Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 3. Nomor 2. Edisi Desember 2013. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian

Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola


untuk Anak Kelommpok Umur 13-14 Tahun

Khoiril Anam*

Diterima: Oktober 2013. Disetujui: November 2013. Dipublikasikan: Desember 2013


© Universitas Negeri Semarang 2013

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan target goal game of 2 vs 1; and (9) target goal game of 2 vs 2,
model latihan ketepatan tendangan dalam sepakbola arranged in a training DVD shape and training handbook.
untuk anak kelompok umur 13-14 tahun yang layak
digunakan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Keywords: models of practice, kicks accuracy, football
pengembangan, dengan langkah-langkah terdiri dari: (1)
mengenali potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,
(3) mengembangkan produk awal, (4) validasi desain, PENDAHULUAN
(5) revisi desain, (6) uji coba produk skala kecil, (7) revisi
produk, (8) uji coba skala besar, (9) dan revisi produk, dan
Sepakbola merupakan permainan bere-
(10) hasil akhir. Penilaian kualitas produk melibatkan 3 gu yang dimainkan oleh dua regu yang ma-
orang ahli. Instrumen pengumpulan data yang digunakan sing-masing regunya terdiri dari sebelas orang
yaitu pedoman umum wawancara, catatan lapangan, pemain termasuk seorang penjaga gawang.
angket skala nilai validasi, pedoman observasi model,
pedoman observasi keefektifan model, dan kuesioner
Permainan boleh dilakukan dengan seluruh
untuk siswa. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu bagian badan kecuali dengan kedua lengan
analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif (tangan). Hampir keseluruhan permainan di-
kualitatif. Hasil penelitian ini berupa model latihan lakukan dengan keterampilan kaki, kecuali
ketepatan tendangan yang terdiri dari (1) permainan
passing segitiga; (2) permainan passing berpindah; (3)
penjaga gawang dalam memainkan bola bebas
permainan pindah bola; (4) permainan melewati bola; (5) menggunakan anggota badannya, dengan kaki
permainan passing dan koordinasi; (6) permainan cetak maupun tangannya sesuai peraturan. Adapun
gol; (7) permainan 4 vs 2 target bola; (8) permainan 2 vs tujuan dari masing-masing regu adalah untuk
1 target gawang; dan (9) permainan 2 vs 2 target gawang,
yang disusun dalam bentuk DVD latihan dan buku
menciptakan suatu gol ke gawang lawan dan
panduan latihan. melindungi gawangnya sendiri agar tidak ke-
masukan bola.
Kata Kunci: model latihan, ketepatan tendangan, Teknik, kondisi fisik, pengembangan
sepakbola
taktik, dan mental dalam perkembangan se-
pakbola modern harus dipelajari benar-benar
Abstract This study aims to produce a model of practice secara mendalam dan cermat secara ilmiah.
kick accuracy in football for the age group of 13 to 14 Tujuan sepakbola modern sekarang ini adalah
years old children feasible to use. The study used research
and development design, consisting the steps of (1)
bagaimana cara memasukkan bola ke dalam
identified the potential and problems, (2) collect data, gawang lawan sebanyak-banyaknya dengan
(3) develop initial products, (4) design a validation, (5) mengandalkan kemampuan dan kerja sama
design revision, (6) small-scale product test, (7) product tim yang kompak, sehingga dalam permainan
revision, (8) large-scale test, (9) product revision, and (10)
the final result. Product quality assessment involving 3
sepakbola penguasaan teknik, kondisi fisik,
experts. Instruments used for data collection are general pengembangan taktik dan memiliki kematan-
guideline interviews, field notes, questionnaire validation gan juara sangat penting sekali.
value scale, the observation model, the effectiveness of Teknik dalam sepakbola merupakan
observation model, and a questionnaire for students.
The quantitative descriptive analysis and the qualitative
kemampuan untuk melaksanakan gerakan-
descriptive analysis techniques are used to collect the gerakan secara tepat, cermat, dan harmonis.
data. The result of this research is a model of practice kick Permainan sepakbola merupakan cabang olah-
accuracy consisting of (1) triangular passing game; (2) raga permainan beregu atau permainan tim,
passing and moving game; (3) moving the ball game; (4)
passing the ball game; (5) passing and coordination game
maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, dan
; (6) scoring goal game; (7) target ball game of 4 vs 2 ; (8) tangguh adalah kesebelasan yang mampu me-
nyelenggarakan permainan secara kompak,
*Prodi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana UNY, Universitas
Negeri Yogyakarta, Email : khoirilanam17@gmail.com
artinya memunyai kerja sama tim yang baik
Khoiril Anam - Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola untuk Anak Kelommpok Umur 13-14 Tahun- 79

