Anda di halaman 1dari 112

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY, TRUST DAN FASILITAS


TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
(STUDI KASUS PADA JASA TOUR & TRAVEL HAJI UMRAH
ASBIHUNU PONOROGO)

Disusun Oleh:
Wawan Putra (NIM: 362015420911)
Dosen Pembimbing:
Dhika Amalia Kurniawan, SE., MM.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2019
i

SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY, TRUST DAN FASILITAS
PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
(STUDI KASUS PADA JASA TOUR & TRAVEL HAJI UMRAH
ASBIHUNU PONOROGO)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh Wawan Putra


Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Ponorogo, 16 Januari 2019

Pembimbing,

Dhika Amalia K, S.E., M.M


NIY. 0701109101
ii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya,

sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan

salam selalu tersampaikan kepada Muhammad SAW sebagai teladan utama dari

berbagai aspek kehidupan terutama dalam menjalankan aktifitas ekonomi.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena adanya

bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Al-Ustadz Khoirul Umam, M. Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Manajemen Universitas Darussalam Gontor yang telah banyak

memberikan wejangan dan masukan untuk menjadi pribadi yang baik.

2. Al-Uastadz Fajar Surya Ari Anggara, MM., Selaku Ketua Program Studi

Manajemen yang telah banyak memberikan motivasi dan telah sabar telah

dalam membimbing, mengarahkan serta memberikan saran yang bermanfaat

bagi penulis.

3. Al-Ustazah Dhika Amalia Kurniawan, MM., Selaku Dosen Pembimbing

skripsi yang telah sabar dalam memberikan bantuan, bimbingan dan petunjuk

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang

sangat bermanfaat kepada penulis selama kuliah.

5. Untuk kedua orang tua yang sangat aku cintai dan sayangi karena telah

mendukung aku untuk belajar di kampus yang damai ini, serta kepada kakak-
iii

kakak ku dan adik-adik ku yang telah mendukung dan mendoakan sehingga

skripsi ini dapat selesai.

6. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Terutama “seseorang” yang meski nama, asal

dan wajahnya belum terukir dalam hatiku, namun dia hidup dalam

semangatku. Thank So Much semua.

Sebagaimana pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” oleh

karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat berguna bagi penulis. Akhirnya

penulis berdoa dan berharap semoga penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi

semua yang membaca dan adik-adik tingakat.

Unida Gontor, 08 November 2018

Penulis
iv

Daftar Gambar
Gambar II. 1 Model Tahap Proses Pengambilan Keptusan..............................................12
Gambar II. 2 Kerangka Pemikiran....................................................................................24
Gambar IV. 1 Uji Normalitas (P-P Plot of Regression Standardized Residual)...............49
Gambar IV. 2 Uji Heteroskedastisitas..............................................................................52

Daftar Tabel
Tabel IV. 1 Data Jumlah Jama’ah ASBIHUNU Ponorogo...............................................45
Tabel IV. 2 Frekuensi Tahun Pengunaan.........................................................................46
Tabel IV. 3 Frekuesi Gender............................................................................................47
Tabel IV. 4 Frekuensi Usia..............................................................................................47
Tabel IV. 5 Frekuensi Pekerjaan......................................................................................48
Tabel IV. 6 Uji Multikolinieritas......................................................................................50
Tabel IV. 7 Uji Autokorelasi............................................................................................51
Tabel IV. 8 Hasil Uji Validitas.........................................................................................53
Tabel IV. 9 Rentang Nilai Reabelitas...............................................................................55
Tabel IV. 10 Hasil Pengujian Koefisien Reliabilitas........................................................55
Tabel IV. 11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda......................................................56
Tabel IV. 12 Koefisien Keterminasi.................................................................................61
Tabel IV. 13 Criteria of Alpha Reliability........................................................................62
Tabel IV. 14 Uji F............................................................................................................64
Tabel IV. 15 Uji T............................................................................................................64

ABSTRAK
Perkembangan bisnis di Indonesia semakin mengarah kepada kemajuan
dan kemandirian. Terbukti dengan kemajuan bisnis dalam bidang jasa,
manufaktur maupun bisnis dalam bidang perdagangan. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya jumlah bisnis atau usaha yang dibangun oleh masyarakat Indonesia
saat ini. Salah satu bisnis yang mengalami perkembangan dengan cepat adalah
bisnis dalam bidang jasa khususnya dalam jasa tour & travel haji dan umrah.
Terbukti dengan banyaknya jumlah biro yang tercatat di Kemenag.go.id sebanyak
1014 biro sebagai penyelengara jasa tour & travel umrah di Indonesia, dan juga
v

323 jasa penyelengara haji yang ada di Indonesia. Sehingga terjadi persaingan
yang dinamis dan para biro harus mampu mempengaruhi konsumen untuk
mengunakan jasa perusahaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh brand equity, trust,
fasilitas terhadap keputusan konsumen dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umroh ASBIHU NU Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah kuatitatif dengan
mengunakan teknik kuesioner,. Data diperoleh melalui survei kepada 128
responden yaitu konsumen yang telah mengunakan jasa tour & travel tersebut
serta diukur dengan menggunakan skala Likert. Pengambilan sampel
menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Alat
analisis yang digunakan adalah Statistical product service solution (SPSS),
dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas serta uji asumsi klasik dan uji
asumsi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dimensi brand awareness
dan perceived quality tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengambilan keputusan konsumen dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo sedangkan variabel brand loyalty, brand
association, trust, dan fasilitas adalah variabel yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam mengunakan jasa
tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo. Saran yang dapat disampaikan
berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) jasa tour & travel
haji umrah ASBIHUNU Ponorogo hendaknya selalu meningkatkan atau tetap
mempertahankan faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap keputusan
konsumen dalam mengunakan jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU
Ponorogo, seperti kesetian konsumen terhadap produk ASBIHUNU, kemudahan
konsumen dalam mengingat Jasa ASBIHUNU Ponorogo, kenyamanan fasilitas
saat digunakan, serta kepercayaan konsumen terhadap jasa ASBIHUNU
Ponorogo,. (2) serta mengevaluasi dan lebih memperhatikan faktor yang tidak
berpengaruh positif terhadap pengabilan keputusan konsumen yaitu pengetahuan
konsumen tentang ASBIHUNU Ponorogo, gambaran dan pandangan secara
umum kualitas Jasa ASBIHUNU Ponorogo, serta kenyamanan konsumen
terhadapa layanan ASBIHUNU Ponorogo.

Kata Kunci: brand equity, brand awareness, perceived quality, brand loyalty,
kepercayaan dan faslitas
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis di Indonesia semakin mengarah kepada kemajuan
dan kemandirian. Terbukti dengan kemajuan bisnis dalam bidang jasa,
manufaktur maupun bisnis dalam bidang perdagangan. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya jumlah bisnis atau usaha yang dibangun oleh masyarakat
Indonesia saat ini. Salah satu bisnis yang mengalami perkembangan dengan
cepat adalah bisnis dalam bidang jasa. Bisnis jasa merupakan suatu tindakan
atau aktifitas dalam memberikan pelayanan langsung kepada konsumen dalam
berbagai bentuk pelayanan dan tidak mengakibatkan pemindahan
kepemilikan1. Bisnis jasa diantaranya adalah jasa transportasi, jasa
pendidikan, jasa keuangan, jasa pelatihan dan berbagai bentuk jasa lainnya.
Salah satu bisnis yang saat ini sedang berkembang adalah bisnis dalam bidang
transportasi. Bisnis transportasi merupakan suatu jasa dalam upaya
mengantarkan konsumen ketempat atau objek yang dikehendaki. Di Indonesia
bisnis transportasi meningkat karena tingginya kebutuhan masyarakat
terhadap jasa tersebut serta didukung dengan adanya teknologi yang canggih.
Perkembangan tersebut juga terjadi pada salah satu bisnis transportasi yaitu
tour dan travel haji-umrah.
Banyaknya jumlah jasa trasportasi tour dan travel haji umrah di Indonesia
menjadikan persaingan semakin kompetitif. Dari data Kemenag.go.id tercatat
sebanyak 1014 biro sebagai penyelengara jasa tour & travel umrah di
Indonesia2, dan juga 323 jasa penyelengara haji yang ada di Indonesia 3.
Semakin banyaknya jumlah penyedia jasa tersebut menandakan bahwa peran
biro perjalanan haji-umrah menjadi sangat penting bagi konsumen yang akan
1
Novien Rialdy, ‘Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Strategi Harga Terhadap Kepuasan
Penumpang Jasa Angkutan Umum Trayek 120 Pada PT. Rahayu Ceria Medan’, Jurnal Konsep
Bisnis Dan Manajemen, 3 No 1 (2017), p. 69.
2
“PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah)”, Kemenag.go.id (2018),
https://simpu.kemenag.go.id/home/travel.
3
Anggoro Husni, Penyelengara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Berizin Resmi,
Kemenag.go.id, 2018, p. 19:33 <https://haji.kemenag.go.id/v3/basisdata/daftar-ppiu>.
2

melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Hal ini dikarenakan haji merupakan
rukun Islam yang kelima bagi pemeluk agama Islam di seluruh dunia dan juga
umrah merupakan ibadah yang hukumnya sunnah. Khususnya di Negara
Indonesia persentase umat Muslim mencapai hingga 87.21% atau
207.176.162dari populasi penduduk Indonesia sebesar 237.641.3264. Melihat
tingginya minat dan jumlah masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun untuk
melaksanakan ibadah haji ataupun umrah tentu membutuhkan pelatihan
manasik haji-umrah serta jasa transportasi yang dapat menghantarkan
konsumen ketempat yang ditujunya yaitu Baitullah dengan aman dan nyaman,
sehingga konsumen membutuhkan proses pemilihan jasa tour dan travel haji
dan umrah yang terpercaya dan resmi akan izin operasionalnya dari kemetrian
agama (KEMENAG) Negara Republik Indonesia.

Di Jawa Timur tepatnya Kota Ponorogo terdapat salah satu jasa tour dan
travel haji umrah bernama Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nu (ASBIHUNU)
yang berada di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 60 (Kantor PCNU) Ponorogo. Tour
dan travel ASBIHUNU merupakan jasa yang dibentuk oleh para kyai NU dan
dikelola oleh anggota Nahdotul Ulama (NU) Ponorogo ASBIHUNU yang
berdiri pada tahun 2012. ASBIHUNU memberikan jasa tour & travel dan juga
pelatihan serta bimbingan dalam melaksanakan haji-umrah sebelum
menunaikan ibadah tersebut, sehingga calon jamaah memperoleh bekal
pengetahuan dan pendidikan dalam melaksanakan ibadah tersebut. Dalam
operasionalnya jasa tour & travel ASBIHUNU telah memiliki legalitas usaha
berupa surat.No.432 Tahun 2016 sehingga resmi untuk melakukan pelayanan
baik bimbingan haji maupun umrah dan juga pelayanan tour & travel hajih-
umrah sampai ke tempat yang dituju, ASBIHUNU Ponorogo memberikan
bimbingan dan pelatihan manasik secara teori dan peratek dengan benar
menurut hukum syar’i sesuai dengan faham Ahlussunnah Wa Jamaah serta
sesuai dengan peraturan penyelengaraan ibadah haji dan umrah oleh
pemerintah republik Indonesia. Sehingga hal ini mampu membentuk

4
kemenag, KEMENTERIAN AGAMA RI DALAM ANGKA 2016 (Jakarta: Biro Hubungan
Masyarakat, Data dan Informasi, 2016), http://www.kemenag.go.id.
3

kepercayaan bagi para calon konsumen/jamaah yang akan menggunakan jasa


ASBIHUNU tersebut.
Dari data yang ada pada tahun 2012 hingga 2018 ASBIHUNU telah
beroperasi selama 8 Tahun dan telah memberangakatkan sebanyak 21
angakatan yang tercatat sebanyak 853 konsumen yang berasal dari berbagai
daerah diantaranya adalah Ponorogo, Madiun, dan lain-lain yang telah
mengunakan jasa tour & trave haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, hal ini
merupakan bukti bahwa ASBIHUNU Ponorogo diminati oleh masyarakat.
Dengan adanya pengelola serta tenaga pelatih dan pembimbing dari anggota
pengurus NU, sehingga secara tidak langsung membentuk brand yang kuat
karena dikelola dibawah naungan Nahdotul Ulama (NU), sehingga hal ini
dapat membentuk brand equity di benak masyarakat pada umumnya,
khususnya masyrakat kota Ponorogo yang mayoritas menganut faham
Nahdotul Ulama (NU). Brands equity adalah seperangkat aset dan liabilitas
merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau
jasa, baik itu pada perusahaan maupun pada pelanggan 5. Brand equity
merupakan nilai yang mengambarkan kekuatan suatu merek dan seberapa
terkenalnya sebuah merek di kalangan konsumen. Selain itu ASBIHUNU juga
memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen atau jamaah haji dan
umrah dengan berbagai fasilitas. Fasilitas merupakan usaha yang diberikan
oleh ASBIHUNU untuk menarik perhatian serta memberikan kepuasan
kepada para konsumennya, antara lain ASBIHUNU memberikan fasilitas
berupa membantu dalam proses pendaftaran haji, berbagai informasi yang
berkaitan dengan ibadah haji melalui DEPAG (Departemen Agama) secara
aktif, serta memberikan materi bimbingan manasik haji, panduan modul
perjalanan haji-umrah dan semua peralatan yang dibutuhkan oleh jamaah haji
umrah dan juga memberikan fasilitas berupa pemandu seorang Muthawif
ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah di tanah suci. Sehingga fasilitas
5
Muhammad and Edi Abdurachman, “ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS
MEREK (BRAND EQUITY) DARI PRODUK KARTU TELEPON CDMA”, Journal of Business
Strategy and Execution, vol. 1, no. 2 (2009), p. 347–65.
4

tersebut mampu menjadi daya tarik bagi konsumen/calon jamaah untuk


memilih mengunakan jasa ASBIHUNU Ponorogo.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Brand Equity, Trust Dan
Fasilitas Pelayanan Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen (Studi
Kasus Pada Jasa Haji Dan Umrah ASBIHUNU Ponorogo).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, rumusan penelitian ini sebagai


berikut:
1) Apakah Brand Equity berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah di ASBIHUNU
Ponorogo?
2) Apakah Trust berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen
dalam mengunakan jasa haji dan umrah di ASBIHUNU Ponorogo?
3) Apakah Fasilitas Pelayanan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah di ASBIHUNU
Ponorogo?
4) Variabel apakah yang paling berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah di
ASBIHUNU Ponorogo?

C. Batasan Masalah
Adapun pembatas ruang lingkup penelitian ini ditetapkan agar dalam
penelitian nanti terfokus pada pokok permasalahan beserta pembahasan yang
ada. Sehingga diharapkan tujuan penelitian ini tidak menyimpang dan keluar
dari sasaranya. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu fokus membahas
pengaruh brand equity, trust dan fasilitas pelayanan terhadap keputusan
konsumen dalam memilih mengunakan jasa tour dan travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo, dan responden hanya konsumen yang telah dan akan
mengunakan jasa travel dan tour haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
5

D. Tujuan Penelitian
1) Untuk menganalisis pengaruh Brand Equity terhadap pengambilan
keputusan konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah di
ASBIHUNU Ponorogo?
2) Untuk menganalisis pengaruh Trust terhadap pengambilan keputusan
konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah di ASBIHUNU
Ponorogo?
3) Untuk menganalisis pengaruh Fasilitas Pelayanan terhadap pengambilan
keputusan konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah di
ASBIHUNU Ponorogo?
4) Untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan konsumen dalam mengunakan jasa haji dan umrah
di ASBIHUNU Ponorogo?

E. Manfaat Penelitian
1) Bagi Perusahaan
Penelitian untuk memberikan informasi dan membantu perusahaan
khususnya ASBIHUNU Ponorogo dalam menentukan strategi pemasaran
yang tepat berdasarkan alat bauran pemasaran yang dimiliki, guna
menghadapi persaingan di masa-masa mendatang.
2) Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengkaji lebih
mendalam teori tentang pemasaran dalam brand equity, trust dan fasilitas
pelayanan terhadap kenyataan di lapangan.
3) Bagi Pembaca
Sebagai informasi atau gambaran dan bagi mahasiswa atau peneliti
lain dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan
penelitian ini.
4) Manfaat Teoritis
Penelitian ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam proses pengembilan keputusan bagi konsumen
6

ASBIHUNU Ponorogo untuk memilih mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo. Sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai
referensi dibidang pemasaran. Serta dapat digunakan untuk menerapkan
teori - teori ke dalam masalah yang terjadi dalam suatu penyedia jasa tour
& travel haji umrah, serta sebagai media mengembangan khasanah
keilmuan.
7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pembahasan yang ada pada Bab ini, bertujuan untuk mengkaji literatur
yang menjelaskan fenomena tentang pengaruh brand equity, trust dan fasilitas
pelayanan terhadap keputusan konsumen dalam mengunakan jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menjelasakan posisi studi yang dibandingkan dengan studi-studi terdahulu
yang terkait dengan variabel-variabel yang menjadi obyek amatan, serta
hubungan antar variabel yang terbentuk. Melalui pembahasan ini, diharapkan
hipotesa yang dikembangkan memiliki kebenaran dari sisi teori.
Dalam Bab ini, terdapat tiga sub bahasan yang akan dijelaskan.
Pertama, pembahasan mengenai posisi studi ini dengan studi-studi terdahulu
yang bertujuan untuk menjelaskan keragaman variabel yang menjadi fokus
bahasan. Kedua, pembahasan mengenei teori yang digunakan sebagai
landasan pengembangan hipotesa. Ketiga, mengenai pengembangan model
penelitian yang didasarkan pada hipotesa yang dibentuk. Berikut ini adalah
penjelasan dari tiap-tiap variabel tersebut.

