Anda di halaman 1dari 9

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 1

Volume 7 Nomor 1 : 39-46 (2018)


Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
http://www.industria.ub.ac.id
ISSN 2252-7877 (Print) ISSN 2548-3582
(Online)
https://doi.org/10.21776/ub.industria.2018.007.01.5

Analisis Usaha Budidaya Maggot sebagai Alternatif Pakan Lele

Business Analysis of Maggot Cultivation as a Catfish Feed Alternative


Rizal Ula Ananta Fauzi*, Eka Resty Novieta Sari
Department of Management, Faculty of Economics and Bussiness, University of PGRI Madiun
Jl. Setia Budi No.85, Madiun 63139, Indonesia
*rizalmanajemen@gmail.com
Received: 30th September, 2017; 1st Revision: 23rd February, 2018; 2nd Revision: 27th March, 2018; Accepted: 04th April, 2018

Abstrak
Meningkatnya kebutuhan protein hewani menyebabkan permintaan komoditi ikan meningkat. Sumber
protein hewani yang banyak beredar di pasaran adalah lele (Clarias batrachus). Pellet sebagai sumber utama
pakan memiliki harga yang mahal sehingga perlu alternatif lain untuk mengurangi biaya penyediaan pakan.
Maggot (Hermetia illucens Linnaeus) merupakan larva lalat black soldier yang memiliki tekstur kenyal,
berprotein tinggi serta memiliki kemampuan untuk mengeluarkan enzim alami yang membantu meningkatkan
sistem pencernaan ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi analisis usaha budidaya maggot serta
penghematan yang dapat dilakukan jika maggot diberikan sebagai alternatif kombinasi pellet untuk pakan lele.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa diperlukan waktu hingga 2 minggu untuk menghasilkan maggot yang siap
digunakan untuk pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maggot sangat berpotensi sebagai untuk
dibudidayakan sebagai alternatif pakan ikan lele. Penggunaan 50% pellet dan 50% maggot dapat menghemat
biaya pengadaan pakan sebesar 22,74%.
Kata kunci: maggot, budidaya, penghematan biaya pakan

Abstract
The increasing need for animal protein increases the demand for fish commodities. The source of animal
protein that is widely circulating in the market is catfish (Clariasbatrachus). Pellet as the primary source of feed
has a high price so need another alternative to reduce the cost of providing feed. Maggot (Hermetiaillucens
Linnaeus) is a black soldier fly larva that has a chewy texture, high protein and has the ability producing natural
enzymes that help improve the digestive system of fish This study aims to determine the potential analysis of
maggot cultivation and savings that can be done if maggot is given as an alternative combination of pellets for
catfish feed. From the results of the study found that it can take up to 2 weeks to produce a maggot that is ready
for use for feed. The results showed that maggot is potential to be cultivated as an alternative to feeding catfish.
The use of 50% pellets and 50% maggot can save the cost of feed procurement by 22.74%.
Keywords: maggot, cultivation, feed cost saving