dan tangguh. Oleh karena itu diperlukan pe- Menendang bola merupakan teknik den-
main-pemain yang dapat menguasai berbagai gan bola yang paling banyak dilakukan dalam
macam teknik, serta terampil dalam melaku- permainan sepakbola. Passing yang baik ada-
kannya. lah hal yang mutlak untuk bermain sepakbola
Teknik dasar bermain sepakbola meru- dengan baik. Sekitar 80% permainan melibat-
pakan semua gerakan yang diperlukan untuk kan memberikan passing dan menerima pas-
bermain sepakbola, dan untuk dapat bermain sing. Passing yang baik akan meningkatkan
sepakbola dengan baik, seorang pemain per- keyakinan dan momentum, sedangkan passing
lu meningkatkan keterampilan teknik dasar yang jelek dapat merusak tim (Chapman, Der-
sepakbola tersebut. Teknik dasar bermain se- se, & Hansen, 2008, p.113). Sedangkan untuk
pakbola meliputi teknik tanpa bola dan teknik mengetahui baik tidaknya suatu tendangan
dengan bola. Menurut Subroto, dkk. (2009, dapat dilihat dari indikator tendangan sepak-
p.8.5) teknik dasar sepakbola terdiri dari: (1) bola yaitu dari akurasi dan kecepatan laju bola
teknik tanpa bola, meliputi lari cepat dan men- (Majelan, et. al., 2011, p.37). Oleh karena itu,
gubah arah, melompat/meloncat, gerak tipu untuk dapat menendang dengan baik diper-
tanpa bola, gerakan-gerakan khusus penjaga lukan pengetahuan tentang prinsip-prinsip
gawang, dan (2) teknik dengan bola meliputi menendang yang baik. Prinsip-prinsip dalam
mengenal bola, menendang, menerima/men- menendang bola yang perlu diperhatikan yai-
gontrol bola, menggiring, menyundul, melem- tu pandangan mata, kaki tumpu, kaki ayun
par bola, gerak tipu dengan bola, merebut bola, (kaki yang menendang), bagian bola yang di-
dan teknik-teknik khusus penjaga gawang. tendang, sikap badan, dan gerakan lanjutan
Salah satu teknik dasar dengan bola ada- Salah satu fungsi menendang bola yaitu
lah teknik menendang bola. Teknik menen- untuk mengumpan bola kepada teman satu
dang bola merupakan dasar di dalam bermain tim, hal ini memudahkan teman satu tim da-
sepakbola, karena kesebelasan yang baik ada- lam mencetak gol ke gawang lawan. Pemain
lah apabila seluruh pemainnya menguasai tek- yang ingin mengoper bola kepada teman satu
nik menendang bola dengan baik. Menendang tim harus melihat dulu posisi teman yang akan
bola merupakan usaha untuk memindahkan menerima operan tersebut, apabila teman ja-
bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan raknya dekat dengan pengoper maka bola dio-
menggunakan kaki atau bagian kaki. Menen- per secara datar sehingga memudahkan teman
dang bola dapat dilakukan dalam keadaan untuk menguasai atau mengontrol bola terse-
bola diam, menggelinding, maupun melayang but. Apabila teman yang akan menerima ope-
di udara. Masalah tendangan sendiri dalam ran jaraknya jauh dari pengoper, maka bola ha-
permainan sepakbola sangat vital, karena ten- rus ditendang melambung. Hal ini dilakukan
dangan adalah bagian terpenting, seorang pe- untuk menghindari bola operan dipotong atau
main sepakbola yang tidak dapat menendang dihentikan oleh lawan. Tujuan pemain menen-
bola dengan baik tidak mungkin akan menja- dang bola adalah untuk mengoper atau men-
di pemain yang baik pula. Hal ini disebabkan cetak gol, maka tendangan harus tepat kepada
hampir setiap kesebelasan selalu mendapatkan sasaran yang dituju, sehingga serangan yang
kemenangan (mencetak gol) karena adanya dilakukan tidak berakhir dengan sia-sia atau
tendangan. Bahkan kiper yang tugas utamanya mengalami kegagalan.
menangkap bola harus menguasai bermacam- Ketepatan atau accuracy dalam kontek
macam teknik menendang bola sesuai kebutu- olahraga dapat diartikan sebagai kemampuan
han. Oleh karena pentingnya menendang bola, untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu sa-
maka menurut Parrish (2011, p.76) menendang saran yang dituju. Sasaran dapat berupa jarak
bola bertujuan untuk (1) memberikan bola atau mungkin suatu objek langsung yang di-
kepada teman atau mengoper bola, (2) untuk kenai. Ketepatan (accuracy) dan tendangan da-
memasukkan bola ke gawang lawan atau men- lam permainan sepakbola sangat berhubungan
cetak gol, (3) untuk menghidupkan bola kem- erat. Pemain sepakbola yang dibekali dribble
bali setelah terjadi suatu pelanggaran seperti dan kontrol bola yang istimewa akan menjadi
tendangan bebas, tendangan penjuru, tendan- tidak ada artinya dalam suatu pertandingan
gan hukuman dan sebagainya, dan (4) untuk apabila pemain yang bersangkutan tidak me-
melakukan clearing atau pembersihan dengan miliki ketepatan (accuracy) dalam mengoper
jalan menyapu bola yang berbahaya di daerah bola kepada teman. Hal ini karena seorang
sendiri atau dalam usaha membendung seran- pemain yang dibekali dribble dan kontrol bola
gan lawan pada daerah pertahanan sendiri. yang baik tidak mungkin saat menerima ope-
80 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 3 (2) 2013

ran dari rekan satu tim, pemain tersebut akan serta menurunnya aktivitas otot gastrocnemius
membawa bola terus sepanjang pertandingan dapat menurunkan keakuratan tendangan ter-
tanpa melakukan tendangan untuk mengoper hadap target bawah.
(passing). Faktor ketepatan dan kecepatan da- Faktor-faktor yang dapat memengaruhi
lam melakukan gerak keterampilan sepakbola ketepatan yaitu faktor internal dan eksternal.
merupakan hal yang sangat penting untuk ke- Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal
berhasilan dalam sebuah pertandingan. dari dalam diri subjek sehingga dapat di kont-
Permainan sepakbola merupakan per- rol oleh subjek itu sendiri, seperti koordinasi,
mainan satu tim, dimana satu tim terdiri dari ketajaman indera, penguasaan teknik, cepat
sebelas pemain, sehingga untuk menghubung- lambatnya gerakan, ball feeling dan ketelitian,
kan bola kepada rekan satu tim dibutuhkan serta kuat atau lemahnya suatu gerakan. Fak-
passing. Menurut Gifford (2003, p.20) passing tor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
yang akurat adalah passing yang dapat men- diri subjek, seperti besar kecilnya sasaran dan
garahkan bola ke arah yang diinginkan tanpa jauh dekatnya sasaran. Menurut Sukadiyanto
adanya penyerobotan oleh pihak lawan. Ope- (2002, p.102) ada beberapa faktor yang me-
ran juga harus mencapai sasaran yang sedemi- mengaruhi ketepatan, di antaranya yaitu: (1)
kian rupa sehingga penerimanya mudah men- tingkat kesulitan, (2) pengalaman, (3) keteram-
gandalikannya. pilan sebelumnya, (4) jenis kelamin, (5) jenis
Berdasarkan hal tersebut, umpan/ope- keterampilan, (6) perasaan, dan (7) kemampu-
ran dalam sepakbola belum bisa dikatakan an mengantisipasi gerak. Ketepatan menen-
akurat apabila bola yang diumpankan masih dang dalam sepakbola menurut Young et. al.
melambung tinggi dan susah dikontrol oleh re- (2010, p.7) dipengaruhi oleh tingkat kebugaran
kan tim yang dituju. Semakin tinggi ketepatan daya tahan dan pengalaman bermain. Tingkat
passing yang dimiliki pemain dalam pertan- kebugaran daya tahan yang lebih tinggi dapat
dingan akan membuat pertandingan tersebut mentoleransi stres pertandingan dan mence-
semakin menarik untuk ditonton. Ketepatan/ gah melemahnya keterampilan, sedangkan
accuracy dalam menendang tidak hanya digu- pengalaman bermain dapat memberikan keun-
nakan untuk passing kepada rekan satu tim tungan dalam mengingat ketepatan tendangan
saja, ketepatan menendang juga dapat digu- yang telah dilakukan.
nakan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Proses latihan terkadang membosankan
Menurut Kellis & Katis (2007, p.163) ku- bagi anak, terutama yang menggunakan me-
alitas impact kaki dengan bola merupakan hal tode drill. Menciptakan sebuah latihan dengan
penting yang menentukan kecepatan akhir, menggunakan pendekatan bermain merupa-
jalur, dan putaran bola. Ketepatan hasil ten- kan salah satu jalan untuk menghilangkan ke-
dangan tidak selama tepat pada sasaran yang bosanan dalam berlatih, selain itu dapat mem-
diinginkan, hal ini karena ada beberapa penye- berikan kesenangan, sehingga sasaran atau
bab yang perlu diperhatikan. Menurut Wesson tujuan dari latihan dapat tercapai.
(2002, p.25) ada dua hal yang menyebabkan Pada saat usia 14 tahun pada cabang-
tendangan menjadi tidak akurat, yaitu kedua- cabang olahraga tertentu, termasuk dalam ta-
duanya muncul akibat dari kesalahan dalam hap latihan tingkat lanjut dimana sasaran yang
gaya yang diberikan oleh kaki saat menen- harus dicapai dalam tahap latihan ini adalah
dang. Kontribusi yang pertama berasal dari memperkuat kemauan (will power) untuk ber-
kesalahan dalam arah gaya yang diberikan latih dan menghadapi berbagai kendala psiko-
dan yang kedua terjadi akibat kesalahan dari logis dan fisik, mengembangkan harmonisasi
peletakan gaya. kondisi fisik dengan koordinasi (seperti kekua-
Pola aktivasi otot kaki juga merupakan tan, kecepatan, daya tahan, kelincahan, dan
salah satu hal yang dapat memengaruhi kea- mobilitas) untuk menuju spesialisasi cabang
kuratan atau ketepatan tendangan yang dila- olahraga dengan pendasaran fisik yang kuat
kukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menuju prestasi tinggi nantinya, dan pengem-
Katis, et. al. (2013, p.125) menghasilkan kesim- bangan latihan teknik dan taktik dengan mela-
pulan bahwa meningkatnya aktivitas otot tibia- kukan uji coba latihan dan pertandingan yang
lis anterior dan bicep femoris, serta menurunnya lebih sering (Lumintuarso, 2007, p.49).
aktivitas otot gastrocnemius dapat membantu Kenyataan yang terjadi saat ini yaitu
pemain untuk menendang secara akurat ter- pelatih dihadapkan dengan keterbatasan wak-
hadap target atas. Sebaliknya, meningkatnya tu serta kurang memadainya peralatan yang
aktivitas otot tibialis anterior dan bicep femoris, sesuai dengan jumlah pemain yang akan di-
Khoiril Anam - Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola untuk Anak Kelommpok Umur 13-14 Tahun- 81

