Related Posts For "stasiun puteran": EFISIENSI PABRIK GULA ISTILAH - ISTILAH DALAM STASIUN GILINGAN KEHILANGAN GULA (SUKROSA) PADA PROSES PEMBUATAN GULA TEBU MEMPREDIKSI SABUT TEBU BERDASARKAN AMPAS TEBU PANDANGAN TENTANG PABRIK GULA MINI
SERI PENGETAHUAN INDUSTRI GULA : PEMURNIAN DAN PENGUAPAN ISTILAH - ISTILAH DALAM STASIUN GILINGAN
SERI PENGETAHUAN INDUSTRI GULA : KRISTALISASI, PEMISAHAN, PACKING
May 21st, 2008 | Author:
KRISTALISASI
Setelah Nira diuapkan di evaporator prses selanjutnya adalah kristalisasi dan pemisahan. Proses kristalisasi adalah proses pembentukan kristal gula. Sebelum dilakukan kristaliasi dalam pan masak (crystallizer) nira pekat terlebih dahulu dialiri gas SO 2 sebagai bleaching dan untuk menurunkan viskositas masakan (nira). Dalam proses kristalisasi gula dikenal sistem masak ACD, ABCD, ataupun ABC. Tingkat masakan (kristalisasi) tergantung pada kemurnian nira kental. Apabila HK nira kental > 85 % maka dapat dilakukan empat tingkat masakan (ABCD). Dan apabila HK nira kental < 85 % dilakukan tiga tingkat masakan (ACD). Pada saat ini dengan kondisi bahan baku yang rendah pabrik gula menggunakan sistem masakan ACD, dengan masakan A sebagai produk utama. Langkah pertama dari proses kristalisasi adalah menarik masakan (nira pekat) untuk diuapkan airnya sehingga mendekati kondisi jenuhnya. Dengan pemekatan secara terus menerus koefisien kejenuhannya akan meningkat. Pada keadaan lewat jenuh maka akan terbentuk suatu pola kristal sukrosa. Setelah itu langkah membuat bibit, yaitu dengan memasukkan bibit gula kedalam pan masak kemudian melakukan proses pembesaran kristal. Pada proses masak ini kondisi kristal harus dijaga jangan sampai larut kembali ataupun terbentuk tidak beraturan. Setelah diperkirakan proses masak cukup, selanjutnya larutan dialirkan ke palung pendingin untuk proses Na Kristalisasi. Tujuan dari palung pendingin ialah : melanjutkan proses kristalisasi yang telah terbentuk dalam pan masak, dengan adanya pendinginan di palung pendingin dapat menyebabkan penurunan suhu masakan dan nilai kejenuhan naik sehingga dapat mendorong menempelnya sukrosa pada kristal yang telah terbentuk. Untuk lebih menyempurnakan dalam proses kristalisasi maka palung pendingin dilengkapi pengaduk agar dapat sirkulasi. PEMISAHAN Setelah masakan didinginkan proses selanjutnya adalah pemisahan. Proses pemisahan kristal gula dari larutannya menggunakan alat centrifuge atau puteran. Pada alat puteran ini terdapat saringan, sistem kerjanya yaitu dengan menggunakan gaya sentrifugal sehingga masakan diputar dan strop atau larutan akan tersaring dan kristal gula tertinggal dalam puteran. Pada sistem masak ACD, untuk masakan A diputar sebanyak dua kali. Untuk puteran A1 akan dihasilkan gula A1 dan strop A1. Gula A1 ini diputar lagi menghasilkan gula A2 atau gula produk dan klare A2. Gula A2 akan diproses lebih lanjut dalam pengepakan setelah didinginkan dan dikeringkan. Untuk masakan C dihasilkan gula C sebagai bibit masakan A dan strop C. Sedangkan masakan D1 diputar menghasilkan gula D1 dan tetes. Gula D1 diputar menghasilkan gula D2 dan klare D2. Gula D2 sebagai bibit masakan C sedangkan klare D2 dimasak lagi di masakan D. PROSES PACKING Gula Produk dari puteran A2 akan dikeringkan di talang goyang dan juga diberikan hembusan uap kering. Produk gula setelah mengalami proses pengeringan dalam talang goyang, ditampung terlebih dahulu ke dalam sugar bin, selanjutnya dilakukan pengemasan atau pengepakan. Berat gula dalam pengemasan untuk masing-masing pabrik gula tidak sama, ada yang per sak plastiknya 25 kg atau 50 kg. Setelah itu gula yang berada di sak plastik tidak boleh langsung dijahit, harus dibuka dulu supaya temperatur gula dalam sak plastik mengalami penurunan suhu/temperatur. Suhu gula dalam karung tidak boleh lebih dari 30 o C/suhu kamar, setelah gula dalam plastik dinyatakan dingin maka boleh dijahit. Jika gula dalam sak plastik dalam keadaan panas dijahit maka berakibat penurunan kualitas gula.