PENDAHULUAN menghasilkan varietas baru yakni Lele Sang-


kuriang. Ikan Lele Sangkuriang memiliki keung-
Populasi penduduk yang semakin bertambah gulan mampu hidup dalam kepadatan tebar yang
berimbas pada meningkatnya kebutuhan masya- tinggi, tahan terhadap penyakit, memiliki rasio
rakat akan protein hewani yang berasal dari ikan. pemberian pakan berbanding pertumbuhan da-
Hal ini secara langsung meningkatkan permin- ging yang baik serta waktu panen yang cepat
taan sumber protein hewani tersebut. Salah satu (Suraya, Yasin, & Rozik, 2016). Munculnya vari-
jenis sumber protein hewani yang banyak beredar etas yang unggul, lele diharapkan menjadi pen-
di pasaran adalah ikan lele (Clarias batrachus). dongkrak produksi budidaya ikan air tawar de-
Selama ini, lele menyumbang 10% produksi per- ngan target mencapai 38% dalam kurun 2 sampai
ikanan budidaya nasional dengan tingkat per- 3 tahun.
tumbuhan yang mencapai 17%–18%. Seiring de- Peningkatan kapasitas budidaya juga secara
ngan naiknya tingkat konsumsi muncul beberapa langsung berpengaruh terhadap meningkatnya
budidaya varietas baru yang kualitasnya lebih kebutuhan pakan. Pakan menjadi hal utama da-
unggul. Terobosan yang telah dilakukan oleh lam budidaya lele. Pakan buatan adalah salah
Balai Besar ikan air tawar Sukabumi adalah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas
40
Analisis Usaha Budidaya...
pertumbuhan lele. Pakan buatan yang mengan- tum dalam Gambar 1 menunjukkan lama waktu
dung nilai nutrisi tinggi dapat mendorong perkembangan lalat black soldier dalam setiap
pertumbuhan lele menjadi lebih cepat (Djarijah, tahapan metamorfosisnya dilihat dalam hitungan
2001). Pilihan utama sumber protein dalam hari. Lalat black soldier dewasa meletakkan te-
formulasi pakan ikan adalah tepung ikan, karena lurnya di dekat sumber makanan. Maggot memi-
memiliki tingkat daya cerna (digestibility) dan liki 5 instar dalam perkembangannya dan dapat
tingkat kesukaaan (palatability) yang baik tumbuh hingga mencapai 20 mm. Pupa bermigra-
(Lovell, 1989). si ke tempat yang lebih lembab untuk kemudian
Salah satu kendala dalam pembuatan pakan tumbuh menjadi lalat dewasa.
buatan sumber protein hewani dengan bahan
baku tepung ikan adalah tepung ikan masih me-
rupakan komoditas impor sampai saat ini. Pada
tahun 2016 Indonesia mengimpor bahan baku pa-
kan ikan hingga 221.564 ton (Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya, 2017). Tepung ikan yang
umumnya digunakan untuk bahan pakan sumber
protein hewani ketersediannya sering berfluktuasi
dengan harga yang tinggi. Maka dari itu, perlu
adanya pakan alternatif sumber protein hewani
sebagai pengganti tepung ikan (Rumondor,
Maaruf, Wolayan, Tulung, & Wolayan, 2016).
Pakan alternatif diharapkan dapat menjawab
permasalahan pakan saat ini yaitu harga pakan Gambar 1. Siklus hidup lalat black soldier (Tomberlin
& Sheppard, 2002)
ikan yang terus naik, masalah pencemaran ling-
kungan perairan karena penumpukan sisa pakan
dan munculnya berbagai macam penyakit yang
menyebabkan kematian pada ikan (Fahmi, Hem,
& Subamia, 2009). Fahmi (2015) menyatakan
bahwa sumber protein yang akan dijadikan alter-
natif pengganti tepung ikan merupakan bahan
yang tersedia dalam jumlah melimpah dan tidak
bersaing dengan manusia dalam pemanfaatannya.
Syarat bahan yang dapat dijadikan bahan baku
pakan yaitu: tidak berbahaya bagi ikan, tersedia
sepanjang waktu, mengandung nutrisi sesuai
dengan kebutuhan ikan, dan bahan tersebut tidak
berkompetisi dengan kebutuhan manusia.
Berdasarkan persyaratan tersebut, maggot
(larva) lalat black soldier dapat dijadikan bahan Gambar 2. Morfologi larva, pupa dan lalat dewasa
baku alternatif penganti tepung ikan sebagai black soldier (Hermetia illucens) (McShaffrey, 2013)
bahan baku pakan. Maggot adalah organisme
yang berasal dari telur lalat black soldier dan Diener, Zurbrügg, dan Tockner (2009) telah
salah satu organisme pembusuk karena me- menyebutkan beberapa keunggulan dari Maggot
ngonsumsi bahan-bahan organik untuk tumbuh lalat black soldier. Maggot lalat black soldier
(Silmina, Edriani, & Putri, 2011). Fase pada memiliki tekstur yang kenyal dan memiliki
