Anda di halaman 1dari 5

SOAL EVALUASI AKADEMIK

Nama : Hendra Dwi Putra S.T


Nip : 199008272020121002
Angkatan : 63
Kelompok :3
Pengampu Materi : Drs. Rohman Farly, M.M
Kasus Nomor : Perilaku Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan

1. Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan
persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban:
Rumusan atau masalah pokok actor yang telibat yaitu :
A. Tenaga kesehatan
1. Rendahnya kualitas kesehatan masyarakat
2. Rendahnya SDM Kesehatan
3. Masih buruknya pelayanan Kesehatan
4. Masih banyaknya penyalagunaan wewenang dan KKN
B. Masyarakat
2. Rendahnya strata ekonomi dan pendidikan masyarakat

2.  Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap


nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan
NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus. B.
Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban:
A. Bentuk penerapan terhadap nilai-nilai nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dan NKRI
1. Dari segi tenaga kesehatan
Akuntabilitas (transparansi) adanya data Angka Kematian Bayi (AKB), kelahiran
hidup, Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI), dan usia harapan hidup (UHH)
bagi lansia
Nasionalisme (sila ke-2) tenaga kesehatan memberikan pelayanan kepada
masyarakat
Etika Publik (empati) memberikan pertolongan berupa bantuan kesehatan
Komitmen Mutu (layanan sepenuh hati) tenaga kesehatan memberikan pelayanan
dengan sepenuh hati
Anti Korupsi (kepedulian) memberikan pertolongan kesehatan kepada masyarakat
2. Dari segi masyarakat
Akuntabilitas (keadilan) mendapatkan hak pelayanan kesehatan
Nasionalisme ( sila ke 2) mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga
kesehatan
Etika Publik (respect) menerima bantuan kesehatan
Komitmen Mutu (layanan sepenuh hati) menerima pertolongan pelayanan
kesehatan dengan sepenuh hati
Anti Korupsi (keadilan) mendapatkan hak pelayanan kesehatan dengan adil
B. Bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dan NKRI
1. Dari segi tenaga kesehatan
Jika nilai akuntabilitas tidak diterapkan maka tidak adanya pelayanan kesehatan
yang akuntabel dan maksimal
Jika nilai nasionalisme tidak diterapkan maka akan luntur kecintaannya akan
lingkungan sekitar yang mengakar pada kecintaan pada tanah air
Jika nilai etika publik tidak diterapkan maka komunikasi tidak akan terjalin
dengan baik
Jika nilai komitmen mutu tidak diterapkan maka orientasi mutu pelayanan
kesehaatan tidak akan maksimal
Jika nilai anti korupsi tidak diterapkan maka tidak akan ada tenaga dan pelayanan
kesehatan yang baik, bermartabat, dan maksimal
2. Dari segi masyarakat
Akuntabilitas (keadilan) pelayanan kesehatan masyarakat yang tidak merata
Nasionalisme (sila ke-2) tidak mendapatkan pelayanan kesehatan masyarakat
secara maksimal
Etika Pubik (kepedulian) kurangnya kepudulian tenaga kesehatan terhadap
masyarakat
Komitmen Mutu (orientasi mutu) kualitas pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat masih kurang
Anti Korupsi (kejujuran) penyalahgunaan wewenang dari tenaga kesehatan
terhadap masyarakat
C. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban :
Dampak yang akan terjadi bila tidak diterapkanya nilai-nilai dasar PNS adalah:
1. Angka kematian ibu meningkat
2. Meningkatnya angka kriminalitas
3. Usia harapan hidup menurun
4. Angka kematian bayi meningkat
5. Korupsi merajalela
6. Menurunnya SDM tenaga kesehatan
7. Terpuruknya perekonomian dan pendidikan
8. Menurunnya mutu pelayanan Kesehatan

3. Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan


konteks deskripsi kasus
Jawaban :
A. Masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat yang terlihat pada Renstra Kemenkes,
dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB): 32/1000 kelahiran hidup (2005),
Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI): 262/100.000 kelahiran (2005), dan Usia
Harapan Hidup (UHH): 69 tahun. Masalah tersebut dapat diatasai dengan cara :
menugaskan tenaga kesehatann di daerah terpencil yang jangkauan pelayanannya masih
kurang, Melengkapi sarana dan prasarana yang ada di fasilitas kesehatan. Baik fasilitas
dasar atau rujukan, Obat akan disediakan dalam jumlah yang banyak dan tenaga
kesehatan juga akan dilatih, Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kehamilan,
dan memberikan pemahaman agar tidak menikah muda karena resiko kemataian bayi
dan anak juga tinggi.
B. Kualitas kesehatan masyarakat pada wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) nampak
sekali ketimpangannya. Hal tersebut terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah
dalam memperbaiki hal tersebut. Maka untuk mengatasi hal tersebut pemerintah harus
membangun banyak rumah sakit dan puskesmas dan memperbanyak tenaga Kesehatan.

C. Masih rendahnya strata ekonomi dan Pendidikan


Strata ekonomi masyarakat sangat dipengaruhi oleh Pendidikan maka untuk mengatasi
hal tersebut peluh Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara bekerjasama dengan
pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), Membangun sekolah didaerah terpencil,
Memberikan beasiswa pada siswa yang tidak mampu, Meningkatkan jumlah dan
kualitas pengaja, dan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan
cara : Memberikan Modal usaha dan pelatihan ke masyarakat.
D. SDM kesehatan kurang efisien, efektif, dan profesionaliesme dalam menanggulangi
permasalahan Kesehatan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara : Melalui
jalur pendidikan formal (tatap muka atau PJJ) dan non formal Pendidikan formal
contohnya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan pendidikan non formal
contohnya mengikuti pelatihan, kursus, dan seminar,
E. Penyalahgunaan wewenang, masih adanya praktik KKN, serta masih lemahnya
tingkat ,pengawasan terhadap kinerja aparatur pelayanan publik dalam pelayanan
kesehatan. Gagasan alternatif pemecahan masalahnya yaitu : Tranparansi, sistem
akuntasi dan pelaporan pengggunaan dana, Pengawasan pada tingkat pusat dan daerah
lebih ditingkatkan, Keterbukaan informasi, Pemberian contoh yang baik atau role
model, Sistem manajemen mutu yang seragam antar institusi pelayanan Kesehatan,
Adanya keterbukaan antara institusi pelayanan kesehatan, dokter, dan perusahaaan
farmasi berkaitan dengan pengadaan obat-obatan, Membentuk majelis kode etik profesi
yang berlandaskan pada etika dan hukum yang berlaku.
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan
masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus!
Jawaban :
A. Masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat yang terlihat pada Renstra Kemenkes,
dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB): 32/1000 kelahiran hidup (2005),
Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI): 262/100.000 kelahiran (2005), dan Usia
Harapan Hidup (UHH): 69 tahun
konsekuensi penerapannya yaitu :
Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB), kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu
melahirkan (AKI), dan meningkatnya usia harapan hidup (UHH) bagi lansia
B. Masih rendahnya strata ekonomi dan pendidikan
Konsekuensi penerapannya yaitu :
Kesejahteraan ekonomi dan pendidikan semakin meningkat. Adanya tingkat
kesadaran yang tinggi
C. SDM kesehatan kurang efisien, efektif, dan profesionaliesme dalam menanggulangi
permasalahan kesehatan
Konsekuensi penerapannya yaitu:
SDM kesehatannya menjadi lebih baik, profesionalisme, dan berintegritas tinggi
D. penyalahgunaan wewenang, masih adanya praktik KKN, serta masih lemahnya
tingkat pengawasan terhadap kinerja aparatur pelayanan publik dalam pelayanan
kesehatan.
Konsekuensi penerapannya yaitu :
Terwujudnya akuntabilitas, transparansi, kewajaran (fairness) dan adanya kebijakan
atau aturan main yang dapat membatasi ruang gerak korupsi

Anda mungkin juga menyukai