latih, sementara banyak materi latihan yang han ketepatan tendangan dalam sepakbola un-
akan diberikan kepada pemain. Berdasarkan tuk anak kelompok umur 13-14 tahun dengan
kenyataan tersebut, maka diputuskan untuk menggunakan pendekatan bermain yang me-
melakukan analisis kebutuhan latihan ketepa- nyenangkan. Model latihan yang dikembang-
tan tendangan dalam sepakbola untuk anak kan tersebut dituangkan dalam bentuk DVD
kelompok umur 13-14 tahun di Sekolah Se- (Digital Video Disc) latihan dan buku panduan
pakbola (SSB). Observasi dilakukan pada tiga latihan.
Sekolah Sepakbola di Sleman (SSB Gelora, SSB Latihan merupakan aktivitas yang ber-
Real Madrid, dan SSB Bina Putra Jaya). Hasil tujuan untuk meningkatkan keterampilan
observasi diperdalam dengan wawancara ter- (kemahiran) dalam berolahraga dengan meng-
hadap pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) yang gunakan berbagai peralatan sesuai dengan tu-
bertanggung jawab dalam pelaksaan latihan juan latihan yang hendak dicapai. Berdasarkan
pada masing-masing Sekolah Sepakbola (SSB). pada latar belakang sudah dijelaskan bahwa
Salah satu prinsip dalam latihan yaitu dalam sepakbola, tendangan merupakan ke-
bervariasi. Proses latihan ketepatan tendangan terampilan yang sangat vital. Keterampilan
yang diberikan seharusnya bervariasi, hal ini menendang dikatakan baik apabila tendangan
bertujuan untuk menghindarkan pemain dari yang dilakukan dapat dilakukan secara cepat
rasa bosan saat latihan. Selain itu, proses lati- dan akurat. Permasalahan yang terjadi pada
han yang baik seharusnya menciptakan suasa- proses latihan adalah belum dapat dilakukan
na latihan yang kondusif, sehingga sasaran dan secara optimal proses latihan ketepatan ten-
tujuan latihan akan tercapai. Berdasarkan ob- dangan, hal ini dikarenakan kurangnya sarana
servasi dan wawancara yang dilakukan pada dan prasarana dalam latihan serta kurangnya
tiga Sekolah Sepakbola (SSB) yaitu SSB Gelora, model latihan ketepatan tendangan yang me-
SSB Real Madrid, dan SSB Bina Putra Jaya me- narik dan variatif. Latihan ketepatan tendan-
nunjukkan bahwa latihan ketepatan tendangan gan yang dilakukan masih terkesan monoton,
yang dilakukan menggunakan metode drill hal ini membuat anak merasa bosan dalam
yaitu dengan latihan passing berhadapan, serta mengikuti latihan sehingga sasaran dan tu-
latihan shooting ke gawang. Latihan drill yang juan latihan pun tidak tercapai. Berdasarkan
diberikan ini masih terkesan monoton. Berdas- permasalahan tersebut penulis berasumsi bah-
arkan hal tersebut maka dilakukan wawanca- wa model latihan ketepatan tendangan yang
ra terhadap siswa/pemain Sekolah Sepakbola dikembangkan dengan pendekatan bermain
(SSB) yang bersangkutan. Wawancara tersebut dapat membuat anak merasa senang dan gem-
menunjukkan bahwa respon siswa/pemain bira, serta termotivasi dalam mengikuti latihan
terhadap latihan ketepatan tendangan yang yang diberikan pelatih sehingga sasaran dan
diberikan adalah siswa/pemain merasa bosan tujuan latihan pun akan tercapai. Smith (2010,
dan tidak ada keseriusan siswa/pemain dalam p.4) mengatakan bahwa bermain merupakan
mengikuti latihan tersebut, sehingga sasaran aktivitas yang mudah dilakukan, menyenang-
dan tujuan latihan pun tidak akan tercapai. kan, hanya membutuhkan biaya yang murah,
Berdasarkan observasi dan wawancara menarik dan memunyai manfaat terutama un-
yang dilakukan pada Sekolah Sepakbola (SSB) tuk meningkatkan kebugaran jasmani. Selain
terutama kelompok umur 13-14 tahun sering- itu, permainan yang dipilih secara hati-hati
kali dijumpai pemain/anak salah mengoper dan terencana akan dapat mengembangkan
bola kepada temannya, sehingga bola dengan fisik, kemampuan kognitif, keterampilan mo-
mudah dapat direbut atau diambil oleh pe- torik, juga dapat mengembangkan aspek afek-
main lain/lawan. Selain itu, seringkali juga di- tif dan sosial. Hal ini juga diperkuat dengan
jumpai pemain tidak bisa memaksimalkan pe- pendapat Hughes (2010, p.4) yang menyata-
luang di depan gawang, karena tembakannya kan bermain dapat digunakan sebagai media
melebar atau tidak menuju ke gawang. Latihan untuk meningkatkan keterampilan, mengem-
yang dilakukan juga kurang menunjang ter- bangkan kompetensi dalam usaha mengatasi
hadap keterampilan menendang yang akurat, dunianya dan mampu mengembangkan krea-
walaupun ada sedikit latihan yang dilakukan tivitas. Hal senada juga diungkapkan oleh Fis-
yaitu passing berpasangan yang terkesan mo- hburne, McKay & Berg (2005, p.47) yang me-
noton atau membosankan karena dilakukan nyatakan bahwa “games activities in elementary
berulang-ulang dan tidak ada variasi yang lain. school physical education develop strength, agility,
Berdasarkan atas permasalah tersebut, control, and speed. Games can also improve other
maka diperlukan pengembangan model lati- areas of physical fitness as well as lokomotor skills
82 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 3 (2) 2013

