Anda di halaman 1dari 17

Nama : Fandhi Junianto

NIM : 1810031
Kelas : Manajemen Sore
Resume Biaya Pesanan Dan Biaya Proses

BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

I. Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses


1. Produksi dan Perhitungan Biaya Proses
Hal yang penting dalam sistem berdasarkan proses adalah biaya satu unit produk
identik dengan biaya produk lainnya. Perhitungan biaya proses akan berjalan dengan
baik jika produk relatif homogen, melewati serangkaian proses dan menerima jumlah
produk yang hampir sama.
2. Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan
Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan, memproduksi
banyak jenis atau produk yang cukup berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Perusahaan yang umumnya menggunakan sistem berdsarkan pesanan adalah
percetakan, kontruksi, pembuatan perabot, perbaikan mobil dan jasa medis.
Fungsi utama dari perhitungnan biaya pesasnan adalah biaya suatu pesanan
berbeda dengan pesanan lainnya.
Pada sistem produksi berdasarkan pesanan biaya – biaya diakumulasikan
bersasarkan pesanan kerja. Pesanan Kerja (job) suatu atau serangkain unit yang
berbeda. Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan
biaya pesanan (job order costing system). Tabel 1 meringkas dan membandingkan
karateristik perhitungan biaya pesanan dan proses.

NO PERHITUNGAN BIAYA PERHITUNGAN BIAYA


PESANAN PROSES
1 Produk sangat bervariasi. Produk bersifat homogen.
Biaya diakumulasi berdasarkan pesanan Biaya diakumulasi berdasarkan proses
2
kerja. atau departemen.
Biaya per unit dihitung dengan Biaya per unit dihitung dengan
membagi jumlah biaya pekerjaan membagi biaya proses satu periode
3
dengan unit yang diproduksi untuk dengan unit yang diproduksi periode
pekerjaan tersebut. tersebut.

Tabel 1. Perbandingan Biaya Pesanan dan Proses


II. Arus Biaya Berkaitan Perhitungan Biaya Pesanan
1. Menghitung Biaya Per Unit dengan Perhitungan Biaya Pesanan
Dalam suatu lingkungan berdasarkan pesanan, tarif overhead yang dianggarkan
selalu digunakan karena penyelesaian pekerjaan jarang yang sesuai dengan selesainya
tahun fiskal. Contoh perhiutngan biaya berdasarkan pesanan, misalkan PNP
mempunyai biaya berikut :
1. Biaya Bahan Baku $1.780
2. Tenaga Kerja Langsung $ 300 ($15 x 20 jam)
3. Overhead $240 ($12 x 20 jam tenaga kerja)
4. Unit yang diproduksi 200 Unit
Biaya per unit = Total Biaya : Unit Diproduksi $2.320 : 200 $11.60
Dari biaya – biaya diatas bagaimana kita mengetahui biaya aktual bahan baku
$1.780 dan aktual tenaga kerja langsung $300? Untuk mengetahui biaya – biaya
tersebut kita harus menggunakan penelusuran langsung.
2. Lembar Biaya Pesanan
Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pesanan kerja baru dimulai, lembar ini
disiapkan untuk setiap pesanan dan merupakan akun barang dalam proses serta
dokumen utama untuk menghitung semua biaya.
Beberapa perusahaan mungkin menganggap nama pelanggan cukup untuk
mengidentifikasikan suatu pekerjaan. Ketika pekerjaan semakin banyak, perusahaan
biasanya akan lebih mudah menidentifikasikannya melalui penomeran. Nama atau
nomer pekerjaan dapat menjadi judul lembar biaya pesanan.

Tabel 2 menampilakn lembar biaya pesanan.