siklus hidup lalat black soldier yaitu maggot kemampuan untuk menghasilkan enzim alami
(larva), prepupa, pupa dan serangga dewasa yang dapat meningkatkan kemampuan daya cerna
(Fahmi, 2015). ikan terhadap pakan. Maggot lalat black soldier
Menurut Tomberlin dan Sheppard (2002) adalah sumber protein yang dapat menjadi
lama siklus hidup lalat black soldier tergantung alternatif pakan ikan. Bahan yang mengandung
pada media pakan dan kondisi lingkungan tempat protein kasar lebih dari 19% dianggap sebagai
hidupnya. Siklus hidup lalat black soldier ber- bahan sumber protein yang baik Murtidjo (2001).
langsung antara 40 hari sampai dengan 43 hari. Ogunji, Nimptsch, Wiegand, dan Schulz (2007)
Lama waktu siklus hidup lalat black soldier menyatakan sebesar 30% tepung ikan yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Angka yang tercan- digunakan untuk pakan dapat digantikan oleh
maggot. Kandungan protein dari maggot
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(1): 39-46 (2018)
41
Analisis Usaha Budidaya...
cukup tinggi yaitu tumbuh yang Ampas tahu diberikan memiliki dampak
sekitar 40%. ketersediaannya secara langsung tanpa negatif terhadap ikan
Penelitian yang melimpah serta adanya proses maupun lingkungan
dilakukan oleh mudah didapat- kan. pengolahan terlebih sekitar. Jika terjadi
Sheppard dan Olivier (2004) dahulu. Pemberian perubahan baik fisika,
Newton (2000) dan menyatakan maggot ampas tahu sebagai kimia maupun biologi,
Sogbesan, Ajuonu, lalat black soldier pakan ikan dengan limbah ampas tahu
Musa, dan Adewole dapat digunakan cara seperti ini masih mengandung air
(2006) menunjukkan untuk mengkon- yang didalamnya
bahwa kandungan versi limbah seperti terdapat padatan
protein maggot limbah industri tersuspensi dapat
cukup tinggi. pertanian, menghasilkan zat
Maggot dalam peternakan, ataupun racun. Harahap (2013)
bentuk kering me- feses. Penelitian menyatakan bahwa
ngandung 41-42% Suciati dan Faruq lim- bah cair yang
protein kasar, 14- (2017) mengandung polutan
15% abu, menunjukkan organik akan diurai
31-35% ekstrak eter, maggot bisa dikem- oleh bakteri nitrifikasi
0.60-0.63% fosfor, bangbiakkan pada sehingga mengha-
dan 4.8- media ampas tahu. silkan amoniak.
5.1% kalsium Penelitian ini Akumulasi amoniak
(Bondari & memanfaatkan yang tinggi dapat
Sheppard, 1987). ampas tahu, kotoran merusak ekosistem
Kandungan nutrisi ternak serta ikan sungai dan mematikan
maggot ditunjukkan asin sebagai bahan organisme perairan.
pada Tabel 1. uta- ma media. Hartoyo dan Sukardi
Ampas tahu dipilih (2007) menyatakan
Tabel 1. Kandungan karena selain har- bahwa penambahan
nutrisi maggot ganya murah juga ikan asin pada media
Asam amino esensial karena kandungan media berfungsi untuk
Methionone 0,83 nutrien di dalamnya.
Lysine 2,21 menarik lalat agar mau
Nutrisi yang bersarang dalam
Leucin 2,61
Isoleucine 1,51
dimiliki ampas tahu media budidaya.
Histidene 0,96 dian- taranya yaitu Tingginya nutrisi
Phenyllalanine 1,49 kadar air 51,63%, yang terkandung pada
Valine 2,23 protein kasar maggot,
I-Arginine 1,77 21,66%, kasar ketersediaannya yang
Threonine 1,41 20,26%, lemak melimpah, peman-
Tryptopan 0,59 kasar 2,73%, kadar faatannya yang tidak
Sumber: Newton et al. abu 1,21%, kalsium bersaing dengan
(2005) 1,09%, fosfor manusia serta media
0,88%, asam amino tumbuhnya yang
Serangga lisin, metionin serta mudah dibuat me-
Hermetia illucense vitamin B komplek nunjukkan potensi
betina secara alami yang cukup serta yang baik sebagai
akan menempatkan energi metabolis alternatif kombinasi
telurnya di sekitar sebesar 2.830 pakan ikan. Maggot
sum- ber makanan, kkal/kg (Efendi, diharapkan dapat
misalnya di sekitar 2013). Diharapkan menjadi jawaban atas
tempat peter- nakan ada transfer nutrisi permasalahan
ayam, kotoran dari ampas tahu ke ketersediaan yaitu
hewan maupun maggot yang diha- harga pakan yang
tumpukan limbah silkan. Limbah murah dan mudah di-
bungkil sawit ampas tahu dapatkan, tidak
(Fahmi, 2015). sebelumnya sudah menimbulkan
Kegiatan budidaya sering digunakan pencemaran ling-
membutuhkan media oleh petani ikan.
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(1): 39-46 (2018)