and sport-specific skills”. Berdasarkan hal ter- Hasil pengembangan ini diharapkan da-
sebut jelas bahwa aktivitas bermain memiliki pat memberikan manfaat sebagai berikut: (1)
banyak manfaat bagi anak yang melakukan- teoritis, yaitu menambah keragaman model
nya, baik untuk mengembangkan kekuatan, latihan ketepatan tendangan dalam sepakbo-
kelincahan, kontrol, dan kecepatan. Oleh kare- la bagi anak kelompok umur 13-14 tahun, dan
na itu, bermain selain dapat digunakan untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti-
meningkatkan keterampilan lokomotor dan ke- an-penelitian selanjutnya; (2) praktis, yaitu me-
terampilan spesifik cabang olahraga, bermain nambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
juga dapat digunakan untuk memperbaiki ke- bagi pelatih sepakbola dalam mengembangkan
bugaran jasmani. model-model latihan ketepatan tendangan,
Subtansi pemilihan model yang dibuat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
berdasarkan pada karakteristik anak usia 13-14 pelatih sepakbola dalam mengembangkan ca-
tahun dan didasarkan pada karakteristik kegu- ra-cara baru dalam pelatihan sepakbola, mem-
nanan tendangan dalam permainan sepakbola, berikan masukan kepada dunia kepelatihan
dimana karakteristik tendangan dalam sepak- dan mahasiswa kepelatihan dalam pembuatan
bola digunakan untuk mengoper bola (passing) model latihan ketepatan tendangan, dan dapat
dan mencetak gol (shooting) ke gawang (Parri- memberikan masukan terhadap masyarakat
sh, 2011,p.76). Pengembangan model latihan atau lembaga yang berkecimpung dalam se-
ketepatan tendangan ini nantinya diharapkan pakbola dan dapat juga dijadikan pertimban-
dapat menjadi solusi atas permasalahan yang gan dalam penyusunan program latihan.
dihadapi pelatih dalam proses latihan, dimana
pelatih akan memiliki banyak pilihan dalam METODE
melatih ketepatan tendangan, selain itu juga Penelitian yang dilakukan ini menggu-
latihan yang diberikan akan menjadi lebih nakan metode penelitian dan pengembangan
menarik dan menyenangkan, sehingga materi atau yang sering disebut research and develop-
yang ada di dalam pengembangan model la- ment. Menurut Gall & Borg (2003, p.569) rese-
tihan tersebut akan dapat tersampaikan kepa- arch and development merupakan metode pen-
da anak, dengan kata lain bahwa sasaran atau elitian yang digunakan untuk membentuk
tujuan dari latihan tersebut tercapai. Berdasar- produk dan prosedur baru, yang kemudian
kan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk diuji di lapangan, dievaluasi, dan disaring
menyusun model latihan ketepatan tendangan secara sistematis sampai memenuhi kriteria
dalam sepakbola untuk anak kelompok umur keefektifan, kualitas, atau standar yang sama
13-14 tahun dengan melalui pendekatan ber- secara spesifik. Sedangkan menurut Sugiyo-
main yang lebih menarik dan menyenangkan, no (2011, p.407) penelitian pengembangan
sehingga anak tidak merasa bosan dalam men- merupakan penelitian yang digunakan untuk
gikuti latihan, selain itu tujuan dan sasaran la- menghasilkan produk tertentu, dan menguji
tihan juga akan dapat tercapai. keefektifan produk tersebut. Berdasarkan pen-
Pembatasan masalah dalam penelitian dapat tersebut metode research and development
ini adalah membahas tentang pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
latihan ketepatan tendangan dalam sepakbola untuk menghasilkan produk tertentu, dan ke-
untuk anak kelompok umur 13-14 tahun den- mudian menguji keefektifan produk tersebut.
gan menggunakan pendekatan bermain yang Pada penelitian ini diadopsi sepuluh
menyenangkan. Tujuan penelitian yang ingin langkah-langkah penelitian dari Sugiyono
dicapai adalah untuk menghasilkan model- (2010, p.409), yaitu (1) mengenali potensi dan
model latihan ketepatan tendangan dalam masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
sepakbola untuk anak kelompok umur 13-14 produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6)
tahun yang layak digunakan, yang nantinya uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba
dapat memperbaiki keterampilan menendang. pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produk
Model-model latihan sepakbola yang lebih masal. Berikut dijelaskan sepuluh langkah
menekankan pada aspek ketepatan dalam yang akan dilakukan.
menendang bola dan dengan pendekatan ber-
main yang menyenangkan. Model-model yang Mengenali potensi dan masalah
dikembangkan diharapkan untuk digunakan Pada tahap ini dilakukan kajian awal
pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) sebagai salah tentang program latihan yang ada di Sekolah
satu bentuk pelatihan sepakbola yang baik dan Sepakbola (SSB) khususnya pada kelompok
efektif. umur 13-14 tahun dan berasumsi bahwa ter-
Khoiril Anam - Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola untuk Anak Kelommpok Umur 13-14 Tahun- 83

