Catatan Makalah
Catatan Makalah
Abstrak
Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan salah satu penyakit hematologi yang sering ditemukan pada bayi,
anak-anak dan perempuan usia reproduksi. Anak-anak dengan ADB akan mengalami gangguan dalam
tumbuh-kembang, perubahan perilaku serta gangguan motorik, sehingga dapat mengurangi kemampuan
belajar dan menurunkan prestasi belajar di sekolah. Anemia Defisiensi Besi adalah anemia yang disebabkan
kurangnya ketersediaan zat besi di dalam tubuh sehingga menyebabkan zat besi yang diperlukan untuk
eritropoesis tidak cukup. Kebutuhan zat besi akan meningkat pada masa pertumbuhan seperti pada bayi,
anak-anak, remaja, kehamilan dan menyusui. Pada anak-anak terutama yang mendapat susu formula
kebutuhan zat besi meningkat karena sedikit mengandung besi. Diet yang kaya zat besi tidak menjamin
ketersediaan zat besi di dalam tubuh karena banyaknya zat besi yang dapat diserap sangat tergantung dari
kondisi atau makanan yang dapat menghambat maupun yang mempercepat penyerapan besi. Pada
perempuan kehilangan zat besi sering karena menstruasi yang banyak dan lama atau kondisi seperti tumor
fibroid maupun malignan uterin. Dalam manajemen anemia defisiensi besi pemeriksaan laboratorium
berperan untuk skrining, menegakkan diagnosis, serta memantau keberhasilan terapi.
Kata Kunci : Anemia Zat Besi, Kebutuhan Zat besi, Manajemen Anemia
diagnosis, serta memantau keberhasilan Diet yang kaya zat besi tidak
terapi.2,3 menjamin ketersediaan zat besi di
Pada tinjauan pustaka akan dibahas dalam tubuh karena banyaknya zat besi
definisi, metabolisme zat besi, etiologi, yang dapat diserap sangat tergantung
patogenesis dan berbagai pemeriksaan dari kondisi atau makanan yang dapat
laboratorium yang digunakan untuk menghambat maupun yang
mengelola pasien dengan anemia mempercepat penyerapan besi.
defisiensi besi. Penyerapan besi sangat tergantung
dengan adanya asam lambung yang
Isi membantu mengubah ion ferri menjadi
Definisi Anemia Defisiensi Besi ion ferro. Ganggguan penyerapan besi
Anemia Defisiensi Besi adalah dapat dijumpai pada pasien dengan
anemia yang disebabkan kurangnya sindrom malabsorbsi seperti
ketersediaan zat besi di dalam tubuh gastrectomy, gastric bypass, celiac
sehingga menyebabkan zat besi yang disease. 1
diperlukan untuk eritropoesis tidak
cukup. Hal ini ditandai dengan d. Kehilangan Darah yang Kronis
gambaran eritrosit yang hipokrom- Pada perempuan kehilangan zat besi
mikrositer, penurunan kadar besi sering karena menstruasi yang banyak
serum, transferrin dan cadangan besi, di dan lama atau kondisi seperti tumor
sertai peningkatan kapasitas ikat besi fibroid maupun malignan uterin. Selain
/total iron binding capacity (TIBC).4 itu, pendarahan melalui saluran cerna
bisa disebabkan ulkus, gastritis karena
Etiologi Anemia Defisiensi Besi alkohol atau aspirin, tumor, parasit dan
Etiologi Anemia defisiensi besi secara hemoroid.3
umum dibagi 4:
a. Diet atau Asupan Zat Besi yang Patogenesis Anemia Defisiensi Zat Besi
kurang Perkembangan anemia defisiensi besi
Setiap hari zat besi dari tubuh yang terdiri 3 tahap:
diekskresikan melalui kulit dan epitel a. Tahap pertama: Kekurangan besi
usus sekitar 1 mg maka diimbangi (deplesi besi)
asupan zat besi melalui diet sekitar 1 Secara umum pada tahap ini tidak
mg untuk menjaga keseimbangan menunjukkan gejala, pada tahap ini
asupan dan ekskresi yang berguna persediaan besi di sumsum tulang
untuk kebutuhan produksi eritrosit. berkurang. Feritin serum akan menurun