42
Analisis Usaha Budidaya...
kungan serta dapat (didapat dari maggot hingga tampak seperti pada Gambar 4. Pada
bagi- an atas kerangka
Persiapan alat dan bahan
dipasang seng
bergelombang
untuk menghindarkan nya dan dilakukan
media budidaya secara perlahan-lahan
Pembuatan media maggot dari terik agar media tidak
matahari dan hujan terlalu basah.
yang dapat merusak Pengadukan
media budidaya serta diperlukan agar bahan
berakibat pada media budidaya
Proses perawatan Proses budidaya maggot gagalnya budidaya tercampur dengan
maggot. Kemudian baik. Setelah media
dipasang kelambu budidaya
pada sekeliling homogen/tercam- pur,
Proses pemanenan kerangka. Pemasangan tutup permukaan
kelambu berfungsi media dengan daun
agar lalat black soldier pisang kering. Dalam
tidak keluar dari penelitiannya,
tempat budidaya dan Wardhana (2016)
Maggot siap diberikan untuk pakan ikan hanya dapat menyatakan bahwa
meletakkan telurnya di lalat betina tidak
dalam media yang langsung meletakkan
meningkatkan daya yang dipelihara telah disiapkan. telurnya diatas
tahan tu- buh ikan sampai menjadi pupa Kelambu juga sumber pakan atau
(Fahmi, 2015). dan menjadi lalat berfungsi melindungi media budidaya
Penelitian ini dewasa). Media yang maggot dari binatang sehingga
bertujuan mengetahui disiapkan untuk lain yang dapat membutuhkan tempat
potensi budidaya perkembangan telur merusak media tersendiri. Daun
maggot serta peng- lalat, yang mejadi budida- ya maggot pisang kering yang
hematan yang dapat maggot adalah ampas seperti ayam, burung, diletakkan di atas
dilakukan jika maggot tahu sebanyak 60 kg, tikus, dan lain- lain. Di media berfungsi
di- berikan sebagai kotoran binatang dalam tempat budidaya sebagai tempat lalat
alternatif kombinasi ternak 30 kg, ikan diletakkan bak yang betina meletakkan
pellet untuk pakan asin 10 kg, air bersih kemudian diisi dengan telurnya serta sebagai
lele dan daun pisang media pertumbuhan pelindung agar lalat
kering. Alat- alat maggot betina tidak mudah
METODE yang dibutuhkan
terusik apabila sedang
PENELITI beserta fungsinya
Gambar
bertelur.
AN dapat dilihat pada
Tabel 2. 3.Tahap
penelitian Proses Budidaya
Penelitian
Proses budidaya
dilakukan di Desa Pembuatan
dimulai dengan
Jungke, Keca- matan Kerangka Budidaya
Proses Pembuatan peletakan media
Karas, Kabupaten Tempat untuk
Media Budidaya budidaya maggot ke
Magetan pada tanggal perkembangan
Maggot dalam tempat media
11 Januari 2016 maggot perlu
Pembuatan media budidaya yang
hingga 11 Maret disiapkan terlebih
budidaya dimulai sebelumnya telah
2016. Tahap dahulu pada tahap
dengan mencampur dibuat. Tempat
penelitian tampak awal budi- daya. Alat
bahan-bahan media budidaya diharapkan
pada Gambar 3. dan bahan yang
(ampas tahu, ko- toran dapat menjaga
Komponen yang dibutuhkan tampak
ternak dan ikan asin) kondisi media
digunakan dalam pada Tabel 2. Kayu
dengan air secukup- budidaya agar tetap
penelitian ini adalah yang telah disiapkan
lembab dan
lalat black soldier kemu- dian dibentuk
terlindung dari hujan
betina yang berperan dan dipasang
dan sinar matahari
sebagai induk- an sedemikian rupa
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(1): 39-46 (2018)
43
Analisis Usaha Budidaya...
langsung. Media selama dua minggu.
yang berada pada
tempat yang minim Perawatan Media
cahaya, teduh dan Budidaya
lembab diharapkan Pemeriksaan
dapat memberikan kondisi media
dampak positif budidaya dilaku- kan
terhadap proses satu kali setiap hari
bertelurnya lalat selama 14 hari.
black soldier serta Kondisi media
perkembangan budidaya diamati
maggot setelah mulai dari
menetas. Lalat kelembaban hingga
black soldier yang kadar airnya. Jika
berperan seba- gai diperlukan,
indukan penambah- an air
dimasukkan ke maupun sumber
dalam tempat pakan maggot dapat
media budidaya dila- kukan. Selain
yang telah itu kondisi kelambu
dikelilingi yang menge- lilingi
kelambu. Lalat media juga perlu
black soldier diperiksa dan
indukan didapatkan dipastikan agar tidak
dari orang lain yang ada lubang yang
sebelumnya juga dapat
beternak lalat black mengakibatkan lalat
sol- dier. Proses black soldier keluar
budidaya dilakukan dari tempat
budidaya.