dapat permasalahan yang dihadapi pelatih da- ses validasi, para ahli materi dan pelatih SSB
lam melaksanakan latihan. Pada tahap ini dila- menilai dan memberi masukan terhadap pro-
kukan analisis terhadap permasalahan tentang duk awal.
latihan yang digunakan di Sekolah Sepakbola
(SSB), kemudian dianalisis juga tentang ka- Revisi Desain
rakteristik anak pada kelompok umur 13-14 Berdasarkan penilaian dan masukan
tahun, sehingga produk yang akan dihasilkan dari ahli materi dan praktisi/pelatih SSB, di-
sesuai dengan karakteristik anak yang menjadi lakukan revisi terhadap produk awal. Proses
subjek penelitian. Sedangkan potensi dari pen- revisi ini terus dilakukan sampai produk awal
elitian ini adalah pengembangan latihan kete- mencapai batas nilai tertentu yang telah dite-
patan tendangan dalam sepakbola untuk anak tapkan, yang menunjukkan bahwa produk
kelompok umur 13-14 dengan pendekatan ber- awal tersebut valid dan layak diujicobakan.
main yang belum pernah diteliti.
Uji coba produk (uji coba skala kecil)
Pengumpulan data Uji coba produk atau uji coba skala kecil
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dilakukan setelah mendapatkan masukan ser-
data dengan observasi dan mewawancarai pe- ta persetujuan dari para ahli materi. Hasil uji
latih Sekolah Sepakbola (SSB) yang tersebar di coba skala kecil didokumentasikan dalam ben-
Kabupaten Sleman, yaitu SSB Gelora, SSB Real tuk DVD (Digital Video Disc), yang kemudian
Madrid, dan SSB Bina Putra Jaya. akan diobservasi oleh para ahli materi dengan
menggunakan panduan observasi yang telah
Mengembangkan produk awal (desain disusun.
produk awal)
Ada beberapa hal yang perlu diperha- Revisi produk
tikan dalam mengembangkan produk awal Revisi produk kembali dilakukan sete-
penelitian, yaitu: (1) analisis tujuan dan ka- lah hasil uji coba dengan skala kecil yang dido-
rakteristik pengembangan latihan ketepatan kumentasikan dalam bentuk DVD diobservasi
tendangan dalam sepakbola untuk anak ke- oleh para ahli materi dan praktisi/pelatih SSB,
lompok umur 13-14 tahun, dan (2) analisis revisi produk dilakukan setelah mendapatkan
keterampilan gerak dasar dan gerakan latihan penilaian dan masukan dari para ahli materi
pada anak kelompok umur 13-14 tahun, (3) dan praktisi/pelatih SSB.
analisis keterampilan menendang dalam per-
mainan sepakbola, dan (4) mengembangkan Uji coba pemakaian (uji coba skala besar)
latihan ketepatan tendangan dalam sepakbola Hasil uji coba skala kecil yang sudah
untuk anak kelompok umur 13-14 tahun. diberi masukan oleh para pakar selanjutnya
direvisi, kemudian dilakukan uji coba pada
Validasi desain kelompok sesungguhnya atau dalam skala be-
Validasi desain dilakukan sebelum uji sar. Proses yang dilakukan pada tahap uji coba
coba skala kecil terhadap produk awal, produk skala besar serupa dengan proses yang dilaku-
harus mendapat validasi dari para ahli materi kan pada tahap uji coba skala kecil. Hal yang
dan pelatih SSB, yaitu: (1) ahli/pakar bidang membedakan terletak pada jumlah subjek uji
olahraga sepakbola yaitu Subagyo Irianto, beli- coba skala besar yang lebih banyak daripada
au merupakan dosen di FIK UNY dan (2) ahli/ uji coba skala kecil. Subjek uji coba yang sudah
pakar bidang kepelatihan olahraga dan teori mengikuti uji coba skala kecil tidak turut serta
bermain yaitu Sukadiyanto, beliau merupakan dalam uji coba skala besar.
dosen di FIK UNY, dan (3) pelatih SSB yaitu
Anang Dwi Prasetyo. Peran pelatih SSB seba- Revisi produk
gai salah satu ahli materi sangat penting, selain Proses revisi produk dilakukan kemba-
merupakan ahli dalam kepelatihan olahraga, li setelah uji coba pemakaian (uji coba skala
pelatih SSB adalah subjek yang akan menggu- besar) yang didokumentasikan dalam bentuk
nakan produk permainan ini nantinya. Tujuan DVD diobservasi oleh para ahli materi dan
validasi dari ahli adalah untuk mendapatkan praktisi/pelatih SSB dan diberikan penilaian
pengesahan model latihan yang dikembang- dan masukan untuk menghasilkan produk fi-
kan, serta mendapatkan masukan dan saran nal.
terhadap draf produk untuk anak kelompok Pembuatan produk akhir
umur 13-14 tahun yang dihasilkan. Pada pro- Hasil akhir merupakan hasil yang beru-
84 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 3 (2) 2013

pa produk yang sudah mendapat persetujuan tih, (2) lamanya waktu latihan dilaksanakan,
para ahli dan praktisi yang berupa buku pan- (3) sarana dan prasarana latihan, (4) berapa
duan latihan dan DVD latihan. lama siswa/pemain kelompok umur 13-14
tahun mengikuti latihan, (5) bentuk penilaian
Desain uji coba yang dilakukan oleh pelatih, (6) metode latihan
Uji coba produk/draf dalam penelitian yang diberikan, (7) aspek-aspek yang paling
ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu uji coba mendasar dalam bermain sepakbola, (8) me-
skala kecil kemudian uji coba skala besar. Pada tode melatih ketepatan tendangan, (9) perma-
uji coba skala kecil dan uji coba skala besar pro- salahan yang sering dijumpai saat latihan dan
duk penelitian berupa pengembangan latihan pertandingan terkait ketepatan menendang,
ketepatan tendangan dalam sepakbola untuk (10) perlunya pengembangan model latihan
anak kelompok umur 13-14 tahun. Sebelum uji ketepatan tendangan untuk anak kelompok
coba, model latihan ini dimintakan validasi ter- umur 13-14 tahun.
lebih dahulu kepada para pakar yang telah di-
tunjuk, sehingga model latihan yang akan diuji Catatan lapangan
cobakan layak untuk diuji coba di lapangan. Teknik pengumpulan data yang kedua
Kemudian dalam tahap uji coba di lapangan, untuk digunakan dalam penelitian ini ada-
para pakar berperan untuk mengobservasi ke- lah catatan lapangan. Catatan lapangan di-
layakan draf yang telah disusun dengan keny- gunakan untuk mendeskripsikan hasil penga-
ataan yang ada di lapangan. Setelah dilakukan matan pada pelaksanaan latihan di SSB ketika
uji coba skala besar maka akan menghasilkan studi pendahuluan. Catatan lapangan tersebut
sebuah model latihan yang benar-benar valid. disertai tanggapan untuk merefleksikan feno-
mena di lapangan dengan solusi yang akan
Subjek coba digunakan. Instrumen catatan lapangan mem-
Subjek coba dalam penelitian ini adalah bantu dalam mengembangkan bentuk latihan
para siswa SSB Gelora, SSB Bina Putra Jaya yang akan dibuat.
dan SSB Real Madrid yang berumur 13-14 ta-
hun. Uji coba skala kecil dalam penelitian ini Angket skala nilai
melibatkan 12 siswa, sedangkan uji coba skala Teknik pengumpulan data yang ketiga
besar melibatkan 42 siswa. untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
angket skala nilai. Angket berisi daftar per-
Teknik dan instrumen pengumpulan data nyataan disertai skala nilai digunakan untuk
Data yang dikumpulkan dari penelitian memberikan penilaian pada draf model lati-
ini ada dua jenis, yaitu: data kualitatif dan ku- han, observasi pelaksanaan uji coba skala kecil,
antitatif. Data kualitatif diperoleh dari: (1) ha- dan uji coba skala besar. Angket dalam pelak-
sil wawancara dengan pelatih SSB, (2) catatan sanaan uji coba dengan skala kecil dan skala
lapangan, dan (3) data saran perbaikan draf besar terdiri dari dua macam, yaitu observasi
model awal dan hasil observasi observer pada pelaksanaan model dan keefektifan model da-
pelaksanaan uji coba dengan skala kecil dan lam proses latihan. Penelitian ini akan meng-
besar. Data kuantitatif diperoleh dari: (1) pe- gunakan Skala Likert dengan skala empat, yai-
nilaian skala nilai validasi draf model, (2) pe- tu: (1) tidak sesuai, (2) cukup sesuai, (3) sesuai,
nilaian pada skala nilai observasi pelaksanaan dan (4) sangat sesuai.
model, dan (3) penilaian skala nilai observasi
keefektifan pelaksanaan model dalam latihan. Kuesioner untuk siswa
Selain angket skala nilai dengan skala
Pedoman umum wawancara empat, juga digunakan kuesioner siswa untuk
Pertanyaan yang disusun dalam pedo- menilai respon dari siswa terhadap model la-
man wawancara disesuaikan dengan tujuan tihan ketepatan tendangan yang telah dikem-
pelaksanaan wawancara yaitu hanya untuk bangkan.
menggali proses latihan di sekolah sepakbola
tersebut dan masalah-masalah yang dihadapi Teknik analisis data
oleh pelatih terkait latihan sepakbola yang te- Teknik analisis data yang digunakan da-
rutama keterampilan menendang untuk men- lam penelitian ini adalah analisis data deskrip-
dukung latar belakang penelitian. Butir-butir tif kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis
pertanyaan tersebut meliputi: (1) pengalaman data deskriptif kuantitatif dilakukan pada: (1)
pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) dalam mela- hasil penilaian validasi dengan skala nilai ahli
Khoiril Anam - Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola untuk Anak Kelommpok Umur 13-14 Tahun- 85