Asupan besi yang rendah pada diet yang akibat meningkatnya penyerapan zat
tidak adekuat dapat menyebabkan besi oleh mukosa usus sebagai
cadangan besi berkurang, sehingga kompensasinya hati akan mensintesis
proses eritropoesis akan berkurang .3 lebih banyak transferin sehingga akan
terjadi peningkatan TIBC. Pada keadaan
b. Kebutuhan yang meningkat ini tidak menyebabkan anemia (CBC
Kebutuhan zat besi akan meningkat normal) dan morfologi eritrosit normal,
pada masa pertumbuhan seperti pada distribusi sel darah merah biasanya
bayi, anak-anak, remaja, kehamilan dan masih normal.1
menyusui. Pada anak-anak terutama b. Tahap kedua
yang mendapat susu formula Disebut juga tahap eritropoiesis yang
kebutuhan zat besi meningkat karena kekurangan besi. Pada tahap ini
sedikit mengandung besi. 1 kandungan hemoglobin (Hb) pada
retikulosit mulai menurun, hal ini
c. Gangguan Penyerapan merefleksikan omset dari eritropoiesis
yang kekurangan besi. Tetapi karena
ferro ini kemudian diabsorbsi oleh sel berikatan dengan transferin dan
mukosa usus halus, di dalam sel mukosa disimpan sebagai cadangan di dalam
usus bentuk ion ferro akan mengalami hati, lien dan sumsum tulang dalam
oksidasi menjadi bentuk ion ferri bentuk feritin. Bila cadangan besi dalam
kembali. Sebagian kecil ion ferri ini akan tubuh berkurang atau kebutuhan besi
berikatan dengan apoferitin meningkat, maka absorbsi zat besi akan
membentuk feritin, dan sebagian besar meningkat, sebaliknya bila cadangan zat
akan mengalami reduksi menjadi besi meningkat maka absorbsi akan
bentuk ion ferro lagi yang akan berkurang.8,9 Gambar 2.1 berikut
dilepaskan ke dalam peredaran darah menunjukkan metabolisme besi di
dan ion ferro direoksidasi menjadi dalam tubuh.10
bentuk ion ferri yang kemudian
sel dan sangat banyak diekspresikan dengan bantuan enzim heme oxygenase
oleh enterosit, hati dan makrofag. (HO). Besi sebagian ditransportasikan
Seperti besi tubuh meningkat, hepcidin melewati membran basolateral
diinduksi yang kemudian menghambat enterosit ke sirkulasi melalui protein
pengambilan besi melalui FPN, ini transpor ferroportin (disebut juga
menghambat penyerapan zat besi di protein IREG1= iron regulated gene 1).
dalam usus dan daur ulang besi dari Enzim hephaestin yang berhubungan
eritrosit oleh makrofag. peradangan. 11 dengan ferroportin mengoksidasi ion
ferro kembali menjadi besi bentuk ion
b. Transport Besi ferri. Ion Ferri berikatan dengan
Transferin digunakan untuk mengikat transferin di dalam sistem sirkulasi
ion ferri dan membantu mengirimkan melewati sirkulasi portal hepar .12
besi ke eritroblast di sumsum tulang Hepcidin mengatur regulasi besi
melalui sirkulasi plasma. Dua atom dari melalui ikatan dengan ferroportin, suatu
ion ferri bisa mengikat satu molekul protein transpor transmembran yang
transferin. Besi non heme pada diekspresikan pada mukosa sel
permukaan lumen enterosit intestinal intestinal dan makrofag. Apabila
akan direduksi oleh duodenal hepcidin berikatan dengan ferroportin,
cytochrome β-like ferri reductase akan mengakibatkan ferroportin
(Dcytb) dari bentuk ferri menjadi diinternalisasi dan mengalami
bentuk ion ferro dan ditransportasikan proteolisis sehingga besi tidak dapat
ke dalam sel melalui suatu molekul ditranspor keluar dari sel mukosa atau
Divalent Metal Transporter (DMT1). dari makrofag ke dalam plasma.13
Untuk besi heme, ambilan intestinal Gambar 2.2 Transpor besi dari intestinal
terjadi melalui interaksi dengan heme ke sirkulasi.
