Anda di halaman 1dari 33

BAB IX

STASIUN PUTERAN DAN PENYELESAIAN

I. Tujunn Proses di Stnsiun Putcrnn (Inn Penyclcsainn


Peınutaran menıpakan proses pcmisahan kristal gula dari larutan
induknya (stroop) dengan dasar gaya scntrirugal dalam alat "putaran”
hingga prosesnya sendirİ dikenal scbagai proses Pcmutaran Gula. Setiap
massa massquite yang maşuk puteran akan didorong ıncnjauhİ pusat
putaran oleh gaya sentrifugal, akibat daya dorong tersebut maka
ınassquite yang maşuk ke alat puteran akan terlempar menjauIıİ titik
pusat putaran menuju saringan screen. Pada saringan inilah laistal akan
tertahan pada dinding saringan screen, sedangkan larutan indük
massquite akan terlempar keluar melalui lubang screen dan tertampung
dalam ruang stroop yang kemudian dialirkan menuju peti stroop. Faktor-
faktor yang mempengaruhi pada siklus pemutaran adalah • a Viskositas
lantan yaitu larutan akan mudah dipisahkan dengan kristal apabila
memiliki viskositas.
b. Ukuran dan kerataan yaitu lanıtan akan mudah dipisahkan jika kristal yang
ada mempunyai ukuran kristal yang sama.
c. Gaya sentrifugal yaitu apabila gaya cenfrifugal semakin beşar maka proses
pemisahan kıistal makin cepat dan diperoleh Kristal yang bersih

2. Alur Proses di Stasiun Puteran dan Penyelesaian

LPP Yogyakarta — Teklik Meşin | 132


Gambar 9. I Alur Proses di Stasiun Puteran dan Penyelesaian

Politeknik
Krphpf Bnru I
3. Puteran
Stasiun putaran mempunyai fungsi untuk memisahkan antara kristal
gula dengan stroop, tetes, dan klare melalui penyaringan dengan gaya
centrifugal.
PG Krebet Baru I menggunakan 2 jenis putaran yaitu putaran HGF dan LGF.
Putaran I-IGF (discontinue) unit memutar A dan SHS, sedangakan putaran
LGF (continue) digunakan untuk putaran C, DI, dan D2. Hasil putaran HGF
adalah gula A, stroop A, klare SHS, gula ST-IS. Dan hasil putaran LGF
adalah gula C, gula DI, gula 1)29 stroop C, tetes, serta klare D. Kristal
dengan kemurnian tinggi yang memenuhi ukuran kristal akan diambil
sebagai hasil, sedangkan kristal ukuran kecil dengan kemurnian yang masih
rendah dilebur untuk di kristalkan kembali demikian dengan larutan yang
masih memiliki kandungan sukrosa tinggi.
Jenis Puteran
Putaran yang digunakan di PG Krebet Baru I ada 2 yaitu
A. High Grade Fugal (HGF)

Krebet 1 LPP Yogyakarta — Teknik Mesin


Alat ini digunakan untuk memutar masakan A yang bekerja secara
discontinue. Alat ini terbagi menjadi dua yaitu putaran A dan putaran SHS
sebagai gula produk. Putaran A digunakan untuk memutar masakan A yang
berasal dari vacuum Pan A, dari pemutaran ini dihasilkan gula A dan stroop A.
Gula A kemudian ditampung pada mixer kemudian diputar pada putaran SHS
hasil dari pemutaran ini yakni gula SHS ( Super High Sugar ) dan klare SHS.
Masakan yang turun dari vacuum pan tidak langsung masuk dalam mesin
sentrifugal tetapi ditampung dalam receiver, disini masakan tidak memiliki
waktu tinggal karena hanya lewat untuk kemudian siap diputar. Tujuan dari
pengadukan agar masakan tidak menggumpal. Kemudian mengalir ke feed
mixer yang selanjutnya ke mesin sentrifugal dengan siklus Charging, akselerasi,
washing matefial, bongkar material, dan washing basket. B. Low Grade Fugal
(LGF)
Operasional LGF sama dengan HGF, perbedaannya hanya terletak pada
pengisian masakannya saja. Pada LGF pengisian masakan yang akan diputar
dilakukan secara terus menerus (continue), karena basket LGF berbentuk

Politeknik
Baru
kerucut miring sehingga hasil pemisahan gula dengan larutan induknya naik
ke atas dengan sendirinya. Dan motor listrik untuk menggerakan LGF dari
arah bawah. PG Krebet Banl Ï memiliki 12 unit LGF, 8 unit untuk puteran Dl
yang memutar masakan D menghasilkan gula Dl dan tetes, 1 unit untuk
puteran masakan C menghasilkan gula C dan stroop C serta 4 unit puteran D2
yang memutar gula Dl menghasilkan gula D2 dan klare. Gula D dan klare D
dimasak lagi ke masakan D Pcnambahan air dingin digunakan pada putaran
masakan C dan D dimaksudkan untuk merendahkan viskositas larutan
sehingga mempennudah proses pemisahan gula dengan larutan induknya.
C. Gambar Puteran High Grade Fugal (HGF)

LPP Yogyakarta Teknik Mesin | 134

PG. Krebet 1 —
Gambar 9. 2 High Grade Fugal
D. Fungsi Masing-Masing Bagian dan Spesifikasinya
1. Motor listrik Menggerakkan basket HGF
Untuk mengurangi kecepatan putaran basket.
3. Katup pengisian : Untuk membuka dan menutup aliran masakan masuk HGF.