materi terhadap draf model latihan sebelum uji untuk mendapatkan penilaian secara terpe-
coba, (2) data penilaian hasil observasi para ob- rinci.
server terhadap model latihan, dan (3) data ha- Validasi draf produk awal ini dilaku-
sil observasi observer terhadap keefektifan mo- kan dengan melihat hasil penilaian kesesuaian
del latihan ketepatan tendangan dalam proses pelaksanaan draf yang terdiri dari 9 permainan
latihan. Rentangan skor pada angket validasi, ketepatan tendangan untuk anak kelompok
observasi model, dan observasi keefektifan umur 13-14 tahun oleh para ahli. Model yang
model ada empat, yaitu: (1) skor 1 untuk pe- disusun dianggap layak untuk diuji cobakan
nilaian tidak sesuai, (2) skor 2 untuk penilaian dengan skala kecil maupun besar apabila seca-
cukup sesuai, (3) skor 3 untuk penilaian sesuai, ra kuantitatif dihitung skor mencapai standar
dan (4) skor 4 untuk penilaian sangat sesuai. minimal kelayakan.
Model yang disusun dianggap layak un-
tuk diuji cobakan dengan skala kecil maupun Tabel 2. Norma kategorisasi untuk validasi
besar apabila secara kuantitatif dihitung skor Interval Kategori Kesesuaian
mencapai standar minimal kelayakan. Norma
X < 30 rendah kurang sesuai
kategorisasi yang akan digunakan sesuai ke-
tentuan Azwar (2005, p.109) sebagai berikut. 30 ≤ X < 45 sedang cukup sesuai
45 ≤ X tinggi Sesuai
Tabel 1. Norma kategorisasi
Adapun hasil penilaian oleh para ahli se-
Formula Kategori
bagai berikut: permainan passing segitiga bera-
X < (µ-1,0σ) Rendah da pada interval 45 ≤ X, permainan passing ber-
(µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) Sedang pindah berada pada interval 45 ≤ X, permainan
(µ+1,0σ) ≤ X Tinggi pindah bola berada pada interval 45 ≤ X, per-
mainan melewati bola berada pada interval 45
Penelitian ini mengasumsikan bahwa ≤ X, permainan passing dan koordinasi berada
norma kategorisasi rendah dikategorikan juga pada interval 45 ≤ X, permainan cetak gol bera-
sebagai kategori tidak sesuai/tidak efektif, da pada interval 45 ≤ X, permainan 4 vs 2 target
sedang sebagai kategori cukup sesuai/cukup bola berada pada interval 45 ≤ X, permainan 2
efektif, dan tinggi sebagai kategori sesuai/ vs 1 target gawang berada pada interval 45 ≤ X,
efektif. permainan 2 vs 2 target gawang berada pada
Teknik analisis deskriptif kualitatif dila- interval 45 ≤ X. Berdasarkan penilaian para ahli
kukan terhadap: (1) data hasil wawancara maka kesembilan permainan masuk dalam ka-
dengan pelatih Sekolah Sepakbola pada studi tegori sesuai, yang dilihat dari total nilai yang
pendahuluan, (2) data masukan dari para ahli diberikan oleh para ahli semuanya terletak
materi dan pelatih terhadap model latihan, pada interval 45 ≤ X. Perhitungan ini menjadi
baik sebelum uji coba maupun setelah uji coba dasar bahwa draf produk awal model latihan
di lapangan. Aktivitas analisis data model ini ketepatan tendangan untuk anak kelompok
adalah reduksi data, penyajian data, dan mem- umur 13-14 tahun adalah layak untuk dilaku-
buat kesimpulan data. kan uji coba skala kecil.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian uji skala kecil