14 Responses to SERI PENGETAHUAN INDUSTRI GULA : KRISTALISASI, PEMISAHAN, PACKING
amin h: May 23, 2008 at 3:08 pm pertamaxx.. ada gula ada semut wahh mengalami perkembangan yang sangat cepat sekali tentang gula. mau tanya klo kristalisasinya terlalu besar apa menjadi gula batu yaa.? tank baja: September 10, 2008 at 8:48 pm a keren. XP Mira: November 3, 2008 at 11:30 am bisa gak Untuk pengeringan gula dari kandungan airnya pake dryer dengan hot gas sebagai media pengeringya?gimana ya prosesnya? Q-think: December 11, 2008 at 4:48 am Mohon penjelasannya untuk aliran strop dan klarenya, terimakasih risvan: December 15, 2008 at 7:12 am Untuk stroop A sebagai bahan masakan C dan D, Klare A untuk masakan A. Stroop C sbgai bahan masakan D, Klare D sbgai bahan masakan D bayu imam santoso: February 20, 2009 at 9:53 am Yth Pak Risvan, Bapak punya foto centrifugal yg masih manual dan foto proses pengepakan di PTP Terima kasih Salam Bayu Imam bayu imam santoso: February 22, 2009 at 11:57 am Yth Pak Risvan Bisa dikirimkan foto centrifugal yg masih manual dan foto proses pengepakan di PTP. Kalau ada please, kirim ke bayu.imam22@gmail.com Terimakasih Bayu Imam S yudi R: May 14, 2009 at 12:39 am saya pingin tahu konstruksi palung pendingin dan mekanisme kerjanya Cempaka D.S: June 9, 2009 at 8:37 am Siangmas,ni saya lagi desain pabrik gula.mau tanya gimana caranya mendesain alat palung pendingin dan mixer di stasiun masakan dan puteran???bingung di buku2 desain,seperti Kern, Brownel gtu ga da. trima kasih. risvank: June 11, 2009 at 1:51 am emailnya apa??? risvank: June 11, 2009 at 3:04 am @Cempaka.. untuk desain palung mengikuti kapasitas dari masakan dan pabrik. berikut contoh kap alat yang dimiliki PG.. http://www.ziddu.com/download/5137795/DesainAlat.xls.html anger: October 14, 2009 at 11:05 pm maaf mas tanya nie.saya bingung tentang pemilihan alat filter : saat kita menggunakan proses kristalsasi pendinginan maka akn terbetuk kristal dan larutannya, karena proses kristalisasi kita lakukan pada suhu kritalisasinya sehingga dalam keadaan supersaturated, kemudian kita pisahkan dengan centrifuge, tapi karena centrifuge bekerja secara berputar maka dari kerja shaft itu akan menghasilkan panas, yang saya kurang mengerti nikalau di cenrifuge terjadi penambahan panas berarti padatan yang sudah terkristal akan larut kembali bersama larutannya karena suhu akan naik diatas suhu kristalisasinya dan keadaan tidak dalam supersaturasi kembali akibat perputaran tadi, jadi penggunaan centrifuge kurang pantas atau gimana massaya bingung.. risvank: October 15, 2009 at 1:04 am @anger : proses kristalisasi dapat terjadi karena suhu, akan tetapi pada proses pemisahan dengan centrifuge berlangsung dalam waktu yang cepat sekitar 3 - 5 menit. hal ini tidak akan mengubah kondisi saturasi pada larutan agus elia gunawan: July 29, 2010 at 12:24 pm Luar biasa penjelasannya. walau agak sulit saya pahami analisis operasinya, tetapi ini sangat menarik dan lebih menarik lagi kalau tersedia informasi dimana mendapatkan alat pengolah aren menjadi gula dan menjadi gula semut atau gula kristal untuk home industri (skala kecil). mohon infonya !
