Anda di halaman 1dari 5

Petir sangat erat kaitannya dengan musim penghujan.

Menurut statistik, petir membunuh sekitar


200 orang di Amerika Serikat dan melukai sekitar 550 orang pertahun, sebagian besar
dikarenakan sambaran petir pada musim penghujan. Petir bukan hanya dapat membunuh
manusia dengan sambarannya tapi juga dapat meledakkan alat-alat elektronik seperti laptop
maupun handphone. Seperti fakta yang dilansir website MetroTV News dikemukakan bahwa
petir menyambar tujuh warga Ledokombo, Jember, Jawa Timur dengan tujuh orang pingsan.
Kejadian tersebut bermula saat seorang bernama Husni mengangangkat panggilan telepon
genggam di saung bersama teman-temannya. Sesaat petir menyambar langsung meledakkan
saung tempat berteduh mereka dan mengakibatkan luka parah yakni luka bakar di dada dan
gangguan pendengaran.

Mengenal Petir dan Tempat Beresiko

Petir adalah fenomena alam yang sering timbul berbarengan dengan lahirnya awan pembentuk
hujan disebut awan Cumulonimbus (Cb) . Pembentukan petir atau listrik udara diawali proses
terjadinya lompatan listrik pada awan yang bermuatan  listrik positif (+) dan sebagian awan yang
bermuatan negatif (-), antara awan dan udara, atau dapat juga terjadi karena berinteraksinya
listrik udara antara bumi yang bermuatan (-) dan berinteraksi dengan awan yang bermuatan
positif (+). Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi
pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara.
Saat elektron menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.

Di seluruh dunia terjadi sekitar 14 juta petir pertahun atau 40.000 petir per hari, terutama di
musim hujan dengan intensitas air hujan yang besar. Petir biasanya berakhir 15 sampai 30 menit
setelah dimulai dengan kekuatan petir yang pernah tercatat mulai dari ribuan ampere sampai
200.000 ampere. Angka ini setara dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk menyalakan 500 ribu
lampu bohlam 100 watt. Meskipun arus petir hanya sesaat, kira-kira selama 200 mikrodetik tapi
kerusakan yang ditimbulkan sangat luar biasa. Efek dari serangan langsung sangat jelas terlihat,
mulai dari kerusakan bangunan, kebakaran, sampai bahaya kematian.

Tempat yang beresiko tersambar petir adalah daerah perbukitan, lereng, daerah terpencil, dan
daerah pedesaan. Di perkotaan risiko terkena petir relatif kecil karena kepadatan penduduk di
kawasan tersebut merata. Begitu juga kolam renang sangat beresiko tersambar petir. Jika kita
sedang berenang dan tiba-tiba mendung gelap, segeralah keluar dari kolam dan masuk ke
bangunan terdekat. Petir juga bisa merambat melalui saluran kabel listrik dan telepon sehingga
kabel telepon yang masuk ke pesawat telepon sebaiknya juga dicabut. Antena televisi juga bisa
menjadi penghantar petir masuk ke rumah.

Melindungi diri dari Petir

Proteksi paling umum yang dilakukan untuk bangunan tinggi adalah instalasi penangkal petir.
Namun untuk kita yang berada di dalam rumah, metode paling sederhana namun sangat efektif
adalah metode Sangkar Faraday, yaitu dengan melindungi area hendak diamankan dengan
melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian. Tempat pembumian
ini berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor tembaga ke batang pembumian
yang tertanam di dalam tanah.

Selain itu hindari posisi yang dekat dengan kontak listrik, menjauhlah dari lokasi yang berair
atau tanah yang basah, serta jauhi pintu, dan jendela. Matikan dan cabut kabel power dari stop
kontak listrik semua barang elektronik yang kita miliki, seperti televisi, radio dan komputer
untuk mengurangi resiko tersambar petir. Jauhi telepon, namun jika terpaksa menghubungi
seseorang gunakan telepon genggam. Jika petir menyambar jaringan telepon, arus listrik petir
akan melewati setiap sambungan telepon yang sangat potensial menyengat jika memegang
telepon. Jauhi pipa saluran air seperti bath tub dan shower karena petir dapat merambat lewat
pipa logam saluran air. Gunakan sandal rumah dari karet (sandal jepit) atau usahakan memakai
kaos kaki yang kering sebagai upaya ‘memisahkan’ tubuh kita dari tanah

Untuk kita yang berada di luar ruangan, cari tempat berlindung dalam gedung atau mobil. Kita
aman berada dalam mobil karena petir akan berjalan mengelilingi permukaan kendaraan dan
kemudian menuju tanah sehingga pengendara mobil tak perlu khawatir dengan sambaran petir.
Petir yang menyambar mobil langsung dinetralkan ke tanah. Begitu juga penumpang di dalam
pesawat juga aman karena pesawat terbuat dari bahan yang bisa melindungi penumpang dari
petir.Bagi petugas yang bekerja di bandara, jangan berlindung di bawah sayap pesawat dan dekat
roda ketika hujan karena posisi ekor pesawat yang tinggi bisa tersambar petir dan langsung
mengalir ke badan pesawat. Kemudian bila Anda berada di kapal, jauhi tiang layar agar tak
tersambar petir.

