PERITONITIS
A. Anat
Anato
omi Fisi
Fisiol
olog
ogii
Peritoneum ialah membran serosa rangkap yang terbesar di dalam tubuh.
Perito
Peritoneu
neum
m terdiri
terdiri atas dua bagian
bagian utama yailu peritoneum parietal, yang
utama yailu
dan peritoneum viseral yang menyelaputi
melapisi dinding rongga abdominal dan peritoneum
semua organ yang bcrada di dalam rongga itu. Ruang yang bisa lerdapat di
antara
antara dua lapis
lapis ini disebu
disebutt rongga
rongga perito
peritoneu
neum
m atau cavum
cavum perito
peritoneu
neum.
m.
Normalnya terdapat 50 mL cairan bebas dalam rongga peritoneum, yang
memeli
memeliha
hara
ra perm
permuk
ukaan
aan peri
perito
tone
neum
um teta
tetap
p licin
licin.. Pada
Pada oran
orang
g laki-l
laki-lak
akii
peritoneum berupa kantong tertutup; pada orang perempuan saluran telur
tuba !allopi" membuka masuk ke dalam rongga peritoneum Pierce, #00$".
C. Etiologi
. 7n&eksi bakteri
• )uman yang paling sering ialah bakteri 1oli, streptokokus alpha dan
beta hemolitik, stapilokokus aureus, enterokokus dan yang paling
berbahaya adalah clostridium 8echii.
• *ikroorganisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal
• 4ukak thypoid
4anda-tanda peritonitis relati& sama dengan in&eksi berat yaitu demam tinggi
atau pasien yang sepsis bisa men(adi hipotermia, takikardi, dehidrasi hingga
men(adi hipotensi. Nyeri abdomen yang hebat biasanya memiliki punctum
maimum ditempat tertentu sebagai sumber in&eksi. %inding perut akan
terasa tegang karena mekanisme antisipasi penderita secara tidak sadar untuk
menghindari palpasinya yang menyakinkan atau tegang karena iritasi
peritoneum. Pemeriksaan-pemeriksaan klinis ini bisa (adi positi& palsu pada
penderita dalam keadaan imunosupresi misalnya diabetes berat, penggunaan
steroid, pascatransplantasi, atau <7=", penderita dengan penurunan kesadaran
misalnya trauma cranial, ense&alopati toksik, syok sepsis, atau penggunaan
analgesic", penderita dengan paraplegia dan penderita geriatric.
E. Patofisiologi
Reaksi a8al peritoneum terhadap invasi oleh bakteri adalah keluarnya
eksudat &ibrinosa, yang menempel men(adi satu dengan permukaan sekitarnya
sehingga membatasi in&eksi. /ila bahan-bahan in&eksi tersebar luas pada
pemukaan peritoneum atau bila in&eksi menyebar, dapat timbul peritonitis
umum, aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik; usus
kemudian men(adi atoni dan meregang. 1airan dan elektrolit hilang ke dalam
#" *onitor terhadap tingkat kemampuan aktivitas, hindari aktivitas
yang berlebihan
+" 4ingkatkan aktivitas sesuai dengan toleransi
2" *onitor kadar enDim serum untuk mengka(i kemampuan
aktivitas
5" *onitor tanda-tanda vital dan atur perubahan posisi.
$" *onitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat.
DAFTAR PUSTA$A
/runner 3udart. 4ebook o& *edical 3urgical Nursing !i&th edition 7/.
Lippincott 1ompany. Philadelphia. BF2.
%oenges, *arilynn '. et all. BBB. Rencana suhan )epera8atan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Pera8atan Pasien. akarta ':1.
3oeparman, dkk BFC. 7lmu Penyakit %alam 'disi 77. akarta /alai Penerbit
!)A7