PNP
LEMBAR KERJA
PESANAN
Nama Pekerjaan :
SupliShake-001
Tanggal Mulai : 7 januari
2015
Bahan Baku $1,78 Tanggal Selesai : 29 Januari
Lamgsung 0 2015
Tenaga kerja $300
Langsung
Overhead $240
Jumlah Biaya $2,32
0
Unit Diproduksi 200
Biaya per Unit $11.6
0
Tabel 2. Lembar Biaya Pesanan

Sistem biaya pesanan harus mampu untuk menidentifikasi jumlah bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dikonsumsi setiap pekerjaan.
Dokumen sumber lain digunakan untuk mencatat biaya yang ditelusuri ke lembar
biaya pesanan misalnya formulir permintaan bahan baku tabel 3 dan kartu jam kerja
Tabel 4.
Tanggal 11-Jan-15 Permintan Bahan
Baku
Departemen PNP Nomer
12
Pekerjaan SupliShake-
001
Deskripsi Jumlah Biaya/Uni Jumlah
t Biaya
Bubuk Protein Nabati 500 pon $1.20 $600
Tabel 3. Permintaan Bahan Bak

Nomor Pegawai : Empat (4) ermintan Bahan


Baku
Nama : Agnar Firdaus Nomer
12
Tanggal : 13-Jan-15
Waktu Waktu Jumlah Tarif/Ja Jumla Departeme
Mulai Selesai Waktu m h n
8:00 10:00 2 Jam $15 $30 Perbaikan
10:00 11:00 1 Jam $15 $15 Pembotolan
11:00 12:00 1 Jam $15 $15 PNP
1:00 5:00 4 Jam $15 $60 Pembotolan
Tabel 4. Kartu Jam Kerja
III. Arus Biaya pada Akun
1. Akuntansi untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung
Ketika sebuah perusahaan memerlukan bahan untuk suatu pekerjaan, bahan
dikeluarkan dari tempat penyimpanan. Biaya bahan tersebut dipindahkan dari akun
bahan baku (BB) ke akun barang dalam proses (BDP), biaya yang dipindahkan
tersebut harus diberi tanda sesuai nama pekerjaan.
Dari contoh diatas misalkan, PNP memproduksi dua produk (1). SupliShake-001
dan (2). LigaStrong-001. Biaya tenaga kerja langsung SuppliShake-001 $300 ($15 x
20 JTKL) dan LigaStrong-001 $450 ($15 x 30 JTKL). Ringkasan arus biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
AKUN BAHAN BAKU UPAH YANG
DIBAYARKAN
Saldo Awal $0 Jam Tenaga Kerja Langsung 50
Pembelian $3,500 Upah $15
Bahan Baku yang $3,080
digunakan Jumlah Tenaga Kerja $750
Saldo Akhir $420 Langsung
Lembar Biaya Pesanan Lembar Biaya Pesanan
Pekerjaan : SuppliShake- Pekerjaan : LigaStrong-001
001
Bahan Baku Langsung $1,780 Bahan Baku Langsung $1,300
Tenaga Kerja Langsung $300 Tenaga Kerja Langsung $450
Overhead Dibebankan ? Overhead Dibebankan ?
Jumlah Biaya ? Jumlah Biaya ?
Jumlah Unit 200 Jumlah Unit 100
Unit Unit
Biaya per Unit ? Biaya per Unit ?
Tabel 5. Ringkassan Arus Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung

2. Akuntansi untuk Overhead


Dalam perhitungan biaya normal, biaya overhead aktual tidak pernah dibebankan
langsung pada pekerjaan. Overhead dibebankan pada setiap pekerjaan dengan
menggunakan tarif yang telah dianggarkan.
Anggaplah PNP memperkirakan overhead tahunan $14.400 dengan asumsi jam
tenaga kerja langsung 1.200 jam untuk tahun tersebut. Tarif overhead yang
dibebankan adalah sebagai berikut :
Tarif Overhead : $14.4-00/1.200 jam = $12 per JTKL

Overhead aktual PNP pada bulan Januari adalah sebagai berikut :

Pembayaran Sewa $400


Utilitas $ 50
Penyusutan Peralatan$100
Asuransi $ 65
JUMLAH $615
OVERHEAD

Arus biaya overhead akan ditampilkan pada tabel 6 berikut :

OVERHEAD AKTUAL OVERHEAD


DIBEBANKAN
Sewa $400 Jam Tenaga Kerja 50
Langsung
Utilitas $50 Tarif Overhead $12
Penyusutan $100
Asuransi $65
Jumlah Overhead $615 Jumlah Overhead $600
Aktual Dibebankan
Lembar Biaya Pesanan Lembar Biaya Pesanan
Pekerjaan : Pekerjaan : LigaStrong-
SuppliShake-001 001
Bahan Baku Langsung $1,780 Bahan Baku Langsung $1,30
0
Tenaga Kerja Langsung $300 Tenaga Kerja Langsung $450
Overhead Dibebankan $240 Overhead Dibebankan $360
Jumlah Biaya ? Jumlah Biaya ?
Jumlah Unit 200 Jumlah Unit 100
Unit Unit
Biaya per Unit ? Biaya per Unit ?
Tabel 6. Ringkassan Arus Biaya Overhead