Kalau kebetulan Anda sedang berdiri di tempat terbuka, secepatnya dekati obyek yang lebih
tinggi, jangan justru menjauhinya. Namun ingat jangan terlalu dekat dengan obyek tersebut
karena jarak maksimal paling aman adalah 2,5 meter dari obyek tinggi itu. Semakin jauh dari
obyek yang tinggi, makin berisiko tersambar petir. Lalu jangan juga berdiri di bawah pohon
ketika hujan. Petir yang menyambar pohon bisa meloncat ke tubuh orang sebab sulur-sulur
pohon juga bisa menghantarkan petir ke tubuh.

Marilah kita kenali aktivitas alam sedini mungkin. Listrik udara dan banjir merupakan fenomena
alam yang sering kita temui secara mendadak dan beriringan. Pengenalan terhadap bahaya petir
serta upaya proteksinya perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat beresiko sebagai mitigasi
awal demi meminimalisir dampak buruk dari bencana yang sewaktu-waktu terjadi di sekitar kita.
Jakarta, CNN Indonesia -- Petir merupakan salah satu fenomena alam paling mematikan.
Menurut catatan agensi cuaca Amerika Serikat (NWS) tercatat 55 hingga 60 nyawa melayang
dan ratusan lainnya terluka setiap tahunnya akibat petir yang menyambar Negeri Paman Sam.

Selain di AS, belakangan cuaca ekstrem juga tengah menimpa negara bagian Andhra Prades,
India. Badai pasir disertai sambaran petir menyebabkan kematian dalam jumlah besar dalam
waktu sekejap.

Tercatat ada 14 orang korban jiwa setelah disambar 41 ribu sambaran petir pada Rabu (2/5).

Menilik ilmu sains, petir meninggalkan dampak bagi alam dan manusia. Ketika petir
menyambar, sebaiknya menghindar dan mencari tempat tertutup untuk berlindung.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), petir biasanya terbentuk dari
awan petir atau yang secara ilmiah disebut cumulonimbus. Di dalam cumulonimbus, gesekan ion
positif dan negatif menimbulkan listrik. 

Cumulonimbus terbentuk karena dorongan udara ke atas dari gunung yang lebih hangat di pagi
hari dari laut yang dingin. Oleh sebab itu, jumlag petir yang menyambar biasanya tergantung
kedekatan wilayah dengan gunung, laut atau selat.

Di Indonesia, Jabodetabek jadi daerah yang dengan sambaran petir terbanyak-- jumlahnya
melebihi Jepang dan Florida, AS. Lokasi dengan dataran tinggi yang banyak ditemui di
Indonesia jadi tempat potensial pembentukan awan cumulonimbus.

Namun begitu, jarak petir dengan subjek ternyata tak menjamin seseorang bisa aman dari
sambaran.

Menghindari sambaran petir

Meski petir terlihat jauh, hal itu tak menjamin seseorang aman dari sengatannya. Ahli
Meteorologi Senior AccuWeather.com, Kristina Pydynowski, mengatakan bahwa petir bisa
dideteksi lebih dari 32 km dari induk badai. Namun kasus ini memang sangat jarang.

"Badai petir mungkin tidak langsung di atas kepala, tetapi Anda masih bisa terkena petir. Baut
petir bisa menyerang orang dan bangunan yang berjarak 24 km dari badai," kata Pydynowski.

Dia melanjutkan bahwa tempat paling aman untuk berlindung dari petir adalah bangunan tertutup
atau mobil. Namun, mereka yang ada di dalam mobil selama badai petir harus menghindari
bersentuhan dengan bagian logam yang dapat menghantarkan listrik.

Namun jika seseorang berada di luar dan mendengar atau melihat badai petir, hal yang harus
dilakukan pertama kali adalah mencari tempat berlindung. Jangan berlindung di bawah pohon
karena saat basah, kayunya bisa menghantarkan listrik.

Saat sudah menemukan tempat berteduh, jauhi jendelanya. Jangan buru-buru mandi pula ketika
sudah sampai di tujuan. Sebab, air merupakan konduktor listrik yang baik. Terlebih, kamar
mandi biasanya dilengkapi pipa yang juga bisa disengat petir. (evn)

Anda mungkin juga menyukai