4. Pipa steam Saluran uap untuk mengeringkan gula pada putaran SHS.
5, Pipa air siraman : Saluran untuk membersihkan stroop.

6. Scrapper Untuk menyekrap gula yang telah terpisah dari stroop-nya


tetapi masih melekat pada dinding basket
7. Saringan luar pada Untuk menahan saringan bagian dalam agar tidak melekat
basket.

8. Saringan penahan Untuk menahan kristal agar terpisah dari stroop nya,

9. Pipa pengeluaran Saluran untuk mengeluarkan stroop dari puteran

PGO Baru Politeknik


10. I l. Poros putat
Lu 12. Bottom Valve
ba 13. Check Filler
ng 14. Panel Control
dip
15. Saluran
uta Untuk mengeluarkan gula yang telah pengeluaran gula
r.

Krebet 1 LPP Yogyakarta — Teknik Mesin


• Sebagai Klep buka / tutup gula setelah diputar
tempat Sebagai pembatas / penyetel ketebalan gula.
kedudukan
basket dan Untuk mengontrol putaran,
poros putar Saluran stroop/klare ke bak tampung stroop/klare
basket
E. Gambar Grade Fugal (LGF)

12 15

Gambar 9. 3 Low Grade Fugal


F. Fungsi Masing-Masing Bagian dan Spesifikasinya
1. Pipa pemasukan : Saluran pemasukan masakan kedalam putaran.
2. Handle pengatur : Pengatur volume masakan yang masuk
3. Corong • Saluran pemasukan masakan ke dalam basket

4. Saringan Untuk memisahkan la•istal gula dari stroopnya


5. Pipa air Saluran air pencuci laistal gula.
6. Pipa uap Saluran uap yang digunakan untuk mengurangi kekentalan masakan
agar mudah diputar.

7. Pipa contohTempat pengambilan sempel gula


8. Pembilas saringan : Untuk membilas lubang saringan agar tidak tersumbat.
9. Saluran stroop/ klare/ tetes : Saluran pengeluaran stroop/klare/tetes
I O.Lubang pengeluaran Saluran pengeluaran gula
11.Motor pompa minyak : Untuk pelumasan (dioperasikan pada LGF Type
Hein Lehmann & Buckau Wolf India)

LPP Yogyakarta Teknik Mesin | 136

PG. Krebet 1 —
Baru Politeknik

Krebet 1 LPP Yogyakarta — Teknik Mesin


12.Tangki minyak Tangki tempat minyak pelumas yang digunakan LGF type
Hein Lehmann & Buckau Wolf India

13.Pompa grease Untuk memompa cairan grease yang digunakan LGF type
Broadbent & BMA
14. Motor listrik Untuk menggerakkan basket.

15.Van belt Belt perantara antara motor dengan poros sehingga terjadi
putaran.
G. Cara Ketja High Grade Fugal (HGF)
Sebelum puteran dijalankan, tabung minyak diperiksa terlebih
dahulu untuk memastikan kinerja pompa oli. Diperiksa pompa stroop,
talang goyang dan mixer, selain itu diperiksa pula tekanan udara untuk
putaran.Tekanan udara setiap putaran adalah 3 kg/cm. Setelah semua
siap, HGF siap dijalankan.
HGF beroperasi secara batch yang melalui beberapa tahapan. Alat
mula-mula berputar pelan sampai + 200 rpm dan disemprot air
selama + 15 detik. Pada saat kecepatan puteran 250 rpm, tombol
pembuka katup pengisian terbuka sehingga quit dalam talang atas akan
ke basket sampai ketebalan tertentu sesuai peraturan yang di tetapkan
oleh pabrik. Air siraman akan keluar otomatis pada saat kecepatan
puteran 550 — 600 rpm dan air siraman tersebut menyemprot lapisan
kristal gula yang menempel di dinding saringan puteran. Putaran terus
menaik sampai 1000 rpm, dimana pada saat putaran tersebut akan terus
berputar selama + 5 detik. Untuk gula SHS dilakukan tahap
pengeringan dengan menyemprotkan steam bertekanan 3 kg/ cm
selama detik yang berfungsi sebagai pengering dan melepaskan sisa
stroop yang masih menempel pada kHstal, agar produk yang dihasilkan
benar-benar berkualitas baik.
Tahapan selanjutnya adalah penumnan kecepatan puteran secara
berangsurangsur pada saat kecepatan puteran 100 rpm penyekrap gula
kristal akan turun untuk menyekrap gula di dinding saringan. Turunnya
penggaruk di iringi dengan turunnya klep atau bukanya tutup bawah