Pada akhir Januari, overhead aktual yang muncul adalah $615, sedangkan
overhead yang dibebankan adalah $600. Dapat diketahui variansi overhead sebesar
$15.
3. Akuntansi Barang Jadi
Setelah pekerjaan selesai, jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead yang dibebankan dijumlahkan untuk menghasilkan biaya produksi ke suatu
pekerjaan. Pada tabel 7 produk suppliShake-001 telah diselesaikan, jumlah biaya
produksi suppliShake-001 harus ditransfer dari akun barang dalam proses ke akun
barang jadi dan LigaStrong-001 masih tetap dalam akun barang dalam proses.
Lembar Biaya Pesanan Lembar Biaya Pesanan
Pekerjaan : SuppliShake-001 Pekerjaan : LigaStrong-001
Bahan Baku Langsung $1,780 Bahan Baku Langsung $1,300
Tenaga Kerja Langsung $300 Tenaga Kerja Langsung $450
Overhead Dibebankan $240 Overhead Dibebankan $360
Jumlah Biaya $2,320 Jumlah Biaya $2,110
Jumlah Unit 200 Unit Jumlah Unit 100 Unit
BIAYA PER UNIT $11.60 Biaya per Unit ?

Tabel 7. Ringkassan Arus Biaya Barang Jadi

Pada produk LigaStrong-001 tidak perlu menampilkan biaya per unit karena masih dalam
proses.
Untuk memastikan keakuratan perhitungan biaya ini, laporan harga produksi
ditampilkan pada tabel 8, laporan ini menampilkan aktivitas produksi PNP selama
bulan Januari.
PN
P
LAPORAN HARGA POKOK
PRODUKSI
PERIODE 31 JANUARI 2015
Bahan Baku Langsung
Persediaan Awal Bahan $0
Baku
Pembelian Bahan Baku $3,50
0
Bahan Baku Tersedia $3,50
0
Persediaan Akhir $420
Jumlah Bahan Baku Yang $3,08
Digunakan 0
Tenaga Kerja Langsung $750
Overhead
Sewa $400
Utilitas $50
Penyusutan Peralatan $100
Asuransi $65
Overhead Aktual $615
(-) Overhead kurang $15
Dibebankan
Overhead Dibebankan $600
Biaya Produksi Saat Ini $4,43
0
Barang Dalam Proses Awal $0
Jumlah Biaya Produksi $4,43
0
(-) Barang Dalam Proses Akhir $2,11
0
HARGA POKOK $2,32
PRODUKSI 0
Tabel 8. Laporan Harga Pokok Produksi

4. Akuntansi Harga Pokok Penjualan


Pada tabel 9 menunjukkan laporan harga pokok penjualan PNP bulan Januari
2015. Variansi overhead yang tidak terlalu tinggi ditutup pada harga pokok penjualan.
Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian dengan variansi overhead disebut
sebagai harga pokok penjualan normal. Setelah adanya penyesuaian dengan variansi
overhead dissebut sebagai harga pokok penjualan disesuaikan.