Tabel 2. Alat yang digunakan untuk budidaya maggot


No NamaAlat Kegunaan
1 Bak ukuran 56,5 cm dan 24,5 cm Wadah pemeliharaan manggot
2 Tutup bak Tutup wadah pemeliharaan
3 Seng gelombang Penutup bak agar tidak kena air hujan
4 Kelambu /jaring Melindungi dari organisme/ hewan penggangu
5 Ember/ baskom Tempat serbaguna
6 Kayu Kerangka tempat budidaya maggot
7 Sekop Alat mengangkut material media
8 Paku Menggabungkan kayu

Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 7(1): 39-46 (2018)


Gambar 4. Tempat budidaya maggot

Pemanenan
Proses pemanenan maggot dapat dimulai se- Gambar 5 menunjukkan lalat yang berada di
telah 2 minggu. Maggot perlu dipisahkan dan dalam tempat budidaya. Sebelum bertelur, lalat
dibersihkan dari sisa media tumbuhnya. Tahapan- betina akan mencari tempat yang sesuai dan
nya yaitu mencampur media tumbuh dengan air, aman untuk meletakkan telurnya. Lokasi yang
kemudian maggot diambil menggunakan saring- dipilih untuk bertelur umumnya berdekatan de-
an. Maggot yang didapatkan kemudian ditimbang ngan sumber makanan media pertumbuhan, da-
untuk mengetahui hasil yang didapatkan dalam lam budidaya maggot tempat bertelur lalat adalah
satu kali budidaya maggot. daun pisang kering yang diletakkan diatas media
budidaya. Lalat betina akan meletakkan telur
Pemberian Pakan pada Ikan pada hari kedua setelah kawin, telur akan me-
Maggot yang diperoleh dapat di berikan ikan netas menjadi larva dalam waktu tiga sampai
dengan beberapa cara yaitu bisa diberikan secara empat hari. Larva instar pertama akan berkem-
langsung, dikeringkan terlebih dahulu, juga dapat bang sampai menjadi instar keenam dalam waktu
dicampurkan dengan bahan pakan lain. Rachma- 22–24 hari dengan rata-rata 18 hari (Barros-
wati, Buchori, Purnama, Hem, dan Fahmi (2015) Cordeiro, Báo, & Pujol-Luz, 2014).
menyatakan bahwa untuk memperoleh 1 kg larva
lalat black soldier kering sebagai bahan baku pa-
kan dibutuhkan sekitar 3 kg larva lalat black
soldier segar dengan kadar air 63,72%. Pada
penelitian ini, pemberian maggot sebagai pakan
ikan dilakukan secara langsung tanpa adanya
proses pengeringan terlebih dahulu, sehingga
maggot masih dalam keadaan hidup.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Budidaya Maggot
Maggot adalah organisme pada fase kedua
dari siklus hidup lalat black soldier. Telur lalat Gambar 5. Lalat black soldier (Hermetia illucens)
black soldier menetas dan menjadi maggot. Mag-
got beranjak pada fase pupa yang kemudian ber- Berdasarkan hasil pengamatan budidaya,
ubah menjadi lalat dewasa. Klasifikasi maggot proses penetasan telur maggot selama ±6 hari.
adalah sebagai berikut: Kingdom: Animalia; Phy- Lalat black soldier betina meletakkan telurnya
lum: Arthropoda; Class: Insecta; Order : Diptera; pada substrat daun pisang kering dalam waktu ±3
Family : Stratiomyidae; Subfamily : Hermetiinae; hari. Waktu penetasan berlangsung selama ±3
Genus: Hermetia; Species: H. Illucens. hari. Sesuai dengan penelitian Fahmi (2015),
yang menyatakan bahwa telur lalat black soldier
menetas setelah 3–6 hari. Pada saat meletakkan kimia pakan alami. Nutrien yang terdapat pada
telur, lalat black soldier betina akan memastikan media budidaya sangat mempengaruhi nilai pro-
tempat mereka bertelur dekat dengan sumber duktivitas kualitas dari maggot yang dihasilkan.
makanan yang tercukupi. Menurut Fahmi et al. Dalam penelitian ini, nutrisi yang diberikan ter-
(2009) larva maggot berbentuk elips dan ber- dapat pada media budidaya yang terdiri dari
warna kuning muda serta hitam dibagian kepala. ampas tahu, ikan asin dan kotoran yang telah
Fase larva yang masih berwarna putih dicampur menjadi satu.
kekuningan berlangsung kurang lebih 12 hari.
Selanjutnya, larva mulai berubah menjadi coklat Panen
dan semakin gelap. Fase prepupa terjadi sejak Proses panen budidaya maggot dilakukan
hari ke-19 dan fase pupa 100% dicapai pada hari minimal setelah dua minggu masa budidaya mag-
ke-24. Perubahan ukuran tubuh larva dari instar 1 got. Pada waktu 2 minggu telur lalat black
hingga menjadi pupa dapat dilihat pada Gambar soldier sudah menetas dan memasuki fase larva
5. Larva instar yang baru saja menetas umumnya instar kedua yang tumbuh sekitar 10 mm sebelum
berukuran 2 mm, kemudian berukuran 5 mm se- me- lepaskan kulit menjadi larva instar ketiga.
belum proses sheding kulit dimulai. Larva instar Larva instar ketiga tumbuh antara 15 mm dan 20
kedua tumbuh hingga 10 mm sebelum siap mele- mm sebelum berada pada fase pre-pupa.
paskan kulit untuk berlanjut menjadi larva instar Budidaya yang dilakukan dengan 100 kg bahan
ke tiga. Sebelum fase pre-pupa, larva instar ke baku media kultur, dapat menghasilkan larva
tiga tumbuh hingga 15 mm sampai 20 mm. sebanyak 60 -70 kg. Perlu diingat daur hidup
Dalam budidaya maggot media yang menja- maggot sebelum menjadi lalat selama 37 hari.
di tempat tumbuh harus mengandung nutrien Jadi untuk pakan
yang cukup. Nutrien adalah salah satu faktor .
yang sangat berpengaruh pada komposisi bio-