Krebet 1 Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Mesin


puteran, dan pada saat kecepatan puteran 60 rpm kemudian pintu
basket akan membuka.
Putaran ini berfungsi untuk memutar gula A dan SHS sebagai gula
produk. Mekanisme kerja putaran HGF adalah meliputi

PG. Baru
I. Tahap pengisian
Puteran dijalankan dalam keadaan kosong, sebelum bahan masuk di
lakukan pembersihan puteran dengan cara di semprot dengan air untuk
pembersihan saringan. Pada kecepatan putaran 150 rpm, katub pengisian
membuka masakan mengalir masuk kedalam basket sampai ketebalan
tertentu, katub pengisisan menutup dan mm putaran naik.
2. Tahap kecepatan
Pada tahap kecepatan mulai naik dilakukan pencucian Kristal dengan
air dan pada kecepatan menuju maksimal dilakukan pencucian dengan
setum , selanjumya putaran mulai turun.
3. Tahap penurunan
Pada tahap ini kecepatan putar turun sampai ± 50 rpm, katub
pengeluaran membuka, scrapper bekerja untuk menurunkan gula. Kemudian
katub pengeluaran menutup kembali, scrapper naik ke posisi semula dan
kembali pada tahap pennulaan.
Tabel 9. I Spesifikasi High Grade Fugal (HGF) A dan SHS
BROADBENT NIELS SILVER
WEIDBULL AB WEIDBULL
Uraian
Jumlah 1 Unit 2 Unit 2 unit

Kapasitas 1200 kg 1200 kg 1800 kg


(cuite/chg)

Waktu Siklus 5 5 5
( menit )

PG. Krebet Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Meşin


Uraian WS 1250 WS Titan 1500 Broadband V- 1220

Jumlah I unit 2 unit 1 Unit


Efektifterpakai
(cuite/chg) 12,5 Ku 4,08 Ku 10 to n

Baru Politeknik LPP Yogyakarta -

Waktu Siklus
menit
Kapasitas/ Charge

Mekanisme kerja putaran HGF adalah:

Time (seconds)
Pemasukan masakan (Feeding)
Pemasukan masakan dilakukan pada ıpın 150-250 dalam waktu 12-
35 detik. Ketebalan lapisan gula harus seragam, apabila tidak, akan terjadi
penurunan kapasitas, penyiraman dan pengeringan yang tidak
merata.Percepatan (Acceleration)Menaikkan ke ıpm maksimum basket 1200-
1500 rpm, waktu 40 detİk.Pemutaran Maksimum (Spinning)Putaran
maksimal dengan rpm 1200-1500 dengan waktu 15-30 detik.Penurunan
Kecepatan (Deceleration) Rpm basket diturunkan sampai 50-60
rpm.Pengeluaran kristal (Ploughing)Pengeluaran kristal dilakukan selama 20-
30 detik dengan membuka valve discharge.

PG. Krebet 1 Teknik


H. Cara Kerja Low Grade Fugal (LGF)
Sebelum menjalankan puteran lakukan pengontrolan ban penggemk
dan Control pula minyak pelumas untuk menggerakan as puteran dan
motor dijalankan. Setelah LGF berputar stabil, mula-mula putaran
beıputar dengan kecepatan maksimum keınudian masakan D yang
ditampung di Continous Vertical Crystalizer dipompa ke mixer D baru di
distribusikan ke putaran D. Masakan D akan terlempar dan menempel ke
saringan yang melapisi basket, hal ini terjadi karena adanya perputaran
yang tinggi. Larutan indük keluar melalui basket dan saringan menuju ke
ruang lanıtan induk. Sedangkan kıistal gula D

Baru ı

PG. Krebet Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Meşin


bergerak ke atas dan jatuh kenıang kristal karena adanya bentuk basket yang
miring sehingga putaran berjalan secara continue.
Hasil pemutaran Masakan D akan menghasilkan Gula Dl dan tetes,
Gula Dl kemudian dicuci dimingler Dl untuk diputar yang kedua sehingga
menghasilkan Gula D2 dan Klare D kemudian Gula D2 diencerkan
dimingler D2 banı dipompa ke EinwurfD untuk bahan masakan C, dan Klare
D dipompa ke peti klare D untuk digunakan scbagaİ bahan pembesaran
masakan D. Dalam proses pemutaran dan pencucian klâstal digunakan air
dingin sebagai siraman agar diperoleh kristal gula yang bersih,
Tabel 9. 2 Spesifikasi Low Grade Fugal (LGF)
Uraian Putcran C Puteran DI Puteran D2
Jumlah 2 Unit HL, 2 Unit BMA, ı 3 Unit HL,
Unit HL, I Unit Broadband
2 Unit Broadband v-
1220 2 Unit Broadband v-1220