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu akan memberikan gambaran, perbandingan serta


acuan penelitian yang akan dilakukan pada selanjutnya. Dibawah ini ada
beberapa penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian ini, sehingga pada
sub bab ini bertujuan untuk menjelaskan posisi studi dibandingkan dengan
studi terdahulu yaitu dengan menggunakan Variabel brand equity yang terdiri
dari brand awareness (X1), brand loyalty (X2), perceived quality (X3), brand
association (X4), dan trust (X5), fasilitas (X6) terhadap keputusan konsumen
(Y).
Kajian studi terdahulu yang menjadi dasar pembentukan model dalam
penelitian ini akan disajikan pada Tabel II.I.
8

Tabel II. 1 Penelitian Terdahulu

VARIABEL
PENELITIAN & INDEPENDEN ANALISIS HASIL
TAHUN (X) VARIABEL DATA PENELITIAN
DEVENDEN (Y)
Hasil menunjukan
bahwa semua elemen
ekuitas meliputi
variabel asoisasi
merek, kesadaran
merek dan presepsi
Ekuitas Merek Regresi terhadap kualitas
Imroatul Khasanah
(X) Keputusan Linier memiliki pengeruh
(2013)
Pembelian (Y) Berganda positif dalam
mendorong konsumen
untuk melakukan
pembelian dan
asoisasi merek
memiliki pengaruh
yang besar.
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
masing-masing
Kepercayaan variable bebas secara
Wayan Nonik
(X1) parsial dan simultan
Ismayanti, Wayan Regresi
E-Service Quality berpengaruh
Suardana, Made Linier
(X2) signifikan dan bernilai
Kusuma Negara Berganda
Pembelian positif terhadap
(2015)
Akomdasi (Y) keputusan pembelian
akomodasi di Bali
pada situs
booking.com.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
Uji Asumsi
Brand Equity (X) Klasik, brand equity
Ravie Rahmadhano Keputusan Analisis
berpengaruh terhadap
(2014) Pembelian Regresi
Konsumen (Y) Linier keputusan pembelian
Berganda
Pada Peter Says
Denim.
Makhdaleva Promosi (X1) Regresi Hasil penelitian
Hanura Tajudin, kepercayaan (X2) Linier
Ade Sofyan kesadaran merek Berganda menunjukkan bahwa
9

secara parsial dan


simultan variabel
kualitas promosi,
kepercayaan dan
kesadaran merek
berpengaruh
(X3) signifikan terhadap
Mulazid (2017) Keputusan
nasabah (Y) keputusan
mengunakan produk
tabungan haji
(mabrur) bank syariah
mandiri kcp.
Sawangan Kota
Depok.
Trust, Price, Quality,
Trust(X1) Validity Test, and Perceived Risk
Price(X2) Reliability only 11.7% variation
Ryan Kusumah Quality(X3) Test, of dependent variable
(2015) Perceived Risk Multiple can be explained by
(X4) Consumer Regression these four factors.
Purchase (Y) Analysis And the rest of 88.3%
is explained by other.
Analisis Hasil penelitian
Deskriptif, menunjukan bahwa
Dicho Pradipta,
Brand Equity (X) Uji Asumsi adanya pengaruh
Kadarisman
Keputusan Klasik, secara signifikan
Hidayat dan
Konsumen (Y) Regresi antara variabel bebas
Sunarti (2016)
Linier dengan variabel yang
Berganda terikat.
Results shows that if
Naeem Akhtar, Reliability
the companies want to
Qurat-Ul-Ain, Brand Equity Test,
influence the purchase
Umer Iqbal (X1) Consumer Correlation
decision of its
Siddiqi, Amna Purchase Test,
customers then they
Ashraf, Muniba Decision (Y) Regression
should give proper
Latif (2016) Test
attention towards its
Regresi Hasil penelitian
Sudarwati, Eny Pengaruh Lokasi Linier menunjukan bahwa
Kustiyah dan Atika (X1) Fasilitas Berganda fasilitas dan layanan,
10

berpengaruh
(X2) Pelayanan signifikan dan positif
Keputusan terhadap keputusan
Fikri Tsani (2017)
Berkunjung (Y) berkunjung di Taman
Satwa Taru Jurug
Solo.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
Uji Asumsi harga, kualitas, lokasi,
Harga (X1)
Klasik, fasilitas memiliki
Muhammad Taufik Kualitas Produk
Analisis pengaruh yang
Ranchman Ali (X2) Lokasi(X3)
Regresi signifikan dan positif
(2017) Fasilitas (X4)
Linier terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Berganda Pembelian Rumah
Pada PT Bhummi
Kartika Griya Persada.
Brand Equity
Brand Awareness
(X1)
Brand Loyalty
Uji Asumsi
(X2)
Klasik,
perceived
Wawan Putra Analisis
quality (X3) - 
(2018) Regresi
Brand
Linier
Association (X4)
Berganda
Trust (X5)
Fasilitas (X6)
Keputusan
Konsumen (Y)
Sumber: Data dari Peneliti

B. Landasan Konseptual

Berikut ini akan dijelaskan landasan konseptual serta hubungan sebab


akibat variabel yang menjadi objek amatan dalam penelitian ini yang
selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis sebagai dasar
pembentukan model yang dikonstruksikan.
Telah dikonsepkan dalam penelitian ini bahwa variabel pembentuk
keputusan konsumen (Y) adalah brand equity yang terdiri dari brand
awareness (X1), brand loyalty (X2), perceived quality (X3), brand association
(X4), dan trust (X5), fasilitas (X6). Oleh karena itu pembahasan berikut
11

diutamakan pada konsep pengambilan keputusan seorang konsumen, karena


dengan membahas variable tersebut akan dapat menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel yang diamati.

C. Landasan Teori
1. Konsep Pengambilan Keputusan Konsumen

Keputusan konsumen pada dasarnya merupakan suatu tindakan


yang dilakukan untuk menentukan produk atau jasa yang akan digunakan
ataupun dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu
keputusan akan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif
tindakan atau perilaku. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai
suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan
tertentu6. Selain itu pengambilan keputusan juga merupakan penentuan
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencapai hasil yang
diinginkan dan merupakan tindakan manajemen dalam pemiliha n
alternatif untuk mencapai sasaran untuk memenuhi kebutuhan7.
Konsumen menganggap suatu pilihan atas pengambilan keputusan
adalah “masalah” karena konsumen akan mendapat konsekuensi dari
keputusan yang diambil, sehingga konsumen membutuhkan informasi dari
berbagai sumber baik dari berita, teman ataupun kerabat dan sumber
lainnya agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik
dari berbagai alternative. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
pengambilan keputusan adalah tindakan yang diambil oleh konsumen
(calon jamaah haji umrah) dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo.
2. Proses Pengambilan Keputusan

6
Amirullah Haris Budiyono, Prilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta : Prenada Media, 2004), p. 137
7
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi, 2005), p. 59
12

Perilaku konsumen dalam menentukan proses pengambilan


keputusan pembelian terjadi pada 5 tahap, antara lain: pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian
dan pascapembelian8.

Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi


Alternatif

Perilaku Pascapembelian Keputusan Pembelian


Gambar II. 1 Model Tahap Proses Pengambilan Keptusan

a. Pengenalan Kebutuhan yaitu suatu proses yang bermula dari kesadaran


atas kebutuhan dan keiginan yang dialami oleh konsumen untuk
memenuhi kebutuhannya.
b. Pencarian Informasi yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
konsumen untuk mencari beberapa informasi terkait kebutuhan dari
berbagai sumber terkait barang maupun jasa sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
c. Pengevaluasian alternatif merupakan proses pengolahan segala
informasi yang didapatkan terkait berbagai merek baik barang maupun
jasa sebagai bahan perbandingan untuk mendapatkan satu pilihan yang
tepat sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.
d. Keputusan pembelian yaitu tindakan dalam pengambilan keputusan
pembelian terhadap salah satu produk barang maupun jasa setelah
melalui proses-proses tersebut.
e. Perilaku pascapembelian yaitu tahap dimana seorang konsumen
mengevaluasi adanya manfaat yang diberikan dan didapat dari
pembelian barang ataupun jasa tersebut.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

8
Philip Kotler dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, 13th edn (Jakarta:
Erlangga, 2009). p. 184
13

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen


dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut dikelompokan ke dalam
delapan faktor yaitu9:
a. Kebudayaan
b. Kelas sosial
c. Kelompok referensi
d. Keluarga
e. Pengalaman
f. Kepribadian
g. Sikap dan kepercayaan
h. Konsep diri

Pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh faktor lain yang


bersumber dari dalam diri konsumen (internal) dan dari luar diri (ekternal)
konsumen. Ducan (2005) Keputusan konsumen dalam pembelian
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor internal dalam proses pembuatan
keputusan pembelian yaitu10:
a. Motivasi (motivation) adalah suatu dorangan yang ada dalam diri
manusia guna untuk mencapai tujuan.
b. Persepsi (perception) adalah suatu hasil dari sebuah pemahaman
seseorang terhadap stimulus ataupun kejadian yang diterimanya selama
proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh
oleh konsumen dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
c. Pembentukan sikap (attitude formation) adalah suatu kegiatan penilaian
yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau
tidak suka seseorang akan suatu hal tertentu yang dialami.
d. Integrasi (integration) adalah suatu kesatuan antara sikap dan tindakan.
Integrasi merupakan respon atau tanggapan atas sikap yang diambil oleh
individu. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli

9
Slamet Mulyana, Tafsir Sejarah Nagara Kretagama (Yogyakarta: LKIS, 2009).
10
Tom Duncan, Principles of Advertising and IMC, 2nd edn (Hill: McGraw-Hill
Education, 2005).
14

barang tersebut dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad


seseorang untuk tidak membeli barang tersebut.

Selanjutnya faktor ekternal yang mempengaruhi pengambilan


keputusan yaitu11:
a. Kualitas merupakan suatu derajat atau sampai dimana barang atau jasa
dapat memuaskan harapan pelanggan.
b. Harga merupakan hal yang sangat penting dalam keputusan pembelian
karena konsumen akan memikirkan jumlah harga yang dibayar dengan
manfaat yang didapat.
c. Pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pemilik barang
maupun jasa dalam memberikan pelayanan khusus dengan didukung
oleh sarana yang membuat konsumen merasa nayaman.
d. Promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya12.
e. Merek adalah nama yang dihubungkan dengan satu atau lebih produk
dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau
karakter produk tersebut.

4. Konsep Brand Equity


a. Brand / Merek
Suatu produk barang maupun jasa memiliki merek sebagai
tanda pengenal dan pembanding dari produk sejenis lainnya. Arti dari
merek menurut American Marketing Associaciacion yang dikuti oleh
Kotler dalam bukunya adalah komponen yang terdiri dari istilah,
tanda, simbol dan desain atau kombinasi dari semua komponen
tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengenali atau mengidentifikasi
produk barang maupun jasa dari seorang atau sekelompok penjual,

11
Tom Ducan, Loc.Cit
12
Kotler dan Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Ed. Kesembilan (Jakarta: PT. Indeks,
2001)., p. 79
15

yang membedakan produk barang maupun jasa tersebut dengan produk


lain13.

b. Brand Equity
Menurut Simamora dalam bukunya, yang dimaksud brand
equity adalah nilai tambah yang ada pada produk atau nilai yang
diberikan kepada suatu produk. Brand equity dibentuk dari berbagai
faktor antara lain, yaitu: kualitas, fungsi suatu produk, manfaatnya dan
lain sebagainya, sehingga hal tersebut dapat membentuk dan
memberikan suatu ekuitas atau kekuatan terhadap produk barang
maupun jasa suatu perusahaan. Brand equity mampu memberikan
manfaat kepada konsumen dalam mengenal suatu prdouk14.
Pengertian lain brand equity adalah segala sesuatu yang
berhubungan ataupun berkaitan dengan seperangkat aset dan liabilitas
merek untuk suatu merek, nama dan simbolnya yang akan mampu
menambah atau mengurangi suatu nilai yang diberikan oleh barang
atau jasa kepada perusahaan atau kepada pelanggan15. Jika ada
perubahan pada nama ataupun simbol pada merek, maka akan dapat
menyebabkan perubahan bahkan hilang aset yang dimiliki merek
tersebut. Brand equity sendiri merupakan cakupan dari keseluruhan
kekuatan dari sebuah merek yang ada dan akan memberikan nilai
untuk perusahaan yang membuat produk tersebut. Pada saat proses
pengambilan keputusan pembelian terhadap produk yang dilakukan,
brand equity memegang peranan yang sangat penting. Pelanggan
ataupun konsumen akan cenderung untuk membeli merek yang sudah
familiar dilingkungannya, karena konsumen tersebut akan merasa
percaya dengan sesuatu yang telah dikenal, kenyaman saat

13
Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, 1st edition (Bandung: Alfabeta,
2015). p. 44
14
Bilson Simamora, Aura Merek: 7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat (Jakarta: PT
Gramedia, 2002).
15
David A. Aaker., et.al, Marketing Research (New Jersey: Jhony Wiley and Sonc, Inc,
2004). p. 4
16

mengunakan produk tersebut dan berpandangan bahwa merek tersebut


sudah dikenal banyak konsumen dapat diandalkan dan kualitasnya
dapat dipercaya16.

Manfaat yang dapat diberika brand equity antara lain yaitu17:


a. Brand equity membantu seorang konsumen dalam menafsirkan,
memproses dan menyimpan informasi dalam jumlah besar
mengenai produk dan merek tertentu.
b. Brand equity akan memberi rasa percaya diri kepada konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian produk, baik itu karena
pengalaman masa lalu dalam menggunakan maupun kedekatan
dengan merek dan aneka karakteristiknya.
c. Persepsi kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan
keputusan konsumen dengan pengalaman menggunakannya.

Menurut Aaker dalam adam, brand equity memiliki dimensi-


dimensi antara lain, yaitu18:
1). Brand awereness
Brand awereness adalah kesangupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengigat kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian dari kategori tertentu 19. Brand awereness
akan mengukur seberapa banyak konsumen di pasar yang sanggup
untuk mengenali atau mengigat tentang keberadaan brand barang
maupun jasa suatu perusahaan terhadap kategori tertentu, semakin
sadarnya konsumen terhadap suatu brand produk barang maupun
jasa, maka semakin memudahkan dalam pengambilan keputusan
pembelian untuk produk tersebut. Segala hal yang menyebabkan

16
Chieng Fayrene Y.L & Goi Chai Lee, “Dimension of Customer- Based Brand Equity:
A Study on Malaysian Brands”, Journal of marketing research and case study (2011).
17
Simamora, Loc.Cit
18
Muhammad Adam, Loc.Cit. p. 48
19
David A. Aaker, Managing Brand Equity (New York: The Free Press, 1991), p. 59
17

konsumen mengamati, mengigat dan memberi perhatian kepada


merek maka dapat meningkatkan kesadaran merek.
Pengertian lain brand awereness adalah kesanggupan dan
kemampuan seorang calon konsumen dalam mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek produk tersebut merupakan
bagian dari kategori produk tertentu. Indikator-indikator kesadaran
merek antara lain20:
a) Kemampuan mengenal merek (Recognition)
b) Kemampuan untuk mengingat kembali dan mengenali model
varian (To Recall).
c) Selalu memikirkan merek tersebut (To Dominant)
d) Merek menjadi pemimpin dari berbagai merek yang ada dalam
ingatan/pikiran seseorang (Top Up Mind)

2). Brand loyalty

Loyalitas akan lebih mengacu pada wujud perilaku


konsumen dalam pengambilan sebuah keputusan untuk melakukan
pembelian secara terus-menerus terhadap barang atau jasa dari
suatu perusahaan yang dipilih21. Brand loyality sebagai alat untuk
mengukur sejauh mana konsumen menunjukkan sikap positif
terhadap suatu merek produk barang maupun jasa, memiliki
komitmen pada merek produk barang dan jasa tertentu dan berniat
untuk terus membelinya di masa yang akan datang22. Pengertian
lain brand loyality adalah satu ukuran keterikatan seorang
konsumen pada sebuah merek. Hal ini mencerminkan bagaimana
seorang pelanggan mungkin beralih ke merek lain, jika merek yg
digunakan mengalami perubahan harga atau unsur-unsur produk

20
David A Aaker, Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai Dari Suatu Merek
(Jakarta: Mitra Utama, 1996). P. 10
21
Eta M. Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013),
p. 104
22
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku Konsumen, ed. by Dwi Kartini Yahya
(Jakarta: Erlangga, 2002), p. 108
18

yang lain. Dapat disimpulkan bahwa seseorang bisa dikatakan


loyal ketika konsumen tersebut mempunyai komitmen pada merek
tertentu dan melakukan pembelian ulang karena adanya perasaan
positif akan merek tersebut dan merasa terpenuhi kebutuhannya.
Indikator-indikator loyalitas merek antara lain23:
a) Tetap setia satu produk
b) Merekomendasikan merek kepada konsumen lain
c) Kembali menggunakan produk di lain kesempatan

3). Perceived quality


Presepsi kualitas adalah penilaian pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keungulan suatu produk24. Penilain
konsumen terhadap produk akan mengambarkan kualitas produk
secara keseluruhan dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Pengertian lain persepsi kualitas merupakan persepsi
pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau
jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya.
Indikator-indikator persepsi kualitas antara lain25:
a) Kualitas produk
b) Tingkat kenyamanan produk
c) Keungulan produk dibanding produk lain

Sedangkan indikator lain yang menjelasakan dalam


penilaian presepsi kualitas Musafat dalam Sweeney, menyatakan
beberapa indikator persepsi kualitas sebagai berikut26:
a) Has consitent quality (kualitas yang konsisten)
b) Is well made (produknya baik)
23
David A. Aaker, Manajemen Ekuitas Merek (Jakarta: Mitra Utama, 1997).
24
Fandy Tjipyono, Brand Management Strategi, ed. by Andi (Yogyakarta, 2005), p. 40
25
Aaker, 1997, Loc.Cit.
26
Musapat, Mitra. dan Armia, Saed, “Pengaruh Persepsi Kualitas dan Kesadaran Merek
Terhadap Loyalitas Merek Dengan Citra Merek Sebagai Variabel Mediasi Pada Pengguna Lampu
Led Hannochs di Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, vol. 3, no. 2
(2017), p. 96–110.
19

c) Has an acceptable standard of quality (memenuhi standar


kualitas yang ditentukan)
d) Jarang terjadi kecacatan produk
e) Would perform consistenly (kinerja yang konsisten)

4). Brand association

Asosiasi merupakan atribut yang sudah ada di dalam merek


dan berkaitan dengan ingatan tentang sebuah merek akan lebih
besar lagi apabila konsumen mempunyai banyak pengalaman yang
berhubungan dengan merek produk barang dan jasa tersebut27.
Asosiasi merek mencerminkan ikatan dari konsumen antara merek
dan kunci atribut produk, seperti logo, slogan, atau kepribadian
yang terkenal28. Pengertian lain Asosiasi merek adalah segala hal
yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek29. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa brand associations adalah ikatan antara
konsumen dengan semua atribut produk yang terkait dengan
ingatannya mengenai suatu merek barang maupun jasa. Indikator-
indikator asosiasi merek antara lain30:
a) Mudah mengingat karakteristik merek
b) Mudah membedakan dengan merek yang lain
c) Mudah dalam mengenali merek

5). Aset lainnya seperti hak paten, stempel dagang, saluran distribusi,
dan lain-lain.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan brand equity


(brand awareness, brand loyalty, perceived quality, brand
association) adalah suatu kekuatan merek yang dimiliki oleh jasa

27
Adam, Manajemen Pemasaran Jasa. Loc.Cit., p. 51
28
Grewal Michael dan Levy Dhruv, Marketing (New York: The McGraw-Hill
Compainies, 2008), p. 280
29
Adam, Manajemen Pemasaran Jasa. Loc.Cit., p. 51
30
Aaker, 1997, Loc.Cit.
20

tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo yang dipengaruhi


oleh berbagai faktor, antara lain ASBIHUNU Ponorogo
bernaungan di bawah nama ataupun lembaga Nahdotul Ulama,
ASBIHUNU Ponorogo memiliki kejelasan hukum dan izin resmi
dari pemerintah. Kaitannya dengan proses pengambilan keputusan,
brand equity diduga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
konsumen. Hal ini dibuktikan dalam studi yang dilakukan Imroatul
Khasanah (2013), dengan hasil yang menunjukkan bahwa variabel
brand equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengambilan keputusan pembelian mie sedap di Semarang, sama
halnya penelitian yang dilakukan oleh Ravie Rahmadhano, (2014)
menghasilkan bahwa brand equity berpengaruh positif terhadap
pengambilan keputusan pembelian konsumen pada Peter Says
Denim di Kota Bandung. Berdasarkan pemikiran dasar tersebut
maka dapat diajukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh secara
positif dan signifikan variabel brand equity terhadap pengambilan
keputusan Konsumen untuk mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo.

