrah ke putaran. Dinamakan talang goyang karena bentuknya seperti talang
genteng tetapi datar dan menghadap ke atas dan ada pegasnya yang digerakkan oleh motor sehingga
dia bergerak maju mundur dan naik sedikit sehingga di talang goyang ini diharapkan gula terlempar dan
bergeser ke depan sampai terlempar ke atas sedikit yang bertujuan agar bersentuhan dengan udara
sehingga bisa mengeringkan gula.

Dari talang goyang masuk ke pengering yacob, tangga yacob bentuknya seperti tangga hanya saja
ada gayungnya di setiap pijakkannya untuk membawa gula produk yang masuk ke lokasi pengering
caranya yaitu gula dinaikkan kemudian di lempar dengan gaya lempar kemudian masuk ke bejana
pengering. Tangga yacob di sini sebagai alat transportasi untuk melempar menuju ke pengering, yang
digunakan dipengering adalah udara panas (suhu sekitar 70-80°C) yang dihasilkan dari alat yang
bernama bejana pengering udara dimana pemanasnya berupa uap. Sehingga udara yang masuk ke
bejana tersebut suhunya akan naik atau kering dan dihembuskan ke pengering, pengering ini
menggunakan gaya gravitasi dengan tirai-tirai tertentu sehingga diharapkan bisa menyebar. Butiran-
butiran gula produk diharapkan semakin banyak yang bersentuhan dengan udara kering tadi. Ketika
keluar dari pengering akan masuk ke talang goyang kembali, namanya sugar drayer dan sugar cooler
dihembuskan udara normal diharapkan suhu gula bisa turun menjadi suhu ruang sekitar 27,5-30°C.

Dari sini gula akan disaring menggunakan saringan kasar/krikilan dan saringan halus, untuk
memisahkan antara gula menggumpal dan gula kepyar. Di PG Wonolangan tetdapat double baging scale
sehingga dapat menimbang bergantian, setelah dari saringan masuk ke baging scale untuk ditimbang,
satu kali timbang sudah ditetapkan seberat 50 kg/sak. Untuk gula krikilan bisa dimanfaatkan kembali
yaitu dilebur/dilarutkan dan digunakan sebagai bahan masakan A, dan untuk gula yang halus bisa
digunakan untuk pengganti gula C sebagai bahan bibitan bila cukup. Syaratnya harus cukup jika tidak
cukup maka harus dilebur atau dilarutkan kembali sebagai bahan masak, karena HKnya cukup tinggi.
Setelah dikemas kemudian dijahit lalu masuk ke gudang produk dan siap untuk dijual.

Kemudian lanjut masuk ke msakan C (cuite C) akan diputar di putaran C (low grade) menghasilkan
gula C yang dipakai untuk bibitan masakan A atau dilebur, sedangkan larutannya yang terpisah (stroop
C) digunakan untuk bahan dasar masakan D. Masakan D menghasilkan cuite di palung diputar 2 kali (low
grade). D1nya akan menghasilkan gula D1 di mixer dan tetes. Tetes visualnya lebih kental seperti gulali
tetapi lebih encer sedikit, dari segi kandungannyadiukur dari HKnya, HK tetes sekitar 34%. HK ditentukan
dari anlisa. Tetes tidak bisa digunakan lagi yang nantinya akan dijual dan dijadikan bahan pembutan
alkohol, spirtus, pupuk, dll. Untuk stroop dimanfaatkan kembali, stroop visualnya seperti sirup pada
umumnya, dari segi kandungan untuk HK stroop A sekitar 65%, kalau HK stroop C sekitar 45-50%. D1
diputar kembali di low grade D2 akan menghasilkan gula D2 juga klare D, klare memiliki visual warna
agak kunong, gula D2 sebagai bahan bibitan atau inti kristal di masakan C sisanya jika betlebih akan
dilebur digunakan untuk bahan masakan A. Larutannya dinakan klare D2 digunakan bahan masaka D/C.

Anda mungkin juga menyukai