Ukuran 0,09 mm 0,06 mm dan 0,09 0,09 mm


Saringan

Rpm 1500-1850 1500-2000 1500-1850


4. Alat Pengering Gula
Gula yang keluar dari puteran SHS masih basah dan panas sehingga
perlu dikeringkan. Gula daıi puteran SHS turun melalui talang goyang dan
tangga yacob kemudian dibawa ke pengering gula, dilakukan di dalam ruang
tertutup dengan dihembuskan udara kering bersuhu 850C — 950C dan
pendinginnya dihembuskan udara pendingin dari cooling fan. Kristal yang
keluar dari sugar dryer and cooler akan dibawa ke saringan gula, untuk
pemisahan gula halus, kasar dan lembut.
Prinsip hembusan udara pada alat pengering gula adalah sebagai berikut:
a. Hembusan udara panas (sugar dryer)

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik

Meşin | 142PG. Krebet Baru


Hembusan udara panas ini ditimbulkan dari alat pemanas atau pengering
udara (air heater) yaitu suatu alat yang digunakan untuk memproduksi
atau

ı
membuat udara panas dan kering dari udara disekitarnya dan dibantu
blower udara yang dihembuskan di ruang sugar dryer. Suhu hembusan
udara panas di ruang sugar dryer adalah 800C. Kandungan air yang ada
pada kristal gula suhunya akan naik akibat bersentuhan dengan udara panas
kemudian menguap dan bersama-sntna gula dcbu terhisap ke peti
penampung gula debu. b. Hembusan udara dingin
Hembusan udara dingin sebenarnya adalah udara normal yang
ditimbulkan dari blower udara. Udara dingin ini dihembuskan ke ruang
sugar cooler tujuanya adalah untuk mendinginkan atau menurunkan
suhu kristal gula yang telah dipanaskan di ruang sugar dryer. Di ruang
sugar cooler juga dilengkapi dengan penghisap debu yaitu untuk
menghisap gula debu dan uap yang masih tertinggal dalam gula.
c. Penghisap debu
Di masing-masing ruang sugar dryer dan sugar cooler di lengkapi dengan
penghisap debu yang di timbulkan oleh blower udara penghisap. Gula debu
yang terhisap melaui pipa penghisap debu akan ditahan di ruang debu dan
diberi semprotan air dari ijektor sehingga menjadi lembab (basah) dan terjatuh
menuju ke peti penampung gula leburan gula debu untuk di pompa ke peti
klare SHS dan sebagian untuk injector di mang debu. Kristal gula yang keluar
dari sugar dryer dan sugar cooler akan di bawa ke vibrating screen untuk
memisahkan gula halus, kasar dan gula produk. A. Gambar Alat Pengering
Gula

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik

Meşin | 143PG. Krebet Baru


Gambar 9. 4 Alat Pengering Gula

1
B. Fungsi Masing-Masing Bagian dan Spesifikasinya

Masuk Gula Saluran sebagai tempat masuknya gula ke


pengering

2. Penghisap Gula Debu


Alat penghisap gula debu.
3. Saluran Udara Kering Saluran masuk udara panas agar kadar

4. Saluran Udara Kering Salurnn masuk udara dingin agar

5. Saluran Keluar Gula Saluran kcluarnya gula menuju ke saringan

6. Pegas Penahan getaran talang

7. Elektromotor Penggerak alang pengering


8. Stang eksentrik
Pembuat getaran
l. Saluran

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik

Meşin | 144PG. Krebet Baru


pada talang

Tabel 9. 3 Spesifikasi Alat Pengering Gula


Uraian
Pengering I Pengering II
Panjang IO m
16 m
Lebar 1500 mm 1500 mm

Jumlah pipa pemanas 4 pipa 6 pipa

Diametcr pipa pernanas 0 12 inch O IO inch

Diameter alas pengering 2 mm

Kecepatan 5 —6 m menit 5 O m menit

C Sistem Hembusan Udara Panas Pada Gula di Talang Pengangkut Sugar Dryer
Gula masuk ke sugar dtyer and cooler melalui bucket elevator. Klistal
gula Yang masih dalam keadaan basah untuk mengurangi kandungan air
dihembuskan udara panas dengan suhu ± 800C dari arah bawah plat yang
berlubang-lubang. Setelah melewati zona pengeringan, gula berjalan
memasuki zona pendinginan. Gula yang baru dikeringkan memiliki suhu
cukup tinggi, sehingga harus didinginkan terlebih dahulu dengan cara
dihembuskan udara Pendingin dengan suhu hingga ± 300C agar suhunya
sama dengan suhu gudang sebelum ditimbang dan dikemas.

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik

Meşin | 145PG. Krebet Baru


Hembusan udara pendingin menyebabkan gula debu beterbangan. Kristal
gula yang berukuran sangat kecil ini dihisap oleh cyclone melalui pipa
penghisap gula debu yang berada di bagian atas sugar diyer and cooler,
selanjutnya debu gula tersebut dikiriın ke unit peleburan gula.
Udara kering yang digunakan berasal dari udara luar yang telah
dipanaskan terlebİh dalıulu di air heater, sedangkan udara dingin diperoleh
dengan cara menghisap udara luar kemudian dilewatkan penyaring udara dan
didinginkan di radiator uap.
I. Hembusan udara panas
Hembusan udara panas ini dari alat yang digunakan untuk memproduksi
atau membuat udara panas dan kering daıi udara sekitarnya. Suhu hembusan
pada sugar dryer adalah 800C. kandungan air yang terdapat pada gula suhunya
akm naik karena bersentuhan dengan udara panas kemudian menguap dan
bersamasama gula debu terhisap ke peti penaınpung gula debu.