5. Konsep Kepercayaan (Trust)


Kepercayaan adalah keyakinan terhadap penyedia jasa untuk
menjalin hubungan jangka panjang, serta kemauan mitra untuk menjalin
hubungan jangka panjang dan menghasilkan kerja yang positif 31.
Pengertian lain kepercayaan konsumen adalah segala pengetahuan yang
dimiliki seorang konsumen tentang objek, atribut dan manfaat yang
menimbulkan keyakinan terhadap suatu organisasi atau perusahaan32.

Terdapat indikator indikator kepercayaan antara lain, yaitu33:


31
A. Budi, ‘Kepercayaan Dan Loyalitas Konsumen’, Jurnal Fokus Ekonomi, 9.1 (2014),
p. 96–108.
32
Sunarto, Manajemen Pemasaran 2 (Yogyakarta: Adityamedia, 2006), p. 153
33
Jasfar F, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), p.
169
21

a) Persepsi Integritas (Integrity) merupakan persepsi konsumen


bahwa perusahaan menjalankan dan mengikuti prinsip-prinsip yang
dapat diterima oleh konsumen. Antara lain seperti menepati janji,
berperilaku sesuai etika dan jujur.
b) Persepsi Kebaikan (benevolence) merupakan tindakan yang
mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan peribadi
dan didasarkan kepercayaan kemitraan yang tinggi.
c) Persepsi Kompetensi (competence) merupakan persepsi atas
pengetahuan, kemampuan untuk menyelesaikan masalah, dan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan segala keperluannya.

Sementara indikator kepercayaan pelanggan menurut menurut


(Ramadania dalam Pahlevi) adalah sebagai berikut34:
a) Reputasi yang dimiliki produk atau jasa.
b) Keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan produk atau jasa.
c) Manfaat yang ada dalam produk atau jasa.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kepercayaan adalah


suatu keyakinan konsumen terhadap jasa umrah haji dan tour travel
ASBIHUNU Ponorogo untuk memberikan pelayanan dan fasilitas dalam
menunaikan ibadah haji atau umrah kepada konsumen. Hal ini
dikarenakan ASBIHUNU Ponorogo berada dalam naungan Nahdotul
Ulama (NU) dengan sistem operasional yang berbadan hukum dan legal.
Kepercayaan diduga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
konsumen. Kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, kepercayaan
diduga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam
mengunakan jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo. Hal ini
dibuktikan dalam peneliti terdahulu yang dilakukan oleh penelitian
Makhdaleva Hanura Tajudin, Ade Sofyan Mulazid, (2017) mengahasilkan
penelitian bahwa trust berpengaruh secara parsial terhadap pengambilan

34
R. Pahlevi, “Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan dan Harga terhadap Loyalitas
Konsumen pada Green Product”, Skripsi (FEB Universitas Bengkulu, 2014).
22

keputusan konsumen dalam mengunakan produk tabungan haji (Mabrur)


Bank Syariah Mandiri Kcp. Sawangan Kota Depok, selain itu dan juga
dibuktikan oleh peneliti yang dilakukan Ryan Kusumah, (2015) yang
menghasilkan bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan pembelian konsumen yang berbelanja di onlineshop instagram.
Berdasarkan pemikiran dasar tersebut maka peneliti memiliki hipotesis
bahwa terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara kepercayaan
(trust) terhadap keputusan konsumen dalam mengunakan jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.

6. Konsep Fasilitas
Fasilitas adalah segala bentuk sesuatu yang bersifat peralatan fisik
yang disediakan oleh pihak penjual atau penyedia jasa untuk mendukung
kenyamanan konsumen35. Selain itu fasilitas ialah segala bentuk sesuatu
yang dengan sengaja dibuat atau disediakan oleh penyedia layanan jasa
untuk digunakan ataupun untuk dinikmati oleh para konsumen dengan
harapan mampu memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen
saat mengunakannya. Sedangakan pengertian lain fasilitas merupakan
segala bentuk bukti fisik jasa36. Bukti fisik disini ialah seluruh aspek fisik
yang sengaja diciptakan dan dibuat manusia untuk para konsumen,
fasilitas dapat berupa seperti alat, benda benda, perlengkapan, uang, ruang
tempat kerja.
Fasilitas hakikatnya berfungsi sebagai pendamping jasa yang
sengaja ditawarkan kepada konsumen dengan harapan dapat
mempengaruhi konsumen. Adanya fasilitas yang baik dapat menimbulkan
hal yang positif dan suatu tingkat keputusan yang tinggi dalam diri
konsumen sehingga fasilitas dapat memberikan dorongan kepada
konsumen untuk berhubungan dan melakukan pembelian secara terus
menerus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan.

35
Kotler Philip, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia (Yogyakarta: Selemba Empat,
2013), p. 45
36
Yazid, Pemasaran Jasa (Yogyakarta: Ekononisia, 2005), p. 136
23

Terdapat indikator indikator fasilitas antara lain37:


a. Kondisi fasilitas
b. kelengkapan
c. Tampilan fasilitas
d. Pengunaan teknologi
e. Kebersihan

Sedangakan indikator fasilitas menurut Tjiptono, indikator fasilitas


ada enam, yaitu38:
a. Pertimbangan / perencaan spasial
b. Perencanaan ruangan
c. Perlengkapan / Perabotan
d. Tata cahaya dan warna
e. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
f. Unsur pendukung

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan fasilitas adalah seagala


bentuk layanan baik fisik maupun non fisik yang digunakan perusahaan
dalam memberikan kenyamanan kepada konsumen. ASBIHUNU
Ponorogo memberikan fasilitas kepada konsumen (jamaah haji umrah tour
& travel ASBIHUNU Ponorogo antara lain yaitu transportasi Ponorogo ke
Bandara, tiket pesawat, konsumsi, pengurusan administrasi persyaratan
ibadah haji dan umrah, perlengkapan, air zam-zam, hotel dan lain
sebagainya. Sehingga hal tersebut mampu mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan jasa ASBIHUNU.
Kaitannya dengan proses pengambilan keputusan konsumen, variabel
fasilitas diduga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen,
hal ini dibuktikan oleh peneliti terdahulu (Muhammad Taufik Ranchman
Ali, 2017) yang menghasilkan bahwa fasilitas berpengaruh positif
terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian rumah pada

37
Fandy Tjiptono, et.al, Service, Quality, & Satisfaction (Yogyakarta: Andi, 2006).
38
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Prinsip, Penerapan, Penelitian) (Yogyakarta: Andi
Offset, 2014), p. 318.
24

PT Bhummi Kartika Griya dan juga penelitian yang dilakukan oleh


Sudarwati, Eny Kustiyah dan Atika Fikri Tsani (2017) yang menghasilkan
fasilitas dan layanan, berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan berkunjung di Taman Satwa Taru Jurug Solo. Sehingga peneliti
hipotesa bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel
fasilitas dengan variabel keputusan konsumen.

D. Model Penelitian
Berdasarkan rumusan hipotesis yang dikonsepkan dan hubungan antar
variable dapat digambarkan dalam bentuk model yang mendiskripsikan
proses terbentuknya pengambilan keputusan oleh konsumen untuk
mengunakan jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, melalui
implementasi brand equity (brand awareness, perceived quality, brand
loyalty), kepercayaan (trust) dan faslitas. Model penelitian disajikan pada
gambar dibawah ini.

Gambar II. 2 Kerangka Pemikiran

Brand Equity
Brand awarenesss (X1)
Brand loyalty (X2)
Perceived quality (X3) Keputusan
Brand association (X4) Konsumen
(Y)

Fasilitas (X6)

Trust (X5)
25

Model penelitian ini menjelaskan proses pengambilan keputusan


yang dilakukan oleh konsumen ASBIHUNU Ponorogo terhadap pengambilan
keputusan untuk mengunakan jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU
Ponorogo yg dipengaruhi oleh implementasi variable brand equity yang
terdiri dari (brand awareness, brand loyalty, perceived quality, brand
association, dan trust, fasilitas. Model ini bertujuan untuk menguji Pengaruh
positif brand equity yang terdiri dari (brand awareness, brand loyalty,
perceived quality, brand association), trust, fasilitas terhadap pengambilan
keputusan mengunakan jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
Hipotesis yang dapat dirumusakan yaitu :
H1: Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara Brand
awarenesss (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan
konsumen (Y).
H2: Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara Brand
loyalty (X2) terhadap keputusan konsumen (Y).
H3: Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara Perceived
quality (X3) terhadap keputusan konsumen (Y).
H4: Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara Brand
association (X4) terhadap keputusan konsumen (Y).
H5: Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara trust (X5)
terhadap keputusan Konsumen (Y).
H6: Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara fasilitas (X6)
berpengaruh positif terhadap keputusan Konsumen (Y).
26

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid


sehingga hasil penelitian dan data yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya dari segi metodologi dan prosedur
pengujian. Secara keseluruhan terdapat empat sub bab, yaitu ruang lingkup
penelitian, metode pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data,
definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian, metode analisis data.
Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing sub bahasan tersebut.

A. Rancangan Penelitian

Rancangan yang menjadi obyek penelitian ini adalah brand equity


(brand awareness, brand loyalty, perceived quality, brand association), trust
(kepercayaan) dan Fasilitas Terhadap Keputusan Konsumen Memilih
Mengunakan Jasa Tour & Travel Haji Umroh ASBIHUNU Ponorogo.
Penelitian ini ditargetkan di wilayah Ponorogo Jawa Timur karena
berdasarkan tempat studi dalam hal ini adalah Asoisasi Bina Haji Umroh
Nahdotul Ulama (ASBIHUNU) yang terletak di wilayah Ponorogo.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei
dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada peserta/responden,
dalam penelitian ini yaitu konsumen yang mengambil keputusan untuk
mengunakan jasa tour & travel haji umroh ASBIHUNU Ponorogo. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
diberikan dengan Cara mendatangi responden yang telah ditentukan
kriterianya yaitu konsumen yang telah mengunakan jasa tour & travel haji
umroh ASBIHUNU Ponorogo yang berada di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 60
(Kantor PCNU) Ponorogo, kemudian memberikan kuesioner secara langsung
dan menunggu sampai responden selesai menjawab kuesioner tersebut,
27

kemudian mengambil kembali kuisioner yang telah di jawab. Hal ini


bertujuan agar tingkat respon untuk mengisi kuesioner relatif tinggi sehingga
hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diidentifikasikan
sebagai berikut.
1. Variable Bebas (X)
Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Brand awareness (X1), Brand loyalty (X2), Perceived quality
(X3), Brand association (X4), Trust (X5), Fasilitas (X6).
a. Brand equity
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan brand equity
dan elemen-elemennya adalah suatu nilai tambah/kekuatan yang
dimiliki oleh jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo.
Dalam penelitian yang dilakukan pada konsumen
ASBIHUNU Ponorogo antara lain, yaitu:
1) Variabel brand awareness (X1) dijelaskan dengan indikator -
indikator yang diadopsi dari Aaker untuk penelitian ini sebagai
berikut39:
a) Kemampuan mengenal merek (Recognition)
b) Kemampuan untuk mengingat kembali suatu merek (To
Recall).
c) Merek yang selalu ada dalam ingatan/pikiran seseorang
(Top Up Mind)

39
Aaker, 1996, Loc.Cit, p. 59.
28

2) Variabel brand loyalty (X2) dijelaskan dengan indikator-


indikator yang diadopsi dari Aaker untuk penelitian ini sebagai
berikut40:
a) Tetap setia pada produk
b) Merekomendasikan merek kepada konsumen lain
c) Kembali menggunakan produk di lain kesempatan

3) Variabel perceived quality (X3) dijelaskan dengan indikator -


indikator yang diadopsi dari Aaker41 & Musafat42 untuk
penelitian ini sebagai berikut:
a) Produk yang bermutu
b) Produk yang nyaman
c) Produk yang berkualitas baik dibandingkan dengan produk
lain

4) Variabel brand association (X4) dijelaskan dengan indikator


-indikator sebagai berikut43:
a) Mudah mengingat karakteristik merek
b) Mudah membedakan dengan merek yang lain
c) Mudah dalam mengenali merek

b. Trust (X5)
Dimaksud dengan trust (X5) dalam hal ini merupakan
kemampuan ASBIHUNU Ponorogo (Asoisasi Bina Haji Umroh
Nahdotul Ulama Ponorogo) dalam mengelola jasa tour & travel
haji umroh untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman dalam
beribadah untuk menimbulkan kepercayaan.

40
Aaker, 1997, Lot.Cit
41
Aaker, 1997, Lot.Cit
42
Musafat, et,al., 2017, Loc.Cit., 96-110
43
Aaker, 1997, Lot.Cit
29

Variabel kepercayaan dianalisis dengan indikator-indikator


kepercayaan yang telah disesuaikan dengan penelitian ini antara
lain, yaitu44:
1) Persepsi Integritas (Integrity)
2) Persepsi Kebaikan (benevolence)
3) Persepsi Kompetensi (competence)

c. Fasilitas (X6)
Dalam penelitian ini yang dimaksud yang dimaksud
fasilitas (X6) dalam penelitian ini adalah segala bentuk sesuatu
yang sengaja disediakan dengan tujuan dapat memberikan
kenyamanan dan kemudahan kepada konsumen dalam membeli
ataupun mengunakan barang dan jasa suatu perusahaan. Variabel
fasilitas dijelaskan dengan indikator-indikator yang diadopsi dari
Tjiptono sebagai berikut45:
1) Kondisi fasilitas baik dan berkualitas
2) Memiliki kelangkapan fasiltas
3) Tampilan fasilitas yang menarik

2. Variable Terikat (Y)


Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independent. Adapun variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Pengambilan Keputusan (Y).
Sehingga yang dimaksud pengambilan keputusan dalam
penelitian ini adalah calon jama’ah haji dan umroh yang memilih
mengunakan jasa tour & travel haji umroh ASBIHUNU Ponorogo.

44
Jasfar F, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), p.
169
45
Fandy Tjiptono, et.al, Service, Quality, & Satisfaction (Yogyakarta: Andi, 2006).
30

Variabel pengambilan keputusan dianalisis dengan indikator -


indikator sebagai berikut46:
1) Identifikasi masalah
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi Alternatif
4) Pengambilan Keputusan
5) Evaluasi Pascapembelian

C. Alat Ukur/Instrumen Penelitian


Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati47. Penelitian ini
menggunakan kuisoner sebagai alat ukur/instrumen penelitian. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya48. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
yaitu pertanyaan dimana jawaban telah dibatasi oleh peneliti sehingga
menutup kemungkinan bagi responden untuk menjawab panjang lebar sesuai
dengan jalan pikirannya49. Selain itu pernyataan yang diajukan kepada
responden adalah pernyataan positif.
Penelitian ini menggunakan skala likert dalam pengumpulan datanya.
Setiap jawaban diberi alternatif dengan skor nilai. Hal ini yang dimaksudkan
untuk mempermudah dalam mengolah data dari responden. Dalam skala
likert digunakan 5 katagori penilaian yang masing-masing dikualifikasikan
dengan katagori50:

46
philip Kotler dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran, 13th edn (Jakarta:
Erlangga, 2009). p. 184
47
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, ed. by Setiyawami (Bandung: Alfabeta,
2014), p. 178
48
Ibid., p. 230
49
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 232
50
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 168
31

 Sangat Setuju =5
 Setuju =4
 Cukup =3
 Tidak Setuju =2
 Sangat Tidak Setuju =1

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti51. Dengan demikian Populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen yang mengunakan jasa tour & travel haji umroh
ASBIHUNU Ponorogo.
2. Sampel
Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dapat
dikatakan baik jika dua syarat terpenuhi yaitu representatif dan
memadai52. Dalam penelitian ini, sampelnya adalah konsumen yang
mengunakan jasa tour & travel haji umroh ASBIHUNU Ponorogo.
Jumlah populasi calon jama’ah yang telah mengunakan jasa tour & trvel
haji umroh ASBIHUNU Ponorogo didapat dari Biro ASBIHUNU yang
berjumlah 853 Orang (Jama’ah Haji Umrah 21 Angkatan), sehingga
jumlah sampel yang ditetapkan adalah berjumlah 128 responden. Hal ini
didasarkan pada pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa jika
populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5%, 10%, atau 20%,
30% dari jumlah populasi53.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
probability sampling dengan teknik simple random sampling, yang mana
51
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 148
52
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 149
53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), p. 134-185.
32

pengambilan anggota sampel dari populasi dilaksanakan dengan kriteria


secara acak tanpa ada pengecualian pada calon responden yaitu jama’ah
haji ataupun umrah yang telah mengunakan jasa tour & travel
ASBIHUNU Ponorogo54.

E. Metode Pengumpulan Data


1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data skunder. Data primer dalam penelitian diperoleh secara
langsung dari responden dengan cara penyebaran kuesioner pada jama’ah
yang telah mengunakan jasa tour & trvel haji umroh ASBIHUNU
Ponorogo. Dan data sekunder diperoleh dengan cara mempelajari
dokumen-dokumen yang telah dipublikasikan dan lain sebagainya. Yang
dimaksud dengan data primer dan sekunder ialah55:
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
dimana data tersebut sudah dikumpulkan oleh pihak-pihak atau
instansi lain dan biasanya sudah dipublikasikan. Dalam hal ini yang
termasuk dalam data sekunder antara lain yaitu data dari website,
koran, dan majalah-majalah dan lain sebagainya.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Teknik kuesioner
adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan
yang disusun oleh peneliti untuk diisi oleh responden.
3. Tahap Pengumpulan Data

54
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 149-157
55
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 223
33

Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan teratur maka


dalam penelitian ada prosedur - prosedur atau tahap-tahap yang perlu
dilakukan peneliti dalam mengumpulkan informasi maupun data yang
diperlukan sampai selesai.
Tahap-tahap dalam pengumpulan data tersebut dapat dilihat
sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis menyiapkan segala sesuatu yang sekiranya
diperlukan dalam penelitian baik dari segi teknis maupun dari segi
administratif. Yang termasuk dalam tahap ini adalah penulis membuat
pertanyaan yang kemudian mewujudkan dalam bentuk kuesioner
sebagai pedoman pengumpulan data.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini penulis mengumpulkan informasi maupun data yang
diperlukan oleh peneliti untuk keperluan lapangan. Yang termasuk
dalam tahap ini yakni penulis menyebarkan angket kepada responden
yang sesuai dengan karakteristik penelitian.
c. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahap ini data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang
relevan, oleh peneliti diadakan pengecekan terhadap kelengkapan data,
kemudian data tersebut disusun dan diolah untuk dapat dijadikan data
yang siap untuk dianalisis.