Gambar 5. Perubahan ukuran larva (Fahmi, 2015)

Tabel 3. Biaya peralatan, bahan baku media budidaya, tenaga kerja


Harga satuan Total
Biaya Nama Alat Jumlah Satuan (Rp) (Rp)
Peralatan Bak 6 buah 68.000 408.000
Tutup bak 6 buah 9.000 54.000
Seng gelombang 80 4 buah 63.000 253.000
cm x 180 cm
Kelambu jaring 15 meter 6000 90.000
Ember/ baskom 3 buah 15.000 45.000
Kayu ukuran 5 cm x 12 potong 29.000 338.000
7 cm x 200 cm
Sekop 1 buah 37.500 37.500
Paku 1 kg 18.500 18.500
Jumlah 1.028.000
Bahan baku media Ampas tahu 60 kg 725 43.500
Ikan asin 10 kg 11.000 110.000
Kotoran ternak 30 kg 833 25.000
Jumlah 178.500
Tenaga kerja 100.000 1 orang 100.000 100.000
Jumlah 100.000
ikan harus dilakukan sebelum Maggot berumur menghemat biaya pengadaan pakan sebesar
37 hari dari proses bertelurnya lalat. Proses pe- 22,74% (Rp483.334 / Rp2.125.000 x 100%).
manenan dilakukan dengan memisahkan maggot
dari media tumbuhnya. Setelah terpisah dari me- KESIMPULAN
dia tumbuhnya, maggot siap diberikan untuk pa-
kan lele. Sebagian maggot hasil budidaya dibiar- Maggot adalah organisme pada fase kedua
kan hingga berubah menjadi lalat dewasa. Lalat dari siklus hidup lalat black soldier. Budidaya
dewasa akan digunakan sebagai indukan pada bu- untuk menghasilkan maggot siap pakan dapat di-
didaya berikutnya. Hal ini bertujuan agar budida- lakukan dengan mudah dan membutuhkan waktu
ya maggot ini dapat berkelanjutan serta tidak yang singkat yaitu 2 minggu. Keunggulan mag-
tergantung indukan lalat black soldier dari luar. got sebagai pengganti pakan ikan yaitu mudah
dibudidayakan baik dalam kapasitas kecil mau-
Analisis ekonomi pun besar, mengandung nutrisi yang tinggi, me-
Dalam proses budidaya maggot diperlukan ngandung antimikroba, anti jamur, tidak memba-
biaya peralatan, tenaga kerja dan bahan baku. wa penyakit serta pemanfaatannya tidak bersaing
Biaya peralatan adalah biaya yang dikeluarkan dengan manusia. Pemberian maggot sebagai pa-
untuk proses budidaya, sedangkan biaya tenaga kan ikan dapat dilakukan secara langsung mau-
kerja merupakan biaya yang diberikan kepada se- pun dihancurkan terlebih dahulu. Hasil penelitian
seorang yang melakukan proses budidaya mag- menunjukkan bahwa maggot sangat berpotensi
got. Biaya bahan baku diperlukan untuk menyi- sebagai untuk dibudidayakan sebagai alternatif
apkan media tempat bertelur lalat black soldier pakan ikan lele. Penggunaan 50% pellet dan 50%
(Hermetia illucens) dan tempat berkembangnya maggot dapat menghemat biaya pengadaan pakan
maggot. Biaya yang diperlukan tampak pada sebesar 22,74%.
Tabel 3.
Biaya peralatan tidak dihitung dalam perhi- UCAPAN TERIMA KASIH
tungan karena dianggap sebagai investasi awal
yang kemudian diasumsikan dapat tertutupi oleh Penulis mengucapkan terima kasih kepada
keuntungan yang didapatkan. Asumsi yang ada Ibu Suparti selaku pemilik peternakan dan pem-
adalah peternak lele membutuhkan 250 kg pellet berdayaan kolam lele di Desa Jungke, Kecamatan
untuk membesarkan 400 bibit ukuran 3-5 cm. Karas, Kabupaten Magetan.
Harga 1 sak pellet isi 30 kg adalah Rp255.000. Ji-
ka peternak lele menggunakan 100% pellet untuk Daftar pustaka
pakan maka biaya yang dibutuhkan adalah Rp
2.125.000 (250 kg / 30 kg x Rp255.000). Jika Barros-Cordeiro, K. B., Báo, S. N., & Pujol-Luz, J. R.
peternak lele menggunakan 50% pellet dan 50% (2014). Intra-puparial development of the black
maggot maka biaya yang dibutuhkan adalah soldier-fly, Hermetia illucens. Journal of Insect
biaya pengadaan 125 kg pellet ditambah dengan Science, 14(1), 1–10. https://doi.org/10.1093/jis/