Tabel 8. Laporan Harga Pokok Produksi

5. Akuntansi Harga Pokok Penjualan


Pada tabel 9 menunjukkan laporan harga pokok penjualan PNP bulan Januari
2015. Variansi overhead yang tidak terlalu tinggi ditutup pada harga pokok penjualan.
Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian dengan variansi overhead disebut
sebagai harga pokok penjualan normal. Setelah adanya penyesuaian dengan variansi
overhead dissebut sebagai harga pokok penjualan disesuaikan.
6. Akuntansi Biaya Non Produksi
Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan administrasi umum
diklasifikasikan sebagai biaya non produksi. Biaya ini merupakan biaya periodik dan
tidak pernah dibebankan ke produk. Biaya tersebut bukanlah bagian dari arus biaya
produksi.
Asumsikan PNP mengambil margin sebesar 50% dari harga pokok produksi,
berarti harga jual produk $3.480. Biaya administrasi dan penjualan yang terjadi selama
bulan Januari 2015 adalah sebagai berikut :
Sirkulasi Iklan $275 (beban penjualan)
Komisi Penjualan $125 (beban penjualan)
Perlengkapan $200 (beban
administrasi) Penyusutan peralatan kantor $150
(beban administrasi)
Laporan laba – rugi PNP ditunjukkan pada tabel 10 berikut :
PN
P
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK BULAN BERAKHIR 31
JAN 2015
Penjualan $3,480
(-) Harga Pokok Produksi $2,335
Gross Profit $1,145
(-) Beban Penjualan dan Admin
Beban Penjualan $400
Beban Admin $350 $750
LABA OPERASI $395
Tabel 10. Laporan Laba – Rugi

IV. Lingkungan Proses dan Arus Biaya


Perhitungan biaya operasi ( operation costing ) merupakan penggunaan prosedur
pesanan untuk membebankan biaya bahan baku pada produk, dan pendekatan proses
untuk membebankan biaya konversi.
Penggunaan lebih dari satu bentuk perhitungan biaya dalam perusahaan yang sama
merupakan hal yang mungkin dilakukan dalam upaya efisiensi biaya operasi produksi.
1. Jenis – Jenis Pola Manufaktur Proses
1. Pola Proses Berurutan (sequential processing)
Bahwa unit – unit harus melalui suatu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses
berikutnya.
2. Pola proses paralel (parallel processing)
Bahwa dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu
barang jadi.
Proses paralel biasanya untuk unit – unit yanag telah setengah jadi, dapat
dikerjakan secara simultan dalam dua proses berbeda kemudian secara bersamaan
dibawa ke proses akhir untuk penyelesaian.
2. Bagaimana Biaya Mengalir Melalui Berbagai Akun pada Perhitungan Biaya Proses
Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara umum sama
dengan sistem perhitungan biaya pesanan. Ketika bahan baku dibeli, biaya bahan
baku ini mengalir ke akun persediaan bahan baku. Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead yang dibebankan akan mengalir ke barang dalam proses. Ketika barang telah
selesai, biaya barang yang telah selesai mengalir dari akun barang dalam proses ke
barang jadi. Akhirnya biaya barang jadi dipindahkan ke akun Harga Pokok Penjualan
ketika barang terjual.
Biaya perpindahan masuk ( transferred–in– cost ) merupakan biaya – biaya yang
dipindahkan dari proses sebelumnya ke proses berikutnya. Biaya transfer masuk ini (
dari sudut pandang proses berurutan ) sama dengan biaya bahan baku.
3. Akumulasi Biaya Pada Laporan Produksi
Laporan produksi merupakan dokumen yang meringkas aktivitas manufaktur yang
terjadi di suatu departemen dalam periode tertentu. Laporan produksi terbagi menjadi
dua bagian, yaitu :
1. Bagian informasi unit, memiliki dua sub bagian utama :
1. Unit untuk diperhitungkan
2. Unit yang telah diperhitungkan
2. Bagian informasi biaya, memiliki dua sub bagian utama :
1. Biaya untuk diperhitungkan
2. Biaya yang telah diperhitungkan
Laporan produksi berisi informasi biaya-biaya yang ditransfer masuk dari
departemen sebelumnya serta biaya-biaya yang ditambahkan dalam departemen itu
sendiri, seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Laporan produksi menelusuri aliran unit melalui suatu departemen,
mengidentifikasi biaya yang dibebankan pada departemen, menampilkan biaya per
unit, dan menunjukkan pembagian biaya departemen pada periode pelaporan.
4. Dampak Persediaan Barang Dalam Proses Perhitungan Biaya Proses
Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu periode
adalah bagian utama dari laporan produksi.
Masalah-masalah yang ditimbulkan dari persediaan barang dalam proses adalah :
Mendefinisikan suatu unit produksi bisa jadi sulit karena beberapa unit yang
diproduksi selama suatu periode telah selesasi sedangkan beberapa unit yang
ada di dalam persediaan akhir belum selesai. Hal ini dapat ditangani melalui
konsep produksi unit setara.
1. Bagaimana seharusnya biaya awal barang dalam proses diperlakukan, disatukan
dengan biaya periodik terakhir atau dipisah dan ditransfer keluar terlebih dahulu.
Hal ini dapat diselesaikan dengan metode rerata tertimbang dan FIFO.
5. Produksi Unit Setara
Suatu unit yang telah selesai dan ditransfer keluar dalam suatu periode tidak
identik (atau setara) dengan unit dalam persediaan akhir barang dalam proses, dan
biaya yang terkait pada tiap unit seharusnya tidak sama. Solusinya adalah menghitung
Output unit setara. Output unit setara (equivalent unit of output) adalah unit telah
terselesaikan dan dapat diproduksi dengan jumlah usaha manufaktur yang telah
dilakukan pada periode acuan.
Setiap unit yang ditransfer keluar (kecuali jika telah selesai) merupakan unit setara
yang tetap dalam akun persediaan akhir barang dalam proses.
Dengan mengetahui Output untuk suatu periode dan biaya produksi untuk tiap-tiap
departemen, kita dapat menghitung biaya per unit dan per unit setara untuk menilai
akhir barang dalam proses.

V. Dua Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang Dalam Proses


Untuk menghitung biaya per unit pada suatu departemen, dua pendekatan telah
berkembang guna menangani output periode terdahulu dab biaya periode terdahulu yang
ditemukan pada persediaan awal barang dalam proses, yaitu metode perhitungan biaya
rerata tertimbang (weighted average costing method) menggabungkan biaya persediaan
awal dengan biaya periode saat ini untuk menghitung biaya per unit. Metode
perhitungan biaya FIFO(FIFO costing method) memisahkan unit dalam persediaan
awal dari unit yang diproduksi dalam periode saat ini.
1. Perhitungan Biaya Rerata Tertimbang
Metode perhitungan biaya rerata tertimbang memperlakukan biaya awal
persediaan dan output setara mengikutinya, sebagai pemilik periode waktu berjalan.
Dengan metode rerata tertimbang, output unit setara dihitung dengan menambahkan
unit-unit yang telah selesei pada unit setara akhir barang dalam proses.
Lima langkah dalam menyiapkan laporan produksi
1. Analisis aliran unit secara fisik,
2. Perhitungan unit-unit setara,
3. Perhitungan biaya per unit,
4. Penilaian persediaan,
5. Rekosiliasi biaya.
Contoh Metode Rerata tertimbang
Data biaya dan produksi departemen peracikan Healthblend untuk bulan juli
Produksi :

Jumlah unit dalam proses, 1 juli, 75% selesai 20.000


Jumlah unit yang telah selesai dan ditransfer keluar 50.000
Jumlah unit dalam proses, 31 Juli, 25% selesai 10.000
Biaya :
Barang dalam proses, 1 Juli $ 3.525
Biaya yang ditambahkan pada bulan Juli $
10.125
Langkah 1 Analisi aliaran secara fisik

Unit untuk dihitung:


Unit-unit pada awla barang dalam proses (75% 20.000
selesai)
Unit-unit yang mulai dikerjakan selama periode 40.000 +
Jumlah unit yang diperhitungkan 60.000

Unit yang telah dihitung:


Unit-unit yang telah diselesaikan dan di transfer
keluar:
Mulai dikerjakan dan diselesaikan 30.000
Dari awal barang dalam proses 20.000 50.000
Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses 10.000 +
(25% selesai)
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 60.000
Langah 2 : Perhitungan Unit – unit setara

Perhitungan ini diketahui bahwa output bulan juli sebanyak 52.500 unit: 50.000
unit telah diselesaikan serta ditransfer keluar dan 2.500 unit setara dari persediaan
akhir (10.000x25%). Sedangkan persediaan awal itu termasuk dalam 50.000 unit yang
telah diselesaikan dan ditransfer keluar dalam bulan berjalan.

Langkah 3 : Perhitungan Biaya per unit


Unit yang telah diselesaikan 50.000
Ditambah: persediaan unit-unit pada persediaan akhir barang Dalam proses x
bagian
2.500 +
yang selesei (10.000unit x 25%)
Output unit setara 52.500
Biaya Per unit = $13.650/52.500 = $0,26 per unit

Langkah 4 : Penilaian persediaan

Dengan menggunkan biaya per unit $0,26, biaya barang yang ditransfer keluar ke
departemen pengapsulan adalah $ 13.000 ($ 50.000 unit x $0,26 per unit) dan biaya
pada akhir barang dalam proses adalah $ 650 (2500 unit-unit setara x $ 0,26 per unit).

Langkah 5 : Rekonsiliasi biaya

Barang-barang yang ditransfer keluar $ 13.000


Barang-barang pada persediaan akhir barang dalam proses 650
Jumlah biaya yang telah diperhtungkan $ 13.650
Biaya produksi untuk dihitung juga sebesar $ 13.650
Persediaan awal barang dalam proses $ 3.525
Yang muncul selama bulan berjalan 10.125
Jumlah biaya yang diperhitungkan $ 13.650
Jadi, biaya untuk dihitung dibebankan secara langsung pada persediaan dan kita
memiliki rekonsiliasi biaya yang diperlukan. Jumlah biaya yang dibebankan pada
barang yang ditransfer keluar dan persediaan akhir barang dalam proses harus sesuai
dengan jumlah biaya pada persediaan awal barang dalam proses dan biaya produksi
yng muncul selama periode berjalan.
2. Evaluasi Metode Rerata Tertimbang
Keuntungan metode rerata tertimbang adalah kesederhanaannya. Dengan
memperlakukan unit pada persediaan awal barang dalam proses sebagai pemilik
periode yang berjalan, semua unit setara akan termasuk dalam kategori yang sama saat
menghitung biaya per unit. Kelemahan metode ini adalah mengurangi keakuratan
perhitungan biaya per unit untuk output periode berjalan dan unit pada persediaan awal
barang dalam proses.

VI. Keberadaan Beberapa Input dan Departemen


1. Pembebanan yang Tidak Seragam dari Input Manufaktur
Sejauh ini, kita menganggap barang dalam proses telah 60% selesai. Hal itu berarti
60% bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang diperlukan untuk
menyelesaikan proses telah digunakan dan 40% sisanya diperlukan untuk
menyelesaikan unit produksi.
Asumsi bahwa pembebanan biaya konversi seragam ( tenaga kerja langsung dan
overhead) bukannya tidak wajar. Input tenaga kerja langsung biasanya dibutuhkan
sepanjang proses dan overhead secara normal dibebankan dengan dasar jam tenaga
kerja langsung. Sebaliknya, bahan baku langsung tidak dibebankan secara seragam.
Contoh :
Produki :
Unit dalam proses, 1 september, 50% selesai 10.000
Unit yang telah selesai dan ditransfer keluar 60.000
Unit dalam proses, 30 sepetember, 40% selesai 20.000

Biaya :

Barang dalam proses, 1 september

Bahan Baku $ 1.600


Biaya Konversi 200
Jumlah $ 1.800
Biaya saat ini:
Bahan Baku $ 12.000
Biaya Konversi 3.200
Jumlah $ 15.200
Langkah 1
Unit untuk diperhitungkan:
Unit di persediaan awal barang dalam proses 10.000
Unit yang mulai dikerjakan selama bulan september 70.000 +
Jumlah unit yang diperhitungkan 80.000

Unit yang telah dihitung:


Unit-unit yang telah diselesaikan dan di transfer keluar:
Mulai dikerjakan dan diselesaikan 50.000
Dari awal barang dalam proses 10.000 60.000
Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses 20.000 +
(40% selesai)
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 80.000
Langkah 2

Bahan Konversi
baku
Unit yang telah selesai 60.000 60.000
Ditambah: unit di persediaan akhir barang dalam proses x bagian
yang telah selesai:
20.000 x 100% 20.000 -
20.000 x 40% - 8.000

Unit output setara 80.000 68.000


Langkah 3
Biaya bahan baku unit = ( $1.600+$ 12.000 )/80.000
$ 0,17 Biaya Konversi Unit = ( $200 + $ 3.200) / 68.000
$ 0,05
Jumlah biaya unit = biaya bahan baku unit + biaya konversi unit