F. Teknik Analisis Data


1. Uji Asumsi Klasik
34

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, untuk


memperoleh penaksiran yang tidak bias, maka perlu memperhatikan
adanya kemungkinan penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mendekati distribusi normal. Uji ini dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada
grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut.
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
normalitas

b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terjadi
korelasi yang kuat antara variabel-variabel independen. Pedoman
model regresi yang bebas multikolinesritas adalah sebagai berikut.
1) Memiliki Varian Inflating Factor (VIF) berada di sekitar 1
2) Nilai tolerance yang mendekati 1
3) Koefisien korelasi antar variabel independen harus lemah atau
di bawah 0,5

Apabila terjadi gejala multikolinearitas karena adanya


korelasi antara variabel-variabel bebas, maka variabel yang
dimasukkan dalam persamaan linear hanya variabel independen
yang memiliki korelasi parsial yang tinggi. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y), maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi. Nilai
35

koefisien determinasi dapat diperoleh dengan rumus sebagai


berikut.

Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
ESS = jumlah kuadrat yang dijelaskan
TSS = jumlah total kuadrat

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau


tidaknya penyimpangan asumsi klasik yaitu korelasi yang terjadi
antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada
model regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi adalah tidak
adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian
autokolerasi yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-
Watson (uji DW).

d. Uji Heterokedastisitas

Uji ini untuk mendeteksi adanya penyebaran atau pencaran


dari variabelvariabel. Selain itu menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dan residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, dan jika varian berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Jika data yang dimilki terletak menyebar di
sekitar garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi
36

normalitas dan tidak ada yang berpencar maka dapat dikatakan


tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur56.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur apakah suatu alat
ukur sudah cukup akurat, stabil, dan konsisten dalam mengukur apa
yang ingin diukur57.
Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah58:
2
∑ σb
r11 =
[ ][
k
k −1
1− 2
σ1 ]
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ 2b = jumlah varians butir

σ 21 = varians total
Reliabel tidaknya kuesioner ditentukan oleh besarnya
koefisien reliabilitas alpha. Nilai koefisien alpha berkisar antara nol
sampai satu, apabila nilainya lebih kecil dari 0, 6 berarti instrumen
tersebut tidak reliabel.

4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda


Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk
mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dan

56
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 203
57
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 203
58
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), p. 71
37

variable terikat secara parsial maupun simultan. Teknik ini digunakan


untuk menguji seberapa besar pengaruh secara parsial maupun secara
simultan brand equity yang terdiri dari (brand awareness, brand
association, brand loyalty, brand association), dan trust, fasilitas
terhadap pengambilan keputusan.
Berdasarkan jumlah sub variabel dalam penelitian ini, yaitu
enam sub variabel independent (X1, X2, X3, X4, X5, X6) dan satu
variabel dependent (Y), maka teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana eratnya hubungan antara beberapa variabel bebas dengan
sebuah variabel terikat, serta digunakan untuk mengetahui masukan
dari masing-masing sub variabel bebas terhadap variabel terikat
sehingga dapat diketahui sub variabel manakah yang paling
berpengaruh terhadap variabel terikat. Rumus persamaan linier
berganda adalah sebagai berikut59:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e
Dengan:
Y = variabel terikat yaitu pengambila keputusan
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6 = koefisien regresi atau prediktor
X1 = variabel bebas pertama yaitu brand awareness
X2 = variabel bebas kedua yaitu brand loyalty
X3 = variabel bebas ketiga yaitu pereceived quality
X4 = variabel bebas ketiga yaitu brand association
X5 = variabel bebas ketiga yaitu trust (kepercayaan)
X6 = variabel bebas ketiga yaitu fasilitas
e = error

59
Sugiyono, 2014, Loc.Cit., p. 293
38

4. Uji Koefisien Korelasi


Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
seberapa erat atau kuat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sedangkan angka yang menunjukkan kuat tidaknya hubungan
antara dua variabe disebut dengan koefisien korelasi. Nilai koefisien
kolerasi adalah – 1 ≤ r ≤ 1.
- Jika r = - 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan negatif
“sempurna”.
- Jika r = 1, maka antara dua variabel mempunyai hubungan positif
“sempurna”
- Jika r = 0, maka antara dua varibel tidak mempunyai hubungan.
- Jika r semakin mendekati angka – 1 atau 1, maka antara dua variabel
mempunyai hubungan yang sempurna.
- Sedangkan jika r lebih mendekati ke angka 0, maka antara dua variabel
mempunyai hubungan yang tidak sempurna.

Rumus: r = √b1∑ x1y + b2 ∑ x2y + b3 ∑ x3y


∑ Y3
Dimana:
R = Koefisien Korelasi
Y = Pengambilan Keputusan
X1 = brand awareness
X2 = brand loyalty
X3 = pereceived quality
X4 = brand association
X5 = kepercayaan
X6 = fasilitas
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
b3 = Koefisien regresi X3
b4 = Koefisien regresi X4
b5 = Koefisien regresi X5
b6 = Koefisien regresi X6
39

5. Uji Koefisien Determinasi


Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan pengaruh variabel bebas (X) yang masuk dalam model
terhadap variabel terikat (Y). Untuk mendapatkan nilai determinasi (R 2)
dihitung dengan menggunakan rumus:
R2 = b1∑ x1y + b2 ∑ x2y
∑ Y2
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
Y = Pengambilan keputusan
X1 = brand awareness
X2 = brand loyalty
X3 = pereceived quality
X4 = brand association
X5 = kepercayaan
X6 = fasilitas
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
b3 = Koefisien regresi X3
b4 = Koefisien regresi X4
b5 = Koefisien regresi X5
b6 = Koefisien regresi X6

6. Uji Hipotesis
Terdapat dua pengujian hipotesis yaitu uji T dan uji F, uji T
digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai ada tidaknya
pengaruh variabel brand equity yang terdiri dari (brand awareness, brand
loyalty, perceived quality, brand association), dan kepercayaan, fasilitas
secara parsial terhadap pengambilan keputusan konsumen mengunakan
jasa tour & travel haji umroh ASBIHUNU Ponorogo. Sedangkan uji F
digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai ada tidaknya
pengaruh variabel brand equity yang terdiri dari (brand awareness, brand
loyalty, perceived quality, brand association), dan kepercayaan, fasilitas
secara simultan terhadap pengambilan keputusan konsumen mengunakan
jasa tour & travel haji umroh ASBIHUNU Ponorogo dan juga di gunakan
40

untuk menjawab rumusan masalah mengenai ada tidaknya hubungan


pengaruh variabel fasilitas terhadap pengambilan keputusan konsumen
mengunakan jasa tour & travel haji umroh ASBIHUNU Ponorogo.
a) Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel
bebas terhadap variabel terikat. Rumus sebagai berikut60:
b
t =
Sb
Keterangan :
b = parameter estimasi variabel
Sb = standart error
Selain itu, uji t dapat dilakukan dengan cara melihat nilai
signifikan (Sig) t dengan level of significance (α) = 0, 05 dimana:
 Signifikan t ≥ 0, 05 maka hipotesis nol (Ho) diterima.
 Signifikan t  0, 05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak.

b) Uji F
Uji pengaruh secara simultan digunakan uji F, untuk mengetahui
tingkat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Rumus sebagai berikut61.
2
R
k
2
F = ( 1−R ) ( N −k −1 )
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
N = banyaknya sampel
k = jumlah variabel independen

60
Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction (Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002).
61
Freddy Rangkuti, 2002, Loc.Cit.
41

Selain itu, uji F dapat dilakukan dengan cara melihat nilai


signifikan (Sig) F dengan level of significance (α) = 0, 05 dimana:
(Suliyanto, 2005)
 Signifikan F ≥ 0, 05 maka hipotesis nol (Ho) diterima.
 Signifikan F ≤ 0, 05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak.
G. Statistical product service solution (SPSS)
Statistical product service solution (SPSS) merupakan suatu progam
computer tentang statistic yang mampu memproses data statistic secara cepat
dan akurat menjadi berbagai output atau hasil yang diperlukan bagi para
pengambil kebijakan. Dalam proses statistical product service solution
terdapat berbagai macam windows yang dapat tampil sekaligus jika memang
akan dilakukan berbagai proses. Namun yang pasti harus digunakan adalah
data editor sebagai bagian input dan proses serta output viewer yang
merupakan tempat output hasil pengolahan data.
42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Keadaan Umum ASBIHUNU Ponorogo
a. Sejarah ASBIHUNU Ponorogo
(ASBIHUNU) Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama
Cabang Ponorogo merupakan pengembangan dari Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) An-Nahdliyah yang merupakan wadah
kegiatan bersama PCNU Ponorogo dan PC Muslimat NU Ponorogo,
yang bergerak dalam bidang bimbingan manasik haji. KBIH An-
Nahdliyah berasaskan pancasila dan ber-aqidahkan Islam Al-
Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti salah satu madzhab empat
dalam bidang figih, yaitu Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali
serta Imam Maliki, sesuai dengan bermadzhab yang telah disepakati
oleh Jumhur Ulama’.

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) An-Nahdliyah


merupakan satu-satunya KBIH yang dikelola oleh PCNU
Ponorogo, secara historis KBIH An-Nahdliyah berdiri pada hari Jum’at
Legi, tanggal 3 Januari 1992 M bertepatan dengan tanggal 28 Jumadil
Akhir 1413 H. Dalam perjalanannya KBIH An-nahdliyah selalu
berbenah untuk memberikan pelayanan kepada jamaah untuk menjadi
Haji yang mandiri.
Besarnya animo masyarakat muslim Indonesia dalam hal ini
warga masyarakat khususnya warga Nahdlatul Ulama Kabupaten
Ponorogo selain menunaikan ibadah haji, ibadah umroh ternyata setiap
bulan dan tahunnya sangat besar. Besarnya peningkatan tersebut perlu
kiranya disertakan dengan menyediakan pelayanan dan pembinaan
yang komprehensif dan tepat sasaran. Dari hasil temuan dan kajian
empiris, bahwa aspek pembinaan dan bimbingan bagi para calon
43

jamaah Haji dan Umrah masih perlu ditingkatkan, baik secara kualitas
maupun kuantitas pembinaannya.
Hal lain yang perlu dicermati adalah adanya penurunan
pengamalan dan kualitas ibadah bagi alumni Haji maupun Umroh
(Pasca Haji dan Umrah), dari sisi amaliyah ibadah, telah ditemukan
adanya pengaruh yang bersebrangan dengan faham Ahlussunah Wal
Jamaah dan hal ini berkembang di masyarakat haji Indonesia. Upaya-
upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi para calon jamaah haji
yang datang dari Indonesia, yaitu dengan mengaburkan pemahaman
manasikul haji yang dipelajari di tanah air, melalui pembagian buku-
buku dan selebaran secara GRATIS ketika calon jamaah haji masuk ke
Arab Saudi. Dan ternyata buku-buku dan selebaran tersebut lebih
bermuatan pada ajaran yang tidak sejalan dengan faham Ahlussunah
Wal Jamaah. Upaya tersebut telah berpengaruh dan mengganggu
prosesi pengamalan ibadah, khususnya jamaah haji Indonesia yang
mayorits berpegang pada faham Ahlussunah Wal Jamaah Nahdlatul
Ulama.
Selanjutnya PCNU Ponorogo dalam hal ini KBIH An-
Nahdliyah PCNU Ponorogo mengajukan keanggotaan kepada
pengurus pusat Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama untuk
menjadikan KBIH An-Nahdliyah sebagai anggota penuh Asosiasi Bina
Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) dan telah ditetapkan
sebagai anggota pada tanggal 4 oktober 2010 dengan nomor anggota :
513/AP/PP-ASBIHU NU/10/2010.
Sebagai informasi, bahwa pimpinan dan pengelola
ASBIHUNU Ponorogo sama dengan pengelola KBIH An-Nahdliyah
PCNU Ponorogo yaitu para Ulama, Kyai, Ustadz, dan Ustadzah yang
memiliki basis pembinaan di Pondok Pesantren, Majelis Ta’lim dan
Pimpinan Lembaga Pendidikan Islam. Dan diawasi serta dikelola oleh
keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang berbasis Nahdliyin.
44

b. Visi dan Misi


1) Visi
“Sebagai bimbingan ibadah haji dan umrah yang profesional,
akuntabilitas, serta mengutamakan pelayanan perima”
2) Misi
a) Memberi bekal bimbingan dan pelatihan manasik secara teori
dan praktek secara benar menurut hukum syar’i sesuai dengan
faham Ahlussunnah wal jamaah serta sesuai dengan peraturan
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah oleh pemerintah
Republik Indonesia.
b) Memberi bekal bimbingan dan pelatihan manasik secara teori
dan praktek kepada calon Jamaaah haji dan umroh
sehingga menjadi jamaah haji yang mandiri.
c) Mewujudkan pendidikan dan pembelajaran yang berbasis pada
kebutuhan calon Jamaaah haji dan umrah
d) Memberi bekal pola pengembangan pelatihan
Tenaga Pembimbing Haji dan Umroh yang profesional.

3) Lokasi ASBIHUNU Ponorogo

Penelitian ini dilakukan di Jasa Tour & Travel Haji Umrah


ASBIHUNU Ponorogo yang berada di Jl. KH. Ahmad Dahlan No.
60 (Kantor PCNU) Ponorogo, Jawa Timur.

4) Jama’ah ASBIHUNU Ponorogo


Data dari kantor Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU
Ponorogo di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 60 (Kantor PCNU)
Ponorogo menunjukan Jumlah pengguna jasa tour & travel haji
45

umrah di ASBIHUNU Ponorogo akan disajikan dalam table


sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Data Jumlah Jama’ah ASBIHUNU Ponorogo


2013-2018

ANGKATAN JUMLAH
NO WAKTU TOTAL
KE L P
1 I 30-Apr-13 5 4 9
2 II 11-Jun-13 2 2 4
3 III 04-Jan-14 18 22 40
4 IV 12-Apr-14 20 29 49
5 V 08-Jun-14 7 9 16
6 VI 28-Jun-14 1 1 2
7 VII 28-Des-14 25 23 48
8 VIII 18-Mar-15 16 24 40
9 IX 09-Mei-15 21 20 41
10 X 22-Des-15 22 21 43
11 XI 02-Mar-16 12 24 36
12 XII 7 Mai 2016 13 16 29
13 XIII 05-Jun-16 7 4 11
14 XIV 30-Des-16 63 81 144
15 XV 23-Mar-17 33 31 64
16 XVI 17-Mei-17 12 10 22
17 XVII 25-Mei-17 18 12 30
18 XVIII     82 82
19 XIX     44 44
20 XX     19 19
21 XXI     75 75
JUMLAH 848

Sumber: Dokumentasi ASBIHUNU Tahun 2017

Dari data diatas dapat diketahui bahwa terjadi pengingkatan


jumlah jama’ah pengguna jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo disetiap tahunnya dari mulai tahun 2013
hingga tahun 2019, hal ini membuktikan bahwa
konsumen/masyarakat mulai mengetahui dan mengunakan jasa
tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
46

B. Deskripsi Data
Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap
variabel variabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil
dari hasil penyebaran angket, terhadap responden sebagai dasar untuk
menganalisis lebih lanjut penelitian ini.
1. Karakteristik Responden
Mendeskripsikan data hasil penelitian merupakan langkah yang
tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan analisis data sebagai prasyarat untuk
memasuki tahap pembahasan dan pengambilan kesimpulan hasil
penelitian.
Sampel yang ditetapkan sebanyak 128 responden dari jama’ah jasa
tour & travel haji umrah yang telah mengunakan ASBIHUNU Ponorogo.
Sebelum pengisian angket dilaksanakan oleh jama’ah jasa tour & travel
haji umrah, peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian angket
kuesioner selanjutnya mengambil kembali kuesioner yang telah selesai di
isi.
Berdasarkan data responden yang dikumpulkan dalam penelitian
ini dibedakan berdasarkan, kriteriasebagai berikut:

Tabel 4. 2 Frekuensi Tahun Pengunaan


Tahun
Tahun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

2010 1 .8 .8 .8

2014 1 .8 .8 1.6

2015 42 32.8 32.8 34.4

2016 60 46.9 46.9 81.2

2017 17 13.3 13.3 94.5

2018 7 5.5 5.5 100.0

Total 128 100.0 100.0


47

Sumber: Data Primer, diolah dari lampiran

Berdasarkan tabel 4.2, jumlah responden menunjukan bahwa pada


tahun 2010 sebanyak 1 jama’ah, jama’ah yang mengunkan 2014 dengan
jumlah 1 jama’ah, jama’ah yang mengunakan 2015 dengan jumlah 42
jama’ah, jama’ah yang mengunkan 2016 dengan jumlah 40 jama’ah,
jama’ah yang mengunkan 2017 dengan jumlah 17 jama’ah, jama’ah yang
mengunkan 2018 dengan jumlah 7 jama’ah dan total responden 128.

Tabel 4. 3 Frekuensi Perbedaan Gender


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 61 47.7 47.7 47.7

Perempuan 67 52.3 52.3 100.0

Total 128 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, diolah dari lampiran

Dalam table 4.3, responden dibedakan berdasarkan jenis kelamin laki-


laki sebanyak 61 responden (47, 7%) sedangkan responden dengan jenis kelamin
perempuan berjumlah 67 responden (52, 3%). Dapat diambil kesimpulan bahwa
dari jumlah responden 128 Orang, jenis kelamin perempuan lebih besar daripada
jenis kemalamin laki-laki yang mengunakan jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo.

Tabel 4. 4 Frekuensi Perbedaan Usia

INTERVA PERSENTASE
FREKUENSI
L
20-40 16 Responden 12,5
41-60 56 Responden 43,7
61-80 54 Responden 42,1
81-100 2 Responden 1,5
JUMLAH 128 Responden 100%

Sumber: Data Primer, diolah dari lampiran


48

Dalam tabel 4.4, ini jumlah responden dengan frekuensi umur 20-
40 th sebanyak 16 responden (12,5%), umur 41-60 th sebanyak 56
responden (43,7%), umur 61-80 th sebanyak 54 responden (42,1%), umur
81-100 th sebanyak 2 responden (1,5%). Dapat diambil kesimpulan bahwa
dari jumlah responden 128 Orang yang paling banyak adalah umur 41-60
th dengan jumlah 56 Responden dengan persentase 43,7% dan yang paling
sedikit adalah umur 81-100 dengan jumlah 2 dan persentase 1,5%.
Pekerjaan Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Swasta 43 33.6 33.6 33.6
PNS 26 20.3 20.3 53.9
Pensiunan 9 7.0 7.0 60.9
Wiraswasta 17 13.3 13.3 74.2
Guru 4 3.1 3.1 77.3
Pedagang 3 2.3 2.3 79.7
Ibu Ruamah Tangga 11 8.6 8.6 88.3
Petani 15 11.7 11.7 100.0
Total 128 100.0 100.0

Tabel 4. 5 Frekuensi Jenis Pekerjaan


Sumber: Data Primer, diolah dari lampiran

Dari tabel 4.5, jumlah responden berdasarkan jenis pekerjaan


menunjukan hasil bahwa sebenarnya dari 128 responden terdapat 43
responden (33,6%) yang bekerja sebagai swasta, 26 responden (20,3%)
yang bekerja sebagai PNS, 9 responden (7%) sebagai pensiunan, 17
responden (13,3%) sebagai wiraswasta, 4 responden (3,1%) sebagai guru,
3 responden (2,3%) sebagai pedagang, 11 responden (8,6%) sebagai ibu
rumah tangga, 15 responden (11,7%) sebagai petani. Dapat diambil
kesimpulan bahawa jama’ah haji maupun umrah ASBIHUNU yang paling
banyak berasal dari responden yang bekerja sebagai swasta 43 responden
49

dengan persentase 33,6%, dan yang paling sedikit guru dengan persentase
3,1%.

