Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PERKEMBANGAN USIA ANAK SMP DAN KOMPETENSI

KEMANDIANNYA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan


Konseling Pribadi

Disusun oleh:

(Kelompok 5)

YOSEFANI MAURADEVI ULUTAMOR 2001160113

RONARDZY ELENSTO SAUDALE 2001160071

MARIA NONI BITIN BEREK 2001160057

ERNESTA F.F NEONUB 2001160085

DESI N. RADJA TUDE 2001160009

AGUSTINUS SERI OYAN 2001160023

MIREN ROLINDA HANING 2001160099

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan Rahmat Nya sehingga
penyusunan makalah yang berjudul TUGAS PERKEMBANGAN USIA ANAK SMP
DAN KOMPETENSI KEMANDIANNYA dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu penulis
dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah menjadi referensi,
sumber data dan fakta bagi penulisan makalah ini.

Adapun maksud penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Bimbingan Konseling Pribadi. Penulis berharap semoga gagasan pada
makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Kupang, September 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2

A. Masa Praremaja (remaja awal)...........................................................3


B. Masa Remaja (remaja madya)...........................................................4
C. Masa Remaja Akhir...........................................................................5

BAB III PENUTUP......................................................................................6

A. Kesimpulan........................................................................................6
B. Saran..................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7

3
BAB

IPENDAHULUA

LatarBelakang

Ahir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung usia enam


tahunsampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual.
Selamasetahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi
perubahanfisikyangmenonjoldanhalinijugadapatmengakibatkanperubahand
alamsikap,nilai, danperilaku untukmemasukimasaremaja.

Ahir masa kanak-kanak secara tepat dapat diketahui, tetapi


kebanyakanorangtidakdapatmengetahuisecaratepatkapanperiodeiniberahkir
karenakematangan social. Biasanya perkembangan anak diikuti
pertumbuhansehinggalebihoptimaldantergantungpadapotensibiologikseseor
ang.

Potensi tersebutmerupakan hasil interaksi berbagai faktor yang


salingberkaitan,yaitufaktorgenetik,lingkunganbio–fisiko–psiko–
socialdanperilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda
yangmemberikanciritersendiripadasetiapanak.

RumusanMasalah

Bagaimana karakteristik anak usia sekolah menengah ?

2.Apasajatugasperkembangananakusiasekolahmenengah?

3.Apasajapersoalan padaanak usiasekolah menengah?

4
5
6
TujuanPenulisan

1.Mengetahuikarakteristikanakusiasekolahmenengah.

2.Mengetahuiperkembangandantugasperkembangananakusi
asekolahmenegah.
3.Mengetahuipersoalanpadaanak usiasekolahmenengah.

4.Mengetahuiapasajaupayadukunganpadatahapperkembanganremaj
5.apa aspek dalam kompetensi peserta didik

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Masa praremaja (remaja awal)

Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu


relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sidat-sifat negatif pada si
remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif dengan
gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pemisitik,
dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut
dapat diringkas, yaitu (a) negatif dalam prestasi, baik prestasi
jasmani maupun prestasi mental; dan (b) negatif dalam sikap
sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat.

(negatif pasif) maupun dalam bentuk agresif terhadap


masyarakat (negatif aktif).

B. Masa Remaja (Remaja Madya)

Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk
hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami
dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan
dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang
dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-

2
puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja (mendewa-
dewakan), yaitu sebagai gejala remaja.

Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-


cita hidup itu dapat dipandanga sebagai penemuan nilai-nilai
kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai kehidupan tersebut
adalah pertama,karena tiadanya pedoman, si remaja
merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dipuja
walaupun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk
tertentu, bahkan seringkali remaja hanya mengetahui bahwa dia
menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang
diinginkannya. Kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih
jelas, yaitu pribadi-pribadi yangdipandang mendukung nilai-nilai
tertentu 9 jadi personifikasi nilai-nilai).

Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak


perempua kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya
dalam khayalan.

C. Masa remaja akhir

Setelah dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya


telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah
tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan
pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa.

3
Siswa sekolah menengah pertama memiliki usia yang
merupakan masa peralihan dari usia anak–anak ke usia yang
remaja. Perilaku yang disebabkan oleh masa peralihan ini
menimbulkan berbagai keadaan dimana siswa labil dalam
pengendalian emosi. Keingintahuan pada hal–hal baru yang
belum pernah ditemui sebelumnya mengakibatkan muncul
perilaku–perilaku yang mulai memunculkan karakter diri.

D. Karakteristik siswa smp

Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak


ahli, anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada
tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Menurut Desmita
(2010: 36) ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) antara lain:

Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat


badan,
Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri
dengan keinginan bergaul, serta keinginan utuk bebas dari
dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari
orang tua.
nang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika
atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam
kehidupan orang dewasa.