biaya pengadaan 125 kg maggot. Biaya yang 14.1.83
dibutuhkan untuk 125 kg pellet adalah Rp
Bondari, K., & Sheppard, D. C. (1987). Soldier fly,
1.062.500 (125 kg / 30 kg x Rp255.000). Satu Hermetia illucens L., larvae as feed for channel
kali budidaya maggot dapat menghasilkan 60 kg catfish, Ictalurus punctatus (Rafinesque), and
maggot. Biaya yang dibutuhkan untuk mengha- blue tilapia, Oreochromis aureus (Steindachner).
silkan 60 kg maggot adalah Rp278.000 (biaya Aquaculture and Fisheries Management, 18(3),
bahan baku + biaya tenaga kerja) sehingga biaya 209–220. https://doi.org/10.1111/j.1365-2109.
untuk menghasilkan 125 kg maggot adalah Rp 1987.tb00141.x
579.166 (125 kg/ 60 kg x Rp278.000). Biaya jika
peternak menggunakan 50% pellet dan 50% mag- Diener, S., Zurbrügg, C., & Tockner, K. (2009).
Conversion of organic material by black soldier
got adalah Rp1.062.500 + Rp579.166 = Rp
fly larvae: establishing optimal feeding rates.
1.641.666. Penghematan yang didapatkan jika Waste Management & Research, 27(6), 603–
peternak menggunakan 50% pellet dan 50% mag- 610. https://doi.org/10.1177/0734242X0910383
got dibandingkan menggunakan 100% yaitu Rp 8
2.125.000 - Rp1.641.666 = Rp483.334. Jika
penghematan dinyatakan dalam persentase maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2017). KKP
penggunaan 50% pellet dan 50% maggot dapat - FAO Sepakat Dorong Pakan Mandiri Nasional.
Retrieved March 1, 2017, from https://www.
djpb.kkp.go.id/index.php/arsip/c/497/KKP- Rachmawati, Buchori, D., Purnama, H., Hem, S., &
FAO-SEPAKAT-DORONG-PAKAN- Fahmi, M. R. (2015). Perkembangan dan
MANDIRI-NASIONAL/?category_id=13 kandungan nutrisi larva Hermetia illucens
(Linnaeus) (Diptera: Stratiomyidae) pada
Djarijah, A. S. (2001). Budidaya Ikan Patin. bungkil kelapa sawit. Jurnal Entomologi
Yogyakarta: Kanisius. Indonesia, 7(1), 28–41. https://doi.org/10.5994/
jei.7.1.28
Efendi, M. (2013). Beternak Cacing Sutera Cara
Modern. Jakarta: Penebar Swadaya. Rumondor, G., Maaruf, K., Wolayan, F. R., Tulung,
Y. R. L., & Wolayan, F. R. (2016). Pengaruh
Fahmi, M. R. (2015). Optimalisasi proses biokonversi
penggantian tepung ikan dengan tepung maggot
dengan menggunakan mini-larva Hermetia
black soldier (Hermetia illucens) dalam ransum
illucens untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan.
terhadap persentase karkas dan lemak abdomen
In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
broiler. Zootec, 36(1), 131–138.
Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, pp. 139–144).
https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010124 Sheppard, D. C., & Newton, G. L. (2000). Valuable
By-Products of a Manure Management System
Fahmi, M. R., Hem, S., & Subamia, I. W. (2009).
using the Black Soldier Fly - A Literature
Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan
Review with Some Current Results. In
dan status kesehatan ikan. Jurnal Riset
International symposium; 8th, Animal,
Akuakultur, 4(2), 221–232.
Agricultural and Food Processing Wastes (pp.
Harahap, S. (2013). Pencemaran perairan akibat kadar 35–39). Des Moines.
amoniak yang tinggi akibat limbah cair industri
tempe. Jurnal Akuatika, 4(2), 183–194. Silmina, D., Edriani, G., & Putri, M. (2011).
Efektifitas Berbagai Media Budidaya Terhadap
Hartoyo, & Sukardi, P. (2007). Alternatif Pakan Pertumbuhan Maggot Hermetia illucens. Bogor.
Ternak Ikan. Purwokerto: Universitas Jenderal Retrieved from http://repository.ipb.ac.id/
Soedirman. handle/123456789/43974

