Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUM Desa adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
2. Yang menjadi dasar atau landasan hukum dan peraturan dalam pembentukan dan
pelaksanaan  BUM Desa?
 Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
 Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang
Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
 Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 4
Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa
3. Tahap I (Pra Musyawarah Desa)
 Melakukan sosialisasi dan penjajakan kepada warga desa peluang pendirian BUM
Desa
 Melakukan pemetaan aset dan kebutuhan warga
 Menyusun draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
 Menentukan kriteria pengurus organisasi pengelola BUM Desa
Tahap II (Musyawarah Desa)
 Menyampaikan hasil pemetaan dan potensi jenis usaha
 Menyepakati pendirian BUM Desa sesuai dengan kondisi ekonomi, potensi jenis
usaha dan sosial budaya masyarakat;
 Membahas Draf Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
 Memilih kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa
 Sumber Permodalan BUM Desa
 Membentuk Panitia Ad-Hock perumusan Peraturan Desa tentang pembentukan
BUM Desa
Tahap III (Pasca Musyawara Desa)
 Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Penetapan Pendirian Badan Usaha
Milik Desa yang mengacu pada UU Desa, Peraturan Pelaksananaan dan Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
 Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Penetapan Pendirian Badan
Usaha Milik Desa
 Penetapan Peraturan Desa tentang Penetapan Pendirian Badan Usaha Milik Desa
4. Struktur Pengurus BUMDes
Dalam Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 dijelaskan
bahwa susunan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terdiri dari:
 Penasihat,
 Pelaksana Operasional, dan
 Pengawas.
Pengawas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mewakili kepentingan masyarakat
dalam melakukan pengawasan kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Yang
jadi pertanyaan adalah, apakah pengawas BUMDes secara otomatis dijabat oleh
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)? Tidak, susunan Pengawas memiliki aturan
mainnya sendiri, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Desa,
PDT dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015.
Struktur/susunan Pengawas BUMDes terdiri dari:
Ketua
 Wakil Ketua (merangkap anggota)
 Sekretaris (merangkap anggota)
 Anggota
Kewajiban Pengawas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yaitu
menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
5. Modal BUM Desa
Penting untuk diketahui mengenai modal BUM Desa yang diatur dalam Pasal 135 PP
47/2015 berikut ini:
1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a) penyertaan modal Desa; dan
b) penyertaan modal masyarakat Desa.
3) Kekayaan BUM Desa yang bersumber dari penyertaan Modal Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan.
4) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berasal
dari APB Desa.
5) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota
dapat memberikan bantuan kepada BUM Desa yang disalurkan melalui APB
Desa.
6. Menurut PP 54 tahun 2017 tentang BUMD Pasal 123
1) Penggabungan dan peleburan BUMD dilakukan terhadap 2 (dua) BUMD atau
lebih.
2) BUMD dapat mengambil alih BUMD dan/atau badan usaha lainnya.
Pasal 124
1) Pembubaran BUMD ditetapkan dengan Perda.
2) Fungsi BUMD yang dibubarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
3) Kekayaan daerah hasil pembubaran BUMD dikembalikan kepada Daerah.
Pasal 125
Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pembubaran BUMD dilakukan
berdasarkan hasil analisis investasi, penilaian tingkat kesehatan, dan hasil evaluasi
BUMD.
Pasal 126
Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan
pembubaran perusahaan perseroan Daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai perseroan terbatas.

Anda mungkin juga menyukai