2. Uji Asumsi Klasik


Dalam penelitian, terdapat beberapa masalah yang sering muncul
dalam analisis regresi linier berganda ketika mengestimasi suatu model
dengan sejumlah data tertentu sehingga membutuhkan uji asumsi klasik
sebelum pengujian hipotesis. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
bahwa kesimpulan yang akan ditarik tidak menyimpang dari kebenaran
yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Uji asumsi klasik dijelaskan
sebagai berikut.

a. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah jika distribusi normal atau
mendekati normal. Jika data menyebar dan disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas (Sugiono 2012). Berikut ini hasil uji normalitas dalam
penelitian ini.

Gambar 4. 1 Uji Normalitas


(P-P Plot of Regression Standardized Residual)
50

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat disimpulkan bahwa model


regresi layak dipakai karena dari gambar diatas menunjukkan bahwa
data tersebar sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal dan
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas didalam
model regresi dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor)
dan nilai tolerance. Jika tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan VIF ≤ 10
maka data tersebut menunjukkan tidak terjadinya gejala
multikolinieritas dan sebaliknya (Ghozali, 2006). Hasil uji
multikolinieritas sebagai berikut.
Tabel 4. 6
Uji

Variabel Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -2.545 2.731
Brand Awerenes_X1 -.011 .201 -.005 .626 1.596
Brand Loyalty_X2 .615 .218 .298 .456 2.193
Perceived Quality_X3 -.245 .259 -.108 .3128 2.566
Brand Association_X4 .382 .182 .173 .741 1.349
Kepercayaan_X5 .688 .225 .292 .557 1.796
Fasilitas_X6 .437 .161 .222 .766 1.305
Sumber: Data Primer, diolah dari lampiran

Berdasarkan hasil output “Coefficients” dari program SPSS


pada bagian “Collinearity Statistics” pada tabel table 4.6 di atas dapat
diketahui bahwa:
1). Nilai Tolerance untuk variabel Brand Awareness (X1) adalah
0,626 ≥ 0,10 dan nilai VIF adalah 1.596 ≤ 10.00. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa antar variabel independen dan
dependen tidak terjadi gejala multikolinearitas.
51

2). Nilai Tolerance untuk variabel Brand Loyalty (X2) adalah


0,456 ≥ 0,10 dan nilai VIF adalah 2.193 ≤ 10.00. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa antar variabel independen dan
dependen tidak terjadi gejala multikolinearitas.
3). Nilai Tolerance untuk variabel Perceived Quality (X3) adalah
0,3128 ≤ 0,10 dan nilai VIF adalah 2.566 ≤ 10.00. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa antar variabel independen dan
dependen tidak terjadi gejala multikolinearitas.
4). Nilai Tolerance untuk variabel Brand Association (X4) adalah
0,741 ≥ 0,10 dan nilai VIF adalah 1.349 ≤ 10.00. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa antar variabel independen dan dependen
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
5). Nilai Tolerance untuk variabel Kepercayaan (X5) adalah 0,557
≥ 0,10 dan nilai VIF adalah 1.796 ≤ 10.00. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa antar variabel independen dan dependen
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
6). Nilai Tolerance untuk variabel Fasilitas (X6) adalah 0,766 ≥
0,10 dan nilai VIF adalah 1.305 ≤ 10.00. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa antar variabel independen dan dependen
tidak terjadi gejala multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik yaitu korelasi yang terjadi antara residual
pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Perasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi
dalam model regresi. Metode pengujian autokolerasi yang sering
digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW). Uji
autokolerasi dengan dengan Durbin Waston pada penelitian ini dapat
dilihat di bawah ini.
52

Sumber: Tabel IV. 7 Uji Autokorelasi


Data
Primer, Model Summaryb
diolah
dari Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .621a .385 .355 2.708 1.814
lampiran

Dari hasil out put table 4.8 diatas dapat diketahui nilai Durbin
Waton (DW) sebesar 1.814 dan nilai du 1,810 (Berdasarkan Tabel
Durbin Waston) dengan Rumus {(du ≤ DW ≤ (4-du)}. Sehingga dapat
diketahui nilai DW adalah 1,810 ≤ 1,814 ≤ 2,19. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi autokolerasi pada penelitian ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan


dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka yang
terjadi heteroskedastisitas (Sugiono, 2010). Hasil uji multikolinieritas
penelitian ini sebagai berikut.
53

Gambar IV. 2 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa tidak


terjadi Heteroskedastisitas karena titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
menyempit).

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data


Deskripsi jawaban responden dapat menggambarkan tanggapan
atas kuesioner yang diberikan jama’ah haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
Untuk mengetahui deskripsi jawaban responden tersebut maka secara
lengkap dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Uji Validitas
Uji Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrumen (Sugiyono,
54

2013). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa


saja yang hendak diukur, mampu mengungkap apa yang ingin
diungkapkan, mampu menebak dengan jitu sasaran yang ditebak.
Teknik yang digunakan untuk uji validitas ini adalah korelasi product
moment dari pearson dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0, 05)
dilakukan dengan cara mengkorelasi skor masing-masing item dengan
skor totalnya. Hasil uji validitas data yang telah dilakukan dengan
SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas
Sumber: Data primer, diolah dari lampiran
R
Variabel Pernyataan R-H Status
Table
X1.1 0,302 0,146 Valid
Brand Awareness_X1 X1.2 0,338 0,146 Valid
X1.3 0,273 0,146 Valid
X2.1 0,813 0,146 Valid
Brand Loyalty_X2  X2.2 0,729 0,146 Valid
X2.3 0,826 0,146 Valid
X3.1 0,756 0,146 Valid
X3.2 0,743 0,146 Valid
Perceived Quality_X3  X3.3 0,658 0,146 Valid
X4.1 0,726 0,146 Valid
X4.2 0,802 0,146 Valid
Brand Association_X4 X4.3 0,699 0,146 Valid
X5.1 0,743 0,146 Valid
X5.2 0,685 0,146 Valid
Trust _X5 X5.3 0,722 0,146 Valid
X6.1 0,793 0,146 Valid
X6.2 0,813 0,146 Valid
Fasilitas_X6 X6.3 0,795 0,146 Valid
Y1.1 0,887 0,146 Valid
Pengambilan Y1.2 0,897 0,146 Valid
Y1.3 0,889 0,146 Valid
Keputusan (Y) Y1.4 0,883 0,146 Valid
Y1.5 0,779 0,146 Valid

Berdasarkan tabel 4.8 maka hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa


ada beberapa item pernyataan yang dinyatakan gugur dan tidak gugur karena
55

berdasarkan nilai r hitung yang diperoleh lebih besar/kecil daripada r


tabel (0,146). R table dapat dilihat di table product moment dengan
rumus N-2 dengan derajat kesalahan sebesar 5%. Sehingga memiliki r
hitung lebih besar dari pada r table.
Maka berdasarkan hasil pengujian validitas tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kuisioner yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini layak digunakan karena telah memenuhi
persyaratan validitas.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua
kali atau lebih atau dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsisten
suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian
ini reliabilitas kuisioner diukur melalui teknik pengukuran Reliabilitas
konsistensi internal dengan menghitung Alpha-Cronbach. Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan membandingkan Alpha-Cronbach dengan
nilai 0,600 maka item-item pertanyaan dalam kuisioner adalah reliabel.
Reliabel atau tidaknya kuisioner untuk variabel bebas dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 4. 9 Rentang Nilai Reabelitas

Nilai R Alpha Kriteria Reliabilitas


0,800 – 1,000 Sangat Kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Sedang
0,200 – 0,399 Lemah
≤ 0,200 Sangat Lemah
Sumber: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
Hasil dari pengolahan data tentang reliabilitas (kehandalan)
item pertanyaan dalam kuisioner seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Koefisien Reliabilitas


Alpha- Nilai
Variabel Keterangan
Cronbach Kritis
Brand Awareness (X1)   0,662 0,600 Kuat
Brand Loyalty (X2)  0,697 0,600 Kuat
Perceivid Quality (X3) 0,532 0,600 Sedang
Brand Association (X4) 0,591 0,600 Sedang
Trust (X5) 0,519 0,600 Sedang
Fasilitas (X6) 0,716 0,600 Kuat
Pengambilan Kepuusan (Y) 0,918 0,600 Sangat Kuat
56

Sumber: Data primer, diolah dari lampiran

Dari tabel 4.10 di atas, kriteria yang digunakan dalam pengujian


reliabilitas adalah bila nilai kritis yaitu dengan taraf kesalahan sebesar 5%,
sehingga dapat diketahui nilai kritis sebesar 0,600, maka instrument
dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa kuisioner yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini layak digunakan karena telah
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Dari hasil uji validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan bahwa
data yang ada menunjukkan data yang valid dan reliable, sehingga bisa
dilakukan analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi linier
berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen brand awareness, brand association, brand loyalty, brand
association, trust, dan fasilitas terhadap variabel dependen yaitu
Pengambilan keputusan.
Hasil analisis regresi berganda dapat diketahui pada tabel 4.12 di
bawah ini:

Tabel 4. 11
Hasil
57

Unstandardized Standardize
Model Coefficients d t Sig.
Coefficients

Std.
B Error Beta
(Constant)
-2.545 2.731 -.932 .353
Brand Awerenes_X1
-.011 .201 -.005 -.056 .955
Brand Loyalty_X2
.615 .218 .298 2.827 .005
Perceived Quality_X3
-.245 .259 -.108 -.947 .345
Brand
.382 .182 .173 2.093 .038
Association_X4
Kepercayaan_X5
.688 .225 .292 3.057 .003
Fasilitas_X6
.437 .161 .222 2.721 .007

Sumber: Data primer, diolah dari lampiran

Berdasarkan hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk


standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Rumus : Y= a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + b4 X4+ b5X5+ b6 X6 + e


Y = -.011+ -.011+0, 615+ -0, 245+0, 382+0, 688+0, 437+e
a = -2.545
X1 = brand awareness
X2 = brand loyalty
X3 = pereceived quality
X4 = brand association
X5 = trust
X6 = fasilitas
58

e = Variabel Pengganggu

Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut:


a = -2.545 Artinya bahwa apabila variabel bebas (X1,
X2, X3, X4, X5, X6) tidak ada atau dalam
keadaan konstan, maka pengambilan
keputusan akan mencapai nilai sebesar
-2.545. Dengan asumsi bahwa faktor-faktor
selain dalam model yang dibahas ini dalam
keadaan konstan atau = 0.

b1 = -.011 Artinya variabel brand awareness (X1)


memiliki koefisien regresi sebesar -.011. Ini
menunjukkan bahwa variabel ini
berpengaruh negatif terhadap pengambilan
keputusan, dalam arti jika brand awareness
ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
pengambilan keputusan akan meningkat
sebesar 0,011 satuan, dimana faktor lainnya
di luar model yang dibahas ini dalam
keadaan konstan atau = 0. Hal ini menujukan
bahwa pihak ASBIHUNU belum memiliki
brand awareness maka ASBIHUNU harus
mengenalkan/ mempromosikan merek
tersebut agar ada dalam ingatan konsumen
dan juga meningkatkan pengetahuan
konsumen tentang ASBIHUNU sehingga
dapat mempengaruhui keputusan konsumen
dalam mengunakan jasa tersebut.
59

b2 = 0, 615 Artinya variabel brand loyalty (X2)


memiliki koefisien regresi sebesar 0,615. Ini
menunjukkan bahwa variable ini
berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan, dalam arti jika keandalan
pereceived quality ditingkatkan sebesar 1
satuan, maka pengambilan keputusanakan
meningkat sebesar 0,615 satuan, dimana
faktor lainnya di luar model yang dibahas ini
dalam keadaan konstan atau = 0. Hal ini
menujukan bahwa jika pihak ASBIHUNU
menjadikan konsumen setia mengunakan
produk, memperomosiskan ASBIHUNU ke
masyarakat, keluarga dan lain-lain maka
variabel ini dapat lebih mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan.

b3 = -0, 245 Artinya variabel pereceived quality (X3)


memiliki koefisien regresi sebesar -0,245.
Ini menunjukkan bahwa variabel ini
berpengaruh negatif terhadap pengambilan
keputusan, dalam arti jika brand loyalty
ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
pengambilan keputusan akan meningkat
sebesar 0,245 satuan, dimana faktor lainnya
di luar model yang dibahas ini dalam
keadaan konstan atau = 0. Hal ini menujukan
bahwa ASBIHUNU harus memperbaiki dan
meningkatkan kualitas produk, kenyamanan
dalam mengunakan produk, memenuhi
standar kualitas produk dan lain-lain maka
60

variabel ini dapat mempengaruhi konsumen


dalam pengambilan keputusan.

b4 = 0, 382 Artinya variabel brand association (X4)


memiliki koefisien regresi sebesar 0, 382. Ini
menunjukkan bahwa variable ini
berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan, dalam arti jika keandalan brand
association ditingkatkan sebesar1 satuan,
maka pengambilan keputusanakan
meningkat sebesar 0,382 satuan, dimana
faktor lainnya di luar model yang dibahas ini
dalam keadaan konstan atau = 0. Hal ini
menujukan bahwa jika ASBIHUNU
Ponorogo meningkatkan ingatan konsumen
terhadap karakteristik merek, memberikan
pengetahun tentang merek kepada konsumen
agar dapat membedakan merek ASBIHUNU
dengan merek yang lain, memberikan
kemudahan kepada konsumen untuk
mengenali merek ASBIHUNU, dan lain-
lain. Sehingga variabe ini dapat lebih
mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan.

b5 = 0, 688 Artinya variabel trust (X5) memiliki


koefisien regresi sebesar 0, 688. Ini
menunjukkan bahwa variabel ini
berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan, dalam arti jika trust
(kepercayaan) ditingkatkan sebesar 1 satuan,
61

maka pengambilan keputusan akan


meningkat sebesar 0,688 satuan, dimana
faktor lainnya di luar model yang dibahas ini
dalam keadaan konstan atau = 0. Hal ini
menujukan bahwa pihak ASBIHUNU
Ponorogo harus lebih meningkatkan
Integritas, persepsi kebaikan, persepsi
kompetensi perusahaan agar dapat lebih
mendapatkan dari kepercayaan konsumen
sehingga varibel ini dapat lebih
mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan kepusan konsumen.

b6 = 0, 437 Artinya variabel fasilitas (X6) memiliki


koefisien regresi sebesar 0,437 Ini
menunjukkan bahwa variable ini
berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan, dalam arti jika keandalan
pereceived quality ditingkatkan sebesar 1
satuan, maka pengambilan keputusanakan
meningkat sebesar 0, 437 satuan, dimana
faktor lainnya di luar model yang dibahas ini
dalam keadaan konstan atau = 0. Hal ini
menujukan bahwa jika pihak ASBIHUNU
Ponorogo meningkatkan dan memberikan
fasilitas yang baik dan berkualitas, memiliki
kelengkapan fasilitas, dan memiliki fasilitas
yang menarik maka akan dapat lebih
mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan untuk mengunakan
jasa ASBIHUNU Ponorogo.
62

4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya untuk mengetahui seberapa
besar sumbangan pengaruh variabel bebas (X) yang masuk dalam model
terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan
satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.Nilai koefisien determinasi pada hasil regresi.

Tabel 4. 12 Koefisien Keterminasi


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .621 .385 .355 2.708

Sumber: Data primer, diolah dari lampiran

Berdasarkan pada tabel 4.12dapat diketahui bahwa nilai R² pada


lembaga adalah 0,385. Hal ini berarti bahwa 38,5% variabel pengambilan
keputusan dijelaskan oleh variabel brand awareness, brand loyalty,
pereceived quality, brand association, trust, dan fasilitas. Sedangkan
sisanya 61,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
model regresi.

5. Koefisien Korelasi
Nilai korelasi (r) berdasarkan pada tabel 4.12 adalah sebesar 0,621
atau 62,1% yang berarti bahwa hubungan antara variable bebas yaitu
brand equity (brand awareness, perceived quality, brand loyalty),
kepercayaan dan faslitas. terhadap variable terikat pengambilan keputusan
adalah cukup erat. Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai
kekuatan hubungan antara dua variabel digunakan criteria sebagai berikut:
63

r = -1 ≤ r ≤ 1
- Jika r = 1 atau mendekati, dikatakan bahwa dua variabel itu
mempunyai hubungan yang kuat dan positif.
- Jika r = -1 atau mendekati, dikatakan bahwa dua variabel itu
mempunyai hubungan yang kuat dan negatif.
- Jika r = 0 atau mendekati, dikatakan bahwa dua variabel tidak
berkorelasi atau berhubungan.
- Dan juga dapat digunakan kriteria menurut Sugiono, 2010 yaitu
sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Criteria of Alpha Reliability

Nilai R Alpha Kriteria Reliabilitas


0.00 - 0,199 Sangat rendah
Sumber:
0,20 - 0,3999 Rendah
Sugiono, 2010
0,40 - 0,5999 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Dilihat dari kriteria korelasi di atas, maka nilai korelasi


sebesar 0,621 menggambarkan bahwa hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen adalah mempunyai
hubungan yang cukup kuat karena berada diantara angka 0,60-
0,799 yaitu kuat.

6. Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis atau dugaan awal pada variabel indevenden
terhadap variabel devenden dilakukan dua uji yaitu antara lain:

a. Uji (F)
Hasil uji statistik dengan bantuan program SPSS versi 16.0
adalah sebagai berikut. Uji-F dalampenelitian ini menggunakan uji
ANOVA. Uji ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh
64

bersama-sama (simultan) variabel bebas brand awareness, brand


loyalty, pereceived quality, brand association, trust, dan fasilitas
terhadap variabel terikat pengambilan keputusan. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika F hitung lebih besar dari F tabel atau angka signifikan
kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
secara simultan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
2) Jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau angka signifikan lebih
dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya secara
simultan variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 4. 14 Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 556.425 6 92.737 12.644 .000a

Residual 887.450 121 7.334

Total 1443.875 127


Sumber: Data primer, diolah dari lampiran

Dari tabel 4.14 dapat diketahui hasil perhitungan


statistik menunjukkan nilai F hitung adalah 12,644 sedang F
table dapat diketahui dari perhitungan sebesar 2,17, maka
terlihat bahwa F hitung 25,039 ≥ F tabel 2,17 dengan derajat
kesalahan sebesar 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara bersama-sama variable brand awareness, brand loyalty,
pereceived quality, brand association, trust, dan fasilitas
berpengaruh dengan signifikan terhadap pengambilan
keputusan.
65

b. Uji (T)
Hasil uji statistik dengan bantuan program SPSS versi 16.0
adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 15 Uji T

Unstandardized Standardize
Model Coefficients d t Sig.
Coefficients

Std.
B Error Beta
(Constant)
-2.545 2.731 -.932 .353
Brand Awerenes_X1
-.011 .201 -.005 -.056 .955
Brand Loyalty_X2
.615 .218 .298 2.827 .005
Perceived Quality_X3
-.245 .259 -.108 -.947 .345
Brand
.382 .182 .173 2.093 .038
Association_X4
Kepercayaan_X5
.688 .225 .292 3.057 .003
Fasilitas_X6
.437 .161 .222 2.721 .007

Sumber: Data primer, diolah dari lampiran

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan uji


statistik t yang pada dasarnya digunakan untuk menguji tingkat
signifikan dari pengaruh variabel independent secara parsial terhadap
variabel dependent (Sugiono, 2013). Dari hasil t uji dapat ditetapkan
batasan sebagai berikut:
- Ho: β = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebes

(X) terhadap variabel terikat (Y)


66

- Ha: β ≠ 0 artinya ada pengaruh antara variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y)

- Tingkat signifikan (1/2 α; n – k)

Dengan kriteria pengujian:

- T hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

tidak terdapat pengaruh

- T hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya


terdapat pengaruh

1) Hipotesis Brand Awerenes (H1)


H0: Brand Awerenes tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo
Ha: Brand Awerenes berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan


program SPSS 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 di atas,
variabel brand awerenes (X1) memiliki t hitung sebesar -0,056 dan
nilai signifikan sebesar 0,955. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilai
signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05
(≤ 0,05) maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,955 ≥ 0,05 dan nilai t hitung -0,056 ≤ t tabel
1,978. Maka disimpulkan bahwa hipotesis (H1), ditolak. Artinya
tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan karena konsumen
belum mengenali dan mengetahui jasa ASBIHUNU secara detail,
sehingga jika brand awereness diperbaiki dan ditingkatkan ke
67

konsumen maka brand awereness kemungkinan akan


meningkatkan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen.

2) Hipotesis Brand Loyalty (H2)


H0: Brand Loyalty tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo
Ha: Brand Loyalty berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan


program SPSS 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 di atas,
variabel brand loyalty (X2) memiliki t hitung sebesar 2.827 dan
nilai signifikan sebesar 0,005. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilai
signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05
(≤ 0,05) maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,005 ≤ 0,05 dan nilai t hitung 2.827 ≥ t tabel
1,978. Maka disimpulkan bahwa hipotesis (H2), diterima. Artinya
terdapat pengaruh positif dan signifikan karena konsumen
memiliki loyalitas terhadap jasa ASBIHUNU Ponorogo, sehingga
jika brand loyalty ditingkatkan maka brand loyalty dapat lebih
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan.

3) Hipotesis Perceived Quality (H3)


H0: Perceived Quality tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo
68

Ha: Perceived Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap


keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan


program SPSS 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 di atas,
variabel perceived quality (X3) memiliki t hitung sebesar -0,947
dan nilai signifikan sebesar 0,345. Ketentuan pengambilan
keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya
nilai signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan
0,05 (≤ 0,05) maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh
nilai signifikan sebesar 0,345 ≥ 0,05 dan nilai t hitung -0,947 ≤ t
tabel 1,978. Maka disimpulkan bahwa hipotesis (H3), ditolak.
Artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan karena
konsumen belum memiliki pandangan atau gambaran kualitas
pelayanan yang ada pada jasa ASBIHUNU Ponorogo, sehingga
jika perceived quality diperbaiki dan ditingkatkan maka perceived
quality kemungkinan dapat mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan.

4) Hipotesis Brand Association (H4)


H0: Brand Association tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo
Ha: Brand Association berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan


program SPSS 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 di atas,
variabel brand association (X4) memiliki t hitung sebesar 2.093
dan nilai signifikan sebesar 0,038. Ketentuan pengambilan
69

keputusan hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya


nilai signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan
0,05 (≤ 0,05) maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh
nilai signifikan sebesar 0,038 ≤ 0,05 dan nilai t hitung 2.093 ≥ t
tabel 1,978. Maka disimpulkan bahwa hipotesis (H4), diterima.
Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan karena konsumen
memiliki keterikatan terhadap brand ASBIHUNU Ponorogo,
sehingga jika brand association ditingkatkan maka brand
association dapat lebih mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan.

5) Hipotesis Kepercayaan (H5)


H0: Kepercayaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo
Ha: Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan


program SPSS 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 di atas,
variabel kepercayaan (X5) memiliki t hitung sebesar 3.057 dan
nilai signifikan sebesar 0,003. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilai
signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05
(≤ 0,05) maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,003 ≤ 0,05 dan nilai t hitung 3.057 ≥ t tabel
1,978. Maka disimpulkan bahwa hipotesis (H5), diterima. Artinya
terdapat pengaruh positif dan signifikan karena konsumen
memiliki kepercayaa yang tinggi terhadap jasa ASBIHUNU
Ponorogo, sehingga jika kepercayaan ditingkatkan maka
70

kepercayaan dapat lebih mempengaruhi konsumen dalam


pengambilan keputusan.

6) Hipotesis Fasilitas (H6)


H0: Kepercayaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo
Ha: Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan jama’ah dalam mengunakan jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan


program SPSS 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 4.15 di atas,
variabel fasiltas (X6) memiliki t hitung sebesar 2.721 dan nilai
signifikan sebesar 0,007. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak didasarkan pada besarnya nilai
signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05
(≤ 0,05) maka hipotesis diterima. Hasil penelitian diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,003 ≤ 0,05 dan nilai t hitung 2.721 ≥ t tabel
1,978. Maka disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H6),
diterima. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan karena
konsumen merasakan fasilitas yang diberikan oleh ASBIHUNU
Ponorogo nyaman saat digunakan, dan dalam keadaan baik,
sehingga jika fasilitas di ASBIHUNU ditingkatkan maka fasilitas
dapat lebih mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan.

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, berikut deskripsi seluruh variabel dari
penelitian yang kami dapatkan di Jasa Tour & Travel Haji Umrah
ASBIHUNU Ponorogo.
71

1. Brand awarenes
Dalam variable brand awarenens merupakan variabel pertama
terdapat beberapa indikator yang pertama adalah kemampuan konsumen
dalam mengenal merek ASBIHINU Ponorogo yaitu dimana para
konsumen memiliki kemampuan untuk mengenali merek yang dimiliki
ASBIHUNU Ponorogo dengan segala kekuatan, kelebihan dan lain-
lainnya yang ada pada ASBIHUNU Ponorogo.
Indikator kedua yaitu kemapuan konsumen dalam mengingat
kembali merek ASBIHUNU Ponorogo yang mana konsumen diharapkan
dapat mengingat kembali merek tersebut setelah mengunkan dan
merasakan semua yang ada pada jasa tersebut.
Indikator ke tiga dalam variable ini adalah merek ASBIHUNU
Ponorogo selalu ada dalam pikiran konsumen dan terbayang-bayang yaitu
akibat dari pengalaman konsumen terhadap jasa ASBIHUNU sehingga
sulit untuk melupakan mereknya.

2. Brand Loyalty
Brand loyalty merupakan variable kedua yang memiliki tiga
indikator yaitu indikator pertama adalah ASBIHUNU adalah jasa tour &
travel yang berkualitas dan bermutu. Dengan adanya kualitas dan mutu
yang baik dapat mempengaruhi dan memberikan kepuasan tersendiri
kepada konsumen jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
Indikator kedua adalah ASBUHUNU adalah jasa tour & travel
yang memberikan kenyamanan kepada konsumen. Dalam hal ini
membuktikan bahwa jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo
berusaha memberikan kenyamanan dalam mengunakan jasa tersebut
sehingga konsumen memiliki pengalaman yang baik saat mengunakan jasa
tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
Indikator ketiga adalah ASBIHUNU memberikan pelayanan yang
sesuai standar kualitas yang telah ditentukan. Pada dasarnya pelayanan
72

yang diberikan benar-benar apa yang telah dikatakan pihak penyedia jasa
sehingga apa yang ditawarkan dan yang diberikan kepada konsumen itu
sesuai dan membuat konsumen merasa puas dengan memberikan
pelayanan yang standar.

3. Perceived Quality
Dalam variable perceived quality merupakan variabel ketiga
terdapat beberapa indikator yang pertama adalah konsumen akan tetap
setia mengunakan produk / jasa ASBIHUNU yaitu dimana para konsumen
akan setia mengunakan produk / jasa yang dimiliki ASBIHUNU Ponorogo
dengan segala kekuatan, kelebihan dan lain-lainnya.
Indikator kedua yaitu konsumen akan merekomendasikan jasa
ASBIHUNU Ponorogo ke keluarga, teman dan lain-lainnya. Yang artinya
dengan hal tersebut konsumen dapat memberikan dampak langsung
terhadap jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo untuk
meningkatkan kepercayaan calon konsumen lainnya.
Indikator ke tiga dalam variable ini adalah konsumen akan
kembali mengunakan jasa tour & travel ASBIHUNU dilain kesempatan 
yaitu akibat dari kepercayaan dan kenyamanan yang telah diberikan
sehingga akan membentuk konsumen yang loyal terhadap produk
ASBIHUNU Ponorogo.

4. Brand Association
Brand association merupakan variable keempat yang memiliki tiga
indikator yaitu indikator pertama adalah konsumen mudah mengingat
karakteristik merek ASBIHUNU. Dengan adanya pengalaman yang baik
dirasakan oleh konsumen sehingga menyebabkan konsumen mudah untuk
mengingat kembali merek ASBIHUNU Ponorogo.
Indikator kedua adalah konsumen mudah membedakan merek
ASBIHUNU dengan merek yang lain. Dalam hal ini membuktikan bahwa
jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo mampu membuat
73

konsumen dapat membedakan antara merek ASBIHUNU dengan merek


yang lain karena ASBIHUNU benar-benar menanamkan brand di benak
konsumen sehingga konsumen mudah dalam membedakan merek
ASBIHUNU Ponorogo.
Indikator ketiga adalah konsumen mudah dalam mengenali merek
ASBIHUNU daripada merek lainnya. Pada dasarnya indikator ini
mengarah kepada konsumen untuk lebih mengenal merek ASBIHUNU
Ponorogo daripada merek jasa tour & travel lain.

5. Kepercayaan
Pada variable kepercayaan pada jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo merupakan variabel kelima memiliki tiga
indikator. Indikator yang pertama adalah Jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU memiliki integritas seperti (menepati janji, berperilaku sesuai
etika dan jujur). Hal ini menunjukan bahwa jasa ini memiliki integritas
yang tinggi seperti menepati janji, berperilaku sesuai etika dan jujur
sehingga hal ini dapat menanamkan kepercayaan konsumen terhadap jasa
tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
Indikator kedua adalah Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU
berusaha mendahulukan kepentingan seluruh jama’ah saat memberikan
layanan. Mendahulukan kepentingan jama’ah saat memberikan pelayanan
dengan cara yang baik untuk eksistensi suatu perusahaan jasa tour & travel
haji umrah ASBIHUNU Ponorogo dapat memberikan kesan yang baik
terhadap penyedia jasa.
Indikator ketiga adalah Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU
memiliki kompetensi (kemampuan dan pengetahuan) dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen. Hal ini disebabkan banyak pengalaman yang
dimiliki jasa tour & travel haji umrah dalam memberikan pelayanan yang
baik kepada konsumen sehingga pihak penyedia jasa dituntut dapat
memberikan pelayanan yang baik.
74

6. Fasilitas
Pada variabel fasilitas pada jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo merupakan variabel keenam memiliki tiga
indikator. Indikator yang pertama adalah Jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU memilki fasiltas yang lengkap (Fisik & Non Fisik). Pada
dasarnya fasilitas adalah bentuk kesengajaan yang disediakan oleh
penyedia jasa untuk para konsumen sehingga dapat memberikan
kenyamanan kepada konsumen.
Indikator kedua adalah ASBIHUNU memberikan tawaran fasilitas
yang menarik untuk melakukan haji maupun umrah. Yang artinya
ASBIHUNU Ponorogo selalu memberikan tawaran fasiltas yang baik
untuk menunjang dan mendukung dalam memberikan kepuasaan dan
kenyamanan kepada konsumen dan dapat menuntuk ASBIHUNU
Ponorogo selalu memberikan tawan fasilitas yang baik.
Indikator ketiga adalah ASBIHUNU memberikan berbagai fasilitas
dalam kondisi yang baik dan berkualitas kepada para konsumen haji
maupun umrah. Hal ini disebabkan banyak pengalaman yang dimiliki jasa
tour & travel haji umrah dalam memberikan fasilitas sehingga jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo selalu memberikan fasilitas yang
terbaik untuk para konsumennya.

7. Pengambilan Keputusan
Dalam variable pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
jama’ah jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo terdapat beberapa
indikator pengambilan keputusan yang pertama adalah identifikasi
masalah, dalam hal ini jama’ah jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo
mengidentifikasi akan kebutuhan akan umrah atau haji sebelum
melakukan pengambilan keputusan untuk memilih jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo. Indikator yang ke dua yaitu pengumpulan
informasi serta menganalisis berbagai pilihan yang tersedia dalam hal ini
jama’ah jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo melakukan
75

pengumpulan informasi terkait dengan jasa tour & travel yang mereka
inginkan serta mengnalisis hasil pengumpulan informasi yang diperoleh
untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Indikator
yang ke tiga yaitu memilih alternative dalam hal ini jama’ah jasa tour &
travel ASBIHUNU Ponorogo memilih berbagai alternative jasa tour &
travel yang tersedia sebelum melakukan pengambilan keputusan. Dan
indikator yang ke empat adalah menentukan pilihan atas alternative yang
tersedia dalam hal ini jama’ah jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo
melakukan pemilihan atau menentukan pilihannya atas alternative yang
mereka kumpulkan sebelum pengambilan keputusan dan indikator yang
terakhir yaitu melakukan pengambilan keputusan dalam hal ini jama’ah
jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo melakukan pengambilan
keputusan untuk menggunakan jasa tour & travel ASBIHUNU Ponorogo
dengan pertimbangan brand awareness, brand association, brand loyalty,
brand association, trust, dan fasilitas serta berbagai pertimbangan lainya.

8. Pengaruh Brand Awareness Terhadap Pengambilan Keputusan


Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa tidak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel brand awareness
terhadap pengambilan keputusan. Brand awareness adalah kesangupan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengigat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori tertentu yang dimiliki oleh
perusahaan, Hal ini menunjukan bahwa konsumen belum mengenal &
mengetahui ASBIHUNU ponorogo secara mendalam, serta belum mampu
mengingat tentang merek ASBIHUNU Ponorogo, sehingga jasa
ASBIHUNU Ponorogo belum dapat melekat pada ingatan/pikiran
konsumen.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian (Ravie Rahmadhano,
2014) yang menyatakan brand awereness tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Peter Says
76

Denim di Kota Bandung, karena konsumen pada PSD belum banyak yang
mengenali merek PSD dengan baik, belum mengetahui produk PSD,
sehingga merek PSD belum melekat dalam derajat ingatan/pikiran
konsumen.

9. Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Pengambilan Keputusan


Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada variabel brand loyalty terhadap
pengambilan keputusan. Brand loyalty adalah suatu ukuran keterikatan
seorang konsumen pada sebuah merek, hal ini menunjukan bahwa
konsumen setia dalam mengunakan produk ASBIHUNU Ponorogo, selalu
merekomendasikan produk ASBIHUNU Ponorogo ke keluarga, teman dan
lain-lain, dan akan mengunakan jasa ASBIHUNU pada kesempatan lain.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian (Naeem Akhtar, dkk,
2016) yang menyatakan brand loyalty berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk skincare. hal ini
dikarenakan konsumen memilki loyalitas terhadap produk skincare, selalu
merekomendasikan produk skincare ke orang lain, dan konsumen mudah
dalam mengenali merek skincare.
1. Pengaruh Perceived Quality Terhadap Pengambilan Keputusan
Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa tidak
terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel perceived quality
terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam mengunakan jasa tour
& travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo. Perceived quality adalah
penilaian pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keungulan suatu
produk, hal ini menunjukan bahwa konsumen belum memiliki pandangan
atau gambaran tentang kualitas produk, dan kenyamanan yang diberikan
oleh ASBIHUNU Ponorogo.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Orisnawan
Firmanullah, 2016) yang menyatakan dalam penelitianya yaitu kesadaran
merek, asosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh secara positif
77

tetapi persepsi kualitas memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan


terhadap keputusan pembelian smartphone apple di Surabaya). hal ini
dikarenakan konsumen yang ada di Surabaya belum memilki pandangan
atau gambaran yang pasti terhadap produk smartphohe apple dan masih
banyak konsumen yang tidak mengutamakan kualitas dalam mengunakan
smartphone.

2. Pengaruh Brand Association Terhadap Pengambilan Keputusan


Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada variabel brand association terhadap
pengambilan keputusan konsumen. Brand association adalah ikatan antara
konsumen dengan semua atribut produk yang terkait dengan ingatannya
mengenai suatu merek barang maupun jasa ASBIHUNU Ponorogo, hal ini
menunjukan bahwa konsumen dapat mengingat karakteristik merek jasa
ASBIHUNU Ponorogo, konsumen mudah dalam membedakan jasa merek
jasa ASBIHUNU Ponorogo dangan merek jasa lain, dan merek jasa
ASBIHUNU Ponorogo mudah dikenali oleh konsumen.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian (Arif Fadhilah, 2015)
yang menyatakan brand association berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian sepeda motor yamaha v-ixion. Karena
konsumen sudah mengenali karakteristik sepeda motor yamaha v-ixion,
motor yamaha v-ixion berbeda dengan sepeda motor yang lain, sepeda
motor yamaha v-ixion mudah dikenali oleh konsumen.

3. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Pengambilan Keputusan


Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada variabel kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan. Kepercayaan adalah segala pengetahuan yang
dimiliki seorang konsumen tentang objek, atribut dan manfaat yang
menimbulkan keyakinan terhadap jasa ASBIHUNU Ponorogo, hal ini
menunjukan bahwa konsumen mengetahui reputasi jasa ASBIHUNU
78

Ponorogo, merasakan keamanan dan kenyamanan ketika mengunakan jasa


ASBIHUNU Ponrogo, selain itu jasa ASBIHUNU Ponorogo banyak
memberikan manfaat kepada konsumen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Makhdaleva Hanura
Tajudin, Ade Sofyan Mulazid, 2017) yang menyatakan kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mengunakan
produk tabungan haji (mabrur) bank syariah mandiri KCP. Sawangan Kota
Depok. Karena konsumen mengetahui reputasi Bank Syariah KCP.
Sawangan Kota Depok, konsumen merasakan kenyaman dan keamanan
saat mengunakan produk yang ada pada Bank Syariah KCP. Sawangan
Kota Depok, dan banyak maanfaat yang di dapat saat mengunakan jasa
Bank Syariah KCP. Sawangan Kota Depok.