Lovell, R. T. (1989). Nutrition and Feeding of Fish. Sogbesan, O. A., Ajuonu, N., Musa, B. O., &
New York: Van Nostrand Reinhold. Adewole, A. M. (2006). Harvesting Techniques
and Evaluation of Maggot Meal as Animal
McShaffrey, D. (2013). Hermetia illucens - Black Dietary Protein Sources for “Hteroclarias” in
Soldier Fly - Hermetia illucens. Retrieved Outdoor Concrete Tanks. World Journal of
March 1, 2018, from https://bugguide.net/node/ Agricultural Sciences, 2(4), 394–402.
view/874940
Suciati, R., & Faruq, H. (2017). Efektifitas media
Murtidjo, B. A. (2001). Pedoman Meramu Pakan pertumbuhan maggots Hermetia illucents (lalat
Ikan. Yogyakarta: Kanisius. tentara hitam) sebagai solusi pemanfaatan
sampah organik. Biosfer : Jurnal Biologi Dan
Newton, G. L., Sheppard, D. C., Watson, D. W., Pendidikan Biologi, 2(1), 8–13.
Burtle, G. J., Dove, C. R., Tomberlin, J. K., &
Thelen, E. E. (2005). The black soldier fly, Suraya, U., Yasin, M. N., & Rozik, M. (2016).
Hermetia illucens, as a manure management/ Penerapan teknologi budidaya ikan Lele
resource recovery tool. In Proceedings of the Sangkuriang di kolam tanah pada kegiatan Bina
Symposium on the State of the Science of Desa UPT 38 Kelurahan Sei Gohong. Jurnal
Animal Manure and Waste Management. San Udayana Mengabdi, 15(2), 236–242.
Antonio.
Tomberlin, J. K., & Sheppard, D. C. (2002). Factors
Ogunji, J. O., Nimptsch, J., Wiegand, C., & Schulz, C. influencing mating and oviposition of black
(2007). Evaluation of the influence of housefly soldier flies (Diptera: Stratiomyidae) in a
maggot meal (magmeal) diets on catalase, colony. Journal of Entomological Science,
glutathione S-transferase and glycogen 37(4), 345–352. https://doi.org/10.18474/0749-
concentration in the liver of Oreochromis 8004-37.4.345
niloticus fingerling. Comparative Biochemistry
and Physiology - A Molecular and Integrative Wardhana, A. H. (2016). Black soldier fly (Hermetia
Physiology, 147(4), 942–947. https://doi.org/ illucens) sebagai sumber protein alternatif untuk
10.1016/j.cbpa.2007.02.028 pakan ternak. Wartazoa : Buletin Ilmu
Peternakan Dan Kesehatan Hewan Indonesia,
Olivier, P. A. (2004). Bio-Conversion of Putrescent 26(2), 69–78. https://doi.org/10.14334/wartazoa
Wastes. Washington DC: ESR LLC. .v26i2.1327

Anda mungkin juga menyukai