2. Hembusan udara dingin

Hembusan dari ud ara kering merupakan udara normal yang ditimbulkan


dari blower udara. Tujuannya adalah untuk mendinginkan atau menurunkan
suhu kristal gula yang telah dipanaskan.

3. Penghisap debu

Di setiap sugar dryer dilengkapi dengan penghisap debu (Cyclone) yang


ditimbulkan oleh blower penghisap. Gula debu yang terhisap melalui pipa
penghisap debu akan ditahan di ruang debu dan diberi semprotan air dati
injector sehingga menjadi lembab (basalı) dan terjatuh menuju peti penampung
gula leburan gula debu untuk dipompa ke peti klare SHS. Kıistal gula yang
keluar dari sugar dryer akan dibawa ke vibrating screen ııntuk memisahkan
gula berdasarkan beşar butiran nya.

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik

Meşin | 146Baru
Pabrik gula Krebet Baru I menggunakan sugar dryer pada umunya berbentuk
talang dengan hembusan udara panas dati bawaıı dan udara dingin daıi atas
talang.

secara sen.

PG. Krebet ı
5. Saringan Gula
A. Gambar Saringan Gula

Gambar 9. 5 Saringan
Gula B. Fungsi Masİng-Masing Bagİan dan
Spesifıkasinya
I. Saringan krikilan Penyaring gumpalan gula meloloskan gula
kasar,normal dan halus.

2. Saringan kasar gula kasar meloloskan gula normal dan gula halus.

3. Saringan normal Penyaring gula normal meloloskan gula halus.


4. Corong gula krikilan Corong sebagai saluran gula krikilan dan kasar
lewatdan kasarkeluar dari saringan menuju remelter tank

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Mesin | 147


5. Corong gula normal Corong sebagai saluran gula prodük lewat keluar dari
saringanmenuju Conveyor.

6. Corong gula halus : Corong sebagai saluran gula halus lewat keluar
dari

saringan menuju Conveyor.


7. Pegas spiral Sebagai penahan
Penggerak saringan getar.
8. Elektromotor
Ban karet yang membawa gula prodük ke silo.
9. BucketElevator
gula prodük sebelum di kemas.
getar.

Penampung
10. Silo
Saluran gula kering melalui tangga yacoob maşuk I I. Pemasukan gula ke
saringan.

Krebet ı
12. Bola (tapping ball)
Untuk memberikan gaya tekan agar saringan
dapat bekerja lebih optimal.
perjalanan gula hasil puteran sepanjang talang goyang kemudian
melewati satingan untuk dipisahkan Yang kasar, halus dan Yang memenuhi
syarat. Di Pabrik Gula Krebet Baru 1 sebelum tangga Jacob dipasang vibrating
screen yang kemudian dipisahkan antara gula produk, gula krikilan, gula halus.
Tujuan penyaringan untuk memisahkan antara gula halus, gula kasar dan gula
produk. Pemisahan macam gula tersebut antara Iain dibagi sebagai berikut

Gula halus dilebur atau bisa digunakan sebagai einwurf.


Gula kasar/krikilan : dilebur dan hasil leburan tersebut dipompa kepeti sulfitasi
nira

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Meşin | 148


PG. Baru
kental dan digunakan sebagai bahan masakan.
Gula hasil/produk : dikarungi dengan berat 50 kg, dimasukkan dalam gudang
dan

selanjutnya untuk dipasarkan/dijual.

Setelah melaui saringan gula selanjutnya dialirkan ke bin. Sugar bin


merupakan tempat menampung kristal gula (produk) untuk dilakukan
penimbangm pada sugar weigher. Sugar bin yang terdapat di PG Krebet Baru I
dapat menampung gula dengan kapasitas 600 ku. Berat gula dalam karung
adalah 50 kg, sehingga dapat dikatakan bahwa sugar bin dapa menampung gula
untuk 1200 sak.
Sugar weigher adalah suatu alat bantu timbang sekaligus sebagai alat
pengeluaran gula sehingga gula akan lebih mudah untuk dikemas dalam zak
tepat 50 kg (netto). Gula telah dikemas dalam zak diangkut menuju stamvlor
dengan tujuan untuk penampungan sementara dan pengecekan untuk dicatat di
laporan harian.
Gula yang keluar dari saringan dibedakan berdasarkan ukuran dari
masing — masing kristal gula, Gula berukuran normal akan langsung dibawa
menuju sugar bin, sementara ukuran gula yang halus dan kasar akan dialirkan
menuju tempat Peleburan gula yang selanjutnya hasil leburan gula akan dibawa
ke stasiun masakan.
Penentuan gula yang hanjs dikarungi dan disimpan di gudang hasil, hanya
dilakukan pengawasan secara visual terhadap warna dan kekeringan kristal. Kalau

PG. Krebet Baru 1

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Mesin | 149


dalam pengamatan tersebut temyata ada kelainan, maka perlu kiranya gula
tersebut

Syarat- syarat gula maşuk gudang, antara lain


a. Gula hanıs kering dan bersih (kadar ait max 1%).
b. Wama gula standart sesuai standaıl P3Gl.
c. Ukuran Klistaı memenuhi standart (0,8 192 mm),
d. Berat bersih tiap kanıng hanıs 50 kg.
e. Kanıng utuh atau tidak robek dan harus dalam keadaan rapi.
Di PG Krebet Baru I sebelum buckel elevalor
menuju hammer screen dipasang vibrating screen yang
bertujuan untuk memisahkan gula berdasarkan beşar butir.
Pemisahan macaın gula tersebut antara lain dibagi sebagai berikut :
I. Gula halus
Merupakan laistal gula dengan ukuran dibawah 0,8 mm, gula
ini akan dilebur dan dimasukan dalam peti masakan C.
2. Gula kasar/krikilan
Merupakan gula dengan ukuran lebih dari 1,2 mm. gula
ini dilebur dan hasil leburan tersebut dipompa ke peti
sulfitasi nira kental dan digunakan sebagai bahan
masakan.

3. Gula hasil/produk
Merupakan gula dengan ukuran 0,8 s.d 1,2 mm. gula ini
dikarungi dengan berat 50 kg, dimasukkan dalam gudang
gula dan selanjutnya akan dipasarkan/dijual.
C. Susunan Saringan dan Ukuran Lubang Saringan
Perjalanan gula hasil puteran sepanjang talang
goyang kemudian melewati saringan untuk dipisahkan
yang kasar, halus dan yang memenuhİ syarat. Di PG

Politeknik LPP

Yogyakarta — Teknik Meşin | 150Baru


Krebet Baru sebelum tangga Jacob dipasang vibrating
screen yang kemudian dipisahkan antara gula prodük
(0,8 1,2mın), gula krikilan mm), gula halus («0,8 mm).
Tujuan penyaringan untuk memisahkan arıtara gula
halus, gula kasar dan gula produk.

PG. Krebet ı
pernisahan macam gula tersebut antara lain dibagi sebagai berikut '
Gula halus dilebur dan digunakan sebagai bibit (einwurf)

b. Gula kasar[krikilan dilebur dan hasil leburan tersebut dipompa kepeti


sulfitasi nira kental dan digunakan sebagai bahan masakan.

c. Gulahasil/produk dikarungi dengan berat 50 kg, dimasukkan dalam

gudang dan selanjutnya untuk dipasarkan/dijuai.

D. Kecepatan Puteran dan Goyangan

Tabel 9.
4 Spesifikasi Saringan
6. Alat Peleburan Gula

politeknik LPP
Teknik Mesin 151
A. Gambar Alat

Pelebur Gula
d
on
Spesifi
kasiny
a
Masin
g
Bogian
pengge
rak
pengad
uk.
B, Fungsi Masing-
Tempot mosuknya
dilarutkan.
1. ElecOmotor
Daerah larutan gula
yang masih kotor.
2. Saluran Input Gula Gula I-lalusKotor
3. Area Laruatan
-
Tempat peluapan larutan gula.
6. Pompa Tap-Tapan
Pompa keluarnya larutan gula saat pembersihan.
7. Pipa Output I Pipa pengcluaran larutan larutan gula.
8. Pipa Output II Pipa pcngcluaran larutan gula ketika pembersihan.

Politeknik LPP
Yogyakarta — Teknik Mesin 152Baru
9. Pengaduk
Pengaduk larutan gula agar homogen.
10. Pompa Uap
Pompa uap masuk bejana.
I l. Pipa Uap
Untuk mengalirkan uap pemanas untuk peleburan
4. Area Larutan Gula Bersih Daerah lamtan gula yang bersih
(telah disaring).

gula.
7. Timbangan Tetes
Berfungsi untuk menimbang tetes hasil putaran gula
/masakan D. tetes berasal dari masakan D yang kemudian
ditampung pada bak penampungan sementara,lalu dipompa ke
bak tunggu kemudian masuk pada bak penimbangan.Setelah
tetes ditimbang kemudian tetes akan di pompa ke bak
penyimpanan.Tetes di bak penyimpanan di pompa ke receiver.
Dari receiver kemudian ditimbang lagi dan disalurkan pada
konsumen.

Gambar 9. 7 Timbangan Tetes

politeknik LPP
Teknik Mesin 153
A. Fungsi Masing-Masing Bagian dan Spesifikasinya sebagai
saluran masuknya tetes dari
puteran menuju
l.
P
i
p
a

p
e
m
a
s
u
k
a
n

t
e
t
e
s

b
a
k

t
u
n
g
g

Politeknik LPP
Yogyakarta — Teknik Mesin 154Baru
u
.
untuk menampung tetes sebelum
ditimbang.
2. Bak tunggu sebagai lengan momen.
3. Gandar kesetimbangan
1

PG. Krebet 1

politeknik LPP
Teknik Mesin 155
4. Penepat kesetimbangan
sebagai titik kesetimbangan.