carrier protein (HCP1). Besi pada heme
kemudian dikatalisasi menjadi ion ferro
Ion Ferri yang berasal dari mukosa ferri direduksi menjadi ion ferro dan
usus akan dibawa ke membran eritrosit bergabung dengan cincin
oleh transferin dan masuk membran protoporphyrin untuk membentuk
menuju sitoplasma sebagai bahan untuk heme.1 Mekanisme sintesis hemoglobin
produksi Hb. Dalam mitokondria ion dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.1 Kebutuhan Besi per Hari menurut Jenis Kelamin dan Usia
Laki-laki Dewasa 8 mg
>50 tahun 8 mg
19-50 tahun 18 mg
Wanita
Hamil 27 mg
Menyusui 9-10 mg
Remaja perempuan 9-18 tahun 8-15 mg
Remaja laki-laki 9-18 tahun 8-11 mg
Anak-anak (0-8 tahun) 4-8 tahun 10 mg
1-3 tahun 7 mg
7 bulan-1 tahun 11 mg
0-6 bulan 0,27 mg
9
Dikutip dari:Kattalin
defisiensi besi sebelum terjadinya tidak mahal, hasil cepat untuk menilai
anemia..2 anemia dan sering digunakan untuk
Parameter laboratorium pada Anemia skrining defisiensi besi. Hb dan Ht
Defisiensi Besi merupakan penanda yang terlambat
Parameter untuk skrining dan untuk defisiensi besi sehingga tidak
pemeriksaan laboratorium untuk ADB spesifik untuk anemia defisiensi besi
dapat dilakukan pemeriksaan tes dan prediksinya kurang sebagai anemia
hematologi (Hb, Ht, RDW, MCV,CHr), defisiensi besi.2 Menurut WHO definisi
tes biokimia (serum ferritin, TIBC, ZPP, anemia adalah Hb kurang dari 13 g/dL
serum besi, saturasi transferrin). 2 untuk laki-laki usia > 15 tahun, kurang
Pemeriksaan Hematologi untuk dari 12 g/dL untuk perempuan usia > 15
diagnosis Anemia Defisiensi Besi tahun dan kurang dari 11 g/dL untuk
a. Hemoglobin dan Hematokrit perempuan hamil. Nilai hematokrit
Pemeriksaan Hemoglobin lebih dalam persen lebih kurang 3 kali kadar
sensitif dan dapat langsung Hb bila ukuran eritrosit dalam batas
menentukan anemia dibandingkan normal. Bila nilai Ht menurun
Hematokrit. Kedua pemeriksaan ini merupakan indikasi anemia.2,15
Nilai normal Hematokrit:
- Laki-laki : 42-52% - 2-8 minggu : 39-59%
- Perempuan : 37-47% - 2-6 bulan :35-50%
- Perempuan hamil : >33% - 6 bulan – 1 tahun : 29-43%
- Bayi baru lahir : 44-64% - 1-6 tahun : 30-40%
- 6–18 tahun : 32-44%
45 (%)
Nilai normal antara 250 – 450 μg/dl. Total Iron Binding Capacity (TIBC) efektif untuk
mengukur secara tidak langsung konsentrasi transferrin. Kondisi malnutrisi, inflamasi,
infeksi kronik dan kanker dapat menyebabkan TIBC menurun.1,2
c. Saturasi transferrin
Saturasi transferin merupakan jumlah besi yang ada di plasma atau serum. Kadar besi
dalam serum dan TIBC digunakan untuk menghitung persen saturasi. Nilai Saturasi
transferrin kurang dari 16% merupakan indikator adanya defisiensi besi. Saturasi
transferin dapat meningkat jika terjadi kelebihan jumlah besi (overload).1,2
TIBC
Transferrin N N ↓ ↓
saturasi(%) 35±15 < 30 < 20 < 10
Serum Transferrin N ↑ ↑ ↑
reseptor(nmol/l) < 35 ≥ 35 ≥ 35 ≥ 35
ZPP(mcmol/mol) N N ↑ ↑
< 40 < 40 ≥ 40 ≥ 70
2
Dikutip dari: Ann Chen Wu
Gamba