4. Pengaruh Fasilitas Terhadap Pengambilan Keputusan


Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada fasilitas terhadap pengambilan
keputusan. Fasilitas adalah segala bentuk sesuatu yang bersifat peralatan
fisik dan non fisik yang disediakan oleh pihak ASBIHUNU Ponorogo
untuk mendukung kenyamanan konsumen saat mengunakan jasa tersebut,
hal ini menunjukan bahwa konsumen mendapatkan fasilitas yang baik dan
berkualitas saat mengunakan jasa ASBIHUNU Ponorogo, fasilitas yang
dimiliki sudah cukup lengkap sehingga nyaman saat mengunakan, dan
fasilitas yang disediakan oleh jasa ASBIHUNU Ponorogo dalam keadaan
baik.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian (Muhammad Taufik
Ranchman Ali, 2017) yang menghasilkan bahwa fasilitas berpengaruh
positif terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian
rumah pada PT Bhummi Kartika Griya. Karena konsumen PT Bhummi
Kartika Griya menyediakan keaamanan 24 Jam, tersedianya fasilitas
masjid, dan area pemebelanjaan, dan lain-lain.
79

5. Variabel Yang Paling Berpengaruh Terhadap Pengambilan


Keputusan
Berdasarkan hasil analisis data diatas, terbukti bahwa satu-satunya
variabel yang paling berpengaruh adalah variabel brand association (X4).
Hal ini dikarenakan konsumen memiliki ikatan yang kuat terhadap jasa
tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, konsumen mudah
mengingat karakteristik merek ASBIHUNU, konsumen mudah
membedakan merek ASBIHUNU dengan merek yang lain, dan konsumen
mudah dalam mengenali merek ASBIHUNU daripada merek lainnya.
Sehingga jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo harus
mempertahankan dan meningkatkat ikatan antara konsumen dan pihak
lembaga jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo.
80

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya, maka penulis
mengemukakan kesimpulan dan saran-saran berguna bagi perusahaan sebagai
bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan dan yang perlu untuk
dikembangan demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

Adapun kesimpulan yang diambil sebagai berikut:


1. Dari hasil penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa variabel
brand equity (4 dimensi), memiliki hasil sebagai berikut, bahwa:
a. Brand awerenes (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengambilan keputusan (Y) konsumen jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, dapat diartikan
bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain konsumen
belum memiliki pengetetahuan tentang ASBIHUNU Ponorogo,
dan belum mengenal ASBIHUNU ponorogo.
b. Brand loyalty (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengambilan keputusan (Y) konsumen jasa tour & travel haji
umrah ASBIHUNU Ponorogo, dapat diartikan bahwa H0
ditolakdan Ha diterima, dengan kata lain konsumen memiliki
keterikatan pada jasa ASBUHUNU Ponorogo.
c. Perceived quality (X3) tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengambilan keputusan (Y) konsumen jasa tour &
travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, dapat diartikan
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain konsumen
belum memiliki pandangan dan gambaran keseluruhan kualitas
dan keungulan jasa ASBIHUNU Ponorogo.
d. Brand association (X4) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengambilan keputusan (Y) konsumen jasa tour &
81

travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, dapat diartikan


bahwa H0 ditolakdan H0 diterima, dengan kata lain konsumen
memilki ikatan yang kuat dengan jasa ASBIHUNU Ponorogo
terkait ingatannya mengenai jasa ASBIHUNU Ponorogo.

2. Dari hasil penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa variabel


kepercayaan (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengambilan keputusan (Y) konsumen jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo, dapat diartikan bahwa H0 ditolakdan Ha
diterima, dengan kata lain konsumen memiliki keyakinan terhadap jasa
ASBIHUNU Ponorogo.

3. Dari hasil penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa variabel


fasilitas (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan
keputusan (Y) konsumen jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU
Ponorogo, dapat diartikan bahwa H0 ditolakdan Ha diterima, dengan
kata lain konsumen merasakan kenyamanan saat mengunakan fasilitas
yang disediakan jasa ASBIHUNU Ponorogo.

4. Dari hasil penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa variabel


yang paling berpengaruh adalah variabel brand association (X4) yang
memberikan kontribusi dengan nilai signifikan 0,038. Lebih besar dari
varibel lainnya, variabel ini memiliki pengaruh yang cukup kuat dari
pada variabel lain dan konsumen merasakan ikatan yang kuat terhadap
jasa ASBIHUNU Ponorogo dengan semua atribut merek yang ada
pada jasa ASBIHUNU Ponorogo.

B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka saran yang dapat
peneliti
82

berikan adalah sebagai berikut:

1. Lembaga
Perusahaan jasa dalam konteks penelitian ini yaitu Jasa Tour
& Travel Haji Umrah ASBIHUNU Ponorogo hendaknya selalu
meningkatkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan konsumen (jama’ah) dalam mengunakan jasa tour & travel
haji umrah ASBIHUNU Ponorogo, faktor tersebut antara lain yaitu
brand awareness, brand association, brand loyalty, brand association,
trust, dan fasilitas di Jasa Tour & Travel Haji Umrah ASBIHUNU
Ponorogo, terutama pada brand awareness dan perceived quality yang
tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen
(jama’ah) dalam mengunakan jasa tour & travel haji umrah
ASBIHUNU Ponorogo dan diharapkan untuk lebih meningkatkan dan
memperbaiki variabel brand awareness dan perceived quality dengan
strategi berbagai keunggulan yang dimiliki oleh ASBIHUNU
Ponorogo untuk membentuk brand awareness dan perceived quality.

2. Peneliti Selanjutnya
Variabel dan indikator dalam penelitian ini bersifat universal dan
tidak mengikat sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menambah variabel lebih banyak dan beragam serta dapat
mengukapkan kebenaran teori tentang variabel brand awareness dan
perceived quality yang memiliki pengaruh di objek lain, dan agar
mendapatkan hasil penelitian yang beragam dan mampu
mengembangkan model dalam penelitian.

C. Keterbatasan
Studi ini menggunakan metode survey yang bertujuan untuk
mengambil sempel tentang keputusan konsumen (jama’ah) dalam
83

mengunakan jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo,


sehingga aplikasi terbatas pada obyek yang diamati. Oleh karena itu perlu
pengujian lebih lanjut pada konteks yang lebih luas agar dapat
meningkatkan daya tarik dan kemampuan model.
84

Daftar Pustaka

Aaker, David A. 1991, Managing Brand Equity, New York: The Free Press.
____. 1996, Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai Dari Suatu Merek,
Jakarta: Mitra Utama.
____. 1997, Manajemen Ekuitas Merek, Jakarta: Mitra Utama.
Adam, Muhammad. 1st edition. 2015, Manajemen Pemasaran Jasa, Bandung:
Alfabeta.
Aker, David A. and Et.al. 2004, Marketing Research, New Jersey: Jhony Wiley
and Sonc, Inc.
Arikunto, Suharsimi. 2007, Manajemen penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
____. 2010, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.
Budi, A. vol. 9, no. 1. 2014, “Kepercayaan dan Loyalitas Konsumen”, Jurnal
Fokus Ekonomi. pp. 96–108.
Chieng Fayrene Y.L & Goi Chai Lee. 2011, “Dimension of Customer- Based
Brand Equity: A Study on Malaysian Brands”, Journal of marketing
research and case study.
F, Jasfar. 2009, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Grewal, Dhruv and Michael Levy. 2008, Marketing, New York: The McGraw-
Hill Compainies.
Haris Budiyono, Amirullah. ed. by Prenada Media. 2004, Prilaku Konsumen,
Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta.
Husni, Anggoro. 2018, Penyelengara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Berizin Resmi.
https://haji.kemenag.go.id/v3/basisdata/daftar-ppiu.
kemenag. 2016, KEMENTERIAN AGAMA RI DALAM ANGKA 2016, Jakarta:
Biro Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi. http://www.kemenag.go.id.
Kotler dan Armstrong. Kesembilan edition. 2001, Dasar-Dasar Pemasaran,
Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 13th edition. 2009, Manajemen Pemasaran,
Jakarta: Erlangga.
85

Mowen, John C. and Michael Minor. ed. by Dwi Kartini Yahya. 2002, Perilaku
Konsumen, Jakarta: Erlangga.
Muhammad and Edi Abdurachman. vol. 1, no. 2. 2009, “ANALISIS ELEMEN-
ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) DARI PRODUK
KARTU TELEPON CDMA”, Journal of Business Strategy and Execution.
pp. 347–65.
Musapat, Mitra. and Saed Armia. vol. 3, no. 2. 2017, “Pengaruh Persepsi Kualitas
dan Kesadaran Merek Terhadap Loyalitas Merek Dengan Citra Merek
Sebagai Variabel Mediasi Pada Pengguna Lampu Led Hannochs di Banda
Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen. pp. 96–110.
Pahlevi, R. 2014, “Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan dan Harga terhadap
Loyalitas Konsumen pada Green Product”, Skripsi, FEB Universitas
Bengkulu.
Philip, Kotler. 2013, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Yogyakarta:
Selemba Empat.
“PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah)”, Kemenag.go.id. 2018.
https://simpu.kemenag.go.id/home/travel.
Rangkuti, Freddy. 2002, Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rialdy, Novien. vol. 3 No 1. 2017, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Strategi
Harga terhadap kepuasan Penumpang Jasa Angkutan Umum Trayek 120
Pada PT. Rahayu Ceria Medan”, Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen. p.
69.
Sangadji, Eta M. and Sopiah. 2013, Perilaku Konsumen, Yogyakarta: CV Andi
Offset.
Simamora, Bilson. 2002, Aura Merek: 7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat,
Jakarta: PT Gramedia.
Slamet Mulyana. 2009, Tafsir Sejarah Nagara Kretagama, Yogyakarta: LKIS.
Sugiyono. ed. by Setiyawami. 2014, Metode Penelitian Manajemen, Bandung:
Alfabeta.
Sunarto. 2006, Manajemen Pemasaran 2, Yogyakarta: Adityamedia.
86

Sutabri, Tata. ed. by Andi. 2005, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta.


Tjiptono, Fandy. 2014, Pemasaran Jasa (Prinsip, Penerapan, Penelitian),
Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy et. a. 2006, Service, Quality, & Satisfaction, Yogyakarta: Andi.
Tjipyono, Fandy. ed. by Andi. 2005, Brand Management Strategi, Yogyakarta.
Tom, Duncan. 2nd edition. 2005, Principles of Advertising and IMC, Hill:
McGraw-Hill Education.
Yazid. 2005, Pemasaran Jasa, Yogyakarta: Ekononisia.
87

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN KUESIONER
No
Responden
KUESIONER ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY (EKUITAS
MEREK), TRUST (KEPERCAYAAN) DAN FASILITAS TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGUNAKAN JASA TOUR
AND TRAVEL HAJI UMRAH ASBIHUNU PONOROGO

Saya Wawan Putra mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas


Ekonomi dan Manajemen Universitas Darussalam Gontor, sedang melaksanakan
penelitian dalam rangka pengerjaan Skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh
Brand Equity (Ekuitas Merek), Trust (Kepercayaan) dan Fasilitas Terhadap
Keputusan Konsumen dalam Mengunakan Jasa Tour and Travel Haji
Umrah ASBIHUNU Ponorogo. Bersama ini saya mohon kesediaan saudara/i
untuk mengisi daftar kuesioner. Informasi yang saudara/i berikan hanya semata-
mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi. Untuk itu isilah
angket ini dengan jawaban yang sebenar-benarnya. Atas kesediaan dan kerjasama
saudara/i, saya ucapkan terima kasih.
Isilah data pribadi berikut secara lengkap, berilah tanda cheklist (√) pada kotak
kecil yang tersedia pada pilihan jawaban yang sesuai kriteria.
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Tahun Mengunakan Jasa ASBIHUNU Ponorogo :
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
5. Usia :
6. Pekerjaan :
7. Mengetahui ASBIHUNU dari :

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner :


Berilah tanda centang (√) pada salah satu opsi yang tersedia untuk masing-
masing pertanyaan yang ada.

SS S C TS STS
Sangat Setuju Setuju Cukup Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
88

A. KUESIONER BRAND EQUITY


No Pernyataan Jawaban
ST TS C S SS
S
Brand Equity    
Brand Awareness (Kesadaran Merek) (X1)  
1 Saya (konsumen) mampu mengenali merek ASBIHUNU          
sebagai Jasa Tour & Travel Haji Umrah
2 Saya (konsumen) mampu mengigat kembali ASBIHUNU          
sebagai jasa tour & travel haji-umrah
3 Merek ASBIHUNU selalu ada dalam ingatan/fikiran saya          
Brand Loyalty (Loyalitas Merek) (X2) 
1 Saya akan tetap setia mengunakan produk / jasa ASBIHUNU          
2 Saya akan merekomendasiakan produk / jasa ASBIHUNU          
kepada keluaga saya, tetangga saya, dan lian-lain
3 Saya akan kembali mengunakan jasa tour & travel          
ASBIHUNU dilain kesempatan 
Perceived Quality (Peresepsi Kualitas) (X3) 
1 ASBIHUNU adalah jasa tour & travel yang berkualitas dan          
bermutu
2 ASBUHUNU adalah jasa tour & travel yang memberikan          
kenyamanan kepada konsumen
3 ASBIHUNU memberikan pelayanan yang sesuai standar          
kualitas yang telah ditentukan
Brand Association (Asosiasi Merek) (X4) 
1 Saya mudah mengingat karakteristik merek ASBIHUNU          
2 Saya mudah membedakan merek ASBIHUNU dengan merek          
yang lain
3  Saya mudah dalam mengenali merek ASBIHUNU daripada          
merek lainnya

B. KUESIONER TRUST (KEPERCAYAAN)


No Pernyataan Jawaban
ST TS C S SS
S
Trust (Kepercayaan) (X5)  
1 Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU memiliki          
integritas seperti (menepati janji, berperilaku sesuai etika
dan jujur)
2 Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU berusaha          
mendahulukan kepentingan seluruh jama’ah saat
memberikan layanan
89

3 Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU memiliki          


kopetensi (kemampuan dan pengetahuan) dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen

C. KUESIONER FASILITAS
No Pernyataan Jawaban
STS TS C S SS
Fasilitas (X6)
1 Jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU memilki fasiltas          
yang lengkap (Fisik & Non Fisik)
2 ASBIHUNU memberikan tawaran fasilitas yang menarik          
untuk melakukan haji maupun umrah
3 ASBIHUNU memberikan berbagai fasilitas dalam kondisi          
yang baik dan berkualitas kepada para konsumen haji
maupun umrah
D. KUESIONER KEPUTUSAN KONSUMEN
No Pernyataan Jawaban
STS TS C S SS
Keputusan Konsumen (Y)
1 Saya melakukan identifikasi (pengenalan) terhadap          
kebutuhan saya akan jasa tour & travel
2 Saya melakukan pencarian informasi terhadap jasa pelayanan          
tour & travel haji umrah di Ponorogo
3 Saya melakukan evaluasi terhadap berbagai pilihan jasa          
pelayanan tour & travel haji umrah di Ponorogo
4 Saya mengambil keputusan untuk memilih jasa tour & travel
haji umrah ASBIHUNU Ponorogo sebagai jasa tour & travel
haji umrah di Ponorogo
5 Saya melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan
jasa tour & travel haji umrah ASBIHUNU Ponorogo setelah
saya merasakan jasa pelayanan tour & travel haji umrah
tersebut
90

DATA RESPONDEN
Responden Tahun Gender Usia Pekerjaan X1.1 X1.2 X1.3 Total_X1 X2.1 X2.2
1 2016 2 62 1 5 4 4 13 4 3
2 2017 2 61 2 4 4 4 12 4 4
3 2015 2 42 4 4 4 4 12 4 4
4 2014 2 72 6 4 4 4 12 3 3
5 2015 1 65 5 5 5 5 15 4 5
6 2015 1 45 2 4 4 4 12 4 4
7 2015 1 32 5 3 4 4 11 3 3
8 2015 1 58 2 4 4 4 12 5 3
9 2015 1 65 1 4 4 4 12 4 4
10 2017 2 55 1 4 4 5 13 3 3
11 2016 1 50 2 4 4 4 12 3 4
12 2015 2 42 7 4 4 5 13 4 4
13 2015 2 58 3 5 3 5 13 4 4
14 2015 2 82 7 5 5 4 14 3 3
15 2015 2 50 1 3 3 3 9 2 3
16 2015 2 63 1 4 5 4 13 4 4
17 2015 2 59 1 5 4 4 13 4 4
18 2015 2 67 8 4 4 5 13 4 3
19 2015 2 45 1 4 4 3 11 4 4
20 2015 2 63 1 4 4 4 12 4 4
21 2015 1 65 3 4 5 4 13 3 5
22 2015 1 40 1 3 4 4 11 3 4
23 2015 1 70 1 4 4 4 12 4 4
24 2015 2 65 7 5 4 4 13 4 4
25 2015 2 60 1 4 4 4 12 3 3
26 2016 1 66 1 5 5 5 15 4 4
27 2015 1 53 1 4 4 4 12 4 4
28 2015 2 48 2 4 5 5 14 3 3
29 2015 1 65 3 5 5 5 15 4 4
30 2015 1 40 1 3 5 5 13 4 4
31 2015 1 70 1 4 4 4 12 4 4
32 2016 2 61 3 5 4 4 13 3 3
33 2015 2 53 4 4 5 4 13 5 3
34 2015 1 64 2 4 4 4 12 4 4
35 2015 1 69 8 4 4 4 12 4 4
36 2016 1 32 4 3 3 4 10 4 4
37 2017 1 35 1 4 3 4 11 4 4
38 2018 1 51 2 5 5 5 15 3 4
39 2015 1 54 2 4 4 4 12 4 4
40 2016 2 60 1 4 4 4 12 4 4
41 2016 2 40 1 5 5 5 15 4 4
42 2015 2 52 7 5 4 4 13 4 3
43 2017 2 30 7 3 3 4 10 4 4
44 2017 1 50 2 5 5 5 15 4 5
45 2016 2 20 4 5 5 4 14 4 4
46 2016 1 45 4 5 5 3 13 5 4
47 2016 2 60 1 5 3 3 11 4 4
48 2016 2 40 1 4 4 3 11 4 4
49 2015 2 52 7 4 3 4 11 4 4
50 2017 2 30 7 4 4 3 11 4 4
51 2017 1 50 2 4 4 4 12 4 4
52 2017 1 46 8 5 4 4 13 5 5
53 2017 2 34 1 4 4 4 12 5 5
54 2016 2 57 2 3 4 3 10 4 4
55 2017 1 63 2 3 4 3 10 5 4
56 2016 2 80 8 4 4 3 11 4 4
57 2015 1 47 4 5 5 4 14 4 4
58 2015 1 63 4 3 4 4 11 4 5
59 2015 2 54 6 4 5 5 14 4 4
60 2015 2 57 8 3 4 4 11 5 3
61 2015 2 68 7 5 5 5 15 5 3
62 2015 2 69 8 4 4 4 12 5 3
63 2015 1 65 8 4 5 4 13 4 4
64 2015 2 59 1 3 4 3 10 4 4
65 2015 1 70 8 3 3 3 9 4 4
66 2015 1 63 4 3 4 3 10 4 4
67 2017 1 63 2 5 5 5 15 5 4
68 2016 2 80 8 4 4 4 12 5 4
69 2017 2 71 3 5 5 5 15 4 4
70 2018 2 67 8 3 4 4 11 5 4
71 2016 1 44 4 4 4 4 12 4 4
72 2016 2 52 1 5 4 5 14 5 5
73 2018 2 66 8 4 4 4 12 4 4
74 2018 2 67 8 3 5 5 13 5 4
75 2016 1 44 4 3 3 4 10 4 4
76 2016 2 52 1 3 3 3 9 4 4
77 2016 1 57 1 3 3 4 10 4 4
78 2010 1 63 2 4 4 4 12 3 4
79 2018 1 65 4 5 3 3 11 3 3
80 2017 1 64 2 4 4 4 12 3 2
81 2016 1 57 1 4 3 3 10 2 3
82 2018 2 60 4 4 4 4 12 5 5
83 2018 1 55 4 4 4 4 12 4 4
84 2016 2 57 2 4 4 4 12 3 5
85 2017 1 63 2 3 2 3 8 3 3
86 2016 2 80 8 4 4 3 11 3 4
87 2015 1 47 4 4 5 4 13 4 4
88 2017 1 60 2 5 3 5 13 4 4
89 2017 2 50 2 4 4 4 12 4 4
90 2017 2 72 1 5 5 4 14 5 5
91 2016 2 62 1 4 4 4 12 4 3
92 2016 2 61 2 4 4 4 12 4 4
93 2016 2 42 4 4 4 4 12 4 4
94 2016 2 72 6 4 4 4 12 3 3
95 2016 1 65 5 5 5 5 15 4 5
96 2016 1 45 2 4 4 4 12 4 4
97 2016 1 32 5 3 4 4 11 3 3
98 2016 1 58 2 4 4 4 12 5 3
99 2016 1 65 1 4 4 4 12 4 4
100 2016 2 55 1 4 4 5 13 3 3
101 2016 1 50 2 4 4 4 12 3 4
102 2016 2 42 7 4 4 5 13 4 4
103 2016 2 58 3 5 3 5 13 4 4
104 2016 2 82 7 5 5 4 14 3 3
105 2016 2 50 1 3 3 3 9 2 3
106 2016 2 63 1 4 5 4 13 4 4
107 2016 2 59 1 5 4 4 13 4 4
108 2016 2 67 8 4 4 5 13 4 3
109 2016 2 45 1 4 4 3 11 4 4
110 2016 2 63 1 4 4 4 12 4 4
111 2016 1 65 3 4 4 5 13 3 3
112 2016 1 40 1 4 4 4 12 3 4
113 2016 1 70 1 4 4 5 13 4 4
114 2016 2 65 7 5 3 5 13 4 4
115 2016 2 60 1 5 5 4 14 3 3
116 2016 1 66 1 3 3 3 9 2 3
117 2016 1 53 1 4 5 4 13 4 4
118 2016 2 48 2 5 4 4 13 4 4
119 2016 1 65 3 4 4 5 13 4 3
120 2016 1 40 1 4 4 3 11 4 4
121 2016 1 70 1 4 4 4 12 4 4
122 2016 2 61 3 3 3 3 9 2 3
123 2016 2 53 4 4 5 4 13 4 4
124 2016 1 64 2 5 4 4 13 4 4
125 2016 1 69 8 4 4 5 13 4 3
126 2016 1 32 4 4 4 3 11 4 4
127 2016 1 35 1 4 4 4 12 4 4
128 2016 1 51 2 3 3 3 9 2 3
91

X2.3 Total_X2 X3.1 X3.2 X3.3 Total_X3 X4.1 X4.2 X4.3 Tortal_X4 X5.1 X5.2 X5.3 Total_X5 X6.1 X6.2 X6.3 Total_X6 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Total_Y
4 11 4 3 4 11 3 4 4 11 3 3 4 10 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20
4 12 3 3 4 10 4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 3 10 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 2 2 2 2 2 10
4 10 3 4 4 11 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 5 15 4 4 4 4 4 20
5 14 4 4 5 13 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 5 5 14 5 5 5 5 4 24
3 9 3 3 3 9 5 5 5 15 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
5 13 3 5 5 13 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
3 11 4 3 5 12 5 5 5 15 5 3 5 13 3 3 5 11 4 4 4 4 4 20
5 11 3 5 5 13 5 5 3 13 5 3 5 13 5 5 4 14 5 5 5 5 4 24
5 12 3 5 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 3 3 3 3 3 15
4 12 4 4 5 13 5 5 3 13 5 4 4 13 3 3 3 9 3 3 3 3 4 16
4 10 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 2 2 10
4 12 5 4 5 14 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19
4 11 4 4 4 12 4 5 5 14 5 4 5 14 4 4 5 13 5 5 5 5 4 24
4 12 4 4 3 11 3 4 3 10 3 4 4 11 3 3 3 9 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 5 13 3 3 5 11 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 5 4 24
5 13 5 5 5 15 5 3 5 13 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 5 5 25
3 10 3 4 3 10 4 4 3 11 3 4 4 11 5 3 5 13 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 3 11 5 5 5 15 3 4 4 11 3 4 3 10 4 4 4 4 4 20
5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 5 13 5 5 5 5 3 23
3 9 3 3 5 11 5 3 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 3 3 3 3 3 15
4 12 4 4 5 13 5 3 3 11 5 4 5 14 5 5 3 13 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 5 3 12 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
5 11 3 5 3 11 4 4 4 12 4 3 3 10 3 4 3 10 5 5 5 5 4 24
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 3 4 19
3 11 4 4 3 11 5 4 4 13 4 4 4 12 5 5 4 14 4 4 4 5 4 21
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 3 9 4 4 4 5 4 21
5 11 3 5 4 12 4 4 4 12 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 5 4 4 23
5 13 3 5 5 13 4 3 5 12 5 4 5 14 5 3 5 13 5 4 3 5 4 21
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 3 5 4 19
4 12 4 4 4 12 4 3 5 12 5 5 4 14 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 5 13 5 3 3 11 3 4 3 10 5 4 5 14 4 3 4 3 4 18
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 3 4 11 4 4 4 4 5 21
5 12 3 3 4 10 4 4 4 12 4 5 4 13 4 5 4 13 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 4 4 19
4 12 4 4 5 13 5 3 3 11 5 5 4 14 4 4 4 12 4 3 5 5 3 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 13 5 5 5 15 4 4 4 4 4 20
4 11 5 4 4 13 4 4 4 12 5 4 4 13 5 5 3 13 4 4 4 5 4 21
4 12 4 4 3 11 4 3 5 12 5 3 3 11 5 3 4 12 4 4 4 4 4 20
4 13 5 4 4 13 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 5 14 5 5 5 4 5 24
5 13 3 5 4 12 4 5 5 14 5 4 4 13 5 3 5 13 4 4 3 4 4 19
5 14 4 5 5 14 3 5 5 13 5 4 4 13 4 5 5 14 4 4 5 5 5 23
4 12 4 4 5 13 3 3 5 11 5 4 4 13 3 5 3 11 4 4 5 4 4 21
4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 5 3 3 11 3 3 3 9 3 5 3 5 5 21
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 3 3 3 3 16
4 12 4 4 5 13 3 4 4 11 4 4 3 11 4 5 4 13 4 5 4 4 4 21
5 13 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 5 13 4 5 4 13 4 3 3 4 3 17
5 15 5 5 4 14 5 3 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 5 5 25
5 15 5 5 4 14 5 4 4 13 3 4 3 10 3 5 4 12 3 5 5 5 4 22
5 13 4 5 5 14 5 4 4 13 3 4 4 11 4 5 5 14 4 3 3 4 4 18
4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 5 3 3 19
4 12 4 4 5 13 5 3 5 13 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 3 4 4 19
4 12 4 4 5 13 5 5 5 15 5 5 3 13 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19
5 14 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 4 5 5 5 23
4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 3 4 5 12 5 5 4 14 4 4 4 3 3 18
3 11 5 5 3 13 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
3 11 5 5 4 14 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 4 12 5 5 5 5 4 24
3 11 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 5 5 23
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 5 3 3 19
4 12 4 4 2 10 2 2 2 6 3 4 4 11 4 4 4 12 3 4 3 4 4 18
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 5 13 4 4 5 5 5 23
5 14 5 5 5 15 4 5 5 14 5 5 5 15 5 4 5 14 5 5 4 5 5 24
5 14 5 5 4 14 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 10 4 4 5 3 5 21
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 5 12 4 4 5 5 5 23
5 14 5 5 3 13 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 3 10 3 4 4 4 4 19
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 3 4 3 18
5 15 5 5 4 14 4 4 4 12 4 5 5 14 5 3 4 12 4 5 5 5 5 24
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 5 5 3 4 3 20
5 14 5 5 4 14 4 3 3 10 3 4 5 12 4 4 3 11 4 5 5 3 4 21
5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12 3 3 3 3 4 16
4 12 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 4 3 3 10 3 4 4 5 4 20
4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 3 4 12 4 4 4 12 5 5 4 3 4 21
3 10 3 3 4 10 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
5 11 5 3 5 13 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 5 4 24
2 7 2 2 3 7 3 4 4 11 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
2 7 2 2 4 8 4 4 4 12 4 5 5 14 5 3 5 13 5 5 5 5 5 25
5 15 5 5 4 14 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 5 15 4 4 5 4 4 21
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11 3 3 5 11 4 4 3 4 3 18
3 11 3 3 4 10 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 4 4 4 4 4 20
3 9 3 3 4 10 4 5 5 14 5 5 3 13 3 4 3 10 4 4 4 4 5 21
3 10 3 3 4 10 5 4 4 13 4 4 4 12 3 3 5 11 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 5 13 5 4 4 13 4 5 5 14 5 5 5 15 5 3 5 4 4 21
5 13 4 5 4 13 5 3 3 11 3 5 5 13 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15 4 5 5 14 5 3 4 5 5 22
5 15 5 5 4 14 4 4 4 12 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 4 4 4 22
4 11 4 3 4 11 3 4 4 11 3 3 4 10 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20
4 12 3 3 4 10 4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 3 10 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 2 2 2 2 2 10
4 10 3 4 4 11 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 5 15 4 4 4 4 4 20
5 14 4 4 5 13 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 5 5 14 5 5 5 5 4 24
3 9 3 3 3 9 5 5 5 15 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
5 13 3 5 5 13 5 5 5 15 4 5 4 13 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
3 11 4 3 5 12 5 5 5 15 5 3 5 13 3 3 5 11 4 4 4 4 4 20
5 11 3 5 5 13 5 5 3 13 5 3 5 13 5 5 4 14 5 5 5 5 4 24
5 12 3 5 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 3 3 3 3 3 15
4 12 4 4 5 13 5 5 3 13 5 4 4 13 3 3 3 9 3 3 3 3 4 16
4 10 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 2 2 10
4 12 5 4 5 14 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19
4 11 4 4 4 12 4 5 5 14 5 4 5 14 4 4 5 13 5 5 5 5 4 24
4 12 4 4 3 11 3 4 3 10 3 4 4 11 3 3 3 9 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 5 13 3 3 5 11 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 5 4 24
5 11 3 5 5 13 5 5 3 13 5 3 5 13 5 5 4 14 5 5 5 5 4 24
5 12 3 5 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 3 3 3 3 3 15
4 12 4 4 5 13 5 5 3 13 5 4 4 13 3 3 3 9 3 3 3 3 4 16
4 10 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20
2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 2 2 10
4 12 5 4 5 14 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19
4 11 4 4 4 12 4 5 5 14 5 4 5 14 4 4 5 13 5 5 5 5 4 24
4 12 4 4 3 11 3 4 3 10 3 4 4 11 3 3 3 9 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 5 13 3 3 5 11 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 5 4 24
2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 2 2 10
4 12 5 4 5 14 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 4 3 19
4 11 4 4 4 12 4 5 5 14 5 4 5 14 4 4 5 13 5 5 5 5 4 24
4 12 4 4 3 11 3 4 3 10 3 4 4 11 3 3 3 9 4 4 4 4 4 20
4 12 4 4 5 13 3 3 5 11 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 5 4 24
2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 2 2 10
92

PENGUJIAN SPSS

Uji asumsi klasik


93

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.545 2.731

Brand
-.011 .201 -.005 .626 1.596
Awerenes_X1

Brand
.615 .218 .298 .456 2.193
Loyalty_X2

Perceived
-.245 .259 -.108 .390 2.566
Quality_X3

Brand
.382 .182 .173 .741 1.349
Association_X4

Kepercayaan_X5 .688 .225 .292 .557 1.796

Fasilitas_X6 .437 .161 .222 .766 1.305

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan_Y

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson

1 .621a .385 .355 2.708 1.804

a. Predictors: (Constant), Fasilitas_X6, Brand Loyalty_X2, Brand Association_X4, Brand


Awerenes_X1, Kepercayaan_X5, Perceived Quality_X3

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan_Y


94

Uji Validitas

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 Brand Loyalty_X2

X1.1 Pearson Correlation 1 .395** .397** .302**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001

N 128 128 128 128

X1.2 Pearson Correlation .395** 1 .393** .338**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X1.3 Pearson Correlation .397** .393** 1 .273**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002

N 128 128 128 128

Brand Loyalty_X2 Pearson Correlation .302** .338** .273** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .002

N 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
95

Brand
X1.1 X1.2 X1.3 Loyalty_X2

X1.1 Pearson Correlation 1 .395** .397** .302**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001

N 128 128 128 128

X1.2 Pearson Correlation .395** 1 .393** .338**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X1.3 Pearson Correlation .397** .393** 1 .273**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002

N 128 128 128 128

Brand Loyalty_X2 Pearson Correlation .302** .338** .273** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .002

N 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Brand
X2.1 X2.2 X2.3 Loyalty_X2

X2.1 Pearson Correlation 1 .419** .493** .813**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X2.2 Pearson Correlation .419** 1 .400** .729**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X2.3 Pearson Correlation .493** .400** 1 .826**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

Brand Loyalty_X2 Pearson Correlation .813** .729** .826** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


96

Correlations

Perceived
X3.1 X3.2 X3.3 Quality_X3

X3.1 Pearson Correlation 1 .408** .219* .756**

Sig. (2-tailed) .000 .013 .000

N 128 128 128 128

X3.2 Pearson Correlation .408** 1 .199* .743**

Sig. (2-tailed) .000 .025 .000

N 128 128 128 128

X3.3 Pearson Correlation .219* .199* 1 .658**

Sig. (2-tailed) .013 .025 .000

N 128 128 128 128

Perceived Quality_X3 Pearson Correlation .756** .743** .658** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


97

Correlations

Brand
X4.1 X4.2 X4.3 Association_X4

X4.1 Pearson Correlation 1 .426** .185* .726**

Sig. (2-tailed) .000 .037 .000

N 128 128 128 128

X4.2 Pearson Correlation .426** 1 .368** .802**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X4.3 Pearson Correlation .185* .368** 1 .699**

Sig. (2-tailed) .037 .000 .000

N 128 128 128 128

Brand Association_X4 Pearson Correlation .726** .802** .699** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

X5.1 X5.2 X5.3 Kepercayaan_X5

X5.1 Pearson Correlation 1 .186* .333** .743**

Sig. (2-tailed) .035 .000 .000

N 128 128 128 128

X5.2 Pearson Correlation .186* 1 .301** .685**

Sig. (2-tailed) .035 .001 .000

N 128 128 128 128


98

X5.3 Pearson Correlation .333** .301** 1 .722**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000

N 128 128 128 128

Kepercayaan_X5 Pearson Correlation .743** .685** .722** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X6.1 X6.2 X6.3 Fasilitas_X6

X6.1 Pearson Correlation


1 .484** .479** .793**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X6.2 Pearson Correlation


.484** 1 .426** .813**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

X6.3 Pearson Correlation


.479** .426** 1 .795**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

Fasilitas_X6 Pearson Correlation


.793** .813** .795** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


99

Correlations

Pengambilan
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Keputusan_Y

Y.1 Pearson Correlation 1 .801** .758** .733** .556** .887**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 128 128 128 128 128 128

Y.2 Pearson Correlation .801** 1 .765** .730** .587** .897**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 128 128 128 128 128 128

Y.3 Pearson Correlation .758** .765** 1 .701** .615** .889**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 128 128 128 128 128 128

Y.4 Pearson Correlation .733** .730** .701** 1 .660** .883**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 128 128 128 128 128 128

Y.5 Pearson Correlation .556** .587** .615** .660** 1 .779**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 128 128 128 128 128 128

Pengambilan Pearson Correlation .887** .897** .889** .883** .779** 1


Keputusan_Y
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 128 128 128 128 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.662 3
100

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X1.1 8.09 1.156 .474 .564

X1.2 8.11 1.201 .472 .568

X1.3 8.12 1.197 .473 .566

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.697 3

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X2.1 7.84 1.298 .549 .557

X2.2 7.88 1.616 .474 .658

X2.3 7.65 1.190 .534 .585

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.532 3
101

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X3.1 8.20 1.135 .404 .331

X3.2 8.05 1.170 .389 .359

X3.3 7.98 1.338 .249 .580

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.591 3

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X4.1 8.07 1.278 .368 .538

X4.2 8.18 1.141 .516 .312

X4.3 8.17 1.340 .326 .598

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.519 3
102

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X5.1 8.36 1.019 .316 .460

X5.2 8.34 1.185 .289 .489

X5.3 8.37 1.179 .412 .313

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.716 3

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X6.1 7.90 1.604 .570 .597

X6.2 8.03 1.369 .526 .644

X6.3 7.88 1.474 .521 .644

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.918 5
103

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Y.1 16.00 7.433 .822 .893

Y.2 16.02 7.244 .833 .891

Y.3 15.99 7.094 .815 .894

Y.4 15.97 7.196 .808 .896

Y.5 16.15 8.159 .673 .921

Regresi Linier Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -2.545 2.731 -.932 .353

Brand Awerenes_X1 -.011 .201 -.005 -.056 .955

Brand Loyalty_X2 .615 .218 .298 2.827 .005

Perceived Quality_X3 -.245 .259 -.108 -.947 .345

Brand Association_X4 .382 .182 .173 2.093 .038

Kepercayaan_X5 .688 .225 .292 3.057 .003

Fasilitas_X6 .437 .161 .222 2.721 .007

a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan_Y

Uji Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .621a .385 .355 2.708 1.804

a. Predictors: (Constant), Fasilitas_X6, Brand Loyalty_X2, Brand Association_X4, Brand


Awerenes_X1, Kepercayaan_X5, Perceived Quality_X3

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan_Y

Uji F
104

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 556.425 6 92.737 12.644 .000a

Residual 887.450 121 7.334

Total 1443.875 127

a. Predictors: (Constant), Perceived Quality_X3, Brand Association_X4, Fasilitas_X6, Brand


Awerenes_X1, Kepercayaan_X5, Brand Loyalty_X2

b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan_Y


105

FOTO-FOTO LAPANGAN
106

Anda mungkin juga menyukai