4
Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai
eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.
Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap
perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.
Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah
lebih jelas.

Menurut Syamsu Yusuf (2004: 26–27) masa usia Sekolah


Mengah bertepatan dengan masa remaja.

Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian


karena sifat-sifat khasnya dan perannya yang menentukan
dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa.
Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu
sebagai berikut

E.Kompetensi Kemandirian

Dalam Permendiknas No. 23/2006 telah dirumuskan Standar Kompetensi


Lulusan (SKL) yang harus dicapai peserta didik, melalui proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran. Namun, sungguh sangat disesalkan
dalam Permendiknas tersebut sama sekali tidak memuat Standar
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik melalui pelayanan Bimbingan
dan Konseling. Oleh karena itu, Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN) mengambil inisiatif untuk merumuskan Standar
Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, mulai tingkat SD sampai
dengan Perguruan Tinggi, dalam bentuk naskah akademik, untuk dijadikan
sebagai bahan pertimbangan Depdiknas dalam menentukan kebijakan
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran Standar Kompetensi ini disebut Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), sementara dalam konteks Bimbingan dan

5
Konseling Standar Kompetensi ini dikenal dengan istilah Standar
Kompetensi Kemandirian (SKK), yang di dalamnya mencakup sepuluh
aspek perkembangan individu (SD dan SLTP) dan sebelas aspek
perkembangan individu (SLTA dan PT).
Kesebelas
aspek perkembangan tersebut adalah:
(1) Landasan hidup religius;
(2) Landasan perilaku etis;
(3) Kematangan emosi;
(4) Kematangan intelektual;
(5) Kesadaran tanggung jawab sosial;
(6) Kesadaran gender;
(7) Pengembangan diri;
(8 ) Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis);
(9) Wawasan dan kesiapan karier;
(10) Kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan
(11) Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga (hanya untuk SLTA dan
PT).

Masing-masing aspek perkembangan memiliki tiga dimensi tujuan, yaitu:


(1) pengenalan/penyadaran (memperoleh pengetahuan dan pemahaman
tentang aspek dan tugas perkembangan [standar kompetensi] yang harus
dikuasai);
(2) akomodasi (memperoleh pemaknaan dan internalisasi atas aspek dan
tugas perkembangan [standar kompetensi] yang harus dikuasai) dan
(3) tindakan (perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari dari aspek dan
tugas perkembangan [standar kompetensi] yang harus dikuasai).

6
Aspek perkembangan dan beserta dimensinya tampaknya sudah disusun
sedemikian rupa dengan mengikuti dan diselaraskan dengan prinsip-prinsip,
kaidah-kaidah dan tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai individu.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Kenakalan yang dilakukan oleh anak usia remaja memerlukan perhatian dan
penanganan yang serius, karena dapat mengganggu perkembangan dan
pertumbuhan perilaku anak di masa depan. Penyebab terjadinya tindakan
kenakalan pada anak kurangnya pengawasan ataupun perhatian dari orang
tua merupakan salah satu penyebab anak melakukan tindakan kenakalan.
Dimana kedua orang tuanya sibuk dan keluarga yang sering gaduh.

7
Dalam perkembanga anak usia smp mereka meliki aspek perkembangan.
(1) Landasan hidup religius;

(2) Landasan perilaku etis;


(3) Kematangan emosi;
(4) Kematangan intelektual;
(5) Kesadaran tanggung jawab sosial;
(6) Kesadaran gender;
(7) Pengembangan diri;
(8 ) Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis);
(9) Wawasan dan kesiapan karier;
(10) Kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan
(11) Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga (hanya untuk SLTA dan
PT).

Aspek perkembangan dan beserta dimensinya tampaknya sudah disusun


sedemikian rupa dengan mengikuti dan diselaraskan dengan prinsip-prinsip,
kaidah-kaidah dan tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai individu.

Saran

SARAN

8
Selain untuk tugas kelompok, kami harap mahasiswa pahamdalam
melakukan penulisan karya ilmiah yang efektif dan sesuaidengan pedoman
peraturan penulisan, sehingga tugas Makalah
inidapatmemberikanpengetahuanmengenaistartegidanteknikpenulisan ilmiah
yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan sertadapat memberikan
pengetahuan mengenai efektivitas pemanfaatandaripenulisan ilmiah.

http://siln-riyadh.kemdikbud.go.id/smp/2020/04/16/karakteristik-siswa-
sekolah-menengah-pertama-smp/

https://www.bimbingankonseling.web.id/2017/06/skkpd-smp-standar-
kompetensi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai