Anda di halaman 1dari 3

materi78.co.

nr FIS 3

Induksi Elektromagnetik
A. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Ggl induksi dapat dihasilkan dengan cara:
Induksi elektromagnetik adalah besar arus 1) Menggerakkan magnet keluar-masuk
listrik yang ditimbulkan oleh perubahan medan kumparan.
magnet (fluks magnet). 2) Memutar magnet di depan kumparan.
B. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI 3) Memutus-hubungkan arus listrik pada
kumparan primer yang di dekatnya terdapat
Arus induksi adalah arus listrik yang dihasilkan
kumparan sekunder.
induksi elektromagnetik.
4) Mengalirkan arus listrik AC pada kumparan
Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) adalah
primer yang di dekatnya terdapat kumparan
tegangan yang dihasilkan oleh arus induksi.
sekunder.
Hukum Lenz menjelaskan arus induksi.
Ggl induksi dipengaruhi oleh perubahan laju
Arus induksi yang timbul dalam kumparan fluks magnet, oleh karena itu, ggl induksi juga
menghasilkan medan magnet yang dipengaruhi:
berlawanan arah dengan medan magnet
1) Perubahan luas bidang kumparan.
yang menghasilkan arus induksi tersebut.
∆A
Percobaan Faraday menjelaskan bahwa meng- ε = –N.B.cosθ
∆t
gerakkan magnet keluar-masuk kumparan
menyebabkan penyimpangan pada jarum 2) Perubahan induksi magnet (medan magnet).
galvanometer.
Masuk kumparan ∆B
ε = –N.A.cosθ
∆t
v Bind
3) Perubahan orientasi sudut kumparan
S N terhadap medan magnet.

Iind (cosθ2 - cosθ1 )


B ε = –N.B.A
∆t

Ggl induksi dipengaruhi oleh kawat yang


Keluar kumparan bergerak dalam medan magnet (mengakibatkan
Bind perubahan luas bidang kumparan).
v
Iind 1) Pada kawat bergerak lurus
S N B B
I
R v
B F L

Hukum Faraday menjelaskan ggl induksi ber-


Ggl induksi
hubungan dengan laju perubahan fluks magnet.

Besar ggl induksi yang timbul dalam suatu


ε = B.L.v.sinθ
rangkaian sama dengan laju perubahan fluks B = medan magnet (T)
magnet yang terjadi pada rangkaian tersebut. L = panjang penghantar (m)
v = kecepatan gerak penghantar (m/s)
Hukum Faraday dapat dirumuskan: θ = sudut antara medan magnet dengan arah
kecepatan (m/s)
∆Φ dΦ Arus induksi
ε = –N. ε = –N.
∆t dt
B.L.v.sinθ
ε = ggl induksi (V) Iind =
N = jumlah lilitan R
ΔΦ = Φ2 – Φ1 = perubahan fluks magnet (Wb)
Δt = t2 – t1 = perubahan waktu (s)
Arah arus induksi ditentukan dengan kaidah
tangan kanan, dimana:

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 1
materi78.co.nr FIS 3
a. Gaya Lorentz berlawanan arah dengan Pada solenoida dan toroida
arah kecepatan, Berisi udara/vakum Berisi bahan
b. Arus induksi tegak lurus dengan arah
medan magnet. μo .N2 .A μr .μo .N2 .A
L= L=
l l
Iind
B (masuk) L = induktansi diri (Henry atau H)
μo = permeabilitas ruang hampa (4π.10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
A = luas penampang (m2)
F l = panjang solenoida (m)
= keliling toroida = 2πr (m)
2) Pada kawat berputar
Energi induktor yang tersimpan di dalamnya
Ggl induksi yang berupa medan magnet dapat dihitung:
1
ε = .B.ω.L2 1
2 E= L.I2
2
B = medan magnet (T)
ω = kecepatan sudut penghantar (rad/s) D. APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
L = panjang penghantar (m) Aplikasi induksi elektromagnetik yang utama
Arus induksi adalah transformator dan generator.
Transformator (trafo) adalah alat yang
1 B.ω.L2 digunakan utnuk menaikkan dan menurunkan
Iind = .
2 R tegangan listrik arus AC.
C. INDUKTOR Komponen trafo terdiri atas kumparan primer,
kumparan sekunder, dan inti besi.
Induktor adalah alat penghasil medan magnet
yang dapat digunakan untuk menghasilkan ggl
induksi.
Induktor biasanya merupakan kawat
inti besi
kumparan kumparan
penghantar, kawat melingkar, solenoida, atau
primer sekunder
toroida.
Hukum Henry menjelaskan tentang ggl induksi
terhadap arus listrik.

