Peramalan merupakan perhitungan yang objektif untuk menentukan sesuatu di masa yang
akan dating dengan menggunakan data-data historis. Peramalan dapat dilakukan secara kualitatif
maupun kuantitatif. Peramalan secara kuantitatif dapat dilakukan dengan perhitungan
menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan dalam peramalan disesuaikan dengan
data yang ada.
Metode siklik merupakan salah satu metode peramalan untuk suatu produk yang
memiliki siklis yang berulang secara periodik. Peramalan ini berguna untuk peramalan jangka
menengah dan jangka panjang.
𝟐𝛑𝐭 𝟐𝛑𝐭
𝑌′(𝑡) = 𝑎 + 𝑏𝑠𝑖𝑛 + 𝑐𝑐𝑜𝑠
𝑵 𝑵
Dimana:
𝒀(𝒕)
𝑎= 𝑵
𝟐𝛑𝐭
𝐬𝐢𝐧 𝑵
𝑏=2
𝑵
𝟐𝛑𝐭
𝒀(𝒕) 𝐜𝐨𝐬
𝑵
𝑐=2
𝑵
Keterangan:
𝑁= Jumlah data
π = 180º
Mengukur Ketepatan Hasil Peramalan
Salah satu kriteria yang paling penting untuk memilih model peramalan adalah
keakuratannya, peramalan dapat dianggap akurat apabila memilikin nilai error dan
penyimpangan terkecil. Kriteria pemilihan metode peramalan yang terbaik dilakukan dengan
beberapa metode yaitu:
MAD adalah rata rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah
hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil disbanding kenyataannya, dengan kata lain MAD
adalah rata-rata dari nilai absolute simpangan.
MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap
periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. MSE dirumuskan sebagai berikut
(At−Ft)2
MSE =∑ 𝑛
4. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
Mean Absolute Percentage Error merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih
berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan
terhadap permintaan actual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase
kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah, dengan kata lain MAPE merupakan rata-rata
kesalahan mutlak selama periode tertentu yang kemudian dikalikan 100% agar mendapatkan
hasil secara prosentase.
Contoh soal :
Terdapat data penjualan mie pada tahun 2006 pada table dibawah ini. Tentukan
peramalan penjualan pada tahun 2007 dan nilai eror dari peralaman
𝛴𝑌(𝑡)
𝑎= 𝑁
94774
= = 7897,83
12
2πt
𝑏 = 2 sin 𝑁
𝑁
(2)(−765,238)
= 12 = -127,54
2πt
𝑌(𝑡) cos
𝑁
𝑐=2
𝑁
(2)(585,082)
= 12 = 97,51
Jadi,
2πt 2πt
𝑌′(𝑡) = 𝑎 + 𝑏𝑠𝑖𝑛 + 𝑐𝑐𝑜𝑠
𝑁 𝑁
2πt 2πt
Y’(t) = 7897,83 + (-127,54) 𝑠𝑖𝑛 + 97,51𝑐𝑜𝑠
𝑁 𝑁
Maka ,peramalan pada tahun 2007 dimulai dari t=13 hingga t=24
2πt 2πt
Y’(13) = 7897,83 + (-127,54) 𝑠𝑖𝑛 + 97,51𝑐𝑜𝑠
𝑁 𝑁
2π(13) 2π(13)
= 7897,83 + (-127,54) 𝑠𝑖𝑛 + 97,51𝑐𝑜𝑠
12 12
= 7918,510 = 7919
2πt 2πt
Y’(14) = 7897,83 + (-127,54) 𝑠𝑖𝑛 + 97,51𝑐𝑜𝑠
𝑁 𝑁
2π(14) 2π(14)
= 7897,83 + (-127,54) 𝑠𝑖𝑛 + 97,51𝑐𝑜𝑠
12 12
= 7836,141 = 7837
(At−Ft)
ME =∑ 𝑛
= -8,333x10-5
At− Ft
MAD =∑ | |
𝑛
= 8,333x10-5
(At−Ft)2
MSE =∑ 𝑛
= 207.956,6
Ft
MAPE = ( 100 ∑ |At − | )
𝑛 𝐴𝑡
= 100(94761,96)
12
= 789.683