5. Tuas pembuka klep untuk membuka dan menutup klep pengeluaran.


6. Bak timbang : sebagai tempat menimbang tetes.
7. Penghubung sektor gandar : untuk menyatukan gaya yang diterima
masingmasing gandar.

8. Klep pengeluaran untuk membuka dan menutup saluran pengeluaran tetes.


9. Gandar sebagai penerus gayayang dihasilkan oleh beban yang ada di atasnya.
IO. Penampung tetes untuk menampung tetes hasil tertimbang penimbangan
sebelum ditarik pompa ke tangki tetes.
I l. Pompa untuk memindahkan tetes dari bak penampung
menuju kepenimbangan tetes.
8. Perjalanan Tetes

Gambar 9, 8 Skemn Perjnlannn Tetes


Keterangan :
l. Puteran DI
2, Gula Dl
3. Timbangan Tetes
4. Peti Penampung Tetes
5. Pompa
6. Tangki Tetes

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Mesin


7. Pos Penimbangan Material

PG. Krebet Baru I


9. Gudang Gula
A. Lapisan Pada Lantaİ Gudang Gula dan Tebai Lapisan
Dalam ınenyimpan gula di gudang harus mempcrhatikan
sirkülasiudara dan kondidesasi tempat penyimpanan yang memungkinkan
terjadinya kerusakan gula akibat darİ kelembaban udara, kebocoran,
kebakaran maupun resiko kebanjiran dan sebagainya. Maka diperlukan
susunan lapisan lantai gudang gulaş yaitu sebagai berikut :
I. Tanah waras
2. Beton cor dengan ketebalan 20 cm
3. Pasir kering/goreng dengan ketebalan 40 cm
4. Balok kayu dengan ketebalan 20 cm
5. Anyaman bambu (sasak)
6. Tikar atau terpal
Lapisan bawah yang digunakan pada gudang gula adalah anyaman
bambu dikarenakan pada anyaman bambu terdapat rongga — rongga yang
berguna sebagai sirkülasi udara

Gambar 9. 9 Lapisan Lantai Gudang


Penyimpanan gula dalam gudang agar sesuai kapasitas gudang maka
dilakukan pengaturan karung gula. Agar gudang gula dapat menampung
hasil prodüksi sebanyak mungkin, maka perlu kiranya karungkarung
yang disusun dengan cara tersendiri seperti berikut .
a. Agar sebanyak mungkin dapat menyimpan gula dalam ruang teftentu.
b. Tumpukan serapat mungkin, jadi dalam tumpukan terdapat udara sedikit
mungkin.

PG. Krebct Baru ı


c. Agar karung-karung terletak pada bidang seluas mungkin dan saling
mendukung, sehingga pecah/bocor dari karung dapat dihindarkan.

d. Tidak menjadikan kałung dapat meluncur atau terjatuh.


Penyusunan gula dalałn Gudang gula di mulai dari bagian tepi jarak 1
— 1,5 m dari dinding gudang, Kemudian gula disusun dari bagian bawah
(dasar) ke bagian atas dengan stapel (system penyusunan)

a. Susunan awal diatur kanłng sak melintang dan 3 karung sak


disusunmmembujur.

b. Susunan disampingnya diatur 3 karung sak melintang dan 5 karung sak


membujur.

Gambar 9. 1 0 Penyusunan
Karung Gula B. Cara Menyusun Karung Gula Pada
Tumpukan di Gudang
Penyimpanan gula dałam gudang agar sesuai kapasitas gudang maka
dilakukan pengaturan karung gula. Pada Krebet Baru penyimpanan pada

Politeknik LPP Yogyakarta — Teknik Mesin


gudang terlebih dahulu gula disimpan dałam penyimpanan sementara
kemudiah dimasukan ke truk untuk memindahkan ke gudang dengan bantun
conveyor. Penyimpanan gula dałam gudang harus diatur secara benar dan
rapi supaya tidak terjadi kelembapan terhadap gula produk. Penyusunan
karung di gudang bertujuan untuk menyimpan gula sebanyak — banyaknya,
dengan susunan ke atas dan menyałnping sehingga diperoleh tumpukan yang
rapat dan kuat. Selain iłu juga untuk mempermudah pengawasan dan
perhitungan. Penyusunan dimulai dari tepi dinding denganjarak 0,5-1 m
dengan model penataan 3-5, yaitu 3 (tiga) karung membujur dan 5 (lima)
karung melintang. Penyusunan ke atas berbeda dengan susunan yang
dibawahnya,Jika posisi sak di bawah melintang, penataan
dari
dihindarkana
d. Tidak menjadikan karung dapat meluncur atau terjatuh.

Penyusunan gula dalam Gudang gula di mulai dari bagian tepi jarak 1 —
m dari dinding gudang, Kemudian gula disusun dari bagian bawah (dasar) bagian
atas dengan stapel (system penyusunan)

a. Susunan awal diatur karung sak melintang dan 3 karung

disusunmmembujur.

b. Susunan disampingnya diatur 3 karung sak melintang dan 5 karung


membujur.