Besar ggl induksi yang timbul sebanding


dengan laju perubahan arus terhadap waktu.

Ggl induksi induktor (ggl induktansi diri) ~ 1.


menurut hukum Henry dapat dirumuskan:

∆I dI
ε = –L. ε = –L. Cara kerja trafo:
∆t dt
1) Pada kumparan primer mengalir arus listrik
εi = ggl induksi induktor (V) AC yang berubah-ubah besar dan arahnya.
L = induktansi diri (Henry atau V.s/A atau T.m2/A)
ΔI = I2 – I1 = perubahan kuat arus listrik (A) 2) Karena perubahan arus listrik pada kumparan
Δt = t2 – t1 = perubahan waktu (s) primer, maka fluks magnet pada kumparan
Induktansi diri (L) adalah kemampuan suatu sekunder juga berubah-ubah.
induktor dalam menghasilkan ggl induktansi diri 3) Perubahan fluks magnet pada kumparan
dari laju perubahan arus listrik yang terjadi. sekunder menghasilkan ggl induksi dan arus
Induktansi diri pada berbagai keadaan: induksi.
Pada kumparan 4) Terjadi perpindahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder.
L = induktansi diri (Henry atau H)
NΦ N = jumlah lilitan
L= Φ = fluks magnet (Wb)
I
I = kuat arus listrik (A)

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 2
materi78.co.nr FIS 3
Persamaan trafo dapat dirumuskan: Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan,
generator terdiri dari:
VP NP IS
= = 1) Generator DC, menghasilkan arus listrik DC,
VS NS IP
dan dilengkapi satu buah cincin belah
(komutator).
Vp dan Vs = tegangan primer dan sekunder (V)
Np dan Ns = jumlah lilitan primer dan sekunder 2) Generator AC, menghasilkan arus listrik AC,
Ip dan Is = arus listrik primer dan sekunder (A) dan dilengkapi dua buah cincin luncur.
Efisiensi trafo adalah presentase keidealan Cara kerja generator:
suatu trafo dalam menaik-turunkan tegangan, 1) Usaha luar berupa energi gerak (misalnya
yaitu berdasarkan jumlah daya yang tidak hilang. gerakan air, udara, atau panas) memutar
Efisiensi trafo dapat dirumuskan: kumparan.
2) Berputarnya kumparan menyebabkan
PS VS .IS
η= x 100% η= x 100% perubahan fluks magnet, dan menghasilkan
PP VP .IP ggl induksi serta arus induksi.
η = efisiensi trafo (%) 3) Komutator berfungsi mengubah arus listrik
Pp dan Ps = daya primer dan sekunder (W) AC menjadi DC pada generator DC, sedang-
Jenis-jenis trafo: kan cincin luncur berfungsi menghasilkan
arus listrik AC pada generator AC.
Trafo step-up Trafo step-down
Ggl induksi yang dihasilkan generator:
penaik tegangan penurun tegangan
Vs > Vp Vs < Vp ε = N.B.A.ω. sinωt
Ns > Np Ns < Np
ε = ggl induksi generator (V)
Is < Ip Is > Ip N = jumlah lilitan
B = medan magnet (T)
Generator (dinamo) adalah alat yang A = luas bidang kumparan (m2)
mengubah energi gerak menjadi energi listrik. ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s)
t = waktu lama perputaran (s)
Komponen generator terdiri atas kumparan
berarus (rotor/berputar), magnet (stator/diam) Ggl induksi maksimum yang dihasilkan
dan cincin. generator terjadi ketika sin ωt = 1.

εmaks = N.B.A.ω

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 3

Anda mungkin juga menyukai