BAB IX, X Stasiun Puteran Dan Pengemasan
BAB IX, X Stasiun Puteran Dan Pengemasan
PG Poerwodadie Magetan
01 Juli – 30 September 2019
BAB IX
STASIUN PUTERAN
Stasiun Puteran bertujuan untuk memisahkan kristal gula dengan stroop,clare,dan tetes
menggunakan puteran LG dan HG. Stroop, clare, dan tetes dipisahkan dengan cara pemutaran.
Agar diperoleh hasil yang optimal, pada saat proses pemutaran ditambah dengan air siraman.
Valve/afsuiter bahan
Saringan
Slang air
Motor Penggerak
saringan
Ruang kristal
Tempat contoh
Pipa stroop
Ban Penggerak
produk. Sedangkan larutannya disebut klare SHS dan Stroop A, yang akan
digunakan sebagai bahan masakan.
Cara Kerja :
i. Masakan A yang berada di Trog 13 - 15 di pompa menuju Distributor puteran
A.
ii. Kemudian pada RPM 245 persiapan memasukan bahan membutuhkan waktu 7
detik.
iii. Membuka valve.
iv. Kemudian pengisian Bahan (Feed) dilakukan selama ± 14 detik.
v. Menutup valve.
vi. Terjadi penambahan air atau siraman pertama selama 16 - 20 detik
menghasilkan hasil samping berupa stroop A.
vii. Bersamaan dengan penambahan air , terjadi kenaikan kecepatan dari 250- 665
( medium speed) selama 30 detik.
viii. Kemudian meratakan bahan selama 10 detik pada RPM 675.
ix. Sesudah merata, kecepatannya naik selama 20 detik menjadi 1100.
x. Bersamaan dengan naiknya kecepatan , terjadi penambahan air atau siraman
kedua selama 10 - 14 detik menghasilkan Klare SHS.
xi. Kemudian Putaran cepat ( Spin) selama 30 – 50 detik pada RPM 1100.
xii. Menunggu kecepatan turun sampai 70 RPM membutuhkan waktu 30 detik.
xiii. Kemudian Menurunkan Gula SHS membutuhkan waktu sekitar 15 detik.
Total Mesin sekali jalan membutuh kan waktu sekitar 3,5 menit.
Cara Kerja :
1. Putaran C
a. Quite C dari Trog 9-12 di pompa masuk ke distributor yang berpengaduk.
Tujuan pengadukkan :
- Supaya Tidak tidak mengeras.
- Supaya Tidak terjadi Endapan.
b. Kemudian masuk ke Putaran LGF C dan di tambahkan air dengan suhu 40 - 50˚C.
Tujuan penambahan air :
- Supaya kristal gulanya bisa terpisah dengan larutannya dengan mudah atau cepat
karena Rpm LGF ≥ 2200.
c. Terjadi pemisahan, dan didapat Gula C dan Stroop C.
d. Gula C turun menuju Kompeyor atau talang untuk diaduk dan ditambahkan air.
Tujuan penambahan air : Supaya Tidak Kering.
e. Dari conveyor menuju ke Mixer di mixer terjadi proses pengadukan dan penambahan air
supaya tidak mengeras dan mampu untuk di pompa menuju moyang III sebagai bibit
masakan A.
e. Stroop C di alirkan ke belakang menuju penampungan sementara Stroop C , Untuk di
pompa menuju bak penampung Stroop C sebagai bahan masakan.
2. Putaran D2
a. Gula Hasil puteran D1 di pompa menuju Distributor.
b. Dalam distributor gula di aduk dengan pengaduk dan di tambahkan air.
Tujuan penambahan air :
- Supaya tidak mengeras.
- Supaya tidak terjadi endapan.
- Supaya tidak sulit di putar saat di putaran Low Grade.
c. Kemudian masuk ke Putaran D2 dan di tambahkan air.
Tujuan penambahan air
- Supaya gula dan larutannya ( Hasil samping ) dapat di pisahkan.
d. Terjadi pemisahan, dan di dapat Gula D2 dan Klare D.
e. Gula D1 turun menuju Kompeyor atau talang untuk di aduk dan di tambah kan
air.Tujuan penambahan air : Supaya tidak Kering.
f. Dari kompeyor menuju Mixer di mixer terjadi proses pengadukan dan penambahan air
supaya tidak mengeras dan mampu untuk di pompa menuju moyang I sebagai bibit
masakan C.
g. Klare D di alirkan ke belakang menuju penampungan sementara Klare D , Untuk di
pompa menuju bak penampung Klare D sebagai bahan masakan.
3. Putaran D1
a. Masakan D dari trog 1-8 di pompa menuju Stabilizer untuk di aduk dan di dinginkan.
b. Di alirkan dari Stabilizer menuju Distributor untuk di aduk dan di beri air sebelum di
alirkan menuju putaran.
BAB X
STASIUN PENYELESAIAN & PENYIMPANAN
Pada stasiun ini bertujuan untuk memisahkan kristal berdasarkan ukuran dan mengemas
gula produk. Stasiun pengemasan merupakan tahap akhir dalam pembuatan kristal gula putih.
Kristal gula ynag menjadi produk merupakan gula A atau disebut gula SHS. Gula dikemas
dengan berat netto 50 kg untuk tiap karungnya.