Proses revisi model latihan ketepa- Pada penilaian kesesuaian pelaksanaan
tan tendangan dalam sepakbola untuk anak uji skala kecil yang terdiri dari 9 permainan
kelompok umur 13-14 tahun mengalami 4 kali ketepatan tendangan, ketiga ahli memberi pe-
revisi, yaitu: (1) sebelum validasi, (2) sebelum nilaian sebagai berikut: permainan passing se-
uji coba produk dengan skala kecil, (3) setelah gitiga berada pada interval 39 ≤ X, Permainan
uji coba dengan skala kecil, dan (4) setelah uji passing berpindah berada pada interval 39 ≤ X,
coba dengan skala besar. permainan pindah bola berada pada interval
39 ≤ X, permainan melewati bola berada pada
Validasi draf produk awal interval 39 ≤ X, Permainan passing dan koor-
Validasi dilakukan dengan cara mem- dinasi berada pada interval 39 ≤ X, permainan
berikan draf produk awal model latihan yang cetak gol berada pada interval 39 ≤ X yang, per-
telah direvisi berdasarkan masukan ahli materi mainan 4 vs 2 target bola berada pada interval
dan pelatih SSB. Setiap model latihan yang di- 39 ≤ X, permainan 2 vs 1 target gawang berada
buat memiliki lembar evaluasi masing-masing pada interval 39 ≤ X, permainan 2 vs 2 target
86 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 3 (2) 2013

gawang berada pada interval 39 ≤ X. dari siswa penting diperhatikan karena siswa
yang menjadi objek sasaran dari produk yang
Tabel 3. Norma kategorisasi kesesuaian per- dibuat. Berikut tanggapan siswa terhadap mo-
mainan pada skala kecil del latihan dengan menggunakan kuesioner.
Interval Kategori Kesesuaian Berdasarkan hasil data kuesioner untuk sis-
wa/pemain menunjukkan bahwa respon dari
X < 26 rendah kurang sesuai
siswa/pemain yang menjadi sampel pada uji
26 ≤ X < 39 sedang cukup sesuai coba skala kecil, secara umum memberikan
39 ≤ X tinggi sesuai respon yang positif terhadap model latihan
ketepatan tendangan dalam sepakbola dengan
Mengacu pada kategorisasi tersebut, pendekatan bermain. Siswa/pemain merasa
maka hasil penilaian oleh para ahli terhadap senang dalam melakukan latihan dengan pen-
kesembilan permainan ketepatan tendangan dekatan bermain yang diajarkan dan membuat
adalah sudah sesuai, yang dilihat dari total siswa ingin melakukannya kembali. selain itu,
nilai yang diberikan oleh para ahli semuanya siswa juga merasa semakin termotivasi dalam
terletak pada interval 39 ≤ X. mengikuti latihan sepakbola. Terdapat satu
Pada penilaian kefektifan pelaksanaan siswa (8,3%) yang menyatakan kurang mema-
uji skala kecil yang terdiri dari 9 permainan hami peraturan permainan yang diajarkan, hal
ketepatan tendangan, ketiga ahli memberi pe- ini dikarenakan kurangnya konsentrasi siswa
nilaian sebagai berikut: permainan passing se- tersebut saat mendengarkan instruksi dari pe-
gitiga berada pada interval 30 ≤ X, Permainan latih saat menjelaskan peraturan permainan.
passing berpindah berada pada interval 30 ≤ X,
permainan pindah bola berada pada interval Penilaian uji coba skala besar
30 ≤ X, permainan melewati bola berada pada Pada penilaian kesesuaian pelaksanaan
interval 27 ≤ X, Permainan passing dan koordi- uji skala besar yang terdiri dari 9 permainan
nasi berada pada interval 30 ≤ X, permainan ce- ketepatan tendangan, keempat ahli memberi
tak gol berada pada interval 27 ≤ X yang, per- penilaian sebagai berikut: permainan passing
mainan 4 vs 2 target bola berada pada interval segitiga berada pada interval 39 ≤ X, Permai-
30 ≤ X, permainan 2 vs 1 target gawang berada nan passing berpindah berada pada interval 39
pada interval 30 ≤ X, permainan 2 vs 2 target ≤ X, permainan pindah bola berada pada in-
gawang berada pada interval 30 ≤ X. terval 39 ≤ X, permainan melewati bola berada
pada interval 39 ≤ X, Permainan passing dan
Tabel 4. Norma kategorisasi keefektifan per- koordinasi berada pada interval 39 ≤ X, per-
mainan pada skala kecil mainan cetak gol berada pada interval 39 ≤ X
P e r - Interval Kategori Keefektifan yang, permainan 4 vs 2 target bola berada pada
1 30 ≤ X tinggi efektif interval 39 ≤ X, permainan 2 vs 1 target gawang
2 30 ≤ X tinggi efektif berada pada interval 39 ≤ X, permainan 2 vs 2
target gawang berada pada interval 39 ≤ X.
3 30 ≤ X tinggi efektif
4 27 ≤ X tinggi efektif Tabel 5. Norma kategorisasi kesesuaian per-
5 30 ≤ X tinggi efektif mainan pada skala besar
6 27 ≤ X tinggi efektif Interval Kategori Kesesuaian
7 30 ≤ X tinggi efektif X < 26 rendah kurang sesuai
8 30 ≤ X tinggi efektif 26 ≤ X < 39 sedang cukup sesuai
9 30 ≤ X tinggi efektif 39 ≤ X tinggi sesuai

Mengacu pada kategorisasi tersebut, Mengacu pada kategorisasi tersebut,


maka hasil penilaian oleh para ahli terhadap maka hasil penilaian oleh para ahli terhadap
kesembilan permainan ketepatan tendangan kesembilan permainan ketepatan tendangan
adalah sudah efektif, yang dilihat dari total adalah sudah sesuai, yang dilihat dari total
nilai yang diberikan oleh para ahli semuanya nilai yang diberikan oleh para ahli semuanya
terletak pada interval yang berkategori tinggi. terletak pada interval 39 ≤ X.
Pengembangan model latihan harus Pada penilaian kefektifan pelaksanaan
memperhatikan beberapa sudut pandang sa- uji skala kecil yang terdiri dari 9 permainan ke-
lah satunya tanggapan dari siswa.Tanggapan tepatan tendangan, keempat ahli memberi pe-
Khoiril Anam - Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola untuk Anak Kelommpok Umur 13-14 Tahun- 87

nilaian sebagai berikut: permainan passing se- sukan oleh para ahli materi dan pelatih Se-
gitiga berada pada interval 30 ≤ X, Permainan kolah Sepakbola (SSB), kemudian dilakukan
passing berpindah berada pada interval 30 ≤ X, revisi terhadap draf model latihan ketepatan
permainan pindah bola berada pada interval tendangan yang dikembangkan, maka pada
30 ≤ X, permainan melewati bola berada pada akhirnya dihasilkan model latihan ketepa-
interval 27 ≤ X, Permainan passing dan koor- tan tendangan dalam sepakbola untuk anak
dinasi berada pada interval 30 ≤ X, permainan kelompok umur 13-14 tahun menggunakan
cetak gol berada pada interval 27 ≤ X yang, per- pendekatan bermain yang menyenangkan.
mainan 4 vs 2 target bola berada pada interval Subtansi pemilihan model yang dibuat ber-
30 ≤ X, permainan 2 vs 1 target gawang berada dasarkan pada karakteristik anak usia 13-14
pada interval 30 ≤ X, permainan 2 vs 2 target tahun dan didasarkan pada karakteristik ke-
gawang berada pada interval 30 ≤ X. gunanan tendangan dalam permainan sepak-
Mengacu pada kategorisasi tersebut, bola, sedangkan pendekatan bermain dipilih
maka hasil penilaian oleh para ahli terhadap karena dengan bermain maka anak akan me-
kesembilan permainan ketepatan tendangan rasa senang, termotivasi melakukan latihan
adalah sudah efektif, yang dilihat dari total dan menghindarkan dari kebosanan, sehingga
nilai yang diberikan oleh para ahli semuanya sasaran dan tujuan latihan juga akan tercapai.
terletak pada interval yang berkategori tinggi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
pada akhirnya dihasilkan model latihan kete-
Tabel 6. Norma kategorisasi keefektifan per- patan tendangan dalam sepakbola untuk anak
mainan pada skala kecil kelompok umur 13-14 tahun menggunakan
Per pendekatan bermain�����������������������������
yaitu terdiri dari: (1) per-
Interval Kategori Keefektifan
mainan mainan passing segitiga; (2) permainan passing
1 30 ≤ X tinggi efektif berpindah; (3) permainan pindah bola; (4) per-
2 30 ≤ X tinggi efektif mainan melewati bola; (5) permainan passing
3 30 ≤ X tinggi efektif dan koordinasi; (6) permainan cetak gol; (7)
permainan 4 vs 2 target bola; (8) permainan
4 27 ≤ X tinggi efektif
2 vs 1 target gawang; dan (9) permainan 2 vs
5 30 ≤ X tinggi efektif 2 target gawang, yang disusun dalam bentuk
6 27 ≤ X tinggi efektif DVD latihan dan buku panduan latihan.
7 30 ≤ X tinggi efektif
8 30 ≤ X tinggi efektif SIMPULAN
9 30 ≤ X tinggi efektif Simpulan
Pada penelitian pengembangan model
Berikut tanggapan siswa terhadap mo- latihan ketepatan tendangan dalam sepakbola
del latihan dengan menggunakan kuesioner. untuk anak kelompok umur 13-14 tahun terda-
Berdasarkan hasil data kuesioner untuk sis- pat beberapa kesimpulan, yaitu:
wa/pemain menunjukkan bahwa respon dari Model latihan ketepatan tendangan den-
siswa/pemain yang menjadi sampel pada uji gan pendekatan bermain untuk anak kelom-
coba skala besar, secara umum memberikan pok umur 13-14 tahun ini dinilai sesuai dan
respon yang positif terhadap model latihan efektif.
ketepatan tendangan dalam sepakbola dengan Respon siswa/pemain yang menjadi
pendekatan bermain. Siswa/pemain merasa sampel dalam penelitian ini memberikan res-
senang dalam melakukan latihan dengan pen- pon yang positif terhadap model latihan kete-
dekatan bermain yang diajarkan dan membuat patan tendangan dengan pendekatan bermain
siswa ingin melakukannya kembali. selain itu, ini. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
siswa juga merasa semakin termotivasi dalam model latihan ketepatan tendangan dengan
mengikuti latihan sepakbola. Terdapat bebera- pendekatan bermain yang dikembangkan la-
pa siswa (7,2%) yang menyatakan kurang me- yak untuk digunakan.
mahami peraturan permainan yang diajarkan, Produk dari penelitian pengembangan
hal ini dikarenakan kurangnya konsentrasi sis- ini berupa model latihan ketepatan tendangan
wa tersebut saat mendengarkan instruksi dari dalam sepakbola untuk anak kelompok umur
pelatih saat menjelaskan peraturan permainan. 13-14 tahun dengan pendekatan bermain yang
berisikan sembilan permainan, yaitu: (1) per-
Kajian produk akhir mainan passing segitiga; (2) permainan passing
Berdasarkan pada penilaian dan ma- berpindah; (3) permainan pindah bola; (4) per-
88 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 3 (2) 2013

mainan melewati bola; (5) permainan passing bones and muscles: 71 activities. Campaign, IL: Hu-
man Kinetics.
dan koordinasi; (6) permainan cetak gol; (7)
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. 2003. Educational re-
permainan 4 vs 2 target bola; (8) permainan search: an introduction, 7th ed. New York: Pearson
2 vs 1 target gawang; dan (9) permainan 2 vs Education, Inc.
2 target gawang, yang disusun dalam bentuk Gifford, C. 2003. Sepakbola: panduan lengkap untuk permain-
an yang indah. (Terjemahan Rudijanto). Jakarta:
DVD dan buku panduan latihan.
Penerbit Erlangga
Hughes, F. P. 2010. Children, play, and development, 4th ed.
Saran California: SAGE Publications, Inc.
Berikut ini diberikan beberapa usulan Katis, A., et. al. 2013. Mecanisms that influence accuracy
of the soccer kick. Journal of Electromyography and
tentang pemanfaatan produk:
Kinesiology, 23,125-131.
Model latihan ini merupakan sebuah Kellis, E. & Katis A. 2007. Biomechanical characteristics
alternatif model latihan ketepatan tendangan and determinants of instep soccer kick. Journal of
yang dapat digunakan oleh pelatih Sekolah Se- Sports Science and Medicine, 6, 154-165.
Lumintuarso, R. (Ed.). 2007. Teori kepelatihan dasar (materi
pakbola (SSB) untuk memberikan solusi yang
untuk kepelatihan tingkat dasar). Jakarta: Kemeneg-
lebih baik dalam pelaksanaan latihan yang me- pora.
nyenangkan, dan dapat memotivasi siswa da- Majelan, A. S., et.al. 2011. The effects of approach angle
lam berlatih sepakbola. and target position on instep kicking accuracy and
ball speed with skilled soccer players. Sport SPA,
Pengembangan produk lebih lanjut da-
8, 35-39.
pat dilakukan dengan melakukan penelitian Parrish, M. 2011. Essential soccer skills: key tips and techniques
yang melibatkan subjek coba lebih banyak dan to improve your game, 1st ed. New York: DK Publis-
cakupan tempat uji coba lapangan yang lebih ing.
Smith, P. K. 2010. Children and play. Chichester: Black-
luas. Selain itu, juga dilakukan penelitian pen-
well Publishing.
gembangan serupa dengan sasaran subjek sis- Subroto, T., dkk. 2009. Permainan besar (bola voli dan sepak-
wa Sekolah Sepakbola (SSB) untuk kelompok bola). Jakarta: Universitas Terbuka.
umur yang lain. Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan: pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukadiyanto. 2002. Pembinaan kondisi fisik petenis. Yogya-
DAFTAR PUSTAKA karta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Azwar, S. 2005. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Wesson, J. 2002. The science of soccer. Philadelphia: Institute
Pustaka Pelajar. of Physics Publishing.
Chapman, S., Derse, E., & Hansen, J. (Eds). 2008. LA48 foun- Young, W., et. al. 2010. Acute effect of exercise on kicking
dation soccer coaching manual. Los Angeles: LA84 accuracy in elite Australian football players. Jour-
Foundation. nal of Science and Medicine in Sport,13,85-9.
Fishburne, G., McKay, H., & Breg, S. 2005. Building strong

Anda mungkin juga menyukai