Gambar 9. 10 Penyusunan Karung Gula

Cara Menyusun Karung Gula Pada Tumpukan di Gudang


Penyimpanan gula dalam gudang agar sesuai kapasitas gudang mt
dilakukan pengaturan karung gula. Pada Krebet Baru penyimpanan pada guda
terlebih dahulu gula disimpan dalam penyitnpanan sementara kemudi dimasukan
ke truk untuk memindahkan ke gudang dengan bantun convey Penyimpanan gula
dalam gudang harus diatur secara benar dan rapi supaya tid terjadi kelembapan
terhadap gula produk. Penyusunan karung di guda bertujuan untuk menyimpan
gula sebanyak — banyaknya, dengan susunan ke ai
di atasnya membujur, sedangkan jika posisi sak di
bawah membujur, penataan di atasnya melintang. Jadi
antara satu dan yang lainnya saling mengunci dan
mempermudah pengawasan di gudang gula. Berikut
merupakan penyusunan karung gula dalam gudang.
10. Problematika Yang Ada di Stasiun Puteran dan Penyelesaian dan
Cara Mengatasi
1. Tingginya kadar stroop di masakan.
Kadar Stroop yang berlebihan dan mengisi
ruangan kristal dapat menyulitkan proses pemutaran,
biasanya hal ini terjadi pada masakan yang kurang tua.
Sfroop akan melapisi permukaan sekitar kristal
sehingga sulit dipisahkan saat proses pemutaran.
Khusus masakan D, sasaran brix gula diharapkan
tercapai yaitu 97%, bila brix masakan D yang turun
dari Vacuum Pan kurang akan menyebabkan tingginya
1-11< tetes yang dihasilkan. Sedangkan bila brix
masakan D yang turun dari Continues Vacuum Pan
lebih maka akm sangat menyulitkan proses pemutaran
dalam memisahkan tetesnya.

a. Diupayakan proses kristalisasi harus maksimal dan


masakan turun sudah tua berdasarkan sasaran HK dan
brix masakan.
b. Optimalisasi proses pemutaran dengan menaikkan suhu
massquite sebelum diputar dengan tujuan menurunkan
viskositas massquite.

2. Proses pencucian
Pencucian dengan air tergantung adanya lapisan
stroop disekitar kristal, kadang — kadang ada
masakan yang memerlukan air siraman / pencuci
dengan jumlah sedikit, sehingga perlu dilihat tingkat
viskositas masakan yang akan diputar dalam
penambahan air siraman. Waktu pencucian yang
terlalu lama juga dapat meningkatkan kristal larut
bersama stroop, sehingga HK stroop menjadi tinggi.
Cara mengatasinya perlu dilakukan optimalisasi
dengan cara memperirakan jumlah air cucian dan lama
proses pencucian berdasarkan HK stroop dan kualitas
warna gula yang dihasilkan dari proses pemutaran.

3. Gula hasil pemutaran masih basah.


Gula hasil pemutaran masih kurang kering
(masih basah), hal ini dapat berakibat bunık
terhadap kualitas gula terutama gula prodük yang
dapat menurunkan daya simpan gula.
Cara mengatasi :
Gula yang masilı basalı nıcnunjukkan balıwa
proses pemberian steam kurang maksimal, cara
mengatasinya dengan menambah waktu proses
penyetuman hingga gula yang dihasilkan telalı
memenuhi syarat (tidak basah).

4. Masecuite mengandung banyak kristal palsu


Kristal palsu dalam masecuite dapat menutup
lubang saringan sehingga proses pemisalıan stroop
menjadi tidak maksimal dan menurunkan kualitas
gula yang dihasilkan dari proses pemutaran. Cara
mengatasinya dengan mengurangi ketebalan
masakan yang akan diputar agar beban alat
berkurang, memperhatikan kualiatas masakan
dengan cara dilakukan analisa sogokm sebelum
masakan turun demi menghindari tingginya jumlah
kristal palsu pada masakan agar tidak menyulitkan
proses pemutaran

5. Dalam operasionalnya sering terjadi kegoncangan, hal itü


disebabkan kffiena:
a. Besamya kristal yang dihasilkan (BJB) kurang merata.

b. Viskositas Masakan tinggi.

c. Saringan putaran sobek.

d. HKmasakan rendah.
Cara mengatasi
Pada masakan dengan kualitas yang rendah, perlu
dilakukan tindakan khusus sebelum proses pemutaran
diantaranya,

a. Meningkatkan waktu pemutaran masakan

meskipun dapat menurunkan kapasitas kerja


siklus alat putar.

b. Bila viskositas masakan tinggi, perlu

menaikkan suhu masakan sebelum diputar

agar viskositas masakan turun.

c. Saringan putaran yang sobek dapat


mengakibatkan Kristal akan lolos dari
saringan dan terikut bersama stroop.
Sebaiknya harus mengganti saringan putaran
dengan segera.
6. Saat pemindahan karung gula dari tempat penyimpanan
sementara ke gudang sering terjadi karung sobek karena
sudut derajad kemiringan dari belt conveyor

Anda mungkin juga menyukai