Leave a Reply Click here to cancel reply. Name (required) Mail (will not be published) (required) Website
You need to enable javascript in order to use Simple CAPTCHA. Security Code:
Archives
March 2010 February 2010 December 2009 October 2009 May 2009 April 2009 March 2009 December 2008 November 2008 September 2008 July 2008 June 2008 May 2008
Categories
Berita Chemistry dextran Evaporation Gula Reduksi Heat Transfer Korosi Membrane Technology Motivasi Pemurnian Poem Produk story Sugar Analysis Sugar Processing Sugar Technology Sugarcane Sukrosa Tebu Uncategorized
Fesbuk
Risvan Kuswurj
Create Your Badge
Recent Posts
Related Posts For "stasiun puteran": EFISIENSI PABRIK GULA ISTILAH - ISTILAH DALAM STASIUN GILINGAN SERI PENGETAHUAN INDUSTRI GULA : KRISTALISASI, PEMISAHAN, PACKING KEHILANGAN GULA (SUKROSA) PADA PROSES PEMBUATAN GULA TEBU MEMPREDIKSI SABUT TEBU BERDASARKAN AMPAS TEBU Laboratorium Gula P3GI Penjernih Alternatif FORM A dan FORM B untuk Analisa di Pabrik Gula FINE CRYSTAL SEED (FCS) POST HARVEST DETERIORATION of SUGARCANE APLICATION of DEXTRANASE in SUGARCANE FACTORY
Recent Comments
Sandra31Mullins on PROSES HIDROLISIS dan APLIKASINYA di INDUSTRI Istadi Dh on PANDANGAN TENTANG PABRIK GULA MINI Risva on Contact Me alam on Contact Me Panianto on GULA RAFINASI DAN PROSES PEMBUATANNYA
Tags
ampas asam bakteri basa Beton Blotong Brix CINTA Clarification dextran efisiensi Ekstraksi evaporator Flokulan Gilingan Gula Gula Reduksi Hidrolisis HPB Ibu ICUMSA inversi kapang Kapur Korosi Lane eynon Membran mikroba Nira pabrik gula Pemurnian Pemurnian Nira Penguapan pitting Pol PSHK rafinasi raw sugar Rendemen Sugar Technology Sukrosa Sulfitasi Tebu Tetes ultrafiltrasi
Most Viewed
GULA RAFINASI DAN PROSES PEMBUATANNYA - 15,939 views PROSES PEMURNIAN NIRA DI PABRIK GULA - 12,150 views PROSES HIDROLISIS dan APLIKASINYA di INDUSTRI - 12,024 views PENGERTIAN BRIX dan POL - 11,698 views SUKROSA DAN SIFATNYA - 8,274 views PROSES KRISTALISASI GULA - 8,008 views KOROSI DAN POTENSI TERJADINYA DI PABRIK GULA - 7,410 views PROTEKSI KATODIK DENGAN IMPRESSED CURRENT PADA BESI TULANGAN BETON - 5,306 views PENENTUAN KADAR SUKROSA DALAM NIRA TEBU YANG TELAH RUSAK MUTUNYA - 5,265 views PRINSIP PERPINDAHAN PANAS PADA EVAPORATOR - 5,078 views
Copyright 2009 Risvan Kuswurj. All Rights Reserved.