= $ 0,17 + $ 0, 05 $ 0,22 per unit yang telah selesai

Biaya unit di transfer keluar dilakukan dengan mengalihkan biaya per unit dengan
jumlah unit yang telah selesai.
Langkah 4
Biaya barang yang telah ditransfer keluar = $ 0,22 x 60.000 $ 13.200

Perhitungan biaya akhir dalam proses dilakukan dengan mendapatkan biaya dari
setiap input manufaktur, kemudian menjumlahkan biaya-biaya setiap input ini.
Bahan Baku: $ 0,17 x 20.000 $ 3.400
Konversi : $ 0,05 x 8.000 $ 400
JUMLAH BIAYA $ 3.800
Langkah 5 Rekonsiliasi

Biaya-biaya untuk diperhitungkan


persediaan awal dalam proses $ 1.800
Yang muncul selama bulan berjalan 15.200
Jumlah biaya yang telah diperhtungkan $ 17.000
Biaya per unit setara $ 0,22
Biaya yang telah diperhitungkan:
Barang yang di transfer keluar $ 13.200
Barang di persediaan akhir barang dalam proses 3.800
Jumlah biaya yang telah diperhtungkan ke beberapa $ 17.000
departemen
Dalam Proses manufaktur, beberapa departemen menerima barang-barang yang
baru selesai sebagaian dari departemen-departemen sebelumnya. Pendekatan yang
umumnya dilakukan adalah memperlakukan barang-barang yang di transfer masuk
sebagai kategori bahan baku terpisah ketika menghitung unit setara.

Unit untuk diperhitungkan:


Unit di persediaan awal barang dalam proses 15.000
Unit yang mulai dikerjakan selama bulan september 60.000 +
Jumlah unit yang diperhitungkan 75.000

Unit yang telah dihitung:


Unit-unit yang telah diselesaikan dan di transfer keluar:
Mulai dikerjakan dan diselesaikan 55.000
Dari awal barang dalam proses 15.000 70.000
Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses 5.000 +
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 75.000

Unit yang telah diselesaikan 70.000


Ditambah : persediaan unitt pada persediaan akhir barang Dalam proses x bagian
yang
5.000 +
selesei (10.000unit x 100%)
Output unit setara 75.000
Biaya per unit = ( $ 13.200 + $ 3.000 ) / 75.000
= $ 16.200 / 75.000 $ 0,216

Satu-satunya kesulitan tambahan yang ditimbulakan dalam analisis untuk


departemen selanjutnya adalah kategori transfer masuk. Sebagaimana telah
ditunjukkan menangani kategori ini hampir sama dengan menangani kategori lainnya.
Namun, harus diingat bahwa biaya untuk jenis bahan baku khusus saat ini merupakan
biaya dari unit-unit yang di transfer masuk dari proses sebelumnya.
2. Perbedaan Antara FIFO dan Rerata Tertimbang
Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode ke periode
berikutnya FIFO menghasilkan biaya per unit yang lebih akurat ( sehingga lebih
terkini) daripada metode rerata tertimbang. Biaya per unit yang lebih akurat berarti
pengendalian biaya yang lebih baik, keputusan penentuan harga yang lebih baik, dan
lain-lain.
Karena FIFO mengeluarkan pekerjaan dan biaya periode sebelumnya, kita perlu
membuat dua kategori unit yang telah diselesaikan. Metode FIFO baerasumsi unit-unit
di awal barang dalam proses telah di selesaikan terlebih dahulu, sebelum unit baru
mulai dikerjakan.
Dalam perhitungan biaya pesanan, bahan baku dan tenaga kerja langsung
dibebankan pada akun barang dalam proses. Biaya overhead dibebankan pada barang
dalam proses degan menggunakan tarif yang telah ditetapkan sebelumnya. Biaya
aktual overhead diakumulasi dalam akun pengendali overhead. Biaya unit yang
terselesaikan dikredit pada barang dalam proses dan didebet ke harga pokok penjualan
dan dikredit ke barang jadi.
Dalam perhitungan biaya proses, terdapat akun barang dalam proses yang berbeda
untuk setiap departemen atau proses. Ketika unit-unit selesai di satu departemen,
jumlah biaya dibebankan ke akun barang dalam proses di departemen berikutnya (dan
barang dalam proses dari departemen yang pertama dikredit).

Anda mungkin juga menyukai